makalah psikoper my kelompok

27
MAKALAH “Perkembangan Emosional, Motivasi, dan Jenis-jenis kebutuhan Anak” Makalah ini disajikan sebagai salah satu tugas Mata Kuliah PSIKOLOGI Oleh : 1) Danang Febtiansyah (1401415369) 2) Yunita Ayuningtyas (1401415372) 3) Hanik nurani (1401415398) 4) Sugiyono (1401415283) Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Upload: giyonx

Post on 16-Feb-2016

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Psikoper My Kelompok

MAKALAH

“Perkembangan Emosional, Motivasi, dan Jenis-jenis kebutuhan Anak”

Makalah ini disajikan sebagai salah satu tugas Mata Kuliah PSIKOLOGI

Oleh :

1) Danang Febtiansyah (1401415369)

2) Yunita Ayuningtyas (1401415372)

3) Hanik nurani (1401415398)

4) Sugiyono (1401415283)

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang

2015

Page 2: Makalah Psikoper My Kelompok

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat ALLAH SWT dengan

Berkat dan rahmat-Nya sehingga makalah tentang “Perkembangan Emosional,

Motivasi, dan Jenis-jenis kebutuhan Anak” dapat terselesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan

dalam Mata Kuliah Psikologi Perkembangan. Makalah ini menjelaskan lebih

mendalam mengenai perkembangan emosi anak pada usia sekolah

dasar,perkembangan motivasi anak pada usia sekolah dasar , dan Jenis-jenis

kebutuhan Anak dan dengan bahasa yang lebih mudah untuk di cerna dan di

pahami.

Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis banyak bantuan dari berbagai

pihak yang telah memberikan keterangan, data-data, waktu, tenaga dan pemikiran

demi terselesaikannya makalah ini.

Akhir kata, mungkin dalam penulisan makalah ini masih banyak

kekurangan. Kritik dan saran tentunya sangat penulis harapkan demi perbaikan

dan kesempurnaan. Akhirnya  penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar

besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah

ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Penyusun

Page 3: Makalah Psikoper My Kelompok

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seorang anak dalam perkembangannya memiliki banyak keunikan yang

terkadang mengejutkan. Keunikan dalam perkembangan tersebut sulit dimengerti

oleh orang dewasa khususnya orang tua,Sehingga banyak kejadian orang tua

bersikap kasar kepada anaknya ketika anak memunculkan beberapa sifat khasnya.

Hal yang sama tidak jarang hal itu terjadi pada dewan pendidik di sekolah.

Perkembangan anak terdiri dari beberapa aspek. Salah satu aspek

perkembangan yang sering sekali menjadi masalah adalah perkembangan emosi

anak. Hal yang sangat sering di permasalahkan orang tua pada umumnya adalah

anak bergitu nakal. Mungkin saja hal itu bersifat normal tetapi ada kemungkinan

merupakan gangguan yang terjadi dari perkembangan emosi.

Motivasi tidak dapat diamati secara langsung akan tetapi dapat

diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan atau

faktor-faktor yang lainnya.

\Pertama-tama peru dijelaskan istilah “kebutuhan”, “Dorongan” dan “motif”

Definisi dorongan atau motif adalah suatu keadaan alasan pada diri seseorang

untuk memicu untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan Kebutuhan lebih sering

digunakan untuk mengacu pada keadaan fisiologis seseorang. Sehingga dorongan

atau motif lebih merupakan akibat psikologis dari suatu kebutuhan.

(Sumadi, 1970 ; Lefton, 1982).

Sedangkan Thompson (1987) mendefinisikan need atau kebutuhan sebagai

istilah yang sering di gunakan untukmenunjuk suatu drive atau dorongan.

Contohnya: manusia membutuhkan tidur.hingga dapat di simpulkan bahwa kata

need atau kebutuhan bersifat fisik dan mendasar Pada dasarnya kebutuhan

dibedakan menjadi 2 kelompok besar yaitu kebutuhan fisiologis dan psikologis.

