manajemen e-business pada pt. garuda indonesia …€¦ · mata kuliah : pengetahuan manajemen dan...

17
Manajemen E-Business pada PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk. Tugas UAS Mata Kuliah : Pengetahuan Manajemen dan E-Bisnis Dosen : Prof. Dr. Rudy C. Tarumingkeng Disusun oleh : Alvin Soesilo (01-2014-024) PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA KAMPUS III JAKARTA 2015

Upload: hacong

Post on 13-Apr-2018

421 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Manajemen E-Business pada PT. Garuda Indonesia (Persero),

Tbk.

Tugas UAS

Mata Kuliah : Pengetahuan Manajemen dan E-Bisnis

Dosen : Prof. Dr. Rudy C. Tarumingkeng

Disusun oleh :

Alvin Soesilo (01-2014-024)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

KAMPUS III – JAKARTA

2015

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

BAB 2 STUDI PUSTAKA .................................................................................... 3

2.1 Profil PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk. ............................................ 3

2.2 Visi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan ....................................................... 5

2.3 E-Business dan E-Commerce ................................................................... 6

BAB 3 PEMBAHASAN ........................................................................................ 9

3.1. Manajemen E-Business PT. Garuda Indonesia, Tbk. ............................... 9

3.2. Sistem E-Commerce PT. Garuda Indonesia, Tbk. .................................. 11

BAB 4 KESIMPULAN ....................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi informasi, dunia

perdagangan tidak lagi dibatasi ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang

semakin tinggi, menuntut dunia perdagangan menyediakan barang dan jasa

dengan lebih cepat, baik, mudah, aman, dan nyaman sesuai dengan permintaan

konsumen. Oleh karena itu, para pengusaha perlu mempertimbangkan

pemanfaatan teknologi komputer dan telekomunikasi seperti internet untuk

melakukan kegiatan bisnis dengan jangkauan pasar yang luas. Dengan teknologi

itu, para pengusaha dapat membangun unit-unit bisnis secara elektronik.

Kini semakin banyak perusahaan di Indonesia yang menerapkan e-business

sebagai sarana untuk membantu perkembangan perusahaan, terutama untuk

memperbaiki proses bisnis mereka.

Penggunaan teknologi diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar

terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut. Perusahaan yang mampu bersaing

dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan yang mampu mengimplementasikan

teknologi ke dalam perusahaannya. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam

hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk produk adalah dengan

menggunakan E-Business. Selama ini juga pelanggan yang ingin membeli suatu

produk diharuskan untuk mendatangi tempat dari penjual produk sendiri dan hal

itu sangatlah tidak efisien bagi para pelanggan yang mempunyai kesibukan

kesibukan yang sangat padat sekali.

Dengan adanya E-Business, maka pelanggan dapat mengakses serta

melakukan pesanan dari berbagai tempat. Dengan adanya era teknologi yang

canggih saat ini para pelanggan yang ingin mengakses internet tidak harus berada

di suatu tempat tertentu, hal itu dikarenakan di kota-kota besar di Indonesia telah

banyak tempat tempat yang menyediakan suatu fasilitas akses internet hanya

dengan menggunakan laptop/notebook ataupun dengan smartphone dengan

menggunakan teknologi wifi.

2

Dalam pembahasan manajemen e-business kali ini, akan ditelaah lebih

lanjut tentang PT. Garuda Indonesia. Untuk kelangsungan e-business Garuda

Indonesia di masa depan, e-commerce merupakan salah satu faktor untuk

mengendalikan ekonomi, dan perusahaan yang tidak didukung e-commerce tidak

akan dapat berkompetisi secara global. Dalam pelaksanaan aktivitas sehari-

harinya, Garuda Indonesia juga menggunakan internet yang ditampilkan dalam

website khusus dalam hal e-ticketing. Setiap orang yang akan menggunakan jasa

Garuda Indonesia dapat memesan tiket secara online melalui internet. Selain itu,

fungsi internet disini adalah untuk memperkenalkan Garuda Indonesia kepada

masyarakat, sejarah Garuda Indonesia, serta jasa-jasa yang dilayani. Dapat dilihat

bahwa Garuda Indonesia memanfaatkan e-commerce untuk menjalankan aktivitas

bisnisnya. Garuda Indonesia mempersiapkan dirinya untuk menjadi market leader

untuk industri penerbangan domestic dan siap untuk menghadapi kompetisi secara

internasional.

