makalah sumber bahan media kelompok 2

42
OBSERVASI DAN WAWANCARA SUMBER, BAHAN, DAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS TINGGI DI SD N 1 SUSUKAN Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sumber, Bahan, dan Media Pembelajaran (Dosen Pengampu: Dedy Irawan, S.Pd) 1. Mila Awinda Iftiana 1101100109 2. Asrofi’ah 1101100119 3. Ibnu Sudrajat 1101100132 4. Fitria Ningrum 1101100153 5. Arin Nugrahita Pradesti 1101100154 Kelompok : 2 Kelas 4C 1

Upload: anggirusdiadi

Post on 14-Dec-2015

32 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Makalah Sumber Bahan Media

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

OBSERVASI DAN WAWANCARA SUMBER, BAHAN, DAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS

TINGGI DI SD N 1 SUSUKAN

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata KuliahSumber, Bahan, dan Media Pembelajaran(Dosen Pengampu: Dedy Irawan, S.Pd)

1. Mila Awinda Iftiana 11011001092. Asrofi’ah 11011001193. Ibnu Sudrajat 11011001324. Fitria Ningrum 11011001535. Arin Nugrahita Pradesti 1101100154

Kelompok : 2Kelas 4C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2013

1

Page 2: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu

Wata’ala,karena berkat rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kamidapat

menyelesaikan laporan dengan judul “Observasi Dan Wawancara Sumber, Bahan,

dan Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi di SD N 1

Susukan”tanpa suatu halangan apapun. Adapun laporan ini kami buat dalam

rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Sumber, Bahan, dan Media

Pembelajaran

yang diampu oleh bapak Dedy Irawan, S.Pd.

Penulisan laporan ini dibuat berdasarkan hasil observasi dan wawancara di

SD N 1 Susukan bersama bapak Wasikin. Pada penulisan laporan ini semoga

dapat memberikan manfaat dan dapat dijadikan sebagai salah satu sumber yang

dipergunakan sebagai bahan dalam belajar mengenai sumber, bahan, dan media

pembelajaran.

Namun, kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, kami meminta kritik dan saran yang membangun demi

kesempunaannya laporan ini.

Purwokerto, Mei 2013

Penulis

2

Page 3: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................................ i

Halaman Pengesahan..............................................................................................ii

Kata Pengantar....................................................................................................... iii

Daftar Isi................................................................................................................ iv

A. Tinjauan Pustaka............................................................................................... 1

B. Hasil Kunjungan/Observasi.............................................................................. 15

C. Rekomendasi.................................................................................................... 20

Daftar Pustaka

Daftar Lampiran

3

Page 4: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

A. Tinjauan Pustaka

1. Sumber Belajar

a. Pengertian sumber belajar

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang berada di sekitar

lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan

untuk membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini

dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar (output) namun juga dilihat

dari proses berupa interaksi siswa dengan berbagai macam sumber

belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar dan mempercepat

pemahaman dan penguasaan dibidang ilmu yang dipelajarinya.Sumber

Belajar dapat juga diartikan dengan segala hal yang berada di luar diri

anak didik yang memungkinkannya untuk belajar yang dapat berupa

pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan, sebagai mana

dijelaskan oleh AECT (Association for Education and Communication

Technology) yang  menyatakan bahwa sumber belajar (learning

resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud

tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar, baik secara

terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa

dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.

Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dimanfaatkan dan

diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat berupa buku teks,

media cetak, media elektronik, narasumber, lingkungan sekitar, dan

sebagainya yang dapat meningkatkan kadar keaktifan dalam proses

pembelajaran.Sumber belajar adalah segala sesuatu yang tersedia di

sekitar lingkungan belajar yang berfungsi untuk membantu optimalisasi

hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari

hasil belajar saja, namun juga dilihat dari proses pembelajaran yang

berupa interaksi siswa dengan berbagai sumber belajar yang dapat

memberikan rangsangan untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan

penguasaan bidang ilmu yang dipelajari.Pada dasarnya sumber belajar

yang dipakai dalam pendidikan adalah suatu sistem yang terdiri dari

4

Page 5: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan

dibuat agar memungkinkan siswa belajar secara individual.

b. Jenis sumber belajar

Jika kita tinjau dari pemanfaatannya sumber belajar terbagi menjadi

dua yaitu sumber belajar yang didesain (by design) dan sumber belajar

yang tinggal pakai/dimanfaatkan (by utilitation).

1) Sumber belajar yang didesain (by design)

Sumber belajar yang di desain merupakan sumber-sumber

belajar yang secara khusus di kembangkan sebagai “komponan sistem

instruksional” yang diharapkan dapat membantu kemudahan kegiatan

belajar yang bersifat formal ataupun non formal dan mempunyai

tujuan tertentu. Sumber belajar jenis ini harus dianalisis,

direncanakan, dan kemudian baru dikembangkan sesuai dengan

kebutuhan tujuan dan materi serta karateristik si belajar/siswa agar

hasilnya benar-benar dapat memudahkan belajar.

