makalah psikologi kesehatan
TRANSCRIPT
5/11/2018 makalah psikologi kesehatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-psikologi-kesehatan-55a359dc4d7ec 1/11
Makalah Terapi Behaviour (Terapi Perilaku) 1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan kasih sayangNya
sehingga penyusunan Makalah yang berjudul “Terapi Behaviour” dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.
Dalam mata kuliah Psikologi Kesehatan kami tengah membahas, mengulas dan
memahami mengenai Terapi Perilaku atau Terapi Behaviour. Apa itu terapi behaviour,
bagaimana terapi behaviour dan seperti apa terapi behaviour. Sehingga penyusunan makalah
ini sendiri dalam rangka memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibu Endang selaku dosen mata
kuliah sikologi Kesehatan.
Demikian makalah ini semoga dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi kami
selaku penyusun dan juga bagi pembaca.
Hormat Kami,
Penyusun
5/11/2018 makalah psikologi kesehatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-psikologi-kesehatan-55a359dc4d7ec 2/11
Makalah Terapi Behaviour (Terapi Perilaku) 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terapi Behaviour atau Terapi Perilaku adalah suatu terapi yang berfokus untuk
memodifikasi atau mengubah perilaku. Seperangkat perilaku atau respon yang dilakukan
dalam suatu lingkungan dan menghasilkan konsekuensi-konsekuensi tertentu. Terapi perilaku
berusaha menghilangkan masalah perilaku khusus secepat-cepatnya dengan mengawasi
perilaku belajar si pasien. Operan conditioning adalah modifikasi perilaku yang dipertajam
atau ditingkatkan frekuensi terjadinya melalui pemberian reinforcement. Lingkungan sosial
digunakan untuk membantu seseorang dalam meningkatkan kontrol terhadap perilaku yg
berlebihan atau berkurang (Murray & Wilson).
B. Rumusan Masalah
Apa itu Terapi Behaviour? Apa fungsi dan bagaimana cara Terapi Behaviour?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah dapat mengerti tentang Terapi Behaviour dan fungsi
dan cara penerapan Terapi Behaviour itu sendiri.
5/11/2018 makalah psikologi kesehatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-psikologi-kesehatan-55a359dc4d7ec 3/11
Makalah Terapi Behaviour (Terapi Perilaku) 3
BAB II
DEFINISI, GAMBARAN DAN INDIKASI
TERAPI BEHAVIOUR (TERAPI PERILAKU)
A. Definisi Terapi Perilaku
Terapi perilaku adalah terapi psikologis singkat bertarget yang lebih menangani
gambaran terkini berbagai gangguan ketimbangan, mengurusi perkembangan sebelumnya.
Terapi ini didasarkan pada teori pembelajaran perilaku, yang selanjutnya didasarkan pada
classical dan operant conditioning. Penilaian objektif berkelanjutan mengenai kemajuan
pasien dibuat.
B. Gambaran
Perilaku adalah respon yang timbul secara eksternal, dipengaruhi oleh stimulus
lingkungan dan dapat dikontrol secara primer oleh konsekuensinya Perilaku dapat diamati,
diukur, dan dicatat oleh diri sendiri maupun orang lain. Observasi yang bersifat subyektif
dilakukan diri sendiri dan observasi yang bersifat obyektif dilakukan orang lain.
C. Indikasi Terapi Perilaku
Indikasi utama ialah gangguan fobik dan perilaku kompulsif, disfungsi sexual (misalnyaimpotensi dan frigiditas) dan deviasi sexual (misalnya exhibisionisme). Dapat dicoba pada
pikiran-pikiran obsesif, gangguan kebiasaan atau pengawasan impuls (misalnya gagap,
enuresis, dan berjudio secara kompulsif), gangguan nafsu makan (obesitas dan anorexia) dan
reaksi konversi. Terapi perilaku tidak berguna pada skizofrenia akut, depresi yang hebat dan
(hipo) mania.
