makalah kepemimpinan dalam pendidikan
DESCRIPTION
menjelaskan tentang jenis dan fungsi kepemimpinan dalam pendidikanTRANSCRIPT
DISUSUN
OLEH
Anggota :
1. SAFRIZAL DIKA 2. TIRA NURQALIS 3. RINI MAULIDAR 4. NANDA SAFWAH. RY
UNIT II
DOSEN PEMBIMBING
SALMAN ALFARIZI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUHAMMADIYAH
ACEH BARAT DAYA
2015
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberi
hidayah dan inayahNya, sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan lancar, dengan judul “Kepemimpinan dalam Pendidikan”.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua
pembaca.
Padang Meurante, 06 Oktober 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................. r i
DAFTAR ISI................................................................................................. r ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... r 1 B. Rumusan Masalah.............................................................................. r 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan ................................................................. 2 B. Teori-Teori dalam Kepemimpinan ..................................................... 4
1. Teori Sifat............................................................................... 4 2. Teori Kelompok atau Teori Perilaku...................................... 5 3. Teori Tiga Dimensi ................................................................ 6 4. Teori Situasional .................................................................... 6
C. Tipe Pemimpin ................................................................................... 6 1. Pemimpin Otokratis ............................................................... 7 2. Pemimpin Militeristik ............................................................ 7 3. Pemimpin Paternalistik .......................................................... 8 4. Pemimpin Kharismatik .......................................................... 8 5. Pemimpin Laissez Faire ......................................................... 8 6. Pemimpin Demokratis ............................................................ 9
D. Kepemimpinan dalam Manajemen Pendidikan ................................. 9
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ r 13 B. Saran ................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 15
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut kodrat serta irodatnya bahwa manusia dilahirkan untuk menjadi
pemimpin. Sejak Adam diciptakan sebagai manusia pertama dan diturunkan ke
Bumi, Ia ditugasi sebagai Khalifah fil ardhi. Sebagaimana termaktub dalam Al
Quran Surat Al Baqarah ayat 30 yang berbunyi : “Ingatlah ketika Tuhanmu
berfirman kepada Malaikat”; “Sesungguhnya Aku akan mengangkat Adam
menjadi Khalifah di muka Bumi”.
Menurut Bachtiar Surin yang dikutif oleh Maman Ukas bahwa “Perkataan
Khalifah berarti penghubung atau pemimpin yang diserahi untuk menyampaikan
atau memimpin sesuatu”.1
Dari uraian tersebut jelaslah bahwa manusia telah dikaruniai sifat dan
sekaligus tugas sebagai seorang pemimpin. Pada masa sekarang ini setiap individu
sadar akan pentingnya ilmu sebagai petunjuk/alat/panduan untuk memimpin umat
manusia yang semakin besar jumlahnya serta komplek persoalannya. Atas
dasar kesadaran itulah dan relevan dengan upaya proses pembelajaran yang
mewajibkan kepada setiap umat manusia untuk mencari ilmu. Dengan demikian
upaya tersebut tidak lepas dengan pendidikan, dan tujuan pendidikan tidak
akan tercapai secara optimal tanpa adanya manajemen atau pengelolaan pendidikan
yang baik, yang selanjutnya dalam kegiatan manajemen pendidikan diperlukan
adanya pemimpin yang memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin.
1 Maman Ukas, Manajemen Konsep, Prinsip, dan Aplikasi, (Bandung : Ossa Promo, 1999) h. 253
2
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi pokok permasalahan pada makalah ini, adalah :