2) Sumber belajar yang dimanfaatkan (by utilization)

Sumber belajar yang tinggal dimanfaatkan yaitu sumber-sumber

yang tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran

namun dapat di temukan, diterapkan, dan digunakan untuk keperluan

belajar. Dari beberapa definisi dan penjelasan tentang teknologi

instruksional dapat kita ambil beberapa kesimpulan; bahwa teknologi

instruksional menghasilkan sumber belajar yang dapat digunakan

untuk memperbaiki pengajaran. Terdapat fungsi-fungsi tertentu,

misalnya pengembangan instruksional, produksi media, pengelolaan

sumber belajar, penilaian program, dan sebagainya yang harus

dijalankan oleh tenaga-tenaga tertentu dalam bidang teknologi

instruksional.

c. Peranan sumber belajar

1) Menjembatani anak atau siswa dalam memperoleh pengetahuan

(belajar).

5

Page 6: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

2) Mentransmisi rangsangan atau informasi kepada anak atau siswa

(ungkapan transmisi dalam konteks ini mempunyai dimensi banyak

dan dapat dikaitkan dengan pertanyaan-pertanyaan “apa, siapa, di

mana, dan bagaimana”; pertanyaan-pertanyaan ini amat berguna

sebagai alat bantu mengorganisasi dimensi sumber belajar.

d. Manfaat sumber belajar

1) Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: mempercepat

laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara

lebih baik dan ; mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi,

sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.

2) Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih

individual, dengan cara: mengurangi kontrol guru yang kaku dan

tradisional; dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk

berkembang sesuai dengan kemampuannnya.

3) Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan

cara: perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan

pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.

4) Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: meningkatkan

kemampuan sumber belajar; penyajian informasi dan bahan secara

lebih kongkrit.

5) Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: mengurangi

kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak

dengan realitas yang sifatnya kongkrit; memberikan pengetahuan yang

sifatnya langsung.

6) Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan

menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.

Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang alasan dan

arti penting sumber belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian

hasil pembelajaran siswa di SD.

6

Page 7: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

2. Bahan Ajar

a. Pengertian bahan ajar

Bahan ajar adalah seperangkat materi/substansi pembelajaran

(teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok

utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan

pembelajaran. Pada dasarnya berisi tentang pengetahuan, nilai, sikap,

tindakan, dan ketrampilan yang berisi pesan, informasi, dan ilustrasi

berupa fakta, konsep, prinsip, dan proses yang terkait dengan pokok

bahasa tertentu yang diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Lebih lanjut disebutkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai:

1) Pedoman bagi pengajar yang akan mengarahkan semua aktivitasnya

dalam proses pembelajaran.

2) Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya

dalam proses pembelajaran.

3) Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.

b. Jenis-jenis bahan ajar

1) Bahan ajar visual, yaitu bahan ajar yang penggunaannya dengan indra

penglihatan. Terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara lain

handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart,

foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model/maket.

2) Bahan ajar audio, yaitu bahan ajar yang penggunaanya menggunakan

indra pendengaran, yaitu ditangkap dalam bentuk suara. Contohnya

seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio.

3) Bahan ajar audio visual, yaitu bahan ajar yang dapat ditangkap dengan

indra pendengaran dan indra penglihatan. Contohnya seperti video

compact disk, film.

4) Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material)

seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD)

multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web

based learning materials).

7

Page 8: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

3. Media Pembelajaran

a. Pengertian media pembelajaran

Media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang

berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti ‘tengah’,

‘perantara’ atau ‘pengantar’ (Azhar, 2007: 73). Oleh karena itu, media

dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke

penerima pesan. Media dapat berupa sesuatu bahan (software) dan/atau

alat (hardware). Banyak batasan tentang media, Association of Education

and Communication Technology (AECT) memberikan pengertian tentang

media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk

menyampaikan pesan dan informasi. Dalam dunia pendidikan, sering kali

istilah alat bantu atau media komunikasi digunakan secara bergantian

atau sebagai pengganti istilah media pendidikan (pembelajaran).

Penggunaan alat bantu berupa media komunikasi, hubungan komunikasi

akan dapat berjalan dengan lancar dan dengan hasil yang maksimal.

Menurut National Education Association (NEA) media adalah bentuk-

bentuk komunikasi baik yang tercetak maupun audio visual beserta

peralatannya.

