makalah "sistem informasi produk"

18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Informasi Produksi adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung menajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan kegiatan produksi suatu perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input,proses dan output.Sistem informasi manajemen produksi mendukung fungsi produksi /oprasi yang meliputi semua aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian proses menghasilkan barang atau jasa .sistem ini mendapatkan dan memproses data mengenai semua aktivitas mencakup produksi yang baik dan pelayanan (service) yang dibutuhkan oleh konsumen. B. Rumusan Masalah 1. Sistem Informasi Produksi. 2. Komponen Output Produksi. 3. Komponen Model Produksi. 4. Komponen Basis Data Produksi. 1

Upload: nciez-shiegadiez-berzodiackaquariuz

Post on 24-Jun-2015

3.163 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem Informasi Produksi adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam

hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung menajemen

perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan kegiatan produksi suatu

perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input,proses dan output.Sistem informasi

manajemen produksi mendukung fungsi produksi /oprasi yang meliputi semua aktivitas yang

berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian proses menghasilkan barang atau jasa .sistem

ini mendapatkan dan memproses data mengenai semua aktivitas mencakup produksi yang baik

dan pelayanan (service) yang dibutuhkan oleh konsumen.

B. Rumusan Masalah

1. Sistem Informasi Produksi.

2. Komponen Output Produksi.

3. Komponen Model Produksi.

4. Komponen Basis Data Produksi.

1

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Sistem Informasi Produksi

a. Menurut Bonar dan Hopwood

Sistem informasi produksi adalah sistem informasi manajemen yang menyediakan

informasi untuk digunakan oleh fungsi produksi.

b. Menurut Guswana

Sistem Informasi produksi adalah pendukung kegiatan oprasional yang tergantung

kepada beberapa aspek meliputi organisasi,teknologi,sumberdaya manuasi,penjualan

produk pesanan pasar.

c. Menurut Mukhammad Huda

Sistem Informasi produksi merupaka sistem yanh digunakan untuk mendukung fungsi

produksi yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan

pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.

Jadi sistem informasi produksi merupakan sistem informasi manajemen ya ng

menyediakan informasi yang mengenai kegiatan terkaiat dengan perencanaan dan

pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.

1.2 Sistem Informasi Produksi

Sistem produksi terdiri dari 2 macam yaitu:

1. Sistem produksi fisik atau sistem pengendalian produksi adalah berbagai kegiatan

dan metode yang di gunakan oleh manajemen perusahaan untuk mengolah, mengatur,

mengkoordinir, dan mengarahkan proses produksi (peralatan, bahan baku, tenaga

kerja) kedalam suatu arus aliran tang memberikan hasil dengan jumlah biaya yang

seminimal mungkin dan waktu yang secepat mungkin. Pengendalian produksi yang

di laksanakan pada perusahaan yang satu dengan perusahaan lain akan berbeda-beda

tergantung pada sistem kebijakan perusahaan. Pengendalian produksi dapat di

lakukan dengan:

a. Order Control: Perusahaan yang beroperasi berdasarkan pesanan dari konsumen

sehingga kegiatan operasionalnya juga tergantung pada pesanan tersebut.

b. Follow Control: Perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan produk standar

sehingga sebagian produk merupakan produk untuk persediaan dalam jumlah

besar.

2. Sistem informasi produksi mendukung fungsi produksi / oprasi yang meliputi semua

aktifitas yang berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian proses menghasilkan

barang atau jasa. Sistem ini mendapatkan dan memproses data mengenai semua

2

aktifitas mencakup produksi yang baik dan pelayanan (sevices) yang dibutuhkan oleh

konsumen.

Tujuan dari sistem informasi produksi yaitu :

1. Digunakan dalam merencanakan,monitoring dan mengontrol proses produksi

yang terjadi sehingga lebih efisien.

2. Menghasilkan efisiensi proses produksi,kontrol kualitas yang tetap serta

menghasilkan produk yang lebih bagus.

3. Mengurangi biaya dari penggunaan berbagai inventarisasi dengan mendapatkan

kontrol material yang baik.

4. Produksi yang dihasilkan tepat

1.3 Kompenen Output Produksi

Informasi yang dihasilakan dari hasil pengelahan data yang dapat dibagi menjadi 4 yaitu :

a. Sub sistem Produksi adalah segala hal yang bersangkutan dengan proses yang

terjadi disetiap devisi kerja ataupun departemen yang mengukur produksi dalam

hal waktu,menelusuri arus kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya.

b. Sub Sistem Persediaan , tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena

menggambarkan investasi yang besar.tingkat persediaan suatu barang dipengaruhi

oleh jumlah unit yang dipesan dari pemasok setiap kalinya,dan tingkat persediaan

rata – rata dapat diperkirakan dari separuh kuantitas pesanan ditambah safety

stock. Subsistem persediaan memeberikan jumlah stock , biaya holding,safety

stock, dan lain- lain berdasarkan hasil pengolahan data dari input.