5/11/2018 makalah psikologi kesehatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-psikologi-kesehatan-55a359dc4d7ec 4/11
Makalah Terapi Behaviour (Terapi Perilaku) 4
BAB III
PRINSIP-PRINSIP TERAPI PERILAKU
1. Meningkatkan atau mempertahankan perilaku 2
Perilaku mungkin akan meningkat baik frekuensi, kompleksitas/lamanya dengan
pemberian reinforcement. Reinforcement adalah suatu proses, dimana kejadian atau kondisi
lingkungan yang menyertai perilaku dapat mempengaruhi perilaku yang timbul kemudian.
2. Positif reinforcement
Meningkatnya frekuensi sebuah respon, dan respon tersebut diikuti oleh stimulus yg
menyenangkan. Contohnya perilaku mengucapkan salam yang disambut dengan senyuman
oleh orang yg dituju.
3. Negative reinforcement
Meningkatnya frekuensi suatu respon, karena respon tersebut memindahkan beberapa
stimulus yang negatif atau menyakitkan dan tidak menyenangkan. Stimulus yang tidak
menyenangkan (konflik) akan meningkatkan respons menyibukkan diri.
4.
Menurunnya perilakuUpaya meningkatkan perilaku dilakukan dengan pemberian punishment dan extinction
a. Punishment : Konsekuensi-konsekuensi yang menghasilkan penekanan/penurunan
frekuensi tingkah laku yang akan muncul :
i. Positive punishment : Menghadirkan stimulus bertentangan yang mengikuti
suatu perilaku dengan tujuan menurunkan perilaku tersebut.
ii. Negative punishment : Kejadian yang menggantikan/menurunkan suatu
perilaku, ada 2 bentuk yaitu Respon Cost adalah kerugian yg mengikuti
perilaku dan Time out adalah prosedur punishment dalam periode waktu
tertentu dimana selama waktu tersebut pemberian reinforcement tidak sesuai.
b. Extinction
Prosedur yang biasa digunakan oleh pemberi reinforcement untuk menghilangkan
perilaku. Extinction berjalan lebih lambat dari pada reinforcement
5. Desensitisasi Sistemik 3,4
Desensitisasi sistemik yang dikembangkan oleh Joseph Wolpe, didasarkn pada prinsip
perilaku counterconditioning, disini seseorang menghadapi ansietas maladaptive yang
dicetuskan oleh situasi atau suatu objek dengan mendekati situasi yang ditakuti secara
bertahap dan didalam keadaan psikofisiologis yang menghambat ansietas. Didalam
desensitisasi sistemik, pasien mendapatkan keadaan relaksasi seutuhnya dan kemudian
5/11/2018 makalah psikologi kesehatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-psikologi-kesehatan-55a359dc4d7ec 5/11
Makalah Terapi Behaviour (Terapi Perilaku) 5
dipajankan pada stimulus yang mencetuskan respon ansietas. Reaksi negative ansietas
dihambat oleh keadaan relaksasi, suatu proses yang disebut inhibisi resiprokal. Bukannya
menggunakan situasi atau objek sebenarnya yang mencetuskan rasa takut, pasien dan terapis
menyiapkan daftar bertingkat suasana mencetuskan ansietas dan terkait dengan rasa takut
pasien. Keadaan relaksasi yang dipelajari dan situasi pencetus ansietas secara sistematis
dipasangkan didalam terapi. Dengan demikian, desensitisasi sitematik terdiri atas tiga langkah:
pelatihan relaksasi, pembangunan hirarki dan desensitisasi stimulus.
6. Pelatihan Relaksasi
Relaksasi menghasilkan efek fisiologis yang berlawanan dengan efek fisiologis ansietas:
denyut jantung lambat, meningkatnya aliran darah keperifer, dan sensibilitas neuromuskular.
Beberapa diantaranya, seperti yoga dan zen, telah dikenal sejak berabad-abad yang lalu.