Berdasarkan batasan-batasan mengenai media seperti tersebut di

atas, maka dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang dapat digunakan

untuk meyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke pebelajar

(individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan minat pebelajar sedemikian rupa sehingga proses belajar

(di dalam/di luar kelas) menjadi lebih efektif.

b. Klasifikasi media pembelajaran

Media pembelajaran merupakan komponen instruksional yang

meliputi pesan, orang, dan peralatan. Dengan masuknya berbagai

pengaruh ke dalam dunia pendidikan (misalnya teori/konsep baru dan

teknologi), media pendidikan (pembelajaran) terus mengalami

perkembangan dan tampil dalam berbagai jenis dan format, dengan

8

Page 9: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

masing-masing ciri dan kemampuannya sendiri. Dari sinilah kemudian

timbul usaha-usaha untuk melakukan klasifikasi atau pengelompokan

media, yang mengarah kepada pembuatan taksonomi media

pendidikan/pembelajaran.

Usaha-usaha ke arah taksonomi media tersebut telah dilakukan oleh

beberapa ahli. Rudy Bretz, mengklasifikasikan media berdasarkan unsur

pokoknya yaitu suara, visual (berupa gambar, garis, dan simbol), dan

gerak. Di samping itu juga, Bretz membedakan antara media siar

(telecommunication) dan media rekam (recording). Dengan demikian,

media menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjasi 8 kategori: 

1) media audio visual gerak, 

2) media audio visual diam, 

3) media audio semi gerak, 

4) media visual gerak, 

5) media visual diam, 

6) media semi gerak, 

7) media audio, dan

8) media cetak.

c. Perananmedia

Ada beberapa peranan media pembelajaran, diantaranya adalah:

1) Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta

didik.

2) Media pembelajaran mengatasi batas-batas ruang kelas.

3) Mengamati benda yang terlalu kecil.

4) Mengamati benda yang bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat.

5) Mengamati suara yang halus untuk didengar.

6) Mengamati peristiwa-peristiwa alam.

7) Media pembelajaran berperan membangkitkan minat belajar yang

baru.

Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa media pembelajaran

berperan untuk membantu mewujudkan tujuan pembelajaran. Media

9

Page 10: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

pembelajaran dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang

menyangkut pembelajaran.

d. Manfaat media

Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah

memperlancar interaksi guru dan siswa, dengan maksud untuk membantu

siswa belajar secara optimal. Namun demikian, secara khusus manfaat

media pembelajaran yaitu:

1) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.

2) Guru mungkin mempunyai penafsiran yang beraneka ragam tentang

sesuatu hal. Melalui media, penafsiran yang beraneka ini dapat

direduksi, sehingga materi tersampaikan secara seragam.

3) Proses pembelajaran menjadi lebih menarik.

4) Media dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar (audio)

dan dapat dilihat (visual), sehingga dapat mendeskripsikan prinsip,

konsep, proses maupun prosedur yang bersifat abstrak dan tidak

lengkap menjadi lebih jelas dan lengkap.

5) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.

6) Jika dipilih dan dirancang dengan benar, maka media dapat

membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara

aktif. Tanpa media, guru mungkin akan cenderung berbicara “satu

arah” kepada siswa.

7) Jumlah waktu belajar dapat dikurangi.

8) Seringkali terjadi, para guru banyak menghabiskan waktu untuk

menjelaskan materi ajar. Padahal waktu yang dihabiskan tidak perlu

sebanyak itu, jika mereka memanfaatkan media dengan baik.

9) Kualitas belajar siswa dapat lebih ditingkatkan.

10) Penggunaan media tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih

efesien, tetapi juga membanu siswa menyerap materi ajar secara

lebih mendalam dan utuh.

11) Proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja.

10

Page 11: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

12) Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga

siswa dapat belajar di mana saja dan kapan saja mereka mau, tanpa

bergantung pada keberadaan guru.

13) Sikap positif siswa terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.

14) Dengan media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Hal ini

dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa pada ilmu

pengetahuan dan proses pencarian ilmu.

15) Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif.

16) Dengan media, guru tidak perlu mengulang-ulang penjelasan, namun

justru dapat mengurangi penjelasan verbal (lisan), sehingga guru

dapat memberikan perhatian lebih banyak kepada aspek pemberian

motivasi, perhatian, bimbingan, dan sebagainya.

4. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di SD

a. Pengertianpembelajaran Bahasa Indonesia

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual,

sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang

keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran

bahasa diharapkan bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal

dirinya, budayanya, budaya orang lain serta dengan pembelajaran bahasa

akan dapat membantu dalam mengemukakan gagasan dan perasaan,

berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan

menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang

ada dalam dirinya.

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik agar nantinya dalam berkomunikasi kita dapat

berkomunikasi degan menggunakan bahasa Indonesia secara baik  

maupun benar, penggunaan tersebut baik secara lisan maupun tulis, serta

menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia

Indonesia. 

11

Page 12: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

 Dalam teori belajar, perkembangan kognitif serta perkembangan

bahasa pada anak usia 5-7 tahun atau anak kelas awal SD mempunyai

karakteristik sebagai berikut:

1) kemampuan kognitif dan bahasa anak usia tersebut telah memadai

untuk belajar dalam situasi yang lebih formal.

