manajemen bank
DESCRIPTION
ekonomiTRANSCRIPT
Bab I
Peranan Bank dan Pembangunan Ekonomi
Memperoleh profit merupakan tujuan utama berdirinya suatu badan usaha, baik
perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), yayasan maupun bentuk-bentuk badan
usaha lainnya. Profit yang diperoleh digunakan untuk membiayai operasi perusahaan dan
untuk melakukan ekspansi melalui berbagai kegiatan dimasa yang akan datang, serta
terjaminnya kelangsungan hidup perusahaan tersebut.
Dalam praktik, tidak semua badan usaha memperoleh keuntungan seperti yang
diharapkan, banyak perusahaan yang mengalami kerugian terus menerus. Dan akibatnya
perusahaan mengalami kebangkrutan yang pada akhirnya terjadi Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK) terhadap karyawannya sehingga menimbulkan pengangguran.
Agar suatu badan usaha tidak mengalami kerugian maka diperlukan pengelolaan
secara profesional, sehingga tujuan memperoleh keuntungan yang diharapkan dapat dicapai.
Kegiatan mengelola ini yang dikenal dengan istilah manajemen.
Setiap perusahaan memiliki ciri-ciri dan karakteristik tersendiri sehingga dalam
pengelolaannya harus disesuaikan dengan ciri dan karakteristik perusahaan tersebut. Salah
satu ciri atau karakteristik yang sangat berbeda adalah perusahaan yang menjual produk yang
berbentuk barang dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa, kedua jenis
perusahaan ini memerlukan pengelolaan yang berbeda.
Salah satu perusahaan yang menjual jasa adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang perbankan atau yang dikenal dengan nama bank. Bank merupakan perusahaan yang
menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Fungsi bank adalah sebagai
perantara diantara masyarakat yang membutuhkan dana dengan masyarakat yang mempunyai
kelebihan dana. Oleh karena bank sebagai perantara keuangan maka faktor kepercayaan dari
masyarakat merupakan faktor utama dalam menjalankan bisnis perbankan.
Menurut sejarahnya bisnis perbankan di Indonesia pada era tahun 1960 – 1970 an
belum begitu terkenal dimasyarakat, dimana kesan Bank masih angker, bank tidak perlu
mencari nasabah tetapi sebaliknya nasabah yang datang mencari bank. Pada era 1980 an dan
1990 an terutama dikeluarkannya Pakto 88 tahun 1988 dan UU No. 7 tahun 1992 dimana
bisnis perbankan tumbuh subur maka perbankan mulai aktif mengejar nasabah. Tumbuh
suburnya bisnis perbankan disebabkan pemerintah memberikan kesempatan untuk
mendirikan bank begitu mudah , misalnya dengan modal Rp. 50.000.000,- setiap orang dapat
mendirikan BPR (Bank Perkreditan Rakyat), akibatnya banyak orang yang latah untuk
mendirikan bank baru padahal mereka sebelumnya tidak mengenal bank secara baik. Pada era
tahun 1997 sampai dengan tahun 2000 merupakan kehancuran dunia perbankan di Indonesia,
banyak bank yang dilikuidasi (dibubarkan) dan banyak juga yang melakukan merger akibat
terus menerus menderita kerugian, baik bank pemerintah maupun milik swasta nasional.
Kehancuran bisnis perbankan ini akibat salah dalam pengelolaannya.
Dalam mengelola perbankan harus dilakukan secara profesional, mengelola bank
sangat berbeda dengan mengolah usaha industri, baik dari segi jenis produk yang ditawarkan
maupun dari segi waktu penawarannya. Ada 3 kelompok jasa bank yang perlu dikelola secara
profesional yaitu :
1. Kegiatan menghimpun dana (funding), merupakan kegiatan bank untuk menarik dana dari
masyarakat agar mau disimpan di bank yang bersangkutan dengan menawarkan produk
bank seperti deposito, giro, tabungan.
