penyebaran gulma pada perkebunan kelapa sawit … · budidaya perkebunan penyebaran gulma pada...

52
PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PTPN III KABUPATEN DELI SERDANG TUAH ALFI SYAHRI SILALAHI 12011409 PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERKEBUNAN SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAAN AGROBISNIS PERKEBUNAN MEDAN November 2016

Upload: others

Post on 13-Jun-2021

36 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq DI AFDELING III

KEBUN SEI PUTIH PTPN III KABUPATEN DELI SERDANG

TUAH ALFI SYAHRI SILALAHI 12011409

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERKEBUNAN

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAAN AGROBISNIS PERKEBUNAN

MEDAN November 2016

Page 2: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan Diploma IV pada Program Studi Budidaya Perkebunan

Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan

PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq DI AFDELING III

KEBUN SEI PUTIH PTPN III KABUPATEN DELI SERDANG

TUAH ALFI SYAHRI SILALAHI 12011409

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERKEBUNAN

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAAN AGROBISNIS PERKEBUNAN

MEDAN November 2016

Page 3: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN TUGAS AKHTR

Nama :

Nomor Induk :

Program Studi :

Judul Tugas Akhir :

Pembimbing I

Aulia Juanda Djs, S.Si.

Ketua

Tuah Alfi Syahri Silalahi

12011409

BUDIDAYA PERKEBUNAN

PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN

KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI

AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

PERKEBUNAN NUSANTARA III KABUPATEN

DELI SERDANG

Menyetujui,

Pembimbing II

M.Si Saroha M anurung, SST., M.P

Mengetahui,

Ka. PS BDP

Wagino, S.P., M.P. Guntoro, S.P., M.P

Page 4: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

Pembimbing Tugas Akhir

Tim Penguji

: 1. Aulia Juanda Djs, S.Si., M.Si

2. Saroha Manurung, SST., M.P

: 1. Ir. WA. Tambunan, M.P

2. Mhd. Yusuf Dibisono, S.P., M.P

Telah diuji pada Tanggal 27 September 2016

Page 5: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

RINGKASAN

TUAH ALFI SYAHRI SILALAHI, Penyebaran gulma pada perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Afdeling III Kebun Sei Putih PTPN III Kabupaten Deli Serdang. Dibimbing oleh Aulia Juanda Djs, S.Si., M.Si sebagai pembimbing I dan Saroha Manurung, SST., M.P sebagai pembimbing II.

Penelitian ini dilakukan di Kebun Sei Putih PTPN III Kabupaten Deli Serdang dengan menggunakan metode analisi vegetasi tumbuhan bawah menggunakan teknik purposive sampling, yang dilakukan dengan dengan pengamatan langsung pada plot-plot contoh sesuai dengan kelompok umur yang telah ditetapkan.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016 sampai bulan Juli 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara penyebaran gulma dan jenis - jenis gulma yang tumbuh dominan di Kebun Sei Putih PTPN III Kabupaten Deli Serdang.

Hasil penelitian ini adalah terdapat 11 jenis gulma yang ditemukan pada tahun tanam 1996 sedangkan, pada tahun tanam 2000 terdapat 13 jenis gulma, jadi total keseluruhan untuk jenis gulma yang tumbuh dilahan kelapa sawit afdeling IIII kebun sei putih adalah 14 jenis gulma yang tumbuh dan menyebar. Spesies gulma yang dominan tumbuh pada tanaman kelapa sawit untuk tahun tanam 1996 Adiantum capillus-veneris INP 40% gulma yang tidak dominan Borreria latifolia INP 49%, pada tahun tanam 2000 gulma dominan Brachiaria distachya INP 49% terendah Clidemia hirta INP 3%.

Kata kunci : Penyebaran, Gulma, Tanaman Kelapa Sawit

Page 6: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

DAFTAR ISI

Hal

RINGKASAN ........................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................. ii

KATA PENGANTAR.............................................................................. iv

RIWAYAT HIDUP.................................................................................. vi

DAFTAR TABEL..................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR................................................................................ viii

BAB 1 PENDAHULUAN1.1. Latar belakang......................................................................... 11.2. Urgensi Penelitian.................................................................. 21.3. Tujuan Khusus......................................................................... 21.4. Target Temuan........................................................................ 21.5. Kontribusi................................................................................ 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA2.1. Kelapa Sawit........................................................................... 3

2.1.1. Klasifikasi Kelapa Sawit............................................. 32.1.2. Botani & Morfologi Kelapa Sawit............................. 3a. Akar (Radix)........................................................................ 3b. Batang (Caulis).................................................................. 4c. Daun (Folium).................................................................... 5d. Bunga (Flos)........................................................................ 5e. Buah (Fructus).................................................................... 5

2.2. Defenisi Gulma...................................................................... 62.3. Kerugian yang Ditimbulkan Akibat Gulma......................... 7

2.3.1. Mengurangi Ketersediaan Unsur Hara....................... 82.3.2. Menimbulkan Efek Alelopati...................................... 8

2.4. Sifat-sifat Gulma Secara Umum............................................ 82.5. Klasifikasi Gulma................................................................... 9

BAB 3 METODE PENELITIAN3.1. Tempat dan Waktu Penelitan................................................ 123.2. Desain/Rancangan Penelitian................................................ 123.3. Bahan dan Peralatan............................................................... 123.4. Tahapan Penelitian................................................................. 123.5. Pengamatan dan Indikator...................................................... 143.6. Bagan Alur Penelitian............................................................ 15

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN4.1. Informasi Umum Kebun......................................................... 16

Page 7: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

4.1.1. Profil Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III...... 164.1.2. Profil Kebun Sei Putih................................................. 17

4.2. Hasil Pengamatan Gulma Pada Tanaman Kelapa Sawit..... 204.2.1. Tahun Tanam 1996....................................................... 204.2.2. Tahun Tanam 2000....................................................... 22

4.3. Rekapitulasi H asil.................................................................. 244.3.1. Rekapitulasi Total Gulma............................................ 244.3.2. Rekapitulasi Jenis Gulma Dominan........................... 25

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN5.1. Kesimpulan.............................................................................. 275.2. Saran ........................................................................................ 27

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 28

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ 301. Daftar Jenis Gulma Tahun Tanam 1996......................................... 302. Daftar Jenis Gulma Tahun Tanam 1996(ulangan)......................... 313. Daftar Jenis Gulma Tahun Tanam 2000......................................... 324. Daftar Jenis Gulma Tahun Tanam 2000(ulangan)......................... 33

Page 8: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberi

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini

dengan baik.

Penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Penyebaran Gulma Pada Perkebunan

Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Di Afdeling III Kebun Sei Putih PT.

Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains Terapan di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan

(STIPAP).

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan

secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Jainul Mukhlis Silalahi dan Ibunda

Hapijah Saragih yang telah melahirkan dan memberikan segala dukungan

baik moral maupun materil, serta saudari-saudari saya Puspa Indarty Silalahi

dan Adinda Savitri Silalahi yang telah memberikan semangat dan dukungan

dalam pengerjan tugas akhir.

2. Bapak Aulia Juanda Djs, S.Si., M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak

Saroha Manurung, SST., M.P selaku Dosen Pembimbing II yang di sela-sela

kesibukannya masih dapat meluangkan waktu untuk mendukung,

membimbing, mengarahkan, dan memberikan saran-saran kepada penulis

dalam menyelesaikan tugas akhir.

3. Bapak Wagino, S.P., M.P selaku Ketua STIPAP beserta staff jajarannya.

4. Bapak Guntoro, S.P., M.P selaku Ketua Prodi Budidaya Perkebunan STIPAP

Medan.

5. Bapak Ir. WA Tambunan, M.P dan Bapak Mhd. Yusuf Dibisono, S.P., M.P

selaku Dosen Penguji atas kritik dan saran yang membangun dalam

penyempurnaan tugas akhir.

Page 9: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

6. Bapak Aswin Sinuhaji, S.P., M.Si selaku Manager Kebun Sei Putih dan

Seluruh staff pegawai PT. Perkebunan Nusantara III khususnya Afdeling III

Kebun Sei Putih yang telah mendukung dalam menyelesaikan penelitian

tugas akhir.

