manajemen pada perkebunan kelapa sawit

5

Click here to load reader

Upload: yoghi-pratama

Post on 13-Dec-2014

958 views

Category:

Leadership & Management


78 download

DESCRIPTION

managemen pada perkebunan kelapa sawit

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen pada perkebunan kelapa sawit

M. YOGI SATRIA PRATAMA1106114422 AGB-B

MANAJEMEN PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

Manajemen dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai sasaran tertentu. Dalam hal ini yang dimaksud dengan sumber daya adalah segala sesuatu yang dimiliki dan menjadi aset organisasi/perusahaan yaitu manusia, mesin dan peralatan, teknologi, bahan dan dana.Ada beberapa pendapat para ahli yang menyimpulkan tentang arti dari manajemen, yaitu :

Jhon D. Millet, manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orang-orang yang terorganisir secara formal sebagai kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

George R. Terry, manajemen adalah proses tertentu yang terdiri atas merencanakan, mengorganisasi, menggerakkan dan mengawasi. Keseluruhan proses itu dijalankan secara berurutan dalam rangka usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan perantaran orang lain.

Pakar lain (anonymous), manajemen adalah suatu proses yang dimanfaatkan seorang pemimpin suatu organisasi untuk memanfaatkan sumber-sumber yang dikuasai untuk mencapai tujuan secara ekonomis, efisien dan efektif.

Perkebunan sebagai salah satu usaha agribisnis tidak bisa lepas dari penerapan prinsip ekonomi dalam mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya. Prinsip ekonomi yang dimaksud adalah memaksimalkan keuntungan dengan penggunaan sumber daya seminimal mungkin.Dalam hal ini perusahaan dihadapkan dengan sumber daya yang terbatas dan harus dikelola dengan efisien.Di sinilah diperlukan prinsip atau perilaku manajemen agar tidak terjadi pemborosan sumber daya yang tersedia.

Saat ini, kelemahan dalam manajemen kebun di Indonesia cukup banyak untuk diperhatikan. Kelemahan tersebut ada pada pengelolaan sumber dayaalam, SDM maupun sumber dana. Sumber daya alam memang sangatmendukung pertumbuhan kelapa sawit. Namun kekurangannya perludiimbangi agar tercapai produksi yang optimal.

Baru sebagian kecil kebun yang benar-benar dapat menggali potensi tersebut. Kekurangan timbul karena kultur teknis yang dipakai menyimpang dari yang dianjurkan. Misalnya karena ingin menghemat biaya, pupuk yang dianjurkan ditukar dengan yang murah tetapi mutunya kurang baik atau dosisi yang dianjurkan dikurangi.Diberikan hanya satu kali setahun bahkan ada yang tidak memupuk. Pemberantasan hama kurang mendapat perhatian, penyisipan terlambat dilakukan dan teras, tapak kuda, benteng dan sistem pencegah erosi lainnya kurang memadai, demikian juga dengan drainase. Hal ini akan berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Disamping itu, sebagian disebabkan karena kurang akurasinya pengamatan sewaktu membuat studi kelayakan.Lahan dikatakan datar ternyata terjal atar berawa sehingga pembuatan jalan sulit dilakukan.

Tata ruang dan teknologi yang direkomendasikan tidak sesuai dengan keadaan di lapangan. Selain itu, perencanaan yang telah disusun tidak dapat dilaksanakan karena berbagai sebab sehingga berpengaruh terhadap rencana lainnya. Gangguan alam seperti kekeringan atau kebanjiran sebelumnya tidak diperhitungkan serta gangguan hama, teru- tama hewan liar cukup banyak memerlukan perhatian.

Dibidang sumber daya manusia, juga banyak memerlukan perhatian baiksewaktu membangun proyek maupun sesudahnya (terutama di daerahpengembangan) masalah sumber daya manusia sangat penting. Bukan sajajumlahnya terbatas tetapi juga keteram- pilan yang kurang sehinggaproduktifitasnya rendah, partisipasi kurang, sosial budaya se- tempat belumdapat menerima kultural baru, perselisihan lahan serta kemampuan daripemborong lokal sebagai mitra usaha yang masih terbatas.

