manajemen bank

19
Bab I Peranan Bank dan Pembangunan Ekonomi Memperoleh profit merupakan tujuan utama berdirinya suatu badan usaha, baik perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), yayasan maupun bentuk-bentuk badan usaha lainnya. Profit yang diperoleh digunakan untuk membiayai operasi perusahaan dan untuk melakukan ekspansi melalui berbagai kegiatan dimasa yang akan datang, serta terjaminnya kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Dalam praktik, tidak semua badan usaha memperoleh keuntungan seperti yang diharapkan, banyak perusahaan yang mengalami kerugian terus menerus. Dan akibatnya perusahaan mengalami kebangkrutan yang pada akhirnya terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawannya sehingga menimbulkan pengangguran. Agar suatu badan usaha tidak mengalami kerugian maka diperlukan pengelolaan secara profesional, sehingga tujuan memperoleh keuntungan yang diharapkan dapat dicapai. Kegiatan mengelola ini yang dikenal dengan istilah manajemen. Setiap perusahaan memiliki ciri-ciri dan karakteristik tersendiri sehingga dalam pengelolaannya harus disesuaikan dengan ciri dan karakteristik perusahaan tersebut. Salah satu ciri atau karakteristik yang sangat berbeda adalah perusahaan yang menjual produk yang berbentuk barang dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa, kedua jenis perusahaan ini memerlukan pengelolaan yang berbeda. Salah satu perusahaan yang menjual jasa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan atau yang dikenal dengan nama bank. Bank merupakan perusahaan yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Fungsi bank adalah sebagai perantara diantara masyarakat yang membutuhkan dana dengan masyarakat yang mempunyai kelebihan dana. Oleh karena bank sebagai perantara keuangan maka faktor kepercayaan dari masyarakat merupakan faktor utama dalam menjalankan bisnis perbankan. Menurut sejarahnya bisnis perbankan di Indonesia pada era tahun 1960 – 1970 an belum begitu terkenal dimasyarakat, dimana kesan Bank masih angker, bank tidak perlu mencari nasabah tetapi sebaliknya nasabah yang datang mencari bank. Pada era 1980 an dan 1990 an terutama dikeluarkannya Pakto 88 tahun 1988 dan UU No. 7 tahun 1992 dimana bisnis perbankan tumbuh subur maka perbankan mulai aktif mengejar nasabah. Tumbuh suburnya bisnis perbankan disebabkan pemerintah memberikan kesempatan untuk

Upload: hasanfahmi

Post on 01-Feb-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ekonomi

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Bank

Bab I

Peranan Bank dan Pembangunan Ekonomi

Memperoleh profit merupakan tujuan utama berdirinya suatu badan usaha, baik

perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), yayasan maupun bentuk-bentuk badan

usaha lainnya. Profit yang diperoleh digunakan untuk membiayai operasi perusahaan dan

untuk melakukan ekspansi melalui berbagai kegiatan dimasa yang akan datang, serta

terjaminnya kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

Dalam praktik, tidak semua badan usaha memperoleh keuntungan seperti yang

diharapkan, banyak perusahaan yang mengalami kerugian terus menerus. Dan akibatnya

perusahaan mengalami kebangkrutan yang pada akhirnya terjadi Pemutusan Hubungan Kerja

(PHK) terhadap karyawannya sehingga menimbulkan pengangguran.

Agar suatu badan usaha tidak mengalami kerugian maka diperlukan pengelolaan

secara profesional, sehingga tujuan memperoleh keuntungan yang diharapkan dapat dicapai.

Kegiatan mengelola ini yang dikenal dengan istilah manajemen.

Setiap perusahaan memiliki ciri-ciri dan karakteristik tersendiri sehingga dalam

pengelolaannya harus disesuaikan dengan ciri dan karakteristik perusahaan tersebut. Salah

satu ciri atau karakteristik yang sangat berbeda adalah perusahaan yang menjual produk yang

berbentuk barang dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa, kedua jenis

perusahaan ini memerlukan pengelolaan yang berbeda.

Salah satu perusahaan yang menjual jasa adalah perusahaan yang bergerak dalam

bidang perbankan atau yang dikenal dengan nama bank. Bank merupakan perusahaan yang

menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Fungsi bank adalah sebagai

perantara diantara masyarakat yang membutuhkan dana dengan masyarakat yang mempunyai

kelebihan dana. Oleh karena bank sebagai perantara keuangan maka faktor kepercayaan dari

masyarakat merupakan faktor utama dalam menjalankan bisnis perbankan.