Subsistem persediaan biasanya memiliki proses pembelian (purchasing) dan

penyimpanan (inventory).dan fungsi dari subsistem persediaan adalah mengukur

volume aktivitas produksi saat persediaan diubah dari bahan mentah menjadi

bahan jadi .

c. Subsistem Kualitas adalah semua hal yang berhubungan dengan kualitas ,baik

waktu,biaya,performakerja,maupun pemilihan suplier.fungsi dari subsistem

kualitas adalah mengukur kualitas material saat material diubah.banyak hal yang

bukan unsur mutlak kualiatas namun perlu masuk dalam unsur kualitas seperti

proses(proces control) , perawatan (maintenance) dan spesifikasi

(spesifikation)baik produk jadi maupun material. Subsistem kualitas mempunyai

pendekatan khusus untuk meningkatkan kualitas produksinya dengan

menggunakan total quality management (TQM) yaitu manajemen keseluruhan

perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua dimensi produk dan jasa

yang penting bagi semua pelanggan.TQM menyediakan kerangka kerja bagi

semua aktivitas perusahaan yang berhubungan denga kualitas.dalam kerangka ini

3

subsistem kualitas menyediakan bagaimana manajemen informasi yang

mengungkapkan seberapa jauh produk perusahaan mencapai sasaran kualitas.

d. Subsistem Biaya ,kompenen biaya termasuk dalam semua subsistem yang

ada.tujuan perusahaan manufaktur secara umum adalah mencapai keuntungan

dari hasil penjualan prodaknya.oleh karena itu, sebuah sistem informasi tidak

akan pernah terlepas unsur biaya yang terjadi didalamnya. Subsistem biaya

berfungsi untuk mengukur biaya yang terjadi selama proses produksi terjadi.

Unsur-unsur pengendalian biaya ada dua yaitu standar kerja yang dan sistem

untuk melaporkan rincian kegiatan saat terjadinya proses produksi yang akurat.

Sub sistem biaya di bagi menjadi dua yaitu:

1. Biaya pemeliharaan

Biaya pemeliharaan atau biaya penyimpanan biasanya di nyatakan sebagai

presentase biaya tahunan dari barang. Dan biaya tersebut mencakup fakto-

faktor separti kerusakan, pencurian keusangan, pajak dan asuransi.

2. Biaya pembelian

Biaya pembelian adalah yang mencakup biaya-biaya yang terjadi saat

material di pesan, waktu pembelian, biaya telepon, biaya sekretaris, biaya

formulir pemesanan pembelian dan sebagainya.

1.4 Komponen Model Produksi.

Beberapa model digunakan di sistem informasi produksi:

a. Titik Pemesanan Kembali (Re-Order Point / ROP)

 ROP (Re-Order Point) merupakan suatu strategi yang reaktif, maksudnya menunggu

hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian memicu pesanan

pembelian.

Beberapa istilah di dalam ROP :

Stock-out : kehabisan persediaan.

Lead time : waktu yang dibutuhkan pemasok untuk mengisi pesanan.

Safety stock : persediaan aman.

b.Pemesanan Kuantitas Ekonomis

EOQ (Economic Order Quantity) di gunakan untuk menentukan kuantitas pesanan

persediaan yang dapat meminimalkan biaya penyimpanan dan biaya pemesanan

persediaan. EOQ adalah jumlah kuantitas barang yang dapat di peroleh dengan biaya yang

minimal, atau sering di katakan sebagai jumlah pembelian yang optimal.

c. Material Requirements Planning (MRP)

MRP (Material Requirements Planning) adalah suatu strategi material proaktif yaitu

mengidentifikasikan material, jumlah dan tanggal yang dibutuhkan.

4

MRP memungkinkan perusahaan mengelola materialnya secara baik sehingga dapat

menghindari kehabisan persediaan yang disebabkan oleh pesanan yang tidak tersedia.

