malaria

10
SKENARIO 3 BLOK INFEKSI DAN PENYAKIT TROPIK MALARIA KELOMPOK A4 Ketua : Fadl i Fadi l Ramadhan R 1102009102 Sekretaris: Annisa Azlika Rizqita 1102009037 Anggota : Aqsha Amanda 1102009038 Arani Nadhira 1102009039 Edo Pramana Putra 1102009093 Indah F rysdia Lestari 1102009138 Indah T ri Handayani 1102009139 Anugrah Maha Dewa PM 1102008039 Iman Sulaiman 1102008121 Julian Pratama 1102008127 F AKUL T AS KEDOKTERAN UNIVERSI T AS YARSI 2009 – 2010

Upload: aqsha-amanda

Post on 30-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

skenariio 3

TRANSCRIPT

7/16/2019 Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/malaria-56338602c9034 1/10

SKENARIO 3

BLOK INFEKSI DAN PENYAKIT TROPIK 

MALARIA

KELOMPOK A4

Ketua : Fadli Fadil Ramadhan R 1102009102

Sekretaris: Annisa Azlika Rizqita 1102009037

Anggota : Aqsha Amanda 1102009038

Arani Nadhira 1102009039

Edo Pramana Putra 1102009093

Indah Frysdia Lestari 1102009138

Indah Tri Handayani 1102009139

Anugrah Maha Dewa PM 1102008039

Iman Sulaiman 1102008121

Julian Pratama 1102008127

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

2009 – 2010

7/16/2019 Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/malaria-56338602c9034 2/10

Malaria

Pak Mardoni, seorang pegawai Biro Pusat Statistik di Jakarta baru kembali dari melakukan

studi lapangan di Papua selama dua minggu. Dua minggu setelah kembali dari Papua pak Mardoni

di rawat di RS YARSI karena mengalami demam selama seminggu. Demam dirasakan setiap dua

hari sekali dimana setiap kali demam didahului menggigil dan setelah demam berkeringat. Setelah

demam Pak Mardoni dapat pulih seperti biasa. Dokter menduga pak Mardoni menderita malaria.

Setelah melakukan pemeriksaan sediaan hapus darah tepi, dokter mengatakan pak Mardoni

terinfeksi Plasmodium falciparum. Menjawab pertanyaan dokter tentang obat profilaksis malaria,

Pak Mardoni mengatakan sudah mendapat obat tetapi tidak meminumnya.

Pak Mardoni bertanya apakah keluarganya yang tinggal serumah dapat tertular dari dirinya.

Dokter menjelaskan karena vektor malaria yaitu nyamuk Anopheles tidak terdapat di Jakarta makakeluarga pak Mardoni kecil kemungkinan akan tertular malaria dari ayahnya. Dokter kemudian

memberikan penyuluhan/KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) yang merupakan salah satu

 bentuk implementasi strategi kegiatan Gerakan Berantas Kembali Malaria (Gebrak Malaria)

yang telah dicanangkan oleh Depkes RI pada tahun 2000.

7/16/2019 Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/malaria-56338602c9034 3/10

TIU 1 Memahami dan Menjelaskan tentang Vektor Malaria ( Anopheles)

1.1 Definisi Vektor 

1.2 Epidemiologi Vektor Malaria

1.3 Morfologi Vektor Malaria dan Daur Hidup Vektor Malaria

1.4 Kasifikasi Vektor Malaria

1.5 Bionomik Vektor Malaria

1.6 Pemberantasan dan Pencegahan Vektor Malaria

TIU 2 Memahami dan Menjelaskan tentang Plasmodium yang menyebabkan Malaria

2.1 Definisi plasmodium

2.2 Klasifikasi

2.3 Morfologi dan daur hidup Plasmodium2.4 Epidemiologi

2.5 Patologi dan gejala klinis

2.6 Transmisi

TIU 3 Memahami dan Menjelaskan tentang Malaria

3.1 Definisi Malaria

3.2 Etiologi Malaria

3.3 Epidemiologi Malaria

3.4 Manifestasi Klinis Malaria

3.5 Diagnosis Malaria

3.6 Pemeriksaan Penunjang Malaria

3.7 Prognosis Malaria

TIU 4 Memahami dan Menjelaskan tentang obat-obat Malaria

4.1.1Klasifikasi

4.1.2Farmakodinamik 

4.1.3Farmakokinetik 

4.2.1Tatalaksana

7/16/2019 Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/malaria-56338602c9034 4/10

TIU 1 Memahami dan Menjelaskan tentang Vektor Malaria ( Anopheles)

1.1 Definisi

Vektor adalah jasad (biasanya serangga) yang dapat menularkan penyakit kepada

hewan dan manusia.