3

BAB 2

STUDI PUSTAKA

2.1 Profil PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk.

Gambar 2.1 Pesawat PT. Garuda Indonesia, Tbk.

Gambar 2.2 Logo Garuda Indonesia

Sejarah penerbangan komersial Indonesia dimulai saat bangsa Indonesia

sedang mempertahankan kemerdekaannya. Penerbangan komersial pertama

menggunakan pesawat DC-3 Dakota dengan registrasi RI 001 dari Calcutta ke

Rangoon dan diberi nama “Indonesian Airways” dilakukan pada 26 Januari 1949.

Pada tahun yang sama, 28 Desember 1949, pesawat tipe Douglas DC-3 Dakota

dengan registrasi PK-DPD dan sudah dicat dengan logo “Garuda Indonesian

Airways”, terbang dari Jakarta ke Yogyakarta untuk menjemput Presiden

Soekarno. Inilah penerbangan yang pertama kali dengan nama Garuda Indonesian

Airways. Setahun kemudian, 1950, Garuda Indonesia resmi menjadi Perusahaan

Negara. Pada masa itu, Perusahaan memiliki 38 buah pesawat yang terdiri dari 22

jenis DC-3, 8 pesawat Laut Catalina, dan 8 pesawat jenis Convair 240. Armada

Perusahaan terus berkembang, dimana untuk pertama kalinya Garuda Indonesia

membawa penumpang jamaah Haji ke Mekkah pada tahun 1956. Perjalanan

4

terbang ke kawasan Eropa dimulai Garuda Indonesia pada tahun 1965 dengan

tujuan akhir di Amsterdam.

Sepanjang tahun 1980-an, Garuda Indonesia melakukan revitalisasi dan

restrukturisasi berskala besar untuk operasi dan armadanya. Hal ini mendorong

perusahaan untuk mengembangkan program pelatihan yang komprehensif untuk

awak kabin dan awak darat Garuda Indonesia dan mendirikan fasilitas pelatihan

khusus di Jakarta Barat dengan nama Garuda Indonesia Training Center.

Tahun 2000

Seiring dengan upaya pengembangan usaha, di awal tahun 2005, Garuda

Indonesia memiliki tim manajemen baru, yang kemudian membuat perencanaan

baru bagi masa depan Perusahaan. Manajemen baru Garuda Indonesia melakukan

evaluasi ulang dan restrukturisasi Perusahaan secara menyeluruh dengan tujuan

meningkatkan efisiensi kegiatan operasional, membangun kembali kekuatan

keuangan yang mencakup keberhasilan Perusahaan dalam menyelesaikan

restrukturisasi utang, menambah tingkat kesadaran para karyawan dalam

memahami pelanggan, dan yang terpenting memperbarui dan membangkitkan

semangat karyawan Garuda Indonesia.

Tahun 2010

Penyelesaian seluruh restrukturisasi utang Perusahaan mengantarkan

Garuda Indonesia siap untuk mencatatkan sahamnya ke publik pada 11 Februari

2011.

Garuda Indonesia, pada Januari 2015, mengoperasikan 134 pesawat yang

terdiri dari 2 pesawat Boeing 747-400, 11 pesawat Airbus A330-300, 11 pesawat

Airbus A330-200, 5 pesawat Boeing 737 Classic (seri 300/500), 76 pesawat

Boeing 737-800NG, 15 pesawat CRJ1000 NextGen, 8 pesawat ATR72-600, 6

pesawat Boeing 777-300ER, dan 30 pesawat Citilink yang terdiri dari 24 pesawat

Airbus A320-200, 5 pesawat Boeing 737-300 serta 1 pesawat Boeing 737-400.

Menghadirkan standar baru kualitas layanan dalam industri air travel,

Garuda Indonesia saat ini melayani penerbangan ke 64 destinasi pilihan yang

terdiri dari 44 kota di area domestik dan 20 kota di area internasional.

5

Selain melayani penerbangan di rute-rute tujuan yang dioperasikan, saat ini

Garuda Indonesia juga melaksanakan perjanjian “code share” dengan 14 maskapai

internasional.

Selain itu, pada tanggal 5 Maret 2014, Garuda Indonesia secara resmi

bergabung dengan aliansi global, SkyTeam, sebagai bagian dari program

perluasan jaringan internasionalnya. Dengan bergabung bersama SkyTeam,

penumpang Garuda Indonesia kini dapat terbang ke 1.064 tujuan di 178 negara

yang dilayani oleh semua maskapai anggota SkyTeam dengan lebih dari 15.700

penerbangan per hari dan akses ke 564 lounge di seluruh dunia.

