makalah seminar kerja praktek 2ok

Upload: maria-oktavia

Post on 03-Jun-2018

339 views

Category:

Documents


29 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 Makalah Seminar Kerja Praktek 2ok

    1/10

    1

    PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAANRECLOSER 3 PHASE MERK COOPER PADASUTM 20 KV DI PT. PLN (PERSERO) AREA

    TEGALMaria Oktavia Fitriyani 1, Mochammad Facta, ST, MT, Ph.D 2

    1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jalan Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang Kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055

    Fax. (024) [email protected]

    Abstract PT. PLN (Persero) Area Tegal memiliki wilayahkerja yang cukup luas meliputi Kota Tegal, Kabupaten Tegal,Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Brebes. Jaringan

    distribusi disepanjang wilayah kerja ini dilengkapi dengansistem proteksi yang handal agar kontinuitas penyaluran energilistrik ke konsumen tetap terjaga. Salah satu sistem proteksiyang digunakan adalah recloser, yaitu peralatan pemutus yangdilengkapi dengan kotak kontrol elektonik (Electronic ControlBox) yang mana pengoperasian dan pengaturan (setting) recloserini dapat ditentukan. Selain melalui kotak control elektronik,pengoperasian recloser dapat juga dilakukan secara manualdengan menarik (open) atau menaikkan (close) handle/tuaskuning pada recloser..

    Pemasangan recloser pada jaringan STUM juga harusdiperhatikan agar tetap efisien. Di PT. PLN (Persero) AreaTegal, Recloser dipasang pada jaringan distribusi utama/pentingdan pada percabangan jaringan. Letak pemasangan ini harusmemperhatikan kondisi daerah yang dilalui jaringan distribusiyaitu pada jaringan yang rawan gangguan dan pada jaringandistribusi yang panjang (lebih dari 70 km).

    Recloser berfungsi memisahkan daerah atau jaringan yangterganggu sistemnya secara cepat sehingga dapat memperkecildaerah yang terganggu. Oleh karena itu, recloser harusdilakukan perawatan atau maintenance agar PMT atau relepada kotak kontrol elektronik dapat beroperasi dengan baik.Pemeliharaan ini berupa pembersihan lingkungan disekitar dandidalam box control recloser, pengamatan visual danthermovision pada jumperan bushing recloser, pengukurantahanan pembumian, pengukuran tegangan bateray, sertapemeliharaan dan pengujian fungsi RTU.

    Kata kunci : Recloser, Pengoperasian, Pemeliharaan

    I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangPT. PLN (Persero) Area Tegal memiliki wilayah kerja

    meliputi empat Pemerintahan Daerah Tingkat II yaitu KotaTegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang dan KabupatenBrebes. Pada wilayah kerjanya, PT. PLN (Persero) Area Tegaldibantu 10 rayon diantaranya Rayon Tegal Kota, Rayon TegalTimur, Rayon Slawi, Rayon Balapulang, Rayon Bumiayu,

    Rayon Brebes, Rayon Jatibarang, Rayon Pemalang, RayonComal, dan Rayon Randudongkal. Dengan luasnya wilayahkerja ini memungkinkan banyaknya penanganan gangguan

    yang harus dikerjakan/ditangani PT. PLN (Persero) AreaTegal. Sehingga untuk memperoleh kontinuitas pelayanandiperlukan penerapan dan penggunaan peralatan proteksiuntuk mengatasi gangguan ini.

    Alat proteksi yang digunakan di PT. PLN (Persero) AreaTegal adalah sebuah rele dan perlengkapannya yang bekerjamemberi perintah kepada pemutus tenaga untuk membukaatau memisahkan bagian bila terjadi gangguan. Rele ini dapatmembuka atau menutup secara otomatis yang disebutreclosing (recloser) dimana system kendalinya ada padakotak kontrol elektronik. Oleh karena itu, recloser harusdilakukan perawatan atau maintenance agar PMT atau rele

    pada kotak kontrol elektronik dapat beroperasi dengan baik.Laporan ini dibuat untuk mengetahui dan memahami

    pengoperasian dan pemeliharaan recloser 3 phase merk cooperdi PT. PLN (Persero) Area Tegal sebagai proteksi arus lebih

    pada jaringan tegangan menengah 20 KV.