Menurut sejarahnya bisnis perbankan di Indonesia pada era tahun 1960 – 1970 an

belum begitu terkenal dimasyarakat, dimana kesan Bank masih angker, bank tidak perlu

mencari nasabah tetapi sebaliknya nasabah yang datang mencari bank. Pada era 1980 an dan

1990 an terutama dikeluarkannya Pakto 88 tahun 1988 dan UU No. 7 tahun 1992 dimana

bisnis perbankan tumbuh subur maka perbankan mulai aktif mengejar nasabah. Tumbuh

suburnya bisnis perbankan disebabkan pemerintah memberikan kesempatan untuk

Page 2: Manajemen Bank

mendirikan bank begitu mudah , misalnya dengan modal Rp. 50.000.000,- setiap orang dapat

mendirikan BPR (Bank Perkreditan Rakyat), akibatnya banyak orang yang latah untuk

mendirikan bank baru padahal mereka sebelumnya tidak mengenal bank secara baik. Pada era

tahun 1997 sampai dengan tahun 2000 merupakan kehancuran dunia perbankan di Indonesia,

banyak bank yang dilikuidasi (dibubarkan) dan banyak juga yang melakukan merger akibat

terus menerus menderita kerugian, baik bank pemerintah maupun milik swasta nasional.

Kehancuran bisnis perbankan ini akibat salah dalam pengelolaannya.

Dalam mengelola perbankan harus dilakukan secara profesional, mengelola bank

sangat berbeda dengan mengolah usaha industri, baik dari segi jenis produk yang ditawarkan

maupun dari segi waktu penawarannya. Ada 3 kelompok jasa bank yang perlu dikelola secara

profesional yaitu :

1. Kegiatan menghimpun dana (funding), merupakan kegiatan bank untuk menarik dana dari

masyarakat agar mau disimpan di bank yang bersangkutan dengan menawarkan produk

bank seperti deposito, giro, tabungan.

2. Menyalurkan dana (lending), yaitu kegiatan penyaluran dana melalui pemberian kredit

atau pinjaman.

3. Jasa bank lainnya (service), merupakan jasa penunjang produk bank yaitu antara

kelompok funding dan lending, tujuannya adalah untuk memperlancar jasa perbankan

yang sudah ada.

Ketiga kelompok ini harus dikelola secara bersama, sebab saling berkaitan terutama funding

dan lending. Agar masyarakat tertarik untuk menyimpan uangnya di bank, faktor penting yang

perlu diperhatikan adalah penentuan harga yaitu bunga (bagi bank berprinsip konvensional)

dan bagi hasil (bagi bank berprinsip syariah). Besarnya bunga yang ditawarkan untuk

simpanan sangat berpengaruh terhadap bunga pinjaman, sebab keuntungan bank yang utama

adalah selisih bunga simpanan dengan bunga pinjaman (spread based).

Manajemen perbankan adalah bagaimana mengelola ke 3 kelompok jasa tersebut

secara profesional dan simultan, sehingga dapat menghasilkan laba yang maksimal yang

diperoleh dari spread based, dan biaya-biaya yang dibebankan kepada nasabah melalui

jasa-jasa bank lainnya (fee based).

Agar keuntungan dapat diperoleh secara maksimal maka dalam pengelolaan perlu

didukung SDM yang handal, memiliki sarana dan prasarana yang mengikuti perkembangan

serta memiliki strategi pemasaran yang baik. Dukungan dari SDM yang berkualitas perlu

Page 3: Manajemen Bank

ditunjang dengan berbagai persyaratan, mulai dari perancangan analisa jabatan (job analysis),

perencanaan tenaga kerja, sistem rekruitmen dan seleksi, sistem pelatihan, penilaian prestasi

kerja sampai dengan masalah kompensasi yang akan diberikan.

Kegiatan utama dalam manajemen SDM adalah :

1. Analisa jabatan, adalah kegiatan mengumpulkan informasi-informasi tentang pekerjaan,

sehingga diketahui kebutuhan yang diperlukan untuk suatu pekerjaan.