7. Terkhusus buat sahabat M. Hanafi Rossady, Aulia Rahman Lubis, Jeswin

Dalimunthe, M. Iqbal Lubis, M. Reza Hasibuan, Agus Suriadi, Sofian Fadli,

Feri C. Panggabean, Putri Lestari, Nindi Suci Manda Sari, Baitul Hamdi

Parlindungan Saragih, Hendrik Ernando, Wardianto, Rony Andrian, Amie

Purba yang selalu memberikan support dan dukungan moral serta membantu

dalam penyelesaiaan Tugas Akhir ini.

8. Teman-teman STIPAP khususnya BDP C 2012 yang merupakan teman-

teman seperjuangan yang telah memberikan inspirasi dan kebersamaannya

selama menempuh pendidikan.

9. Agusyani Nanda Sari yang selalu memberikan semangat dan dukungan

moral dalam penyelesaian tugas akhir.

10. Ucapan terima kasih juga yang senada penulis ucapkan kepada seluruh staff

pengajar STIPAP Medan.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempurna, kritik dan saran yang

bersifat membangun sangat diharapkan oleh penulis untuk penyempurnaan Tugas

Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan

khususnya dalam Budidaya Kelapa Sawit. Akhir kata penulis mengucapkan

terima kasih dan semoga Tugas Akhir ini bermanfaat.

Medan, November 2016

Penulis

Page 10: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 24 bulan Agustus tahun 1994 di kota Pematang

Siantar Provinsi Sumatera Utara. Penulis merupakan anak Pertama dari Ayahanda

Jainul Mukhlis Silalahi dan Ibu Hapijah Saragih.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar Negeri 091608 Tapian Dolok,

Simalungun pada tahun 2006, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 2 Tapian

Dolok, Simalungun dan lulus pada tahun 2009. Pendidikan Lanjut Tingkat Atas di

SMA Swasta Sultan Agung, Pematang Siantar lulus pada tahun 2012.

Pada tahun 2012 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu

Pertanian Agrobisnis Perkebunan pada Program Studi Budidaya Perkebunan.

Pada tahun 2014 penulis melaksanakan PKL I di PTPN IV Kebun Marihat selama

lima minggu dan PTPN III Kebun Sei Putih selama tiga minggu. Pada tahun 2015

penulis melaksanakan PKL II di PT. Surya Agrolika Reksa, Riau serta penulis

melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat di Desa Tanjung Purba

Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang.

Page 11: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

DAFTAR TABEL

No. JUDUL Hal

2.1. Pengelompokan Perakaran Kelapa Sawit......................................... 3

2.2. Perkembangan Tinggi Batang Tanaman Kelapa Sawit..................... 4

2.3. Tahapan Perkembangan Daun.......................................................... 5

2.4. Perkembangan Jumlah Dan Berat Tandan....................................... 6

4.1. Curah Huj an Kebun Sei putih........................................................... 19

4.2. Indeks Nilai Penting pada Tegakan Kelapa sawit Kerapatan

Gulma pada Tahun Tanam 1996....................................................... 20

4.3. Indeks Nilai Penting pada Tegakan Kelapa sawit Kerapatan

Gulma pada Tahun Tanam 2000....................................................... 22

4.4. Rekapitulasi Total Keseluruhan Jumlah Gulma................................ 24

4.5. Rekapitulasi Jenis Gulma yang Dominan........................................ 25

Page 12: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

DAFTAR GAMBAR

No. JUDUL Hal

3.1. Skema Pembuatan Plot....................................................................... 13

3.2. Bagan Alur Penelitian........................................................................ 15

Page 13: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Melihat perkembangan dan prospek kelapa sawit yang menjanjikan, saat ini

usaha perkebunan kelapa sawit banyak di minati oleh investor. Pemerintah

dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat dan menyediakan lapangan

kerja, sejak tahun 2006 telah mencanangkan program Revitalisasi Perkebunan,

dimana kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang masuk didalam

program revitalisasi tersebut. Perkembangan kelapa sawit yang kosisten dan

berkelanjutan akan menjadikan Indonesia sebagai produsen minyak sawit

nomor satu di dunia. (Hartanto, 2011).

Keberhasilan budidaya kelapa sawit selain dipengaruhi faktor tanaman dan

lingkungan juga tidak terlepas dari faktor pemeliharaan. Untuk mendapatkan

keuntungan yang tinggi diperlukan pemeliharaan yang baik ketika tanaman

belum menghasilkan (TBM) maupun setelah menghasilkan (TM) meliputi

pengendalian gulma, penunasan pelepah, pengendalian hama dan penyakit,

pengawetan tanah dan air, pemupukan, serta pemeliharaan jalan. (Hartanto,

2011).

Kerugian yang disebabkan oleh gulma antara lain menurunkan pertumbuhan

vegetatif tanaman serta dapat menjadi inang bagi hama yang menyerang

tanaman dan gulma juga dapat meningkatkan biaya usaha perkebunan.

Masalah gulma pada tanaman menghasilkan merupakan bagian yang penting

disamping pemupukan. Pemeliharaan yang baik akan memperlancar

pekerjaan pemanenan, pemupukan, pengawasan dan lain-lain. Jenis gulma

yang tumbuh dan mendominasi suatu areal tergantung dari lokasi dan iklim

setempat.

Page 14: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

Penyebaran Gulma adalah kegiatan penelitian untuk mengetahui penyebaran

gulma di lahan kelapa sawit dan mengetahui jenis jenis gulma apa saja yang

dominan di lahan kelapa sawit.

1.2 Urgensi Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis melakukan penelitian tentang

Penyebaran gulma di kebun kelapa sawit untuk mengetahui cara penyebaran

gulma di kelapa sawit dan jenis gulma apa saja yang dominan di areal lahan

kelapa sawit

1.3 Tujuan Khusus

Adapun Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran gulma dan

pertumbuhan gulma serta mengetahui jenis gulma yang dominan tumbuh di

lahan kelapa sawit dan mengetahui karakteristiknya.

1.4 Target Temuan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai jenis gulma

yang paling dominan tumbuh di kebun kelapa sawit yang mana nantinya

dapat mengefisiensi biaya dalam pengendalian gulma.

1.5 Kontribusi

Hasil penelitian ini nantinya bisa menjadi refrensi bagi pemerintah,

perkebunan, petani dan pelaku usaha perkebunan lainnya agar mengetahui

jenis gulma yang dominan tumbuh di areal kelapa sawit dan mengetahu cara

penyebaran gulma tersebut.

Page 15: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kelapa Sawit

2.1.1 Klasifikasi Tanaman Kelapa Sawit

Klasifikasi tanama kelapa sawit adalah :Divisi : Spermatophyta

Klas : Angiospermae

Sub kelas : Monocotyledonae

Ordo : Palmales

Famili : Palamaceae

Genus : Elaeis

Spesies : Elaeis guineensis Jacq.

2.1.2 Botani dan Morfologi Tanaman Kelapa Sawit

a. Akar (Radix)

Kelapa sawit termasuk sebagai tumbuhan monokotil yang mempunyai akar

serabut. Akar pertama yang muncul dari biji yang berkecambah disebut

radicula (bakal akar) dan plumula (bakal batang) (Wahyuni, 2007).

Berdasarkan diameternya pengelompokan akar kelapa sawit disajikan pada

tabel 2.1

Tabel 2.1 Pengelompokan Perakaran Kelapa Sawit

Nama Akar Diameter (mm)

Primer 5-10

Sekunder 2-4

Tertier 1-2

Kuarter 0, i 0, 3

Sumber: Lubis, 2008

Page 16: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

Akar yang paling aktif menyerap air dan unsur hara adalah akar tertier dan

kuarter berada pada kedalaman 0-60 cm dan jarak 2-2,5 m dari pangkal pohon

(LPP, 2010).

b. Batang (Caulis)

Batang kelapa sawit tumbuh tegak lurus (phototropi) di bungkus oleh pelepah

daun (frondbase). Sampai umur 3 tahun batang belum terlihat karena masih

terbungkus pelepah daun yang belum dipangkas atau ditunas. Karena

sifatnya yang phototropi dan heliotrope (menuju cahaya matahari) maka pada

keadaan terlindung tumbuhnya akan lebih tinggi, tetapi diameter batang akan

lebih kecil (Lubis, 2008). Perkembangan tinggi batang kelapa sawit yang

normal disajikan pada tabel 2.