    1.2 TujuanTujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.

    1. Mengetahui serta mempelajari pengoperasian dan pemeliharaan recloser 3 phase merk cooper pada SaluranUdara Tegangan Menengah (SUTM) 20KV di PT. PLN(Persero) Area Tegal.

    2. Memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelarSarjana di Universitas Diponegoro.

    3. Sebagai perbandingan antara ilmu yang didapatkan di bangku perkuliahan dengan ilmu yang didapat padaindustri selama masa Kerja Praktek (KP).

    4. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan dibidangteknologi khususnya mengenai jaringan distribusi.

    5. Mengetahui struktur organisasi perusahaan tempat KerjaPraktek (KP).

    1.3 Batasan MasalahDalam pembuatan laporan ini penulis membatasi masalah

    tentang pengoperasian dan pemeliharaan recloser 3 phase

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 8/12/2019 Makalah Seminar Kerja Praktek 2ok

    2/10

    2

    merk cooper sebagai proteksi arus lebih pada saluran udarategangan menengah (SUTM) 20 KV yang dimiliki PT. PLN(Persero) Area Tegal, khususnya pada Recloser Brebes 03K509 dan Brebes 04 K508.

    II. DASAR TEORI

    2.1 Pengertian dan Fungsi Recloser

    Sebagai mana dijelaskan dalam SPLN S6.001 mengenaiPerencanaan dan Pembangunan Sistem SCADA (2008:5)

    bahwa Recloser adalah saklar yang menghubungkan danmemutuskan jaringan distribusi tenaga listrik yang

    bertegangan dalam kondisi operasi normal dan mampumemutuskan arus hubung singkat serta dapat melakukanrestorasi secara otomatis setelah terja di gangguan sementara.

    2.2 Klasifikasi RecloserMenurut jumlah fasanya recloser dapat dibagi menjadi 2

    yaitu :1. Recloser Satu Fasa : Recloser ini dipergunakan sebagai

    pengaman saluran fasa tunggal.

    2. Recloser Tiga Fasa : Recloser ini dipergunakan sebagai pengaman saluran tiga fasa.

    Berdasarkan media peredam busur apinya, recloserdikelompokkan menjadi 3 jenis:1. Media hampa udara (Vaccum) : untuk meredam busur api

    yang timbul akibat proses switching recloser.2. Media gas SF6 : untuk meredam busur api yang timbul

    akibat proses switching recloser.3. Media minyak (Oil) : untuk meredam busur api yang

    timbul akibat proses switching recloser. Saat ini mediaminyak jarang digunakan sebagai media peredam busurapi karena minyak semakin langka dan mahal.

    Menurut peralatan pengendalinya dibagi menjadi 2 yaitu:1. Recloser terkendali hidraulik : Recloser ini menggunakan

    kumparan penjatuh yang dipasang seri terhadap beban(seri trip coil). Bila arus yang mengalir pada recloser200% dari arus setting-nya, maka kumparan penjatuh akanmenarik tuas yang secara mekanik membuka kontak utamarecloser. Hal ini seperti yang dikemukankan oleh J. LewisBlackburn dan Thomas J. Domin (2006:448) sebagai

    berikut: Hydraulically controlled reclosers senseovercurrents by means of a series trip coil, connected in

    series with the line. When current exceeds the trip ratingof the coil, a plunger is drawn into the coil, which causesthe recloser contacts to open .

    2. Recloser terkontrol elektronis : The electronic controlcan be easily adjusted to change the time current trippingcharacteristic, minimum trip setting, and the closing

    sequence of the recloser (Blackburn dan Domin,2006:448). Cara kontrol elektronis lebih fleksibel, lebihmudah diatur dan diuji secara lebih teliti dibandingrecloser terkontrol hidrolis. Perlengkapan elektrolisdiletakkan dalam kotak yang terpisah.

    2.3 Bagian-Bagian Recloser2.3.1 F6 Recloser Control

    Gbr.1. Bagian-Bagian F6 Recloser Control

    Gbr.1. merupakan gambar bagian-bagian F6 RecloserControl . Berikut ini keterangan dari Gbr.1. diatas:1. LED Indicators (Indikator LED) : Menunjukkan status

    kontrol dari recloser. 2. LCD Menu Function Keys (Tombol Fungsi Menu LCD) :

    Terdiri dari 4 tombol untuk memilih perintah tertentuyang tepat berada diatas salah satu tombol tersebut.