1. Bagaimanakah pengertian kepemimpinan?
2. Bagaimana teori-teori kepemimpinan?
3. Bagaimana tipe kepemimpinan?
4. Bagaimana kepemimpinan dalam manajemen pendidikan?
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan
T Hani Handoko mengartikan kepemimpinan sebagai kemampuan yang
dipunyai seseorang untuk memepengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai
tujuan dan sasaran.1 Sementara Soewarno Handoyo Ningrat menyebut
kepemimpinan sebagai suatu proses dimana pimpinan digambarkan akan memberi
perintah atau pengarahan, bimbingan atau mempengaruhi pekerjaan orang lain
dalam memilih dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.2
Sedang John Pfiffner, sebagaimana dikutip oleh Thalib Kasan,
mendefinisikan kepemimpinan sebagai the art of coordinating and motivating
individual and group to achieve to desert end, yang artinya bahwa kepemimpinan
adalah seni untuk mengkoordinasi dan memotivasi terhadap individu atau
kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan.3
Dari pendapat-pendapat tersebut penulis menarik kesimpulan bahwa
kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan seseorang atau
kelompok dalam usahanya mencapai tujuan didalam situasi tertentu. Sementara
seorang pemimpin adalah orang yang mampu mempengaruhi atau menggerakkan
seseorang untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Dari pengertian tersebut, dapat ditarik garis bahwa kepemimpinan atau
leadership mengandung tiga pengertian pokok, yaitu:
1 T.Hani Handoko. Manajemen. Yogyakarta: BPFE. 1986. hal 294 2 Soewarno Handoyo Ningrat. Pengantar Ilmu Studi Administrasi dan Manajemen.
Jakarta : CV. Haji Masagung.1980. hal. 64 3 Tholib Kasan, Teori & Aplikasi Administrasi Pendidikan. Jakarta: Studi Pres. 2006.hal.
136
4
Pertama, kepemimpinan menyangkut orang lain sebagai bawahan atau
pengikut yang siap menerima arahan. Tanpa bawahan, semua kualitas seorang
manajer tidak relevan.
Kedua, kepemimpinan berkaitan dengan pembagian kekuasaan yang tidak
seimbang antara seorang pemimpin dengan anggota kelompok. Pemimpin memiliki
kewenangan mengarahkan anggotanya, sedang anggota tidak punya hak
mengarahkan pemimpin secara langsung.
Ketiga, kepemimpinan berkaitan dengan pengaruh. Seorang pemimpin
tidak hanya memiliki kekuasaan untuk memerintah saja, namun juga dituntut untuk
bisa mempengaruhi bawahanny. Sehingga dengan pengaruhnya, semua tujuan
mudah tercapai.4
B. Teori Teori Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan inti dari manajemen, karena itu kepemimpinan
selalu menduduki posisi sentral dalam sebuah manajemen. Bahkan dalam
pandangan tradisional seorang pemimpin dianggap sebagai dewa atau keturunan
dewa.
Terdapat beberapa teori tentang tipe-tipe kepemimpinan, antara lain :
1. Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang
pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki oleh
pemimpin itu. Sifat-sifat itu berupa sifat fisik dan psikologis. Atas dasar pemikiran
tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi pemimpin yang berhasil ditentukan
oleh kemampuan pribadi, yang dimaksudkan adalah kualitas seseorang dengan
berbagai sifat perangai atau ciri-ciri didalamnya. Oleh karena itu para ahli berusaha
untuk merinci lebih jauh kualitas seorang pemimpin yang berhasil dalam
4 Tholib Kasan,…………………………...hal. 137
5
melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan kemudian hasil-hasil tersebut
dirumuskan kedalam sifat-sifat umum seorang pemimpin. Usaha tersebut akhirnya
melahirkan dan berkembang menjadi teori kepemimpinan atau traits theory of
leadership. Berkaitan dengan teori kepemimpinan model ini, maka kemampuan
pemimpin diantaranya ditentukan oleh :
a. Kecerdasan
Kepemimpin mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan yang dipimpin
b. Kedewasaan dan Keleluasaan Hubungan Sosial.