Tabel 2.2 Perkembangan Tinggi Batang Tanaman Kelapa Sawit

Umur Tanaman (tahun)

Tinggi Tanaman (m)

Umur Tanaman (tahun)

Tinggi Tanaman (m)

3 1,6 14 9,8

4 2,2 15 10,0

5 2,6 16 10,5

6 3,8 17 11,5

7 4,5 18 11,3

8 5,4 19 11,5

9 5,7 20 11,9

10 6,7 21 12,2

11 7,5 22 12,4

12 8,4 23 13,0

13 8,9 24 13,3

25 14,0

Sumber: LPP, 2010

Page 17: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

c. Daun (Folium)

Daun kelapa sawit berupa daun tunggal dengan susunan tulang-tulang daun

menyirip. Pada tanaman muda kelapa sawit mengeluarkan 30 daun (pelepah)

per tahun dan tanaman tua antara 18-24 pelepah. Jumlah daun yang

dipertahankan di tajuk pada tanaman dewasa adalah 40-46 buah, selebihnya

dibuang pada saat panen atau penunasan (wahyuni, 2007). Tahap

perkembangan daun kelapa sawit dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 2.3 Tahap Perkembangan Daun

Tahap Perkembangan

Lanceolate Daun awal yang keluar pada masa pembibitan berupa helaian

daun yang utuh.

Bifurcate Bentuk daun dan helaian daun sudah pecah tetapi bagian

ujung belum terbuka.

Pinnate Bentuk daun dengan helaian daun yang sudah membuka

sempurna dengan arah anak daun ke atas dan ke bawah.

Sumber: Wahyuni, 2007

d. Bunga (Flos)

Menurut Lubis (2008), tanaman kelapa sawit di lapangan mulai berbunga

pada umur 12-14 bulan tetapi baru ekonomis untuk dipanen pada umur 2,5

tahun. Bunga kelapa sawit termasuk dalam kategori berumah satu

(monoceous) yaitu dalam satu pohon terdapat bunga jantan dan bunga betina

dan letaknya terpisah dalam tandan bunga yang berbeda, terkadang dijumpai

bunga hermaprodit yaitu dalam satu rangkaian terdapat bunga jantan dan

bunga betina (Wahyuni, 2007).

e. Buah (Fructus)

Buah kelapa sawit tersusun dalam satu tandan. Diperlukan waktu 5,5 - 6,0

bulan dari saat penyerbukan sampai matang panen. Dalam satu rangka

terdapat kurang lebih 1800 buah yang terdiri dari buah luar, buah tengah dan

Page 18: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

buah dalam yang ukurannya kecil karena posisi terjepit mengakibatkan tidak

berkembang dengan baik (Wahyuni, 2007).

Berat tandan dan ukuran buah bervariasi tergantung umur tanaman,

kesuburan tanah dan pemeliharaan. Perkembangan jumlah dan berat tandan

disajikan pada tabel 4.

Tabel 2.4 Perkembangan Jumlah dan Berat Tandan

Umur (tahun) Jumlah tandan/pohon/thn Berat kg/tandan

3-8 15-25 3,5-13

8-16 10-15 14-24

>16 4-8 25-30

Sumber: LPP, 2010

2.2 Defenisi Gulma

Gulma merupakan tumbuhan yang menggangu atau merugikan kepentingan

manusia sehingga manusia berusaha untuk mengendalikannya (sembodo,

2010). Jenis gulma meliputi gulma rumput (grasses), gulma golongan tekian

(sedges) dan gulma golongan berdaun lebar (broad leaves). Beberapa jenis

gulma yang hidup di perkebunan kelapa sawit adalah imperata cylindrica

(alang-alang), cynodon dactylon (grinting), ishaemun timurence (rumput

tembaga), mimosa pudica (putri malu), borreria alata (kentangan), ageratum

conyzoides (babandotan), dan cyperus rotundus (teki berumbi).

(Tjokrowardojo dan Djauhariya, 2005)

Berdasarkan fungsinya, vegetasi di alam dapat dibedakan menjadi tanaman

(crop), gulma (weed), tumbuhan ruderal dan tumbuhan liar. Tanaman

merupakan tumbuhan yang dibudidayakan karena hasilnya diinginkan oleh

manusia. Sementara itu gulma merupakan yang tumbuh pada waktu, tempat

dan kondisi yang tidak diinginkan oleh manusia. Tumbuhan ruderal

merupakan tumbuhan yang tidak dibudidayakan dan tumbuh di habitat alami

Page 19: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

yang terganggu (ruderal) tetapi digunakan untuk tujuan produksi. Tumbuhan

liar biasanya berupa tumbuhan yang tumbuh di habitat alami.

Tumbuhan yang lazim menjadi gulma mempunyai beberapa ciri khas yaitu :

pertumbuhannya cepat, mempunyai daya bersaing yang kuat dalam perebutan

factor-faktor kebutuhan hidup, mempunyai toleransi yang besar terhadap

suasana lingkungan yang ekstrim, mempunyai daya berkembang-biak yang

besar baik secara generative atau vegetative ataupun kedua-duanya, alat

perkembang-biakannya mudah tersebar melalui angin,air, maupun binatang,

dan bijinya mempunyai sifat dormansi yang memungkinkannya untuk

bertahan hidup dalam kondisi yang tidak menguntungkan.

2.3 Kerugian yang Ditimbulkan Akibat Gulma

Produksi tanaman pertanian, baik yang diusahakan dalam bentuk pertanian

rakyat maupun perkebunan besar dipengaruhi oleh hama, penyakit dan gulma.

Kerugian akibat gulma untuk tanaman sangat bervariasi tergantung pada jenis

tanaman, iklim, jenis gulma dan kondisi lapangan. Apabila pengendalian

gulma tidak dilakukan secara benar kemungkinan besar usaha perkebunan

mengalami kerugian. Persaingan antara gulma dengan kelapa sawit dapat

menimbulkan kerugian produksi.

Berikut berbagai kerugian yang dapat diakibatkan oleh gulma.

1. Menurunkan kemampuan produksi kelapa sawit akibat persaingan antara

gulma dengan tanaman dalam pengambilan air, unsur hara dan cahaya.

2. Mengotori kualitas produksi, seperti pengotoran benih oleh biji-biji gulma.

3. Menyebabkan kenaikan ongkos usaha pertanian, seperti menambah tenaga

dan waktu dalam penerjaan tanah, penyiangan dan perbaikan selokan.

4. Berisiko terhadap senyawa kimiawi beracun yang dikeluarkan oleh

beberapa jenis gulma (allelopathy).

5. Pemborosan air akibat penguapan yang lebih cepat dan gulma dapat

menghambat aliran.

Page 20: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

2.3.1 Mengurangi Ketersediaan Unsur H ara

Gulma juga mengurangi ketersediaan unsur hara bagi tanaman kelapa sawit

apabila seresah (mulch) yang terbentuk mempunyai ratio (nisbah)

carbon/nitrogen (C/N) yang tinggi. (Nasution, 1986).

2.3.2 Menimbulkan Efek Alelopati

Mekanisme penekanan pertumbuhan tanaman akibat adanya zat ekskresi

tertentu dari tumbuhanlain disebut alelopati. Misalnya sambung rambat

(Mikania sp) mengeluarkan zat ekskresi yang mengandung phenol dan flavon

yang dapat mengakibatkan tertekannya pertumbuhan tanaman kelapa sawit.

Selain dari Mikania sp gulma lain yang diduga menimbulkan efek alelopati

terhadap tanaman kelapa sawit adalah lalang (Imperata cylindrical) dan teki

(Cyperus rotundus). (Nasution, 1986).

2.4 Sifat-Sifat Gulma Secara Umum

Gulma merupakan tumbuhan yang mempunyai sifat dan ciri khas tertentu,

yang umumnya berbeda dengan tanaman budidaya. Sifat-sifat dari gulma

tersebut antara lain :

1. Gulma mudah tumbuh pada setiap tempat atau daerah yang berbeda-beda,

mulai dari tempat yang miskin nutrisi sampai kaya nutrisi.

2. Gulma dapat bertahan hidup dan tumbuh pada daerah kering sampai

daerah yang lembab.