Page 4: Makalah Psikoper My Kelompok

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang tentang isi makalah, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Apakah yang dimaksud emosi?

2. Bagaimanakah perkembangan emosi pada anak usia sekolah dasar?

3. Apakah yang dimaksud motivasi?

4. Apa saja faktor yang mempengaruhi Motivasi?

5. Apakah yang dimaksud kebutuhan?

6. Apa sajakah kebutuhan anak usia sekolah dasar?

C. Tujuan

Penyusunan makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut :

1.   Memahami Pengertian Emosi

2. Memahami perkembangan emosi pada anak usia sekolah dasar

3. Memahami pengertian Motivasi

4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi Motivasi

5. Mengetahui Pengertian kebutuhan

6 Mengetahui apa saja kebutuhan anak usia sekolah dasar

Page 5: Makalah Psikoper My Kelompok

II. PEMBAHASAN

A.  PENGERTIAN EMOSI

Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak

menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan

hal mutlak dalam emosi. Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk

pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis

dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah

dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan

dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong

perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi

sedih mendorong seseorang berperilaku menangis.

Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi,

emosi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena

emosi dapat merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga

dapat mengganggu perilaku intensional manusia. (Prawitasari,1995).

Dalam kehidupan sehari-hari, emosi sering diistilahkan juga dengan

perasaan. Misalnya, seorang siswa hari ini ia merasa senang karena dapat

mengerjakan semua pekerjaan rumah (PR) dengan baik. Siswa lain mengatakan

bahwa ia takut menghadapi ujian. Senang dan takut berkenaan dengan perasaan,

kendati dengan makna yang berbeda. Senang termasuk perasaan, sedangkan takut

termasuk emosi.

Perasaan menunjukkan suasana batin yang lebih tenang dan tertutup

karena tidak banyak melibatkan aspek fisik, sedangkan emosi menggambarkan

suasana batin yang dinamis dan terbuka karena melibatkan ekspresi fisik.

Perasaan (feeling) seperti halnya emosi merupakan suasana batin atau suasana hati

yang membentuk suatu kontinum atau garis yang merentang dari perasaan sangat

senang/sangat suka sampai tidak senang/tidak suka. Perasaan timbul karena

adanya rangsangan dari luar, bersifat subjektif dan temporer. Misalnya, sesuatu

yang dirasakan indah oleh seseorang pada waktu melihat suatu lukisan, mungkin

tidak indah baginya beberapa tahun yang lalu, dan tidak indah bagi orang lain.

Ada juga perasaan bersifat menetap menjadi suatu kebiasaan dan membentuk

Page 6: Makalah Psikoper My Kelompok

adat-istiadat. Misalnya, orang Padang senang makan pedas, orang Sunda senang

makan sayur/lalap sambal.

Simpati dan empati merupakan bentuk perasaan yang cukup penting dalam

kehidupan bersosialisai dengan orang lain. Simpati adalah suatu kecenderungan

untuk senang atau tertarik kepada orang lain. Empati adalah suatu kondisi

perasaan jika seseorang berada dalam situasi orang lain. Biasanya kita rasakan

saat melihat film atau sinetron dramatis.

Emosi merupakan perpaduan dari beberapa perasaan yang mempunyai

intensitas relatif tinggi dan menimbulkan suatu gejolak suasana batin. Seperti

halnya perasaan, emosi juga membentuk suatu kontinum atau garis yang bergerak

dari emosi positif sampai negatif.

Minimal ada empat ciri emosi, yaitu :

1.   Pengalaman emosional bersifat pribadi/subjektif, ada perbedaan pengalaman

antara individu yang satu dengan lainnya;

2.   Ada perubahan secara fisik (kalau marah jantung berdetak lebih cepat);

3.   Diekspresikan dalam perilaku seperti takut, marah, sedih, dan bahagia;

4.   Sebagai motif, yaitu tenaga yang mendorong seseorang melakukan kegiatan,

misalnya orang yang sedang marah mempunyai tenaga dan dorongan untuk

memukul atau merusak barang. (Kurnia, 2008 : 2.23).