    3. One-Touch Analysis Keys (Tombol Analisis SekaliSentuh) : Ada 8 tombol akses cepat yang dapat diaksesuntuk berbagai kontrol dan fungsimonitoring/pemantauan yang nantinya akan muncul dilayar LCD

    4. Cursor Movement Arrows (Tombol Panah PergerakanKursor) : Memindahkan kursor ke kiri, ke kanan, ke atassatu baris dan kebawah satu baris.

    5. LCD Display Dedicated Function Keys (Tombol FungsiLayar LCD) : LCD Display Dedicated Function Keys initerdiri dari Menu, Enter, +, dan -.

    6. TRIP (LOCKOUT) Pushbutton (Tombol TRIP) : Ketikaditekan, tombol TRIP akan membuka recloser danmengunci/locked out.

    7. CLOSE Pushbutton (Tombol Close) : Ketika ditekan,tombol CLOSE akan menutup recloser.

    8. Close Circuit Disable Fuse (Sekering PenonaktifanRangkaian Close/Penutupan) : Apabila Close Circuit

    Disable Fuse ini diepas maka akan menonaktifkanrangkaian close/penutupan dari kontrol ke recloser.

    9. Hot Line Tag Toggle Switch and Three-Segment LED Indication (Saklar Hot Line Tag dan Indikasi LED 3Segmen) : Semua operasi penutupan dinonaktifkanketika fitur Hot Line Tag diaktifkan.

    10. One-Touch Function Keys (Tombol Fungsi SekaliSentuh) : Terdiri dari 9 tombol yang penggunaannyadidahului dengan menekan tombol change.

    11. RS-232 Configuration Data Port (Port Data Konfigurasi RS-232) : RS-232 connector pada panel depan

  • 8/12/2019 Makalah Seminar Kerja Praktek 2ok

    3/10

    3

    memungkinkan koneksi langsung ke PC tanpa kabelkhusus atau konektor.

    12. LCD Display (Layar LCD) : Menampilkan informasistatus dan pengaturan recloser.

    2.3.2 Recloser

    Gbr.2. Bagian-Bagian Recloser Tipe Nova Merk Cooper

    Gbr.2. diatas merupakan bagian-bagian Recloser tipe NovaMerk Cooper. Berikut ini keterangan gambar 2 diatas:1. Upper Terminal (Terminal Atas) : merupakan terminal

    yang terhubung dengan tegangan sisi primer artinyategangan ini masuk ke recloser.

    2. Lower Terminal (Terminal Bawah) : merupakan terminalyang terhubung pada sisi beban atau tegangan sisisekunder recloser.

    3. Name Plate (Plat Nama)

    Gbr.3. N ame Plate dari Recloser Type Nova 27.

    Name Plate memuat data-data spesifikasi mekanis dan

    elektris dari recloser. Berikut penjelasan Gambar 3:1. SERIAL NO. 100014-AB : Nomor serial recloser tipe Nova27 adalah 100014-AB

    2. RATED MAXIMUM VOLTAGE 27,0 kV :Tegangan maksimum rata-rata recloser adalah 27,0kV

    3. RATED NORMAL CURRENT 630 : Arus normalrata-rata recloser adalah 630 A

    4. RATED IMPULSE WITHSTAND VOLTAGE 125kV : Tegangan Impuls rata-rata yang dapat ditahanrecloser adalah 125 kV

    5. 3-SEC. SHORT TIME WITHSTAND 12,5 kA : Arushubung singkat yang dapat ditahan recloser selama 3detik adalah sebesar 12,5 kA.

    6. MAXIMUM INTERRUPTING CURRENT 12,5 kA: Arus gangguan maksimum recloser adalah 12,5 kA

    7. APPROXIMATE MASS (WEIGHT) 91 kg (200 lbs) :Massa atau berat recloser yaitu 91 kg atau dalamsatuan lbs (location based services / Pound) adalah200 lbs. Dimana 1 kg = 2,2 lbs

    8. MANUFACTURED 2004-10 : Recloser type Nova27 ini diproduksi pada oktober 2004.

    4. Vacuum Interrupter (Peredam Hampa Udara) : merupakan peredam busur api yang timbul akibat operasi swiching(open-close) recloser .