2. Menyalurkan dana (lending), yaitu kegiatan penyaluran dana melalui pemberian kredit
atau pinjaman.
3. Jasa bank lainnya (service), merupakan jasa penunjang produk bank yaitu antara
kelompok funding dan lending, tujuannya adalah untuk memperlancar jasa perbankan
yang sudah ada.
Ketiga kelompok ini harus dikelola secara bersama, sebab saling berkaitan terutama funding
dan lending. Agar masyarakat tertarik untuk menyimpan uangnya di bank, faktor penting yang
perlu diperhatikan adalah penentuan harga yaitu bunga (bagi bank berprinsip konvensional)
dan bagi hasil (bagi bank berprinsip syariah). Besarnya bunga yang ditawarkan untuk
simpanan sangat berpengaruh terhadap bunga pinjaman, sebab keuntungan bank yang utama
adalah selisih bunga simpanan dengan bunga pinjaman (spread based).
Manajemen perbankan adalah bagaimana mengelola ke 3 kelompok jasa tersebut
secara profesional dan simultan, sehingga dapat menghasilkan laba yang maksimal yang
diperoleh dari spread based, dan biaya-biaya yang dibebankan kepada nasabah melalui
jasa-jasa bank lainnya (fee based).
Agar keuntungan dapat diperoleh secara maksimal maka dalam pengelolaan perlu
didukung SDM yang handal, memiliki sarana dan prasarana yang mengikuti perkembangan
serta memiliki strategi pemasaran yang baik. Dukungan dari SDM yang berkualitas perlu
ditunjang dengan berbagai persyaratan, mulai dari perancangan analisa jabatan (job analysis),
perencanaan tenaga kerja, sistem rekruitmen dan seleksi, sistem pelatihan, penilaian prestasi
kerja sampai dengan masalah kompensasi yang akan diberikan.
Kegiatan utama dalam manajemen SDM adalah :
1. Analisa jabatan, adalah kegiatan mengumpulkan informasi-informasi tentang pekerjaan,
sehingga diketahui kebutuhan yang diperlukan untuk suatu pekerjaan.
2. Perencanaan SDM yaitu untuk mengetahui jumlah dan kualitas SDM harus terjaga agar
jangan sampai terjadi kekosongan akibat dari keluar masuk karyawan.
3. Penarikan karyawan (rekruitmen), yaitu serangkaian aktivitas mencari dan memikat
pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan
guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.
4. Seleksi, yaitu untuk memilih karyawan yang diinginkan dari sejumlah pelamar yang
berhasil ditarik sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
5. Pelatihan diberikan untuk memperdalam atau membiasakan calon karyawan dalam
bekerja, dan diarahkan kepada pengembangan karyawan.
6. Perencanaan karir, yaitu dengan perencanaan karir maka karyawan dapat menentukan
jalan karirnya sesuai dengan kemampuannya.
7. Kompensasi, dengan penentuan kompensasi yang adil dan manusiawi (wajar) akan
memberikan berbagai keuntungan seperti ketenangan dalam bekerja, adanya rasa
memiliki, sehingga pada akhirnya motivasi dan gairah kerja karyawan juga akan
meningkat.
Pengelolaan selanjutnya adalah pengelolaan pemasaran bank secara matang, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pengendaliannya. Pengelolaan pemasaran bank
meliputi strategi produk, strategi harga, strategi lokasi dan lay out, serta strategi promosi.
Produk bank yang bersifat jasa memiliki karakteristik tersendiri, oleh karena itu penentuan
produk bank harus benar-benar dipilih dan dikelola secara benar. Begitu pula dengan strategi
harga harus ditetapkan dengan hati-hati mengingat di dalam bank penentuan harga sangat
sensitif. Kemudian penentuan lokasi kantor bank harus dilakukan dengan berbagai
pertimbangan apakah dekat pasar, pemukiman, atau industri. Penentuan lay out gedung dan
lay out ruangan harus dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi nasabahnya,
sehingga perlu dirancang sesuai dengan selera nasabah. Dan masalah promosi bank kepada
seluruh nasabah dan calon nasabah dilakukan melalui berbagai cara.