2. Perencanaan SDM yaitu untuk mengetahui jumlah dan kualitas SDM harus terjaga agar

jangan sampai terjadi kekosongan akibat dari keluar masuk karyawan.

3. Penarikan karyawan (rekruitmen), yaitu serangkaian aktivitas mencari dan memikat

pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan

guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.

4. Seleksi, yaitu untuk memilih karyawan yang diinginkan dari sejumlah pelamar yang

berhasil ditarik sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.

5. Pelatihan diberikan untuk memperdalam atau membiasakan calon karyawan dalam

bekerja, dan diarahkan kepada pengembangan karyawan.

6. Perencanaan karir, yaitu dengan perencanaan karir maka karyawan dapat menentukan

jalan karirnya sesuai dengan kemampuannya.

7. Kompensasi, dengan penentuan kompensasi yang adil dan manusiawi (wajar) akan

memberikan berbagai keuntungan seperti ketenangan dalam bekerja, adanya rasa

memiliki, sehingga pada akhirnya motivasi dan gairah kerja karyawan juga akan

meningkat.

Pengelolaan selanjutnya adalah pengelolaan pemasaran bank secara matang, mulai dari

perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pengendaliannya. Pengelolaan pemasaran bank

meliputi strategi produk, strategi harga, strategi lokasi dan lay out, serta strategi promosi.

Produk bank yang bersifat jasa memiliki karakteristik tersendiri, oleh karena itu penentuan

produk bank harus benar-benar dipilih dan dikelola secara benar. Begitu pula dengan strategi

harga harus ditetapkan dengan hati-hati mengingat di dalam bank penentuan harga sangat

sensitif. Kemudian penentuan lokasi kantor bank harus dilakukan dengan berbagai

pertimbangan apakah dekat pasar, pemukiman, atau industri. Penentuan lay out gedung dan

lay out ruangan harus dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi nasabahnya,

sehingga perlu dirancang sesuai dengan selera nasabah. Dan masalah promosi bank kepada

seluruh nasabah dan calon nasabah dilakukan melalui berbagai cara.

Page 4: Manajemen Bank

KEGIATAN BANK

Page 5: Manajemen Bank

Bab II

Pengertian Bank

Mendengar kata Bank setiap orang selalu mengaitkannya dengan uang, sehingga

selalu saja ada anggapan bahwa yang berhubungan dengan Bank ada kaitannya dengan uang,

sebab Bank sebagai lembaga keuangan menyediakan berbagai jasa keuangan.

Secara sederhana pengertian Bank adalah :

Lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

Sedangkan yang dimaksud lembaga keuangan adalah :

Setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan dimana kegiatannya baik hanya

menghimpun dana, atau hanya menyalurkan dana atau kedua-duanya menghimpun dan

menyalurkan dana.

Dari pengertian tersebut di atas, maka Bank merupakan perusahaan yang bergerak

dalam bidang keuangan artinya usaha perbankan selalu berkaitan dengan masalah bidang

keuangan, oleh karena itu perbankan meliputi 3 kegiatan utama :

1. menghimpun dana (funding)

2. menyalurkan dana (landing)

3. memberikan jasa bank lainnya kegiatan pendukung.

Menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana (uang)

dengan cara membeli dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan, dengan cara memasang

strategi tertentu agar masyarakat mau menanamkan dananya terutama yang berhubungan

dengan masalah harga (bunga).

Menyalurkan dana adalah melemparkan kembali dana yang diperoleh lewat simpanan

kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman (kredit) bagi bank yang berdasarkan prinsip

konvensional atau pembiayaan bagi bank yang berprinsip syariah. Dalam pemberian kredit

selain bunga pinjaman, bank juga mengenakan jasa pinjaman kepada penerima kredit dalam

bentuk biaya administrasi, biaya provisi dan komisi. Sedangkan bank syariah berdasarkan

bagi hasil (penyertaan modal).

Keuntungan bagi bank konvensional adalah selisih dari bunga simpanan terhadap

bunga pinjaman (bunga simpanan > bunga pinjaman) disebut spread based, dan jika bunga

pinjaman < dari bunga simpanan berarti kerugian disebut negative spread.

Kegiatan pokok perbankan

Page 6: Manajemen Bank

Pada bank berprinsip syariah yaitu disesuaikan dengan prinsip hukum islam, maka diterapkan

:

pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)

pembiayaan berdasarkan prinsip pernyataan modal (musharakah)

prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah)

pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah)

dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank

oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).