Emosi adalah sebagai sesuatu suasana yang kompleks (a complex feeling

state) dan getaran jiwa (a strid up state) yang menyertai atau munculnya sebelum

dan sesudah terjadinya perilaku. (Syamsudin, 2005:114). Sedangkan menurut

Crow & crow (1958) (dalam Sunarto, 2002:149) emosi adalah “An emotion, is an

affective experience that accompanies generalized inner adjustment and mental

physiological stirred up states in the individual, and that shows it self in his overt

behavior.” Jadi emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari

dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah

laku yang tampak.

Menurut James & Lange, bahwa emosi itu timbul karena pengaruh perubahan

jasmaniah atau kegiatan individu. Misalnya menangis itu karena sedih, tertawa itu

karena gembira. Sedangkan menurut Lindsley bahwa emosi disebabkan oleh

Page 7: Makalah Psikoper My Kelompok

pekerjaan yang terlampau keras dari susunan syaraf terutama otak, misalnya

apabila individu mengalami frustasi, susunan syaraf bekerja sangat keras yang

menimbulkan sekresi kelenjar-kelenjar tertentu yang dapat mempertinggi

pekerjaan otak, maka hal itu menimbulkan emosi.

B. PERKEMBANGAN EMOSI ANAK

Tahun-tahun awal kehidupan seorang anak ditandai dengan peristiwa-

peristiwa yang bersifat fisik, misalnya kehausan dan kelaparan serta peristiwa-

peristiwa yang bersifat interpersonal, seperti ditinggalkan di rumah dengan

pengasuh atau babysitter, yang dapat menyebabkan timbulnya emosi negatif.

Kemampuan dalam mengelola emosi negatif ini sangat penting bagi pencapaian

tugas-tugas perkembangan  dan berkaitan dengan kemampuan kognitif dan

kompetensi sosial (Garner dan Landry, 1994; Lewis, Alessandri dan Sullivan,

1994 dalam Pamela W., 1995:417). Perilaku awal emosi dapat digunakan untuk

memprediksi perkembangan kemampuan afektif (Cicchetti, Ganiban dan Barnet,

1991 dalam Pamela W., 1995:417). Keluarga dengan orang tua yang memiliki

emosi positif cenderung memiliki anak dengan perkembangan emosi yang juga

positif, demikian pula sebaliknya (Pamela W., 1995:422).

Emosi memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan anak,

baik pada usia prasekolah maupun pada tahap-tahap perkembangan selanjutnya,

karena memiliki pengaruh terhadap perilaku anak. Woolfson, 2005:8

menyebutkan bahwa anak memiliki kebutuhan emosional, yaitu :

1.      Dicintai,

2.      Dihargai,

3.      Merasa aman,

4.      Merasa kompeten,

5.      Mengoptimalkan kompetensi

Apabila kebutuhan emosi ini dapat dipenuhi akan meningkatkan

kemampuan anak dalam mengelola emosi, terutama yang bersifat negatif.

Hurlock, 1978:211 menyebutkan bahwa emosi mempengaruhi penyesuaian

pribadi sosial dan anak. Pengaruh tersebut antara lain tampak dari peranan emosi

sebagai berikut.

Page 8: Makalah Psikoper My Kelompok

1.     Emosi menambah rasa nikmat bagi pengalaman sehari-hari. Salah satu

bentuk emosi adalah luapan perasaan, misalnya kegembiraan, ketakutan

ataupun kecemasan. Luapan ini menimbulkan kenikmatan tersendiri dalam

menjalani kehidupan sehari-hari dan memberikan pengalaman tersendiri

bagi anak yang cukup bervariasi untuk memperluas wawasannya.