KEGIATAN BANK
Bab II
Pengertian Bank
Mendengar kata Bank setiap orang selalu mengaitkannya dengan uang, sehingga
selalu saja ada anggapan bahwa yang berhubungan dengan Bank ada kaitannya dengan uang,
sebab Bank sebagai lembaga keuangan menyediakan berbagai jasa keuangan.
Secara sederhana pengertian Bank adalah :
Lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.
Sedangkan yang dimaksud lembaga keuangan adalah :
Setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan dimana kegiatannya baik hanya
menghimpun dana, atau hanya menyalurkan dana atau kedua-duanya menghimpun dan
menyalurkan dana.
Dari pengertian tersebut di atas, maka Bank merupakan perusahaan yang bergerak
dalam bidang keuangan artinya usaha perbankan selalu berkaitan dengan masalah bidang
keuangan, oleh karena itu perbankan meliputi 3 kegiatan utama :
1. menghimpun dana (funding)
2. menyalurkan dana (landing)
3. memberikan jasa bank lainnya kegiatan pendukung.
Menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana (uang)
dengan cara membeli dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan, dengan cara memasang
strategi tertentu agar masyarakat mau menanamkan dananya terutama yang berhubungan
dengan masalah harga (bunga).
Menyalurkan dana adalah melemparkan kembali dana yang diperoleh lewat simpanan
kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman (kredit) bagi bank yang berdasarkan prinsip
konvensional atau pembiayaan bagi bank yang berprinsip syariah. Dalam pemberian kredit
selain bunga pinjaman, bank juga mengenakan jasa pinjaman kepada penerima kredit dalam
bentuk biaya administrasi, biaya provisi dan komisi. Sedangkan bank syariah berdasarkan
bagi hasil (penyertaan modal).
Keuntungan bagi bank konvensional adalah selisih dari bunga simpanan terhadap
bunga pinjaman (bunga simpanan > bunga pinjaman) disebut spread based, dan jika bunga
pinjaman < dari bunga simpanan berarti kerugian disebut negative spread.
Kegiatan pokok perbankan
Pada bank berprinsip syariah yaitu disesuaikan dengan prinsip hukum islam, maka diterapkan
:
pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)
pembiayaan berdasarkan prinsip pernyataan modal (musharakah)
prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah)
pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah)
dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank
oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).
Pengertian jasa lainnya merupakan jasa pendukung atau pelengkap kegiatan
perbankan yang diberikan untuk kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana,
baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan simpanan dan kredit maupun tidak
langsung.
A. Jenis-Jenis Bank
Praktik perbankan di Indonesia saat ini diatur dalam undang-undang perbankan
memiliki beberapa jenis Bank, dimana perbedaannya dapat dilihat dari segi fungsi,
kepemilikan dan dari segi menentukan harga. Dari segi fungsi perbedaan yang terjadi terletak
pada luasnya kegiatan atau jumlah produk yang dapat ditawarkan maupun jangkauan wilayah
operasinya. Dari segi kepemilikan perusahaan dapat dilihat dari segi pemilikan saham yang
ada serta akte pendiriannya. Sedangkan dari menentukan harga yaitu dari segi bunga atau dari
segi bagi hasil.
Menurut undang-undang No. 14 tahun 1967 jenis bank di Indonesia adalah :
1. Bank Umum]2. Bank Pembangunan3. Bank Tabungan4. Bank Pasar5. Bank Desa6. Lumbung Desa7. Bank Pegawai8. Dan lain sebagainya.
Kemudian menurut UU Pokok Perbankan Perbankan No. 7/1992 dan ditegaskan lagi dengan
keluarnya UU RI. No. 10 tahun 1998 jenis perbankan terdiri dari dua jenis Bank yaitu :
1. Bank Umum
2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Pengertian Bank Umum dan BPR :
Bank Umum
BPR
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.