Garuda Indonesia juga merupakan salah satu maskapai yang terdaftar

sebagai IATA Operational Safety Audit (IOSA) Operator dan menerapkan standar

keamanan dan keselamatan yang setara dengan maskapai internasional besar

anggota IATA lainnya. Garuda Indonesia menerima sertifikat IOSA pada tahun

2008 lalu.

2.2 Visi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan

Visi

Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan

yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia.

Misi

Sebagai perusahan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang

mempromosikan Indonesia kepada dunia, guna menunjang pembangunan

ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional.

Nilai-nilai perusahaan

Tata Nilai Perusahaan yang disebut sebagai „FLY-HI‟ terdiri dari: eFficient

& effective, Loyalty, Customer CentricitY, Honesty & openness, dan Integrity.

Gambar 2.3 Nilai-nilai PT. Garuda Indonesia, Tbk.

6

2.3 E-Business dan E-Commerce

E-business dan E-commerce, kedua istilah tersebut sering di asumsikan oleh

orang banyak sebagai satu istilah yang memiliki arti yang sama padahal E-

business dan E-commerce secara teknis adalah hal yang berbeda. E-business

merupakan sebuah konsep yang lebih luas jika di bandingkan dengan E-

commerce, karena E-business tidak hanya terbatas di dalam hal pembelian dan

penjualan barang saja tetapi E-business juga mengacu kepada pelayanan terhadap

konsumen, kolaborasi dengan mitra bisnis, dan serta melakukan transaksi

elektronik dengan organisasi lain.

Menurut O‟Brian dan Marakas (2006), e-business adalah penggunaan

internet dan jaringan lainnya serta teknologi informasi yang mendukung e-

commerce, enterprise communication & collaboration, dan proses bisnis berbasis

web yang menghubungkan perusahaan dengan pelanggan dan partner bisnisnya.

E-business yang meliputi e-commerce, yaitu melibatkan pemasaran, pembelian,

penjualan, serta servis produk atau jasa dan informasi pada jaringan internet.

Menurut Samantha Shurety (1999), e-business adalah mengenai penggunaan

teknologi internet untuk melakukan transformasi proses bisnis yang dilakukan.

Bentuk e-business yang paling mudah terlihat adalah pembelian barang secara

online baik retail maupun grosir.

Dari pemaparan diatas, maka disimpulkan bahwa e-business (Electronic

Business) mempunyai pengertian kegiatan bisnis suatu perusahaan yang

memanfaatkan sistem internet dan teknologi informasi yang mendukung e-

commerce, enterprise communication & collaboration, dan proses bisnis berbasis

web yang menghubungkan perusahaan dengan pelanggan dan partner bisnisnya.

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan penerapan e-business adalah

sebagai berikut :

1. Peningkatan efisiensi dimana perusahaan dapat melakukan efisiensi dari

total biaya operasional perusahaan yang ditujukan untuk penciptaan dan

pendistribusian informasi ke berbagai divisi terkait. Penerapan E-

business dapat meningkatkan efisiensi, ditunjukkan dengan email dapat

mengurangi biaya komunikasi, call center dapat mengurangi biaya

pelayanan pelanggan, website dapat mengurangi biaya marketing,

decision support system dapat mengurangi biaya rapat.

7

2. Peningkatan efektivitas. Perusahaan dapat melakukan aktivitas

operasional perusahaan sehari-hari berhubungan dengan pelanggannya

non stop 24 jam, 7 hari dalam seminggu dengan adanya penerapan E-

Business.

3. Perluasan jangkauan dan ruang gerak perusahaan. Perusahaan secara

tidak langsung berhubungan dengan ratusan juta calon pelanggan yang

tersebar diseluruh dunia dengan adanya penerapan E-Business.

4. Terciptanya produk dan jasa baru. Penerapan E-business membuka

kesempatan perusahaan untuk menawarkan produk-produk baru akibat

berkonvergensinya berbagai sektor industri dan produk-produk sesuai

dengan keinginan konsumen.

5. Terciptanya peluang-peluang bisnis baru. Perusahaan akan dapat

menciptakan produk atau jasa baru dari setiap penemuan e-technology

baru.

