tinjauan pustaka manajemen rs

Upload: ayyu-thrye-sartheeqaa

Post on 03-Mar-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    1/38

    6

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II.1. Rumah Sakit

    II.1.1. Pengertian Rumah Sakit

    Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun

    2009 tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelaanan

    kesehatan ang menelenggarakan pelaanan kesehatan perorangan

    se!ara paripurna ang menediakan pelaanan ra"at inap, ra"at #alan,

    dan ga"at darurat$ %engertian rumah sakit #uga dipaparkan dalam

    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Nomor &' Tahun 20(4

    tentang Rumah Sakit, di mana rumah sakit memiliki beberapa pengertian

    berdasarkan si)atna, aitu *&+

    ($ Rumah Sakit adalah institusi pelaanan kesehatan ang

    menelenggarakan pelaanan kesehatan perorangan se!ara paripurna

    ang menediakan pelaanan ra"at inap, ra"at #alan, dan ga"at

    darurat$

    2$ Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit ang memberikan pelaanan

    kesehatan pada semua bidang dan #enis penakit$

    $ Rumah Sakit .husus adalah rumah sakit ang memberikan pelaanan

    utama pada satu bidang atau satu #enis penakit tertentu berdasarkan

    disiplin ilmu, golongan umur, organ, #enis penakit atau kekhususan

    lainna$

    '