    5. Manual Open Handle (Tuas Open secara Manual) :digunakan untuk mengoperasikan recloser (open-close)secara manual dengan telescop stick.

    6. Current/Voltage Sensors (Sensor Tegangan/Arus) : untukmerasakan arus phase yang melewati recloser.

    7. Epoxy Encapsulation : Kutub dibentuk/dicetakmenggunakan resin epoxy cycloaliphatic khusus dirancanguntuk digunakan di luar ruangan.

    8. Voltage Sensor (Sensor Tegangan) : sebagai sensortegangan.

    2.4 Setting RecloserPada recloser Brebes 03 K509 dan Brebes 04 K508 diseting

    untuk 3 kali operasi. Masing-masing recloser ini memilki timedelay untuk penutupan pertama 10 detik, penutupan kedua 15detik dan setelah itu lock out.1. Gangguan Permanen

    Gbr.4. Grafik Pemutus Recloser Jika Terjadi Gangguan Tetap [4]

    Jika terjadi gangguan permanen (Gbr.4) maka recloserakan memutus dan dalam waktu 10 detik recloser akanmasuk. Karena gangguan yang terjadi permanen makarecloser akan kembali memutus dan dalam waktu 15 detikakan kembali menutup, selanjutnya akan kembali membukauntuk yang ketiga kalinya dan kemudian akan lock out.

    2. Gangguan SesaatJika terjadi gangguan sesaat akibat sambaran petir (pada

    Gbr.5) maka reclose r akan membuka (trip) dan 10 detikkemudian akan menutup (reclose) kembali dan setelah iturecloser akan kembali beroperasi seperti biasa. [4]

    Gbr.5. Grafik Pemutus Recloser Jika Terjadi Gangguan Sesaat [4]

    150 kV

  • 8/12/2019 Makalah Seminar Kerja Praktek 2ok

    4/10

    4

    III. PEMBAHASAN

    3.1 Pengoperasian Recloser 3 Phase Merk Cooper Pengoperasian recloser (PBO) harus sesuai dengan

    Standard Operating Procedure yang diatur dalam surat edaranGeneral Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengahdan DI Yogyakarta nomor 004.E/GM/DJTY/2009. Petugasyang terkait meliputi Asisten Manajer Jaringan, SupervisorPemeliharaan, Supervisor Operasi, Supervisor PengendalianKonstruksi Distribusi, Petugas Dispatcher Area, PetugasDispatcher Rayon, dan Petugas Pelaksana. Peralatan K3 yangdigunakan yaitu sepatu beralas karet, helm/topi pengaman,

    pakaian kerja serta perlengkapan PPPK (Pertolongan PertamaPada Kecelakaan) [8].

    Gbr.6. Recloser Brebes 03 tiang K509

    Gbr.6. merupakan gambar recloser di feeder Brebes 03nomor tiang K509. Dapat dilihat pada Gbr..6. diatas bahwaterdapat peralatan-peralatan yang terkait dengan recloser,diantaranya adalah DS (Disconecting Switch) In dan Out, DS(Disconecting Switch) Bypass, Jumper, Cross Arm, Arresterdan Isolator Tarik.

    Gbr.7. Recloser Brebes 04 tiang K508

    Gbr.7. merupakan gambar recloser pada tiang distribusi difeeder/penyulang Brebes 04 nomor tiang K508. Pada kedua

    recloser ini akan dibahas pengoperasian dan pemeliharaannya.Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat edaran General

    Manager PT. PLN (Persero) mengenai pengoperasian recloser(2009:21) adalah sebagai berikut.

    3.1.1 Membuka atau Melepas Recloser

    Gbr.8. Flowchart Membuka/Melepas Recloser

    Berikut ini merupakan uraian langkah-langkah dariflowchart pada Gbr.8. diatas[8].1. Datang ke lokasi Recloser atas perintah Dispatcher

    Rayon setelah mendapat ijin dari Dispatcher Area.2. Menggunakan alat pelindung diri (sepatu beralas karet,

    helm/topi pengaman dan sabuk pengaman).3. Mengamati secara visual kondisi Recloser seperti pisau

    DS dan jumper (Gbr.6. dan Gbr.7.) serta pentanahannya,kemudian melihat tanda on/off Recloser.