1.2 Epidemiologi

 

Penentuan vektor malaria didasarkan atas penemuan sporozoit malaria di kelenjar liur 

nyamuk anophelini yang hidup di alam bebas.Cara yang digunakan adalah pembedahan nyamuk 

 betina.Berbagai faktor yang perlu diketahui untuk menentukan vektor di suatu daerah endemmi

malaria adalah :1)Pada pembedahan nyamuk alam positif mengandung sporozoit;2)kebiasaannyamuk anophelini mengisap darah manusia(antropofilik);3)umur nyamuk betina lebih dari 10

hari;4)kepadatan yang tinngi dan mendominasi spesies lain;5)hasil infeksi percobaan di

laboratorium yang menunjukan kemampuan untuk mengembangkan plasmodium menjadi

stadium sporozoit.

Prevalensi kasus malaria di satu daerah endemi malaria dan di daerah endemi malaria

lainnya tidak sama,tergantung pada prilaku spesies nyamuk yang menjadi vektor.

1.3 Morfologi dan Daur Hidup

Morfologi

a).Stadium telur :

-Berbentus seperti perahu yang bagian bawahnya konveks dan bagian atasnya konfaks.

-Mempunyai sepasang pelampung yang terletak pada sebelah lateral.

 b).Stadium larva :

 bagian-bagian badan berbentuk khas,yaitu :

-Spirakel pada bagian posterior abdomen,

-Tergal plate pada bagian tengah sebelah dorsal abdomen

-Bulu palma pada bagian lateral abdomen

c).Stadium pupa

-Mempunyai tabung pernafasan(respiratory trumpet)yang berbentuk lebar dan pendek 

d).Stadium dewasa

-Pulpus nyamuk jantan dan betina mempunyai panjang hampir sama dengan panjang

7/16/2019 Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/malaria-56338602c9034 5/10

probosisnya

-Nyamuk jantan ruas palpus bagian apikal berbentuk gada(club form),nyamuk betina ruas

 palpusnya mengecil

-Sayap pada bagian pinggir(kosta dan vena I)ditumbuhi sisik sayap yang berkelompok 

membentuk gambaran belang-belang hitam putih dan bagian ujung sisk sayap membentuk 

lengkung(tumpul)

-Bagian posterior abdomennya sedikit lancip

Daur Hidup

Nyamuk anopheleni mengalami metamorforsis sempurna.telu menetas menjadi larva yang

kemudian melakukan pengelupasan kulit/eksoskelet sebanyak 4 kali;lalu tumbuh menjadi pupa danakhirnya menjadi nyamuk dewasa jantan atau betina.Waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan

sejak telur diletakan sampai menjadi dewasa bervariasi antara 2-5 minnggu,tergantung pada

spesies,makanan yang tersedia dan suhu udara.Tempat perindukan anophelini bermacam-macam

tergantung pada spesies dan dapat dibagi menurut 3 kawasan yaitu kawasan pantai,pedalaman,kaki

gunung dan kawasan gunung.

Dikawasan pantai dengan tanaman bakau di danau pantai atau lagun(lagoon),rawa dan

empang sepanjang pantai,ditemuka anopheles sundaicus.Selain an.sundaicus,dapat juga ditemukan

an.subpitus di tempat perindukan tersebut terutama danau di pantai dan empang.Di kawasan

 pedalaman yang ada sawah,rawa,empang,saluran irigasi dan sungai ditemukan

an.aconitus,an.barbirostis,an.farauti,an.bancofti,an.niggerimusdan an.sinensis.Kawasan kaki

gunung dengan perkebunan atau hutan detemukan an.balabacesis,sedangkan di daerah gunung di

temukan an.maculatus.

1.4 Klasifikasi

1.5 Bionomik 

1.6 Pemberantasan dan pencegahan(Gebrak Malaria)

Pemberantasan malaria dapat dilakukan melalui berbagai cara,di antaranya:

1. mengobati penderita malaria.

