makalah ski selesai

10
MAKALAH SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BUDAYA LOKAL “Sejarah Khulafaur Rasyidin” Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah SKIBL Dosen Pengampu : Khusnul Khotimah, S.TH.I.,M.A Kelompok 2 : 1. Ayu Diah Syafaati (11630003) 2. Yuliana (11630004) 3. Firly Roza Nur Rohman (11630005) PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2014

Upload: diah-syafaaty

Post on 09-Oct-2015

32 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sejarah khulafaur Rasyidin

TRANSCRIPT

MAKALAHSEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BUDAYA LOKALSejarah Khulafaur RasyidinDisusun untuk memenuhi tugas mata kuliah SKIBLDosen Pengampu : Khusnul Khotimah, S.TH.I.,M.A

Kelompok 2 :1. Ayu Diah Syafaati(11630003)2. Yuliana(11630004)3. Firly Roza Nur Rohman(11630005)

PROGRAM STUDI KIMIAFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGAYOGYAKARTA2014

PENDAHULUAN

Sejarah merupakan suatu rujukan yang sangat penting saat kita akan membangun masa depan. Sekaitan dengan itu kita bisa tahu apa dan bagaimana perkembangan islam pada masa lampau. Namun, kadang kita sebagai umat islam malas untuk melihat sejarah. Sehingga kita cenderung berjalan tanpa tujuan dan mungkin mengulangi kesalahan yang pernah ada dimasa lalu. Di sinilah sejarah berfungsi sebagai cerminan bahwa dimasa silam telah terjadi sebuah kisah yang patut kita pelajari untuk merancang serta merencanakan matang-matang untuk masa depan yang lebih cemerlang tanpa tergoyahkan dengan kekuatan apa pun.Perkembangan Islam pada zaman Nabi Muhammad SAW dan Para Sahabat merupakan zaman keemasan, hal itu bisa terlihat bagaimana kemurnian Islam itu sendiri dengan adanya pelaku dan faktor utamanya yaitu Rasulullah SAW. Kemudian pada zaman selanjutnya yaitu zaman para sahabat, terkhusus pada zaman Khalifah empat atau yang lebih terkenal dengan sebutan Khulafaur Rasyidin, Islam berkembang dengan pesat dimana hampir 2/3 bumi yang kita huni ini hampir dipegang dan dikendalikan oleh Islam. Hal itu tentunya tidak terlepas dari para pejuang yang sangat gigih dalam mempertahankan dan juga dalam menyebarkan islam sebagai agama Tauhid yang diridhoi. Perkembangan islam pada zaman inilah merupakan titik tolak perubahan peradaban kearah yang lebih maju. Maka tidak heran para sejarawan mencatat bahwa islam pada zaman Nabi Muhammad dan Khulafaur Rasyidin merupakan islam yang luar biasa pengaruhnya. Namun yang terkadang menjadi pertanyaan adalah kenapa pada zaman sekarang ini seolah kita melupakannya. Sekaitan dengan itu perlu kiranya kita melihat kembali dan mengkaji kembali bagaimana sejarah islam yang sebenarnya.

