manajemen rs

Upload: ayu-listari

Post on 03-Mar-2016

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangRuang 8 (mawar) RSUD Gunung jati merupakan ruang rawat inap yang diperuntungkan untuk laki-laki, Ruang mawar ini ruang kelas II dan Kelas III dan merupakan ruang bedah. Untuk mencapai kualitas pelayanan keperawatan yang maksimal diperlukanlah strategi menejemen keperawatan yang baik mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Dibutuhkan sikap menejer yang demokrasi dan mampu mengayomi serta memotivasi para karyawan perawat dalam bekerja.Dalam melatih jiwa menejer bagi para mahasiswa keperawatan penyusun melakukan observasi tentang bagaimana sistem menejemen keperawatan di ruang mawar dan menganalisanya manakah hal positif dan hal negatif yang terdapat dalam mejemen ruangan tersebut sehingga mahasiswa memiliki gambaran bagaimana untuk mengoptimalkan hal yang positif dan meminimalisir hal yang negatif.

1.2. Rumusan Masalaha. Bagaimana perencanaan menejemen keperawatan ruang mawar?b. Bagaimana sikap kepemimpinan kepala ruang mawar?c. Bagaimanan metoda asuhan keperawatan yang diterapkan di ruang mawar?d. Bagaimana struktur organisasi ruang mawar?e. Bagaimana komunikasi dalam organisasi fungsional ruang mawar?f. Bagaimana tugas dan sikap supervisi di ruang mawar?g. Bagaimana menejemen konflik diruang mawar?h. Bagaimana budgeting pemakaian gips di ruang mawar?

1.3. Tujuan Penulisana. mengetahui perencanaan menejemen keperawatan ruang mawar.b. Memahami dan mengoreksi sikap kepemimpinan kepala ruang mawar.c. Mengetahui dan mengoreksi metoda asuhan keperawatan yang diterapkan di ruang mawar.d. mengetahui struktur organisasi ruang maware. memahami komunikasi dalam organisasi fungsional ruang mawar.f. memahami tugas dan sikap supervisi di ruang mawar.g. memahami menejemen konflik diruang mawar.h. Memahami budgeting pemakaian gips diruang mawarBAB IIPEMBAHASAN2.1 Visi Ruang Mawara. VisiMenyelenggarakan pelayanan keperawatan dengan cepat dan tepat dalam rangka memenuhi kebutuhan fisiologi maupun psikologi pasien, dan menurunkan resiko infeksi yang mungkin terjadi. b. Misi Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan Memperkecil resiko infeksi silang < 2 % Meningkatan standar kinerja perawat Meminimalisir resiko tinggi penularan penyakit.

2.2 Perencanaan Ruang 8 MawarRuang mawar RSUD Gunung Jati merupakan ruangan rawat inap untuk pasien-pasien bedah laki-laki. Dalam pelaksanaan untuk menjalankan proses keperawatan, di ruang mawar dibagi menjadi 2 tim, yaitu tim A dan Tim B. Pada saat pelaksanaan, setiap hari kepala ruangan membagi tanggung jawab perawat terhadap klien yang ditugaskan, pembagian ini berdasarkan pembedahan yang dilakukan klien. Sumber Daya Manusia Semua perawat dianjurkan minimal pendidikan S1 Bagi yang masih D3 diwajibkan untuk sekolah lagi Melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan Perencanaan Waktu Menyusun skala perencanaan prioritas kerja Menyusun jadwal dinas setiap 1 bulan Menyelesaikan rencana asuhan keperawatan sesuai jadwal yang telah ditetapkan Perencanaan konflikApabila terjadi masalah intrapersonal atau internal ruangan ini biasanya menyelesaikan dengan cara mengadakan pertemuan

Budgeting gipsNoPeralatanHarga BeliHarga Jual

Jumlah

Tambahan : klien memakai oksigen 1500 liter

Tabung oksigen tidak diganti, hanya pada saat ada kerusakan pada tabung akan di perbaiki saja, diganti hanya regulatornya saja, jika terjadi kebocoran. Nasal kanul tidak dipakai satu orang, jika ada pasien membutuhkan oksigen nasl kanul hanya di lap oleh alkohol.