Perbedaannya :
Bank umum : artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada dan dapat
beroperasi diseluruh wilayah.
BPR mempunyai arti jauh lebih sempit, dimana kegiatannya hanya menghimpun dana
(tidak dengan simpanan giro) dan menyalurkan dana saja, dan wilayah operasinya terbatas
pada wilayah-wilayah tertentu saja, serta tidak diperkenankan ikut kliring serta transaksi
valuta asing.
Disamping kedua jenis bank tersebut terdapat satu jenis bank yang ada di Indonesia
yaitu Bank Sentral (BI), yang diatur oleh UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia,
pada bab III pasal 7 dikatakan bahwa tujuan BI adalah untuk mencapai dan memelihara
kestabilan Rupiah.
Kestabilan Rupiah yang dimaksudkan adalah menjaga kestabilan nilai Rupiah terhadap
barang dan jasa yang dapat diukur dengan atau tercermin dari perkembangan laju inflasi, dan
menjaga kestabilan nilai Rupiah terhadap mata uang negara lain.
Agar kestabilan nilai Rupiah dapat tercapai dan terpelihara maka BI memiliki tugas
antara lain :
1. menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
2. mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
3. mengatur dan mengawasi Bank.
Dipandang dari segi kepemilikannya yaitu siapa saja yang memiliki bank tersebut
yang dapat dilihat dari akte pendirian dan penguasaan saham yang dimiliki bank yang
bersangkutan.
a. Bank milik Pemerintah, yaitu dimana akte pendirian maupun modalnya dimiliki
Pemerintah sehingga seluruh keuntungan Bank ini dimiliki oleh Pemerintah.
b. Bank milik Swasta Nasional, yaitu bank yang seluruh atau sebagian besar dimiliki oleh
swasta nasional serta akte pendiriannya didirikan oleh swasta.
c. Bank milik Asing, yaitu cabang dari Bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta
maupun pemerintah.
d. Bank milik Campuran, yaitu bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pihak asing
dan pihak swasta nasional.
Dalam praktiknya jenis Bank dilihat dari status dibagi ke dalam dua macam yaitu:
Bank Devisa, bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang
berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan.
Bank Non Devisa, merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan
transaksi sebagai Bank Devisa.
Bab III
Kegiatan Perbankan
A. Kegiatan-kegiatan Bank.
Dalam menjalankan usahanya sebagai lembaga keuangan, kegiatan bank sehari-hari
tidak akan terlepas dari bidang keuangan untuk melayani segala kebutuhan para nasabah. Hal
ini sesuai dengan kegiatan utama suatu Bank yaitu sebagai funding dan lending, disamping
menyediakan jasa lainnya. Hanya aktivitas Bank ini dilihat dari jenis Bank tersebut apakah
berbentuk Bank Umum atau BPR.
Dewasa ini kegiatan-kegiatan perbankan yang ada di Indonesia terutama kegiatan bank umum
adalah sebagai berikut:
1. Menghimpun dana dari masyarakat (Funding) dalam bentuk:
a. Simpanan Giro (Demand Deposit) yang merupakan simpanan pada bank di mana
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau bilyet giro.
b. Simpanan Tabungan (SavingDeposit) yaitu simpanan pada bank yang penarikannya
dapat dilakukan sesuai perjanjian antara bank dengan nasabah dan penarikannya
dengan menggunakan slip penarikan, buku tabungan, kartu ATM atau sarana
penarikan lainnya.
c. Simpanan Deposito (Time Deposit) merupakan simpanan pada bank yang
penarikannya sesuai jangka waktu (jatuh tempo) dan dapat ditarik dengan bilyet
deposito atau sertifikat deposito.