PEMBAHASAN

A. Khalifah Abu Bakar Ash ShiddiqSetelah wafatnya Rasulullah SAW, kaum Muslimin mengadakan pertemuan di Saqifah Bani Saidah. Mereka membicarakan siapakah sepatutnya yang menggantikan Rasulullah SAW dalam memimpin kaum Muslimin dan mengurusi persoalan ummat. Setelah diskusi, pembahasan , dan pengajuan sejumlah usulan, tercapailah kesepakatan bulat bahwa Khalifah Rasulullah pertama sesudah kematian beliau adalah orang yang pernah menjadi Khalifah (pengganti) Nabi saw dalam mengimami kaum Muslimin saat beliau sakit. Itulah Ash Shiddiq sahabat beliau yang terbesar dan pendamping beliau di dalam gua. Hal-hal penting yang dilakukan Abu Bakar selama menjadi Khalifah :1. Memberangkatkan pasukan Usamah. Abu Bakar Ash Shiddiq ra berangkat mengantarkan pasukan yang dipimpin Usamah, dengan berjalan kaki. Selanjutnya Abu Bakar menyampaikan wasiat kepada pasukan untuk tidak berkhianat, tidak menipu, tidak melampaui batas, tidak mencincang musuh, tidak membunuh anak-anak atau wanita atau orang lanjut usia, tidak memotong kambing atau onta kecuali untuk dimakan. Diantara wasiat ynag disampaikan Abu Bakar kepada mereka ialah Jika kalian melewati suatu kaum yang secara khusus melakukan ibadah di biara-biara maka biarkanlah mereka dan apa yang mereka sembah. Kemudian Usamah bergerak bersama pasukannya. Setiap kali melewati suatu kabilah yang para warganya banyak melakukan kemurtadan. Usamah berhasil mengembalikan lagi (kepada Islam).2. Memberangkatkan pasukan untuk memerangi orang-orang yang murtad dan tidak mau membayar zakat. Pasukan ini dibaginya sepuluh panji, masing-masing pemegang panji diperintahkan untuk menuju ke suatu daerah. Allah memberikan dukungan kepada kaum Muslimin dalam pertemupuran ini, sehingga berhasil menumpas kemurtadan , memantapkan Islam di segenap penjuru Jazirah dan memaksa semua kabilah untuk membayar zakat.3. Memberangkatkan pasukan Khalid bin Walid ke Iraq, bersama Matsni bin Haritsah AsySyaibani yang kemudian berhasil menaklukan negeri dan kembali dengan membawa kemenangan dan barang rampasan.4. Abu Bakar memberikan gagasan dan memprakarsai memerangi negeri-negeri Romawi. Setelah para sahabat dikumpulkan dan dimintai pendapat mereka tentang gagasan ini akhirnya mereka menyetujuinya. Kemudian terjadilah beberapa kali pertempuran sengit antara kaum Muslimin dan ornag-orang Romawi yang akhirnya dimenangkan oleh kaum Muslimin. Orang-orang Romawi ynag berhasil dibunuh tidka terhitung banyaknya, sebagaimana jumlah mereka yang ditawan. Di tengah berkecamuknya pertempuran ini Khalid bin Walid mendapat surat yang memberitahukan bahwa Abu Bakar telah wafat dan digantikan oleh umar ra.Abu Bakar Ash Shidiq WafatAbu Bakar wafat pada tahun ke 13 H, malam Selasa tanggal 23 Jumadil Akhir, pada usia 63 tahun. Masa Khilafahnya 2 tahun 3 bulan dan 3 hari. Ia dikubur di rumah Aisyah ra di samping kubur Rasulullah SAW.

B. Khalifah Umar Bin KhattabUmar Bin Khattab adalah putra Naufal Al Quraisy dari Bani Ady. Sebelum islam, suku Bani Ady terkenal sebagai suku yang terpandang mulia, megah, dan berkedudukan tinggi. Masuk islam pada tahun ke-enam dari kenabian, berwatak keras dan pemberani, tapi juga lemah lembut. Umar bin Khattab dijuluki oleh Rasulullah dengan Al-Faruq, karena Ia membedakan antara haq dan bathil. Dibaiat menjadi khalifah pada hari kematian Abu Bakar Ash Shiddiq.Umar bin Khattab memerintah selama 10 tahun. Ia memerintah berdasarkan surat wasiat dari Abu Bakar Ash Shiddiq, dan saat Abu Bakar sakit yang ditunjuk sebagai imam sholat adalah Umar.Kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Khalifah Umar antara lain :1. Mencopot Khalid bin Walid dari jabatannya sebagai komandan pasukan dan digantikan Abu Ubaidah.2. Penaklukan dan ekspansi wilayah yang dilakukan secara bertahap. Diantaranya; Damaskus, Hamsh, dan Baalk tahun 14 H, Yordania tahun 15 H, Al-Ahwaz, Madain, Takrit, Qanasrin, Haleb, Anthokiah, dan Manbaj, serta Baitul Maqdis tahun 16 H. Dengan demikian, pada masa Umar kekuasaan islam meliputi seluruh jazirah Arabia, Palestina, Syiria, Persia, dan Mesir.3. Pada bulan Rabiul Awwal Umar menetapkan kalender hijriyah (622 M).4. Ia menempatkan gubernur-gubernur militer secara proporsional sehingga tak terjadi konflik diantara keluarga.5. Melakukan pembagian ghonimah dan zakat sehingga ia membentuk Baitul Maal, pembagian yang lebih besar diberikan kepada para istri Nabi, Sahabat, dan orang-orang yang ikut berperang.6. Membuat mata uang, membentuk tentara untuk menjaga dan melindungi batas wilayah, memberi gaji, mengangkat hakim-hakim, membentuk perjalanan pos (diwan albarid), hisbah (pengawasan terhadap pasar).7. Mengkodifikasi Al-Quran/menyatukan yang tercecer.