Pembangunan perkebunan membutuhkan ketersediaan dana yang berkesinambu- ngan. Jadwal kerja yang sudah ditetapkan harus dapat dibiayai. Penundaan satu pos akan mengakibatkan mata rantai pekerjaan lain menjadi macet dan akan menimbulkan biaya tinggi. Oleh karena itu, maka manajemen pembiayaan harus mendapat perhatian.

Page 2: Manajemen pada perkebunan kelapa sawit

Bagi kebun yang telah berproduksi masalah pokok sangat tergantung pada tenaga pemanen, jalan/transportasi, pabrik pengolahannya, kondisi tanaman dan kapasitas panen.Masalah transportasi sangat bergantung pada kondisi jalan dan iklim.Masalah pabrik merupakan masalah penting karena pembangunannya sering terlambat.Masalah teknis tidak banyak, tetapi masalah pengadaan dana sering menjadi penghambat. Terlambatnya pembangunan pabrik akan sangat merugikan pengusaha secara finansial maupun moril. Dampaknya akan sangat luas sekali karena akan mengurangi kepercayaan masyarakat kepada pengusaha. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tugas dari manajer puncak dalam pengambilan keputusan sangat penting. Keterbatasan pengalaman maupun pengetahuan manajer dapat diatasi jika mau memanfaatkan tenaga ahli baik sebagai penasihat, konsultan maupun sebagai second opinion.

Lingkup manajemen perkebunan sangat luas dengan berbagai ragam dan kondisi. Manajemen dituntut agar dapat berbuat berbagai hal seperti berikut :

Mengelola sumber daya alam sebaik-baiknya sehingga mendapatkan hasil yang optimal secara berkesinambungan tanpa menimbulkan pencemaran

Mengelola sumber daya manusia yang jumlahnya mencapai ratusan orang, meningkatkan produktivitas, menciptakan kondisi yang serasi, menanamkan rasa memiliki dan mampu menggiring untuk bersama-sama mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan. Dalam hal ini manajemen harus dapat membagi tugas masing-masing lini.

Mengelola sumber dana yang terbatas sehingga semua rencana dapat berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Mampu melihat perubahan yang terjadi baik di dalam maupun diluar yang berasal dari berbagai pihak serta harus dapat mengantisipasi dan menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi.

Harus dapat menjalin kerjasama yang akan sebaik-baiknya dengan pihak ketiga apakah sesama usahawan, mitra usaha, instansi pemerintah, penyandang maupun calon pembeli.

Manajemen harus dapat memiliki satu sistem administrasi yang dapat menjamin tersedianya data dan informasi yang ”up to date” danakurat guna mendukung pengambilan keputusan.

Manajemen agribisnis khususnya perkebunan, sudah ada di Indonesia sejak berpuluh tahun yang lalu ketika perkebunan-perkebunan besar dibuka oleh bangsa asing. Manajemen tentunya disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi waktu itu dan perobahan yang timbul.Apa yang diterapkan sekarang adalah modifikasi dari konsep terdahulu ditambah dengan teori-teori baru yang sebelumnya tidak ada dan perangkat teknologi yang lebih canggih seperti komputerisasi dan komunikasi.

Manajemen bermanfaat bukan hanya untuk perusahaan atau organisasi, melainkan juga untuk semua kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu agar berhasil dengan baik.Perilaku manajemen tidak hanya mengatur yang telah ada, tetapi juga mampu memecahkan persoalan dan mencarikan jalankeluarnya.

Dalam tugas sehari-harinya, manajemen akan menghadapi sumber daya alam yang sewaktu-waktu dapat berubah dan harus mampu menyesuaikannya. Diperlukan pula perhatian khusus karena bekerja pada areal yang luas. Manajemen perkebunan harus mampu menghimpun kelompok yang terdiri atas puluhan sampai ribuan pekerja dalam berbagai tingkat keahlian. Sumber daya manusia ini tidak terlepas dari masalahsosial dan budaya yang beragam.

