manifestasi infeksi pada rongga mulut
DESCRIPTION
Manifestasi Infeksi Pada Rongga MulutTRANSCRIPT
1. Sarkoma Kaposi
Sarkoma Kaposi adalah neoplasma di jaringan ikat dan seringkali terkait dengan AIDS.
Sarkoma Kaposi disebabkan oleh virus yang dulu bernama KS-herpes virus, tapi sekarang
bernama Human Herpes Virus-8 (HHV-8). Transmisi melalui kontak sesksual, melalui ibu
kepada anaknya. Pada tahap awal, Sarkoma Kaposi berupa makula berwarna merah-
keunguan pada mukosa mulut, tidak sakit,tidak memucat saat dipalpasi. Lesi ini berkembang
menjadi nodul dan membingungkan antara kelainan pada mulut yang berhubungan dengan
vaskularisasi seperti hemangioma, hematoma, varicosity, dan pyogenic granuloma (jika
terjadi pada gingiva). Lesi ini muncul pada mukosa rongga mulut terutama pada mukosa
palatal dan gingival. Dalam infeksi HIV, lesi ini lebih sering ditemukan pada pria. Kaposi’s
Sarcoma ditemukan pada penderita HIV (Kumala dkk., 2002).
2 Penyakit Periodontal
Besar hubungan antara penyakit periodontal dengan gigi pada penderita HIV.
Terdapat bukti menunjukkan bahwa penyakit HIV biasanya terjadi pada penggunaan jarum
suntik intravena (IV). Hal ini berhubungan dengan buruknya kebersihan mulut dan kurangnya
perhatian pada kesehatan rongga mulut sehingga memicu (Kumala dkk., 2002).
Ada dua tipe penyakit periodontal yang biasa dijumpai yaitu gingivitis dan
periodontitis. Gingivitis adalah bentuk penyakit periodontal yang ringan, dengan tanda klinis
gingiva berwarna merah, membengkak dan mudah berdarah. Gingivitis yang tidak dirawat
akan menyebabkan kerusakan tulang pendukung gigi atau disebut periodontitis. Sejalan
dengan waktu, bakteri dalam plak gigi akan menyebar dan berkembang kemudian toksin
yang dihasilkan bakteri akan mengiritasi gingiva sehingga merusak jaringan pendukungnya.
Gingiva menjadi tidak melekat lagi pada gigi dan membentuk saku (poket) yang akan
bertambah dalam sehingga makin banyak tulang dan jaringan pendukung yang rusak. Bila
penyakit ini berlanjut terus dan tidak segera dirawat maka lama kelamaan gigi akan longgar
dan lepas dengan sendirinya. Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit gigi dan
mulut yang mempunyai prevalensi yang tinggi di Indonesia. Bahkan di Amerika dan Jepang,
perhatian dokter gigi mulai beralih lebih kepada penegakan diagnosis penyakit periodontal
daripada karies.
3 Necrotizing Ulcerative Periodontitis (NUP)
Nekrosis, ulserasi, merupakan bentuk dari periodontitis yang tumbuh cepat secara progresif
pada penderita HIV. NUP dapat digambarkan sebagai pemanjangan proses dari NUG dimana
dalam keadaan ini terjadi lepasnya tulang alveolar, kehilangan perlekatan jaringan
periodontal. Ciri-ciri NUP: nekrosis jaringan lunak, destruksi jaringan periodontal, dan
lepasnya jaringan tulang interproksimal. Pada individu imunokompeten, kerusakan jaringan
membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terjadi, namun hanya terjadi dalam beberapa
bulan pada penderita yang terinfeksi HIV , jika tidak dilakukan perawatan yang tepat.
Kehilangan tulang secara cepat ini juga cenderung terjadi pada individu berusia muda.
Penderita kadang-kadang langsung mengalami lesi nekrosis, tidak ada rasa nyeri, terdapat
lubang dalam yang sulit dibersihkan, yang merupakan tanda terjadinya periodontitis
konvensional. Terdapat pembentukan poket karena hilangnya jaringan lunak ataupunjaringan
keras. Destruksi jaringan dapat meluas sampai ke muco-gingival junction (Anonim, 2008).