Pengertian jasa lainnya merupakan jasa pendukung atau pelengkap kegiatan

perbankan yang diberikan untuk kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana,

baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan simpanan dan kredit maupun tidak

langsung.

A. Jenis-Jenis Bank

Praktik perbankan di Indonesia saat ini diatur dalam undang-undang perbankan

memiliki beberapa jenis Bank, dimana perbedaannya dapat dilihat dari segi fungsi,

kepemilikan dan dari segi menentukan harga. Dari segi fungsi perbedaan yang terjadi terletak

pada luasnya kegiatan atau jumlah produk yang dapat ditawarkan maupun jangkauan wilayah

operasinya. Dari segi kepemilikan perusahaan dapat dilihat dari segi pemilikan saham yang

ada serta akte pendiriannya. Sedangkan dari menentukan harga yaitu dari segi bunga atau dari

segi bagi hasil.

Menurut undang-undang No. 14 tahun 1967 jenis bank di Indonesia adalah :

1. Bank Umum]2. Bank Pembangunan3. Bank Tabungan4. Bank Pasar5. Bank Desa6. Lumbung Desa7. Bank Pegawai8. Dan lain sebagainya.

Kemudian menurut UU Pokok Perbankan Perbankan No. 7/1992 dan ditegaskan lagi dengan

keluarnya UU RI. No. 10 tahun 1998 jenis perbankan terdiri dari dua jenis Bank yaitu :

1. Bank Umum

2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Pengertian Bank Umum dan BPR :

Bank Umum

BPR

Page 7: Manajemen Bank

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau

berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran.

BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau

berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu

lintas pembayaran.

Perbedaannya :

Bank umum : artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada dan dapat

beroperasi diseluruh wilayah.

BPR mempunyai arti jauh lebih sempit, dimana kegiatannya hanya menghimpun dana

(tidak dengan simpanan giro) dan menyalurkan dana saja, dan wilayah operasinya terbatas

pada wilayah-wilayah tertentu saja, serta tidak diperkenankan ikut kliring serta transaksi

valuta asing.

Disamping kedua jenis bank tersebut terdapat satu jenis bank yang ada di Indonesia

yaitu Bank Sentral (BI), yang diatur oleh UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia,

pada bab III pasal 7 dikatakan bahwa tujuan BI adalah untuk mencapai dan memelihara

kestabilan Rupiah.

Kestabilan Rupiah yang dimaksudkan adalah menjaga kestabilan nilai Rupiah terhadap

barang dan jasa yang dapat diukur dengan atau tercermin dari perkembangan laju inflasi, dan

menjaga kestabilan nilai Rupiah terhadap mata uang negara lain.

Agar kestabilan nilai Rupiah dapat tercapai dan terpelihara maka BI memiliki tugas

antara lain :

1. menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter

2. mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.

3. mengatur dan mengawasi Bank.

Dipandang dari segi kepemilikannya yaitu siapa saja yang memiliki bank tersebut

yang dapat dilihat dari akte pendirian dan penguasaan saham yang dimiliki bank yang

bersangkutan.

a. Bank milik Pemerintah, yaitu dimana akte pendirian maupun modalnya dimiliki

Pemerintah sehingga seluruh keuntungan Bank ini dimiliki oleh Pemerintah.

b. Bank milik Swasta Nasional, yaitu bank yang seluruh atau sebagian besar dimiliki oleh

swasta nasional serta akte pendiriannya didirikan oleh swasta.

Page 8: Manajemen Bank

c. Bank milik Asing, yaitu cabang dari Bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta

maupun pemerintah.

d. Bank milik Campuran, yaitu bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pihak asing

dan pihak swasta nasional.

Dalam praktiknya jenis Bank dilihat dari status dibagi ke dalam dua macam yaitu:

Bank Devisa, bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang

berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan.

Bank Non Devisa, merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan

transaksi sebagai Bank Devisa.

Page 9: Manajemen Bank

Bab III

Kegiatan Perbankan

A. Kegiatan-kegiatan Bank.

Dalam menjalankan usahanya sebagai lembaga keuangan, kegiatan bank sehari-hari

tidak akan terlepas dari bidang keuangan untuk melayani segala kebutuhan para nasabah. Hal

ini sesuai dengan kegiatan utama suatu Bank yaitu sebagai funding dan lending, disamping

menyediakan jasa lainnya. Hanya aktivitas Bank ini dilihat dari jenis Bank tersebut apakah

berbentuk Bank Umum atau BPR.

