makalahagama
DESCRIPTION
Sulam Alis dalam Pandangan IslamTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wajah cantik, sedap dipandang mata, tentu saja menjadi dambaan setiap wanita.
Karena bagi wanita, wajah merupakan bagian utama yang menunjang penampilan.
Namun tidak semua wanita puas akan bagian-bagian yang dimiliki oleh wajahnya.
Salah satunya ialah pada alis. Mereka merasa bentuk alis, bibir, ataupun matanya
masih kurang sempurna, hingga mengurangi rasa percaya diri.
Banyak cara yang dilakukan oleh sebagian wanita tersebut untuk mengembalikan
rasa percaya diri mereka, dari mencukur, membentuk, merapikan, menggambarnya
menggunakan pensil alis hingga salah satunya dengan melakukan sulam alis.
Beberapa wanitayang telah melakukan hal ini menganggap bahwa dengan sulam alis,
maka mereka tidak perlu menggunakan make-up berlebih untuk mempercantik
bentuk alisnya.
Sulam alis diminati wanita karena dinilai mampu mengoreksi kekurangan. Sulam
alis ini sendiri harganya tidak murah. Banyak juga klinik kecantikan yang
nmenawarkan jasa sulam alis dari harga promo hingga jutaan rupiah. Sayangnya,
perbuatan yang telah banyak dilakukan oleh para wanita ini, baik di kalangan artis
maupun rakyat biasa yang rela mengeluarkan banyak uang untuk mempercantik diri
ini belum banyak yang mengetahui bagaimana status hukumnya. Bagaimana Islam
memandangnya? Berdasarkan hal ini, penulis mengkaji masalah dan menjadikan
pandangan mengenai sulam alis ini sebagai topik yang akan dibahas di dalam diskusi.
Semoga dapat menemukan pengetahuan yang baik, berfaedah dan menjadikan solusi
pertimbangan yang baik kepada kaum wanita yang berinisiatif untuk melakukan
sulam alis.
1.2 Tujuan
a. Dapat memberikan pengetahuan mengenai kebenaran hukum menyulam alis
yang sering dilakukan oleh para wanita muslim.
b. Memberikan wawasan dan ilmu pendidikan agama islam yang lebih baik
c. Dapat berdisksi mengenai masalah-masalah yang terkait dalam masalah
hukum islam, seperti halnya kegiatan menyulam alis.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Hukum
Hukum memiliki pengertian yang luas, di Indonesia sendiri Hukum adalah
seperangkat norma atau kaidah yang berfungsi mengatur tingkah laku manusia
dengan tujuan untuk ketentraman dan kedamaian di dalam masyarakat. Demikianlah
penjelasan mengenai pengertian hukum menurut ahli, semoga tulisan saya mengenai
pengertian hukum menurut ahli dapat bermanfaat dan semoga artikel saya yang
berikutnya dapat membantu. Adapun definisi Hukum oleh para ahi Hukum adalah
sebagai berikut:
Pengertian Hukum menurut E. Utrecht adalah himpunan petunjuk hidup yang
mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan seharusnya di taati oleh anggota
masyarakat yang bersangkutan, oleh karenanya pelanggaran terhadap petunjuk hidup
itu dapat menimbulkan tindakan dari pemerintah masyarakat itu.
Menurut A. Ridwan Halim, Pengertian Hukum merupakan peraturan yang
tertulis maupun yang tidak tertulis, yang pada dasarnya peraturan tersebut berlaku
dan diakui orang sebagai peraturan yang harus ditaati dalam hidup bermasyarakat.
Sunaryati Hatono memberikan definisi mengenai Pengertian Hukum yaitu
hukum itu tidak menyangkut kehidupan pribadi seseorang, akan tetapi jika
menyangkut dan mengatur berbagai aktivitas manusia dalam hubungannya dengan
manusia lainnya, atau dengan kata lain hukum mengatur berbagai aktivitas manusia
di dalam hidup bermasyarakat.
2.2 Pengertian Hukum Islam
Menurut Ahmad Rofiq, Pengertian Hukum Islam adalah seperangkat kaidah-
kaidah hukum yang didasarkan pada wahyu Allah SWT dan Sunnah Rasul mengenai
tingkah laku mukallaf (orang yang sudah dapat dibebani kewajiban) yang diakui dan
diyakini, yang mengikat bagi semua pemeluk agama islam.