2. Menyalurkan dana ke masyarakat (Lending) dalam bentuk kredit seperti:
a. Kredit Investasi kredit yang diberikan kepada para invest untuk investasi yang
penggunaannya jangka panjang.
b. Kedit Modal Kerja merupakan kredit yang diberikan untuk membiayai di kegiatan
suatu usaha dan biasanyanya bersifat jangka pendek guna memperlancar transaksi
perdagangan.
c. Kredit Perdagangan kredit yang diberikan kepada para yang baik agen-agen maupun
pengecer.
d. Kredit Konsumtif merupakan kredit ydng digunakan untuk konsumsi atau dipakai
untuk keperluan pribadi.
e. Kredit Produktif kredit yang digunakan untuk barang atau jasa.
3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya(Services) antara lain:
a. Menerima setoran-setoran seperti: Pernbayaran pajak, pembayaran telepon,
pembayaran air, pembayaran listrik, pembayaran uang kuliah.
b. melayani pembayaran-pembayaran seperti: Gaji/ Pensiun / honorarium, Pembayaran
deviden, Pembayaran kupon, Pernbayaran bonus/hadiah.
c. Di dalam pasar modal perbankan dapat memberikan atau menjadi: Penjamin emisi
(Underwriter), Penanggung (Guarantor), Wali amanat (Trustee), Perantara
perdagangan efek (pialang/broker), Pedagang efek (Dealer), perusahaan pengelola
dana (invesment company).
d. Transfer (kiriman Uang) merupakan jasa kiriman uang antar bank h;dk antar bank
yang sama maupun bank yang berbeda. Pengiriinan uang dapat dilakukan untuk dalarn
kota, luar kota maupun luar negeri.
e. Inkaso (Collection) merupakan jasa penagilian warkat antar bank yang berasal dari
luar kota berupa cek,bilyet giro atau surat-surat berharga lainnya, baik berasal dari
warkat bank dalam negeri maupun luar negeri.
f. Kliring (Clearing) merupakan jasa penarikan warkat (cek atau BG) yang berasal dari
dalam satu kota, termasuk transfer dalam kota antar bank.
g. Safe Deposit Box merupakan jasa penyimpanan dokumen berupa surat-surat atau
benda berharga. Safe Deposit Box lebih dikenal dengan nama Safe Loket.
h. Bank Card merupakan jasa penerbitan kartu-kartu kredit yang dapat digunakan dalam
berbagai transaksi dan penarikan tunai di ATM. (Anjungan Tunai Mandiri) setiap hari.
i. Bank Notes (Valas) merupakan kegiatan jual beli mata uang asing.
j. Bank Garans merupakan jaminan yang diberikan kepada nasabah dalam pembiayaan
proyek tertentu.
k. Referensi Bank merupakan surat referensi yang dikeluar oleh bank.
l. Bank Draft merupakan wesel yang diterbitkan oleh bank.
m. Letter of Credit (LX) merupakan jasa yang diberikan dalam rangka mendukung
kegiatan atau transaksi ekspor impor.
n. Cek Wisata (Travellers Cbeque) merupakan cek perjalanan yang biasa digunakan oleh
para turis dan dibelanjakan di berbagai tempat perbelanjaan.
o. Dan jasa lainnya.
B. Keuntungan Bank
Harapan utama yang diinginkan setiap perusahaan adalah memperoleh keuntungan.
Dalam praktik perbankan di Indonesia dewasa ini terdapat dua model untuk mencari
keuntungan yaitu :
Bank yang berdasarkan prinsip konvensional
Bank yang berdasarkan prinsip Syariah.
Pembahasan kita selanjutnya akan lebih terfokus pada Bank Konvensional mengingat bank
jenis ini lebih mendominasi kegiatan perbankan di Indonesia saat ini.
Keuntungan (profit) Bank yang berdasarkan prinsip konvensional adalah berdasarkan
bunga yang telah ditentukan. Bunga bagi Bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang
diberikan oleh Bank kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya, bunga juga
dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan)
dan yang harus dibayar oleh nasabah kepada Bank (nasabah yang memperoleh pinjaman).