2) anak-anak seusia itu masih memandang sesuatu lebih sebagai

keseluruhan.

3) Sesuatu lebih mudah mereka pahami jika diperoleh melalui interaksi

sosial dengan mengalaminya secara nyata dalam situasi yang

menyenangkan.

4) situasi yang akrab, dilandasi penghargaan, pengertian, dan kasih

sayang, serta lingkungan belajar kondusif dan terencana sangat

membantu proses belajar yang efektif.

Pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup aspek mendengarkan,

berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut sebaiknya

mendapat porsi yang seimbang. Dalam pelaksanaanya sebaiknya

dilaksanakan secara terpadu, misalnya:

1) mendengarkan —— menulis —— berdiskusi

2) mendengarkan —— bercakap-cakap —— membaca

3) bercakap-cakap —— menulis —— membaca

4) membaca —— berdiskusi —— memerankan

5) menulis —— melaporkan —— membahas

dari berbagai pendapat para ahli dan rambu-rambu pembelajaran

Bahasa Indonesia, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran, khususnya di

kelas-kelas awal, harus mempertimbangkan asas keterkaitan atau

keterpaduan sebagai pendekatan pembelajaran sesuai dengan

perkembangan anak sekolah dasar yang holistik yaitu pendekatan

pembelajaran terpadu. Guru sebagai model dalam berbahasa (membaca

dan menulis) selama proses pembelajaran berlangsung serta bertindak

sebagai fasilitator dan memberikan umpan balik yang positif. Kualitas

hasil pembelajaran Bahasa Indonesia dipengaruhi oleh berbagai

12

Page 13: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

faktor.Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah pendekatan dalam

proses pembelajaran  yang terjadi di dalam kelas. Proses tersebut

menyangkut materi ajar  yang digunakan, kegiatan  guru dan  peserta

didik, interaksi peserta didik dengan peserta didik, kemudian interaksi

antara peserta didik dengan guru, dan bahan ajar, alat dan lingkungan

belajar serta cara peserta didik dengan peserta didik, kemudian interaksi

antara peserta dan alat evaluasi dan kesesuaian dengan kebutuhan

perkembangan peserta didik itu sendiri.

b. Tujuan pembelajaran bahasa indonesia di SD

Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah salah

satu program yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan,

keterampilan berbahasa peserta didik, serta sikap positif terhadap Bahasa

dan Sastra Indonesia.Tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD/

Madrasah Ibtidaiyah yaitu :

1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang

berlaku, baik secara lisan maupun tulis

2) Menghargai  dan  bangga  menggunakan  bahasa  Indonesia  sebagai

bahasa persatuan dan bahasa negara,

3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan

kreatif untuk berbagai tujuan,

4) Menggunakan  bahasa  Indonesia  untuk  meningkatkan  kemampuan

intelektual, serta kematangan emosional dan sosial,

5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas

wawasan,  memperhalus  budi  pekerti,  serta  meningkatkan

pengetahuan dan kemampuan berbahasa,

6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah

budaya dan intelektual manusia Indonesia.

Sedangkan  tujuan  pembelajaran  Bahasa  Indonesia  di  SD/MI

untuk aspek menulis adalah agar peserta didik memiliki kemampuan   

untuk melakukan berbagai jenis kegiatan menulis untuk mengungkapkan

pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk karangan sederhana,

13

Page 14: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

petunjuk, surat, pengumuman, dialog, formulir, teks pidato, laporan,

ringkasan, parafrase, serta berbagai karya sastra untuk anak berbentuk

cerita, puisi, dan pantun.

c. Ruang lingkup bahasa indonesia di SD

Adapun ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesi di SD

adalah sebagai berikut :

1) Aspek mendengarkan mencakup dua sub aspek yaitu:

a) Mendengarkan aktif. Contohnya pada kompetensi dasar seperti:

membedakan berbagai bunyi bahasa perintah, dan dongeng yang

dilisankan.

b) Aktif produktif. Contohnya pada kompetensi  dasar antara

lain:yang pertama menyebutkan   tokoh-tokoh   dalam cerita,

kemudian mengulang deskripsi tentang benda-benda di tentang

deskripsi benda-benda di sekitar dan dongeng, menyebutkan isi

dongeng, dan mendeskripsikan isi puisi.

2) Aspek berbicara mencakup dua sub aspek, yaitu:

a) Berbicara  aktif  dapat  dicontohkan  pada  kompetensi  dasar

seperti: mendeskipsikan semua benda-benda yang ada di sekitar

kita dan fungsi anggota tubuh dengan kalimat sederhana,

mendeklamasikan puisi anak dengan lafal dan intonasi yang sesuai.

b) Berbicara aktif produktif dapat dicontohkan pada kompetensi dasar

seperti: bertanya kepada orang lain dengan pikiran, perasaan, dan

menggunakan pilihan kata yang tepat dan santun, menceritakan

kembali cerita anak yang didengarkan dengan menggunakan kata-

kata sendiri.