Menurut Prof. Mahmud Syaltout, syariat adalah peraturan yang diciptakan
oleh Allah supaya manusia berpegang teguh kepadaNya di dalam perhubungan
dengan Tuhan dengan saudaranya sesama Muslim dengan saudaranya sesama
manusia, beserta hubungannya dengan alam seluruhnya dan hubungannya dengan
kehidupan.
2.3 Ruang Lingkup Hukum Islam
Ruang Lingkup Hukum Islam menurut Zainuddin Ali, sebagai berikut :
1. Ibadah sebagai Ruang Lingkup Hukum Islam
Ibadah adalah peraturan-peraturan yang mengatur hubungan langsung dengan
Allah SWT (ritual) yang terdiri atas :
(a) Rukun Islam Yaitu mengucapkan syahadatin, mengerjakan shalat, mengeluarkan
zakat, melaksanakan puasa di bulan Ramadhan dan menunaikan haji bila
mempunyai kemampuan (mampu fisik dan nonfisik).
(b) Ibadah yang berhubungan dengan rukun islam dan ibadah lainnya, yaitu badani
dan mali. Badani (bersifat fisik), yaitu bersuci, azan, iqamat, itikad, doa,
shalawat, umrah dan lain-lain. Mali (bersifat harta) yaitu zakat, infak, sedekah,
kurban dan lain-lain.
2. Muamalah sebagai Ruang Lingkup Hukum Islam
Muamalah adalah peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan orang
lainnya dalam hal tukar-menukar harta (termasuk jual beli), di antaranya : dagang,
pinjam-meminjam, sewa-menyewa, kerja sama dagang, simpanan barang atau uang,
penemuan, pengupahan, warisan, wasiat dan lain-lain.
3. Jinayah sebagai Ruang Lingkup Hukum Islam
Jinayah ialah peraturan yang menyangkup pidana islam, di antaranya: qishash,
diyat, kifarat, pembunuhan, zina, minuman memabukkan, murtad dan lain-lain.
4. Siyasah sebagai Ruang Lingkup Hukum Islam
Siyasah yaitu menyangkut masalah-masalah kemasyarakatan, di antaranya :
persaudaraan, tanggung jawab sosial, kepemimpinan, pemerintahan dan lain-lain.
5. Akhlak sebagai Ruang Lingkup Hukum Islam
Akhlak yaitu sebagai pengatur sikap hidup pribadi, di antaranya : syukur, sabar,
rendah hati, pemaaf, tawakal, berbuat baik kepada ayah dan ibu dan lain-lain.
6. Peraturan lainnya di antaranya : makanan, minuman, sembelihan, berbutu, nazar,
pemeliharaan anak yatim, mesjid, dakwah, perang dan lain-lain.
BAB III
PANDANGAN ISLAM MENGENAI SULAM ALIS
3.1 Pengertian Sulam Alis
Sulam alis merupakan sebuah cara yang dilakukan dengan teknik menanam
pigmen kosmetik tertentu ke dalam kulit, sehingga menghasilkan efek yang sama
seperti memakai make up. Di dalam dunia internasional, sulam alis ini lebih dikenal
dengan sebutan “interdermal eyebrow micropigmentation cosmetic eyebrow
tattoing”
Sulam alis ini kini sedang menjadi trend di kalangan para perempuan, baik dari
artis-artis maupun masyarakat, mereka rela menghabiskan biaya untuk melakukan
kegiatan ini.
Beberapa alasan kaum wanita melakukan sulam alis:
• Memiliki bentuk alis yang tidak sempurna, seperti tidak simetrisnya bentuk alis
satu dengan lainnya.
• Bulu alis tidak lebat. Bulu alis rontok sehingga menipis bahkan tidak berbulu.
• Ingin mempercantik wajah dan menghemat waktu ketika make-up yang tidak
perlu meggunakan pensil alis lagi.
3.2 Kelebihan Melakukan Sulam Alis
1. Membuat pelaku sulam alis memiliki alis yang terlihat lebih sempurna atau
sesuai dengan yang mereka inginkan.
