makalah proses kepemimpinan

16
TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN “PROSES KEPEMIMPINAN“ DISUSUN OLEH: EKA JUNIANTI (111010) ENI ZULFAWATI (11101020) ERSA VINNY (111010) NINDIA ANGRAINI (11101044) NOVI RAHAYU (11101045) NOVIA HIDAYANTI (11101046) YULIA ASTRIANINGRUM (11101062) PROGRAM STUDI S1 REGULER III

Upload: novii-nunna

Post on 11-Feb-2015

572 views

Category:

Documents


51 download

DESCRIPTION

manajemen keperawatan

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah proses kepemimpinan

TUGAS

MANAJEMEN KEPERAWATAN

“PROSES KEPEMIMPINAN“

DISUSUN OLEH:

EKA JUNIANTI (111010)

ENI ZULFAWATI (11101020)

ERSA VINNY (111010)

NINDIA ANGRAINI (11101044)

NOVI RAHAYU (11101045)

NOVIA HIDAYANTI (11101046)

YULIA ASTRIANINGRUM (11101062)

PROGRAM STUDI S1 REGULER III

STIKes PERTAMEDIKA JAKARTA

TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I

Page 2: Makalah proses kepemimpinan

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seberapa jauh peran kepemimpinan dalam menuntun peran para manajer untuk mempengaruhi dan membangun satu kebiasaan dalam pola berpikir yang mampu mendorong daya kemauan mereka menjadi satu keinginan dalam proses pengambilan keputusan dengan tahap-tahap menjadi satu pola berpikir secara sistimatik. Dalam keperawatan kita perlu juga menggunakan pola pikir yang sistematik untuk mengerjakan proses keperawatan.

Mengimplementasikan kepemimpinan dalam keperawatan merupakan tanggung jawab perawat, melalui kepemimpinan yang efektif diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan. Untuk itu diperlukan suatu keterampilan kepemimpinan. Kepemimpinan yang efektif divisualisasikan sebagai suatu rantai yang kokoh, dimana satu dengan lainnya saling berhubungan. Berdasarkan kenyataan diatas maka dalam makalah ini kami akan membahas proses kepemimpinan yang juga berguna dalam proses keperawatan.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui pengertian proses kepemimpinan Untuk mengetahui tahapan-tahapan proses kepemimpinan Untuk mengetahui hasil proses kepemimpinan

BAB II

Page 3: Makalah proses kepemimpinan

PEMBAHASAN

PROSES KEPEMIMPINAN

A. Pengertian Proses Kepemimpinan

Menurut Alfred North Whitehead pengertian proses mengandung makna yakni adanya perubahan berdasarkan mengalirnya waktu dan kegiatan yang saling berkaitan. Kemudian realitas dipahami bukan sebagai sesuatu yang statis melainkan terus bergerak dan berubah dalam suatu dinamika pergerakan yang berkelanjutan. Sedangkan kepemimpinan memiliki pengertian Menurut Sullivan dan Decker, kepemimpinan merupakan pengunaan keterampilan seseorang dalam mempengaruhi orang lain untuk melaksanakan suatu dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya. Kepemimpinan merupakan interaksi antar kelompok, proses mempengaruhi kegiatan suatu organisasi dalam pencapaian tujuan.  Selain itu, menurut Stogdill, kepemimpinan adalah suatu proses yang aktivitas kelompok terorganisasi dalam upaya menyusun dan mencapai tujuan. Sedangkan Gardner mendefinisikan kepemimpinan sebagai suatu proses persuasi dan member contoh sehingga individu (pimpinan kelompok) membujuk kelompoknya untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan usulan pimpinan atau usulan bersama.

Dari tiga defenisi atau pandangan para ahli diatas, kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi orang lain dalam mencapai tujuan organisasi. Maka dari itu dapat diambil kesimpulan bahwa proses kepemimpinan adalah kegiatan yang saling berkaitan dalam mempengaruhi orang lain dalam suatu organisasi dalam pencapaian tujuan yang sama.