2) Aspek membaca mencakup dua sub aspek, yaitu:

a) Membaca  aktif  dapat   dicontohkan   pada  kompetensi   dasar

seperti: membaca nyaring teks (15-20 kalimat) dengan wacana tulis

dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat, membaca

nyaring dan membaca dalam hati.

14

Page 15: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

b) Membaca Aktif Produktif dapat dicontohkan pada kompetensi

dasar seperti: menyebutkan isi teks agak panjang (20-25 kalimat)

yang dibaca dalam hati, menjawab dan atau mengajukan

pertanyaan.

3)  Aspek menulis mencakup dua sub aspek, yaitu sastra dan non sastra.

a) Sub  aspek  sastra  dapat  dicontohkan  pada  kompetensi  dasar

seperti: menulis karangan sederhana, menulis berbagai karya sastra

untuk anak berbentuk cerita, puisi, dan pantun.

b) Sub aspek non sastra dapat dicontohkan pada kompetensi dasar

seperti: menulis petunjuk, surat, pengumuman, formulir, teks

pidato, laporan dan ringkasan.

5. Drama

Drama adalah karya seni berupa dialog yang dipentaskan. Drama

kerap dimasukkan dalam ranah kesusasteraan karena menggunakan bahasa

sebagai media penyampai pesan. Menurut jenisnya, pementasan drama

dapat digolongkan menjadi empat macam yaitu drama tragedi, drama

komedi, melodrama, dan dagelan.

1) Drama tragedi adalah drama yang melukiskan kisah sedih. Tokoh-

tokohnya menggambarkan kesedihan. Tokoh dalam drama tragedi ini

disebut tragic hero artinya pahlawa yang mengalami nasib tragis.

2) Drama komedi adalah drama yang bersifat menghibur, di dalamnya

terdapat dialog kocak yang bersifat menyindir , dan biasanya berakhir

dengan kebahagiaan. Tokoh-tokoh dalam drama jenis ini biasanya tolol,

konyol, atau bijaksana tetapi lucu.

3) Melodrama adalah cerita yang sentimental. Artinya tokoh dan cerita yang

disuguhkan mendebarkan dan mengharukan. Tokoh dalam jenis drama

ini biasanya digambarkan hitam-putih. Tokoh jahat digambarkan serba

jahat, sebaliknya tokoh baik digambarkan sangat sempurna baiknya

hingga tidak memiliki kesalahan dan kekurangan sedikit pun.

4) Dagelan (farce) adalah drama kocak dan ringan. Alurnya disusun

berdasarkan perkembangan situasi tokoh. Isi cerita biasanya kasar dan

15

Page 16: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

fulgar. Drama jenis ini juga dapat disebut sebagai drama komedi

murahan atau komedi picisan.

Berdasarkan teknik pementasannya, drama dibedakan atas drama

bentuk drama tradisional dan drama modern. Drama tradisional adalah seni

drama yang berakar dan bersumber dari tradisi masyarakat, bersifat spontan

dan improvisatoris. Sedangkan drama modern adalah drama yang bertolak

dari hasil sastra yang disusun untuk suatu pementasan. Jadi, perbedaan

utama antara drama tradisional dengan drama modern terletak pada tidak

ada atau adanya naskah. Drama tradisional seperti :

a. drama tutur (lisan dan belum diperankan): kentrung, dalang jemblung,

b. drama rakyat (lisan, spontan, dan cerita daerah): randai, kethoprak

c. drama wayang/klasik (segala macam wayang): wayang kulit, wayang

beber, wayang golek, wayang orang, langendriyan,

d. drama bangsawan (dipengaruhi konsep teater Barat dan ditunjang

pengaruh kebudayaan melayu dan Timur Tengah): komedi bangsawan,

komedi stambul

Drama modern dapat dikelompokna menjadi yaitu drama

konvensional (sandiwara) adalah drama yang bertolak dari lakon drama

yang disajikan secara konvensional DAN drama kontemporer (teater

mutakhir) adalah drama yang mendobrak konvensi lama dan penuh dengan

pembaharuan, ide-ide baru, gagasan baru, penyajian baru, dangabungan

antara barat dan timur. Dalam Kurikulum 2006, analisis drama banyak

diarahkan pada analisis tentang penokohan. Tokoh dalam drama dapat

diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu:

a. Berdasarkan peran terhadap jalan cerita, ada tokoh protagonis, tokoh

antagonis, dan tokoh tritagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh utama

cerita yang pertama-tama menghadapi masalah. Tokoh ini biasanya

didudukkan penulis sebagai tokoh yang memperoleh simpati

pembaca/penonton karena memiliki sifat yang baik. Tokoh antagonis

adalah tokoh penentang tokoh protagonis. Tokoh tritagonis disebut juga

tokoh pembantu, baik membantu tokoh protagonis maupun antagonis.