Dewasa ini kegiatan-kegiatan perbankan yang ada di Indonesia terutama kegiatan bank umum

adalah sebagai berikut:

1. Menghimpun dana dari masyarakat (Funding) dalam bentuk:

a. Simpanan Giro (Demand Deposit) yang merupakan simpanan pada bank di mana

penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau bilyet giro.

b. Simpanan Tabungan (SavingDeposit) yaitu simpanan pada bank yang penarikannya

dapat dilakukan sesuai perjanjian antara bank dengan nasabah dan penarikannya

dengan menggunakan slip penarikan, buku tabungan, kartu ATM atau sarana

penarikan lainnya.

c. Simpanan Deposito (Time Deposit) merupakan simpanan pada bank yang

penarikannya sesuai jangka waktu (jatuh tempo) dan dapat ditarik dengan bilyet

deposito atau sertifikat deposito.

2. Menyalurkan dana ke masyarakat (Lending) dalam bentuk kredit seperti:

a. Kredit Investasi kredit yang diberikan kepada para invest untuk investasi yang

penggunaannya jangka panjang.

b. Kedit Modal Kerja merupakan kredit yang diberikan untuk membiayai di kegiatan

suatu usaha dan biasanyanya bersifat jangka pendek guna memperlancar transaksi

perdagangan.

c. Kredit Perdagangan kredit yang diberikan kepada para yang baik agen-agen maupun

pengecer.

d. Kredit Konsumtif merupakan kredit ydng digunakan untuk konsumsi atau dipakai

untuk keperluan pribadi.

e. Kredit Produktif kredit yang digunakan untuk barang atau jasa.

Page 10: Manajemen Bank

3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya(Services) antara lain:

a. Menerima setoran-setoran seperti: Pernbayaran pajak, pembayaran telepon,

pembayaran air, pembayaran listrik, pembayaran uang kuliah.

b. melayani pembayaran-pembayaran seperti: Gaji/ Pensiun / honorarium, Pembayaran

deviden, Pembayaran kupon, Pernbayaran bonus/hadiah.

c. Di dalam pasar modal perbankan dapat memberikan atau menjadi: Penjamin emisi

(Underwriter), Penanggung (Guarantor), Wali amanat (Trustee), Perantara

perdagangan efek (pialang/broker), Pedagang efek (Dealer), perusahaan pengelola

dana (invesment company).

d. Transfer (kiriman Uang) merupakan jasa kiriman uang antar bank h;dk antar bank

yang sama maupun bank yang berbeda. Pengiriinan uang dapat dilakukan untuk dalarn

kota, luar kota maupun luar negeri.

e. Inkaso (Collection) merupakan jasa penagilian warkat antar bank yang berasal dari

luar kota berupa cek,bilyet giro atau surat-surat berharga lainnya, baik berasal dari

warkat bank dalam negeri maupun luar negeri.

f. Kliring (Clearing) merupakan jasa penarikan warkat (cek atau BG) yang berasal dari

dalam satu kota, termasuk transfer dalam kota antar bank.

g. Safe Deposit Box merupakan jasa penyimpanan dokumen berupa surat-surat atau

benda berharga. Safe Deposit Box lebih dikenal dengan nama Safe Loket.

h. Bank Card merupakan jasa penerbitan kartu-kartu kredit yang dapat digunakan dalam

berbagai transaksi dan penarikan tunai di ATM. (Anjungan Tunai Mandiri) setiap hari.

i. Bank Notes (Valas) merupakan kegiatan jual beli mata uang asing.

j. Bank Garans merupakan jaminan yang diberikan kepada nasabah dalam pembiayaan

proyek tertentu.

k. Referensi Bank merupakan surat referensi yang dikeluar oleh bank.

l. Bank Draft merupakan wesel yang diterbitkan oleh bank.

m. Letter of Credit (LX) merupakan jasa yang diberikan dalam rangka mendukung

kegiatan atau transaksi ekspor impor.

n. Cek Wisata (Travellers Cbeque) merupakan cek perjalanan yang biasa digunakan oleh

para turis dan dibelanjakan di berbagai tempat perbelanjaan.

o. Dan jasa lainnya.