2.     Emosi menyiapkan tubuh untuk melakukan tindakan. Emosi dapat

mempengaruhi keseimbangan dalam tubuh, terutama emosi yang muncul

sangat kuat, sebagai contoh kemarahan yang cukup besar. Hal ini

memunculkan aktivitas persiapan bagi tubuh untuk bertindak, yaitu hal-hal

yang akan dilakukan ketika timbul amarah. Apabila persiapan ini ternyata

tidak berguna, akan dapat menyebabkan timbulnya rasa gelisah, tidak

nyaman, atau amarah yang justru terpendam dalam diri anak.

3.   Ketegangan emosi mengganggu keterampilan motorik. Emosi yang

memuncak mengganggu kemampuan motorik anak. Anak yang terlalu

tegang akan memiliki gerakan yang kurang terarah, dan apabila ini

berlangsung lama dapat mengganggu keterampilan motorik anak.

4.    Emosi merupakan bentuk komunikasi. Perubahan mimik wajah, bahasa

tubuh, suara, dan sebagainya merupakan alat komunikasi yang dapat

digunakan untuk menyatakan perasaan dan pikiran (komunikasi non verbal).

5.     Emosi mengganggu aktivitas mental. Kegiatan mental, seperti berpikir,

berkonsentrasi, belajar, sangat dipengaruhi oleh kestabilan emosi. Oleh

karena itu, pada anak-anak yang mengalami gangguan dalam perkembangan

emosi dapat mengganggu aktivitas mentalnya.

6.     Emosi merupakan sumber penilaian diri dan sosial. Pengelolaan emosi oleh

anak sangat mempengaruhi perlakuan orang dewasa terhadap anak, dan ini

menjadi dasar bagi anak dalam menilai dirinya sendiri.

7.     Emosi mewarnai pandangan anak terhadap kehidupan. Peran-peran anak

dalam aktivitas sosial, seperti keluarga, sekolah, masyarakat, sangat

dipengaruhi oleh perkembangan emosi mereka, seperti rasa percaya diri,

rasa aman, atau rasa takut.

8. Emosi mempengaruhi interaksi sosial. Kematangan emosi anak

mempengaruhi cara anak berinteraksi dengan teman sebaya dan

Page 9: Makalah Psikoper My Kelompok

lingkungannya. Di lain pihak, emosi juga mengajarkan kepada anak cara

berperilaku sehingga sesuai dengan ukuran dan tuntutan lingkungan sosial.

9.     Emosi memperlihatkan kesannya pada ekspresi wajah. Perubahan emosi

anak biasanya ditampilkan pada ekspresi wajahnya, misalnya tersenyum,

murung atau cemberut. Ekspresi wajah ini akan mempengaruhi penerimaan

sosial terhadap anak.

10. Emosi mempengaruhi suasana psikologis. Emosi mempengaruhi perilaku anak

yang ditunjukkan kepada lingkungan (covert behavior). Perilaku ini

mendorong lingkungan untuk memberikan umpan balik. Apabila anak

menunjukkan perilaku yang kurang menyenangkan, dia akan menerima

respon yang kurang menyenangkan pula, sehingga anak akan merasa tidak

dicintai atau diabaikan.

11. Reaksi emosional apabila diulang-ulang akan berkembang menjadi

kebiasaan. Setiap ekspresi emosi yang diulang-ulang akan menjadi

kebiasaan, dan pada suatu titik tertentu akan sangat sulit diubah. Dengan

demikian, anak perlu dibiasakan dengan mengulang-ulang perilaku yang

bersifat positif, sehingga akan menjadi kebiasaan yang positif pula.

Anak mengkomunikasikan emosi melalui verbal, gerakan dan bahasa tubuh.

Bahasa tubuh ini perlu kita cermati karena bersifat spontan dan seringkali

dilakukan tanpa sadar. Dengan memahami bahasa tubuh inilah kita dapat

memahami pikiran, ide, tingkah laku serta perasaan anak. Bahasa tubuh yang

dapat diamati antara lain : ekspresi wajah, napas, ruang gerak, dan pergerakan

tangan dan lengan.