Akhir KekhalifahanPenaklukan sebagian wilayah persia menyisakan dendam bagi pembesar Nasrani dan bersekongkol dengan orang yahudi untuk merencanakan pembunuhan terhadap Umar. Pada saat sholat shubuh Umar berhasil dibunuh oleh Abu Luluah seorang Nasrani. Sebelum meninggal, umar telah menunjuk tim formatur/dewan yang bertugas memilih diantara enam untuk menggantikannya. Diantaranya: Ustman, Ali, Thalhah, Zubair, Saad, dan Abdurrahman bin Auf, serta Abdullah bin Umar anaknya sendiri sebagai penengah jika hasil suara sama, dia sendiri tidak memiliki hak dipilih.

ANALISISTerdapat beberapa ibrah yang dapat kita petik dari sejarah para khulafaur rasyidin. Berdasarkan diskusi kelompok kami, analisis yang kami peroleh adalah sebagai berikut :1. Khalifah Abu Bakar Ash ShiddiqPada masa Khalifah Abu Bakar, pengangkatan beliau dilakukan secara syura/musyawarah mufakat dari kalangan para sahabat. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada satupun nash AlQuran yang menegaskan hak khalifah kepada seseorang sepeninggal Rasulullah SAW. Seandainya ada nash yang menegaskan tentu tidak ada syura dan para sahabat tidak akan berani melangkahi apa yang telah ditentukan nash.Setiap muslim yang merenungkan sikap yang diambil Abu Bakar terhadap kabilah yang murtad dan tekadnya yang kuat untuk memeranginya sehingga berhasil meyakinkan para sahabat yang semula tidak bersedia melakukannya, menunjukkan adanya himmah Allah yang telah mengangkat orang yang sesuai dan untuk menghadapi tugas yang sesuai pula. Siapapun dari kita hampir tidak dapat membayangkan jika dikalangan sahabat ada orang yang lebih patut dari Abu Bakar untuk menghentikan kemurtadan dan mengembalikannya ke pangkuan islam.Meski Abu Bakar mewasiatkan khilafahnya kepada Umar, akan tetapi semata-mata bukan karena keputusan sepihak Beliau dalam memutuskan siapakah penggantinya. Pengangkatan Umar bin Khattab berlangsung berdasarkan musyawarah tidak langsung yang termasuk ke dalam kesepakatan para sahabat dalam menyetujui orang yang dipilih oleh Abu Bakar untuk mereka.2. Khalifah Umar bin KhattabPada masa Abu Bakar, dapat terlihat kerjasama yang bersih dan istimewa antara Umar dan Ali. Dalam pemerintahan Umar, Ali menjadi penasehat utama dalam semua problematika. Setiap Ali mengusulkan pendapat, Umar selalu melaksanakan dengan penuh kerelaan. Sedangkan Ali dengan penuh keikhlasan dan kecintaan memberikan nasehat kepadanya dalam segala urusan dan persoalan.Sebagaimana khalifah Abu Bakar datang pada saat yang tepat, dimana tidak layak pada saat itu kecuali Abu Bakar, demikian pula khalifah Umar. Beliau menjadi orang yang paling tepat untuk memegang khilafah pada saat itu. Diantara hal yang paling mulia yang pernah dilakukan Umar adalah memperluas wilayah islam hingga ke Persia, Syam, dan Maroko, membangun negeri-negeri islam, membentuk berbagai diwan, dan mengokohkan pilar-pilar negera islm sebagai negara peradaban yang paling kuat di muka bumi.Pengangkatan khalifah Utsman dilakukan dengan cara menunjuk seorang pengganti, seperti halnya proses yang ditempuh untuk khilafah Abu Bakar dan Umar. Perbedaannya, Abu Bakar menunjuk Umar secara langsung, sedangkan Umar menunjuk seorang penggantinya diantara 6 orang yang menjadi anggota majelis syura kemudian menyerahkan pemilihannya kepada kaum muslimin. Hal tersebut menunjukkan bahwa kaum muslimin sampai periode ini merupakan suatu jamaah. Tidak ada seorangpun kaum muslimin yang mempermasalahkan urusan khilafah, yang ada hanyalah proses musyawarah dan pembahasan dalam setiap tuntutan untuk memilih khilafah secara syari dan sehat.3. Khalifah Ustman bin AffanDiantara kemuliaan dan keistimewaan yang dicatat pada periode pemeritahan Ustman ialah banyaknya penaklukan dan perluasan wilayah islam, serta sejumlah prestasi mulia yang pernah dilakkan sampai menyatukan orang dalam bacaan dan tulisan AlQuran yang terpercaya setelah berkembangnya berbagai macam bacaan yang dikhawatirkan dapat membingungkan orang. Betapapun kritik yang dilontarkan kepada Ustman, karena kebijaksanaannya dalam memilih para gubernur dan pembantunya dari kaum kerabatnya, kita harus menyadari bahwa kebijaksanaan tersebut adalah merupakan ijtihad pribadinya. Bahkan Ustman telah mempertahankan pendapat tersebut didepan sejumlah besar para sahabatnya. Betapapun sikap kita terhadap pendapat dan pembelaan tersebut, namun sewaktu mengkritik kita tidak boleh melanggar adab. Hendaknya kita pun menyadari bahwa pembicaraan dan sanggahan para sahabat terhadap kebijaksanaannya saat itu tidak sama dengan kritik dan gugatan yang kita lakukan sekarang terhadap masalah yang sama.4. Khalifah Ali bin Abi ThalibBerdasarkan peristiwa terbunuhnya Ustman bin Affan, apakah terdapat perselisihan yang menyangkut masalah penuntutan qishash segera antara Ali dan mereka? Menurut analisa, tuntutan qishash terhadap para pembunuh Ustman bukan merupakan sebab terjadinya perselisihan. Apa yang diinginkan oleh Aisyah, Thalhah, Zubair, dan orang-orang yang bersama mereka ialah dijadikannya pelaksanaan qishash terhadap para pembunuh Ustman sebagai amalan yang pertama kali dilakukan oleh Ali dalam pemerintahannya. Sedangkan Ali memandang perlu diadakannya penertiban dan penataan ulang terlebih dahulu, baru kemudian berusaha membekuk para pembunuh Ustman dengan cara yang lebih tenang dan cermat.Berangkat dari keyakinan kita pada keihlasan Ali dalam setiap tindakannya dan bahwa beliau tidak menurutkan hawa nafsu dan kemaslahatan pribadinya dalam semua tindakannya. Memperhatikan bahwa beliau telah menerima pembaiatan orang-orang setelah terbunuhnya Ustman dan menganggap penolakan Muawiyyah sebagai tindakan pembangkangan, maka berdasarkan alasan diatas kami menyatakan apa yang pernah dinyatakan oleh para jumhur ulama kaum muslimin bahwa Muawiyyah telah melakukan pembangkangan dengan penolakan terhadap Ali dan bahwa Ali adalah Khalifah yang syarI setelah Ustman. Tetapi kita tidak boleh melupakan bahwa Muawiyyah melakukan pembangkangan itu dalam rangka berijtihad. Karena itu jika dibolehkan oleh lawan ijtihadnya pada saat itu untuk mengingatkan, kemudian memperingatkan dan memeranginya, maka setelah hal tersebut menjadi lembaran sejarah. Kita tidak boleh lagi melancarkan cacian, makian, kritikan secara terus menerus kepada yang pada hakekatnya tidak membawa faedah sama sekali, apalagi menganggapnya sebagai musuh bebuyutan kita.