Page 11: Manajemen Bank

B. Keuntungan Bank

Harapan utama yang diinginkan setiap perusahaan adalah memperoleh keuntungan.

Dalam praktik perbankan di Indonesia dewasa ini terdapat dua model untuk mencari

keuntungan yaitu :

Bank yang berdasarkan prinsip konvensional

Bank yang berdasarkan prinsip Syariah.

Pembahasan kita selanjutnya akan lebih terfokus pada Bank Konvensional mengingat bank

jenis ini lebih mendominasi kegiatan perbankan di Indonesia saat ini.

Keuntungan (profit) Bank yang berdasarkan prinsip konvensional adalah berdasarkan

bunga yang telah ditentukan. Bunga bagi Bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang

diberikan oleh Bank kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya, bunga juga

dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan)

dan yang harus dibayar oleh nasabah kepada Bank (nasabah yang memperoleh pinjaman).

Dengan demikian maka ada 2 macam bunga yang diberikan kepada nasabah :

Bunga simpanan, yaitu bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi

nasabah yang menyimpan uangnya di Bank.

Bunga pinjaman yaitu bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus

dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank.

Bunga simpanan maupun bunga pinjaman merupakan komponen utama faktor biaya dan

pendapatan bagi bank, dimana bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus dikeluarkan

kepada nasabah sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima dari

nasabah.

C. Faktor – faktor yang mempengaruhi bunga

Agar profit yang diperoleh dapat maksimal maka pihak manajemen bank harus pandai

dalam menentukan besar kecilnya komponen suku bunga, hal ini disebabkan apabila salah

dalam menentukan besar kecilnya komponen suku bunga maka akan dapat merugikan bank

itu sendiri.

Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga sebagai

berikut :

Kebutuhan dana

Page 12: Manajemen Bank

Faktor ini dikhususkan untuk dana simpanan, yaitu seberapa besar kebutuhan dana yang

diinginkan, jika bank mengalami kekurangan dana sementara pemohon pinjaman

meningkat maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi adalah

dengan meningkatkan suku bunga simpanan akan pula meningkatkan suku bunga

pinjaman.

Target laba yang diinginkan

Faktor ini dikhususkan untuk bunga pinjaman, hal ini disebabkan target laba merupakan

salah satu komponen dalam menentukan besar kecilnya suku bunga pinjaman.

Kualitas jaminan

Kualitas jaminan juga diperuntukkan untuk suku bunga pinjaman, semakin likuid jaminan

yang diberikan maka semakin rendah suku bunga kredit yang diberikan, dan begitu pula

sebaliknya.

Kebijaksanaan pemerintah

Dalam menentukan baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman, bank tidak

boleh melebihi batasan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah, artinya ada batasan

maksimal dan batas minimal untuk suku bunga yang diizinkan, tujuannya adalah agar

bank dapat bersaing secara sehat.

Jangka waktu

Baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman faktor jangka waktu sangat

menentukan, semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi

bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko macet dimasa mendatang.

Sedangkan untuk bunga simpanan, semakin panjang jangka waktu maka bunga simpanan

semakin rendah dan sebaliknya.

Reputasi perusahaan

Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh pinjaman sangat menentukan tingkat

suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafid

kemungkinan resiko kredit macet dimasa mendatang relatif kecil, dan demikian juga

sebaliknya.

Produk yang kompetitif

Produk yang kompetitif sangat menentukan besar kecilnya bunga pinjaman, dimana bunga

kredit yang diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang

Page 13: Manajemen Bank

kompetitif. Hal ini disebabkan produk yang kompetitif tingkat perputaran produknya

tinggi sehingga pembayarannya diharapkan lancar.

Hubungan baik

Dalam praktik bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah primer (utama) dan

nasabah sekunder (biasa), penggolongan ini didasarkan pada keaktifan serta loyalitas

nasabah yang bersangkutan terhadap bank.

Persaingan

Dalam kondisi tidak stabil dan bank kekurangan dana, sementara tingkat persaingan

dalam memperebutkan dana simpanan (kegiatan funding) cukup ketat, maka bank harus

bersaing dengan bank lainnya. Jika bank lain (pesaing) memberikan bunga simpanan 15%

maka bank ybs. Memberikan bunga simpanan lebih tinggi (16%).