3. Kemampuan gulma untuk mengadakan regenerasi atau perkembangbiakan

gulma yang hidupnya menahun dapat pula menyebar luas dengan

perkembangbiakan vegetatif disamping generatif. Gulma dapat tumbuh

menjadi individu gulma yang baru seperti akar, batang, umbi dan lain

sebagainya. Inilah yang memungkinkan gulma unggul dalam persaingan

dengan tanaman budidaya.

Page 21: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

4. Gulma juga dapat menghasilkan biji dalam jumlah yang sangat banyak,

inilah yang memngkinkan gulma cepat berkembang biak (Johnny, 2006

dalam Sinaga 2014).

2.5 Klasifikasi Gulma

Cara klasifikasi pada gulma ada dua sistem yaitu buatan (artificial) dan alami

(natural). Pengelompokan tumbuhan pada klasifikasi sistem buatan hanya

berdasarkan pada salah satu sifat yang paling umum. Kelemahan sistem

klasifikasi buatan adalah gulma yang mempunyai hubungan erat

dikelompokkan dalam kelompok yang terpisah. Sebaliknya beberapa

tumbuhan yang hanya mempunyai sedikit persamaan ternyata dikelompokkan

dalam satu kelompok. Sementara itu klasifikasi sistem alami didasarkan pada

kombinasi dari beberapa sifat morfologis (Lubis dan Widanarko, 2011).

Berdasarkan siklus hidupnya, gulma dapat di kelompokkan menjadi :

1. Gulma Semusim atau Setahun (Annual Weeds)

Tumbuhan ini menyelesaikan daur hidupnya dari biji, tumbuh sampai mati

selama semusim atau setahun. Karena banyaknya biji yang dibentuk, maka

persiten.

2. Gulma Dua Tahun (Biannual Weeds)

Tumbuhan ini menyelesaikan daur hidupnya selama antara satusampai dua

tahun. Bunga dibentuk tahun kedua.

3. Gulma Tahunan (Parennial weeds)

Tumbuhan ini menyelesaikan daur hidupnya selama lebih dari dua tahun.

Kebanyakan tumbuhan ini membentuk biji banyak untuk penyebaran dan

dapat pula menyebar secara vegetative. Karena beda penyebarannya, maka

tumbuhan ini parennial sederhana dan parennial merayap. Gulma parennial

sederhana, hanya menyebar dengan biji meskipun dapat menyebar secara

vegetative bila tumbuhan ini terpotong, akar lunak dan tumbuh meluas.

Gulma perennial merayap menyebar dengan akar yang merayap, stolon

Page 22: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

(bagian merayap diatas tanah) dan rhizome (bagian merayap dalam tanah)

(Moenadir, 1998).

Berdasarkan sifat morfologinya gulma dibedakan menjadi empat sebagai

berikut :

1. Gulma Berdaun Sempit (Grasses)

Gulma berdaun sempit mencakup jenis gulma yang termasuk dalam famili

gramineae. Selain merupakan komponen terbesar dari seluruh populasi

gulma, famili ini mempunyai daya adaptasi yang cukup tinggi, distribusi

yang luas dan mampu tumbuh baik pada lahan kering maupun tergenang.

Contoh gulma berdaun sempit adalah lalang (Imperata cylindrica).

2. Gulma Teki-tekian (Sedges)

Golongan teki meliputi semua jenis gulma yang termasuk ke dalam famili

Cyperaceae. Golongan teki terdiri dari 4000 spesies, lebih menyukai air

kecuali Cyperus rotundus L. Contohnya rumput teki, walingi, rumput

sendayan, jekeng, rumput tiga segi dan rumput knop.

3. Gulma Berdaun Lebar (Broad leaves)

Golongan gulma berdaun lebar meliputi semua jenis gulma selain famili

Gramineae dan Cyperaceae. Golongan gulma berdaun lebar biasanya

terdiri dari family paku-pakuan atau Pterydophyta dan dicotyledoneae.

Contohnya bayam duri, kremek, jengger ayam, kayu apu, wedusan,

sembung dan meniran.

4. Gulma Pakis-pakisan (Ferns)

Gulma pakis-pakisan (Ferns) umumnya berkembang biak dengan spora

dan berbatang tegak atau menjalar. Contoh gulma pakis-pakisan, antara

lain pakis kresek (stenochlena palustris) dan pakis kawat (Dicranopteris

linearis).

Page 23: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

Berdasarkan habitatnya gulma di kelompokkan menjadi :

1. Gulma air (Aquatic weeds)

Gulma ini tumbuh di air baik mengapung, tenggelam ataupun setengah

tenggelam. Gulma air dapat berupa gulma berdaun sempit, berdaun lebar

ataupun teki-tekian. Contoh gulma air adalah Cyperus iria.

2. Gulma darat (Terrestis weeds)

Jenis gulma daratan yang tumbuh di perkebunan sangat tergantung pada

jenis tanaman, jenis tanah, iklim dan pola tanam. Contoh gulma daratan

adalah lalang (Imperata cylindrical) dan mikania (Micania micrantha).

Page 24: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitan dilaksanakan di Afdeling III Kebun Sei Putih PT. Perkebunan

Nusantara III Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Waktu

penelitian dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2016.

3.2 Desain/Rancangan Penelitian atau Model

Penelitian dilaksanakan dengan observasi langsung. Data yang diperoleh

kemudian dianalisis dengan metode analisis vegetasi tumbuhan bawah

menggunakan teknik purposive sampling.

3.3 Bahan dan Peralatan

Bahan : Gulma dan Kalapa Sawit

Peralatan : Pisau, pita ukur (meteran), kantong plastik, spidol, gunting,

kamera, kertas label, tali raffia/plastik, pacak/kayu.

3.4 Tahapan Penelitian

1. Pengamatan Pendahuluan dan Survey Lokasi

Pengamatan pendahuluan dilakukan secara visual secara menyeluruh situasi

kebun. Tujuan dari pengamatan pendahuluan dan survey lokasi adalah untuk

mengetahui gambaran umum lokasi dan kondisi kebun kelapa sawit tempat

dilaksanakan pengamatan serta memastikan lokasi dan blok yang akan

diteliti.

2. Pengaturan Letak Petak Contoh

Petak letak contoh diletakkan secara acak tidak langsung yaitu meletakkan

plot sampel dengan cara acak. Untuk memudahkan pelaksanaan dilapangan

maka tanaman kelapa sawit dibagi berdasarkan umur tanaman.

Page 25: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

3. Penempatan kuadran titik contoh dalam plot (pembuatan plot)

Banyaknya plot untuk melakukan penelitian identifikasi gulma ini yaitu

sebanyak umur tanaman yang akan diteliti, didalam 1 petak plot berukuran

1x1m terdapat 6 plot didalam nya. Jumlah plot tersebut dianggap mampu

mewakili keseluruhan tegakan gulma yang telah ditentukan sehingga mampu

mengidentifikasi gulma yang ada disetiap blok tanaman kelapa sawit. Data

yang akan diukur untuk menduga gulma dominan yang berada pada plot

adalah kerapatan, frekuensi, dan dominansi gulma.

Rumus metode kuadran untuk menduga kerapatan jenis gulma adalah sebagai

berikut:

Untuk menghitung kerapatan jenis gulma dengan menggunakan rumus pada

buku acuan Metode Survey Vegetasi:„ , jumlah individu suatu jenisa. Kerapatan(K) = ------------------------ -----luas plot pengamatan

b. Kerapatan Relatif (KR) = |enls x 100%kerapatan seluruh jenis jumlah plot yang ditempati suatu jenisc. Frekuensi (F) = ;-------- — -—2------ ---------- -----jumlah semua plot pengamatan

d. Frekuensi Relatif (FR) = suatu i»* x1qq%frekuensi seluruh jenis

e. Indeks Nilai Penting (INP) = KR + FR

(Sumber : Kusmana,1997)

Keterangan :

Dominansi mutlak suatu jenis : jumlah dari nilai kelindungan atau nilai luas

basal atau nilai biomassa atau volume dari jenis itu.

Page 26: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

3.5 Pengamatan dan Indikator

Pengamatan dilakukan di lapangan dengan mengambil sampel gulma dan

diidentifikasi jenis serta jumlah masing-masing gulma.

Adapun range umur tanaman kelapa sawit yang dapat dilakukan pada

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kelas I ( Umur 15-20 tahun)

2. Kelas II ( Umur 21-25 tahun)

Masing-masing variabel dilakukan 2 (dua) kali ulangan/petak pengukuran.