16

Page 17: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

b. Berdasarkan peran dalam lakon serta fungsinya, ada tokoh sentral, tokoh

utama, dan tokoh pembantu. Tokoh sentral adalah tokoh-tokoh yang

paling menentukan gerak lakon. Tokoh sentral merupakan biang keladi

pertikaian. Dalam hal ini tokoh sentral adalah tokoh protagonis dan tokoh

antagonis.Tokoh utama adalah pendukung atau penentang tokoh sentral.

Mereka dapat berperan sebagai perantara tokoh sentral. Dalam hal ini,

yang berperan sebagai tokoh utama ialah tokoh tritagonis.Tokoh

pembantu yaitu tokoh-tokoh yang memegang peran pelengkap atau

tambahan dalam mata rantai cerita. Kehadiran tokoh pembantu ini hanya

menurut kebutuhan cerita. Tidak semua lakon drama menghadirkan

tokoh pembantu. Mengenal dan memahami tokoh mutlak dilakukan oleh

calon pemeran, sebab akan memungkinkannya mengenal benar hubungan

tokoh yang akan diperankannya dengan tokoh-tokoh lainnya. Dengan

demikian, akan memperjelas sifat dan perilaku tokoh yang harus

diperankannya.

17

Page 18: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

B. Hasil Kunjungan/ Observasi

SD N 1 Susukan terletak di Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas.

SD ini bersebelahan dengan kantor kelurahan dan dekat dengan tanah lapang.

SD N 1 Susukan memiliki sebanyak 6 ruang kelas (rombel), 1 ruang guru, 1

ruang kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan, dan 1 mushola (dalam proses

pembangunan). SD ini memiliki 3 guru kelas PNS, 3 guru kelas Wiyata Bakti,

1 guru agama, 1 guru olahraga, dan 1 penjaga sekolah. Adapun jumlah peserta

didiknya adalah 201, untuk kelas V sendiri jumlah peserta didiknya ada 39

yang terdiri dari laki-laki 22 dan perempuan 17.

Gambar bangunan SD N 1 Susukan

Adapun pelaksanaan observasi dan wawancara dapat diuraikan sebagai berikut:

Kelompok kami (kelompok 2) mengunjungi SD N 1 Susukan pertama

kali pada tanggal 17 Mei 2013. Kami datang bermaksud untuk survei sekolah

sekaligus meminta izin melakukan observasi dan wawancara terkait sumber,

bahan, dan media pembelajaran Bahasa Indonesia. Kami bertemu kepala

sekolah yaitu Bapak Dasirun. Selanjutnya, kami mengutarakan maksud tujuan

kami kepada bapak kepala sekolah. Bapak kepala sekolah memanggil guru

18

Page 19: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

kelas V yaitu bapak Wasikin , setelah itu kami mengadakan perjanjian untuk

melakukan observasi dan wawancara.

Observasi dilakukan pada tanggal 22 Mei 2013. Kebetulan pada hari

Selasa, kelas V terdapat jadwal untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Disitu

kami masuk ke kelas dan mengamati jalannya pembelajaran. Saat itu, sedang

melakukan pembelajaran drama. Guru membagikan teks drama kepada

masing-masing peserta didik, selanjutnya meminta mereka untuk berkelompok

dan memperagakkan drama. Setiap kelompok maju untuk memperagakkan, dan

guru mengoreksi satu per satu. Berdasarkan hasil dari pertunjukkan yang

terbaik, guru memberikan hadiah berupa applause sebagai bentuk penghargaan.

Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan soal latihan terkait peragaan drama.

Wawancara dilakukan pada tanggal 23 Mei 2013. Kami melakukan

wawancara dengan bapak seputar sumber, bahan, dan media pembelajaran

yang digunakan. Adapun hasil dari observasi dan wawancara yang kami

lakukan akan diuraikan sebagai berikut:

1. Observasi dan wawancara sumber pembelajaran Bahasa Indonesia kelas

tinggi (kelas v)

Sumber pembelajaran Bahasa Indonesia yang pertama berupa sumber

dari orang yang dirancang yaitu guru kelas itu sendiri, selanjutnya sumber

yang digunakan bahan berupa buku-buku. Adapun buku yang dipergunakan

meliputi, buku BSE (Buku Sekolah Elektronik) Bahasa Indonesia untuk

Sekolah Dasar Kelas V karangan Umri Nur’aini dan Indriyani, buku Belajar

Aktif Bahasa Indonesia untuk SD/MI Kelas 5 karangan Widya S, buku Mari

Belajar Bahasa Indonesia karangan Darisman, Fokus Pembelajaran

Berkarakter untuk SD/MI, Cerah Pengantar Belajar Mandiri untuk SD/MI

Kelas 5.Semua sumber pembelajaran berupa bahan tersebut saling

melengkapi satu sama lain.