Pada usia sekolah anak-anak belajar menguasai dan mengekspresikan emosi

(Saarni, Mumme, dan Campos, 1998 dalam De Hart, 1992:348). Pada usia 6 tahun

anak-anak memahami konsep emosi yang lebih kompleks, seperti kecemburuan,

kebanggaan, kesedihan dan kehilangan (De Hart, 1992:348), tetapi anak-anak

masih memiliki kesulitan di dalam menafsirkan emosi orang lain (Friend and

Davis, 1993). Pada tahapan ini anak memerlukan pengalaman pengaturan emosi,

yang mencakup :

1. Kapasitas untuk mengontrol dan mengarahkan ekspresi emosional.

Page 10: Makalah Psikoper My Kelompok

2. Menjaga perilaku yang terorganisir ketika munculnya emosi-emosi yang

kuat dan untuk dibimbing oleh pengalaman emosional.

Perkembangan emosi pada anak melalui beberapa fase yaitu :

a. Pada usia 5-6 anak mulai mempelajari kaidah dan aturan yang berlaku.

Anak mempelajari konsep keadilan dan rahasia. Anak mulai mampu

menjaga rahasia. Ini adalah keterampilan yang menuntut kemampuan untuk

menyembunyikan informasiinformasi secara.

b. Anak usia 7-8 tahun perkembangan emosi pada masa ini anak telah

menginternalisasikan rasa malu dan bangga. Anak dapat menverbalsasikan

konflik emosi yang dialaminya. Semakin bertambah usia anak, anak

semakin menyadari perasaan diri dan orang lain.

c. Anak usia 9-10 tahun anak dapat mengatur ekspresi emosi dalam situasi

sosial dan dapat berespon terhadap distress emosional yang terjadi pada

orang lain. Selain itu dapat mengontrol emosi negatif seperti takut dan

sedih. Anak belajar apa yang membuat dirinya sedih, marah atau takut

sehingga belajar beradaptasi agar emosi tersebut dapat dikontrol (Suriadi &

Yuliani, 2006).

d. Pada masa usia 11-12 tahun, pengertian anak tentang baik-buruk, tentang

norma-norma aturan serta nilai-nilai yang berlaku di lingkungannya menjadi

bertambah dan juga lebih fleksibel, tidak sekaku saat di usia kanak-kanak

awal. Mereka mulai memahami bahwa penilaian baik-buruk atau aturan-

aturan dapat diubah tergantung dari keadaan atau situasi munculnya perilaku

tersebut. Nuansa emosi mereka juga makin beragam.

Fungsi dan peranan emosi pada perkembangan anak yang dimaksud adalah :

a.    Merupakan bentuk komunikasi.

b.    Emosi berperan dalam mempengaruhi kepribadian dan penyesuaian diri

anak dengan lingkungan sosialnya.

c.    Emosi dapat mempengaruhi iklim psikologis lingkungan.

d.   Tingkah laku yang sama dan ditampilkan secara berulang dapat menjadi

satu kebiasaan.

e.    Ketegangan emosi yang di miliki anak dapat menghambat aktivitas

motorik dan mental anak (Resa, 2010).

Page 11: Makalah Psikoper My Kelompok

C. Pengertian Motivasi

Woolfolk (1993) motivasi sebagai keadaan internal yang menaikkan,

mengarahkan, dan memelihara perilaku. Dengan kata lain bahwa motivasi

merupakan salah satu penyebab yang sangat penting akan munculnya perilaku

seseorang.

Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif atau motif - motif

menjadi tindakan atau perilaku untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan atau

untuk mencapai tujuan. Motivasi belajar merupakan suatu peranan yang sangat

penting dalam dunia pendidikan untuk mencapai prestasi belajar. Motivasi belajar

yang tinggi tercemin dari kekuatan, ketekunan, keuletan dan tidak mudah patah

untuk mencapi kesuksesan  meskipun dihadang oleh badai kesulitan yang selalu

menghantu-hantuinya.