D. Komponen-komponen dalam menentukan bunga

Keuntungan utama dari bisnis perbankan adalah bagaimana mengelola dan

menentukan bunga pinjarnan secara fleksibel sehingga menghasilkan laba yang maksimal.

Artinya tingkat suku pinjaman haruslah lebih tinggi dari suku bunga simpanan sehingga bank

dapat memperoleh keuntungan. Namun dalarn kondisi tertentu misalnya kesulitan dana maka

dapat terjadi sebaliknya yaitu suku bunga simpanan lebih tinggi dari bunga pinjaman. Kondisi

iniyangterjadi tahun 1998 sampai tahun 2000. Dan kondisi ini dikenal dengan istilah negative

spread

Dalam menentukan besar kecilnya suku bunga kredit yang akan diberikan kepada para

debitur, terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan, komponen-komponen ini ada

yang dapat diminimalkan dan ada pula yang tidak sama sekali. Komponen-komponen tersebut

:

Total biaya dana (cost of fund)

Biaya operasi

Cadangan resiko kredit macet

Laba yang diinginkan

Pajak

Adapun komponen dalarn menentukan suku bunga kredit antara lain :

1. Total Biaya Dana (Cost of Fund)

Page 14: Manajemen Bank

merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik

dalarn bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito. Total biaya dana tergantung dari

seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk memperoleh dana yang diinginkan. Semakin

besar bunga yang dibebankan terhadap bunga simpanan semakin tinggi pula biaya dananya

dernikian pula sebaliknya. Total biaya dana ini harus dikurangi dengan cadangan wajib

atau Reserve Requirement (RR) yang telah ditetapkan oleh Pernerintah. Saat ini besarnya

RR yang ditetapkan pernerintah besarnya 5.

2. Biaya Operasi

Dalam melakukan setiap kegiatan, setiap bank membutuhkan berbagai sarana dan

prasarana baik berupa manusia maupun alat. Penggunaan sarana dan prasarana ini

rnernerlukan sejumlah biaya yang harus ditanggung bank sebagai biaya operasi. Biaya

operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalarn melaksanakan operasinya.

Biaya ini terdiri dari biaya gaji pegawai, biaya administrasi, biaya pemeliharaan dan

biaya-biaya lainnya.

3. Cadangan resiko kredit macet

Merupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang akan diberikan, hal ini

disebabkan setiap kredit yang diberikan pasti mengandung suatu resiko tidak terbayar. Resiko

ini dapat timbul baik disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu pihak bank perlu

mencadangkannya sebagai sikap bersiaga menghadapinya dengan cara membebankan

sejurnlah presentase tertentu terhadap kredit yang disalurkan.

4. Laba ))ang diinginkan

Setiap kali melakukan transaksi bank selalu ingin memperoleh laba yang maksimal.

Penentuan ini ditentukan oleh beberapa pertimbangan penting, mengingat penentuan

besarnya laba sangat mempengaruhi besarnya bunga kredit. Dalam hal ini biasanya bank

disamping melihat kondisi pesaing juga melihat kondisi nasabah apakah nasabah utama

atau bukan dan juga melihat sektor-sektor yang dibiayai, misalnya jika proyek pernerintah

atau untuk pengusaha/rakyat kecil maka labanya pun berbeda dengan yang komersil.

5. Pajak

Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank yang memberikan

fasilitas kredit kepada nasabahnya.

Page 15: Manajemen Bank

Untuk lebih mudah memaharni pernbebanan suku bunga berikut ini contoh

komponen-komponen pembebanan suku bunga dalam menentukan suku bunga kredit adalah

sebagai berikut:

PT.Bank MARINDO menentukan suku bunga. deposito sebesar 18 % kepada para

deposannya. Cadangan Wajib (RR) yang ditetapkan pemerintah adalah 5%. Kemudian biaya

operasi yang dikeluarkan adalah 6 % dan cadangan resiko kredit macet 1 %. laba yang

diinginkan adalah 5% dan pajak 20%.

pertanyaan:

Hitung berapa bunga kredit yang diberikan (based lending rate) kepada para debitumya(perminjam).