MRP memiliki 4 ( empat ) komponen, yakni :

A. Master production schedule system

 B. Material requirement planning system

 C. Capacity requrement planning system

D. Order release system

1.5 Komponen Basis Data Produksi.

1) Database (tempat penyimpanan data)

Database adalah suatu kumpulan data komputer yang terintegrasi, diatur dan disimpan

menurut cara tertentu sehinnga mudah dalam hal pengambilan kembali. Beberapa data

yang masuk ke dalam database adalah unik bagi fungsi produksi, tetapi banyak yang

berbagi dengan area fungsional lain. Data yang masuk kedalam database berasl dari sub

sistem input, yaitu:

a. Sumber Internal, terdiri dari SIA, dan Sistem Industrial Engineering (IE).

Data internal merupakan data intern sistem keseluruhan yang mendukung proses

pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber daya

manusia (SDM), Material, mesin dan hal lainnya yang mendukung proses secra

keseluruhan seperti taransportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi

perawatan, dan lain-lain.

b. Sumber Eksternal, terdiri dari Intelijen Manufaktur.

Data eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan

(environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang

berguna. Contoh data eksternal adalah data pemasok, kebijakan pemerintah

tentang UMR, listrik , dan lain-lain. Data-data ini biasanya berguna untuk

perhitungan biaya dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses.

1.6 Contoh Kasus

PT. Vonita Garment bergerak dibidang garment atau konveksi untuk anak-anak. Setiap

pakaian jadi memiliki tahapan produksi yang berbeda, tergantung dari desain masing-masing

pakaian.

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Vonita Garment maka sistem baru yang

dibutuhkan adalah:

Sistem yang dapat membantu pencatatan pengaturan tahapan proses produksi mulai dari

pembuatan pola pakaian sampai dengan menjadi pakaian jadi yang siap dikirim. Selain

itu juga perusahaan dapat mengetahui pemakaian bahan baku yang dipakai pada bagian

produksi, serta perhitungan biaya overhead pabrik dan biaya produksi lainnya yang

5

berhubungan langsung dengan produksi tersebut

Sistem yang membantu perusahaan dalam mengetahui bahan yang tidak tersedia di

gudang pada saat ada order, untuk dibuatkan jadwal pengadaan bahan.

Sistem yang membantu melakukan perhitungan dan pembuatan laporan biaya-biaya

produksi aktual.

Sistem yang dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan perhitungan harga

pokok produksi tiap model pakaian berdasarkan order, yang akan dipergunakan oleh

pimpinan perusahaan sebagai salah satu faktor untuk menentukan biaya produksi dalam

menentukan laba pada saat tutup buku tahunan.

Desain Sistem

PT. Vonita Garment dalam pengumpulan data biaya produksi dan dalam penentuan harga

pokok produksi menggunakan metode Harga Pokok Proses dan metode FIFO dalam

pengambilan data bahan. Biaya-biaya produksi untuk tenaga kerja dan bahan dihitung

langsung setelah produk selesai dikerjakan. Sedangkan untuk biaya overhead dihitung setiap

satu bulan sekali. Kemudian menentukan harga pokok produksi masing-masing order

pakaian jadi.

Langkah-langkah yang digunakan dalam menentukan harga pokok produksi pada PT. Vonita

Garment adalah sebagai berikut:

a. Identifikasi Unsur-Unsur Biaya Produksi

Pada PT. Vonita Garment, biaya-biaya yang digolongkan ke dalam biaya produksi adalah

sebagai berikut:

Biaya bahan baku : kain, benang, kancing, dan lain-lain.

Biaya tenaga kerja langsung, yaitu tenaga kerja dari tiap tahapan produksi. Antara lain:

Penjahit, Pemotong Pakaian, Tukang Sablon, Tukang Bordir, dan lain-lain.

Biaya overhead pabrik, antara lain: biaya listrik, biaya perawatan mesin, biaya tenaga

kerja tak langsung, dan biaya lain-lain yang berkaitan dengan produksi.

b. Identifikasi Cost Driver

Untuk biaya-biaya dari unsur produksi yang dipakai bersama-sama oleh tiap order

pakaian, maka diperlukan cost driver untuk menentukan berapa besarnya biaya yang

dibebankan pada tiap order pakaian. Dalam proses perhitungan harga pokok produksi,

program ini menggunakan waktu pemakaian mesin dan tenaga kerja untuk tiap order

pakaian yang diproduksi beserta jumlah pakaian yang dipesan/order sebagai cost driver-

nya.

c. Perhitungan HPP Tiap Pesanan/Order

Perhitungan HPP untuk tiap order pakaian dengan langkah sebagai berikut :

Ambil data harga bahan yang diperlukan dalam proses produksi menggunakan metode

6

FIFO (First In First Out).

Hitung total biaya bahan ketika proses produksi dari sebuah order akan dikerjakan.