Kepemimpin cenderung menjadi matang dan mempunyai emosi yang
stabil, serta mempunyai perhatian yang luas terhadap aktifitas-aktifitas
sosial.
c. Motivasi Diri dan Dorongan Prestasi
Para pemimpin secara relatif mempunyai dorongan motivasi yang kuat
untuk berprestasi. Mereka berusaha mendapatkan penghargaan yang
intrinsik dibandingkan dari yang ekstinsik.
2. Teori Kelompok atau Teori Perilaku
Teori kelompok ini beranggapan bahwa untuk bisa mencapai tujuan-
tujuannya, maka harus terdapat suatu pertukaran yang positif diantara pemimpin
dan pengikut-pengikutnya. Kepemimpinan yang ditekankan pada adanya suatu
proses pertukaran antara pemimpin dan pengikut-pengikutnya, melibatkan pula
konsep-konsep sosiologi tentang keinginan-keinginan pengembangan perhatian.
Pemimpin yang memperhitungkan dan membantu pengikut-pengikutnya
mempunyai pengaruh yang positif terhadap sikap, kepuasan dan pelaksanaan kerja.
Dengan perkataan lain bahwa para bawahan dapat mempengaruhi pemimpin
dengan perilakunya. Perilaku pemimpin akan bisa menjadi faktor motivasi terhadap
para bawahan.
Teori ini memandang kepemimpinan sebagai suatu proses melalui orang
lain yang dipengaruhi oleh pemimpin tersebut untuk mencapai tujuannya. Dengan
6
demikian, elemen kepemimpinan adalah: perilaku pemimpin, perilaku pengikut,
dan situasi lingkungan.
3. Teori Tiga Dimensi
Teori ini dikemukakan oleh WJ. Reddin, yang menyatakan bahwa perilaku
kepemimpinan memiliki tiga pola dasar yaitu, berorientasi pada tugas, berorientasi
pada hubungan kerja dan berorientasi pada hasil atau efektivitas. Dari ketiga pola
kepemimpinan tersebut menghasilkan gaya pemimpin yang birokratis, kompromis,
minorities, otokratis dan ekskutif.
4. Teori Situasional
Teori ini berpendapat bahwa gaya kepemimpinan yang paling efektif adalah
kepemimpinan yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan bawahan. Ini berarti
bahwa gaya kepemimpinan seseorang cenderung mengikuti situasi tertentu.
Dengan memperhatikan lingkungan kerja atau kepemimpinan bawahan, seorang
pemimpin dapat menentukan gaya kepemimpinan sesuai dengan situasi yang
dibutuhkan.
C. Tipe Pemimpin
Meskipun belum terdapat kesepakatan yang bulat tentang tipologi
kepemimpinan, namun ada enam tipe kepemimpinan yang diakui secara luas. Enam
tipologi ini adalah:
a. Tipe pemimpin otokratis
b. Tipe pemimpin militeristis
c. Tipe pemimpin paternalistis
d. Tipe pemimpin karismatik
e. Tipe pemimpin laissez faire
7
f. Tipe pemimpin demokratis5
1. Pemimpin Otokratis
Kepemimpinan ini dasar keyakinannya adalah bahwa kepemimpinan
dimiliki oleh pemimpin karena ia memiliki wewenang tersebut.Tipe kepemimpinan
model ini kerap digunakan perintah-perinntah yang juga disertai dengan sanksi-
sanksi jika terjadi hal-hal yang menyimpang dari perintahnya.
Ciri-ciri pemimpin yang otokratis adalah:
a. Seolah-olah organisasi yang dipimpinnya adalah miliknya sendiri.
b. Tujuan organisasi diindektikan dengan tujuan pribadi
c. Bawahan dianggap sebagai alat semata
d. Biasanya sulit menerima kritik, saran atau pendapat dari bawahannya
e. Sering menggunakan pendekatan yang bersifat formal dan bersifat
paksaan
2. Pemimpin Militeristik
Seorang pemimpin bersifat militeristik, jika model kepemimpinannya
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Dalam menggerakkan bawahannya lebih ditekankan pada sistem
komando atau perintah yang berdasarkan tinggi rendah jabatan atau
pangkat dari seorang pemimpin.
b. Senang kepada formalitas yang berlebihan
c. Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
d. Sulit menerima kritik, saran dan pendapat dari bawahan
e. Menggemari upacara-upacara untuk berbagai acara dan keadaan
5 Ahmad Fadli HS. Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Manhalun Nasyiin Press. 2011.
hal. 19.