    Gbr.9. Indikator On/Off

    http://www.mbah-jingkrak.com/apa-itu-standard-operating-procedure-sop/http://www.mbah-jingkrak.com/apa-itu-standard-operating-procedure-sop/
  • 8/12/2019 Makalah Seminar Kerja Praktek 2ok

    5/10

    5

    4. Membuka box control Recloser dengan menggunakankunci box control.

    5. Test battery/control power Recloser6. Jika ada permasalahan dengan hasil pengamatan butir 3

    s/d 5 pelaksanaan pembukaan Recloser tidak bolehdilakukan dan dilaporkan ke Dispatcher Rayon.

    7. Jika hasil pengamatan butir 3 s/d 5 kondisi normal maka:a) Petugas melapor ke dispatcher Rayon bahwa

    pembukaan Recloser siap dilaksanakan. b) Tekan tombol Trip/Open pada control panel setelah

    mendapat ijin dari Dispatcher Rayon.

    Gbr.10. Menekan Tombol Trip Openc) Mengamati tanda posisi ON/OFF Recloser harus pada

    posisi OFF (Gbr.9.) dan lampu indicator OFF/lepas dicontrol panel Recloser menyala (Gbr.11.).

    Gbr.11. Indikator Off/Open pada control panel

    8. DS (Disconecting Switch) out Recloser dilepas (untukRecloser yang dilengkapi DS in/out) atau melepas fuse

    power supply.9. Menutup dan mengunci box control panel Recloser

    dengan kunci box.10. Laporkan ke Dispatcher Rayon bahwa Recloser telah

    dibuka termasuk jam pembukaannya.11. Apabila terjadi kegagalan dalam pelepasan Recloser

    (butir 7)a) Melapor ke Dispatcher Rayon.

    b) Membuka Recloser secara manual setelah mendapatijin dari Dispatcher Rayon dengan menggunakanteleskop stick. Hal ini dilakukan dengan menarikhandle/tuas kuning pada recloser dengan menggunakanteleskop stick.

    Gbr.12. Telescop Stick

    3.1.2 Memasukkan atau Menutup Recloser

    Gbr.13. Flowchart Memasukkan/Menutup Recloser

    Berikut ini merupakan uraian langkah-langkah dariflowchart pada Gbr.13. diatas [8].1. Datang ke lokasi Recloser atas perintah Dispatcher

    Rayon setelah mendapat ijin dari Dispatcher Area.2. Menggunakan alat pelindung diri (sepatu beralas karet,

    helm/topi pengaman dan sabuk pengaman).3. Mengamati secara visual kondisi Recloser seperti pisau

    DS dan jumper (Gbr 6 dan Gbr 7) serta pentanahannya,kemudian melihat tanda on/off Recloser.

    4. Membuka box control Recloser dengan menggunakankunci box control.

    5. Test battery/control power Recloser6. Jika ada permasalahan dengan hasil pengamatan butir 3

    s/d 5 pelaksanaan pemasukan Recloser tidak bolehdilakukan dan dilaporkan ke Dispatcher Rayon.

    7. Jika hasil pengamatan butir 3 s/d 5 kondisi normal maka:a) Petugas melapor ke dispatcher Rayon bahwa

    pemasukan Recloser siap dilaksanakan. b) DS (Disconecting Switch) out Recloser dimasukkan

    apabila posisi DS lepas atau memasang kembali fuse power supply.

    c) Tekan tombol ON atau Close pada control panel

  • 8/12/2019 Makalah Seminar Kerja Praktek 2ok

    6/10

    6

    setelah mendapat ijin dari Dispatcher Rayon.

    Gbr.14. Tombol Close pada Control Panel Recloserd) Mengamati tanda posisi ON/OFF Recloser harus pada

    posisi ON (Gbr.9) dan lampu indicator ON/close dicontrol panel Recloser menyala (Gbr.15).

    Gbr.15. Tombol Close pada Control Panel Recloser8. Menutup dan mengunci box control panel Recloser

    dengan kunci box control.9. Laporkan ke Dispatcher Rayon bahwa Recloser telah

    dimasukan kembali dan jam pemasukannya.10. Apabila terjadi kegagalan dalam pemasukan Recloser

    (butir 7.c)a) Melapor ke Dispatcher Rayon.

    b) Memasukkan Recloser secara manual setelah mendapatijin dari Dispatcher Rayon dengan menggunakanteleskop stick.

    c) Apabila terjadi kegagalan pada pelaksanaan butir 10 bmasukkan by pass Recloser setelah mendapat ijin dariDispatcher Rayon.