Adapun contoh pembuatan plot dan sublot:

20m

60 m

Gambar 3.1. Skema pembuatan plot

Page 27: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

Pembuatan Plot

Pengambilan Gulma

Pembahasan dan

\

Pengolahan Data

Page 28: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Informasi Umum Kebun

4.1.1 Profil Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III

PT perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah

satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak

dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil

perkebunan. Kegiatan usaha perseroan mencakup usaha budidaya dan

pengolahan tanaman kelapa sawit dan karet. Produk usaha perseroan adalah

minyak sawi (CPO) dan inti sawit (kernel) dan produk hilir karet.

Sejarah perseroan diawali dengan proses pengambilalihan perusahaan

perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah RI pada tahun 1958 yang dikenal

sebagai proses nasionalisasi perusahaan perkebunan asing menjadi perseroan

perkebunan negara (PPN). Tahun 1968, PPN direstrukturisasi menjadi

beberapa kesatuan perusahaan negara perkebunan (PNP) yang selanjutnya

pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi PT. Perkebunan

(Persero).

Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha perusahaan

BUMN, pemerintah merestrukturisasi BUMN subsektor perkebunan dengan

melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan

perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan

manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN perkebunan yang terdiri dari PT

Perkebunan III (Persero), PT Perkebunan IV (Persero), PT. Perkebunan V

(Persero) disatukan pengelolaannya ke dalam manajemen PT Perkebunan

Nusantara III (Persero).

Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1996 tanggal 14

Februari 1996, ketiga perseroan tersebut digabung dan diberi nama PT.

Page 29: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

Perkebunan Nusantara III (Persero) yang berkedudukan di Medan, Sumatera

Utara.

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan dengan Akte Notaris Harun

Kamil, SH, No. 36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan Menteri

Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-

8331.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat di dalam Berita

Negara Republik Indonesia N0. 81 Tahun 1996 Tambahan Berita Negara No.

8674 Tahun 1996.

4.1.2 Profil Kebun Sei Putih

Pada tahun 1957 Keputusan Peraturan Pemerintah No. 14/1958 bahwa:

Wewenang NV.RCMA (Rubber Cultural Maatschppij Amsterdam) diambil

alih oleh PT IBB. Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian serta ditetapkan

kembali dengan keputusan Menpen No. 49/UN/1959 dan penguasa diberikan

kepada Perseroan Perkebunan Negara (PPN) Pada tahun 1959 dengan UU

No.86/1958 PPN dari cabang Sumatera Utara dan dikuasai oleh Banmas

berdasarkan PP No. 3/1959 dengan nama PPN baru cabang EX,NV,RCMA.

Kemudian Undang-Undang tersebut diperkuat dengan peraturan pemerintah

No. 3/1959, PP tersebut diperkuat lagi dengan PP No. 19/1960 terbentuklah

cabang unit Sumatera.

Berdasarkan Peraturan Pusat No. 24/1963 nama dari pada Perseroan

Perkebunan Negara (PPN) Sumatera Utara II dirubah menjadi Perusahaan

Negara Perkebunan (PNP) Sumatera Utara IV. Berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 27/1971/PPN V dialihkan menjadi perusahaan Perseroan

dengan nama PTP. V ditambahkan dengan Akte Notaris GHS. L. Tobing SH

yang berkedudukan di Jakarta.

Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara III didirikan

dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH. No. 36 tanggal 11 Maret 1996,

merupakan peleburan perusahaan PTP III, PTP IV, dan PTP V, sesuai dengan

Page 30: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

peraturan pemerintah No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996. Perusahaan

ini mengusahakan 2 budidaya yaitu Karet dan Kelapa Sawit.

Letak Geografis Perkebunan

Perkebunan sei putih terletak di sumatra utara, kabupaten deli serdang

kecamatan galang desa sei putih yang terbagi atas beberapa desa yakni : sei

putih, sei karang, galang suka, tanjung gusti, petumbukan, tanjung purba,

kotangan, galang barat, pulau tagor dan desa titi besi ± 3 s/d 10 km. Kebun

sei putih berbatasan dengan desa yakni:

1. Sebelah utara berbatasan dengan desa sei karang.

2. sebelah selatan berbatasan dengan desa galang barat

3. sebelah timur berbatasan dengan pulau tagor

4. sebelah barat berbatasan dengan desa tanjung purba

Titik koordinat Kebun Sei Putih

BT 98° 52’ 57’’

LS 3° 24’ 34’’

Sudut NE 160°

Ketinggian dari muka laut 37,5-112,5 mdpl

Page 31: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

Data Curah Hujan kebun sei putih dari tahun 2011 sampai dengan 2015 dapat

dilihat pada table 4.1 dibawah ini

Tabel 4.1 Curah Hujan kebun Sei putih:

Bulan2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

hh ch hh ch hh ch hh ch hh ch hh chJan 7 209 6 72 9 245 5 56 5 77 6 132Feb 4 62 2 35 12 178 1 5 1 16 4 59Mar 12 282 7 73 2 33 4 45 4 24 6 91Apr 2 49 12 371 10 215 2 21 2 30 6 137Mei 4 158 12 322 8 155 9 203 9 164 8 200Jun 4 149 3 81 6 101 9 196 9 85 6 122Jul 5 170 7 199 7 186 4 201 4 80 5 167Agst 11 217 5 147 15 232 10 226 10 195 10 203Sept 8 160 15 255 14 412 12 252 12 173 12 250Okt 18 340 15 245 23 393 13 227 13 141 16 269Nov 13 240 14 347 12 243 14 216 14 396 13 288Des 11 220 11 157 15 362 14 189 14 86 13 203Total 99 2256 109 2304 133 2755 97 1837 97 1467 107 2124Rata-rata 8 188 9 192 11 230 8 153 8 122Keterangan : hh: hari hujan, ch: curah hujan

Dari data curah hujan diatas total rat-rata hari hujan dan curah hujan mulai tahun

2011 sampai dengan tahun 2015 adalah 107 hari dan 2124ml. Sedangkan Bulan

basa yaitu curah hujan >100ml terjadi pada bulan januari, april, mei, juni, juli,

agustus, September, oktober, November, dan desember. Untuk bulan lembab yaitu

antara 60ml-100ml terjadi pada bulan januari maret dan untuk bulan kering yaitu

curah hujan <60ml terjadi pada bulan februari.

Curah hujan juga sangat berperan penting dalam pertumbuhan gulma, berdasarkan

tabel curah hujan di afdeling III kebun sei putih maka data yang diperoleh

menunjukkan curah hujan 5 tahun terakhir relatif sama, hanya saja pada tahun

2015 mengalami penurunan intensitas curah hujan. Hal ini juga berpengaruh

terhadap pertumbuhan gulma, karena gulma selain memerlukan cahaya matahri

yang cukup, curah hujan juga sangat dibutuhkan oleh gulma untuk tumbuh dan

berkembang biak.

Page 32: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

4.2 Hasil Pengamatan Gulma Pada Tanaman Kelapa Sawit

4.2.1 Tahun Tanam 1996

Data Gulma yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan pada tanaman

kelapa sawit untuk tahun tanam 1996 dapat disajikan pada table 4.2 sebagai

berikut:

Tabel 4.2 Indeks Nilai Penting pada Tegakan Kelapa Sawit KerapatanGulma pada tahun ̂ tanam 1996:

No Species JumlahJumlahPetak

DitemukanK KR F FR INP

1 Selaginelladoederleiniihieron 45 8 4.09 16% 0.73 15% 31%

2 BrachiariaDistachya 52 10 4.73 18% 0.91 19% 37%

3 Nephrolepisbiserrata 42 7 3.82 15% 0.64 13% 28%

4 Adiantumcapillus-veneris 62 10 5.64 22% 0.91 19% 40%

5 Clidemia hirta 10 4 0.91 3% 0.36 8% 11%6 Cyperus

rotundus 38 5 3.45 13% 0.45 9% 23%7 Axonopus

compressus 6 1 0.55 2% 0.09 2% 4%8 Borrerria

latifolia 4 1 0.36 1% 0.09 2% 3%9 Mikania

micrantha 9 1 0.82 3% 0.09 2% 5%10 Melastoma

candidum 5 3 0.45 2% 0.27 6% 7%11 Mimosa pudica 15 3 1.36 5% 0.27 6% 11%

Total 288 11 26.18 100% 4.82 100% 200%Keterangan : K : Kerapatan

Kr : Kerapatan Relatif F : Frekuensi F r : Frekuensi Relatif INP : Indeks Nilai Penting

Page 33: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat 11 jenis gulma yang ada

pada tahun tanam 1996, adiantum capillus-veneris merupakan gulma yang

dominan pada tahun tanam ini dengan kerapatan 5,64 kerapatan relatif 22%

frekuensi 0,91 frekuensi relatif 19% dan INP 40%. Jenis spesies gulma yang

memperoleh INP terendah adalah Borrerria latifolia dengan kerapatan 0,36

kerapatan relatif 1% frekuensi 0,09 frekuensi relatif 2% dan INP 3%.