8
3. Pemimpin Paternalistik
Kepemimpinan paternalistik memiliki suatau pengaruh kebapakan antara
pimpinan dengan kelompoknya. Tujuannya adalah melindungi dan memperhatikan
kesejahteraan pengikut pengikutnya. Ciri-ciri pemimpin bertipikal ini adalah:
a. Menganggap bawahan tidak dewasa
b. Sikap overprotektif terhadap bawahan
c. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil
keputusan dan inisiatif.
d. Menganggap dirinya paling tahu segalanya.
4. Pemimpin Kharismatik
Tipe kepemimpinan ini mempunyai daya tarik tersendiri yang sangat
berpengaruh terhadap bawahannya. Pemimpin bertipikal kharismatik memiliki
pengikut relatif banyak. Pemimpin kharismatik memiliki kewibawaan yang
dibawanya sejak lahir. Pemimpin seperti ini sangat dihormati dan disegani karena
kewibawaannya. Biasanya pemimpin seperti ini memiliki kekuatan gaib
(supranatural power).
5. Pemimpin Laissez Faire
Ciri-ciri pemimpin bertipe ini adalah:
a. Pemimpin memiliki sifat permisif, yakni para anggota organisasi boleh
saja bertindak sesuai dengan keyakinan dan hati nuraninya asal
kepentingan bersama tetap terjaga dan tujuan organisasi tetap tercapai.
b. Pemimpin tidak terlalu sering melakukan intervensi dalam kehidupan
organisasi.
c. Pemimpin mengambil peranan pasif dan membiarkan organisasi berjalan
dengan sendirinya tanpa banyak campur tangan darinya.
9
6. Pemimpin Demokrastis
Pemimpin demokratis merupakan tipe kepemimpinan yang paling tepat di
era modern ini. Kepemimpinan demokratis ditujukan dengan adanya partisipasi
kelompok dalam menentukan tujuan. Diantara ciri-ciri tipe kepemimpinan ini
adalah:
a. Selalu bertitik tolak dari persamaan hak dan kewajiban sebagai manusia
b. Berusaha menyingkronkan kepentingan dan tujuan organisasi dengan
kepentingan dan tujuan pribadi atau bawahan.
c. Senang menerima saran, pendapat ataupun kritik
d. Mengutamakan kerja kelompok dalam pencapaian tujuan organisasi
e. Berusaha memberi kesempatan kepada bawahan untuk lebih berkembang
f. Membimbing bawahan untuk lebih berkembang dari pada dirinya.
D. Kepemimpinan dalam Manajemen Pendidikan.
Setelah mengetahui pengertian kepemimpinan, teori dan tipikal pemimpin,
ada baiknya hal tersebut dijadikan dasar untuk menjadi pemimpin yang baik dalam
sebuah lembaga pendidikan.