Bunga yang dibebankanCost of Fund = . 100 % - Cadangan wajib

18%Cost of Fund = = 18,95 % 95%

Jadi cost of fund 18, 95 % dibulatkan menjadi 19 % untuk menghitung bunga kredit yang

diberikan adalah sebagai berikut:

Total Biaya Dana (cost of fund) = 19 %Total biaya operasi = 6 % 25 %Cadangan resiko kredit macet = 1 % 26 %Laba yang diinginkan = 5 % 31 %Pajak 20 % dari laba (5%) = 1 %Bunga kredit yang diberikan(based lending rate) 32 %

Page 16: Manajemen Bank

BAB V

MANAJEMEN DANA BANK (TREASURY)

Manajemen dana bank adalah suatu proses pengelolaan penghimpunan dana-dana

masyarakat ke dalam bank dan pengelolaan dana-dana tersebut bagi kepentingan bank dan

masyarakat pada umumnya, serta pemupukannya secara optimal melalui penggerakan semua

sumber daya yang tersedia demi mencapai tingkat profitabilitas yang memadai, sesuai dengan

batas ketentuan peraturan yang berlaku.

Dalam pengelolaan aktiva bank / penggunaan dana bank harus memperhatikan 3 sasaran

yaitu (a). Likuiditas, (b) keamanan, (c) pendapatan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen dana bank terdiri dari 4 kelompok yaitu

(1) Kebijaksanaan pemerintah dibidang moneter. (2) Lingkungan perbankan, (3) Mobilisasi

dana, (4) Pasar modal

MODEL SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA BANK

Dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank ataupun aktiva lancar yang dikuasai

bank dan setiap waktu dapat diuangkan. Ada 2 model penghimpunan dan penyaluran dana,

yaitu :

1. The pool of fund model for assets management

Source of funds Allocation of Funds

Demand DepositsT IT IPAN

Pool ofSaving Deposits

LoansSecondary ReservesPrimary ReservesOther SecuritieTime DepositsCapital Funds

Fixed Asstes

Page 17: Manajemen Bank

Bagan di atas menjelaskan bahwa dana yang tersedia dapat

berasal dari giro, deposito, tabungan, dan modal. Semua dana yang tersedia dihimpun menjadi

satu, kemudian dialokasikan pada berbagai kemungkinan pengalokasian dana bank, untuk :

a. Primary reserves yaitu prioritas pertama yang berupa alat – alat likuid berupa kas, giro di

bank Indonesia, dan saldo pada bank lain, cek dan uang yang ada dalam proses penagihan.

b. Secondary reserves adalah prioritas kedua yang berupa harta yang dapat memberikan

pendapatan bagi bank dan sekaligus merupakan alat likuid. Jadi secondary reserves

mempunyai 2 fungsi yaitu (a) menjaga likuiditas, dan (b) profitabilitas.

c. Pinjaman (loans) merupakan bagian dana bank yang dipergunakan untuk menciptakan

pendapatan.

d. Surat-surat berharga merupakan dana bank yang dipergunakan dalam bentuk penyertaan

dana pada suatu perusahaan, yang ditujukan untuk memperoleh keuntungan.

2. The assets allocation model for assets management

Source of fund from liquidity – Use of funds as allocated by

Probability center liquidity – probability center

Dalam pendekatan ini, dana yang terkumpul tidak di pool terlebih dahulu tetapi

langsung dialokasikan ke berbagai kegiatan investasi bank. Dengan demikian begitu terjadi

satu jenis dana tersedia maka direncanakan pengalokasiannya ke dalam investasi secara

terpisah.

Capital Funds

Time Deposits

Saving Deposits

Demand Deposits

Fixed Asstes

Other Securitie

Loans

Secondary Reserves

Primary Reserves

Page 18: Manajemen Bank

Bagan sumber dan penggunaan dana bank

Branch Banking System / Operation

Suatu bank yang pola operasionalnya pada ruang yang luas, dengan memakai jaringan

kerja dimana bank tersebut memiliki cabang-cabang.

Kelebihan Branch banking System :

1. Organisasi besar dengan jaringan operasional luas.

Aktiva tetap daninventaris

Aktiva nonProduktif(unloanabl

Cadangan kasMinimal

Pemberian kredit

Penempatan /Perdagangan

AktivaProduktif(loanableModal sendiriDana Msyarakat :

RupiahDollar

Dana Pinjaman

Penyetoran /

Page 19: Manajemen Bank