    3.1.3

    Pada Saat Terjadi Gangguan Permanen

    Gbr.16. Flowchart Pengoperasian Recloser Saat Terjadi Gangguan Permanen

    Berikut ini merupakan uraian langkah-langkah dariflowchart pada Gbr.16. diatas [7].1. Bila gangguan terdapat di depan Recloser, maka

    Recloser akan beroperasi sesuai dengan settingankemudian Lockout.

    2. Lihat indikasi gangguan untuk memastikan gangguanterdapat di Phase apa (A/B/C/GROUND FAULT).

    3. Temukan dan hilangkan gangguan yang terdapat pada jaringan.

    4. Tekan RESET TARGETS kemudian ENTER untukmereset lampu indikasi gangguan.

    5. Tekan EVENT kemudian ENTER untuk melihatgangguan yang terjadi dan besarnya arus gangguan.

    Gbr.17. Menekan Tombol Event

    6. Catat besaran arus gangguan yang terlihat pada layar.7. Tekan tombol CLOSE (Gbr.14.) untuk untuk

    mengoperasikan kembali Recloser.8. Tekan tombol METERING untuk melihat apakah arus

    sudah melewati Recloser.

    Gbr.18. Menekan Tombol Metering

    3.2 Pemeliharaan RecloserPada saat Kerja Praktek di PT. PLN (Persero) melakukan

    pemeliharaan recloser pada recloser di feeder/penyulangBrebes 03 nomor tiang K509 dan Brebes 04 nomor tiangK508. Berikut ini prosedur pelaksanaan pemeliharaan recloser

    di PT. PLN (Persero) Area Tegal.3.2.1 Pengaman/Blocking

    Dalam melakukan pemeliharaan recloser, supaya amanRecloser diposisikan dalam keadaan open/trip. Berikut inilangkah yang harus dilakukan:

  • 8/12/2019 Makalah Seminar Kerja Praktek 2ok

    7/10

    7

    Gbr.19. Flowchart Pengaman/Blocking

    Berikut ini uraian langkah-langkahnya [7]:

    1.

    Menekan tombol Trip/Open pada panel control untukmembuka Recloser (Gbr.12)2. MengON-kan saklar HOT LINE TAG hingga lampu

    indikasi menyala.

    Gbr.20. Saklar Hot Line Tag Posisi ON3. Melepas fuse yang terdapat pada panel control.

    Gbr.21 Close Circuit Disable Fuse4. Menarik Handle Kuning/Tuas yang terdapat diatas pada

    Recloser dengan menggunakan Telescop Stick sepertiGbr.12.

    3.2.2 Macam-Macam Pemeliharaan RecloserSetelah recloser dipastikan dalam posisi Open maka

    pemeliharaan recloser dapat dilakukan. Adapun pemeliharaanRecloser ini berupa[1]:

    1. Pembersihan lingkungan di sekitar box controlrecloser.

    Pembersihan ini meliputi pembersihan rumput-rumput liaratau tanaman yang mengganggu box panel. Pembersihankertas kertas iklan yang menempel pada box control recloser.2. Pembersihan di dalam box control recloser

    Pembersihan dari kemungkinan hewan-hewan/seranggayang mengganggu yang dapat menyebabkan short sirkuit padarangkaian RTU (Remote Terminal Unit) yang dapatmenyebabkan kerusakan.

    Gbr.22. Pembersihan Semut Pada Relay dan RTU

    Gbr.26. diatas merupakan pembersihan semut pada relaydan RTU (Remote Terminal Unit) yang terdapat padaRecloser K508. Ruangan didalam boks control hangat,sehingga menarik semut/serangga untuk masuk kedalam.Serangga masuk melalui lubang ventilasi, walaupun sudahdipasang kawat fasa. Pembersihan ini dilakukan denganmenyemprotkan insektisida dan pemberian kapur ajaib pada

    box control3. Pengamatan Visual dan Thermovision Pada Jumperan

    Bushing Recloser.Pengamatan visual ini dilakukan untuk mengetahui ada atau

    tidaknya kelainan kelainan pada terminal bushing padaRecloser serta jumperan pada arrester, PT (PotentialTransformer) maupun Fuse Cut Out. Thermovision dilakukanuntuk mengetahui seberapa besar suhu pada titik titik

    jumperan. Teknik melihat suhu dari jauh menggunakaninfrared Thermovision, suhu dapat dilihat pada skala warna(gradasi).