B. Tahapan-Tahapan Proses Kepemimpinan

Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa. Perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Perencanaan dalam organisasi adalah esensial, dalam kenyataannya perencanaan memegang peranan lebih disbanding fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sebenarnya hanya melaksanakan keputusan-keputusan perencanaan. Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang dalam perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat.

Page 4: Makalah proses kepemimpinan

Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan, rencana harus diimplementasikan. Setiap saat selama proses implementasi dan pengawasan, rencana-rencana mungkin memerlukan modifikasi agar tetap berguna. Perencanaan kembali dapat menjadi factor kunci pencapaian sukses akhir. Perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin.

Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan keputusan (decision making), proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Keputusan-keputusan harus dibuat pada berbagai tahap dalam proses perencanaan.

Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya – sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya.

Pengertian pengorganisasian dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut: Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling

efektif sumber daya – sumber daya keuangan, fisik, bahan baku dan tenaga kerja organisasi.

Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap pengelompokkan diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.

Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugastugas dan para karyawan.

Cara para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.

Staffing

Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga petugas member daya guna maksimal kepada organisasi.

Staffing dan organizing yang erat hubungannya. Organizing yaitu berupa penyusunan wadah legal untuk menampung berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan pada suatu organisasi, sedangkan staffing berhubungan dengan penerapan orang-orang yang akan memangku masing-masing jabatan yang ada dalam

Page 5: Makalah proses kepemimpinan

organisasi tersebut. Penempatan karyawan pada posisi yang sesuai dengan tuntutan jabatan sangat penting agar karyawan menampilkan performansi yang optimal dalam posisi tertentu yang sesuai dengan tuntutan jabatannya dalam melakukan pekerjaannya atau kata singkatnya staffing adalah pengisian jabatan dalam struktur organisasi. Berikut adalah langkah-langkah staffing :

Identifikasi kebutuhan tenaga kerja Mendaftarkan tenaga kerja yang ada Rekrutmen dan seleksi Melatih dan memberi imbalan.

Pada perusahan yang sudah berdiri/eksis Staffing dilakukan setelah rekrutmen dan seleksi. Pada perusahaan yang baru didirikan Staffing sebelum rekrutmen dan seleksi.

Pengawasan (Controlling)

Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang system informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah diterapakan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan perusahaan. Tiga tipe dasar pengawasan yang dapat dilakukan sebagai berikut:

Pengawasan pendahuluan (feedforward control), atau sering disebut steering controls, dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan.

Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan (concurrent control), sering disebut pengawsan Ya-Tidak , screening controls atau Berhenti-Terus , dilakukan selama suatu kegiatan berlangsung.

Pengawasan umpan balik (feedback control), sering dikenal sebagai past-action controls, mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Sebab-sebab penyimpangan dari rencana atau standar ditentukan, dan penemuan-penemuan diterapkan untuk kegiatan-kegiatan serupa dimasa yang akan datang. Pengawasan bersifat historis, pengukuran dilakukan setelah kegiatan terjadi.

Page 6: Makalah proses kepemimpinan

C. Hasil Proses Kepemimpinan

Dalam sebuah proses kepemimpinan selalu ada sebuah hasil yang dicapai. Hasil dari sebuah Proses Kepemimpinan akan terwujud apabila seorang pemimpin bisa mempengaruhi orang lain, caranya untuk membuat banyak orang menjadi kagum, dan sebagainya. Dalam Proses Kepemimpinan harus menciptakan sebuah pemimpin yang berkualitas sehingga bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

Seorang pemimpin yang berkualitas adalah seorang yang tangguh dan setia untuk merealisasikan planning dan rencananyanya sampai mencapai realisasi dan sesuai dengan tujuan perusahaan. Memang dia harus mampu mempengaruhi orang lain degan kata-katanya dan sudah pasti harus disegani karena ketegasannya. Tetapi jangan lupa, hasil akhir yang baik dari keseluruhan rencana memperlihatkan kualitas seorang pemimpin yang baik. Jadi, di dalam kepemimpinan, jangan hanya mentok di rencana atau wacana saja, karena sebagus apapun rencana, jika tidak ada hasil akhirnya, maka hal itu akan terlihat mengambang. Seorang pemimpin harus setia sampai proses eksekusi karena hasil akhir adalah hal yang menentukan kualitas seorang pemimpin.