2.3 Perencanaan Ruangan 8 (MAWAR) Menurut KelompokMenurut kelompok kami, perencanaan adalah fungsi dasar atau fungsi fundamental manajemen. Perencanaan ditujukan pada masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Perencenaan dihubungkan dengan memilih, artinya memilih tujuan dan cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut dari beberapa alternatif yang ada : alternatif perencanaanpun tidak ada.Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa mendatang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. (Siagian, 1990).Perencanaan adalah manajemen paling awal yang harus dilaksanakan oleh seorang manajer sebelum melakukan fungsi lainnya. (swansburg, 1999).Perencanaan ialah pemilihan yang fundamental dan masalah perencanaan timbul jika terdapat alternatif-alternatif. (Billy E. Goetz)Perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang digunakan. (Louis a. Allen)

1. Perencanaan Sumber Daya Manusia.Ruang mawar RSUD Gunung Jati merupakan ruangan rawat inap untuk pasien-pasien bedah laki-laki. Dalam pelaksanaan untuk menjalankan proses keperawatan, di ruang mawar dibagi menjadi 2 tim, yaitu tim A dan Tim B. Pada saat pelaksanaan, setiap hari kepala ruangan membagi tanggung jawab perawat terhadap klien yang ditugaskan, pembagian ini berdasarkan jenis pembedahan yang dilakukan klien.a. Rekrutment Penyeleksian administrasi Melakukan test tulis dan keterampilan Lakukan psikotes Wawancara

b. Melakukan tahap orientasi Orientasi.Program ini diberikan pada staf yang baru, untuk mengenalkan tugas- tugas yang harus dilakukannya atau mengetahui adanya perkembangan teknologi dibidang kesehatan. Job training. Dilakukan melalui program pelatihan bagi staf sesuai dengan bidang penugasaannya atau job tertentu.

c. Pengembangan SDM Continuing nursing education.Memberikan kesempatan belajar bagi perawat ke tingkat lebih tinggi, terutama untuk perawat yang masih D3. Pengembangan karier.Merencanakan, melaksanakan, dan menilai pengembangan masing- masing staf, dan memberikan penghargaan untuk peningkatan prestasi kerja. Setiap staf mempunyai hak untuk mengembangkan kariernya sesuai dengan sistem yang berlaku. Pelatihan kepemimpinan. Untuk mengembangkan kemampuan leadership-nya sebagai seorang profesional. Studi banding.Merencanakan untuk bertukar pengalaman dengan institusi atau unit kerja lain. Pendidikan dan pelatihan.Program ini dirancang untuk memberikan pelayanan dan pendidikan terhadap stap melalui kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan target tertentu.

2. Perencanaan Waktu. Program : Mengupdet jadwal dinas dalam waktu 1 bulan. Mendukung transmisi informasi (pendokumentasian keperawatan) melalui komputer.

3. Perencanaan konflikApabila terjadi masalah internal ruangan ini biasanya menyelesaikan dengan cara mengadakan pertemuan intrapersonal dalam tim bila tidak diselesaikan maka kepala ruangan akan menangani langsung (secara struktural). Perencanaan Konflik.Perencanaan ini di buat untuk menyelesaikan konflik yang terjadi dalam ruang VI. Program untuk perencanaan manajemen konflik ialah : Membuat aturan yang jelas dalam penyelesaian konflik. Menciptakan suasana yang mendukung dengan banyak pilihan. - Mempersiapkan perdamaian (pendidikan perilaku). Mainkan peran yang tidak menimbulkan stress dan konflik. Menelusuri penyabab dan siapa yang memiliki masalah Lakukan evaluasi minimal setiap 1 minggu sekali. Membedakkan antara masalah pribadi dan masalah pekerjaan. Mempertahankan komunikasi 2 arah. Meneliti semua pemecahan masalah. Perencanaan Pengelolaan Stres Kerja.Perencanaan ini digunakan untuk menghindari ataupun meminimalisirkan stress kerja akibat adanya beban kerja yang berat. Program penanganan Individu : Memberi pengarahan manajemen stress dengan manajemen waktu.Dengan manajemen waktu yang baik maka seorang karyawan dapat menyelesaikan tugas dengan baik, tanpa adanya tuntutan kerja yang tergesa-gesa. Memberi pengarahan manajemen stress dengan latihan fisik.Dengan latihan fisik dapat meningkatkan kondisi tubuh agar lebih prima sehingga mampu menghadapi tuntutan tugas yang berat Memberi pengarahan manajemen stress dengan latihan relaksasi seperti tarikan napas dalam, mengingat masa jaya, mengingat kelebihan diri. Memberi pengarahan manajemen stress dengan melakukan perubahan reaksi perilaku atau perubahan reaksi kognitif.Maksudnya, jika seorang karyawan merasa dirinya sedang dalam puncak stres maka para karyawan tersebut lebih baik melakukan pengalihan rasa stres terlebih dahulu seperti istirahat sejenak namun masih dalam ruangan kerja, bila memungkinkan keluar ruangan untuk beristirahat sejenak, bisa juga pergi sebentar ke kamar kecil untuk membasuh muka air dingin atau berwudhu lalu sholat bagi orang Islam. Membangun iklim kerja yang menyenangkan yaitu dengan bersikap terbuka dan berkomunikasi dengan sesama rekan kerja Untuk seorang manajer harus memiliki sikap toleransi kepada anggotanya. Ingatlah, bahwa masing-masing orang adalah pribadi yang unik, sebagai contoh beberapa orang justru berprestasi lebih baik dibawah tekanan sementara sebagian yang lain membutuhkan waktu lebih banyak untuk menyelesaikan pekerjaannya. Pertahankan semangat tim misalnya dengan melakukan perayaan-perayaan kecil dengan tim kerja.4. Kebutuhan Tenaga KeperawatanKebutuhan tenaga keperawatan dihitung dengan menggunakan metode Douglas, sebgaia berikut:Equity system Kelas II= 2 ruangan @ 4 bed = 8 klien /bed sakit ringan Kelas III= 6 ruangan @ 6 bed = 36 klien / bed sakit BeratKelas II= 3 jam x 8 klien = 24 jamKelas III= 4,5 jam x 36 klien= 162 jam + 186 jam Pagi = sore = 35% 35 186 = 64,75 jam 100 64,75 = 8,01 staf = 8 perawat 8 Malam = 30% 30186 = 55,8 jam 100 55,8 jam = 6,9 = 7 perawat 8 jamMaka : 8 x 2 + 7 = 23 perawatDirjen sistemRawat inap: Loss day: 52+12+14 23 = 6,43 = 6 perawat 286 Non-profesi: 23 + 6,43 x 25 %= 29,43 x 25 = 735,75 = 7,35 = 7 pegawai 100 100Jumlah tenaga yang dibutuhkan: 23 + 6,43 + 7= 36,43 = 36 pegawai Jumlah kebutuhan perawat setiap hari 7 + 5 + 3 + 1 Ka.Ru + 2 Ka.Tim + prwt (libur/cadangan (4-5) orang = 7+5+3+2+5 = 22 orang.