2. Tidak perlu menggunakan make-up, dan efisiensi waktu yang mereka miliki
untuk make-up. Karena wanita yang telah menyulam alis biasanya tidak
direpotkan untuk menggunakan pensil alis untuk membentuk alis mereka,
karena dengan sulam alis, alis mereka telah terlihat indah.
3. Sebagai pengganti alis yang lebih baik. Sulam alis ini juga dapat digunakan
bagi mereka yang telah kehilangan alis akibat misalnya kecelakan atau
akibat kemoterapi. Dengan menyulam alis, mereka yang tidak memiliki alis
akan diuntukngkan karena dapat terlihat memiliki alis seperti semula.
3.3 Dampak dan Efek Samping Sulam Alis
1. Menyebabkan Rasa Sakit pada Bagian Alis
Efek samping sulam alis sudah pasti adalah rasa sakit yang cukup menyakitkan
pada alis mata. Rasa sakit yang dihasilkan dari sulam alis adalah rasa seperti
terbakar, perih, dan terkuliti pada bagian alis yang tersulam. Rasa sakit tersebut
dikarenakan proses yang terjadi sewaktu melakukan sulam alis.
Prses yang terjadi dikarenakan ha-hal yang sebagai berikut:
• Alat untuk menyulam alis terbuat dari bahan logam yang runcing. Di dalam
alat itu sudah ada tinta sulam dan juga jarum.
• Menggambar dengan tinta di kulit alis mata. Kulit akan bergesekan secara
langsung dengan karum yang runcing. Rasa terbakar dan juga perih muncul di
proses ini.
• Kulit epidermis mengelupas
2. Sulam Alis Menyebabkan Iritasi
Bagi yang berkulit sehat, sulam alis tidak akan menimbulkan iritasi. Bagi yang
memilki kulit yang sensitif, sulam alis akan menimbulkan iritasi pada bagian
alisnya. Iritasi tersebut akan menimbulkan bercak merah di sepanjang alis mata.
Iritasi itu disebabkan oleh bahan tinta yang digunakannya. Jika melakukan sulam
alis di tempat yang kurang profesional, mereka akan mengganti tinta sulam alis
menggunakan tinta sintetstis yang bisa mengiritasi kulit alis. Tinta yang baik
untuk sulam alis adalah tinta yang terbuat dari sari tumbuhan.
3. Sulam Alis Merusak Kulit Epidermis
Efek bahaya sulam alis adalah rusaknya epidermis kulit. Menggambar di kulit
tubuh bukan berarti tidak berbahaya bagi tibih dan kesehatan. Alat sulam alis
yang terbuat dari logam dan runcing dan disertai dengan jarim akan merusak
kulit epidermis di laposan atas. Tidak hanya itu itu, saraf alis yang terkena
goresan jarum sulam akan rusak dan menyebabkan peredaran darah menjadi
tidak lancar.
Efek Samping Sulam Alis lainnya adalah sebagai berikut:
4. Terkena Penyakit Kulit
Wanita yang melakukan sulam alis akan mudah terkena penyakit kulit. Hal itu
disebabkan oleh masuknya benda-benda asing ke dalam pori-pori kulit. Saat
melakukan sulam alis, pori-pori bagian alis mata akan terbuka. Pori-pori yang
terbuka tersebut akan memudahkan benda asing masuk ke dalam pori-pori yang
belum tersaring kebersihannya, hal ini berbahaya dan dapat menimbulkan
penyakit.
5. Terkena Infeksi
Infeksi merupakan dampak buruk dari sulam alis yang dilakukan oleh tenaga
kerja yang tidak profesional. Tidak ada yang menjamin ketika seseorang
melakukan sulam alis tidak akan terjadi infeksi. Infeksi yang terjadi akibat
melakukan sulam alis adalah alis mata yang membengkak hingga yang terburuk
dapat menimbulkan nanah. Hal ini dapat disebabkan karena:
• Tinta mengandung bahan kimia berbahaya dan masuk ke dalam pori-pori
• Peralatan yang tidak steril. Kuman bisa melekat pada peralatan yang tidak
steril dan akibatnya kuman tersebut masuk ke dalam tubuh melalui pori-pori
yang terbuka.