Staffing Controlling

PROSES KEPEMIMPINAN

Planning

Organizing

Page 7: Makalah proses kepemimpinan

Hasil Akhir, Penentu Kualitas Seorang Pemimpin

Oleh : Fanya Jodie

Kamis, 11 Agustus 2011 15:10 WIB

(Vibizmanagement – Leadership) - Seringkali orang mendefinisikan kepemimpinan dari apa yang dilakukan orang tersebut. Misalnya, dari caranya untuk bisa mempengaruhi orang lain, caranya untuk membuat banyak orang menjadi kagum, dan sebagainya. Akan tetapi, jangan salah karena bukan hal itu yang merupakan kualitas seorang pemimpin, melainkan hasil akhir yang diperoleh.

Menurut Peter F. Drucker, “Effective leadership is not about making speeches or being liked; leadership is defined by results not attributes.” Hal itu intinya berarti kepemimpinan yang efektif bukan mengenai bagaimana pandainya seseorang berbicara atau bagaimana ia disukai oleh bawahan, melainkan kepemimpinan itu bagaimana hasil yang dicapai.

Untuk mencapai hasil yang merupakan tujuan dari suatu proyek dalam perusahaan, memang ada satu hal yang perlu dilakukan dan menuntut ketegasan dari seorang pemimpin, yaitu proses eksekusi. Proses eksekusi memang merupakan proses yang paling berat, tetapi disitulah memperlihatkan dari kualitas seorang pemimpin. Terkadang seorang pemimpin suka memberi kata-kata penyemangat atau membuat ribuan planning, tetapi itu semua sama saja jika tidak mencapai hasil atau tujuannya dan semuanya akan menjadi planning belaka yang mengambang jika seorang pemimpin tidak setia dalam proses eksekusi.

Seorang pemimpin yang berkualitas adalah seorang yang tangguh dan setia untu merealisasikan planning dan rencananyanya sampai mencapai realisasi dan sesuai dengan tujuan perusahaan. Memang dia harus mampu mempengaruhi orang lain degan kata-katanya dan sudah pasti harus disegani karena ketegasannya. Tetapi jangan lupa, hasil akhir yang baik dari keseluruhan rencana memperlihatkan

Page 8: Makalah proses kepemimpinan

kualitas seorang pemimpin yang baik. Jadi, di dalam kepemimpinan, jangan hanya mentok di rencana atau wacana saja, karena sebagus apapun rencana, jika tidak ada hasil akhirnya, maka hal itu akan terlihat mengambang. Seorang pemimpin harus setia sampai proses eksekusi karena hasil akhir adalah hal yang menentukan kualitas seorang pemimpin.

Prinsip kepemimpinan PDF Print E-mail

Written by Angelia S.W

Wednesday, 05 December 2012 16:46

Prinsip-prinsip kepemimpinan meliputi :

1). Mahir dalam soal-soal teknis dan taktis.

2). Mengetahui diri-sendiri, mencari dan selalu berusaha memperbaiki diri.

3). Memiliki keyakinan bahwa tugas-tugas dimengerti, diawasi dan dijalani.

4). Mengenal anggota-anggota bawahan serta memelihara kesejahteraannya.

5). Memberi teladan dan contoh yang baik.

6). Menumbuhkan rasa tanggung jawab di kalangan anggota.

Page 9: Makalah proses kepemimpinan

7). Melatih anggota bawahan sebagai satu tim yang kompak.

8). Buat keputusan-keputusan yang sehat, tepat pada waktunya.

9). Memberi tugas dan pekerjaan kepada bawahan sesuai dengan kemampuannya.

10). Bertanggung jawab terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan.