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    2/38

    7

    Rumah sakit #uga merupakan tempat menelenggarakan upaa

    kesehatan aitu setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan

    kesehatan serta bertu#uan untuk me"u#udkan dera#at kesehatan ang

    optimal bagi masarakat$ Upaa kesehatan dilakuak dengan pendekatan

    pemeliharaan kesehatan *promotive+, pen!egahan penakit *preventive+,

    penembuhan penakit *curative+, dan pemulihan *rehabilitative+ ang

    dilaksanakan se!ara serasi dan terpadu serta berkesinambungan *'+$

    II.1.2. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit

    Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No$ 44 Tahun

    2009 Tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit mempunai )ungsi sebagai

    berikut *&+

    ($ %enelenggaraan pelaanan pengobatan dan pemulihan kesehatan

    sesuai dengan standar pelaanan rumah sakit$

    2$ %emeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui

    pelaanan kesehatan ang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai

    kebutuhan medis$

    $ %enelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daa manusia

    dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelaanan

    kesehatan$

    4$ %enelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan

    teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelaanan

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    3/38

    8

    kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang

    kesehatan$

    II.1.3. Klasiikasi Rumah Sakit

    Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No$ 44 Tahun

    2009 tentang Rumah Sakit, rumah sakit dapat dibagi berdasarkan #enis

    pelaanan dan pengelolaanna, aitu *&+

    ($ Berdasarkan #enis pelaanan

    a$ Rumah sakit umum aitu rumah sakit ang memberikan pelaanan

    kesehatan pada semua bidang dan #enis penakit$

    b$ Rumah sakit khusus aitu rumah sakit ang memberikan

    pelaanan utama pada satu bidang atau satu #enis penakit

    tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, #enis

    penakit, atau kekhususan lainna$

    2$ Berdasarkan pengelolaan

    a$ Rumah sakit publik adalah rumah sakit ang dapat dikelola oleh

    pemerintah, pemerintah daerah, dan badan hukum ang bersi)at

    nirlaba$ Rumah sakit publik ang dikelola pemerintah dan

    pemerintah daerah diselenggarakan berdasarkan pengelolaan

    Badan /aanan Umum atau Badan /aanan Umum aerah sesuai

    dengan ketentuan peraturan perundang-undangan$

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    4/38

    9

    b$ Rumah sakit pri1at adalah rumah sakit ang dikelola oleh badan

    hukum dengan tu#uan pro)it ang berbentuk %erseroan Terbatas

    atau %ersero$

    $ .lasi)ikasi Rumah Sakit Berdasarkan )iliasi %endidikan

    a. Rumah Sakit %endidikan, adalah rumah sakit ang

    menelenggarakan pendidikan dan penelitian se!ara terpadu

    dalam bidang pendidikan pro)esi kedokteran, pendidikan

    kedokteran berkelan#utan dan pendidikan tenaga kesehatan

    lainna$

    b$ Rumah Sakit Non-%endidikan, adalah rumah sakit ang tidak

    memiliki program pelatihan residensi dan tidak ada a)iliasi rumah

    sakit dengan uni1ersitas, didirikan oleh suatu lembaga3perusahaan

    untuk melaani pasien-pasien ang merupakan anggota lembaga

    tersebut3kara"an perusahaan tersebut$ lasan pendirian bisa

    karena penakit ang berkaitan dengan kegiatan lembaga tersebut

    *misalna rumah sakit militer, lapangan udara+, bentuk #aminan

    sosial3 pengobatan gratis bagi kara"an, atau karena letak3 lokasi

    perusahaan ang terpen!il3 #auh dari rumah sakit umum$

    dapun pula pengklasi)ikasian rumah sakit berdasarkan Undang-

    Undang Republik Indonesia No$ 44 Tahun 2009 dalam rangka

    penelenggaraan pelaanan kesehatan se!ara ber#en#ang dan )ungsi

    ru#ukan, rumah sakit umum diklasi)ikasikan berdasarkan )asilitas dan

    kemampuan pelaanan rumah sakit, aitu

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    5/38

    10

    a$ Rumah sakit umum kelas adalah rumah sakit umum ang

    mempunai )asilitas dan kemampuan pelaanan medik spesialistik

    luas dan subspesialistik luas$

    b$ Rumah sakit umum kelas B adalah rumah sakit umum ang

    mempunai )asilitas dan kemampuan pelaanan medik sekurang-

    kurangna sebelas spesialistik dan subspesialistik luas$

    !$ Rumah sakit umum kelas adalah rumah sakit umum ang

    mempunai )asilitas dan kemampuan pelaanan medik spesialistik

    dasar$

    d$ Rumah sakit umum kelas adalah rumah sakit umum ang

    mempunai )asilitas dan kemampuan pelaanan medik dasar$

    alam %ermenkes RI Nomor 4035enkes3%er3III320(0 tentang

    .lasi)ikasi Rumah Sakit, rumah sakit umum diklasi)ikasikan berdasarkan

    )asilitas dan kemampuan pelaanan men#adi *'+

    a$ Rumah sakit umum kelas , harus mempunai )asilitas dan

    kemampuan pelaanan medik paling sedikit 4 *empat+ %elaanan

    5edik Spesialis asar, & *lima+ %elaanan Spesialis %enun#ang

    5edik , (2 *dua belas+ %elaanan 5edik Spesialis lain dan ( *tiga

    belas+ %elaanan 5edik Subspesialis$ 6umlah tempat tidur minimal

