tugas mankep

47
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Layanan jasa Rumah Sakit (RS), merupakan suatu layanan masyarakat yang penting dan dibutuhkan dalam upaya pemenuhan tuntutan kesehatan. Banyak unsur yang berperan dan mendukung berfungsinya operasional Rumah Sakit. Salah satu unsur utama pendukung tersebut adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang padat karya dan berkualitas tinggi, disertai kesadaran akan penghayatan pengabdian kepada kepentingan masyarakat khususnya dalam pemenuhan kebutuhan layanan kesehatan. Ketersediaan sumber daya manusia kesehatan termasuk didalamnya tenaga dokter, perawat, bidan, dan sebagainya, yang merupakan unsur pokok input dalam suatu system pelayanan kesehatan, memberikan andil yang cukup besar dalam penciptaan performance pelayanan sebagai supplay atas tuntutan kebutuhan kesehatan masyarakat yang semakin hari semakin meningkat (Gillies, 2004). Salah satu indikator keberhasilan rumah sakit yang efektif dan efisien adalah tersedianya SDM yang cukup dengan kualitas yang tinggi, profesional sesuai dengan fungsi dan tugas setiap personel. Ketersediaan SDM rumah sakit disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit berdasarkan tipe rumah sakit dan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Untuk itu ketersediaan SDM di rumah sakit harus menjadi perhatian pimpinan. Salah satu upaya penting yang harus dilakukan pimpinan rumah sakit adalah 1

Upload: dhesy-firdausy

Post on 18-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dhfhf

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangLayanan jasa Rumah Sakit (RS), merupakan suatu layanan masyarakat yang penting dan dibutuhkan dalam upaya pemenuhan tuntutan kesehatan. Banyak unsur yang berperan dan mendukung berfungsinya operasional Rumah Sakit. Salah satu unsur utama pendukung tersebut adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang padat karya dan berkualitas tinggi, disertai kesadaran akan penghayatan pengabdian kepada kepentingan masyarakat khususnya dalam pemenuhan kebutuhan layanan kesehatan. Ketersediaan sumber daya manusia kesehatan termasuk didalamnya tenaga dokter, perawat, bidan, dan sebagainya, yang merupakan unsur pokok input dalam suatu system pelayanan kesehatan, memberikan andil yang cukup besar dalam penciptaan performance pelayanan sebagai supplay atas tuntutan kebutuhan kesehatan masyarakat yang semakin hari semakin meningkat (Gillies, 2004). Salah satu indikator keberhasilan rumah sakit yang efektif dan efisien adalah tersedianya SDM yang cukup dengan kualitas yang tinggi, profesional sesuai dengan fungsi dan tugas setiap personel. Ketersediaan SDM rumah sakit disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit berdasarkan tipe rumah sakit dan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Untuk itu ketersediaan SDM di rumah sakit harus menjadi perhatian pimpinan. Salah satu upaya penting yang harus dilakukan pimpinan rumah sakit adalah merencanakan kebutuhan SDM secara tepat sesuai dengan fungsi pelayanan setiap unit, bagian, dan instalasi rumah sakit (Ilyas, 2004).Efektifitas dan efesiensi ketenagaan dalam keperawatan sangat di tunjang oleh pemberian asuhan keperawatan yang tepat dan kompetensi perawat yang sangat memeadai. Oleh karena itu, perlu kiranya dilakukan perencanaan yang strategis dan sistematis dalam memenuhi kebutuhan tenaga keperawatan. Dan perencanaan yang baik mempertimbangka: klasifikasi klien berdasarkan tingkat ketergantungan, metode pemberian asuhan keperawatan, jumlah dan kategori tenaga keperawatan serta perhitungan jumlah tenaga keperawatan. Untuk itu diperlukan konstribusi dari manager keperawatan dalam menganalisis dan merencanakan kebutuhan tenaga keperawatan disuatu unit rumah sakit ( Windy Rakhmawaty, 2008).Pengembangan tenaga kesehatan khususnya perawat sudah menjadi tanggung jawab pihak rumah sakit untuk memiliki tenaga perawat yang bermutu karena keperawatan adalah suatu profesi dirumah sakit yang berperan penting dalam penyelenggaraan upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit (Aditama, 2004). Tercapainya mutu pelayanan di rumah sakit dapat melalui kegiatan manajemen sumber daya manusia atau disebut juga manajemen ketenagaan di rumah sakit yang meliputi analisis kini dan mendatang tentang kebutuhan tenaga, recruitment, seleksi, penempatan yang sesuai (placement), promosi, pensiun (separation), pengembangan karir, pendidikan dan pelatihan (Aditama, 2004).B. Tujuan 2.1 Tujuan UmumMahasiswa diharapkan mampu memahami tentang Manajemen Keperawatan, khususnya dalam manajemen perencanaan tenaga keperawatan dan metode perhitungannya yang dapat mempengaruhi proses pelayanan kesehatan terutama pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas dalam rumah sakit.2.2 Tujuan Khusus1) Mahasiswa mampu menjelaskan pengembangan tenaga keperawatan di rumah sakit2) Mahasiswa mampu menjelaskan perencanaan tenaga keperawatan di rumah sakit3) Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan tenaga keperawatan dengan metode DEPKES , metode Gillies dan metode Douglas.