Motivasi dibagi menjadi dua, yaitu : motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi

intrinsik adalah dorongan internal untuk menjadi kompeten dan mampu

melakukan apapun untuk kepentingan dirinya, misalnya jika anda bekerja dan

belajar dengan keras, karna standar keunggulan pribadi adalah sangat penting dan

berharga bagi diri anda sendiri. Faktor motivasi intrinsik meliputi :

a) Minat

Minat merupakan ketertarikan individu terhadap sesuatu, dimana

minat belajar yang tinggi akan menyebabkan belajar siswa menjadi lebih

mudah dan cepat. Minat berfungsi sebagai daya penggerak yang

mengarahkan seseorang melakukan kegitan tertentu yang spesifik.

b) Cita-cita

Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral,

kemauan, bahasa dan nilai-nilai kehidupan serta oleh perkembangan

kepribadian. Cita-cita untuk menjadi sesorang (gambaran ideal) akan

memperkuat semangat belajar. Seseorang dengan kemauan besar serta

didukung oleh cita-cita yang sesuai maka akan menimbulkan semangat

dan dorongan yang besar untuk bisa meraih apa yang diinginkan.

Page 12: Makalah Psikoper My Kelompok

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar individu, baik berupa

hadiah maupun hukuman, misalnya jika anda bekerja dan belajar keras, karena

anda menginginkan akan mendapatkan pekerjaan yang bergaji tinggi bila anda

dapat menyelesaikan studi anda. Faktor motivasi ekstrinsik meliputi :

a) Kecemasan terhadap hukuman

Motivasi ekstrinsik berkenaan dengan insentif eksternal seperti

penghargaan dan hukuman. Motivasi belajar dapat muncul jika ada

kecemasan atau hukuman yang menyertai atau melandasi pembelajaran.

Konsep motivasi belajar berkaitan erat dengan pripsip bahwa perilaku

yang memperoleh penguatan (reinforcement)  dimasa lalu lebih memiliki

kemungkinan diulang dibandingkan dengan perilaku yang terkena

hukuman (punishment). Motivasi dengan kekerasan (motivating by force)

yaitu memotivasi dengan menggunakan ancaman hukuman atau kekerasan

agar yang dimotivasi dapat melakukan apa yang harus dilakukan.

b) Penghargaan dan pujian

Baik orang tua maupun pengajar memiliki cara yang berbeda beda

untuk menumbuhkan motivasi belajar anak. Selain dengan hukuman juga

dapat dilakukan dengan penghargaan atau pujian. Motivasi bisa muncul

jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak yang menyertai atau

melandasi pembelajaran. Penghargaan (reward) menimbulkan efek

diantaranya yaitu:

1)      Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar, penghargaan secara

spesifik memindahkan atau menagalihkan konsentrasi para siswa dari

bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat

ahal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri.

2)      Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu untuk

menocoba tugas tugas yang menantang

3)      Penghargaan dapat memepertahankan perilaku tertentu hanya dalam

waktu jangka pendek

Page 13: Makalah Psikoper My Kelompok

c) Peran orang tua

Lingkungan kelurga sangat berpengaruh terhdap keberhasilan belajar siswa.

Pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan dan perkembangan seseorang adalah

keluarga. Banyak waktu dan kesempatan bagi anak untuk berjumpa dan

berinteraksi dengan keluarga. Perjumpaan dan interaksi ini tersebut sangat besar

pengaruhnya bagi perilaku dan prestasi seseorang.

d) Peran pengajar

Peran pengajar dalah membangkitkan motivasi dalam diri peserta

didiknya agar makin aktif belajar. Strategi utama dalam membangkitkan

motivasi belajar pada dasrnya terletak  pada guru atau pelajar itu sendiri.

Membangkitkan motivasi belajar tidak hanya terletak bagaimana peran

pengajar, namun banyak hal yang mempengaruhinya. Kreatifitas setra

aktifitas pengajar harus mampu menjadi inspirasi bagi para siswa sehingga

siswa akan lebih terpacu motivasi untuk belajar, berkarya dan berkreasi.