Selain adiantum capillus-veneris gulma yang dominan juga tumbuh pada

tahun tanam 1996 ini adalah Brachiaria distachya dengan INP 37% namun

frekuensi dan frekuensi relatif sama dengan adiantum capillus-veneris yaitu

0,91 untuk frekuensi dan 19% frekuensi relatif, hal ini disebabkan karena

jumlah petak yang ditemukan (plot) untuk kedua gulma tersebut sama yaitu

10 plot. Tetapi di kerapatan dan kerapatan relatif berbeda dikarenakan jumlah

spesies yang ditemukan berbeda jumlahnya, hal inilah yang menyebabkan

frekuensi dan frekuensi relatif kedua gulma tersebut berbeda.

Tingginya tingkat frekeunsi dan frekeuensi relatif gulma atau persaingan

gulma tergantung pada curah hujan, varietas, kondisi tanah, kerapatan gulma,

lamanya tanaman dan gulma bersaing, umur tanaman saat gulma mulai

bersaing. (Faisal dkk, 2011) menyatakan bahwa secara fisik gulma bersaing

dengan tumbuhan dalam hal pemanfaatan ruang, cahaya dan secara kimiawi

dalam hal pemanfaatan air, nutrisi, gas-gas penting dan proses alelopati.

Pertumbuhan gulma adiantum capillus-veneris pada tahun tanam ini

persentasenya cukup banyak hampir di setiap plot ditemukan gulma jenis ini,

gulma ini merupakan gulma kelompok pakis-pakisan (fern) yang

memperbanyak diri melalui spora dan akar rimpang. Keadaan ini

menyebabkan mudahnya gulma tersebut tumbuh dan menyebar. Pada TBM

gulma ini tumbuh dipermukaan tanah sedangkan pada TM selain

dipermukaan tanah gulma ini juga banyak terdapat pada batang sawit (epifit).

Gulma ini banyak terdapat pada perkebunan kelapa sawit pada tanah-tanah

mineral. (Nasution, 1986).

Page 34: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

Tabel 4.3 Indeks Nilai Penting Pada Tegakan Kelapa Sawit Kerapatan Gulma pada Tahun Tanam 2000:___________ _______________________

NO Species JumlahJumlahPetak

DitemukanK K R F FR INP

1 Nephrolepisbiserrata 68 9 5.23 25% 0.69 17% 42%

2 Brachiariadistachya 79 11 6.08 29% 0.85 21% 49%

3 Borrerialatifolia 13 4 1.00 5% 0.31 8% 12%

4 Cyperusrotundus 19 7 1.46 7% 0.54 13% 20%

5 Selaginelladoederleiniihieron 28 5 2.15 10% 0.38 9% 20%

6 Elaeisguineensisja c q 4 2 0.31 1% 0.15 4% 5%

7 Adiantumcapillus-veneris 31 6 2.38 11% 0.46 11% 23%

8 M im osapudica 10 3 0.77 4% 0.23 6% 9%

9 A xonopuscompressus 9 1 0.69 3% 0.08 2% 5%

10 Melastomacandidum 4 2 0.31 1% 0.15 4% 5%

11 Camelliasinensis 5 1 0.38 2% 0.08 2% 4%

12 Borrerialaevis 5 1 0.38 2% 0.08 2% 4%

13 Clidemiahirta 2 1 0.15 1% 0.08 2% 3%

Total 277 13 21.31 100% 4.08 100% 200%Keterangan : K : Kerapatan

Kr : Kerapatan Relatif F : Frekuensi F r : Frekuensi Relatif INP : Indeks Nilai Penting

Page 35: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

Berdasarkan dari data tabel diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 13 jenis

gulma yang tumbuh yang subur adapun gulma yang dominan tumbuh pada

tahun tanam 2000 adalah Brachiaria distachya dengan kerapatan 6,08

kerapatan relatif 29% frekuensi 0,85 frekeunsi relatif 21% dan INP 49%. Dan

gulma dengan INP terendah Clidemia hirta kerapatan 0,15 kerapatan relatif

1% frekuensi 0,08 frekuensi relatif 2% dan INP 3%.

Tingginya nilai kerapatan relatif dan frekuensi relatif Brachiaria distachya

yaitu (29%), (21%), dibandingkan dengan gulma yang lainnya karena

mempunyai jumlah individu paling banyak ditemukan disetiap plot dan

penyebarannya yang luas disebabkan Brachiaria distachya hampir selalu

ditemukan disetiap plot pada lahan perkebunan kelapa sawit ini.

Selain Brachiaria distachya gulma yang memiliki kerapatan relatif dan

frekuensi relatif yang juga tinggi adalah Nephrolepis biserrata yaitu (25%),

(17%), ini disebabkan karena jumlah individu ditemukan pada setiap plot dan

memliki penyebaran yang luas karena Brachiaria distachya hampir

ditemukan disetiap plot pengamatan sehingga Brachiaria distachya memiliki

INP (42%).

Brachiaria distachya adalah gulma rumput-rumputan yang dijumpai pada

lahan tanaman perkebunan dan lahan tanaman pangan. Gulma ini sering

dijumpai pada pertanaman di lahan kebun dan tergolong gulma penting pada

beberapa lahan tanaman pangan. (Nasution, 1986) mengatakan Brachiaria

distachya adalah tumbuhan yang berbunga sepanjang tahun, tumbuh pada

tanah lembab atau agak kering yang terbuka atau sedikit ternaung,

penyebarannya meliputi kawasan 0-1200m di atas muka laut.

Page 36: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

4.3 Rekapitulasi Hasil

4.3.1 Rekapitulasi Total Gulma

Adapun data rekapitulasi total keseluruhan jumlah gulma yang di dapat dari

kedua tahun tanam kelapa sawit adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4. Rekapitulasi Total Keseluruhan Jumlah Gulma:

No SpesiesTahun Tanam 1996 Tahun Tanam 2000 Total

PetakDitemukan

TotalJumlahGulma

JumlahPetak

DitemukanJumlahGulma

JumlahPetak

DitemukanJumlahGulma

1

Selaginelladoederleiniihieron 8 45 5 28 13 73

2BrachiariaDistachya 10 52 11 79 21 131

3Nephrolepisbiserrata 7 42 9 68 16 110

4Adiantumcapillus-veneris 10 62 6 31 16 93

5 Clidemia hirta 4 10 1 2 5 12

6 Cyperus rotundus 5 38 7 19 12 57

7Axonopuscompressus 1 6 1 9 2 15

8Borrerrialatifolia 1 4 4 13 5 17

9Mikaniamicrantha 1 9 0 0 1 9

10Melastomacandidum 3 5 2 4 5 9

11 Mimosa pudica 3 15 3 10 6 25

12Elaeis guineensis Jacq 0 0 2 4 2 4

13 Camellia sinensis 0 0 1 5 1 5

14 Borreria laevis 0 0 1 5 1 5

Total 53 288 53 277 106 565

Melihat hasil rekapitulasi keseluruhan jumlah gulma dari kedua tahun tanam

terlihat sangat jelas bahwa jenis gulma Brachiaria Distachya sangat

mendominasi tumbuh subur di lahan kelapa sawit dengan total jumlah gulma

131 dan ditemukan di 21 plot dari 24 plot yang tersedia di kedua tahun tanam.