BAB IITINJAUAN TEORIA. DefinisiPerencanaan tenaga(staffing) keperawatan merupakan salah satu fungsi utama pimpinan organisasi dalam keperawatan. Keberhasilan pimpinan organisasi dalam merencanakan perawat ditentukan oleh kualitas SDM (Arwani & Suprianto, 2006).Perencanaan tenaga kesehatan adalah proses memperkirakan jumlah tenaga dan jenis pengetahuan, keterampilan dan prilaku yang dibutuhkan untuk mencapai target pelayanan kesehatan yang telah ditentukan dan mencapai tujuan kesehatan. Perencanaan ini mencakup persiapan: siapa yang berbuat, kapan, dimana, bagaimana, dengan sumber daya apa dan untuk populasi mana. Perencanaan tenaga rumah sakit adalah sebagai perencanaan tenaga kesehatan untuk mencapai target pelayanan rumah sakit yang dibutuhkan yang akan membantu pencapaian target kesehatan. Langkah-langkah perencanaan tenaga rumah sakit secara garis besar sama dengan langkah-langkah perencanaan tenaga pada umumnya. Memang ada beberapa kekhususan-kekhususan sesuai dengan fungsi rumah sakit (Junaidi, 1998 dalam Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat Di Instalasi Rawat Inap RSUD Karimun oleh Liza Sri, 2011). Menurut Ilyas (2004) dalam menentukan kebutuhan SDM rumah sakit harus memperhatikan beberapa faktor seprti ukuran dan tipe rumah sakit; fasilitas dan tipe pelayanan yang ditawarkan; jenis dan jumlah peralatan dan frekuensi pemakaiannya; kompleksitas penyakit; usia pasien dan lamanya waktu tinggal di rumah sakit; pemberian cuti, seperti melahirkan, liburan, sakit, dan tugas belajar; keterbatasan anggaran; turn over (mengundurkan diri) personel dan tingkat ketidakhadiran; pelayanan dan perawatan kesehatan 24 jam dan lain-lain Menurut Suyanto (2008), perhitungan tenaga kerja perawat perlu diperhatikan hal-hal, sebagai berikut:1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga keperawatana. Faktor klien, meliputi: tingkat kompleksitas perawat, kondisi pasien sesuai dengan jenis penyakit dan usianya, jumlah psien dan fluktuasinya, keadaan sosial ekonomi dan harapan pasien dan keluarga.b. Faktor tenaga, meliputi: jumlah dan komposisi tenaga keperawatan, kebijakan pengaturan dinas, uraian tugas perawat, kebijakan personalia, tingkat pendidikan dan pengalam kerja, tenaga perawat spesialis dan sikap etis profesional.c. Faktor lingkungan, meliputi; tipe dan lokasi rumah sakit layout keperawatan, fasilitas dan jeneis pelayanan yang diberikan, kelengkapan peralatan medik atau diagnostik, pelayanan penunjang dari instalasi lain dan macam kegiatan yang dilaksanakan.d. Faktor organisasi, meliputi; mutu pelayanan yang ditetapkan dan kebijakan pembinaan dan pengembangan.

B. Metode Perhitungan Perencanaan Tenaga Keperawatan1. METODE DOUGLASKlasifikasi pasien menurut Douglasa. Perawatan minimal: 1-2 jam/ 24 jam Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri Ambulansi dengan pengawasan Observasi vital sign dilakukan tiap shift Pengobatan minimal, status psikologi stabil Persiapan pengobatan memerlukan prosedurb. Perawtan intermediate: 3-4 jam/ 24 jam Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu Observasi tanda vital tiap 4 jam Ambulansi dibantu, pengobatan lebih dari sekali Folley cath, intake dan output dicatat Klien dengan pemasangan infus, persiapan pengobatan memerlukan pengobatanc. Perawatan maksimal/total: 5-6 jam/ 24 jam Segala diberikan/ dibantu Posisi diatur, observasi tanda-tanda vital tiap 2 jam Makan memerlukan NGT, menggunakan terapi IV Pemakaian suction Gelisah/ disorientasi Di hitung berdasarkan tingkat ketergantungan setiap shift klien Hasil keseluruhan di tambah untuk perawat yang libur/cuti dan 1 orang karu. Rumus JK = Jumlah Klien ShiftKetergantunganPagiSoreMalam