Menurut Dave Chaffey pada bukunya yang berjudul E-Business And E-

Commerce Management (2009), E-commerce merupakan seluruh jenis transaksi

elektronik antara perusahaan dan stakeholder, baik transaksi keuangan (jual-beli)

atau bertukar informasi. E-commerce memiliki beberapa jenis atau model yang

ditunjukkan pada gambar dibawah ini:

8

1. Consumer to Consumer (C2C), kegiatan bisnis/transaksi antar konsumen.

2. Consumer to Business (C2B), kegiatan bisnis/transaksi dari konsumen

kepada produsen atau perusahaan. Contoh: pemberian masukan/feedback

kepada perusahaan.

3. Consumer to Government (C2G), kegiatan bisnis/transaksi dari konsumen

kepada pemerintahan. Dapat berupa feedback kepada pemerintah.

4. Business to Consumer (B2C), kegiatan bisnis/transaksi dari produsen kepada

konsumen. Dapat berupa promosi, pembentukan brand image.

5. Business to Business (B2B), kegiatan bisnis/transaksi antar perusahaan.

6. Business to Government (B2G), kegiatan bisnis/transaksi dari perusahaan

kepada pemerintah. Dapat berupa masukan atau komentar kepada organisasi

pemerintahan.

7. Government to Consumer (G2C), kegiatan bisnis/transaksi dari pemerintah

kepada konsumen, dapat berupa pemberian pajak (tax), pelayanan

pemerintah.

8. Government to Business (G2B), kegiatan bisnis/transaksi dari pemerintah

kepada produsen/perusahaan, dapat berupa pemberian pajak, regulasi

pemerintah.

9. Government to Government (G2G), kegiatan bisnis/transaksi antar institusi

pemerintahan.

9

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1. Manajemen E-Business PT. Garuda Indonesia, Tbk.

Prioritas e-business PT. Garuda Indonesia, Tbk. bertujuan untuj

memperoleh revenue dari beberapa pasar geografis yang baru dan memastikan

penyimpanan account customer. Strategi yang digunakan oleh pihak Garuda

Indonesia untuk dapat mencapai tujuannya antara lain adalah dengan

menggunakan fasilitas e-commerce untuk produk-produk standar, membangun

sistem e-procurement, membangun kolaborasi dan project management tools,

serta menciptakan partner yang bertujuan untuk paperless support. Menentukan

bagaimana pihak Garuda Indonesia harus me-restruktur atau mengubah

kemampuannya dalam tujuannya untuk mencapai sekumpulan prioritas untuk e-

business.

Untuk mencapai tujuannya, PT. Garuda Indonesia melakukan beberapa

pendekatan mulai dari proses integrasi sampai dengan proses pemisahan

(separation), yang diantaranya berupa in-house division, joint venture, strategic

partnership, dan spin-off. Keuntungan yang diberikan oleh Garuda Indonesia

sehubungan dengan pendekatan integrasi yang dilakukannya antara lain adalah

kemampuan untuk menyebarkan informasi dan pencapaian efisiensi ekonomi.

Model bisnis, layanan, dan revenue yang digunakan oleh Garuda Indonesia

adalah Business-to-Business (B2B) dan Business-to-Consumer (B2C), dimana

dalam setiap model bisnis yang digunakan oleh Garuda Indonesia selalu

diupayakan inovasi-inovasi dalam setiap layanannya untuk meningkatkan kualitas

dari pengalaman yang akan ditawarkan. Hal ini merupakan faktor yang sangat

penting dalam menjalankan e-business perusahaan.

Strategi pengembangan produk dan pasar yang dilakukan oleh Garuda

Indonesia adalah dengan market development, dimana channel online disini

digunakan untuk melakukan transaksi penjualan ke pasar baru, memperoleh

keuntungan dari rendahnya biaya advertising secara internasional tanpa

membutuhkan dukungan infrastruktur penjualan dari wilayah pelanggan.

Penggunaan internet disini sangat membantu Garuda Indonesia untuk memasuki

pasar baru yang diberikan oleh rute mereka dengan alokasi biaya yang lebih

10

efektif. Iklan Garuda Indonesia untuk menggambarkan pelayanan yang

menyenangkan dengan “e-travel”.

Kebijakan Masterplan IT

Garuda Indonesia telah menyusun dan menerapkan IT Masterplan 2012 –

2016 untuk mendukung pencapaian target bisnis Perseroan melalui inisiatif-

inisiatif yang terfokus, serta pemilihan teknologi yang realistis dan pragmatis.

Inisiatif IT Garuda Indonesia dilaksanakan berdasarkan skala prioritas yang

difokuskan pada key objective berikut:

1. Mengganti core airline system (PSS)

2. Menyediakan teknologi yang dibutuhkan untuk bergabung dengan

SkyTeam.