Pengajar bertugas memperkuat motivasi belajar siswa lewat penyajian

pelajaran, sanksi-sanksi dan hubungan pribadi siswanya. Dalam hal ini

pengajar melakukan hal yang menggiatkan anak dalam belajar. Peran

pengajar untuk mengelola motivasi bewlajar sangat penting dan dapat

dilakukan melelui berbagai aktifitas belajar. Kemampuan mengajar

menjadikan dirinya model yang mampu membangkitkan rasa ingin tahu

dan kesanggupan dalam diri peserta didik merupakan aset utama dalam

membangkitkan motivasi.

e) Kondisi linkungan

Sebagai anggota masyarakata maka siswa dapat terpenagruh oleg

lingkunagn sekitar. Lingkungan sekitar berupa keadaan alam, tempat

tinggal, pergaulan sebaya dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu kondisi

lingkungan yang sehat turut mempengaruhi motivasi belajar. Karakteristik

fisik lingkunagan belajar, keterjangkauan dan ketersediaan sumber daya

manusia dan materi dapat mempengaruhi tingkat motivasi seseorang dan

lingkungan juga dapat membentuk atau mengurangi kondisi penerimaan

pembelajaran. Lingkungan yang aman, nyaman dan bisa disesuaikan

Page 14: Makalah Psikoper My Kelompok

sendiri dapat menumbuhkan dorongan untuk belajar. Sebaliknya

lingkungan yang kurang menyenangkan seperti kegaduhan, kekacauan dan

tidak adanya privasi dapat mengganggu kapasitas untuk berkonsentrasi

dan menumbuhkan keinginan untuk  tidak belajar.

D. Pengertian Kebutuhan

Thompson (1987) mendefinisikan need atau kebutuhan sebagai istilah yang

sering di gunakan untuk menunjuk suatu drive atau dorongan. Contohnya:

manusia membutuhkan tidur.hingga dapat di simpulkan bahwa kata need atau

kebutuhan bersifat fisik dan mendasar, sedangkan drive atau dorongan lebih

merupakan kebutuhan yang jenjangnya lebih tinggi dan berisfat psikologis. Pada

dasarnya kebutuhan dibedakan menjadi 2 kelompok besar yaitu kebutuhan

fisiologis dan psikologis.

Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan primer seperti makan, minum, tidur,

atau perlindungan diri. Sedangkan kebutuhan psikologis merupakan kebutuhan

sekunder untuk mengembangkan kepribadian seseorang contohnya: kebutuhan

untuk di kasihi,kebutuhan untuk memiliki sesuatu, dimana kebutuhan psikologis

itu lebih bersifat rumit dan suit diidentifikasi segera.

E. Jenis – jenis Kebutuhan Anak

a.    Kebutuhan Jasmaniah Pada Anak Usia SD

Sesuai dengan perkembangan fisik anak usia SD yang bersifat individual,

pada masa tumbuh kembang tersebut, kebutuhan anak akan bervariasi misalnya

seperti porsi makan dan minuman meningkat dan juga membutuhkan makanan

yang bergizi agar perkembangan fisik dan intelektualnya tak terhambat.

Berkaitan dengan kebutuhan pemeliharaan dan pertahaanan diri, anak usia

SD memasuki tahapan moral dan social yang memperhatikan pemuasaan

keinginan dan kebutuhannya sendiri tanpa mempertimbangkan kebutuhan orang.

b.   Kebutuhan Akan Kasih Sayang

Pada anak usia SD terutama yang sudah duduk di kelas besar SD, sudah

ingin memiliki teman-teman tetap. Perkembangan tersebut sejalan dengan

kebutuhan untuk disayangi dan menyayangi teman. Dan tidak hanya terhadap

Page 15: Makalah Psikoper My Kelompok

teman tapi juga terhadap benda. Pada anak-anak yang duduk di kelas tinggi ( 4, 5

atau 6) mulai masuk pada masa bersosialisasi dan meninggalkan keegoisannya,

hingga dapat menerima orang tua dan guru sebagai suatu yang wajar. Hingga

mulai membutuhkan perlakuan yang objektif dari orang  memegang otoritas pada

masa ini nakan sensitive dan mudah mengenali sikap pilih kasih dan

ketidakadilan, sehingga guru dan orang tua harus bertindak bijaksana dan

proporsional dalam memutuskan suatu tindakan.

c.    Kebutuhan Untuk Memiliki

Pada masa usia di kelas rendah SD, anak-anak sudah mulai meninggalkan

dirinya sebagai pusat perhatian. Namun, anak-anak kelas rendah di SD masih suka

memuji diri sendiri, dan membandingkan dirinya dengan teman. Sehingga

kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki masih dominan.