    400 *empat ratus+ buah$

    b$ Rumah sakit umum kelas B, harus mempunai )asilitas dan

    kemampuan pelaanan medik paling sedikit 4 *empat+ %elaanan

    5edik Spesialis asar, 4 *empat+ %elaanan Spesialis %enun#ang

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    6/38

    11

    5edik, 7 *delapan+ %elaanan 5edik Spesialis lain dan 2 *dua+

    %elaanan 5edik Subspesialis$ 6umlah tempat tidur minimal 200

    *dua ratus+ buah$

    !$ Rumah sakit umum kelas , harus mempunai )asilitas dan

    kemampuan pelaanan medik paling sedikit 4 *empat+ %elaanan

    5edik Spesialis asar, 4 *empat+ %elaanan Spesialis %enun#ang

    5edik$ 6umlah tempat tidur minimal (00 *seratus+ buah$

    d$ Rumah sakit umum kelas , harus mempunai )asilitas dan

    kemampuan pelaanan medik paling sedikit 2 *dua+ %elaanan

    5edik Spesialis asar, 6umlah tempat tidur minimal &0 *lima puluh+

    buah$

    II.1.!. Struktur "rganisasi Rumah Sakit

    Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun

    2009 tentang Rumah Sakit pasal , setiap Rumah Sakit harus memiliki

    organisasi ang e)ekti), e)isien, dan akuntabel$ 8rganisasi Rumah Sakit

    paling sedikit terdiri atas .epala Rumah Sakit atau irektur Rumah Sakit,

    unsur pelaanan medis, unsur kepera"atan, unsur penun#ang medis,

    komite medis, satuan pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan

    keuangan$ dapun beberapa ketentuan mengenai keorganisasian di

    rumah sakit ang ter!antum pada pasal 4 Undang-undang Republik

    Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit adalah .epala

    Rumah Sakit harus seorang tenaga medis ang mempunai kemampuan

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    7/38

    12

    dan keahlian di bidang perumahsakitan tenaga struktural ang menduduki

    #abatan sebagai pimpinan harus berke"arganegaraan Indonesia, serta

    pemilik Rumah Sakit tidak boleh merangkap men#adi kepala Rumah Sakit

    *&+$

    II.2. Instalasi Farmasi Rumah Sakit #IFRS$

    5enurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009

    tentang Rumah Sakit dalam %asal (& aat , ang dimaksud dengan

    :instalasi )armasi: adalah bagian dari Rumah Sakit ang bertugas

    menelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur dan menga"asi

    seluruh kegiatan pelaanan )armasi serta melaksanakan pembinaan

    teknis ke)armasian di Rumah Sakit$ ;ang dimaksud dengan sistem satu

    pintu adalah bah"a rumah sakit hana memiliki satu kebi#akan

    ke)armasian termasuk pembuatan )ormularium pengadaan, dan

    pendistribusian alat kesehatan, sediaan )armasi, dan bahan habis pakai

    ang bertu#uan untuk mengutamakan kepentingan pasien *&+$ engan

    demikian semua sediaan )armasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis

    pakai ang beredar di rumah sakit merupakan tanggung #a"ab instalasi

    )armasi rumah sakit, sehingga tidak ada pengelolaan sediaan )armasi, alat

    kesehatan, dan bahan medis habis pakai di rumah sakit ang

    dilaksanakan selain oleh instalasi )armasi rumah sakit$ lat .esehatan

    ang dikelola oleh Instalasi

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    8/38

    13

    habis pakai3 peralatan non elektromedik, antara lain alat kontrasepsi

    *IU+, alat pa!u #antung, implan, dan stent*4+$

    engan kebi#akan pengelolaan sistem satu pintu, instalasi )armasi

    sebagai satu-satuna penelenggara pelaanan ke)armasian, sehingga

    rumah sakit akan mendapatkan man)aat dalam hal *4+

    ($ pelaksanaan penga"asan dan pengendalian penggunaan sediaan

    )armasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai

    2$ standarisasi sediaan )armasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis

    pakai$ pen#aminan mutu sediaan )armasi, alat kesehatan, dan bahan medis

    habis pakai4$ pengendalian harga sediaan )armasi, alat kesehatan, dan bahan medis

    habis pakai&$ pemantauan terapi obat'$ penurunan risiko kesalahan terkait penggunaan sediaan )armasi, alat

    kesehatan, dan bahan medis habis pakai *keselamatan pasien+=$ kemudahan akses data sediaan )armasi, alat kesehatan, dan bahan

    medis habis pakai ang akurat7$ peningkatan mutu pelaanan rumah sakit dan !itra rumah sakit9$ peningkatan pendapatan rumah sakit dan peningkatan kese#ahteraan

    pega"ai$

    II.2.1. Tugas dan Fungsi IFRS

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    9/38

    14

    5enurut %eraturan 5enteri .esehatan Republik Indonesia Nomor

    &7 Tahun 20(4 tentang Standar %elaanan .e)armasian di Rumah Sakit

    tugas dan )ungsi Instalasi

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    10/38

    15

    Sedangkan rumah sakit adalah institusi pelaanan kesehatan ang

    menelenggarakan pelaanan kesehatan perorangan se!ara paripurna

    ang menediakan pelaanan ra"at inap, ra"at #alan, dan ga"at darurat$

    %engaturan standar pelaanan ke)armasian di rumah sakit bertu#uan

    untuk *4+

    ($ meningkatkan mutu pelaanan ke)armasian

    2$ men#amin kepastian hukum bagi tenaga ke)armasian dan

    $ melindungi pasien dan masarakat dari penggunaan obat ang tidak

    rasional dalam rangka keselamatan pasien *patient safety).

    %elaanan ke)armasian di rumah sakit merupakan bagian ang

    tidak terpisahkan dari sistem pelaanan kesehatan rumah sakit ang

    berorientasi kepada pelaanan pasien, penediaan sediaan )armasi, alat

    kesehatan, dan bahan medis habis pakai ang bermutu dan ter#angkau

    bagi semua lapisan masarakat termasuk pelaanan )armasi klinik$

    %elaanan ke)armasian merupakan kegiatan ang bertu#uan untuk

    mengidenti)ikasi, men!egah, dan menelesaikan masalah terkait obat *4+$

    %elaanan ke)armasian di rumah sakit meliputi 2 *dua+ kegiatan,

    aitu kegiatan ang bersi)at mana#erial berupa pengelolaan sediaan

    )armasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai dan kegiatan

    pelaanan )armasi klinik$ %elaanan ke)armasian berupa pengelolaan

    sediaan )armasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai meliputi

    tahapan ang dimulai dari pemilihan, peren!anaan kebutuhan,

    pengadaan, penerimaan, penimpanan, pendistribusian, pemusnahan dan

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    11/38

    16

    penarikan, pengendalian, dan administrasi ang diperlukan bagi kegiatan

    pelaanan ke)armasian$ Tahapan-tahapan tersebut berupa suatu siklus

    ang berkesinambungan dan ber#alan terus-menerus *4+$

    Sedangkan pelaanan )armasi klinik merupakan pelaanan

    langsung ang diberikan poteker kepada pasien dalam rangka

    meningkatkan outcome terapi dan meminimalkan risiko ter#adina e)ek

    samping karena obat, untuk tu#uan keselamatan pasien *patient safety+

    sehingga kualitas hidup pasien *quality of life+ ter#amin$ %elaanan )armasi

    klinik ang dilakukan meliputi *4+

    ($ pengka#ian dan pelaanan resep

    2$ penelusuran ri"aat penggunaan obat

    $ rekonsiliasi obat

    4$ %elaanan In)ormasi 8bat *%I8+

    &$ konseling

    '$ visite

    =$ %emantauan Terapi 8bat *%T8+

    7$ 5onitoring ?)ek Samping 8bat *5?S8+

    9$ ?1aluasi %enggunaan 8bat *?%8+

    (0$dispensing sediaan steril dan

    (($ %emantauan .adar 8bat dalam arah *%.8+$

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    12/38

    17

    II. !. Pr&sedur dan 'et&de Pen%im(anan ")at

    Umumna prosedur penimpanan dilakukan dengan

    memperhatikan sarat penimpanan dari suatu barang ang dikeluarkan

    oleh produsen barang, seperti barang ang harus disimpan pada suhu

    kamar, suhu dingin, dan tahan panas$ Selain itu, khusus dalam

    penimpanan obat-obatan narkotik dan barang )armasi ang mempunai

    nilai in1estasi tinggi *mahal+ harus menggunakan lemari khusus dan

    terkun!i$ %rosedur penimpanan obat antara lain men!akup sarana

    penimpanan, pengaturan persediaan berdasarkan bentuk3 #enis obat

    ang disimpan, serta sistem penimpanan *7+$

    %enimpanan adalah suatu kegiatan menimpan dan memelihara

    dengan !ara menempatkan perbekalan )armasi ang diterima pada

    tempat ang dinilai aman dari pen!urian serta gangguan )isik ang dapat

    merusak mutu obat$ Tu#uan penimpanan adalah *+

    ($ 5emelihara mutu sediaan )armasi$2$ 5enghindari penggunaan ang tidak bertanggung #a"ab$$ 5en#aga ketersediaan$4$ 5emudahkan pen!arian dan penga"asan$

    8bat harus selalu disimpan di ruang penimpanan ang laak$ Bila

    obat rusak, mutu obat menurun dan memberi pengaruh buruk bagi

    penderita$ Beberapa ketentuan mengenai sarana penimpanan obat

    antara lain *9+

    1. Pers%aratan *udang

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    13/38

    18

    /uas ruang gudang minimal @ 4 meter persegi ruangan kering

    tidak lembab ada 1entilasi agar ada aliran udara dan tidak lembab3 panas

    perlu !ahaa ang !ukup dengan #endela harus mempunai pelindung

    untuk menghindarkan adana !ahaa langsung dan berteralis lantai

    dibuat dari tegel3 semen ang tidak memungkinkan bertumpukna debu

    dan kotoran lain, bila perlu diberi alas papa *palet+ dinding sibuat li!in

    hindari pembuatan sudut lantai dan dinding ang ta#am gudang

    digunakan khusus untuk penimpanan obat mempunai pintu ang

    dilengkapi kun!i ganda tersedia lemari3 la!i untuk narkotika dan

    psikotropika ang selalu terkun!i serta sebaikna ada pengukur suhu

    ruangan$

    2. K&ndisi Pen%im(anan

    Untuk men#aga mutu obat perlu diperhatikan )aktor-)aktor sebagai

    berikut

    ($ .elembapanUdara lembab dapat mempengaruhi obat-obatan ang tidak tertutup

    sehingga memper!epat kerusakan$ Untuk menghindari udara lembab

    tersebut maka perlu dilakukan upaa-upaa seperti 1entilasi harus

    baik, #endela dibuka simpan obat di tempat ang kering "adah harus

    selalu tertutup rapat, #angan dibiarkan terbuka bila memungkinkan

    pasang kipas angin atau , karena makin panas udara di dalam

    ruangan makan semakin lembab biarkan pengering tetap dalam

    "adah tablet dan kapsul kalau ada atap ang bo!or harus segera

    diperbaiki$

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    14/38

    19

    2$ Sinar 5atahari.ebanakan !airan, larutan dan in#eksi !epat rusak karena pengaruh

    sinar matahari$ Sebagai !ontoh in#eksi .lorpromaAin ang terkena

    sinar matahari akan berubah "arna men#adi kuning terang sebelum

    tanggal kadalu"arsa$ ara men!egah kerusakan karena sinar

    matahari(+ unakan "adah botol atau 1ial ang ber"arna gelap *!oklat+2+ 6angan letakkan botol atau 1ial di udara terbuka+ 8bat ang penting dapat disimpan di dalam lemari

    4+ 6endela-#endela diberi gorden&+ .a!a #endela di!at putih

    $ Temperatur3 %anas8bat seperti salep, krim, dan suppositoria sangat sensiti) terhadap

    pengaruh panas, dapat meleleh$ 8leh karena itu hindarkan obat dari

    udara panas$ Sebagai !ontoh Salep 8ksi Tetrasiklin akan lumer bila

    suhu penimpanan tinggi dan akan mempengaruhi kualitas salep

    tersebut$ Ruangan obat harus se#uk, beberapa #enis obat harus

    disimpan di dalam lemari pendingin pada suhu 4-7 dera#at !el!ius

    seperti 1aksin, sera dan produk darah, antitoksin, insulin, in#eksi

    antibiotik ang sudah dipakai *sisa+, dan in#eksi oksitosin$3. Ruang Pen%im(anan

    Ruang penimpanan harus memperhatikan kondisi, sanitasi,

    temperatus, sinar3 !ahaa, kelembapan, 1entilasi, pemisahan, untuk

    men#amin mutu produk dan keamanan petugas ang terdiri daria$ .ondisi umum untuk ruang penimpanan obat #adi, obat produksi,

    bahan baku obat, alat kesehatan dan lain-lain$ %eralatan

    penimpanan untuk kondisi umum ini antara lain(+ /emari3 rak ang rapi dan terlindung dari debu$2+ .elembapan dan !ahaa ang berlebihan$+ /antai dilengkapi dengan palet$

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    15/38

    20

    b$ .ondisi khusus untuk ruang penimpanan obat termolabil, alat

    kesehatan dengan suhu rendah, obat mudah terbakar, obat3 bahan

    obat berbahaa, dan barang karantina$ %eralatan penimpanan

    kondisi khusus, aitu(+ /emari pendingin dan untuk obat ang termolabil$2+

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    16/38

    21

    (+ 5enusun obat ang ber#umlah besar di atas pallet atau

    digan#al dengan kau se!ara rapi dan teratur$2+ 5en!antumkan nama masing-masing obat pada rak dengan

    rapi$

    Pen%usunan ")at

    a$ 8bat-obatan dipisahkan dari bahan bera!un$b$ 8bat luar dipisahkan dari obat dalam$!$ 8bat !airan dipisahkan dari obat padatan$d$ 8bat ditempatkan menurut kelompok, berat, dan besarna$

    (+ Untuk obat ang berat ditempatkan pada ketinggian ang

    memungkinkan pengangkatanna dilakukan dengan mudah$2+ Untuk obat ang besar harus ditempatkan sedemikian rupa,

    sehingga apabila barang tersebut dikeluarkan tidak menganggu

    barang ang lain$+ 8bat ang ke!il sebaikna dimasukkan di dalam kotak ang

    ukuranna agak besar dan ditempatkan sedemikian rupa,

    sehingga mudah dilihat3 ditemukan apabila diperlukan$e$ pabila gudang tidak mempunai rak maka dus-dus bekas dapat

    diman)aatkan sebagai tempat penimpanan namun harus diberi

    keterangan obat$)$ Barang-barang seperti kapas dapat disimpan dalam dus besar dan

    obat-obatan dalam kaleng disimpan dalam dus ke!il$

    g$ pabila persediaan obat !ukup banak maka dibiarkan obat tetap

    dalam bo@ masing-masing, ambil seperluna dan susun dalam dus

    bersama obat lainna$h$ Narkotika dan psikotropika dipisahkan dari obat-obatan lain dan

    disimpan di lemari khusus ang mempunai kun!i$i$ 5enusun obat ang dapat dipengaruhi oleh temperatus, udara,

    !ahaa, dan kontaminasi bakteri pada tempat ang sesuai$

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    17/38

    22

    #$ 5enusun obat dalam rak dan berikan nomor kode, pisahkan obat

    dalam dengan obat-obatan untuk pemakaian luar$k$ Tablet, kapsul, dan oralit disimpan dalam kemasan kedap udara

    dan diletakkan di rak bagian atas$l$ airan, salep, dan in#eksi disimpan di rak bagian tengah$m$ 8bat-obatan ang mempunai batas "aktu pemakaian perlu

    dilakukan rotasi stok agar obat tersebut tidak selalu berada di

    belakang ang dapat menebabkan kadaluarsa$n$ 8bat ang membutuhkan suhu dingin disimpan dalam kulkas$

    o$ 8bat rusak atau kadaluarsa dipisahkan dari obat lain ang masih

    baik dan disimpan di luar gudang atau di ruangan khusus

    penimpanan obat kadaluarsa$p$ Tumpukan obat tidak boleh dari dari 2,& m tinggina$ Untuk obat

    ang mudah pe!ah harus lebih rendah lagi$,. Sistem- Prinsi( Pen%im(anan #1+$

    5etode penimpanan dapat dilakukan berdasarkan kelas terapi,

    bentuk sediaan, dan #enis Sediaan abis %akai dan disusun se!ara al)abetis dengan menerapkan

    prinsip First Expired First Out *

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    18/38

    23

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    19/38

    24

    Sesuai dengan %ermenkes No$ 2735enkes3%er3I3(9=7 tentang

    Narkotika, tempat penimpanan harus memenuhi persaratan sebagai

    berikut *(2+

    a$ rus terbuat dari kau dan bahan lain ang kuat$b$ >arus mempunai kun!i ang kuat$!$ Tempat tersebut terbagi men#adi dua bagian ang satu di pakai

    untuk menimpan mor)in, petidin dan garam-garam lain-na

    sedangkan ang lain na untuk menimpan persediaan narkotik

    sehari-harid$ /emari khusus tidak boleh digunakan untuk selain narkotik$e$ nak kun!i harus dipegang oleh penanggung #a"ab atau pega"ai

    ang dikuasakan$)$ /emari khusus tersebut ditempatkan di tempat ang aman dan

    tidak terlihat oleh umum$&$ %en!egahan kebakaran

    Bahan-bahan mudah terbakar seperti alkohol dan eter harus

    disimpan dalam ruangan khusus, sebaikna terpisah dari gudang induk$

    %erlu dihindari adana penumpukan bahan-bahan ang mudah terbakar$

    lat pemadam kebakaran harus dipasang pada tempat ang mudah

    di#angkau dan dalam #umlah ang !ukup$ Tabung pemadam kebakaran

    agar diperiksa se!ara berkala untuk memastikan masih ber)ungsi atau

    tidak *((+$

    dapun hal lain ang harus diperhatikan antara lain *4+

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    20/38

    25

    a$ 8bat dan bahan kimia ang digunakan untuk mempersiapkan 8bat

    diberi label ang se!ara #elas terba!a memuat nama, tanggal

    pertama kemasan dibuka, tanggal kadalu"arsa dan peringatan

    khusus$

    b$ ?lektrolit konsentrasi tinggi tidak disimpan di unit pera"atan ke!uali

    untuk kebutuhan klinis ang penting$

    !$ ?lektrolit konsentrasi tinggi ang disimpan pada unit pera"atan

    pasien dilengkapi dengan pengaman, harus diberi label ang #elas

    dan disimpan pada area ang dibatasi ketat *restricted+ untuk

    men!egah penatalaksanaan ang kurang hati-hati$

    d$ Sediaan abis %akai

    ang diba"a oleh pasien harus disimpan se!ara khusus dan dapat

    diidenti)ikasi$

    Selan#utna, Sediaan abis %akai ang harus disimpan terpisah aitu *4+

    a$ Bahan ang mudah terbakar, disimpan dalam ruang tahan api dan

    diberi tanda khusus bahan berbahaa$

    b$ as medis disimpan dengan posisi berdiri, terikat, dan diberi

    penandaaan untuk menghindari kesalahan pengambilan #enis gas

    medis$ %enimpanan tabung gas medis kosong terpisah dari

    tabung gas medis ang ada isina$ %enimpanan tabung gas medis

    di ruangan harus menggunakan tutup demi keselamatan$

    II. !.3. Pr&sedur Pen%im(anan 'enurut /0"

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    21/38

    26

    %rosedur penimpanan obat ang ditetapkan menurut D>8 dalam

    %edoman %enimpanan 8bat ?sensial dan lata .esehatan *200+ antara

    lain *+

    1. Sistem Pen%usunan ")ata$ Sesuai urutan ab#ad !eneric name

    Sering digunakan dalam )asilitas ang besar maupun ke!il$b. "herapeutic atau#harmacolo!ic

    Sangat berguna untuk ruang penimpanan ang ke!il dan apabila

    pen#aga ruang penimpanan memiliki pengetahuan dalam

    )armakologi$c. $osa!e Form

    alam sistem ini obat-obatan dikategorikan berdasarkan

    bentukna$d. ystem Level

    Item ang digunakan dalam sistem pelaanan kesehatan ang

    berbeda disimpan bersamaan$e. Frequency of %se

    %roduk ang sering digunakan dan berpindah tempat dengan !epat

    atau !epat diambil dari penimpanan disimpan di ruangan bagian

    depan atau lebih dekat dengan area penggunaan$

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    22/38

    27

    f. &andom 'inengan !ara memberi kode tempat penimpanan ang

    menun#ukkan posisi dan tempat obat tersebut disimpan$ Sistem ini

    membutuhkan komputerisasi$!. (ommodity (odin!

    Setiap item memiliki artikel sendiri dan kode lokasi$ Sta)

    penimpanan tidak memerlukan pengetahuan teknis untuk tahu

    bagaimana !ara menggunakan atau menimpan dan karakteristik

    item tersebut$2. Pen%im(anan Flammable Liquids

    ilakukan dengan memperhatikan karakteristik bahan ang

    disimpan$ /okasi harus terpisah dengan ruang penimpanan utama tapi

    tetap dalam penga"asan dan tidak kurang dari 20 m dari bagunan lain$

    lat pemadaman api harus selalu tersedia dan mudah didapat di sekitar

    lokasi ini$ tandai lemari dengan tanda flammable$ Sebagai tambahan,

    lemari harus didesain khusus untuk mengisolasi kebo!oran$ Selalu simpan

    flammablesdalam !ontainer aslina$

    3. Pen%im(anan Bahan %ang K&r&si dan Bahan "ksidat&r

    >arus dipisah dengan )lammable dan untuk kontak dengan bahan

    memerlukan protective !loves dan protective eye !lasses$ Setiap

    penimpanan harus membuat list stok item termasuk semua produk ang

    mereka tangani, dengan spesi)ikasi masing-masing, termasuk bentuk,

    kekuatan, dan kuantitas per kemasan$

    II.!.1. Indikat&r isiensi Pen%im(anan ")at

    Indikator penimpanan obat aitu

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    23/38

    28

    1. Ke&&kan antara Barang dan Kartu St&k

    Indikator ini digunakan untuk mengetahui ketelitian petugas gudang

    dan mempermudah dalam penge!ekan obat, membantu dalam

    peren!anaan dan pengadaan obat sehingga tidak menebabkan

    ter#adina akumulasi obat dan kekosongan obat *+$ %enentuan indikator

    ini dilakukan dengan !ara men!o!okkan #umlah barang ang ada di

    gudang dengan ang ter!antum di kartu stok, serta ang tertera dalam

    komputer$ %emeriksaanna dilakukan dengan !ara mengambil minimal 0

    kartu stok obat sebagai sampel kemudian di!o!okkan dengan stok obat

    ang ada$ %emeriksaan dilakukan dalam "aktu ang sama$ %engambilan

    sampel obat #uga bisa dipilih berdasarkan #enis3 kelompok obat misalna

    #enis obat fast movin!atau #enis obat golongan atau B *karena dianggap

    sebagai obat ang paling sering digunakan+$ %ersentase kesesuaianna

    harus sebesar (00E *(0+$

    2. Turn Over Ratio #T"R$

    Indikator ini digunakan untuk mengetahui ke!epatan perputaran

    obat, aitu seberapa !epat obat dibeli, didistribusi, sampai dipesan

    kembali, dengan demikian nilai T8R akan berpengaruh pada ketersediaan

    obat$ T8R ang tinggi berarti mempunai pengendalian persediaan ang

    baik, demikian pula sebalikna, sehingga biaa penimpanan akan

    men#adi minimal *+$ Standar nilai T8R ang umum adalah '-= kali *(4+$

    Tinggina nilai T8R mungkin disebabkan karena perhitungan penggunaan

    obat dan stock opnamedilakukan setiap bulan sehingga dapat diketahui

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    24/38

    29

    berapa kebutuhan obat setiap bulan dan obat apa ang sebaikna

    dipesan$ Nilai T8R ang tinggi dapat #uga dipengaruhi oleh hubungan baik

    petugas instalasi )armasi dengan dokter, karena apabila ada stok obat

    ang masih menumpuk kepala instalasi menghubungi dokter dan meminta

    dokter meresepkan obat ang stokna masih menumpuk$ Namun perlu

    di"aspadai bah"a nilai T8R ang terlalu tinggi dapat berakibat

    kekosongan stok$ .ekosongan stok bertolak belakang dengan pengertian

    gudang penimpanan )armasi aitu men#amin ketersediaan obat$ T8R

    dapat dihitung dengan membandingkan pembelian obat dalam satu tahun

    dengan persediaan rata-rata pada akhir tahun *(+$ Rumusna adalah

    *(0+

    T8R F >arga pokok pembelian dibagi rata-rata persediaan

    >%% F Stok a"al G pembelian H stok akhir

    atau

    T8R F( Persediaan awal + pembelian) - persediaan akhirRata-rata persediaan

    3. Persentase ")at %ang sam(ai Kadaluarsa dan atau Rusak

    Indikator ini digunakan untuk menilai kerugian rumah sakit *+$

    %emeriksaan obat ang kadaluarsa dan rusak harus dilakukan dengan

    teliti dengan tu#uan untuk mengetahui tingkat keamanan penggunanna

    dan kepastian #umlah )isik obat ang masa aman penggunaanna sudah

    berakhir di dalam sistem penimpanan aitu gudang )armasi$ %ersentase

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    25/38

    30

    nilai obat ang kadaluarsa dan atau rusak masih dapat diterima #ika

    nilaina di ba"ah (E$ ara menghitungna *(0+

    Jumlah jenis obat kadaluarsa dan atau rusak

    Total jenis obat @ (00 E

    %erhitungan di atas digunakan hana untuk mengetahui berapa

    #umlah atau item obat ang kadaluarsa dan atau rusak, namun tidak

    diketahui berapa nilai dari obat ang kadaluarsa dan atau rusak untuk

    mengetahui besar kerugian ang dialami$

    %ersentase nilai obat ang hampir rusak atau kadaluarsa, nilai ini

    diperoleh dengan !ara menghitung berapa nilai obat-obat ang rusak dan

    atau kadaluarsa selama periode tertentu *misalna satu tahun+$ Nilai

    tersebut dibagi dengan nilai #umlah total obat maka akan didapatkan

    persentase nilai kerugian *(+$

    %ersentase kerugian FNilai obat kadaluarsa dan atau rusak

    Nilai total obat @ (00E

    %resentase nilai obat ang kadaluarsa atau rusak masih bisa

    diterima #ika nilaina di ba"ah (E *(&+$

    !. Sistem Penataan *udang

    Indikator ini digunakan untuk menilai sistem penataan gudang

    standar adalah

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    26/38

    31

    ,. Persentase St&k 'ati #Death Stock$

    Stok mati merupakan istilah ang digunakan untuk menun#ukkan

    item persediaan obat di gudang ang tidak mengalami transaksi dalam

    "aktu minimal bulan *+$ ara menentukan persentase stok mati adalah

    dengan men!atat masing masing nama item obat, kemudian dilihat data

    penggunaan obat di komputer untuk tiap item obat$ 5en!atat berapa obat

    ang tidak digunakan dalam "aktu dekat kemudian dihitung berapa

    persen stok mati$%ersentase death stockobat harus men!apai 0E agar

    rumah sakit tidak merugi *(+$ ara menghitungna adalah sebagai

    berikut *(0+

    Jenis obat tidak mengalami transaksi

    Total keseluruhan jenis obat @ (00E

    %ersentase nilai stok mati #uga dapat dihitung untuk mengetahui

    berapa nilai obat ang mengalami death sto!k$ %ersentase ini lebih mudah

    digunakan untuk memperkirakan nilai kerugian ang dapat diterima oleh

    rumah sakit #ika pihak instalasi )armasi tidak segera mengatasina$

    %ersentase nilai stok mati dapat dihitung dengan !ara berikut *(+

    Nilai obat tidak mengalami transaksi

    Nilai total obat @ (00E

    4. Persentase Nilai St&k Akhir

    Nilai stok akhir adalah nilai ang menun#ukkan berapa besar

    persentase #umlah barang ang tersisa pada periode tertentu *misalkan

    satu tahun+, nilai persentese stok akhir berbanding terbalik dengan nilai

    T8R$ Nilai stok akhir dapat dihitung dengan !ara berikut *+

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    27/38

    32

    Nilai sisa obat pada periode tertentu setelah stock opname

    Nilai total obat dalam periode tertentu @ (00E

    Nilai akhir stok obat dikelompokkan men#adi *(&+

    a$ Stok berlebih

    dana stok berlebih akan meningkatkan pemborosan dan

    kemungkinan obat mengalami kadaluarsa atau rusak dalam penimpanan$

    Untuk mengantisipasi adana obat melampaui batas expired date, maka

    dilakukan distribusi berdasarkan sistem

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    28/38

    33

    sehingga dapat men!egah dan mengurangi in)eksi ang berasal dari

    rumah sakit itu sendiri$ %enanggung #a"ab SS ini adalah seorang

    apoteker$

    Berdirina SS di rumah sakit dilatarbelakangi oleh

    a$ Besarna angka kematian akibat in)eksi nasokomial$

    b$ .uman mudah menebar, mengkontaminasi benda dan mengin)eksi

    manusia di lingkungan rumah sakit,

    !$ 5erupakan salah satu pendukung #aminan mutu pelaanan rumah

    sakit, maka peran dan )ungsi SS sangat penting$

    II.,.1 Tu7uan Instalasi 5SS #16$

    Tu#uan umum instalasi SS untuk meningkatkan mutu pelaanan

    sterilisasi alat dan bahan guna menekan ke#adian in)eksi di rumah sakit$

    Tu#uan khusus instalasi SS adalah sebagai berikut($ Sebagai pedoman dalam memberikan pelaanan pusat sterilisasi di