3. Membangun platform teknologi yang handal untuk semua area bisnis.

4. Memfasilitasi untuk memberikan diferensiasi terfokus pada area bisnis

tertentu.

5. Membangun kapabilitas TI sehingga dapat meningkatkan kemampuan

Garuda Indonesia secara signifikan dalam mengimplementasi berbagai

inisiatif Teknologi Informasi.

Masterplan IT Garuda Indonesia dibangun di atas delapan prinsip teknologi

yang kesemuanya ditujukan untuk mendukung pencapaian target Perseroan, serta

melakukan diferensiasi bila diperlukan. Ke delapan prinsip tersebut adalah:

1. Memilih sistem standar industri penerbangan, dan menerapkannya untuk

fungsi-fungsi yang menawarkan kemampuan bagi Garuda untuk

kompetitif.

2. Memilih sistem IT yang dinamis dan mempunyai kemampuan yang

terbaik dikelasnya, untuk digunakan pada fungsi-fungsi yang

membutuhkan kemampuan diferensiasi kompetitif. Untuk fungsi lainnya

difokuskan untuk menggunakan sistem terintegrasi menggunakan

platform yang telah terbukti handal dan tidak perlu kustomisasi.

3. Mengembangkan arsitektur IT yang luwes dan dapat digunakan kembali,

serta memberikan kemudahan bagi calon penumpang untuk mengakses

layanan dan informasi melalui berbagai channel.

4. Mengembangkan arsitektur IT yang dapat menjamin kerahasiaan data

pelanggan dan perusahaan, dengan menerapkan kebijakan, proses dan

perangkat keamanan yang sesuai.

11

5. Menerapkan standard best practice di sistem aplikasi.

6. Melakukan integrasi informasi untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas yang memberikan manfaat untuk pelanggan dan perusahaan.

7. Memanfaatkan infrastruktur dengan menyediakan bandwith yang

memadai, keamanan, dan kontinuitas bisnis.

8. Melaksanakan proyek dan menyediakan layanan IT yang sesuai standar

industry dengan dukungan mitra IT terpercaya untuk menjamin

ketepatan waktu dan efektivitas.

3.2. Sistem E-Commerce PT. Garuda Indonesia, Tbk.

Pada tahun 2013, Garuda Indonesia juga terus berupaya untuk

meningkatkan kinerja dari jalur distribusi e-commerce. Total penumpang

(passenger traffic) dari jalur distribusi ini mencapai 4.132.790 penumpang di

tahun 2013, atau menyumbang sekitar 16,6% dari total penumpang Garuda

Indonesia. Hal ini meningkatkan penjualan e-commerce perusahaan daru USD

308 juta di tahun 2012 menjadi USD 401,3 juta di tahun 2013, atau meningkat

sebesar 30,4%.

Unit kerja e-commerce membawahi 5 channel distribusi, yaitu:

1. B2C (Business to Consumer) : www.garuda-indonesia.com

2. B2T (Business to Technology) : gosga.garuda-indonesia.com

3. B2B (Business to Business) : corga.garuda-indonesia.com

4. Mobile/aps : m.garuda-indonesia.com

5. Call center : 08041807807 atau 021-2351999

Dalam pelaksanaan aktivitas sehari-harinya, Garuda Indonesia juga

menggunakan internet yang ditampilkan dalam website khusus dalam hal e-

ticketing. Setiap orang yang akan menggunakan jasa Garuda Indonesia tidak

hanya dapat memesan tiket secara konvensional, tetapi juga bisa secara online

melalui internet. Selain itu, fungsi internet disini adalah untuk memperkenalkan

Garuda Indonesia kepada masyarakat itu sendiri, sejarah Garuda Indonesia, serta

jasa-jasa yang dilayani. Dari sini dapat dilihat bahwa Garuda Indonesia

memanfaatkan e-commerce untuk menjalankan aktivitas bisnisnya. Bentuk

penerapan e-commerce Garuda Indonesia ini adalah dengan menyediakan pusat

layanan call centre selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, reservasi online.

Secara umum e-travel adalah penggunaan fasilitas e-commerce untuk

12

mengubah kebiasaan para pelanggan dalam industri travel sesuai dengan

pengertian e-travel di internet. Garuda Indonesia menyediakan layanan e-

commerce dalam bentuk : e-booking, e-payment, e- ticket, advance check in,

schedule info, e-voucher, dan promo. Easy booking adalah proses reservasi dan

transaksi penerbangan yang dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun dengan

menghubungi Garuda Indonesia Call Centre. E-payment adalah pembayaran tiket

secara lebih mudah dan cepat melalui beragam fasilitas online payment, termasuk

kartu kredit, ATM, phone banking, mobile banking, dan internet banking.