Dengan demikian maka ada 2 macam bunga yang diberikan kepada nasabah :
Bunga simpanan, yaitu bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi
nasabah yang menyimpan uangnya di Bank.
Bunga pinjaman yaitu bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus
dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank.
Bunga simpanan maupun bunga pinjaman merupakan komponen utama faktor biaya dan
pendapatan bagi bank, dimana bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus dikeluarkan
kepada nasabah sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima dari
nasabah.
C. Faktor – faktor yang mempengaruhi bunga
Agar profit yang diperoleh dapat maksimal maka pihak manajemen bank harus pandai
dalam menentukan besar kecilnya komponen suku bunga, hal ini disebabkan apabila salah
dalam menentukan besar kecilnya komponen suku bunga maka akan dapat merugikan bank
itu sendiri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga sebagai
berikut :
Kebutuhan dana
Faktor ini dikhususkan untuk dana simpanan, yaitu seberapa besar kebutuhan dana yang
diinginkan, jika bank mengalami kekurangan dana sementara pemohon pinjaman
meningkat maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi adalah
dengan meningkatkan suku bunga simpanan akan pula meningkatkan suku bunga
pinjaman.
Target laba yang diinginkan
Faktor ini dikhususkan untuk bunga pinjaman, hal ini disebabkan target laba merupakan
salah satu komponen dalam menentukan besar kecilnya suku bunga pinjaman.
Kualitas jaminan
Kualitas jaminan juga diperuntukkan untuk suku bunga pinjaman, semakin likuid jaminan
yang diberikan maka semakin rendah suku bunga kredit yang diberikan, dan begitu pula
sebaliknya.
Kebijaksanaan pemerintah
Dalam menentukan baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman, bank tidak
boleh melebihi batasan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah, artinya ada batasan
maksimal dan batas minimal untuk suku bunga yang diizinkan, tujuannya adalah agar
bank dapat bersaing secara sehat.
Jangka waktu
Baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman faktor jangka waktu sangat
menentukan, semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi
bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko macet dimasa mendatang.
Sedangkan untuk bunga simpanan, semakin panjang jangka waktu maka bunga simpanan
semakin rendah dan sebaliknya.
Reputasi perusahaan
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh pinjaman sangat menentukan tingkat
suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafid
kemungkinan resiko kredit macet dimasa mendatang relatif kecil, dan demikian juga
sebaliknya.
Produk yang kompetitif
Produk yang kompetitif sangat menentukan besar kecilnya bunga pinjaman, dimana bunga
kredit yang diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang
kompetitif. Hal ini disebabkan produk yang kompetitif tingkat perputaran produknya
tinggi sehingga pembayarannya diharapkan lancar.
Hubungan baik
Dalam praktik bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah primer (utama) dan
nasabah sekunder (biasa), penggolongan ini didasarkan pada keaktifan serta loyalitas
nasabah yang bersangkutan terhadap bank.
Persaingan
Dalam kondisi tidak stabil dan bank kekurangan dana, sementara tingkat persaingan
dalam memperebutkan dana simpanan (kegiatan funding) cukup ketat, maka bank harus
bersaing dengan bank lainnya. Jika bank lain (pesaing) memberikan bunga simpanan 15%
maka bank ybs. Memberikan bunga simpanan lebih tinggi (16%).
D. Komponen-komponen dalam menentukan bunga
Keuntungan utama dari bisnis perbankan adalah bagaimana mengelola dan
menentukan bunga pinjarnan secara fleksibel sehingga menghasilkan laba yang maksimal.