19

Page 20: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

B.1 Gambar sumber belajar berupa bahan (buku)

2. Observasi dan wawancara bahan ajar pembelajaran Bahasa Indonesia kelas

tinggi (kelas v)

Bahan ajar pembelajaran Bahasa Indonesia berupa buku BSE yang

didesain oleh guru. Selain itu, buku BSE didampingi oleh Lembar Kerja

Siswa (berupa rangkuman materi dan berisi soal-soal), Fokus Pembelajaran

Berkarakter untuk SD/MI, Cerah Pengantar Belajar Mandiri untuk SD/MI

Kelas 5.

B.2 Gambar buku BSE yang selanjutnya dirangkum oleh guru

(bahan ajar)

20

Page 21: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

B.2 Gambar bahan ajar

3. Observasi dan wawancara media pembelajaran Bahasa Indonesia kelas

tinggi (kelas v)

Berdasarkan hasil kunjungan/observasi di kelas saat pembelajaran

Bahasa Indonesia (Selasa/21 Mei 2012), khususnya materi terkait drama.

Guru menggunakan media berupa teks drama. Media yang pernah

digunakan untuk pembelajaran Bahasa Indonesia, seperti lingkungan. Media

lingkungan tersebut digunakan saat pembelajaran membuat puisi, yaitu

peserta didik diminta untuk mengamati lingkungan sekitar dan kemudian

dijadikan sebuah puisi.

B.3 Gambar media teks drama

21

Page 22: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

Pembelajaran Bahasa Indonesia itu terdapat media yang berasal dari

jatah pemerintah, media tersebut masih baru. Namun setelah guru mengecek

media tersebut, ternyata media bentuknya terlalu kecil sehingga guru jarang

menggunakan media tersebut. Menurut guru, media dari jatah pemerintah

tersebut kecil sehingga jika diperagakan di kelas kurang layak (tidak terlihat

semua oleh peserta didik).

22

Page 23: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

C. Rekomendasi

Melihat kondisi sekolah kita suah dapat menyimpulkan memang sudah

baik secara fisik. Tetapi setelah kami adakan onservasi dan wawancara

sebebnarnya ada beberapa permasalahan yang sudah cukup lama tidak di

carikan solusinya. Bebrapa permasalahan tersebut sudah pasti titik sasarannya

yaitu mengenai sumber, bahan dan media.

Melihat dari sisi sumber buku pelajaran memang sudah ada tersedia dari

sekolah khususnya yang diberikan langsung karena ada pemberian dari

pemerintah. Selain itu juga para guru sering berkumpul bersama aau

mengadakan perkumpulan untuk membahas dalam menentukan beberapa

sumber yang akan digunakan untuk mengajar di sekolah dasar. Rekomendasi

dari kelompok kami yaitu berdasarkan dari pnjelasan tadi dan mengacu pada

perkembangan zaman yag semakin maju dalam menentukan smber guru harus

lebih kreatif walaupn sudah ada buku dari pemerintah dan melakukan

kesepakatan dengan para guru lain tetapi lebih baik lagi jika kita juga dapat

mencari buku lagi yang lain di toko-toko buku. Semakin banyak referensi maka

keutuhan materipun akan semakin kompleks dan juga anak dapat menerima

materinya labih unik tidak hanya berpedoman dari sumber itu saja. Jadi

rekomendasi dari kelompok kami lebih menitik beratkan supaya guru mampu

untuk membeli atau menambahkan buku sendiri tidak hanya mengandalkan

buku yang di sediakan oleh pemerintah saja.

Melihat dari sisi bahan bahwa setelah dilakukan observasi sekolah ini

hanya menggunakan dua bahan ajar saja. Bahan ajar adalah sesuatu yang

sangat penting dalam proses pembelajaran. Rekomendasi dari kelompok kami

yaitu hampir sama seperti sumber karena pada dasarnya dalam pencarian bahan

belajar sama-sama menggunakan buku, jadi di sini disarankan bahwa dalam

penggunaan bahan belajar di usahakan tidak hanya mengandalkan dua sumber

belajar saja, tetapi guru harus lebih kreatif kita bisa membeli dan

mengguanakan bahan ajar yang lain, sehingga jika bahan belajar banyak maka

pengetahuan yang akan didapatkan juga akan lebih banyak dan juga ketika

akan menyajikan soal-soal juga akan labih bervariasi dan siswa akan lebih

23

Page 24: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

tertantang dalam mengerjakan soal. Jadi dapat disimpulkan bahwa

rekomendasi mengenai bahan lebih menitik beratkan untuk tidak

mengandalkan itu saja tetapi guru bisa mencari yang lain atau membeli sendiri

supaya bahan belajar lebih banyak lagi.