Kepala sekolah sebagai nahkoda penting dalam mahligai pendidikan harus
mampu mengendalikan organisasi tersebut untuk mencapai tujuannya. Pimpinan
sekolah inilah yang pada tingkat operasional berada digaris depan untuk
mengkoordinasi upaya peningkatan mutu pembelajaran. Pimpinan sekolah atau
yang kerap dipanggil kepala sekolah sama halnya dengan seorang manajerial yang
berfungsi memaksimumkan pendayagunaan sumberdaya yang ada secara produktif
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan bagi unit kerjanya. Kepemimpinan
pendidikan mengacu apa kualitas tertentu yang harus dimiliki oleh seorang kepala
sekolah untuk dapat mengemban tanggung jawabnya secara berhasil. Berkaitan
dengan kualitas tersebut, setidaknya ada tiga hal yang harus dimiliki oleh kepala
sekolah, yaitu; visi misi, kompetensi dan integritas pribadi. Visi misi merupakan
tujuan yang ingin dicapai dan cara mencapai tujuan tersebut. Kompetensi adalah
10
kemampuan yang dimiliki kepala sekolah untuk melaksanakan misi guna
tercapainya visi. Sedang integritas pribadi adalah karakter yang menunjukkan
ketaatan pada nilai-nilai moral dan etika yang diyakini seseorang membentuk
perilakunya sebagai manusia yang berharkat dan bermartabat, seperti bertanggung
jawab, amanah, konsisten, memiliki emosi yang terkendali, dan lain-lain.
Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa kepala sekolah harus memiliki
tujuh hal mendasar, yaitu:
1. Filosofi Organisasi
Seorang pemimpin hendaknya mengetahui mengapa organisasi ini ada, dan
untuk apa?. Dengan mengetahui filosofi organisasi seorang pemimpin mampu
mengarahkan orang-orang lain dalam organisasi itu ke tujuan yang seharusnya.
2. Visi.
Visi adalah tujuan jangka panjang, berkisar antara 10-25 tahun. Karena itu
kepemimpinan perlu memiliki pandangan jauh ke depan tentang organisasinya;
mereka ingin mengembangkan organisasinya itu menjadi organisasi yang
bagaimana?, yang mampu berfungsi apa?, yang mampu memproduksi benda dan
jasa apa?, serta untuk dapat disajikan kepada siapa ?
3. Misi
Pemimpin perlu mengetahui tugas-tugas pokok apakah yang harus
dilakukan oleh organisasi agar visi atau kondisi masa depan organisasi tadi dapat
diwujudkan, yakni tentang bagaimana visi itu akan dapat diwujudkan ?
4. Nilai-Nilai (Values)
Pemimpin harus mengetahui Prinsip-prinsip apa yang diyakini sebagai
kebenaran yang berfungsi sebagai pedoman dalam menjalankan tugas organisasi
tersebut.
11
5. Kebijakan (Policy)
Orang-orang yang memegang kepemimpinan harus mampu merumuskan
suatu kebijakan-kebijakan tertentu agar bawahan dapat menyajikan mutu seperti
yang diinginkan oleh organisasi dan masyarakat
6. Tujuan-tujuan organisasi
Pemimpin harus memiliki rencana/hal-hal yang perlu dicapai oleh
organisasi dalam jangka panjang dan jangka pendek agar memungkinkan orang-
orang dalam organisasi memenuhi misinya dan mewujudkan visi mereka.
7. Metodologi
Ialah rumusan tentang cara-cara yang dipilih secara garis besar dalam
bertindak menuju pewujudan visi dan pencapaian tujuan-tujuan organisasi.
Metodologi ini terbatas pada garis-garis besar yang perlu dilakukan dan bukan detil-
detil teknik kerja.6
Dalam melaksanakan perannya sebagai pemimpin, kepala sekolah memiliki
multifungsi, antara lain:
a. Pemegang Kendali Organisasi
Dalam hal ini kepala sekolah menjadi pemimpin tertinggi yang bertugas
merencanakan, menentukan dan sekaligus melaksanakan tujuan organisasi
b. Katalisator
Sebagai katalisator, peran kepala sekolah adalah menjadi penghubung
sekolah dengan dunia luar atau lingkungan sekitar. Ia berbicara sebagai juru
bicara sekolah dalam memperjuangkan kepentingan sekolah.