Hitung total biaya tenaga kerja dan mesin setelah proses produksi selesai dikerjakan.

Cost Driver-nya adalah waktu pemakaian mesin dan tenaga kerja dari awal proses

produksi sampai akhir proses produksi beserta jumlah pakaian yang dipesan/order.

Perhitungan total biaya dari tiap unsur produksi dengan cost driver dengan ketentuan

sebagai berikut:

o Biaya Bahan dari sebuah proses yang dimiliki produk dikalikan dengan jumlah order

pakaian

o Biaya Gaji Pegawai dan mesin per jam dikalikan dengan waktu pemakaian tenaga kerja

dan mesin.

o Biaya Overhead satu bulan akan di bagi dengan waktu produksi per-order.

HPP tiap order diperoleh dengan menjumlahkan ketiga hasil dari poin ke lima diatas.

Penjadwalan pengadaan bahan akan dibuat setelah order masuk dan bahan yang diperlukan

untuk proses produksi dari order tersebut tidak terdapat dalam gudang. Langkah-langkah

yang digunakan dalam membuat jadwal pengadaan bahan PT. Vonita Garment adalah

sebagai berikut:

Identifikasi Tiga Sumber Informasi Utama Dalam Pengadaan Bahan Pengadaan bahan

yang dilakukan membutuhkan tiga sumber informasi utama, yaitu:

- Master Production Schedule (MPS): berupa data produk yang telah dipesan/order

oleh pelanggan. Masing-masing produk memiliki proses produksi yang berbeda.

Produk tersebut dipesan dengan jumlah yang berbeda pula,

tergantung jumlah order dari pelanggan.

- Bill of Material (BOM): berupa daftar dan kuantitas dari semua bahan yang

diperlukan masing-masing proses produksi pakaian anak untuk memproduksi satu

unit pakaian jadi.

- Item Master: berupa informasi status tentang bahan yang diperlukan yang

menunjukkan kuantitas bahan yang ada di gudang.

Perhitungan Jadwal Pengadaan Bahan

Penjadwalan Pengadaan Bahan untuk tiap bahan yang diperlukan untuk proses produksi

namun tidak terdapat dalam gudang sebagai berikut:

- Melihat proses produksi yang dimiliki produk yang di pesan oleh pelangan.

- Menghitung semua bahan yang diperlukan untuk proses produksi tersebut.

- Melihat jadwal proses produksi tersebut akan dikerjakan.

- Mengecek bahan dalam gudang, jika stock tidak ada atau kurang, maka dibuatkan

jadwal pengadaan.

7

Implementasi

a. Implemensi Database

Database diimplementasikan dalam bentuk tabel-tabel. Tabel yang akan dijelaskan

berikut dikhususkan pada tabel yang digunakan dalam proses produksinya saja:

Tabel Tbpp: untuk menyimpan proses-proses dari produk. Dimana masing-masing

produk memiliki proses yang berbeda dengan urutan yang berbeda pula.

Tabel Tbtkproses: untuk menyimpan data tenaga kerja yang dipakai dalam sebuah

proses dari produk. Dimanamasing-masing proses memerlukan tenaga kerja yang

berlainan.

Tabel Tbbahanproses: untuk menyimpan data bahan baku yang dipakai dalam sebuah

proses dari produk. Dimanamasing-masing proses memerlukan bahan baku yang

berlainan.

Tabel Tbmesinproses: untuk menyimpan data nama mesin yang dipakai dalam sebuah

proses dari produk. Dimanamasing-masing proses memerlukan mesin yang berlainan.

Tabel Tbjadwalpengadaan: untuk menyimpan data bahan yang habis, ketika ada order

yang memerlukan bahan tersebut.

Tabel tbjadwalprod: untuk menyimpan proses produksi dengan urutan teratas

berdasarkan jenis produknya, dan yang sudah terpenuhi atribut-atributnya, sehingga

siap untuk di proses.

Tabel Tbprosesprod: untuk menyimpan data proses produksi yang sudah dijalankan.

Tabel Tbppselesai: untuk menyimpan data proses produksi yang telah selesai

dijalankan.

Tabel Tbpemakaiantk: untuk mencatat dan menyimpan data pemakaian tenaga kerja

selama suatu proses produksi berlangsung.

Tabel Tbpemakaianmesin: untuk mencatat dan menyimpan data pemakaian mesin

selama suatu proses produksi berlangsung.

Tabel Tbpemakaianbahan: untuk mencatat dan menyimpan data pemakaian bahan

selama suatu proses produksi berlangsung.

Tabel Tbgudangbahan: untuk menyimpan data bahan yang pernah dimiliki maupun

yang dimiliki oleh perusahaan.