2. mengusahakan agar tidak terjadi kontak antara nyamuk anophelini dan manusia,yaitu dengan

memasang kawat kasa di bagian terbuka rumah(jendela dan pintu)menggunakan kelambu dan

repellent.

7/16/2019 Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/malaria-56338602c9034 6/10

3. mengadakan penyuluhan tentang sanitasi lingkungan dan pendidikan kesehatan kepada

masyarakat yang berkaitan dengan upaya memusnahkan tempat-tempat perindukan nyamuk dan

 penetapan kandang ternak di antara tempat perindukan dan rumah penduduk.

TIU 2 Memahami dan Menjelaskan tentang Plasmodium yang menyebabkan Malaria.

2.1 Definisi Plasmodium

2.2 Kasifikasi

1) plasmodium viva

2) plasmodium ovale

3) plasmodium falciparum4) plasmodium malariae

2.3 Morfologi dan Daur Hidup

2.4 Epidemiologi

2.5 Patologi dan Gejala Klinis Infeksi

2.6 Transmisi

TIU 3 Memahami dan Menjelaskan tentang Malaria

3.1 Definisi Malaria

Merupakan penyakit infeksi akut atau kronis yang disebabkan oleh plasmodium,di tandai

dengan demam rekuren,anemia dan hepatosplenomegali.

3.2 Etiologi Malaria

Malaria disebabkan oleh protozoa dari genus plasmodium.Pada manusia Plasmodiumterdiri

dari 4 spesies,yaitu plasmodium vivax,plasmodium falciparum,plasmodium ovale dan

 plasmodium malariae.plasmodium falciparum menyebabkan infeksi berat bahkan dapat

menimbulakan kematian.Keempat species plasmodium yang terdapat di Indonesia yaitu

 plasmodium falciparum yang menyebabkan malaria tropika, plasmodium vivax yang

menyebabkan malaria tertiana, plasmodium malariae yang menyebabkan malaria kuartana dan

 plasmodium ovale yang menyebabkan malaria ovale.

Seorang dapat terinfeksi lebih dari satu jenis plasmodium,dikenal sebagai infeksi

campuran/majemuk(mixed infection).Pada umumnya dua jenis plasmodium yang paling banyak 

7/16/2019 Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/malaria-56338602c9034 7/10

dijumpai adalah campuran antara plasmodium falciparum dan plasmodium vivax atau

 plasmodium malariae.Kadang-kadang dijumpai tiga jenis plasmodium sekaligus,meskipun hal

ini jarang sekali terjadi.Infeksi campuran biasanya terdapat di daerah dengan angkan penularan

tinggi.

3.3 Epidemiologi Malaria

3.4 Manifestasi Klinis Malaria

3.5 Diagnosis Malaria

3.6 Pemeriksaan Penunjang Malaria

Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan tetes darah untuk malaria

Pemeriksaaan mikroskopik darah tepi untuk menemukan adanya parasit malaria sangat

 penting untuk menegakkan diagnosis. Pemeriksaan satu kali dengan hasil negatif tidak 

mengenyampingkan dignosis malaria. Pemeriksaan darah tepi 3 kali dan hasil negatif maka

diagnosis malaria dapat dikesampingkan. Pemeriksaan pada saat penderita demam atau

 panas dapat meningkatkan kemmungkinan ditemukannya parasit. pemeriksaan parasit

malaria melalui aspirasi sumsum tulang belakang hanya untuk maksud akademis dan tidak 

sebagai cara diagnosis yang praktis.

• Tetesan darah tebal.

Merupakan cara terbaik untuk menemukan parasit malaria karena tetesan darah

cukup banyak dibandingkan preparat darah tipis. Pemeriksaan parasit dilakukan

selama 5 menit (diperkirakan 100 lapang pandangan dengan pembesaran kuat).

Preparat dinyatakan negatif bila setelah diperiksa 200 lapang pandangan dengan

 pembesaran kuat 700-1000 kali tidak ditemukan parasit.

• Tetesan darah tipis.