Minimal0,17 x JK0,14 x JK0,07 x JK

Partial0,27 x JK0,15 x JK0,10 x JK

Total0,36 x JK0,30 x JK0,20 x JK

2. METODE DEPKESKlasifikasi pasien menurut DEPKESa. ASKEP minimal: 2 jam/ 24 jam Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri Makan dan minum dilakukan sendiri Ambulasi dilakukan dengan perawatan Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shift Pengobatan minimal, status psikologis stabilb. ASKEP sedang: 3,08 jam/ 24 jam Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam Ambulansi dibantu, pengobatan lebih dari sekalic. ASKEP agak berat: 4,15 jam/24 jam Sebagian besar aktivitas dibantu Observasi tanda-tanda vital setiap 2-4 jam Folley cath, intake dan output dicatat Klien dengan pemasangan infus Persiapan pengobatan memerlukan prosedur Pengobatan lebih dari sekalid. ASKEP maksimal: 6,16 jam/ 24 jam Segala aktivitas diberikan perawat Posisi diatur, observasi tanda-tanda vital tiap 2 jam Makan memerlukan NGT, terapi IV Penggunaan suction Gelisah/ disorientasiRata- rata jumlah pasienJumlah klien yang dirawat di suatu unit berdasarkan rata-ratanya atau menurut Bed Occupancy Rate (BOR).Rata-rata pasien dalam 1 hari = BOR x TT

Keterangan : TT = Tempat tidurBOR = Bed Occupancy RateJam kerja perawat per hari 40 jam per minggu Jika hari efektif 5 hari, maka 40/5 = 8 jam per hari Jika hari efektif 6 hari, maka 40/6 = 6,6 jam per hari ( 7 jam per hari)Jumlah libur dan jumlah hari kerja perawat per tahun Hari libur masing-masing perawt per tahun = 52 hari minggu + 12 hari (cuti tahunan) + libur nasional tiap tahun (rata-rata 14 hari) Jumlah hari kerja perawat per tahun = 365 jumlah hari libur per tahunDEPKES mengelompokkan unit kerja di RS:1. Rawat Inap Dewasa2. Rawat Inap Anak/Perinatal3. Rawat Inap Intensif4. Gawat darurat (IGD)5. Kamar bersalin6. Kamar operasi7. Rawat jalan

1.1Formula Rawat Inap DewasaDidasarkan pada:Tingkat ketergantungan pasien (askep minimal, askep sedang, askep agak berat dan askep maksimal)Keterangan :Jumlah jam perawatan di ruangan perhari adalah jumlah jam perawatan untuk seluruh pasien di hitung berdasarkan tingkat ketergantungan pasien.Untuk perhitungan jumlah tenaga perlu ditambah (faktor koreksi):1) Menambah perawat libur (loss day)2) Tugas non keperawatan

Tugas non keperawatan = (kebutuhan tenaga + loss day) x 25%Jumlah kebutuhan tenaga = kebutuhan tenaga + faktor koreksi1.2Formula Kamar OperasiDasar di perhitungan tenaga di kamar operasi :1) Jumlah dan jenis operasi2) Jumlah kamar operasi3) Pemakaian kamar operasi ( diprediksi 6 jam/hari)4) Tugas perawat di kamar operasi : instrumentator, perawat sirkulasi (2 orang pertim)5) Ketergantungan pasien : Operasi besar: 5 jam/ 1 operasi Operasi sedang : 2 jam/ 1 operasi Operasi kecil: 1 jam/ 1 operasi

6) Ketergantungan di ruang penerimaan : 15 menit (0,25) / klien7) Ketergantungan di ruang resusitasi : 1 jam/ klien Rumus:

1.3Formula Gawat DaruratDasar perhitungan di UGD adalah : Rata-rata jumlah pasien perhari Jumlah jam perawatan per hari Jam efektif perawat per hariRumus :

1.4Formula Rawat Inap IntensifDasar perhitungan: Rata-rata jumlah pasien per hari Jumlah perawatan per hariRumus :

1.5Formula Rawat JalanDasar perhitungan di rawat jalan: Rata-rata jumlah pasien 1 hari Jumlah jam perawatan 1 hariRumus :

1.6Formula Kamar BersalinDasar pertimbangan: Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan kala I-IV = 4 jam/ pasien Jam efektif kerja bidan/ perawat = 7 jam per hariRumus :

3. METODE GILLIESBentuk keperawatan kepada pasien:1) Perawatan langsung Bentuk pelayanan yang diberikan langsung kepada klien oleh perawat yang ada hubungannya dengan kebutuhan fisik, psikologis dan spritual. Berdasarkan tingkat ketergantungan klien kepada perawat maka dapat diklasifikasikan dalam 4 kelompok yaitu:a. Self Care = x 4 jam = 2 jamb. Partial care = x 4 jam = 3 jamc. Total care = 1 - 1 x 4 jam = 4 6 jamd. Intensive care = 2 x 4 jam = 8 jam

2) Perawatan tidak langsung Meliputi kegiatan-kegiatan membuat rencana keperawatan, menyiapkan dan memasang alat, konsultasi dengan tim, menulis dan membaca catatan kesehatan klien, melaporkan kondisi klien.3) Pendidikan kesehatan Meliputi segala bentuk penyuluhan kepada pasien Waktu yang dibutuhkan adalah 15 menit per hari/ klien.Untuk mengetahui waktu perawatan yang dibutuhkan klien (jam efektif dalam 24 jam), maka harus menjumlahkan ketiga komponen diatas.