Mengenai media pembelajaran maka kelompok kami merencanakan

untuk menyumbangkan media pembelajaran. Hal tersebut diperkuat dengan

adanya media pembelajaran yang masih kurang. Media yang ada di sekolah ini

memang sudah ada tetapi jika melihat media yang diberikan oleh pemerintah

untuk sekolah ini kebanyakan hanya untuk kelas rendah saja. Kelas tinggi

hampir tidak ada media.

Selanjutnya kelompok kami merencanakan untuk menyumbangkan

media pembelajaran yang berbentuk gambar-gambar ( berupa banner). Alasan

kelompok kami memilih media berupa banner adalah yang pertama karena

melihat kondisi yang terdapat di ruang kelas yaitu belum banyaknya media

gambar, sehingga media yang cocok yaitu banner. Kami juga sebelumnya

meminta masukan dari guru kelas. Ternyata beliau juga mengusulkan media

berupa gambar-gambar. Adanya usul tersebut memperkuat kelompok kami

untuk menyumbangkan media banner. Melihat dari sisi kriteria media yang

baik yaitu, ekonomis, efisien, praktis, mudah, dan dapat membangkitkan

motivasi dan minat peserta didik, maka banner memenuhi kriteria tersebut.

Banner adalah media pembelajaran yang di pasang di tembok kelas dapat

berupa gambar peristiwa alam, petunjuk penggunan benda ataupun yang lain.

Tetapi di sini materi yang kami sorot yaitu sosio drama sehingga dalam

pembuatan banner gambar-gambar yang kami munculkan yaitu mengenai

beberapa ekspresi wajah, kostum-kostum yang digunakan untuk pementasan

drama dan juga contoh-contoh tema drama.

Media berupa banner tersebut dapat ukuran dan kegunaanya dapat

disejajarkan dengan sebuah papan pengumuman kayu dan bagusnya lagi

komposisi warna dalam sebuah banner sangatlah kompleks, dengan banner kita

dapat menampilkan gambar nyata dari suatu benda tertentu, karena banner itu

24

Page 25: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

sendiri bagaikan suatu cetak photo dengan ukuran yang yang bisa dibuat

sebesar mungkin sesuai keinginan kita.

Melihat dari segi ukuran tentu saja media banner lebih besar jadi lebih

gampang saat dilihat. Media yang kami buat ini cukup portable karena bisa

dilipat, sehingga tidak memakan ruang saat disimpan. Media ini dapat dipakai

berberapa kali untuk mengajarkan materi sosio drama tentunya.

Banner itu sendiri terbuat dari bahan dasar plastik sehingga tidak akan

mudah rusak seperti layaknya kertas apabila terkena air, dan banner tak akan

mudah rusak pula saat disimpan, dan keunikan dari banner adalah mudah di

pajang dimanapun lokasinya. Dalam penggunaan banner itu sendiri tidak

membahayakan baik guru ataupun siswa karena ini berupa kain. Pengguanaan

banner ini kami letakkan di ruang kelas atau lebih khususnya yaitu di depan

ruang kelas sehingga ketika guru sedang menjelaskan materi khususnya

mengenai sosio drama guru langsung bisa menggunakan media pembelajaran

tersebut. Jadi anak langsung dapat melihat dan memahami gambar yang

ditunjukan dalam banner tersebut.

Kelompok kami menitik beratkan pada materi sosio drama, ketika guru

akan mengajarkan sosio drama tentunya ketika akan memainkan drama kita

harus mengerti salah satu faktor yang harus di pahami untuk memerankan

drama yaitu ekspresi wajah. Ketika akan memainkan drama yang harus marah,

sedih atau kecewa tentunya peran-peran itu memiliki ekspresi wajah yang

berbeda-beda. Dari itu supaya siswa lebih cepat memahami ekspresi ajah itu

guru di sini bukan hanya menjelaskan melaui cerita tetapi dengan adanya

banner ini yang ada gambar ekspresi wajahnya, maka guru dapat langsung

menunjukan gambar ekspresi wajah yang harua dimainkan. Ketika anak

langsung melihat contoh dari ekspresi wajah tersebut tentunya akan sangat

membantu siswa dalam memainkan peran tersebut dan memudahkannya ntk

lebih menghayati peran yang akan dimainkan.

25

Page 26: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri.(2002).Media Pembelajaran. Surakarta: LPP UNS dan UPT

Penerbitan Percetakan UNS PRESS.

Azhar, Arsyad. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persda.

Hernawan, Asep, H,. Zaman, Badru,. Riyana, Cepi. (2007). Media Pembelajaran

Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.

Muhdhofir.(19860).Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Bandung:

Remaja Karya.

26

Page 27: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

LAMPIRAN

(FOTO PROSES)

Wawancara dengan guru kelas V (Bapak Warsikin, S.Pd)

Kegiatan pembelajaran di kelas (materi sosio drama)

27

Page 28: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

Foto bersama peserta didik kelas V setelah wawancara

Foto bersama peserta didik kelas V setelah wawancara

28

Page 29: Makalah Sumber Bahan Media Kelompok 2

29