Sebagian besar metode menggunakan relaksasi progresi yang dikembangkan oleh psikiater
Edmund Jacobson. Pasien merelaksasi kelompok otot utama dalam rangkaian tetap, dimulai
dari kelompok otot kecil kaki terus kearah kepala atau sebaliknya. Beberapa klinisi memakai
hipnosis untuk mempermudah relaksasi atau menggunakan latihan dengan menggunakan kaset
untuk memungkinkan pasien berlatih relaksasi sendiri. Mental imagery merupakan metode
relaksasi dengan pasien diinstruksikan untuk membayangkan dirinya disuatu tempat yang
terkait dengan kenangan yang menyenangkan dan membuat santai. Bayangan tersebutmemungkinkan pasien memasuki keadaan atau pengalaman relaksasi, seperti yang dinamakan
oleh Herbert Benson, respon relaksasi.
Perubahan fisiologis yang berlangsung saat relaksasi adalah kebalikan dari perubahan
yang dicetuskan oleh respon stress adrenergic yang merupakan bagian dari banyak emosi.
Tegangan otot, frekuensi pernapasan, denyut jantung, tekanan darah, dan konduktansi kulit
menurun. Suhu jari dan aliran darah ke jari biasanya meningkat. Relaksasi meningkatkan
variabilitas denyut jantung respirasi, suatu indeks tonus parasimpatis.
7. Pembangunan Hirarki
Ketika membangun hirarki, klinisi mennetukan semua keadaan yang mencetuskan
ansietas, kemudian pasien menciptakan daftar hirarki 10 hingga 12 situasi dalam urutan
meningkatnya ansietas. Contohnya, hirarki akrofobik dapat dimulai dengan pasien
membayangkan berdiri didekat jendela dilantai kedua dan diakhiri dengan berada di atap
gedung 20 tingkat, bersandar dipembatas dan melihat ke bawah.
8. Desensitisasi Stimulus
Pada langkah terakhir, yang disebut desensitisasi, pasien melanjutkan daftar secara
sistematik dari situasi yang kurang mencetuskan ansietas hingga yang paling mencetuskan
ansietas saat berada dalam keadaan relaksasi dalam. Kecepatan perkembangan pasien melalui
5/11/2018 makalah psikologi kesehatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-psikologi-kesehatan-55a359dc4d7ec 6/11
Makalah Terapi Behaviour (Terapi Perilaku) 6
daftar tersebut ditentukan oleh respons mereka terhadap stimulus. Ketika pasien dapat
membayangkan dengan jelas situasi pada hirarki yang paling mencetuskan ansietas dengan
tenang, mereka akan mengalami sedikit ansietas di dalam situasi kehidupan sebenarnya yang
sama.
9. Pemajanan Bertingkat Terapeutik 3
Pemajanan bertingkat terapeutik serupa dengan desensitisasi sistematik kecuali bahwa
pelatihan relaksasi tidak dilibatkan dan terapi biasa dilakukan didalam konteks kehidupan
sebenarnya. Hal ini berarti bahwa individu tersebut harus berkontak dengan stimulus
peringatan untuk pertama kali belajar bahwa tidak ada akibat berbahaya yang akan terjadi.
Pajanan ditingkatkan sesuai hirarki. Contohnya, pasien yang takut pada kucing, dapat
meningkat dari melihat gambar kucing hingga menggendong kucing.
10. Flooding 3
Flooding serupa dengan pemajanan bertingkat yaitu bahwa flooding memajankan pasien
pada objek yang ditakuti in vivo; meski demikian, tidak ada hirarki. Flooding didasarkan pada
dasar pemikiran bahwa melarikan diri dari pengalaman yang mencetuskan ansietas mendorong
ansietas melalui pembelajaran. Dengan demikian, klinisi dapat mengakhiri ansietas dan
mencegah perilaku menghindar yang dipelajari dengan tidak memungkinkan pasien lari darisituasi tersebut. Keberhasilan prosedur ini bergantung pada pertahanan pasien didalam situasi
yang menimbulkan takut sampai mereka menjadi tenang dan merasakan sensasi penguasaan.
Menarik diri secara dini dari situasi atau secara dini mengakhiri situasi yang dibayangkan
adalah sebanding dengan pelarian diri, yang kemungkinan mendorong ansietas yang dipelajari
serta perilaku menghindar dan menghasilkan efek berlawanan yang diinginkan. Di dalam
suatu varian, yang disebut imaginal flooding, objek atau situasi yang ditakuti dihadapkan
hanya didalam imajinasi bukannnya dikehiupan nyata.