6 http://tp11034nawa.blogspot.com/2012/03/manajemen-pendidikan-kepemimpinan.html
(diakses pada tangga 08 oktober 2015)
12
c. Integrator
Yakni sebagai orang yang mengintegrasikan sejumlah tugas-tugas
pengelolaan sekolah seperti program instruksional, kemuridan, sumber dana
dan sumber daya, hubungan sekolah dengan masyarakat.
d. Bapak
Pimpinan sekolah berperan sebagai bapak berarti ia merupakan pimpinan
keluarga dalam sekolah. Ia memberikan tuntunan dan bimbingan terhadap
lingkungan sekolah. Ia merupakan orang yang dianggap dituakan sehingga
diharapkan menjadi teladan yang baik.
e. Pendidik
Kepala sekolah harus selalu memperhatikan kemajuan para staf dan
muridnya. Karena itu, ia harus bisa menjadi seorang yang penuh kasih
sayang memperhatikan kebutuhan anggota-anggota sekolahnya.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan
untuk mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan
kekuasaan. Dalam kegiatannya bahwa pemimpin memiliki kekuasaan untuk
mengerahkan dan mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas
yang harus dilaksanakan.
Tipe-tipe kepemimpinan pada umumnya adalah tipe kepemimpinan pribadi,
Tipe kepemimpinan non pribadi, tipe kepemimpinan otoriter, tipe kepemimpinan
demokratis, tipe kepemimpinan paternalistis, tipe kepemimpinan menurut bakat
(kharismati), tipe kepemimpinan militeristik.
Tugas pemimpin dalam kepemimpinannya meliputi; menyelami kebutuhan-
kebutuhan kelompok, dari keinginan itu dapat dipetiknya kehendak-kehendak yang
realistis dan yang benar-benar dapat dicapai, meyakinkan kelompoknya mengenai
apa-apa yang menjadi kehendak mereka, mana yang realistis dan mana yang
sebenarnya merupakan khayalan. Pemimpin yang professional adalah pemimpin
yang memahami akan tugas dan kewajibannya, serta dapat menjalin hubungan
kerjasama yang baik dengan bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja yang
membuat bawahan merasa aman, tentram, dan memiliki suatu kebebsan dalam
mengembangkan gagasannya dalam rangka tercapai tujuan bersama yang telah
ditetapkan.
Kepala sekolah merupakan pemimpin dalam bidang pendidikan memiliki
peran sangat banyak yaitu; sebagai pemegang kendali organisasi, katalisator,
integrator, bapak, dan pendidik.
14
B. Saran
Berdasarkan pada uraian tersebut di atas, maka penulis mengemukakan saran-saran
sebagai berikut :
1. Hendaknya para pemimpin, khususnya pemimpin dalam bidang pendidikan
dalam melaksanakan aktivitasnya kepemimpinannya berdasarkan pada
kriteria-kriteria kepemimpinan yang baik.
2. Dalam membuat suatu rencana atau manajemen pendidikan hendaknya para
pemimpin memahami keadaan para bawahannya, dan dalam pembagian
tugas sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
3. Pemimpin hendaknya memahami betul akan tugasnya sebagai seorang
pemimpin.
4. Dalam melaksanakan akvititasnya baik pemimpin ataupun yang dipimpin
menjalin suatu hubungan kerjasama yang saling mendukung untuk
tercapainya tujuan organisasi atau instnasi.
15
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T.Hani. Manajemen. Yogyakarta: BPFE. 1986.
HS, Ahmad Fadli. Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Manhalun Nasyiin Press. 2011
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/195906141986011-DEDI_KOSWARA/MAKALAH_KEPEMIMPINAN_DALAM_PENDIDIKAN.pdf
http://tp11034nawa.blogspot.com/2012/03/manajemen-pendidikan-kepemimpinan.html
Kasan, Tholib, Teori & Aplikasi Administrasi Pendidikan. Jakarta: Studi Pres. 2006.
Ningrat, Soewarno Handoyo. Pengantar Ilmu Studi Administrasi dan Manajemen. Jakarta : CV. Haji Masagung.1980.