Keberhasilan atau kegagalan dari hasil kepemimpinan seseorang dapat diukur atau ditandai oleh empat hal, yaitu : moril, disiplin, jiwa korsa (esprit de corps), dan kecakapan.

1. Moril : moril adalah keadaan jiwa dan emosi seseorang yang mempengaruhi kemauan untuk melaksanakan tugas dan akan mempengaruhi hasil pelaksanaan tugas perorangan maupun organisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi moril adalah : 1). kepemimpinan atasan. 2). kepercayaan dan keyakinan akan kebenaran. 3). penghargaan atas penyelesaian tugas. 4). solidaritas dan kebanggaan organisasi. 5). pendidikan dan latihan. 6). kesejahteraan dan rekreasi. 7). kesempatan untuk mengembangkan bakat. 8). struktur organisasi. 9). pengaruh dari luar.

2. Disiplin : disiplin adalah ketaatan tanpa ragu-ragu dan tulus ikhlas terhadap perintah atau petunjuk atasan serta peraturan yang berlaku. Disiplin yang terbaik adalah disiplin yang didasarkan oleh disiplin pribadi. Cara-cara untuk memelihara dan meningkat disiplin : 1). Menetapkan peraturan kedinasan secara jelas dan tegas. 2). Menentukan tingkat dan ukuran kemampuan. 3). Bersikap loyal. 4). Menciptakan kegiatan atas dasar persaingan yang sehat. 5). Menyelenggarakan komunikasi secara terbuka. 6). Menghilangkan hal-hal yang dapat membuat bawahan tersinggung, kecewa dan frustasi. 7). Menganalisa peraturan dan kebijaksanaan yang berlaku agar tetap mutakhir dan menghapus yang sudah tidak sesuai lagi. 8). Melaksanakan reward and punishment.

Page 10: Makalah proses kepemimpinan

3. Jiwa korsa : jiwa korsa adalah loyalitas, kebanggan dan antusiasme yang tertanam pada anggota termasuk pimpinannya terhadap organisasinya. Dalam suatu organisasi yang mempunyai jiwa korsa yang tinggi, rasa ketidakpuasan bawahan dapat dipadamkan oleh semangat organisasi. Ciri jiwa korsa yang baik adalah : 1). Antusiasme dan rasa kebanggan segenap anggota terhadap organisasinya. 2). Reputasi yang baik terhadap organisasi lain. 3). Semangat persaingan secara sehat dan bermutu. 4). Adanya kemauan anggota untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan. 5). Kesediaan anggota untuk saling menolong.

4. Kecakapan : kecakapan adalah kepandaian melaksanakan tugas dengan hasil yang baik dalam waktu yang singkat dengan menggunakan tenaga dan sarana yang seefisien mungkin serta berlangsung dengan tertib. Pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki pimpinan dapat diperoleh dari pendidikan, pelatihan, inisiatif dan pengembangan pribadi serta pengalaman tugas.

Teori Kepemimpinan dan Tipe-tipe Kepemimpinan

Teori kepemimpinan

Beberapa teori telah dikemukakan para ahli majemen mengenai timbulnya seorang pemimpin. Teori yang satu berbeda dengan teori yang lainnya.

Page 11: Makalah proses kepemimpinan

Di antara berbagai teori mengenai lahirnya paling pemimpin ada tiga di antaranya yang paling menonjol yaitu sebagai berikut :

Kepemimpinan Dalam Organisasi

1. Teori Genetie

Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan “leaders are born and not made”. bahwa penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin akan karena ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin.Dalam keadaan bagaimana pun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akn menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu. Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi pemimpin.

2. Teori Sosial

Jika teori genetis mengatakan bahwa “leaders are born and not made”, make penganut-penganut sosial mengatakan sebaliknya yaitu :

“Leaders are made and not born”.

Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.

Page 12: Makalah proses kepemimpinan

3. Teori Ekologis

Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori sosial. Penganut-ponganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, bakat mana kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pangalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu.

Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori genetis dan teori sosial dan dapat dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan.Namun demikian penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik.