manajemen pembibitan new-----2013

86
PENDAHULUAN Manajemen Pembibitan by: Mustika Tripatmasari, SP. MSi Manajemen Pembibitan 1

Upload: wahib-ibrahim

Post on 28-Dec-2015

103 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen pembibitan new-----2013

PENDAHULUANManajemen Pembibitan

by:Mustika Tripatmasari, SP.

MSi

Manajemen Pembibitan 1

Page 2: Manajemen pembibitan new-----2013

PERTANIAN merupakan SEKTOR PENTING dlm PEREKONOMIAN INDONESIA

PEREKONOMIAN yg semakin KOMPLEKS & KOMPETITIF,

menuntut TINGKAT EFISIENSI yg TINGGI.

Konsekuensi usaha yg tdk efisien akan menyebabkan produk2 pertanian kt

tdk mampu bersaing dgn negara2 lain.

Page 3: Manajemen pembibitan new-----2013

Dengan demikian PRODUK PERTANIAN yg harus diproduksi adalah PRODUK2 yg m’punyai KEUNGGULAN KOMPETITIF

KEUNGGULAN KOMPETITIF: kemampuan memasok barang & jasa pd waktu, tempat & bentuk yg diinginkan konsumen, baik di pasar domestik / pasar Internasional.

Page 4: Manajemen pembibitan new-----2013

A. Pengertian Manajemen Pembibitan

A1. Pengertian Manajemen Produksi  

Manajemen Manajemen ----- management (Bahasa Inggris) manage = mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola. manage ----- mano (Bahasa Latin) = tangan management = ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengurusan,

atau pengelolaan.   management ----- managiare = manus + agere Managiare = melakukan sesuatu berkali-kali mempergunakan

tangan. manus = bekerja berkali-kali mempergunakan tangan, dan agere = melakukan sesuatu.

Page 5: Manajemen pembibitan new-----2013

Batasan manajemen  

Edwin R.A. Seligman: suatu proses yang dengannya pelaksanaan untuk mencapai tujuan tertentu diawasi.

 

G.R. Terry: usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.

 

H. Koons dan C.O'Donnel: fungsi-fungsi untuk menyelesaikan sesuatu melalui kegiatan orang lain.

Kamus Bahasa Indonesia: kegiatan utama pimpinan untuk menggerakkan bawahannya dan sarana yang ada di dalam organisasi yang dipimpinnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Page 6: Manajemen pembibitan new-----2013

Unsur manajemen :

(1) terdapat tujuan yg ingin dicapai,   (2) terdapat upaya yg melibatkan orang lain,

melalui pendelegasian wewenang, untuk mencapai tujuan itu, dan

  (3) terdapat pembagian fungsi-fungsi dalam proses

pencapaian tujuan sehingga penggunaan faktor-faktor manusia dan materi dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien.

  Ketiga unsur manajemen ini menunjukkan adanya

keterlibatan seseorang yang bertugas sebagai pemegang komando, yaitu seorang manajer.

Page 7: Manajemen pembibitan new-----2013

Lingkungan (faktor eksternal) perusahaan dapat berubah

tujuan perusahaan pun harus disesuaikan / diubah sama sekali manajemen produksi harus

tanggap / lentur terhadap perubahan-perubahan

 Manajemen produksi = perencanaan,

pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan-kegiatan produksi yang

dilakukan oleh suatu organisasi usaha (perusahaan) dengan terlebih dahulu menetapkan tujuannya (performance objective) yang dapat disempurnakan

sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.

Page 8: Manajemen pembibitan new-----2013

ManajemenManajemen sgt diperlukan dlm suatu perusahaan (Usaha Tani).

Manajemen yg baik akan didpt suatu penetapan & pencapaian sasaran2 usaha.

Manajemen sgt diperlukan dlm suatu perusahaan (Usaha Tani).

Manajemen yg baik akan didpt suatu penetapan & pencapaian sasaran2 usaha.

Page 9: Manajemen pembibitan new-----2013

FUNGSI Manajemen :PLANNING (Perencanaan)

ORGANIZING (P’organisasian)

ACTUATING (P’gerakkan/Pelaksanaan)

CONTROLLING (P’kendalian /

P’awasan)

Page 10: Manajemen pembibitan new-----2013

PLANNING (Perencanaan)

Fungsi perencanaan mencakup: semua kegiatan yg ditujukan u/ menyusun program kerja selama periode ttt pd masa yg akan datang b’dasarkan VISI, MISI, TUJUAN & SASARAN ORGANISASI.

TUJUAN: u/ menempatkan suatu perusahaan (usaha tani) pd posisi yg t’baik b’dasarkan kondisi bisnis & p’mintaan konsumen pd masa m’datang

Page 11: Manajemen pembibitan new-----2013

PERAN TINGKATAN MANAJEMEN dlm PERENCANAAN

1PERENCANAAN

/ KEBIJAKAN STRATEGIK

2

PERENCANAAN OPERASIONAL / PROSEDUR-

PROSEDUR

3

PERENCANAAN PRAKTIS / KERTAS KERJA

1PERENCANAAN

/ KEBIJAKAN STRATEGIK

2

PERENCANAAN OPERASIONAL / PROSEDUR-

PROSEDUR

Page 12: Manajemen pembibitan new-----2013

6 LANGKAH PENTING dlm PROSES PERENCANAAN (Downey & Erickson, 1992)

1. Mengumpulkan Fakta2 & Informasi t’kait Obyek Perencanaan

2. Menganalisis Fakta2 & Informasi t’kait Obyek Perencanaan

3. Memprediksi p’kembangan pd masa depan

4. Menetapkan tujuan

5. Mengembangkan alternatif tindakan

6. Mengembangkan sistem evaluasi kemajuan & pengendalian

Page 13: Manajemen pembibitan new-----2013

ORGANIZING (P’organisasian)

FUNGSI:

M’upayakan manajemen u/ m’organisasikan semua Sumber Daya perusahaan u/ mencapai

7an yg ingin dicapai.

Page 14: Manajemen pembibitan new-----2013

FUNGSI PENGORGANISASIAN tsb MELIPUTI 5 KEGIATAN sbb: (Downey & Erickson, 1992)

1. Menyusun Struktur organisasi2. Menentukan Pekerjaan yg Harus

dikerjakan3. Memilih, menempatkan &

mengembangkan Karyawan4. Merumuskan Garis Kegiatan Perusahaan

(usaha tani)5. Membentuk sejumlah hubungan dlm

organisasi & kemudian menunjuk stafnya.

Page 15: Manajemen pembibitan new-----2013

ACTUATING (P’gerakkan/Pelaksanaan)

FUNGSI PELAKSANAAN: seringkali dibagi lagi menjadi fungsi pemimpin, pengarahan & koordinasi

(menekankan pd proses pelaksanaan kegiatan organisasi sesuai dengan apa yg telah direncanakan)

Page 16: Manajemen pembibitan new-----2013

CONTROLLING (P’kendalian / P’awasan)

FUNGSI:

menekankan bgmn membangun sistem pengawasan & melaksanakan pengawasan thdp pelaksanaan rencana yg telah dibuat agar tetap

berjalan pd rel yg telah ditetapkan

EVALUASI

PENGENDALIAN

Page 17: Manajemen pembibitan new-----2013

ASPEK-ASPEK yg PERLU MANAJEMEN

1.MANAJEMEN PRODUKSI

2.MANAJEMEN PEMASARAN

3.MANAJEMEN KEUANGAN

Page 18: Manajemen pembibitan new-----2013

Pembibitan berperan penting m’hasilkan tanaman sehat.

Kegagalan pembibitan akan berpengaruh pd kegagalan penanaman & panen.

Pembibitan dilakukan di tempat yang dekat sumber air & mendapatkan cukup sinar matahari.

Pembibitan

Page 19: Manajemen pembibitan new-----2013

Pentingnya Kesehatan Tanah, Benih, dan

Pembibitan

Manajemen Tanah Tanah sehat adalah tanah yg mengandung semua jenis nutrisi untuk proses pertumbuhan

tanaman

Page 20: Manajemen pembibitan new-----2013

Manajemen Benih Benih yang digunakan adalah benih

lokal untuk m’hindari ketergantungan pd benih dari luar, seperti benih hibrida.

Hindari penyimpanan benih di kantong plastik karena akan mempengaruhi kelembaban benih, yg akan menurunkan daya tumbuh & kesehatan benih.

Page 21: Manajemen pembibitan new-----2013

Penyimpanan dilakukan pd ruang dgn suhu kamar, t’hindar dari sinar matahari langsung & tidak lembab.

Ini dilakukan u/ menjaga benih dlm

kondisi baik sehingga kualitas benih dpt dipertahankan.

Benih b’kualitas baik akan m’hasilkan tan. sehat shg volume & kualitas produksi > terjamin

Page 22: Manajemen pembibitan new-----2013
Page 23: Manajemen pembibitan new-----2013

Petani cenderung mananam tanaman tahunan dari biji

sembarang, sehingga tanaman tersebut memerlukan waktu

yang lebih panjang untuk dapat berproduksi ditambah kualitas dan kuantitas produksi yang

kurang memuaskan.

Page 24: Manajemen pembibitan new-----2013

Bibit / benih merupakan salah 1 faktor penentu keberhasilan kebutuhan pembuatan kebun rakyat.

Untuk memudahkan para petani memperoleh bibit / benih dalam jumlah besar dan cukup berkualitas serta tepat waktu (musim tanam), maka perlu dibangun Kebun Bibit Desa (KBD).

Page 25: Manajemen pembibitan new-----2013

Bibit tanaman adalah individu tanaman kecil yang diperoleh dengan memperbanyak tanaman induk melalui berbagai

macam cara/metode tertentu, dengan tujuan :1.  Mewariskan sifat-sifat baik/unggul tanaman induk ke tanaman

generasi berikutnya

2.  Mempertahankan keberlangsungan jenis-jenis tanaman dari waktu ke waktu

3.  Memperbanyak jumlah individu tanaman dalam waktu relatif singkat dengan kualitas yang baik

4.  Meningkatkan nilai keekonomian tanaman sebagai komoditas perdagangan, khususnya untuk tanaman yang menghasilkan buah dengan value yang tinggi

5.  Fungsi penyebaran tanaman dari satu daerah ke daerah lainnya

6.  Fungsi sosial budaya, adat istiadat, estetika, dan penghijauan, dan penelitian tanaman

Page 26: Manajemen pembibitan new-----2013
Page 27: Manajemen pembibitan new-----2013
Page 28: Manajemen pembibitan new-----2013
Page 29: Manajemen pembibitan new-----2013
Page 30: Manajemen pembibitan new-----2013
Page 31: Manajemen pembibitan new-----2013
Page 32: Manajemen pembibitan new-----2013
Page 33: Manajemen pembibitan new-----2013
Page 34: Manajemen pembibitan new-----2013
Page 35: Manajemen pembibitan new-----2013
Page 36: Manajemen pembibitan new-----2013
Page 37: Manajemen pembibitan new-----2013

NILAM

Page 38: Manajemen pembibitan new-----2013

Tahapan kegiatan yang bisa dilakukan untuk perbaikan tersebut adalah:

 Pengadaan Bibit.Pengadaan bibit ini dapat dilakukan melalui biji maupun persemaian alami, atau anakan yang tumbuh di sekitar pohon induk. 

Pembuatan Bedeng Perawatan dan Penyiapan Lahan.Pembuatan bedeng perawatan dilakukan dengan bahan sederhana, seperti bambu dan naungan ijuk atau daun kelapa. Penyiapan lahan dilakukan dengan pembersihan lahan dan pembuatan air. 

Pemeliharaan.Setelah bedeng dan lahan disiapkan, tanaman bibit tetap perlu diperhatikan pemeliharaannya.

Page 39: Manajemen pembibitan new-----2013

Pemeliharaan tanaman meliputi: Penyulaman: mengganti tanaman yang rusak atau

mati setelah dilakukan 15-20 hari, penggantian dengan tanaman sejenis

Pemupukan: untuk mempercepat pertumbuhan (sebaiknya menggunakan pupuk kandang atau kompos).

Penyiangan: membersihkan belukar atau tumbuhan pengganggu, diulangi beberapa kali hingga tumbuhan tumbuh dengan baik.

Pengendalian hama dan penyakit: mengendalikan semua hama yang mengganggu pertumbuhan

Pendangiran: menggemburkan tanah di sekitarnya agar tumbuh dengan baik.

Page 40: Manajemen pembibitan new-----2013

Penyiapan lahan

Proses selanjutnya adalah menyiapkan lokasi di mana bibit tumbuhan itu akan ditanam, baik untuk penanaman skala luas maupun kecil.

Persiapan yang perlu dilakukan adalah dengan membersihkan lahan, membuat lubang, pembuatan anjir, atau pelindung selama anakan masih belum bisa tumbuh secara sempurna.

Page 41: Manajemen pembibitan new-----2013

Penanaman.

Setelah bibit siap (setinggi kira-kira 20-40 cm dan perakaran kira-kira 20cm), bibit dapat diangkut dengan menggunakan gerobak atau dipikul menuju lokasi yang akan ditanami.

Sebelum tanaman baru siap ditanam, buatlah lajur penanaman dan lubang.

Page 42: Manajemen pembibitan new-----2013

Pemeliharaan.

Pemeliharan setelah penanaman sangat penting dilakukan karena di sinilah kunci kesuksesan.

Pemeliharaan dapat dilakukan

dengan berbagai cara, misalnya: penyiraman saat musin kemarau, pembuatan sekat-sekat bakar bila terjadi kebakaran lahan, pemupukan, dan penyiangan.

Page 43: Manajemen pembibitan new-----2013

Pada kegiatan kebun bibit desa ini, ada beberapa hal yang perlu disiapkan sebelum melakukan kegiatan pembibitan.

Persiapan tersebut diantaranya adalah : membuat rancangan persemaian mini serta menyiapkan alat dan bahan.

Page 44: Manajemen pembibitan new-----2013

a. Rancangan Persemaian mini meliputi komponen berikut:

Areal yang teduh, terlindung dari binatang pemakan semai(Naungan buatan atau pohon)

Bedeng tabur Bedeng sapih Pengolahan media ·Tempat pengisianmedia danpenyapihan ·Sumber air Gudang ·Pagar ·Pondok tempatberdiskusi ·Toilet ·Papan nama

Page 45: Manajemen pembibitan new-----2013

b. Alat dan Bahanb. Alat dan Bahan

Sekop dan garpu Ayakan kasar (1,5 cm) Sendok pengisi media Gembor Selang karet Gerobak dorong Gunting pangkas Poly bag Media Naungan buatan (daun aren, alang-alang dll) Benih

Page 46: Manajemen pembibitan new-----2013

Pemilihan Jenis dan Penanganan Benih Tanaman

a. Pemilihan Jenis tanamana. Pemilihan Jenis tanaman Jenis apa yg anda ingin tanam t’gantung

dimana & untuk apa anda tanam Penghasil balok, papan? Penghasil buah-buahan? Penghasil pakan ternak? Rehabilitasi lahan kritis? Rehabilitasi DAS, resapan air, sumber mata

air, dll.

Page 47: Manajemen pembibitan new-----2013

b. Penentuan Kebutuhan Benih

Kebutuhan Benih ditentukan oleh: Kebutuhan bibit Jumlah benih per kilogram Viabilitas benih/persentase

perkecambahan Persentase kematian kecambah pada

saat penyapihan Persentase kematian di persemaian

Page 48: Manajemen pembibitan new-----2013

Kebutuhan bibit di lapangan ditentukan oleh beberapa faktor:

Luas lahan. Jarak tanam dan sistem pertanaman. Persentase kematian bibit pada

waktu pengangkutan kelapangan. Persentase kematian bibit di

lapangan

Page 49: Manajemen pembibitan new-----2013

Contoh perhitunganContoh perhitungan1. Kebutuhan bibit per hektar:

Jika jarak tanam 5 m x 5 m, maka kebutuhan bibit per Ha adalah10000 m2/(5x5) = 400

2. Kebutuhan bibit untuk luas lahan tertentu:Jika jarak tanam 5 m x 2 m dan luas lahan 5 Ha,maka kebutuhan bibit adalah 5 x 10000 m2 /(5x2) = 5000

1 Ha = 100 m x 100 m = 10.000 m2

Page 50: Manajemen pembibitan new-----2013

c. Pengumpulan Benih Benih sebaiknya dikumpulkan dari tegakan pohon

terdekat,pohon yang sehat, kuat, bertajuk lebat

Lebih baik dipanjat / digoyang

Kalau dikumpulkan dari tanah, pastikan tidak terinfeksi penyakit

Tidak boleh mengambil benih dari pohon tunggal. Minimal dari kelompok tanaman/pohon sebanyak 25 tanaman/pohon

Benih dikumpulkan pada saat sudah masak. Dapat diamati dari warna buah, bentuk buah atau diperiksa bijinya.

Page 51: Manajemen pembibitan new-----2013

d. Penyimpanan Benihd. Penyimpanan Benih

Benih yang dapat disimpan lama adalah Benih Benih yang dapat disimpan lama adalah Benih Ortodoks,contoh benih-benih legume.Ortodoks,contoh benih-benih legume.

Benih semi recalsitran hanya dapat disimpan Benih semi recalsitran hanya dapat disimpan dalam jangka waktu tertentudalam jangka waktu tertentu

Benih recalsitran tidak dapat disimpan lamaBenih recalsitran tidak dapat disimpan lama Benih harus disimpan dalam kondisi kering Benih harus disimpan dalam kondisi kering

dengan kadar air maksimal 12% pada wadah yang dengan kadar air maksimal 12% pada wadah yang kering dan bebas hama penyakit di dalam ruang kering dan bebas hama penyakit di dalam ruang yang dingin dan keringyang dingin dan kering

Tempat penyimpanan yang baik adalah: botol, Tempat penyimpanan yang baik adalah: botol, kaleng, kotak kayu, karung. Plastik tidak kaleng, kotak kayu, karung. Plastik tidak direkomendasikandirekomendasikan

Page 52: Manajemen pembibitan new-----2013

e. Perlakuan Benih

Biji berdaging buah: keluarkan daging buah dan bersihkan untuk menghindari serangan jamur, dan siap ditabur

Biji legum (polong-polongan) dapat terlepas sendiri dari polongnya apabila sudah masak /dijemur di matahari.

Percepatan perkecambahan dapat dilakukan dengan cara perendaman pada air dingin atau hangat selama 1 x 24 jam

Biji dengan kulit biji yang keras. Percepatan perkecambahan dapat dilakukan dengan cara perendaman—penjemuran--perendaman; pemanasan (api atau panas matahari)

Page 53: Manajemen pembibitan new-----2013
Page 54: Manajemen pembibitan new-----2013

Lingkup Manajemen PembibitanLingkup Manajemen Pembibitan

B1. Faktor Produksi dan Produk TanamanB1. Faktor Produksi dan Produk TanamanTANAMAN/

BENIH:-Vegetatif

-Reproduktif

LINGKUNGAN/LAPANG PRODUKSI:

-Biotik-Abiotik

BUDIDAYA/PENGELOLAAN:-Prinsip Genetik

-Prinsip Agronomik

PRODUK:

-Kualitas-Kuantitas

TANAMAN/BENIH:

-Vegetatif-Reproduktif

LINGKUNGAN/LAPANG

PRODUKSI:-Biotik

-Abiotik

TANAMAN/BENIH:

-Vegetatif-Reproduktif

LINGKUNGAN/LAPANG

PRODUKSI:-Biotik

-Abiotik

Page 55: Manajemen pembibitan new-----2013

Lingkup Produksi Pembibitan

Menurut faktor produksi bibit:

Ditinjau dari sisi1. Lahan: konvensional vs. inkonvensional

2. Tanaman: setahun vs tahunan

3. Budidaya: monokultur vs polikultur

teknofarming vs. ekofarming

Menurut produk bibit:

Benih: hibrid vs. nonhibrid

Nonbenih: akar/umbi; batang/serat;

daun; bunga; buah; biji

Page 56: Manajemen pembibitan new-----2013

Lingkup Manajemen Pembibitan

Perancangan Sistem Pembibitan

*seleksi & perancangan produk*seleksi & perancangan proses & peralatan*seleksi lokasi & site perusahaan & unit pembibitan tanaman*perancangan tata letak (lay-out) & arus kerja atau proses*perancangan tugas pekerjaan*penetapan strategi produksi &s pemilihan kapasitas pembibitan

Pengoperasian Sistem Pembibitan

*penyusunan rencana pembibitan

*perencanaan & pengendalian persediaan & pengadaan masukan*perawatan mesin & peralatan*pengendalian mutu & lingkungan*pengelolaan tenaga kerja

(SDM).

Page 57: Manajemen pembibitan new-----2013

a. Perancangan Sistem Pembibitan

Seleksi & Perancangan BibitSeleksi & Perancangan BibitKualifikasi bibit: jumlah, mutu, waktu, tempat, & hargaKualifikasi bibit: jumlah, mutu, waktu, tempat, & harga

Target/tujuan bibit: menguntungkan perusahaan & Target/tujuan bibit: menguntungkan perusahaan & memuaskan konsumenmemuaskan konsumen

Peran litbang: menyeleksi & memutuskan bibit (& Peran litbang: menyeleksi & memutuskan bibit (& spesifikasi rancangannya) yg akan dihasilkan spesifikasi rancangannya) yg akan dihasilkan

Penyeleksian & perancangan bibit: Penyeleksian & perancangan bibit: *perlu menerapkan konsep standardisasi & spesialisasi*perlu menerapkan konsep standardisasi & spesialisasi *perlu mengkaji hubungannya dgn kapasitas *perlu mengkaji hubungannya dgn kapasitas bibit yg diinginkan. bibit yg diinginkan.

Page 58: Manajemen pembibitan new-----2013

Seleksi , Perancangan Proses & PeralatanPenentuan jenis proses yg akan dipergunakan

Penentuan teknologi (mesin/peralatan dan bangunan) vs lingkungan kerja

 Seleksi Lokasi & Tapak Unit Pembibitan

Pengaruh thdp kelancaran pengadaan masukan & penjualan bibit

Pertimbangan, Aksesibilitas & Biaya pencapaiannya.

Page 59: Manajemen pembibitan new-----2013

Perancangan tata letak & arus kerja / proses pembibitan

Kelancaran proses pembibitan ditentukan oleh rancangan tata letak & arus kerja / proses pembibitan.

Perancangan yg baik: *arus kerja yg lancar *waktu p’gerakan proses yg optimal

*kerusakan masukan & bibit yg minimal *biaya pembibitan yg rendah.

  

Page 60: Manajemen pembibitan new-----2013

Perancangan tugas pekerjaanPengorganisasian kerja sebagai dasar dari pelaksanaan tugas

Rancangan tugas pekerjaan harus merupakan suatu kesatuan dari “pengelolaan manusia” yang optimal

Penyusunan rancangan tugas pekerjaan harus memperhatikan

*kelengkapan tugas pekerjaan -- ditentukan o/ teknologi yg digunakan

*mutu suasana kerja -- ditentukan oleh manusianya

Page 61: Manajemen pembibitan new-----2013

Penetapan strategi pembibitandan pemilihan kapasitas pembibitan

Strategi pembibitan mendasari rancangan sistem pembibitan tanaman

Strategi pembibitan:* tujuan pembibitan yang ingin

dicapai (jenis bibit)* sasaran pengguna bibit

(kualifikasi konsumen)* kebijakan dasar tentang proses,

kapasitas, persediaan, tenaga kerja, & mutu bibit.

Page 62: Manajemen pembibitan new-----2013

Pengoperasian Sistem Pembibitan

Penyusunan rencana pembibitan

Perencanaan kegiatan pembibitan merupakan kegiatan awal dalam pengoperasian sistem pembibitan tanaman

Penyusunan rencana pembibitan mencakup: *penetapan target pembibitan

*penjadwalan kegiatan kerja/proses *penetapan urutan pekerjaan *pengiriman/penyampaian perintah *penyelidikan & pengecekan kelancaran

p’bibitan

Page 63: Manajemen pembibitan new-----2013

Perencanaan dan pengendalian persediaan serta pengadaan sarana pembibitan ditentukan oleh:

kelancaran tersedianya masukan / sarana produksi bibit tan. yg dibutuhkan

baik-tidaknya pengadaan masukan & perencanaan serta pengendalian persediaan yg dilakukan.

Page 64: Manajemen pembibitan new-----2013

Penanganan, pemeliharaan, & penggantian sarana pembibitan tanaman

Mesin & peralatan yg digunakan harus selalu t’jamin agar tetap tersedia & dapat digunakan

Perlu difikirkan perawatan yg efektif & efisien agar umur mesin & peralatan panjang (berarti menekan biaya penggantiannya dgn mesin & peralatan baru)

Page 65: Manajemen pembibitan new-----2013

Pengendalian mutu & lingkungan

Keberhasilan unit pembibitan ditentukan oleh terjaminnya bibit dgn mutu yg diinginkan

Proses pembibitan tan tidak menurunkan kualitas lingkungan hidup

Pengendalian mutu & lingkungan perlu memperhatikan, antara lain:

*teknik & alat yg digunakan dlm pengendalian *pendekatan ilmiah yg digunakan

Page 66: Manajemen pembibitan new-----2013

Pengendalian tenaga kerja (SDM)

Pengoperasian sistem pembibitan ditentukan o/ kemampuan & keterampilan para tenaga

kerja / sumber daya manusianya

Pengelolaan tenaga kerja yg efisien & efektif dicapai dgn:

*menyusun disain tugas & pekerjaan

*melakukan pembinaan atas SDM

*melakukan pengukuran kerja

Page 67: Manajemen pembibitan new-----2013

Proses Manajemen PembibitanProses Manajemen Pembibitan Tahapan Proses Manajemen PembibitanTahapan Proses Manajemen Pembibitan

Peramalan Teknologi

Penerapan TeknologiSurvei Pasar

Penelitian & Pengembangan

Perencanaan Produk dan Disain

Perencanaan Produksi

Persiapan Produksi

Produksi

Pemasaran

Page 68: Manajemen pembibitan new-----2013

Fungsi/Kegiatan Manajemen Pembibitan TanamanFungsi/Kegiatan Manajemen Pembibitan Tanaman

a.a. MeramalMeramal (besaran permintaan bibit)(besaran permintaan bibit) memprakirakan kebutuhan berbagai variabel produksi:

masukan, p’jadwalan pembibitan, kapasitas bibit /persediaan, & anggaran

  

b.b. MerencanakanMerencanakan (target pembibitan)(target pembibitan)

menghitung dan merumuskan berbagai kebutuhan yang menghitung dan merumuskan berbagai kebutuhan yang berkaitan dgn pelaksanaan / operasi proses pembibitan: berkaitan dgn pelaksanaan / operasi proses pembibitan: tenaga kerja, sarana, alat, dan metode pembibitan.tenaga kerja, sarana, alat, dan metode pembibitan.

  

c. Mengendalikanc. Mengendalikan memantau & mengawasi proses pembibitan dan memantau & mengawasi proses pembibitan dan

membandingkannya dengan standard yang telah ada. membandingkannya dengan standard yang telah ada.

Page 69: Manajemen pembibitan new-----2013

  

d. Mengkoordinasikand. Mengkoordinasikan memastikan seluruh subsistem atau komponen

pembibitan menjadi terintegrasi.   

e. Mengorganisasikane. Mengorganisasikan memastikan seluruh kebutuhan pembibitan memastikan seluruh kebutuhan pembibitan

terpenuhi melalui optimasi pemanfaatan sumber daya terpenuhi melalui optimasi pemanfaatan sumber daya dan informasi sesuai dgn taraf teknologi pembibitan dan informasi sesuai dgn taraf teknologi pembibitan yang digunakan.yang digunakan.

  

f. Memimpinf. Memimpin mempertahankan kinerja organisasi/pengoperasian mempertahankan kinerja organisasi/pengoperasian

pembibitan tanaman tetap berjalan baikpembibitan tanaman tetap berjalan baik

Page 70: Manajemen pembibitan new-----2013

TERIMA KASIH

Page 71: Manajemen pembibitan new-----2013

PENGENDALIAN MUTU PEMBIBITAN TANAMAN

Page 72: Manajemen pembibitan new-----2013

A. Pengendalian Mutu Produk

1. Definisi Mutu dan Pengendalian Mutu • Mutu adalah keseluruhan karakteristik

barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan konsumen/pelanggan, baik berupa kebutuhan yang dinyatakan maupun kebutuhan yang tersirat.

• Pengendalian mutu (quality control) adalah teknik dan kegiatan yang digunakan untuk memenuhi persyaratan mutu.

Page 73: Manajemen pembibitan new-----2013

2. Indikasi Taraf Mutu dan Apresiasi Konsumen dan Produsen terhadap Mutu

Mutu, yang menjadi rujukan kepuasan konsumen/pelanggan, meliputi aspek-aspek:

1. kinerja (performance) -- wujud luarnya,2. kegunaan (usability) -- tingkat pemenuhan

fungsinya,3. keandalan (dependability) -- ketersediaan,

reliabilitas, dan daya tahannya,4. keselamatan -- keamanan bagi penggunanya,5. lingkungan -- keamanan bagi lingkungan,6. ekonomi -- harganya, dan 7. estetika – keindahannya.

Page 74: Manajemen pembibitan new-----2013

Apresiasi konsumen/pelanggan terhadap aspek-aspek mutu tsb bisa beragam. Karena daya beli konsumen itu terbatas, aspek harga seringkali menjadi penentu apakah konsumen akan membeli atau tidak produk yg ditawarkan, meskipun aspek-aspek mutu lainnya pada taraf yg prima.

Apresiasi produsen terhadap mutu perlu ditumbuhkan karena dalam keadaan yang “normal” taraf mutu produk akan menentukan laku-tidaknya produk dijual.

Page 75: Manajemen pembibitan new-----2013

3. Jaminan Mutu dan Jaminan Perusahaan tentang Mutu

Jaminan mutu (quality assurance) adalah seluruh kegiatan terencana dan sistematis yang diimplementasikan di dalam sistem mutu (yang bila perlu didemonstrasikan) untuk memberikan suatu keyakinan yang memadai bahwa suatu produk akan memenuhi persyaratan mutu.

Tujuan jaminan mutu:1. Jaminan mutu intern memberikan keyakinan ke dalam

perusahaan (pelaku manajemen)

2. Jaminan mutu ekstern memberikan jaminan ke luar perusahaan, yakni kepada konsumen dan pihak lainnya.

Tujuan pengendalian mutu bagi perusahaan adalah untuk mengusahakan agar produk mencapai kualifikasi sebagai berikut: mutunya sesuai dengan yang telah ditetapkan dan biaya inspeksi, disain, dan proses produksinya serendah mungkin.

Page 76: Manajemen pembibitan new-----2013

4. Biaya Mutu (Quality Cost)

Biaya mutu digolongkan ke dalam tiga jenis yaitu:(1) biaya pencegahan (prevention cost), yaitu biaya

yang dikeluarkan untuk melakukan usaha-usaha pencegahan terjadinya produk yang cacat atau afkir.

(2) biaya penilaian (appraisal cost), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pengecekan agar mutu terjaga.

(3) biaya kegagalan (failure cost), yaitu biaya yang dikeluarkan karena adanya kegagalan dalam proses produksi (disebut biaya kegagalan internal) dan kegagalan dalam distribusi/pemasaran produk (disebut biaya kegagalan eksternal).

Page 77: Manajemen pembibitan new-----2013

5. Tujuan, Lingkup, dan Organisasi Pengendalian MutuPengendalian mutu:Selama proses produksi, pelaksanaan proses

diawasi apakah sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan dan apakah bahan-bahan yang diterima dari pemasok mempunyai mutu yang dapat diterima.

Setelah produk jadi, produk tersebut dibandingkan dengan spesifikasi standar yang telah ditentukan.

Dalam perusahaan, pengendalian mutu dapat dipegang oleh Manajer (Kepala Bagian) Produksi atau oleh seseorang yang berfungsi staf.

Page 78: Manajemen pembibitan new-----2013

6. Cara Menjalankan Pengendalian Mutu dan Hal-hal yang Mempengaruhi Hasilnya

Cara:1.Pemeriksaan/inspeksi (inspect) dilakukan dengan mengambil

sampel produk yang mewakili dan menilainya2.Pemberian keterangan (inform) dilakukan dengan melakukan

pencatatan-pencatatan dan komentar yang bersifat peringatan, saran perbaikan, atau jaminan.

3.Penyelidikan (investigate) dilakukan dengan melakukan analisis atas catatan-catatan dan komentar yang ada atau atas hasil pengujian di laboratorium, apakah ada penyimpangan dari standar mutu.

Hal-hal yang mempengaruhi derajat pengendalian mutu adalah sebagai berikut:

1.kemampuan proses 2.spesifikasi yang berlaku 3.afkiran (scrap) yang dapat diterima 4.tingkat efisiensi (nilai ekonomis) kegiatan produksi

Page 79: Manajemen pembibitan new-----2013

7. Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Pengendalian Mutu

1. Rangkaian / urutan (sequence) – bahwa informasi dari pemeriksa harus berasal dari urutan proses yang benar;

2. Kesegeraan (immediacy) – bahwa hasil pemeriksaan harus diperoleh sesegera mungkin agar tindak lanjut pun segera ditempuh;

3. Analisis – bahwa analisis mengenai penyimpangan yang terjadi terhadap spesifikasi lebih berguna daripada analisis kegiatan bagian;

4. Penentuan tingkat tindakan yang akan dilakukan – bahwa tindakan harus berdasarkan atau sesuai dengan derajat penyimpangan yang ada;

5. Hubungan – bahwa harus ada hubungan antara ha-hal yang dianalisis dengan faktor-faktor dalam proses yang dikontrol (misalnya tingkat penyimpangannya).

Page 80: Manajemen pembibitan new-----2013

8. Teknik Pengendalian Mutu Produk

• Pengendalian mutu dilaksanakan dengan metode statistika yang disebut dengan statistical quality control (SQC).

• Penilaian mutu produk dapat dilakukan dengan cara memeriksa karakteristik yang telah ditentukan dari contoh apakah sesuai dengan standar atau dengan cara menganalisis derajat penyimpangan produk dari standar.

Page 81: Manajemen pembibitan new-----2013

9. Gugus Kendali Mutu (Pengendalian Mutu Terpadu, Total Quality Control,

TQC)• Gugus kendali mutu adalah suatu teknik

dalam manajemen produksi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas sekaligus.

Page 82: Manajemen pembibitan new-----2013

C. ISO 90001. Pengertian dan Lingkup ISO 9000

ISO, singkatan dari international standard organization atau international organization for standardization, adalah lembaga/badan swasta internasional untuk standardisasi yang berkedudukan di Jenewa, Swiss. Badan ini beranggotakan dewan standardisasi nasional dari sekitar seratus negara, di antaranya Dewan Standardisasi Nasional (DRN) dari Indonesia yang berkedudukan di Jakarta. Badan ini bertujuan mengembangkan standardisasi dan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan untuk memudahkan pertukaran barang dan jasa serta mengembangkan kerjasama dalam suasana yang bersifat intelek, ilmiah, teknologis, dan ekonomis.

Page 83: Manajemen pembibitan new-----2013

D. STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) SEKTOR PERTANIAN

1. Arti Penting SNI•  Untuk dapat bersaing di pasar yang bebas dan

kompetitif saat ini, komoditas pertanian yang dipasarkan harus benar-benar dapat menarik minat pembeli. Perlu ditanamkan kepada pelaku agribisnis bahwa produk yang akan dipasarkan harus mengandung jaminan kepastian mutu. Kepastian mutu ini hanya dapat diperoleh melalui penerapan standar. Pada awalnya standar ini hanya merupakan suatu tuntutan pasar. Namun, dalam perkembangannya ternyata standar memberikan banyak sekali nilai tambah bagi petani yang menerapkannya sehingga mulai dirasakan sebagai kebutuhan bagi petani.

Page 84: Manajemen pembibitan new-----2013

b. Jenjang SNI

 Terdapat beberapa rumusan yang berkenaan dengan penjenjangan SNI yaitu sebagai berikut;

(1) Konsep/Rancangan SNI (R-SNI) (2) Standar Nasional Indonesia (SNI) (3) SNI Wajib adalah SNI yang diterapkan

secara wajib bersifat spesifik dan klasifikasi, ditetapkan oleh Menteri Pertanian dan berlaku secara nasional

Page 85: Manajemen pembibitan new-----2013

b. Kerangka program kerja penerapan SNI di sektor Pertanian

Aktivitas penerapan SNI harus dilaksanakan melalui berbagai tahapan. Tahapan-tahapan penerapan tersebut digambarkan dengan kerangka program kerja penerapan SNI untuk pelaku agribisnis. Tujuan penerapan kerangka program kerja ini, antara lain untuk memudahkan pengendalian kegiatan, juga untuk mengetahui jumlah total biaya yang harus dikeluarkan untuk penerapan SNI serta pelabelan SNI.

Page 86: Manajemen pembibitan new-----2013

Dokumentasi dan Uji Coba SNI Sektor Pertanian

Uji coba SNI dilakukan oleh Departemen Pertanian, terutama terhadap SNI yang menyangkut masalah kesehatan dan keselamatan. Uji coba tersebut dilaksanakan dan dipantau selama 6 bulan sampai 1 tahun. Apabila hasil uji coba tersebut setelah dievaluasi oleh Departemen Pertanian belum memenuhi persyaratan, SNI tersebut dapat disempurnakan. Secara garis besar sistem dokumentasi ini mencakup antara lain sistem arsip untuk akreditasi, sertifikasi, pengujian, penilaian atau asesmen, dan pengambilan contoh.