11. Assertivenes Training 3
Untuk menjadi asertif seseorang perlu memiliki kepercayaan diri di dalam penilaiannya
dan harga diri yang cukup untuk mengekspresikan pendapat mereka. Pelatihan dan
keterampilan social dan keasertifan mengajari seseorang cara merespons dengan sesuai
dilingkungan social, mengekspresikan pendapat mereka dengan cara yang dapat diterima, dan
memperoleh tujuan mereka. Berbagai teknik, termasuk role model, desensitisasi, dan dorongan
positif, digunakan untuk meningkatkan keasertifan.
12. Terapi Aversi
Ketika stimulus berbahaya (hukuman) muncul segera setelah suatu respons perilaku
tertentu, secara teoritis, respon ini akhirnya dihambat dan diakhiri. Banyak stimulus berbahaya
5/11/2018 makalah psikologi kesehatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-psikologi-kesehatan-55a359dc4d7ec 7/11
Makalah Terapi Behaviour (Terapi Perilaku) 7
yang digunakan: kejutan listrik, zat yang mencetuskan muntah, hukuman fisik, dan
ketidaksetujuan sosial. Stimulus negatif dipasangkan dengan perilaku, yang kemudian
disupresi. Perilaku tidak diinginkan dapat menghilang setelah rangkaian tersebut. Terapi aversi
telah digunakan untuk penyalahgunaan alcohol, parafilia, dan perilaku lain dengan cirri
impulsif dan kompulsif.
13. Desensitisasi dan Pemrosesan Ulang Gerakan Mata (Eye Movement Desensitization
and Reprocessing; EMDR) 3
Gerakan mata sakadik adalah osilasi cepat mata yang terjadi ketika seseorang mengikuti
objek yang bergerak maju-mundur di dalam garis penglihatan. Jika gerakan ini dicetuskan
ketika seseorang sedang membayangkan atau berpikir mengenai peristiwa yang ditimbulkan
ansietas, beberapa studi menunjukkan bahwa pikiran atau bayangan positif dapat dicetuskan
dan menyebabkan penurunan ansietas. EMDR telah digunakan pada gangguan stress,
pascatrauma dan fobia.
14. Dialectical Behavior Therapy (DBT) 3
DBT telah berhasil digunakan pada pasien dengan gangguan kepribadian ambang dan
perilaku parasuicidal. Terapi ini bersifat selektif, dan mengambil metode dari terapi suportif,
kognitif dan perilaku. Fungsi DBT adalah :a. Meningkatkan dan memperluas daftar pola perilaku terlatih pasien
b. Meningkatkan matovasi pasien untuk berubah dengan mengurangi dorongan pada
perilaku maladaptif, termasuk disfungsi (kognisi dan emosi)
c. Meyakinkan bahwa pola perilaku baru dikembangkan dari lingkungan terapeutik ke
lingkungan alami
d. Membuat struktur lingkungan sedemikian rupa sehinggaperilaku efektif bukannya
perilaku disfungsi yang didorong
e. Meningkatkan motivasi dan kemampuan terapis sehingga diperoleh terapi efektif.
15. Terapi Kognitif-Perilaku (Cognitive Behavioural Therapy) 4,5,6
Terapi kognitif-perilaku (sering disingkat CBT) menampilkan usaha yang relatif baru
untuk mengawinkan aspek terapi perilaku yang berguna dengan terapi kognitif dan memiliki
tujuan utama membantu pasien mendapatkan perubahan yang mereka harapkan dalam
kehidupannya. Asumsi dasar yang melatarbelakangi terapi-kognitif perilaku meliputi:
a. Respons pasien lebih berdasarkan kepada interpretasi ketimbang pada realitasnya.
b. Pikiran, perilaku, dan emosi saling terkait
c. Tindakan terapeutik perlu diklarifikasi dan diubah menurut pikiran pasien
d. Manfaat perubahan proses kognitif dan perilaku pasien lebih besar daripada manfaat
perubahan salah satunya saja.