KESIMPULANKhulafaur Rasyidin menurut bahasa artinya para pemimpin yang mendapatkan petunjuk dari Allah SWT. Sementara menurut istilah yaitu para khalifah (pemimpin umat islam) yang melanjutkan kepemimpinan Rasulullah SAW sebagai kepala negara (kepala pemerintahan) setelah Rasulullah SAW wafat. Pengangkatan seorang pemimpin atas dasar musyawarah yang dilakukan secara demokratis. Sesudah wafatnya Nabi inilah yang disebut Khulafaur Rasyidin. Jumlahnya ada 4 orang, yaitu: 1. Abu Bakar As Shidiq(11-13 H/ 632-634 M)2. Umar bin Khattab(13-23 H/ 634-644 M)3. Usman bin Affan(23-35 H/ 644-656 M)4. Ali bin Abi Thalib(35-40 H/ 546-661)Sesudah Ali bin Abi Thalib, para pemimpin umat islam (khalifah) tidak termasuk Khulafaur Rasyidin karena mereka merubah sistem dari pemilihan secara demokratis menjadi kerajaan, yaitu kepemimpinan didasarkan atas dasar keturunan seperti halnya dalam sistem kerajaan. Dengan wafatnya khalifah Ali, maka masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin telah selesai karena sesudah itu pemerintahan islam dipegang oleh khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan secara turun temurun, sehingga disebut Daulat/ Bani Umayyah.

DAFTAR PUSTAKASouyb, Joesoef. 1979. Sejarah Daulat Khulafaur Rasyidin. Jakarta : Penerbit Bulan Bintang.Syalabi, A. 1983. Sejarah dan Kebudayaan Islam. Jakarta Pusat : Pustaka Al- Husna.http://thejourneyofdakwah.files.wordpress.com/2014/03/sirah-nabawiyah-jilid3.pdf