Page 37: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

Hal ini disebabkan oleh gulma ini adalah tumbuhan yang berbunga sepanjang

tahun, tumbuh pada tanah lembab atau agak kering yang terbuka atau sedikit

ternaung, penyebarannya meliputi kawasan 0-1200m di atas muka laut

(Nasution, 1986), jadi sangat cocok di lahan ini mengingat umur tanaman

yang dewasa atau sudah menua menyebabkan pelepah menutupi sekitarannya

membuat tanah menjadi lembab dan membuat tanaman dibawahnya ataupun

gulma ternaung.

Adapun dari total jumlah gulma kedua tahun tanam yang memiliki jumlah

terendah adalah tukulan sawit (Elaeis guineensis jacq) yaitu 4 gulma dan

ditemukan di 2 plot.

4.3.2 Rekapitulasi Jenis Gulma Dominan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dapat disimpulkan jenis

gulma yang dominan tumbuh berdasarkan INP (indeks nilai penting) tertinggi

dan terendah dapat dilihat pada tabel dibawah.

Tabel 4.5 Rekapitulasi Jenis Gulma yang Dominan:

INP Tahun r"anam1996 2000

MaxAdiantum capillus-veneris Brachiaria distachya

40% 49%

Min Borrerria latifolia Clidemia hirta3% 3%

Dari hasil rekapitulasi gulma yang diperoleh jumlah maksimum dan

minimum dari setiap umur tanaman dapat disimpulkan (golongan pakis)

Adiantum capillus-veneris tumbuh dominan di tahun tanam 1996 sedangkan

borreria latifolia (golongan berdaun lebar) adalah yang paling minim tumbuh

di tahun tanam ini, untuk tahun tanam 2000 Brachiaria distachya (golongan

rerumputan) tumbuh dominan dan gulma Clidemia hirta (golongan berdaun

lebar) tumbuh minim.

Page 38: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

Menurut Utami dkk (2006), vegetasi bawah/gulma dari kelompok rerumputan

lebih beragam dan dominan jika berada pada jenis tanah alluvial atau

hidromorfik dibandingkan jenis tanah lain. Kelebihan famili teki-tekian dan

rerumputan ini juga karena kemampuan beradaptasi yang tinggi yang

menyebabkan penyebaran dan perkembangbiakan dengan baik terutama dapat

menghasilkan biji yang sangat tinggi dan ringan sehingga mudah terbawa

angin dan peralatan perkebunan. Hal ini menyebabkan peluang bagi tekian

dan rerumputan untuk tumbuh dan mendominansi seperti yang dikemukakan

oleh Bangun (1996) bahwa cara perkembangbiakan yang komplek (rhizoma,

umbi, biji) merupakan faktor utama penyebab dominannya gulma golongan

tekian. Meskipun pengendalian gulma dengan mengunakan herbisida namun

pengendalian hanya dilakukan pada gulma yang tumbuh saja sedangakan biji

tidak dikendalikan, dengan kondisi lingkungan terbuka dan sangat baik maka

biji gulma akan tumbuh baru lagi, hal ini menyebabkan jenisnya lebih

banyak.

Adanya keanekeragaman jenis gulma yang tumbuh pada perkebunan ini

dipengaruhi oleh lingkungan tempat tumbuhnya. (Sastroutomo, 1990)

menjelaskan bahwa komunitas gulma berbeda-beda pada satu tempat dengan

tempat lainnya baik pada jenis perkebunan yang sama maupun berbeda. Pada

umumnya gulma akan beradaptasi pada keadaan lingkungan yang sesuai bagi

pertumbuhannya. Selain itu faktor lingkungan abiotik seperti suhu,

kelembapan, dan factor edafik juga mempengaruhi hal ini.

Dari hasil kedua tahun tanam dapat disimpulkan yaitu 1996 dan 2000 gulma

yang tumbuh sangat dominan dan hampir ditemukan di setiap plot adalah

jenis (gulma rerumputan) Brachiaria distachya dengan nama lokal Blabahan,

gajihan, suket manggala batu. (Lihat tabel 4.4).

Page 39: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai penyebaran gulma

pada tanaman kelapa sawit dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada tahun tanam 1996 terdapat 11 jenis gulma yang ditemukan

dilapangan sedangkan pada tahun tanam 2000 terdapat 13 jenis gulma

yang ditemukan, jadi total keseluruhan untuk jenis gulma yang tumbuh di

lahan kelapa sawit afdeling III kebun sei putih adalah 14 jenis gulma yang

tumbuh dan menyebar.

2. Penggolongan gulma berdasarkan sifat morfologinya yang ditemukan

dilapangan yaitu kelompok gulma berdaun lebar: (Borreria latifolia,

Clidemia hirta, Mimosa pudica, Mikania micrantha, Melastoma

candidum, Camellia sinensis, Borreria laevis, Elaeis guineensis),

Kelompok pakis-pakisan: (Selaginella doederleinii hieron, Nephrolepis

biserrata, Adiantum capillus-veneris) Kelompok rerumputan: (Brachiaria

distachya, Cyperus rotundus, Axonopus compressus).

3. Spesies gulma yang dominan tumbuh pada tanaman kelapa sawit untuk

tahun tanam 1996 adiantum capillus-veneris INP 40% gulma yang tidak

dominan Borrerria latifolia INP 3%, pada tahun tanam 2000 gulma

dominan Brachiaria distachya INP 49% terendah Clidemia hirta INP 3%.

5.2 Saran

Melaksanakan penelitian penyebaran gulma dan meneliti bagaimana cara

pengendaliannya agar bisa menjadi informasi bagi pihak terkait. Dan juga

disarankan untuk melakukan pengamatan dengan menambah jenis umur

tanaman yang diteliti baik TBM maupun TM.

Page 40: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

DAFTAR PUSTAKA

Adi. 2013. Vegetasi Gulma. http://arekpekalongan.blogspot.com/2013/10/vegetasi gulma.html diakses 12-12-2014.

Adriadi, A, Chairul dan Solfiyeni. 2012. Analisis Vegetasi Gulma pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elais guineensis Jacq). Jurnal Biologi. Universitas Andalas. Hal 108-115.

Bangun P. 1986. Masalah dan Prospek Pengendalian Gulma Secara Kimia pada Tanaman Padi Sawah di Masa Depan. Balai penelitian Tanaman Pangan. Bogor. Jurnal Litbang Pertanian.

Faisal, R., Siregar, E.B.M. dan Anna, N. 2011. Inventarisasi Gulma pada Tegakan Tanaman Muda Eucalyptus spp (Weed Inventory on Stand o f Young Eucalyptusspp. ).https://www,google,co,id/search?q=inventarisasi+gulm a+pada+tegakntanaman+muda&ie=utf-8&oe=utf 8&rls=org,mozilla:enUS:official&client=firefoxa&channel=fflb&gws_r d=cr&ei=qnCdU5SaH8miugTvjoGgDA. Diakses: 15 Juli 2016.

Kusmana, C. 1995, Ekologi Hutan, Laboratorium Ekologi Hutan Fakultas Kehutanan IPB, Bogor.

LPP. Tim Pengembangan Materi. 2010. Buku Pintar Mandor (BPM) Seri Budidaya Tanaman Kelapa Sawit. Edisi Revisi. Lembaga Pendidikan Perkebunan.

Lubis, A.U. 2008. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Indonesia. Edisi ke 2. Pusat Penelitian Kelapa Sawit.

Nasution U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian & Pengembangan Perkebunan Tanjung Mariya (P4TM). Gramedia. Jakarta.

Novalinda, R, Syam, Z dan Solfiyeni. 2014. Analisis Vegetasi Gulma Pada Perkebunan Karet (Hevea brasiliensis). Jurnal Penelitian.

Page 41: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

Rambe,T. D, L. Pane, P. Sudharto, Caliman. 2010. Pengelolaan Gulma Pada Perkebunan Kelapa Sawit.

Sastroutomo. 1990. Ekologi Gulma. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Sembodo, D. R. J. 2010. Gulma dan Pengelolaannya. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Sukman, Y dan Yakup. 2002. Gulma dan Teknik Penegndaliannya. Ed. 2, cet. 3. PT Raja Grafindo. Jakarta.

Syahputra, E, Sarbino dan Dian, S. 2011. Weeds Assessment di Perkebunan Kelapa Sawit Lahan Gambut. Jurnal Penelitian. Vol 1. Hal 37-42.