Keterangan : TP = Tenaga PerawatA= jam efektif/ 24 jam ( waktu perawatan yang dibuthkan klien)B= sensus harian (jumlah pasien) BOR x TTC= jumlah hari libur365= jumlah hari selama setahun

BAB IIIKASUSRumah Sakit X adalah Rumah Sakit Umum Pemerintah tipe A yang menjadi rujukan rumah sakit di Wilayah Indonesia Bagian Timur. Rumah Sakit X terdiri dari 5 Instalasi Rawat Inap, Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Bedah Terpadu, Instalasi Diagnostik dan beberapa Instalasi Penunjang lainnya. Instalasi Rawat Inap Bedah merupakan salah satu bagian dari Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit X yang memiliki 12 ruangan dengan kapasitas 382 tempat tidur. Pada tahun 2014 Rumah Sakit.Dengan peningkatan BOR membuat bebean kerja perawat cendrung meningkat sehingga rumah sakit perlu untuk mengembangkan tenaga perawat baik dari aspek kuantitas maupun kualitas. Agar pengembangan berjalan baik, efektif dan efesien maka diperlukan perencanaan dan pengelolaan yang baik dengan melibatkan karyawan dan evaluasi diberbagai bidang terutama ketenagaan perawat.Anda sebaga kepala bidang keperawatan di tunjuk oleh direktur untuk menganalisis berapa kebutuhan tenaga keperawatan yang sesungguhnya diperlukan dengan berbagai metode perhitungan?Berikut adalah data fasilitas tempat tidur, klasifikasi klien berdasarkan tingkat ketergantungan serta jumlah tenaga keperawatan berdasarkan tingkat pendidikan

1. Kapasitas Tempat Tidur dan Kelas PerawatanNO.Ruang PerawatanKelas PerawatanJumlah Tempat TidurBOR

1AsterIII3880.3

2BougenvilIII3284.2

3CempakaI & II2381.2

4DahliaIII3289.4

5EdielwaisIII3380.6

6FlamboyanIII3887.3

7GladioIII3890.8

8HerbraIII3880.1

9Nusa indahI & II2384.4

10MelatiII & III2387

11TerataiII & III2387.6

12KemuningII & III4189.9

JUMLAH386

2. Klasifikasi Tingkat Ketergantungan PasienRata-rata jumlah pasien perbulan berdasarkan tingkat ketergantungan pasoen dan ruang perawatan di Instalasi Rawat Inap Bedah RSU XNORUANG PERAWATANMINIMAL CAREPERSIAL CARETOTAL CAREJUMLAH

Jmlh%Jmlh%Jmlh%

1Aster25.062.512.5

2Bougenvil54.511.434.1

3Cempaka61.533.84.6

4Dahlia60.334.94.8

5Eidelwais52.237.310.4

6Flamboyan12.621.965.6

7Gladiol13.834.551.7

8Herbra48.928.422.7

9Nusa Indah23.948.927.2

10Melati15.974.89.3

11Teratai15.775.09.3

12Kemuning24.069.16.9

JUMLAH28.647.923.6

3. Jumlah Tenaga Keperawatan Berdasarkan Tingkat PendidikanJumlah tenaga keperawatan berdasarakan tingkat pendidikan di Instalasi Rawat Inap Bedah RSU XNO.RUANG PERAWATANPENDIDIKANJUMLAH PERAWAT%

S1D3 KEP.D3 KEB.D1 KEB.SPK

1Aster113115

2Bugenvil410216

3Cempaka311115

4Dahlia9211

5Eidelwais134

6Flamboyan117725

7Gladiol14519

8Herbra10414

9Nusa Indah516

10Melati27110

11Teratai26210

12Kemuning521118

JUMLAH

BAB IVPEMBAHASAN1. Kapasitas Tempat Tidur

NO.Ruang PerawatanKelas PerawatanJumlah Tempat TidurBOR

1AsterIII3880.3

2BougenvilIII3284.2

3CempakaI & II2381.2

4DahliaIII3289.4

5EdielwaisIII3380.6

6FlamboyanIII3887.3

7GladioIII3890.8

8HerbraIII3880.1

9Nusa indahI & II2384.4

10MelatiII & III2387

11TerataiII & III2387.6

12KemuningII & III4189.9

JUMLAH386

METODE DEPKES1) Ruang AsterMC= 25,0% x 31= 7,75PC= 62,5% x 31= 19,37TC= 12,5% x 31= 3,872) Ruang BougenvileMC= 54,5% x 27= 14,71PC= 11,4% x 27= 3,07TC= 34,1% x 27= 9,203) Ruang CempakaMC= 61,5% x 19= 11,68PC= 33,8% x 19= 6,42TC= 4,6% x 19= 0,87