    rumah sakit$2$ Untuk mengadakan penga"asan dan kontrol mutu terhadap hasil

    sterilisasi$$ Sebagai sebuah panduan ker#a bagi tenaga pelaksana memberikan

    pelaanan pusat sterilisi$

    II.,.2 Tugas Instalasi 5SS #16$

    Tugas SS adalah men#amin sterilitas alat perlengkapan medik

    sebelum dipakai dalam melakukan tindakan medik$ Tugas utama SS di

    rumah sakit adalah

    a$ 5enediakan peralatan medis untuk pera"atan pasien$

    b$ 5elakukan proses sterilisasi alat3 bahan$

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    29/38

    34

    !$ 5endistribusikan alat-alat ang dibutuhkan oleh ruang pera"atan

    kamar operasi, dan ruang lain ang membutuhkan$

    d$ Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan dan bahan ang aman,

    e)ekti) dan bermutu$

    e$ 5empertahankan stok inventory ang memadai untuk keperluan

    pera"atan$

    )$ 5empertahankan standar ang ditetapkan$

    g$ 5endokumentasikan setiap akti1itas pembersihan, desin)eksi,

    maupun sterilisasi sebagai bagian dari program upaa pengendalian

    mutu$

    h$ 5elakukan penelitian terhadap hasil sterilisasi dalam rangka

    pen!egahan dan pengendalian in)eksi bersama dengan panitia

    pengendalian in)eksi nosokomial$

    i$ 5emberikan penuluhan tentang hal-hal ang berkaitan dengan

    masalah sterilisasi$

    #$ 5enelenggarakan pendidikan dan pengembangan sta) instalasi

    SS baik ang bersi)at intern dan ekstern$

    II.,.3 Pem)agian Ruang Ker7a 5SS #16$

    %ada prinsipna desain ruang sterilisasi terdiri dari ruang bersih dan

    ruang kotor ang dibuat sedemikian rupa untuk menghindari ter#adina

    kontaminasi silang dari ruang kotor ke ruang bersih$ Selain itu pembagian

    ruangan disesuaikan dengan alur ker#a$ Ruang pusat sterilisasi dibagi atas

    & ruang aitu

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    30/38

    35

    1. Ruang dek&ntaminasi

    %ada ruang ini ter#adi proses penerimaan barang kotor,

    dekontaminasi dan pembersihan$ Ruang dekontaminasi harus

    diren!anakan, dipelihara, dan !ontrol untuk mendukung e)isiensi proses

    dekontaminasi dan untuk melindungi peker#a dari benda-benda ang

    dapat menebabkan in)eksi, ra!un dan hal-hal berbahaa lainna, untuk

    men!egah kontaminasi udara luar dengan alat kesehatan digunakan )ilter

    sebagai sistem sirkulasi udara, tekanan udara harus negati) dan pada

    ruang dekontaminasi dian#urkan menggunakan kipas angin$ Suhu pada

    ruang dekontaminasi adalah (7 - 22 dan kelembaban &E - =&E$

    5engenai kebersihanna, alat-alat pembersih harus sesuai dengan bahan

    pembersihna, harus ada peraturan tertulis mengenai prosedur

    pengumpulan sampah dan transportasina, pembuangan limbah-limbah

    baik ang dapat maupun ang tidak dapat menebabkan in)eksi$

    2. Ruang Pengemasan Alat

    i ruang ini dilakukan proses pengemasan alat untuk alat bongkar

    pasang maupun pengemasan dan penimpanan barang bersih$ %ada

    ruang ini dian#urkan ada tempat penimpanan barang tertutup$

    3. Ruang Pr&duksi dan rocessin!

    i ruang ini dilakukan pemeriksaan linen, dilipat dan dikemas untuk

    peniapan sterilisasi$ %ada daerah ini sebaikna ada tempat untuk

    penimpanan barang tertutup$ Selain linen, pada ruang ini #uga dilakukan

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    31/38

    36

    pula persiapan untuk bahan seperti kain kasa, kapas, cotton sab dan

    lain-lain$

    !. Ruang Sterilisasi

    i ruang ini dilakukan proses sterilisasi alat3 bahan$ Untuk sterilisasi

    etilen oksida, sebaikna dibuatkan ruang khusus ang terpisah tetapi

    masih dalam satu unit pusat sterilisasi dan dilengkapi dengan exhaust$

    ,. Ruang Pen%im(anan Barang Steril

    Ruang ini sebaikna berada dekat ruang sterilisasi$ pabila

    digunakan mesin sterilisasi dua pintu, maka pintu belakang langsung

    berhubungan dengan ruang penimpanan$ i ruang ini penerangan harus

    memadai, suhu antara (7 - 22 dan kelembaban &-=&E, 1entilasi

    menggunakan sistem tekanan positi) dengan e)isiensi filtrasi partikular

    antara 90-9& E *untuk parti!ular berukuran 0,& mikron+$ inding dan lantai

    ruangan terbuat dari bahan ang halus, kuat sehingga mudah dibersihkan,

    alat steril disimpan pada #arak (9-24 !m dari lantai dan minimum 4 !m

    dari langit-langit serta & !m dari dinding serta diupaakan untuk

    menghindari ter#adina penumpukan debu pada kemasan, serta alat steril

    tidak disimpan dekat "asta)el atau saluran pipa lainna$

    II.4 Peng&lahan 8im)ah Farmasi #19:1;$

    /imbah pelaanan kesehatan mempunai potensi lebih besar

    menebabkan in)eksi dan kesakitan daripada #enis limbah lainna$

    %enanganan limbah pelaanan kesehatan ang buruk dapat menimbulkan

    konsekuensi ang serius terhadap kesehatan masaarakat dan

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    32/38

    37

    lingkungan$ 5emperhatikan limbah ang mereka hasilkan, karena itu

    pengusaha pelaanan kesehatan mempunai Jtugas kepedulianK kepada

    peker#a ang terlibat, kepada kesehatan masarakat dan pada lingkungan$

    /imbah rumah sakit adalah semua limbah ang dihasilkan oleh

    kegiatan rumah sakit dan kegiatan penun#ang lainna$ Se!ara umum

    sampah dan limbah rumah sakit dibagi dalam dua kelompok besar, aitu

    sampah atau limbah klinis dan non klinis baik padat maupun !air$ Selain

    sampah klinis, dari kegiatan penun#ang rumah sakit #uga menghasilkan

    sampah non klinis atau dapat disebut #uga sampah non medis$ Sampah

    non medis ini bisa berasal dari kantor3 administrasi kertas, unit pelaanan

    *berupa karton, kaleng, botol+, sampah dari ruang pasien, sisa makanan

    buangan sampah dapur *sisa pembungkus, sisa makanan3 bahan

    makanan, saur dan lain-lain+$ /imbah !air ang dihasilkan rumah sakit

    mempunai karakteristik tertentu baik )isik, kimia dan biologi$ /imbah

    rumah sakit bisa mengandung berma!am-ma!am mikroorganisme,

    tergantung pada #enis rumah sakit, tingkat pengolahan ang dilakukan

    sebelum dibuang dan #enis sarana ang ada *laboratorium, klinik dll+$

    Tentu sa#a dari #enis-#enis mikroorganisme tersebut ada ang bersi)at

    patogen$ /imbah rumah sakit seperti halna limbah lain akan mengandung

    bahan-bahan organik dan anorganik, ang tingkat kandunganna dapat

    ditentukan dengan u#i air kotor pada umumna seperti B8, 8, p>,

    mikrobiologik, dan lain-lain$ %erlindungan terhadap bahaa pen!emaran