6. Luka Permanen
Jarum sulam yang ujungnya runcing tersebut bisa mengakibatkan luka permanen
pada kulit alis. Luka tersebut dapat berupa garis memanjang pada bagian alis
yang bersifat permanen dan tidak bisa dihilangkan.
7. Tertular Penyakit Berbahaya
Penyakit berbahaya seperti Aids, Tbc, Hepatitis dan juga Sifilis bisa menular
melalui jarum yang tidak steril.
8. Pertumbuhan Bulu Alis Terganggu
Seperti yang dibahas sebelumnya, lapisan kulit epidermis dapat rusak
diakibatkan oleh jarum sulam yang digunakan. Keruskan kulit itu mempengaruhi
pertumbuhan bulu alis mata. Akibatnya bulu alis mata tidak dapat tumbuh seperti
sebelumnya.
9. Ketergantungan
Efek lainnya adalah rasa ketergantungan bagi yang telah melaukunnya. Karena
suatu saat warna alis akan memudar. Wanita biasanya akan pergi ke jasa sulam
alis lagi untuk menyulam alisnya kembali. Karena pertumbuhan bulu pada alis
mata telah terganggu, dan apabila tidak disulam kembali maka dapat
menimbulkan rasa kurang percaya diri itu kembali.
3.4 Pandangan Islam Mengenai Sulam Alis
Pengertian dari sulam alis yaitu proses mengaplikasikan tinta herbal yang
berfungsi untuk mengisi bagian – bagian alis yang kosong dan menggantikan alis –
alis rambut. Tinta tersebut disisipkan diantara rambut alis asli dan membuatnya
terlihat lebih tebal dan alami. Namun tidak semua upaya mempercantik wajah,
dibolehkan secara syariat. Karena ada beberapa cara mempercantik diri, yang dulu
menjadi adat masyarakat jahiliyah, kemudian dilarang oleh islam. Diantaranya adalah
an-Namsh (mencabut bulu yang ada di wajah).
Ada pula yang mengatakan bahwa sulam alis, atau hal-hal lainnya yang berkaitan
dengan mengubah bentuk anggaota tubuh dari ciptaan Allah adalah Termasuk Dosa
Besar. Beberapa ulama yang mengarang kitab kumpulan dosa-dosa besar, seperti
Imam Adz-Dzahabi dalam kitabnya Al-Kabair, demikian pula Al-Haitami dalam
kitabnya Az-Zawajir ‘an Iqtiraf Al-Kabair menyebutkan bahwa salah satu diantara
dosa yang masuk daftar dosa besar adalah mencukur atau menipiskan bulu alis.
Karena terdapat hadis yang menyebutkan bahwa Allah melaknat para wanita yang
mencukur bulu asli di wajahnya, seperti bulu alis, meskipun itu untuk tujuan
kecantikan.
Al-Haitami mengatakan,
وشر والوشم الوصل مانون والث الثة الث ى حت مانون الث الكبيرةنميص والت األسنان
Dosa besar nomor 80 hingga 83 : menyambung rambut, tato, ngikir gigi, dan an-
Namsh.
Adapun pengerjaan sulam alis yaitu alis digambar terlebih dahulu sesuai
keinginan customer dengan menggunakan alat khusus yang disebut embroidery
machine. Pada ujung alat tersebut dioleskan tinta herbal yang sudah disesuaikan
dengan warna alis asli. Lalu dianastesi cream selama 2menit. Kemudian
menyesuaikan bentuk alis dan meratakannya. Setelah itu menyulam rambut alis baru.
Sulam alis sangat erat kaitannya dengan tato alis, menurut sebagian ulama
menyimpulkan bahwa sulam alis dapat diqiyaskan dengan tato, yang Illatnya yaitu
untuk mencari kecantikan dengan mengubah ciptaan Allah SWT. Sedangkan menurut
penyedia jasa atau penyulam, sulam alis itu sendiri tidak tergolong ke dalam tato.
Karena tinta sulam tidak masuk ke dalam kulit, sedangkan tinta pada penggunaan tato
alis masuk ke kulit cukup dalam sehingga hasilnya permanen yang lambat laun DNA
tubuh dengan tinta tersebut akan menghasilkan warna biru kehijauan dan kurang
natural.