Digunakan untuk identifikasi plasmodium. Kepadatan parasit dinyatakan sebagai

hitung parasit (parasite count), dapat dilakukan berdasar jumlah eritrosit yang

mengandung parasit per 1000 sel darah merah. Bila jumlah parasit > 10000/ul darahmenandakan infeksi yang berat. Hitung parasit penting untuk menentukan pronosa

7/16/2019 Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/malaria-56338602c9034 8/10

 penderita malaria, walaupun komplikasi juga dapat timbul dengan jumlah parasit

yang minimum.

2. Tes antigen : P-F test

Yaitu mendeteksi antigen dari P.falciparum ( Histidine Rich Protein II). Deteksi sangat cepat

hanya 3-5 menit, tidak memerlukan latihan khusus, sensitivitasnya baik, tidak memerlukan

alat khusus. Deteksi untuk antigen vivax sudah beredaran di pasaran yaitu dengan metode

ICT. Tes sejnis dengan mendeteksi laktat dehidrogenase dari plasmodium (pLDH) dengan

cara immunochromatografic telah dipasarkan dengan nama tes OPTIMAL. Optimal dapat

mendeteksi dari 0-20 parasit/ul darah dan dapat membedakan apakah infeksi P.falciparum

atau P.vivax. sensitivitas sampai 95% dan hasil positif salah lebih rendah dai tes deteksi

HRP-2. Tes ini sekarang dikenal sebagai tes cepat (rapid test ). Tes ini tersedia dalam

 berbagai nama tegantung pabrik pembuatnya.

3. Tes serologi

Tes serologi mulai diperkenalkan sejak tahun 1960 dengan memakai tekhnik indirect 

 flourescent antibody test. Tes ini berrguna untunk mendeteksi adanya antibodi spesifik 

terhadap malaria atau pada keadaan dimana parasit sangat minimal. Manfaat tes serologi

terutama untuk penelitian epidemiologi atau alat uji saring donor darah. Titer >1:200

dianggap sebagai infeksi baru; dan test >1:20 dinyatakan positif. Metode tes serologi yang

lain antara lain, indirect haemagglutination test, immuno-precipitation techniqu, ELISA test,

radio-immunoassay.

4. Pemeriksaan PCR 

Pemeriksaan ini dianggap sangat peka dengan teknologi amplifikasi DNA, waktu dipakai

cukup cepat dan sensitivitas maupun spesifitasnya tinggi. Keunggulan tes ini walaupun

 jumlah parasit sangat sedikit dapat memberikan hasil yang positif. Tes ini baru dipakai

sebagai sarana penelitian dan belum untuk pemeriksaan rutin.

3.7 Prognosis Malaria

7/16/2019 Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/malaria-56338602c9034 9/10

Prognosis.

Prognosis malaria yang disebabkan oleh P.vivax umumnya baik, tidak menyebabkan kematian,

walaupun apabila tidak diobati infeksi rata-rata dapat berlangsung sampai 3 bulan atau lebih lama

oleh karena mempunyai sifat relaps, sedangkan P. Malariae dapat berlangsung sangat lama dengan

kecenderungan relaps, pernah dilaporkan sampai 30-50 tahun. Infeksi P.falciparum tanpa penyulit

 berlangsung sampai satu tahun. Infeksi P.falciparum dengan penyulit prognosis menjadi buruk,

apabila tidak ditanggulangi secara cepat dan tepat bahkan dapat meninggal terutama pada gizi

 buruk. WHO mengemukakan indikator pronosis buruk apabila :

1. Indikator klinik 

• Umur 3 tahun atau kurang

•Komayang berat

• Kejang berulang

• Refleks kornea negatif 

• Deserebrasi

• Dijumpai disfungsi organ (gagal ginjal, edema paru)

• Terdapat pendarahan retina

2. Indikator laboratorium

• Hiperparasitemia (>250000/ml atau >5%)

Skizontemia dalam darah perifer 

• Leukositosis

• PCV ( packed cell volume) < 12%

• Hb <5 g/dl

• Glukosa darah <40 mg/dl

• Ureum >60 mg/dl

7/16/2019 Malaria

http://slidepdf.com/reader/full/malaria-56338602c9034 10/10

• Glukosa likuor serebrospinal rendah

• Kreatinin >3 mg/dl

• Laktat dalam likuor serebrospinal meningkat

• SGOT meningkat > 3 kali normal

• Antitrombin rendah

• Peningkatan kadar plasma 5’-nukleotidase