    dari manapun #uga perlu diberikan perhatian khusus$ Sehubungan dengan

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    33/38

    38

    hal tersebut, pengelolaan limbah rumah sakit ang merupakan bagian dari

    penehatan lingkungan dirumah sakit #uga mempunai tu#uan untuk

    melindungi masarakat dari bahaa pen!emaran lingkungan ang

    bersumber dari limbah rumah sakit in)eksi nosoknominal di lingkungan

    rumah sakit$

    %engelolaan limbah rumah sakit ang sudah lama diupaakan

    dengan meniapkan perangkat lunakna ang berupa peraturan-

    peraturan, pedoman-pedoman dan kebi#akan-kebi#akan ng mengatur

    pengelolaan dan peningkatan kesehatan di lingkungan rumah sakit$ i

    samping peraturan-peraturan tersebut se!ara bertahap dan

    berkesinambungan epartemen .esehatan terus mengupaakan dan

    menediakan dan untuk pembangunan instalasi pengelolaan limbah

    rumah sakit melalui anggaran pembangunan maupun dari sumber

    bantuan dana lainna$ engan demikian sampai saat ini sebagai rumah

    sakit pemerintah telah dilengkapi dengan )asilitas peaangelolaan limbah,

    meskipun perlu untuk disempurnakan$ Namun disadari bah"a

    pengelolaan limbah rumah sakit masih perlu ditingkatkan

    permasarakatan terutama dilingkungan masarakat rumah sakit$

    /imbah ang berasal dari instalasi )armasi, selain limbah domestik,

    adalah limbah sitotoksik dan limbah )armasi$ /imbah sitotoksik adalah

    bahan ang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dengan obat

    sitotoksik selama pera!ikan, pengangkutan atau tindakan terapi sitotoksik$

    /imbah )armasi ini dapat berasal dari obat-obat kadalu"arsa, obat-obat

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    34/38

    39

    ang terbuang karena bets ang tidak memenuhi spesi)ikasi atau

    kemasan ang terkontaminasi, obat-obat ang dibuang oleh pasien atau

    dibuang oleh masarakat, obat-obat ang tidak lagi diperlukan oleh

    institusi bersangkutan dan limbah ang dihasilkan selama produksi obat-

    obatan$

    II.4.1 Kateg&ri 8im)ah #19$

    .ategori D>8 untuk limbah pelaanan kesehatan

    Tabel II$( .ategori D>8 untuk /imbah %elaanan-.esehatan

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    35/38

    40

    /an#utan Tabel II$( .ategori D>8 untuk /imbah %elaanan .esehatan

    II.4.2 Pengel&laan 8im)ah Sit&t&ksik #19$

    /imbah sitotoksik adalah limbah ang sangat berbahaa dan

    #angan pernah dibuang ke land)ill atau dibuang ke sistem pembuangan

    limbah !air$ %ilihan pembuangan men!akup

    ($ ikembalikan ke pemasok a"al

    8bat ang kemasanna aman tetapi sudah kadaluarsa dan obat

    ang tidak diperlukan lagi harus dikembalikan ke pemasok$ Saat ini,

    metode tersebut merupakan pilihan ang disukai oleh negara ang tidak

    memiliki )asilitas insenerasi$ 8bat ang sudah dibuka kemasanna harus

    dikemas kembali dengan !ara semirip mungkin dengan pengemasan a"al

    dan diberi tanda JkadaluarsaK atau Jtidak untuk digunakanK$

    2$ Insinerasi pada suhu tinggi

    %emusnahan sepenuhna semua Aat sitotoksik mungkin

    membutuhkan suhu sampai (200 tabel di ba"ah ini memuat suhu

    minimum ang diperlukan untuk menghan!urkan produk sitotoksik ang

    umum$ Insenerasi pada suhu rendah dapat mengakibatkan pelepasan uap

    sitotoksik ang berbahaa ke dalam atmos)er$

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    36/38

    41

    Tabel II$2 Suhu minimum untuk pemusnahan obat-obat sitotoksik

    Sen%aa Suhu #

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    37/38

    42

    tumpahan atau pakaian pelindung ang terkontaminasi$ 5etode ini sesuai

    untuk negara berkembang$

    .ebanakan dari metode ini relati) sederhana dan aman metode

    tersebut antara lain, oksidasi oleh kalium permanganat *.5n84+ atau

    asam sul)at *>2S84+, denitrosasi oleh asam hidrobromat *>Br+ atau

    reduksi oleh nikel dan aluminium$

    %erlu diperhatikan bah"a baik insenerasi maupun degradasi kimia

    saat ini belum memberikan solusi ang benar-benar memuaskan untuk

    pengolahan limbah, tumpahan, atau !airan biologis ang terkontaminasi

    oleh antineoplastik$ Sampai solusi lain ang dapat memberikan kepuasan

    itu tersedia, rumah sakit harus menerapkan ke"aspadaan tinggi dalam

    penggunaan dan penanganan obat-obat sitotoksik

    II.4.3 Pengel&laan 8im)ah Farmasi 8ainn%a #19$

    /imbah )armasi meliputi obat-obatan ang sudah kadaluarsa, obat

    ang dibuang pasien, sisa kemasan, dan lain-lain$ %rosedur administrati)

    pemusnahan obat ang telah kadaluarsa telah diatur oleh pemerintah$

    5enurut %ermenkes RI No$ 92235enkes3%er3M3(99, obat-obatan dan

    perbekalan )armasi lainna ang karena sesuatu hal tidak dapat

    digunakan lagi atau dilarang digunakan, harus dimusnahkan dengan !ara

    dibakar, ditanam, atau dengan !ara lain ang ditetapkan oleh irektorat

    6endral$

    5enurut pedoman !ara pelaanan ke)armasian ang baik Sediaan

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Manajemen RS

    38/38

    43

    ditetapkan harus dimusnahkan$ %enghapusan dan pemusnahan sediaan

    )armasi ang tidak dapat3 boleh digunakan harus dilaksanakan dengan

    !ara ang baik dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan

    ang berlaku$ %rosedur pemusnahan obat hendaklah dibuat ang

    men!akup pen!egahan pen!emaran di lingkungan dan men!egah

    #atuhna obat tersebut di kalangan orang ang tidak ber"enang$ Sediaan

    )armasi ang akan dimusnahkan supaa disimpan terpisah dan dibuat

    da)tar ang men!akup #umlah dan identitas produk$ %enghapusan dan

    pemusnahan obat baik ang dilakukan sendiri maupun oleh pihak lain

    harus didokumentasikan sesuai dengan ketentuan dan peraturan

    perundang-undangan ang berlaku$

    Untuk penanganan limbah )armasi meliputi sisa kemasan, botol-

    botol obat, sisa ampul3 1ial, botol in)us dikelola oleh pusat penanganan

    limbah rumah sakit$ ;ang membutuhkan perhatian khusus adalah #ika

    limbah )armasi masuk dalam kategori limbah B, misalna sisa reagen,

    pelarut atau lainna, maka penangananna harus dengan prosedur

    penanganan standra limbah B$ %engolahan limbah kimia dapat dilakukan

    dengan insenerator pirolitik atau dibuang ke land)ill atau bergabung

    dengan instalasi pengolahan limbah !air ang memadai ang dikelola oleh

    unit khusus di rumah sakit di luar instalasi )armasi$