4) Ruang DahliaMC= 60,3% x 29= 17,48PC= 34,9% x 29= 10,12TC= 4,8% x 29= 1,395) Ruang EidelweisMC= 52,2% x 29= 14,09PC= 37,3% x 29= 10,07TC= 10,4% x 29= 2,806) Ruang FlamboyanMC= 12,6% x 33= 4,15PC= 21,9% x 33= 7,22TC= 65,6% x 33= 21,647) Ruang GladiolMC= 13,8% x 35= 4,83PC= 34,5% x 35= 12,07TC= 51,7% x 35= 18,098) Ruang HerbraMC= 48,9% x 30= 14,67PC= 28,4% x 30= 8,52TC= 22,7% x 30= 6,819) Ruang Nusa IndahMC= 23,9% x 19= 4,54PC= 48,9% x 19= 9,29TC= 27,2% x 19= 5,1610) Ruang MelatiMC= 15,9% x 20= 3,18PC= 74,8% x 20= 14,96TC= 27,2% x 20= 5,4411) Ruang TerataiMC= 15,7% x 20= 3,14PC= 75,0% x 20= 15TC= 9,3% x 20= 1,86

12) Ruang KemuningMC= 24,0% x 37= 8,88PC= 69,1% x 37= 25,56TC= 6,9% x 37= 2,55

NORUANG PERAWATANMINIMAL CAREPERSIAL CARETOTAL CAREJUMLAH

Jmlh%Jmlh%Jmlh%

1Aster7,7525.019,3762.53,8712.5

2Bougenvil14,7154.53,0711.49,2034.1

3Cempaka11,6861.56,4233.80,874.6

4Dahlia17,4860.310,1234.91,394.8

5Eidelwais14,0952.210,0737.32,8010.4

6Flamboyan4,1512.67,2221.921,6465.6

7Gladiol4,8313.812,0734.518,0951.7

8Herbra14,6748.98,5228.46,8122.7

9Nusa Indah4,5423.99,2948.95,1627.2

10Melati3,1815.914,9674.85,449.3

11Teratai3,1415.71575.01,869.3

12Kemuning8,8824.025,5669.12,556.9

JUMLAH28.647.923.6

Menentukan jumlah pasienBOR x TT

BOR= Bed Occupancy RateTT= Tempat tidur

1) Ruang Aster80,3% x 38 = 30,514 2) Ruang Bougenvile84,2% x 32 = 26,94 3) Ruang Cempaka81,2% x 23 = 18,67 4) Ruang Dahlia89,4% x 32 = 28,60 5) Ruang Eidelwis80,6% x 33 = 26,59 6) Ruang Flamboyan87,3% x 38 = 33,17 7) Ruang Gladiol90,8% x 38 = 34,50 8) Ruang Herbra80,1% x 38 = 30,43 9) Ruang Nusa Indah84,4% x 23 = 19,41 10) Ruang Melati87% x 23 = 20,01 11) Ruang Teratai87,6% x 23 = 20,14 12) Ruang Kemuning89,9% x 41 = 36,85

NORUANG PERAWATANMINIMAL CAREPERSIAL CARETOTAL CAREJUMLAH

Jmlh%Jmlh%Jmlh%

1Aster7,7525.019,3762.53,8712.531

2Bougenvil14,7154.53,0711.49,2034.127

3Cempaka11,6861.56,4233.80,874.619

4Dahlia17,4860.310,1234.91,394.829

5Eidelwais14,0952.210,0737.32,8010.427

6Flamboyan4,1512.67,2221.921,6465.633

7Gladiol4,8313.812,0734.518,0951.735

8Herbra14,6748.98,5228.46,8122.730

9Nusa Indah4,5423.99,2948.95,1627.219

10Melati3,1815.914,9674.85,449.320

11Teratai3,1415.71575.01,869.320

12Kemuning8,8824.025,5669.12,556.937

JUMLAH28.647.923.6327

METODE DOUGLAS

Menentukan waktu perawatan pasienMinimal Care= 1-2 jam/ 24 jamPersial Care= 3-4 jam/ 24 jamTotal Care= 5-6 jam/ 24 jamUntuk Menentukan Waktu Perawatan Pasien1) Ruang AsterMC= 7,75 x 1= 7,75PC= 19,37 x 3= 58,11TC= 12,5 x 5= 19,35 85,21