Apabila manajemen suatu perusahaan baik, tetapi organisasinya tidak baik, maka keadaan perusahaan tersebut tidak akan sukses. Sebaliknya, jika organisasi baik tetapi manajemen jelek, maka akan timbul mis-manajemen. Kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari sembilan unsur manajemen, yang meliputi pengelolaan sumberdaya manusia, pengelolaan modal, pengelolaan barang dan bahan, pengelolaan mesin-mesin, pengelolaan

Page 3: Manajemen pada perkebunan kelapa sawit

teknis lapangan, pengelolaan peluang pasar, pengelolaan waktu, pengelolaan sumberdaya alam, dan pengelolaan fakta menjadi data dan informasi

FUNGSI- FUNGSI MANAJEMEN DALAM PEMANENAN KELAPA SAWITPerencanaan dalam pemanenan dilakukan ketika tanaman akan beralih dari tanaman

belum menghasilkan (TBM) ke tanaman menghasilkan (TM). Kegiatan perencanaan tersebut diantaranya penentuan jumlah tenaga pemanen, prosedur pelaksanaan, persiapan hancak panen, persiapan akses jalan panen dan perlengkapan panen, sistem administrasi, dan waktu pelaksanaan.

Pengorganisasian kegiatan panen dikelola oleh asisten divisi yang bertanggung jawab kepada estate manager.Seorang asisten divisi berhak memilih seorang mandor I sebagai pengawas dan penanggung jawab kegiatan lapangan.Pembagian tugas dan hancak karyawan panen dilakukan oleh mandor panen selain bertugas melakukan pengawasan terhadap anggotanya masing-masing. Setiap individu yang terlibat dalam organisasi panen harus memiliki kemampuan kerjasama dalam tim selain kemampuan teknis di lapangan.

Pengarahan dalam menjelaskan strategi untuk mencapai tujuan bersama adalah tanggung jawab manager dan asisten divisi.Seorang pemimpin perlu memiliki integritas dan komunikasi yang baik dalam memberi pengarahan sehingga staf dan karyawan pun paham dan bersemangat dalam mencapai tujuan bersama. Biasanya manager akan memberikan pengarahan terlebih dahulu kepada asisten divisi terkait pencapaian target produksi. Asisten divisi langsung merespon arahan tersebut dengan mengkoordinasikan kepada seluruh karyawan di divisi. Komunikasi yang tidak efektif kepada karyawan dapat menyebabkan pekerjaan tidak terarah sehingga terjadi pemborosan karena biaya yang dikeluarkan tidak mencapai target yang diinginkan. Dalam mempengaruhi karyawannya, seorang asisten dapat melakukan kekuasan ganjaran, yaitu menggunakan imbalan agar karyawan bekerja dengan baik, atau kekuasaan paksaan seperti memberikan sangsi apabila karyawan tidak bekerja dengan baik.Selain itu, karyawan pun dapat dipengaruhi oleh kekuasaan ahli berupa kemampuan teknis, pengalaman, dan kecerdasan teori yang dimiliki seorang pemimpin.

Pengawasan menjadi fungsi terakhir dalam manajemen agar seluruh perencanaan dan kegiatan dalam mencapai tujuan bersama dapat berjalan secara optimal.Seluruh standar kerja dan prestasi kerja karyawan harus selalu dievaluasi oleh seorang pemimpin.Hal tersebut juga dapat menjadi motivasi karyawan untuk selalu bekerja dengan baik.Pengawasan ini dapat dilakukan dengan melihat laporan administrasi dan melihat langsung kondisi di lapangan.Selain kemampuan teknis dan teori, seorang pemimpin juga harus menguasai permasalahan yang terdapat di lapangan agar dapat segera diambil keputusan atau solusinya.