2.4 Metode Askep

Kepala RuanganDari hasil wawancara dengan kepala ruangan mengenai metode asuhan keperawatan yang digunakan diruang 8 mawar RSUD Gunung jati kota Cirebon adalah metode asuhan keperawatan TIM, dimana dari sumber daya manusia yang ada mulai dari kepala ruangan, administrasi dan perawat mempunyai tugas masing-masing. Perawat pelaksana dibagi menjadi 2 tim yaitu tim A dan tim B. Pada saat pelaksanaan, setiap hari kepala ruangan membagi tanggung jawab perawat terhadap klien yang ditugaskan.

7 perawat6 perawat6 perawat6 perawatKatim IVKatim IIIKatim IIKatim I

Pagi : 2Siang : 2Malam: 2Lossday: 2Pagi : 2Siang : 2Malam: 2Lossday: 1Pagi : 2Siang : 2Malam: 2Lossday: 1Pagi : 2Siang : 2Malam: 1Lossday: 2

2 ruangan2 ruangan2 ruangan2 ruangan

12 pasien12 pasien12 pasien8 pasien

7 pegawai non - profesi

Menurut kelompok kami, metode yang di gunakan ruang 8 mawar lebih baik menggunakan metode primer karena metode ini sangan efektif dan dapat memberikan pelayanan secara komperhensif. Metode ini juga dapat meningkatkan tanggung jawab terhadap perawat pelaksana, otonomi perawat meningkat, motivasi tanggung jawab dan tanggung gugat meningkat, menjamin kontinuitas Askep, tercipta kolaborasi yang baik dan pelayanan professional.

2.5 Manajemen KonflikKonflik yang ada di dalam ruang mawar diantaranya perawat masuk datangnya tidak tepat jadwal terutama pada shift siang dan malam. Dan terkadang tugas pada shift malam dilimpahkan kepada shift pagi, misalnya TPRS tetapi tugas malam dilimpahkan pada shift pagi. Dan anggota perawat terkadang miss komunikasi dengan kepala ruangan. Dan apabila dines pagi kepala ruangan selalu saja menanyakan siapa saja yang pulang pasiennya. Dan jarang sekali dilakukan operan setiap pada pergantian shift.Apabila terjadi konflik internal biasanya diselesaikan dengan cara mengadakan pertemuan dalam tim dan apabila tidak terselesaikan maka kepala ruangan akan turun langsung menyelesaikannya.Dan menurut kelompok kami masalah tersebut bisa diselesaikan dengan menggunakan straytegi komunikasi Kolaborasi(win-win solution) dimana kedua pihak yang terlibat menentukan tujuan bersama dan bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan dan manajer sebagai penengah dari penyelesaian masalah tersebut. Dan untuk langkah-langkah penyelesaiannya ialah sebagai berikut :1. Pengkajiana. Analisis situasiIdentifikasi jenis konflik untuk menentukan waktu yang diperlukan, setelah dilakukan pengumpulan fakta dan memvalidasi semua perkiraan melalui pengkajian lebih mendalam. Kemudian siapa yang terlibat dan peran masing-masing. Tentukan jika situasinya dapat diubah.b. Analisis dan mematikan isu yang berkembangJelaskan masalah dan prioritas fenomena yang terjadi. Tentukan masalah utama yang memerlukan suatu penyelesaian yang dimulai dari masalah tersebut. Hindari penyelesaian semua masalah dalam satu waktu.c. Menyusun tujuanJelaskan tujuan spesifik yang akan dicapai.