Tabel Tboverhead: untuk menyimpan biaya-biaya overhead bulanan dari perusahaan.

Tabel Tbprosesberjalan: untuk mencatat dan menyimpan data proses yang sedang

terjadi untuk suatu order.

Tabel Tbpemakaianoverhead: untuk menyimpan data pemakaian overhead sebuah

order.

8

b. Implementasi dan Pengujian Program

Proses diawali dengan menginputkan data bahan yang digunakan untuk perhitungan HPP

dan penjadwalan pengadaan bahan. Kemudian dilanjutkan dengan data gaji pegawai,

mesin dan overhead bulanan seperti pada Gambar 2 sampai 5.

Gambar 2. Form Data

Bahan

Gambar 3. Form Data Gaji Pegawai

Kemudian dilanjutkan dengan pengisian data produk yang akan dibuat lengkap dengan

bahan, mesin dan tenaga kerja yang diperlukan seperti pada Gambar 6. Apabila terdapat

order dari customer maka akan dilakukan proses pengadaan bahan yang dapat dilihat

pada form pengadaan seperti pada Gambar 7.

9

Setelah itu dapat dilihat jadwal produksi yang akan dilakukan apabila bahan yang

diperlukan telah tersedia. Jumlah pemakaian mesin dan tenaga kerja juga dapat diupdate.

Dan hasil proses produksi dapat dilihat pada Gambar 9.

Program aplikasi ini mengimplementasikan hasil perhitungan HPP dalam berbagai

macam laporan-laporan (reports).

Jenis-jenis laporan tersebut antara lain:

· Laporan Proses Produksi Yang Sedang Berjalan dan Laporan Proses Produksi Yang

Telah Selesai.

· Laporan Harga Pokok Produksi Per Order dan Laporan Pemakaian Bahan Per Order.

10

· Laporan Jadwal Pengadaan Bahan Per Tanggal Pengadaan.

· Laporan Pemakaian Mesin Per Order dan Laporan Pemakaian Tenaga Kerja Langsung

Per Order

11

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Produksi adalah bidang yang terus berkembang selaras dengan perkembangan teknologi ,dimana produksi memiliki suatu jalinan hubungan timbal balik (dua arah) yang sangat kuat yang sangat erat dengan teknologi. Kebutuhan produksi untuk beroprasi dengan biaya yang lebih rendah , meningkatkan kualitas dan produktifitas , dan menciptakan produk baru menjadikan kekuatan yang mendorong teknologi untuk melakukan berbagai terobosan dan penemuan baru. produksi dalam sebuah organisasi pabrik merupakan inti yang paling dalam, spesifik serta berbeda dengan bidang fungsional lain seperti keuangan, personalia dan lain-lain.

Sistem produksi merupakan kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentraformasi dari input produksi menjadi output produksi. Input produsi dapat berupa bahan baku,mesin, tenaga kerja, modal, dan informasi ,sedangkan output produksi merupak produk yang dihasilkan seperti limbah, informasi dan lain sebagainya. subsistem dari sistem produksi tersebut antara lain adalah sebagai berikut

Perencanaan dan pengendalian produksi

Pengendalian kualitas.

Perawatan fasilitas produksi

Penentuan standart oprasi

Penentuan fasilitas produksi dan

Penentuan harga pokok produksi

B. Saran

Dalam sebuah perusahaan diperlukan adanya sistem informasi produksi yang baik. Dengan adanya sistem informasi yang mengatur tentang produksi maka perusahaan akan lebih mudah dalam mengontrol proses produksi. Oleh sebab itu dengan pemaparan pembahasan yang ada dalam bab sebelumnya maka penulis menyarankan kepada perusahaan atau pembaca untuk menyusun sistem informasi produksi yang baik pada perusahaan yang sedang dijalankan sekarang atau kelak, sehingga dapat diharapkan akan memberikan kemudahan perusahaan dalam mengatur segala hal yang berkaitan dengan proses produksi.

12

DAFTAR PUSTAKA

- http://duniaerwin.wordpress.com/2009/12/09/sistem-informasi-manajemen-produksi-dan-maintenancepemeliharaan/

- http://ft-st.blogspot.com/2012/12/sistem-informasi-manufaktur.html

- http://cinndyrq.blogspot.com/2013/05/sistem-informasi-produksi.html

- http://yudiagusta.files.wordpress.com/2009/11/290-295-snsi06-46-pembuatan-sistem-informasi-produksi-dan-pengendalian-persediaan-studi-kasus-pada-pt-vonita-garment.pdf

13