Tjokrowardojo, A.S. dan Djauhariya, E. 2005. Gulma pada Budidaya Tanamanhttps://www,google,co,id/search?newwindow=1&q=Tjokrowardojo%2 C+A,S,%2C+Djauhariyo%2C+E,+200. Diakses: 11 Juni 2016

Wahyuni, M. 2007. Botani Dan Morfologi Kelapa Sawit. Bahan Ajar Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan. Medan.

Page 42: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

Plot Nama Latin Nama Lokal Jumlah

Selaginella doederleinii hieron Tanaman Cakar Ayam 8

Brachiaria DistachyaSuket Manggala Batu, Blabahan, Gajihan 5

I Nephrolepis biserrata Pakis Harupat, Paku 15Adiantum capillus-veneris Paku Suplir 18Clidemia hirta Harendong Bulu 3Cyperus rotundus Rumput Teki 3Clidemia hirta Harendong Bulu 2

Brachiaria distachyaSuket Manggala Batu, Blabahan, Gajihan 6

II Selaginella doederleinii hieron Tanaman Cakar Ayam 4Cyperus rotundus Rumput Teki 1Adiantum capillus-veneris Paku Suplir 4Nephrolepis biserrata Pakis Harupat, Paku 3

Brachiaria distachyaSuket Manggala Batu, Blabahan, Gajihan 6

III Selaginella doederleinii hieron Tanaman Cakar Ayam 4Adiantum capillus-veneris Paku Suplir 11Clidemia hirta Harendong Bulu 1Clidemia hirta Harendong Bulu 4Nephrolepis biserrata Pakis Harupat, Paku 3

IV Adiantum capillus-veneris Paku Suplir 19

Brachiaria distachyaSuket Manggala Batu, Blabahan, Gajihan 5

Axonopus compressus Jukut Pahit, Papaitan 3

Borrerria latifoliaBayam-Bayaman,Kentangan 2

V Nephrolepis biserrata Pakis Harupat, Paku 5Selaginella doederleinii hieron Tanaman Cakar Ayam 2Adiantum capillus-veneris Paku Suplir 1Selaginella doederleinii hieron Tanaman Cakar Ayam 9Nephrolepis biserrata Pakis Harupat, Paku 13

VI Mikania micrantha Sambung Rambat 5Adiantum capillus-veneris Paku Suplir 6Cyperus rotundus Rumput Teki 11

TOTAL 182

Page 43: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

Plot Nama Latin Nama Lokal Jumah

Melastoma candidum Sendudu, Harendong, Senggani 2Adiantum capillus-veneris Paku Suplir 20

I Selaginella doederleinii hieron Tanaman Cakar Ayam 3

Brachiaria distachyaSuket Manggala Batu, Blabahan, Gajihan 2

Selaginella doederleinii hieron Tanaman Cakar Ayam 13

II Adiantum capillus-veneris Paku Suplir 11Nephrolepis biserrata Pakis Harupat, Paku 5

Brachiaria distachyaSuket Manggala Batu, Blabahan, Gajihan 2

Melastoma candidum Sendudu, Harendong, Senggani 1

Brachiaria distachyaSuket Manggala Batu, Blabahan, Gajihan 5

III Mimosa pudica Putri Malu 5Adiantum capillus-veneris Paku Suplir 3Selaginella doederleinii hieron Tanaman Cakar Ayam 2Mimosa pudica Putri Malu 2Melastoma candidum Sendudu, Harendong, Senggani 2

IV Cyperus rotundus Rumput Teki 13

Brachiaria distachyaSuket Manggala Batu, Blabahan, Gajihan 5

Mimosa pudica Putri Malu 3

V Brachiaria distachyaSuket Manggala Batu, Blabahan, Gajihan 4

Nephrolepis biserrata Pakis Harupat, Paku 2Cyperus rotundus Rumput Teki 10

VI Brachiaria distachyaSuket Manggala Batu, Blabahan, Gajihan 12

Mimosa pudica Putri Malu 5Adiantum capillus-veneris Paku Suplir 8

TOTAL 140

Page 44: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

Plot Nama Latin Nama Lokal Jumlah

Nephrolepis biserrata Pakis Harupat, Paku 22

Brachiaria distachyaSuket Manggala Batu, Blabahan, Gajihan 9

I Borreria latifolia Bayam-Bayaman, Kentangan 3Cyperus rotundus Rumput Teki 6Selaginella doederleinii hieron Tanaman Cakar Ayam 5Elaeis guineensis Jacq Tukulan Sawit 2Nephrolepis biserrata Pakis Harupat, Paku 11

II Brachiaria distachyaSuket Manggala Batu, Blabahan, Gajihan 12

Selaginella doederleinii hieron Tanaman Cakar Ayam 4Adiantum capillus-veneris Paku Suplir 17Cyperus rotundus Rumput Teki 4Nephrolepis biserrata Pakis Harupat, Paku 5Selaginella doederleinii hieron Tanaman Cakar Ayam 6

III Elaeis guineensis jacq Tukulan Sawit 2

Brachiaria distachyaSuket Manggala Batu, Blabahan, Gajihan 13

Cyperus rotundus Rumput Teki 1Nephrolepis biserrata Pakis Harupat, Paku 13Selaginella doederleinii hieron Tanaman Cakar Ayam 9

IVBrachiaria distachya

Suket Manggala Batu, Blabahan, Gajihan 3

Cyperus rotundus Rumput Teki 2Mimosa pudica Putri Malu 4

V Brachiaria distachyaSuket Manggala Batu, Blabahan, Gajihan 8

Cyperus rotundus Rumput Teki 2Mimosa pudica Putri Malu 3

VI Axonopus compressus Jukut Pahit, Papaitan 9Nephrolepis biserrata Pakis Harupat, Paku 2

TOTAL 177

Page 45: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

Plot Nama Latin Nama Lokal Jumlah

IBrachiaria distachya

Suket Manggala Batu, Blabahan, Gajihan 7

Melastoma candidum Sendudu, Harendong, Senggani 3Borreria latifolia Bayam-Bayaman, Kentangan 6Camellia sinensis Teh-Tehan 2Borreria laevis Rumput Kancing Ungu 2

II Adiantum capillus-veneris Paku Suplir 3

Brachiaria distachyaSuket Manggala Batu, Blabahan, Gajihan 15

Mimosa pudica Putri Malu 3Adiantum capillus-veneris Paku Suplir 3

III Nephrolepis biserrata Pakis Harupat, Paku 8

Brachiaria distachyaSuket Manggala Batu, Blabahan, Gajihan 1

Adiantum capillus-veneris Paku Suplir 3

IVBrachiaria distachya

Suket Manggala Batu, Blabahan, Gajihan 5

Borreria latifolia Bayam-Bayaman, Kentangan 2Clidemia hirta Harendong Bulu 3Nephrolepis biserrata Pakis Harupat, Paku 2Melastoma candidum Sendudu, Harendong, Senggani 1

VBrachiaria distachya

Suket Manggala Batu, Blabahan, Gajihan 3

Cyperus rotundus Rumput Teki 1Adiantum capillus-veneris Paku Suplir 2Nephrolepis biserrata Pakis Harupat, Paku 2Nephrolepis biserrata Pakis Harupat, Paku 3

Brachiaria distachyaSuket Manggala Batu, Blabahan, Gajihan 7

VISelaginella doederleinii hieron Tanaman Cakar Ayam 4Cyperus rotundus Rumput Teki 3Borreria latifolia Bayam-Bayaman, Kentangan 2Adiantum capillus-veneris Paku Suplir 5

TOTAL 101

Page 46: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

JENIS JENIS GULMA YANG DITEMUKAN DI AFD III KEBUN SEI PUTIH PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III

Cyperus rotundus Mimosa pudica

Page 47: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

«'•vW• JFV

Borreria laevis Borreria latifolia

Page 48: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

Elaeis guineensis Jacq Camellia sinensis

Page 49: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

Melastoma candidum

Page 50: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

Dokumentasi Kegiatan Penelitian di Lapangan

Pembuatan Plot dan Subplot

Page 51: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

Pengambilan Sampel Gulma

Page 52: PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT … · BUDIDAYA PERKEBUNAN PENYEBARAN GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AFDELING III KEBUN SEI PUTIH PT

Identifikasi Gulma (Menghitung Jumlah dan Jenis Gulma)