5/11/2018 makalah psikologi kesehatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-psikologi-kesehatan-55a359dc4d7ec 8/11
Makalah Terapi Behaviour (Terapi Perilaku) 8
BAB IV
APLIKASI TEORITIS
A. Penerapan Modifikasi Perilaku
Modifikasi perilaku dapat diterapkan untuk mengatasi beberapa masalah, diantaranya :
1. Menurunkan tingkah laku merusak diri
2. Merubah tingkah laku yang tidk diharapkan
3. Melatih orang tua, guru, sukarelawan dan perawat agar lebih efisien dalam
menjalankan perannya
4. Mengurangi tingkah laku maladaptif yag khusus seperti kurangnya kebersihan diri dll
5. Kontrol perilaku
B. Strategi Modifikasi Perilaku
Sebelum memulai program, perawat harus melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Pengkajian, mengumpulkan dan menetapkan masalah : Data tentang perilaku klien
(adaptif/maladaptif), mengerti tentang arti dan maksud dari perilaku yang klien
tampilkan
2. Rencana intervensi:
a. Menetapkan tujuan/tingkah laku yang diinginkan dan gambaran hasil-hasilperilaku/kriteria
b. Menentukan langkah awal untuk mencapai tujuan
3. Menganalisa faktor pendukung yang ada dan orang-orang yg terlibat dalam terapi
tersebut.
4. Menetapkan konsekuensi sebagai reward/punishment yang disetujui bersama klien.
Jenis konsekuensi diantaranya :
a. Reward materi : uang, makanan
b. Reward pengganti/surogate reward : puji-pujian
c. Reward sosial : dukungan di dalam group
d. Reward tingkah laku : kesempatan melakukan aktifitas
Burus F. Skinner merupakan seorang yang terkenal dalam bidang ini. Ada tiga cara utama
untuk mengawasi atau mengubah perilaku manusia, yaitu:
1. Perilaku dapat diubah dengan mengubah peristiwa-peristiwa yang mendahuluinya, yang
membangkitkan bentuk perilaku khusus itu. Misalnya seorang anak yang tidak berprestasi
disekolah dan nakal dikelas, hanya dengan seorang guru tertentu dapat menjadi efektif dan
rajin bila ia dipindahkan ke kelas lain oleh seorang guru yang lain.
2. Suatu jenis perilaku yang timbul dalam suatu keadaan tertentu dapat diubah atau
dimodifikasi. Misalnya seorang anak dapat diajar untuk melihat dirinya sendiri dalam suatu
5/11/2018 makalah psikologi kesehatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-psikologi-kesehatan-55a359dc4d7ec 9/11
Makalah Terapi Behaviour (Terapi Perilaku) 9
kegiatan kompromi yang konstruktif dan tidak menunjukkan ledakan amarah bila ia
menghadapi frustasi.
3. Akibatnya suatu perilaku tertentu dapat diubah dan dengan demikian perilaku tersebut
dapat dimodifikasi. Misalnya ia dihukum bila ia mengganggu orang lain, dengan demikian
rasa bermusuhan mungkin dapat diganti dengan sikap yang lebih kooperatif.
5/11/2018 makalah psikologi kesehatan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-psikologi-kesehatan-55a359dc4d7ec 10/11
Makalah Terapi Behaviour (Terapi Perilaku) 10
BAB V
KESIMPULAN
Terapi perilaku adalah terapi psikologis singkat bertarget yang lebih menangani gambaran
terkini berbagai gangguan ketimbangan, mengurusi perkembangan sebelumnya. Indikasi
utama ialah gangguan fobik dan perilaku kompulsif, disfungsi sexual (misalnya impotensi dan
frigiditas) dan deviasi sexual (misalnya exhibisionisme). Dapat dicoba pada pikiran-pikiran
obsesif, gangguan kebiasaan atau pengawasan impuls (misalnya gagap, enuresis, dan berjudio
secara kompulsif), gangguan nafsu makan (obesitas dan anorexia) dan reaksi konversi. Terapi
perilaku berusaha menghilangkan masalah perilaku khusus secepat-cepatnya dengan
mengawasi perilaku belajar si pasien.