Fasilitas e-ticketing merupakan tiket elektronik atau tiket tanpa kertas untuk

semua penerbangan tujuan domestik dan Singapura dengan keberangkatan dari

Jakarta. E-ticketing ini diyakini dapat menguntungkan kedua belah pihak, baik itu

pihak maskapai penerbangan maupun pihak konsumen.

Penggunaan E-Commerce ini dapat membantu perusahaan dalam

meningkatkan penyebaran produk serta pendapatan. Sistem ini dirancang untuk

memecahkan masalah yang berkaitan dengan pemasaran suatu perusahaan yang

timbul ketika memasarkan hasil produksi/layanan jasanya masih mengandalkan

tenaga sales. Sedangkan jika menggunakan sistem penjualan secara online,

konsumen dapat melakukan pemesanan barang/jasa secara online dari berbagai

tempat dan kapan saja. Melalui sistem e-commerce, proses pemasaran dapat

dilakukan secara lebih efektif dan efisien.

Gambar 3.1 Tampilan Website Garuda Indonesia

13

Gambar 3.2 Tampilan Mobile app Garuda Indonesia (https://m.garuda-

indonesia.com/touch/)

Gambar 3.3 Beberapa Top Destinasi Garuda Indonesia

14

BAB 4

KESIMPULAN

E-business adalah salah satu cara yang dijalankan oleh perusahaan untuk

meningkatkan daya saing melalui berbagai manfaat yang diberikan, diantaranya

efisiensi biaya operasional, penjangkauan pasar yang lebih cepat, maupun

jangkauan geografis usaha yang lebih luas. Banyak perusahaan di Indonesia

dituntut untuk mempersiapkan diri dengan berbagai perangkat e-business sebagai

bagian baru dari pola interaksi dengan para pelanggannya, pemasoknya, dan

bahkan juga dengan karyawannya sendiri. Walaupun e-business memiliki banyak

manfaat bagi perusahaan maupun konsumen, masin ada beberapa tantangan dan

keterbatasan untuk menjalankannya, yaitu:

1. Kepercayaan konsumen akan transaksi online masih belum membentuk

high trust society.

2. Sarana pembangunan, khususnya jaringan internet di Indonesia yang

masih belum memadai, sehingga belum menjangkau seluruh wilayah

Indonesia dalam hal koneksi internet.

3. Keterbatasan SDM untuk mengembangkan e-business.

4. Maraknya tindak kejahatan yang dilakukan melalui internet, seperti

hacking dan sebagainya.

Penerapan e-business pada PT. Garuda Indonesia, Tbk. telah terintegrasi

cukup baik. Hal ini dilihat melalui aplikasi perusahaan yang memberikan

kerangka kerja konseptual yang menghubungkan antar proses dan interface dari

aplikasi e-business, mulai dari bagaimana customer relationship management

perusahaan, hubungan dengan pemasok atau supply chain management

perusahaan dengan e-procurement, e-commerce pada partner relationship

management, human resources development system di Garuda Indonesia dan

enterprise resource planning sebagai integrasi dari sistem e-business yang

dijalankan PT. Garuda Indonesia, Tbk.

15

DAFTAR PUSTAKA

Chaffey, Dave. (2009). E-Business and E-Commerce Management:

strategy, implementation, and practice. 4th ed. Edinburgh Gate,

England: Prentice Hall.

Laporan keuangan tahunan PT. Garuda Indonesia, Tbk. tahun 2013.

O‟Brien & Marakas. (2006). Management Information Systems,

McGraw-Hill/Irwin.

Shurety, Samantha. E-business with Net.Commerce, Upper Saddle

River, N.J. : Prentice Hall PTR ; London : Prentice-Hall

International, 1999.

Website PT. Garuda Indonesia, Tbk. dapat diakses pada

https://www.garuda-indonesia.com/id/id/index.page

Corporate Online System Garuda Indonesia, dapat diakses pada

https://corga.garuda-indonesia.com/web/

Garuda Online Sales Garuda Indonesia, dapat diakses pada

http://gosga.garuda-indonesia.com/web/

Mobile App Garuda Indonesia, dapat diakses pada https://m.garuda-

indonesia.com/touch/