Berkaitan dengan hal-hal tersebut maka dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu
‘anhu, beliau mengatakan,
جات، والمتفل والمتنمصات والموتشمات، الواشمات ه الل لعنه الل خلق رات المغي للحسن
“Allah melaknat tukang tato, orang yang ditato, al-mutanamishah, dan orang yang
merenggangkan gigi, untuk kecantikan, yang mengubah ciptaan Allah.” (HR.
Bukhari 4886, Muslim 2125, dan lainnya).
"Al-Wasyimah" adalah wanita yang mentato. Yaitu melukis punggung telapak
tangan, pergelangan tangan, bibir atau anggota tubuh lainnya dengan jarum atau
sejenisnya hingga mengeluarkan darah lalu dibubuhi dengan tinta untuk diwarnai.
Perbuatan tersebut haram hukumnya bagi yang mentato ataupun yang minta
ditatokan. Sementara an-naamishah adalah wanita yang menghilangkan atau
mencukur bulu wajah. Adapun al-mutanammishah adalah wanita yang meminta
dicukurkan. Perbuatan ini juga haram hukumnya, kecuali jika tumbuh jenggot atau
kumis pada wajah wanita tersebut, dalam kasus ini ia boleh mencukurnya.
Sementara al-mutafallijat adalah wanita yang menjarangkan giginya, biasa
dilakukan oleh wanita-wanita tua atau dewasa supaya kelihatan muda dan lebih
indah. Karena jarak renggang antara gigi-gigi tersebut biasa terdapat pada gadis-gadis
kecil. Apabila seorang wanita sudah beranjak tua giginya akan membesar, sehingga ia
menggunakan kikir untuk mengecilkan bentuk giginya supaya lebih indah dan agar
kelihatan masih muda.
Perbuatan tersebut jelas haram hukumnya baik yang mengikir ataupun yang
dikikirkan giginya berdasarkan hadits tersebut di atas. Dan tindakan itu juga termasuk
mengubah ciptaan Allah, pemalsuan dan penipuan. Adapun sabda nabi: "Yang
mengikir giginya supaya kelihatan cantik" maknanya adalah yang melakukan hal itu
untuk mempercantik diri. Sabda nabi tersebut secara implisit menunjukkan bahwa
yang diharamkan adalah yang meminta hal itu dilakukan atas dirinya dengan tujuan
untuk mempercantik diri. Adapun bila hal itu perlu dilakukan untuk tujuan
pengobatan atau karena cacat pada gigi atau sejenisnya maka hal itu dibolehkan,
wallahu a'lam. (Syarh Shahih Muslim karangan Imam An-Nawawi XIII/107).
Suatu permasalahan yang perlu disinggung di sini ialah para ahli medis atau
klinik kecantikan yang menyediakan jasa sulam alis atau sebagai contoh lainnya ialah
pada kasus operasi kecantikan tersebut biasanya tidak membedakan antara kebutuhan
yang menimbulkan bahaya dengan kebutuhan yang tidak menimbulkan bahaya. Yang
menjadi interest biasanya mereka hanyalah mencari keuntungan materi, dan memberi
kepuasan kepada pasien dan pengikut hawa nafsu, materialis dan penyeru kebebasan.
Mereka beranggapan setiap orang bebas melakukan apa saja terhadap tubuhnya
sendiri. Ini jelas sebuah penyimpangan. Karena pada hakikatnya jasad ini adalah
milik Allah, Dia-lah yang menetapkan ketentuan-ketentuan berkenaan dengannya
sekehendak-Nya. Allah telah menjelaskan kepada kita metoda-metoda yang telah
diikrarkan Iblis untuk menyesatkan bani Adam, di antaranya adalah firman Allah:
رن هم فليغي ألنعم ولءامرن كن ءاذان هم فليبت هم ولءامرن ين هم وألمن ن ٱوألضل ا ا مبي ه فقد خسر خسرا لل ا من دون يطن ول لش خذ ه ومن يت لل ��خلق ن �� ن ٱ ��� ن ٱ � ٱ
Yang artinya:
dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-
angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga
binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh
mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka meubahnya".
Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka
sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. (QS 4:119)
: و المتنمصات و الموتشمات و الواشمات ص الله رسول لعن قال الله عبد عن . النسائى المغيرات 146: 8المتفلجات للحسن
Dari ‘Abdullah (bin Mas’ud), ia berkata : Rasulullah SAW melaknat wanita yang
mentatto dan wanita yang minta ditatto, wanita yang mencabut bulu dahinya
(mengerik alisnya) dan wanita yang menjarangkan giginya supaya cantik, yaitu para
wanita yang merubah ciptaan Allah”. [HR. An-Nasaiy juz 8, hal. 146]
Ada beberapa pelaksanaan treatment upaya kecantikan yang diharamkan karena
tidak memenuhi ketentuan-ketentuan dispensasi syar'i yang disepakati dan karena
termasuk mempermainkan ciptaan Allah serta hanya bertujuan mencari keindahan
dan kecantikan semata, misalnya memperindah payudara dengan mengecilkan atau
membesarkannya atau mengubah bentuk alis dari yang telah diberikanatau operasi
untuk menghilangkan kesan ketuaan, misalnya mengeritingkan rambut atau
sejenisnya. Dalam hal ini syariat tidak membolehkannya. Karena tidak ada kebutuhan
yang darurat untuk melakukan hal itu. Hal itu dilakukan semata-mata untuk
mengubah dan mempermainkan ciptaan Allah sesuai dengan hawa nafsu dan syahwat
manusia. Hal itu jelas haram dan terlaknat pelakunya. Dan juga karena termasuk
dalam dua perkara yang disebutkan dalam hadits di atas, yaitu hanya ingin
mempercantik diri dan mengubah ciptaan Allah. Ditambah lagi operasi kecantikan
semacam itu banyak mengandung unsur penipuan dan pemalsuan. Demikian pula
injeksi dengan zat-zat yang diambil secara haram dari janin yang gugur, yang mana
perbuatan tersebut merupakan kejahatan serius, dan efek samping serta mudharat
lainnya yang timbul akibat upaya kecantikan sebagaimana dijelaskan oleh pakar-
pakar kedokteran.
3.5 Keindahan seorang Perempuan di dalam Islam
Sesungguhnya Islam adalah agama yang menyeru pada kecantikan dan
keindahan. Dimana kecantikan itu berupa kecantikan maknawi yaitu kecantikan
berupa jiwa, akhlak, sifat dan sikap. Karena itu dapat kita lihat di dalam Al Qur’an Al
Karim kecantikan wajah atau penampilan fisik pria ataupun wanita jarang disebut,
kecuali hanya dua kali saja. Pada penyebutan pertama ALLAH memperingatkan
Rasulullah untuk tidak tertipu pada kecantikan fisik orang-orang munafik karena
penampilan seseorang tidak mencerminkan siapa dirinya.
Seperti dalam firman ALLAH AZZA WA JALLA:
�وإذا رأيتهم تعجبك أجسامهم وإن يقولو تسمع لقولهم ا � لعدو د يحسبون كل صيحة عليهم هم هم خش مسن ٱكأن � � � ن � ن
ى يؤفكون ه أن لل حذرهم قتلهم �ف ٱ � ٱ”Dan apabila kamu melihat mereka,tubuh-tubuh mereka membuatmu kagum.
Dan jika mereka berkata-kata,kamu mendengarkan mereka. Mereka seakan-akan
kayu yang tersandar.” (QS.Al Munafiqun:4)
Penyebutan yang kedua pada firman ALLAH:
ن� م� ن�� م� م� ن� ن�� ن� ن� ن� ن ا� �ن �ن د� ن� ن� نن� م� د! ا" ن$ ن% ل ن) نلـ د�* م+ ن, ��ن تيميOنك ملOك ما اال حسنهن اعجبك و ول OOOزواج ــــــ�ا ـــــــ-ـن ـــــــ�نـــــــ/نـــــــ.ن ـــــــ0ن وكان ن
قيOبا ر شىء كل على ــــــ�الله ـــــــ1ـن ن
”Tidak halal bagimu menikahi wanita-wanita sesudah itu dan tidak boleh (pula)
mengganti mereka dengan istri-istri (yang lain),meskipun kecantikan mereka menarik
hatimu,kecuali wanita-wanita (hamba sahaya) yang kamu miliki. Dan ALLAH Maha
mengawasi segala sesuatu.” (QS.Al Ahzab:52)
Maksud dari ”kecantikan mereka” adalah keindahan dan kecantikan Rupa dan
fisik wanita. Al Hasan dan Asy Sya’abi mengatakan bahwa kecantikan yang di
maksudkan ALLAH dalam ayat diatas adalah kecantikan yang tersirat pada wajah
wanita bangsawan Quraisy yang bernama Asma binti Amis.