2) Ruang BougenvileMC= 14,71 x 1= 14,71PC= 3,07 x 3= 9,21TC= 9,20 x 5= 4669,92

3) Ruang CempakaMC= 11,68 x 1= 11,68PC= 6,42 x 3= 19,26TC= 0,87 x 5= 4,35 35,29

4) Ruang DahliaMC= 17,48 x 1= 17,48PC= 10,12 x 3= 30,36TC= 1,39 x 5= 6,95 54,79

5) Ruang EidelwisMC= 14,09 x 1= 14,09PC= 10,07 x 3= 30,21TC= 2,80 x 5= 14 58,3

6) Ruang FlamboyanMC= 4,15 x 1= 4,15PC= 7,22 x 3= 21,66TC= 21,64 x 5= 108,2 134,01

7) Ruang GladiolMC= 4,83 x 1= 4,83PC= 12,07 x 3= 36,21TC= 18,09 x 5= 90,45 131,49

8) Ruang HerbraMC= 14,67 x 1= 14,67PC= 8,52 x 3= 25,56TC= 6,81 x 5= 34,05 74,28

9) Ruang Nusa IndahMC= 4,54 x 1= 4,54PC= 9,29 x 3= 27,87TC= 5,16 x 5= 25,8 58,21

10) Ruang MelatiMC= 3,18 x 1= 3,18PC= 14,96 x 3= 44,88TC= 5,44 x 5= 27,2 75,26

11) Ruang TerataiMC= 3,14 x 1= 3,14PC= 15 x 3= 45TC= 1,86 x 5= 9,3 57,44

12) Ruang KemuningMC= 8,88 x 1= 8,88PC= 25,56 x 3= 76,68TC= 2,55 x 5= 12,75 98,31

METODE GILLIESUntuk mencari rata-rata tenaga keperawatan

Keterangan : TP = Tenaga PerawatA= jam efektif/ 24 jam ( waktu perawatan yang dibuthkan klien)B= sensus harian (jumlah pasien) BOR x TTC= jumlah hari libur

1) Ruang Aster

2) Ruang Bougenvile

3) Ruang Cempaka

4) Ruang Dahlia

5) Ruang Eidelwais

6) Ruang Flamboyan

7) Ruang Gladiol

8) Ruang Herbra

9) Ruang Nusa Indah

10) Ruang Melati

11) Ruang Teratai

12) Ruang Kemuning

METODE DOUGLAS

ShiftKetergantunganPagiSoreMalam

Minimal0,17 x JK0,14 x JK0,07 x JK

Partial0,27 x JK0,15 x JK0,10 x JK

Total0,36 x JK0,30 x JK0,20 x JK

Keterangan: JK= Jumlah KlienHasil keseluruhan di tambah 1/3 untuk perawat yang libur/cuti dan 1 orang karu