    Gbr.23. Thermovision

    2.

    Pengukuran Tahanan PembumianPengukuran grounding ini dilakukan untuk mengetahui baik tidaknya nilai resistansi pada suatu peralatan. Jumlahgrounding yang digunakan sebanyak 4 titik yaitu Pembumian

    pada Arrester Primer, Pembumian pada Arrester Sekunder,Pembumian pada body Recloser dan Pembumian untuk BoxControl Panel. Nilai tahanan pentanahan untuk sistem TMsama dengan / lebih kecil dari 3 ohm3. Pengukuran Tegangan Battere

    Pengukuran tegangan battere dilakukan denganmenggunakan AVO meter. Untuk mengukur Tegangan Murni

  • 8/12/2019 Makalah Seminar Kerja Praktek 2ok

    8/10

    8

    Batere, Lepas Soket Batere yang terhubung dengan RangkaianKontrol, kemudian lakukan pengukuran dengan AVO meter.Apabila didapat tegangan 24V maka kondisi batere dalamkeadaan baik.

    Gbr.24. AVO meter4. Pemeliharaan dan pengujian fungsi RTU (Remote

    Terminal Unit)Pemeliharaan dan pengujian fungsi RTU (Remote Terminal

    Unit) ini dilakukan untuk menjaga RTU berfungsi secaraoptimal. Adapun tahapan yang dilakukan dalam kegiatan iniadalah [1]:

    a) Pengecekan supply tegangan AC maupun DC pada RTU.Tegangan AC didapat dari PT (Potential Transformer)yang menurunkan tegangan dari 20 KV ke 220 VACataupun 110 VAC. Kemudian diturunkan menjadi 24VDC melalui converter yang berfungsi sebagai supplyRTU (Remote Terminal Unit) dan charger battery.

    b) Pengecekan tegangan battery Battery berfungsi sebagai back up suplay RTU (RemoteTerminal Unit) apabila sumber AC dari PT (PotentialTransformer) hilang. Tegangan standar battery yangmasih bisa menghidupkan RTU sebesar 22 VDC, apabilategangan battery dibawah 22 VDC maka dilakukan

    penggantian battery.c) Pengecekan dan pengujian telesignaling

    Pengujian telesignaling ini berfungsi untuk mengetahui bekerja atau tidaknya fungsi remote pada RTU (RemoteTerminal Unit). Pengujian telesignaling ini meliputi

    pengujian ACF (Alternating Current Failure), DCF(Direct Current Failure), status local remote, status hotline tag, dan status CB (Circuit Breaker).

    d) Pengecekan dan pengujian telemetering Pengecekan dan pengujian telemetering ini berfungsiuntuk penyeragaman besar arus dan tegangan pada RTU(Remote Terminal Unit) dengan di HMI (HumanMachine Interface).

    e) Pengecekan dan pengujian telecontrol Berupa pengujian hot line tag dan control open close CB

    (Circuit Breaker) untuk memastikan RTU (RemoteTerminal Unit) dapat berfungsi dengan baik dan dapatmemerintahkan CB (Circuit Breaker) bekerja pada saatdikontrol open maupun close secara remote.

    3.2.3 PenormalanSetelah pemeliharaan recloser selesai, maka recloser dapat

    dinormalkan/diaktifkan kembali. Berikut ini langkah-langkah penormalan recloser.

    Gbr.25. Flowchart PenormalanBerikut ini merupakan uraian langkah-langkah dari

    flowchart pada Gbr.25. diatas [7].1. Memastikan pemeliharaan telah selesai dan jaringan

    sudah aman.2. Menaikkan Handle Kuning/Tuas yang terdapat diatas

    pada Recloser dengan menggunakan Telescop Stickseperti Gbr.12.

    3. Memasukkan fuse pada panel control.

    Gbr.26. Close Circuit Disable Fuse4. Mengoff-kan saklar HOT LINE TAG hingga lampu

    indikasi tidak menyala.