2. Identifikasia. Mengelola perasaanHindari respons emosional: marah, sebab setiap orang mempunyai respons yang berbeda terhadap kata-kata, ekspresi dan tindakan.

3. Intervensia. Masuk pada konflik yang diyakini dapat diselesaikan dengan baik. Selanjutnya identifikasi hasil yang positif yang akan terjadi.b. Menyeleksi metode dalam penyelesaian konflik. Penyelesaian konflik memerlukan strategi yang berbeda-beda. Seleksi metode yang paling sesuai untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.

2.6 KomunikasiMetode pengorganisasian yang diterapkan ruang 8 yaitu metode Tim.

Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Ketua Tim IIIKetua Tim IIIKetua Tim IIKetua Tim IAnggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Pembimbing KlinikPembimbing KlinikAdministrasi Ruangan Kepala ruanganAnggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Ketua Tim IIIKetua Tim IIIKetua Tim IIKetua Tim IAnggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Pembimbing KlinikPembimbing KlinikAdministrasi Ruangan Kepala ruanganAnggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Ketua Tim IIIKetua Tim IIIKetua Tim IIKetua Tim IAnggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Pembimbing KlinikPembimbing KlinikAdministrasi Ruangan Kepala ruanganAnggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Ketua Tim IIIKetua Tim IIIKetua Tim IIKetua Tim IAnggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Pembimbing KlinikPembimbing KlinikAdministrasi Ruangan Kepala ruanganAnggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Ketua Tim IIIKetua Tim IIIKetua Tim IIKetua Tim IPembimbing KlinikPembimbing KlinikAdministrasi Ruangan Kepala ruanganKepala ruangan

Pembimbing KlinikPembimbing KlinikAdministrasi Ruangan

Ketua Tim IIKetua Tim IKetua Tim IIIKetua Tim III

Anggota Anggota Anggota Anggota

Anggota Anggota Anggota Anggota

Anggota Anggota Anggota Anggota

Anggota Anggota Anggota Anggota

Anggota Anggota Anggota Anggota

Anggota Anggota Anggota Anggota

Anggota

Komunikasi yang digunakan di ruang 8 adalah komunikasi struktural dan sesuai dengan komunikasi metode tim. Contohnya: Jika ada konflik yang melibatkan pasien dan perawat pelaksana tim A, ketua Tim A akan mengadakan pertemuan intrapersonal dengan perawat yang bersangkutan berusaha menyelesaikan dahulu, jika tidak dapat diselesaikan maka ketua tim akan melaporkan kepada kepala ruangan untuk memberikan kebijakan terhadap permasalahan tersebut. bila terjadi kekurangan tenaga pada saat dinas maka kepala ruangan akan menghubungi supervisi dan meminta bantuan penambahan tenaga perawat. Untuk komunikasi seluruh perawat di ruangan, biasanya kepala ruangan melakukan secara non verbal, contohnya seperti : jika ada informasi kepala ruangan menginformasikan dengan cara menempel kertas di papan pengumuman ruang perawat.Menurut kami komunikasi tersebut sudah sesuai dengan metode tim yang digunakan di ruang 8. Dalam pemberian informs ke seluruh pegawai kepala ruangan alangkah baiknya tidak hanya dilakukan secara non verbal tetapi dilakukan juga pertemuan dan memberikan informasi secara langsung, agar informasi tersebut dapat tersampaikan dengan jelas.

2.7 SupervisiSupervisi dilakukan secara langsung oleh supervisi dengan cara melihat langsung ke ruangan dan mengontrol kinerja perawat, menanyakan kehadiran perawat, serta menangani permasalahan situasional yang di utarakan perawat dinas pada saat itu. Menurut kelompok kami, tugas supervisi dilakukan dengan cara langsung sudah bagus. Tapi seharusnya supervise juga harus memiliki kemampuan sebagai berikut : harus memiliki pengarahan dan petunjuk yang jelas, dapat dimengerti staf dan pelaksana perawatan, supervisi harus dapat memberi saran, nasehat dan bantuan serta memotivasi untuk semangat kerja staf dan pelaksana perawatan, tidak memecah belah kelompok, memberi latihan dan bimbingan yang diperlukan, memberi penilaian terhadap penampilan kinerja staf dan pelaksana perawatan, mengadakan pengawasan agar askep berkualitas dan berjalan dengan baik. Dengan begitu kinerja supervisi dan perawat akan lebih baik.

11