Asma binti Amis adalah istri dari Ja’far bin Abi Thalib yang suaminya mati
syahid. Kecantikan wajah beliau sangat terkenal di kalangan kaumnya sehingga
Rasulullah Saw berkeinginan untuk menikahinya setelah beliau memperdalam
keimanan wanita itu. Rasulullah begitu terpesona dengan kecantikannya dan
berkeinginan memperistrinya. Untuk menikahinya Rasulullah akan menceraikan
salah seorang istrinya,namun ALLAH Ta’ala melarang beliau menceraikan salah
seorang istrinya agar dapat menikahi Asma.
Ketika ALLAH menyebut cantik Hiasan dalam Al Qur’an, ALLAH menyebut
sebagai sifat bidadari:
فيهن خيرات حسانDi dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-
cantik.” (QS.Ar Rahman:70). Kecantikan hiasan haruslah di dahului dengan
kecantikan ”Khairaat” agar kita wanita tahu bahwa seorang wanita yang baik adalah
wanita yang memiliki kecantikan sifat dan akhlak lebih baik dari pada wanita yang
memiliki kecantikan fisik dan rupa semata. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa
dalam Al Qur’an ALLAH tidak memberikan patokan khusus pada kecantikan fisik
dan rupa bagi wanita ataupun pria.
Seperti pada Hadits Rasulullah berikut ini:
قلوبكم إلى ينظر لكن و أموالكم و صوركم إلى ينظر ال الله إن”Sesungguhnya ALLAH tidak melihat kepada bentuk rupa dan harta kalian,tapi
ia melihat hati dan amal kalian.” (HR.Muslim,Ahmad dan Ibnu Majah)
Dalam Hadits lain Rasulullah mengatakan bahwa wanita shalehah adalah sebaik-
baik perhiasan dunia. Dari Amr ibnu ra : ”Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik
perhisannya adalah wanita shalehah.” (HR.Muslim,Ibnu Majah dan An Nasai)
Jadi kecantikan dalam Al Qur’an dan Islam bukan di lihat pada kecantikan fisik
dan Rupa semata tapi lebih pada kecantikan sifat, tabiat, kebaikan hati dan akhlak
seorang wanita tersebut, bukan dinilai berdasarkan cantik fisik, bentuk tubuh dan
lainnya yang bersifat duniawi.
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Melihat dari studi kasus di atas, sulam alis yang sering dilakukan tersebut dapat
dikatakan memiliki efek mudharat yang lebih besar daripada manfaatnya. Dan apabila
sulam alis atau pun sebagainya seperti yang disebitkan di dalam Al-qur’an dan hadist
seperti mentato, mencukur alis dan lain-lain dilakukan oleh seorang wanita semata-
mata untuk memperindah dan mempercantik diri maka hukumnya ialah haram. Dan
sebaik-baiknya adalah tidak melakukan hal-hal yang berlebihan, seperti diriwayatkan
dalam QS. Al A’raf: 31 berikut
وكلوا مسجد كل عند زينتكم خذوا آدم بني ياالمسرفين يحب ال إنه تسرفوا وال واشربوا
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid,
makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
ياطين وكان الش إخوان كانوا المبذرين �إن
كفورا لربه يطان الشSesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu
adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. QS. Al-Isra’ : 27
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.uinsby.ac.id/2292/7/Bab%204.pdf diakses pada Minggu, 1 November
2015
Al-qur’an.com
https://sulamalis.wordpress.com/2012/12/27/12/ Perbedaan antara Tato dan Sulam
Alis | sulamalis diakses pada sabtu, 31 Oktober 2015
http://www.dailymoslem.com/inspiration/enlightenment/sulam-alis-termasuk-dosa-
besar diakses pada Minggu, 1 November 2015