Artinya tingkat suku pinjaman haruslah lebih tinggi dari suku bunga simpanan sehingga bank
dapat memperoleh keuntungan. Namun dalarn kondisi tertentu misalnya kesulitan dana maka
dapat terjadi sebaliknya yaitu suku bunga simpanan lebih tinggi dari bunga pinjaman. Kondisi
iniyangterjadi tahun 1998 sampai tahun 2000. Dan kondisi ini dikenal dengan istilah negative
spread
Dalam menentukan besar kecilnya suku bunga kredit yang akan diberikan kepada para
debitur, terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan, komponen-komponen ini ada
yang dapat diminimalkan dan ada pula yang tidak sama sekali. Komponen-komponen tersebut
:
Total biaya dana (cost of fund)
Biaya operasi
Cadangan resiko kredit macet
Laba yang diinginkan
Pajak
Adapun komponen dalarn menentukan suku bunga kredit antara lain :
1. Total Biaya Dana (Cost of Fund)
merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik
dalarn bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito. Total biaya dana tergantung dari
seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk memperoleh dana yang diinginkan. Semakin
besar bunga yang dibebankan terhadap bunga simpanan semakin tinggi pula biaya dananya
dernikian pula sebaliknya. Total biaya dana ini harus dikurangi dengan cadangan wajib
atau Reserve Requirement (RR) yang telah ditetapkan oleh Pernerintah. Saat ini besarnya
RR yang ditetapkan pernerintah besarnya 5.
2. Biaya Operasi
Dalam melakukan setiap kegiatan, setiap bank membutuhkan berbagai sarana dan
prasarana baik berupa manusia maupun alat. Penggunaan sarana dan prasarana ini
rnernerlukan sejumlah biaya yang harus ditanggung bank sebagai biaya operasi. Biaya
operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalarn melaksanakan operasinya.
Biaya ini terdiri dari biaya gaji pegawai, biaya administrasi, biaya pemeliharaan dan
biaya-biaya lainnya.
3. Cadangan resiko kredit macet
Merupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang akan diberikan, hal ini
disebabkan setiap kredit yang diberikan pasti mengandung suatu resiko tidak terbayar. Resiko
ini dapat timbul baik disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu pihak bank perlu
mencadangkannya sebagai sikap bersiaga menghadapinya dengan cara membebankan
sejurnlah presentase tertentu terhadap kredit yang disalurkan.
4. Laba ))ang diinginkan
Setiap kali melakukan transaksi bank selalu ingin memperoleh laba yang maksimal.
Penentuan ini ditentukan oleh beberapa pertimbangan penting, mengingat penentuan
besarnya laba sangat mempengaruhi besarnya bunga kredit. Dalam hal ini biasanya bank
disamping melihat kondisi pesaing juga melihat kondisi nasabah apakah nasabah utama
atau bukan dan juga melihat sektor-sektor yang dibiayai, misalnya jika proyek pernerintah
atau untuk pengusaha/rakyat kecil maka labanya pun berbeda dengan yang komersil.
5. Pajak
Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank yang memberikan
fasilitas kredit kepada nasabahnya.
Untuk lebih mudah memaharni pernbebanan suku bunga berikut ini contoh
komponen-komponen pembebanan suku bunga dalam menentukan suku bunga kredit adalah
sebagai berikut:
PT.Bank MARINDO menentukan suku bunga. deposito sebesar 18 % kepada para
deposannya. Cadangan Wajib (RR) yang ditetapkan pemerintah adalah 5%. Kemudian biaya
operasi yang dikeluarkan adalah 6 % dan cadangan resiko kredit macet 1 %. laba yang
diinginkan adalah 5% dan pajak 20%.
pertanyaan:
Hitung berapa bunga kredit yang diberikan (based lending rate) kepada para debitumya(perminjam).