    Gbr.27. Saklar Hot Line Tag dalam Posisi Off5. Tekan tombol METERING (Gbr.18) kemudian

    ENTER untuk mengecek Tegangan.

  • 8/12/2019 Makalah Seminar Kerja Praktek 2ok

    9/10

    9

    6. Tekan tombol Close (Gbr.14) untuk mengaktifkanRecloser.

    7. Tekan tombol METERING (Gbr.18) kemudianENTER untuk mengecek apakah arus sudah melewatiRecloser.

    IV. KESIMPULANKesimpulan yang dapat diambil dari Kerja Praktek yang

    saya laksanakan di PT. PLN (Persero) Area Tegal adalah:1. Pengoperasian recloser dapat dilakukan secara manual

    maupun melalui Control Panel Recloser. Secara manualdengan menarik (Open) atau menaikkan (Close) handlekuning menggunakan teleskop stick. Melalui ControlPanel Recloser dengan menggunakan tombol pada control

    panel.2. Pemeliharaan recloser berupa pembersihan lingkungan

    disekitar dan di dalam box control recloser, pengamatanvisual dan thermovision pada jumperan bushing recloser,

    pengukuran tahanan pembumian, pengukuran tegangan battere, serta pemeliharaan dan pengujian fungsi RTU.

    3. Kerja Praktek memberikan wawasan lebih mengenaisistem proteksi terutama recloser yang digunakan oleh PT.PLN (Persero) Area Tegal, sehingga mahasiswa pahamapa saja yang perlu dipersiapkan dalam kehandalan sistem

    proteksi.4. PT. PLN (Persero) Area Tegal dipimpin oleh seorang

    Manager Area yang dibantu 5 Asisten Managerdiantaranya adalah Asisten Manajer Perencanaan danEvaluasi, Asisten Manajer Jaringan, Asisten ManajerKonstruksi, Asisten Manajer Transaksi Energi, sertaAsisten Manajer Pelayanan dan Administrasi

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] [1] Antara, Adi (2013). Pemeliharaan Preventif LBS & Recloser.From http://harpreventif.blogspot.com/, 10 Maret 2014

    [2] Blackburn, J. Lewis dan Thomas J. Domin. 2006. Protective RelayingPrinciples and Applications. New York: CRC Press

    [3] Cooper Power System. 2007. Recloser Service Information . Printed InUSA

    [4] Febriansyah, Deri (2013). Thermovisi. Fromhttp://derifebrianyah341.blogspot.com/2013/04/pembahasan-6.html/, 8April 2014

    [5] Lesmana, Wima. 2010. Modifikasi Kontrol Recloser Cooper Nova 28i .Tegal

    [6] Muh. Qomarudin masum. 2007. Analisa Kerja Recloser Tipe VWVE Merek Cooper Di Wilayah PT. (Persero) PLN APJ Surakarta .Semarang

    [7] Reclosers Control type F6 Recloser type Nova 27 ppt[8] Surat Edaran General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

    Tengah dan DI Yogyakarta. 2009. Pengoperasian Jaringan 20 KV .Semarang

    [9] Silaban, Abraham. 2009. Studi Tentang Penggunaan Recloser PadaSistim Jaringan Distribusi 20 KV. Medan

    BIODATA PENULIS

    Maria Oktavia Fitriyani lahir diGunungkidul, 10 Oktober 1992. Telahmenempuh pendidikan di SD KanisiusBandung 2, SMP Negeri 2 Playen,SMA Negeri 2 Wonosari dan sampaisekarang sedang melanjutkan studi S-1

    di Jurusan Teknik Elektro, FakultasTeknik, Universitas DiponegoroSemarang Semester VI KonsentrasiTeknik Tenaga Listrik.

    Semarang, April 2014

    Mengetahui dan Mengesahkan,Dosen Pembimbing

    Mochammad Facta, ST, MT, Ph.D NIP. 1971061619990310

    http://harpreventif.blogspot.com/http://derifebrianyah341.blogspot.com/2013/04/pembahasan-6.html/http://derifebrianyah341.blogspot.com/2013/04/pembahasan-6.html/http://harpreventif.blogspot.com/
  • 8/12/2019 Makalah Seminar Kerja Praktek 2ok

    10/10

    10