Namun demikian pada masa ini, anak masih menggantungkan dirinya

kepada orang yang dirasa mempunyai keunggulan dan kekuatan bila berada di

dalam kelompoknya, atau tergantung pada pemegang otoritas yang di senangi

seperti guru di kelas.

d.   Kebutuhan Aktualisasi Diri

Kebutuhan ini mulai dominan pada anak-anak usaia tinggi di SD. Dimana

anak mulai ingin merealisasikan potensi-potensi yang dimilikinya sehingga anak

berusaha memenuhikebutuhan dengan sikap bersaing atau berusaha mewujudkan

keinginannya. Salah satu kebutuhan yang terkait dengan kebutuhan aktualisasi diri

adalah kebutuhan berprestasi atau need for achievement. Hingga dapat di

simpulkan kebutuhan kebutuhan yang berbeda dapat saling mengisi  terhadap

setiap masing masing anak dan sejalan dengan perbedaan perkembangan mereka.

e. Kebutuhan akan penghargaan

Kebutuhan akan penghargaan meliputi prestis, pengakuan, penerimaan,perhatian,

kedudukan,nama baik serta penghargaan. Penghargaan dari orang lain sanggat di

perlukan dalam kehidupan karena dengan penghargaan itu seseorang akan

menjadi lebih kreatif, mandiri, percayaakan diri sendiri dan juga lebih produktif.

Kebutuhan penghargaan dari orang lain meliputi :

Page 16: Makalah Psikoper My Kelompok

Kekuatan

Pencapaian

Rasa cukup

Kompetisi

Rasa percaya diri

kemerdekaan

Sebagai conoh:

Seorang pemahat di puji oleh pelanggannya maka iya akan lebih semangat

dalam membuatmemproduksi karyanya dalam jumlah maupun model.

Seorang guru yang mengajar, mengabdi bertahun-tahun dan mendapatkan

pengangkatan pegawai negeri oleh pemerintah

Page 17: Makalah Psikoper My Kelompok

III. PENUTUP

SIMPULAN

Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak

menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan

hal mutlak dalam emosi. Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk

pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis

dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah

dorongan untuk bertindak. Motivasi belajar merupakan suatu peranan yang

sangat penting dalam dunia pendidikan untuk mencapai prestasi belajar.

Pengertian Kebutuhan menurut Thompson (1987) mendefinisikan need

atau kebutuhan sebagai istilah yang sering di gunakan untuk menunjuk suatu drive

atau dorongan. Jadi, hubungan antara emosi,motivasi, dan kebutuhan adalah Jika

kebutuhan anak tercukupi (Kebutuhan fisik, Psikis, dan Kasih sayang ),maka akan

mempengaruhi emosi anak kepada hal-hal yang positif.Pengaruh emosi yang

positif akan memotivasi anak untuk melakukan hal-hal yang positif pula.

Page 18: Makalah Psikoper My Kelompok

DAFTAR PUSTAKA

Semiawan R, Conny. 1998. Perkembangan dan Belajar Peserta Didik. Jakarta :

Dikti.

http://sainsjournal-fst11.web.unair.ac.id/artikel_detail-45907-PENDIDIKAN-

Faktorfaktor%20yang%20berpengaruh%20terhadap%20motivasi

%20belajar.html

http://edhay76.blogspot.com/2015/02/jenis-jenis-kebutuhan-anak-usia-

sekolah.html unduh 01-September 2015 jam 15.40