Bunga yang dibebankanCost of Fund = . 100 % - Cadangan wajib
18%Cost of Fund = = 18,95 % 95%
Jadi cost of fund 18, 95 % dibulatkan menjadi 19 % untuk menghitung bunga kredit yang
diberikan adalah sebagai berikut:
Total Biaya Dana (cost of fund) = 19 %Total biaya operasi = 6 % 25 %Cadangan resiko kredit macet = 1 % 26 %Laba yang diinginkan = 5 % 31 %Pajak 20 % dari laba (5%) = 1 %Bunga kredit yang diberikan(based lending rate) 32 %
BAB V
MANAJEMEN DANA BANK (TREASURY)
Manajemen dana bank adalah suatu proses pengelolaan penghimpunan dana-dana
masyarakat ke dalam bank dan pengelolaan dana-dana tersebut bagi kepentingan bank dan
masyarakat pada umumnya, serta pemupukannya secara optimal melalui penggerakan semua
sumber daya yang tersedia demi mencapai tingkat profitabilitas yang memadai, sesuai dengan
batas ketentuan peraturan yang berlaku.
Dalam pengelolaan aktiva bank / penggunaan dana bank harus memperhatikan 3 sasaran
yaitu (a). Likuiditas, (b) keamanan, (c) pendapatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen dana bank terdiri dari 4 kelompok yaitu
(1) Kebijaksanaan pemerintah dibidang moneter. (2) Lingkungan perbankan, (3) Mobilisasi
dana, (4) Pasar modal
MODEL SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA BANK
Dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank ataupun aktiva lancar yang dikuasai
bank dan setiap waktu dapat diuangkan. Ada 2 model penghimpunan dan penyaluran dana,
yaitu :
1. The pool of fund model for assets management
Source of funds Allocation of Funds
Demand DepositsT IT IPAN
Pool ofSaving Deposits
LoansSecondary ReservesPrimary ReservesOther SecuritieTime DepositsCapital Funds
Fixed Asstes
Bagan di atas menjelaskan bahwa dana yang tersedia dapat
berasal dari giro, deposito, tabungan, dan modal. Semua dana yang tersedia dihimpun menjadi
satu, kemudian dialokasikan pada berbagai kemungkinan pengalokasian dana bank, untuk :
a. Primary reserves yaitu prioritas pertama yang berupa alat – alat likuid berupa kas, giro di
bank Indonesia, dan saldo pada bank lain, cek dan uang yang ada dalam proses penagihan.
b. Secondary reserves adalah prioritas kedua yang berupa harta yang dapat memberikan
pendapatan bagi bank dan sekaligus merupakan alat likuid. Jadi secondary reserves
mempunyai 2 fungsi yaitu (a) menjaga likuiditas, dan (b) profitabilitas.
c. Pinjaman (loans) merupakan bagian dana bank yang dipergunakan untuk menciptakan
pendapatan.
d. Surat-surat berharga merupakan dana bank yang dipergunakan dalam bentuk penyertaan
dana pada suatu perusahaan, yang ditujukan untuk memperoleh keuntungan.
2. The assets allocation model for assets management
Source of fund from liquidity – Use of funds as allocated by
Probability center liquidity – probability center
Dalam pendekatan ini, dana yang terkumpul tidak di pool terlebih dahulu tetapi
langsung dialokasikan ke berbagai kegiatan investasi bank. Dengan demikian begitu terjadi
satu jenis dana tersedia maka direncanakan pengalokasiannya ke dalam investasi secara
terpisah.
Capital Funds
Time Deposits
Saving Deposits
Demand Deposits
Fixed Asstes
Other Securitie
Loans
Secondary Reserves
Primary Reserves
Bagan sumber dan penggunaan dana bank
Branch Banking System / Operation
Suatu bank yang pola operasionalnya pada ruang yang luas, dengan memakai jaringan
kerja dimana bank tersebut memiliki cabang-cabang.
Kelebihan Branch banking System :
1. Organisasi besar dengan jaringan operasional luas.
Aktiva tetap daninventaris
Aktiva nonProduktif(unloanabl
Cadangan kasMinimal
Pemberian kredit
Penempatan /Perdagangan
AktivaProduktif(loanableModal sendiriDana Msyarakat :
RupiahDollar
Dana Pinjaman
Penyetoran /