1) Ruang Aster ShiftKetergantunganPagiSoreMalam

Minimal0,17 x 8 = 1,360,14 x 8 = 1,120,07 x 8 = 0,56

Partial0,27 x 19 = 5,130,15 x 19 = 2,850,10 x 19 = 1,9

Total0,36 x 4 = 1,440,30 x 4 = 1,20,20 x 4 = 0,8

Jumlah7,93 = 8 orang5,17 = 5 orang3,26 = 3 orang

Jumlah perawat perhari 16 perawat

16 + 1/3 (16) + 1= 22 perawat

2) Ruang Bougenvile ShiftKetergantunganPagiSoreMalam

Minimal0,17 x 15 = 2,550,14 x 15 = 2,10,07 x 15 = 1,05

Partial0,27 x 3 = 0,810,15 x 3 = 0,450,10 x 3 = 0,39

Total0,36 x 9 = 3,240,30 x 9 = 2,70,20 x 9 = 1,8

Jumlah6,6 = 7 orang5,25 = 5 orang3,24 = 3 orang

Jumlah perawat perhari 15 perawat

15 + 1/3 (15) + 1 = 21 perawat3) Ruang Cempaka ShiftKetergantunganPagiSoreMalam

Minimal0,17 x 12 = 2,040,14 x 12 = 1,680,07 x 12 = 0,84

Partial0,27 x 6 = 1,620,15 x 6 = 0,90,10 x 6 = 0,6

Total0,36 x 1 = 0,360,30 x 1 = 0,300,20 x 1 = 0,20

Jumlah 4,02 = 4 orang2,88 = 3 orang1,64 = 2 orang

Jumlah perawat perhari 9 perawat

9 + 1/3 + (9) + 1= 13 perawat4) Ruang Dahlia ShiftKetergantunganPagiSoreMalam

Minimal0,17 x 17 = 2,890,14 x 17 = 2,380,07 x 17 = 1,19

Partial0,27 x 10 = 2,70,15 x 10 = 1,50,10 x 10 = 1

Total0,36 x 1 = 0,360,30 x 1 = 0,300,20 x 1 = 0,20

Jumlah5,95 = 6 orang4,18 = 4 orang2,39 = 2 orang

Jumlah perawat perhari 12 orang

12 + 1/3 (12) + 1= 17 perawat5) Ruang Eidelwis ShiftKetergantunganPagiSoreMalam

Minimal0,17 x 14 = 2,380,14 x 14 = 1,960,07 x 14 = 0,98

Partial0,27 x 10 = 2,70,15 x 10 = 1,50,10 x 10 = 1

Total0,36 x 3 = 1,080,30 x 3 = 0.90,20 x 3= 0,6

Jumlah6,16 = 6 orang4,36 = 4 orang2,04 = 2 orang

Jumlah perawat perhari 12 orang

12 + 1/3 (12) + 1= 17 perawat

6) Ruang Flamboyan ShiftKetergantunganPagiSoreMalam

Minimal0,17 x 4 = 0,680,14 x 4 = 0,560,07 x 4 = 0,28

Partial0,27 x 7 = 1,890,15 x 7 = 1,050,10 x 7 = 0,7

Total0,36 x 22 = 7,920,30 x 22 = 6,60,20 x 22 = 4,4

Jumlah10,49 = 10 orang8,21 = 8 orang5,38 = 5 orang

Jumlah perawat perhari 23 perawat

23 + 1/3 (23) +1= 31,6 perawat

7) Ruang Gladiol ShiftKetergantunganPagiSoreMalam

Minimal0,17 x 5 = 0,850,14 x 5 = 0,70,07 x 5 = 0,35

Partial0,27 x 12 = 3,240,15 x 12 = 1,80,10 x 12 = 1,2

Total0,36 x 18 = 6,480,30 x 18 = 5,40,20 x 18 = 3,6

Jumlah10,57 = 11 orang7,9 = 8 orang5,15 = 5 orang

Jumlah perawat perhari 24 perawat

24 + 1/3 (24) + 1= 33 perawat8) Ruang Herbra ShiftKetergantunganPagiSoreMalam

Minimal0,17 x 15 = 2,550,14 x 15 = 2,10,07 x 15 = 1,05

Partial0,27 x 9 = 2,430,15 x 9 = 1,350,10 x 9 = 0,9

Total0,36 x 7 = 2,520,30 x 7 = 2,10,20 x 7 = 1,4

Jumlah7,5 = 7 orang5,55 = 6 orang3,35 = 3

Jumlah perawat perhari 16 orang

16 + 1/3 (16) + 1= 22.3

9) Ruang Nusa Indah ShiftKetergantunganPagiSoreMalam

Minimal0,17 x 5 = 0,850,14 x 5 = 0,70,07 x 5 = 0,35

Partial0,27 x 9 = 2,430,15 x 9 = 1,350,10 x 9 = 0,9

Total0,36 x 5 = 1,80,30 x 5 = 1,50,20 x 5 = 1

Jumlah5,08 = 5 orang3,55 = 4 orang2,25 = 2 orang

Jumlah perawat perhari 11 orang

11 + 1/3 (11) + 1= 15,66 10) Ruang Melati ShiftKetergantunganPagiSoreMalam

Minimal0,17 x 3 = 0,510,14 x 3 = 0,420,07 x 3 = 0,21

Partial0,27 x 15 = 4,050,15 x 15 = 2,250,10 x 15 = 1,5

Total0,36 x 5 = 1,80,30 x 5 = 1,50,20 x 5 = 1

Jumlah6,36 = 6 orang4,17 = 4 orang2,71 = 3 orang

Jumlah perawat perhari 13 orang

13 + 1/3 (13) + 1= 18,33

11) Ruang Teratai ShiftKetergantunganPagiSoreMalam

Minimal0,17 x 3 = 0,510,14 x 3 = 0,420,07 x 3 = 0,21

Partial0,27 x 15 = 4,050,15 x 15 = 2,250,10 x 15 = 1,5

Total0,36 x 2 = 0,720,30 x 2 = 0,60,20 x 2 = 0,4

Jumlah5,28 = 5 orang3,27 = 3 orang2,11 = 2 orang

Jumlah perawat perhari 10 orang

10 + 1/3 (10) + 1= 14,33

12) Ruang Kemuning ShiftKetergantunganPagiSoreMalam

Minimal0,17 x 9 = 1,530,14 x 9 = 1,260,07 x 9 = 0,63

Partial0,27 x 26 = 7,020,15 x 26 = 3,90,10 x 26 = 2,6

Total0,36 x 3 = 1,080,30 x 3 = 0,90,20 x 3 = 0,6

Jumlah9,63 = 10 orang6,06 = 6 orang3,83 = 4 orang

Jumlah perawat perhari 20 perawat

20 + 1/3 (20) + 1= 27,66

Kombinasi jumlah tenaga menurut Intermountian Health Care Inc. Adalah :58%= S1 Keperawatan26%= DIII Keperawatan16%= SPK

1) Ruang AsterS1 Kep.= 58% x 22= DIII Kep.= 26% x 22= SPK= 16% x 22= 2) Ruang BougenvileS1 Kep.= 58% x 21= DIII Kep.= 26% x 21= SPK= 16% x 21= 3) Ruang CempakaS1 Kep.= 58% x 13= DIII Kep.= 26% x 13= SPK= 16% x 13= 4) Ruang DahliaS1 Kep.= 58% x 17= DIII Kep.= 26% x 17= SPK= 16% x 17= 5) Ruang EidelwaisS1 Kep.= 58% x 17= DIII Kep.= 26% x 17= SPK= 16% x 17= 6) Ruang FlamboyanS1 Kep.= 58% x 32= DIII Kep.= 26% x 32= SPK= 16% x 32=

7) Ruang GladiolS1 Kep.= 58% x 33= DIII Kep.= 26% x 33= SPK= 16% x 33= 8) Ruang HerbraS1 Kep.= 58% x 22= DIII Kep.= 26% x 22= SPK= 16% x 22= 9) Ruang Nusa IndahS1 Kep.= 58% x 16= DIII Kep.= 26% x 16= SPK= 16% x 16= 10) Ruang MelatiS1 Kep.= 58% x 18= DIII Kep.= 26% x 18= SPK= 16% x 18= 11) Ruang TerataiS1 Kep.= 58% x 14= DIII Kep.= 26% x 14= SPK= 16% x 14= 12) Ruang KemuningS1 Kep.= 58% x 28= DIII Kep.= 26% x 28= SPK= 16% x 28= 4,48

NO.RUANG PERAWATANPENDIDIKANJUMLAH PERAWATS1D3SPK

S1D3 KEP.D3 KEB.D1 KEB.SPK

1Aster1131151364

2Bugenvil4102161251

3Cempaka311115832

4Dahlia92111043

5Eidelwais1341043

6Flamboyan1177251985

7Gladiol145191995

8Herbra104141364

9Nusa Indah516943

10Melati271101053

11Teratai26210842

12Kemuning5211181674

JUMLAH

BAB VPENUTUP

A. KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa bahwa BOR, jumlah jam perawatan pasien selama 24 jam berpengaruh terhadap kebutuhan jumlah tenaga perawat, sedangkan jumlah tempat tidur, jumlah hari kerja efektif dan jumlah jam kerja efektif tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kebutuhan jumlah tenaga perawat pada Rumah Sakit X. Analisis multivariat menunjukkan hanya variabel BOR dan jumlah jam perawatan pasien selama 24 jam yang memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap kebutuhan jumlah tenaga perawat pada instalasi rawat inap RS X Di Yogyakarta. Sedangkan hasil analisis DEPKES perlu penambahan jumlah S1 Keperawatan dari 5 Instalasi di Rumah Sakit X. Direkomendasikan Kepada pihak manajemen Rumah Sakit X perlu melakukan rekruitmen tenaga keperawatan sesuai metode DEPKES, Douglas, dan Gilles mengangkat tenaga honorer atau kontrak untuk mencukupi kebutuhan tenaga perawat serta melakukan pelatihan perencanaan kebutuhan tenaga perawat kepada kepala unit perawatan.

B. SARAN Bagi MahasiswaDiharapkan mahasiswa mampu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam manajemen keperawatan dan mengembangkan metode perhitungan tenaga keperawatan sesuai kebutuhan Rumah Sakit di Indonesia. Bagi PerawatDiharapkan Perawat mampu meningkatkan keterampilan manajerial (koordinator) baik dalam manajemen kasus atau mengorganisasi pelayanan kesehatan, sehingga perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Aditama Y.C (2004). Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Cetakan Ketiga. Universitas Indonesia Jakarta. DiUnduh 1 Maret 2013 Pukul 21.29 WIB.Arwani & Heru Suprianto. 2005. Manajemen Keperawatan; Pengelolaan Tenaga Keperawatan. Jakarta; EGCDepKesRI (2003), Indonesia sehat 2010. Jakarta : Departemen Kesehatan R.IDevi, Liza Sri Kusuma. 2011. Tesis Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat Di Instalasi Rawat Inap RSUD Karimun Tahun 2010. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Di Unduh 6 Maret 2013 Pukul 13.45 WIB.Gillies, D.A. (2004).Nursing management, a system approach. Third Edition. Philadelphia :WB Saunders.Ilyas. (2004) Perencanaan SDM Rumah Sakit, Teori, Metoda dan Formula, Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Jakarta:2004.Nursalam, 2014. Manajemen Keperawatan; Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional, Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.

32