makalah pre menstrual syndrome

18
MAKALAH PRE MENSTRUAL SYNDROME BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pre menstrual syndrome gejala fisik , psikologis dan perilaku yang menyusahkan yang tidak disebabkan oleh penyakit organik, yang secara teratur berulang selama fase siklus yang banyak mengalami regresi atau menghilang selama waktu haid yang tersisa (Magos). Berdasarkan penelitian Menurut penelitian, hampir 80 persen perempuan mengalami gejala PMS setiap bulan. Gejala PMS ini paling sering terjadi pada perempuan yang berusia sekitar 20 hingga 40-an tahun. Gejala PMS sangat bervariasi antara satu perempuan dengan perempuan lainnya. Gejala PMS biasanya hanya berlangsung selama beberapa hari sebelum menstruasi, meskipun beberapa perempuan terkadang mengalami gejala-gejala tersebut sampai siklus menstruasi berakhir. Meskipun tidak ada tes untuk membuktikan keberadaan PMS, namun bagi perempuan yang pernah mengalaminya bahkan dan menderita karenanya tahu bahwa PMS itu nyata. Gejala-gejala PMS ini diperkirakan disebabkan oleh fluktuasi kadar hormon menjelang menstruasi. Oleh karenanya beberapa penelitian tentang pre menstrual syndrome sangat diperlukan untuk mengatasi pre menstrual syndrome. B. Tujuan

Upload: bit-komunitas

Post on 13-Feb-2015

297 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Makalah Pre Menstrual Syndrome

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pre Menstrual Syndrome

MAKALAH PRE MENSTRUAL SYNDROME

BAB 1PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pre menstrual syndrome gejala fisik, psikologis dan perilaku yang menyusahkan yang tidak

disebabkan oleh penyakit organik, yang secara teratur berulang selama fase siklus yang banyak

mengalami regresi atau menghilang selama waktu haid yang tersisa (Magos). Berdasarkan

penelitian Menurut penelitian, hampir 80 persen perempuan mengalami gejala PMS setiap bulan.

Gejala PMS ini paling sering terjadi pada perempuan yang berusia sekitar 20 hingga 40-an tahun.

Gejala PMS sangat bervariasi antara satu perempuan dengan perempuan lainnya. Gejala PMS

biasanya hanya berlangsung selama beberapa hari sebelum menstruasi, meskipun beberapa

perempuan terkadang mengalami gejala-gejala tersebut sampai siklus menstruasi berakhir.

Meskipun tidak ada tes untuk membuktikan keberadaan PMS, namun bagi perempuan yang

pernah mengalaminya bahkan dan menderita karenanya tahu bahwa PMS itu nyata. Gejala-gejala

PMS ini diperkirakan disebabkan oleh fluktuasi kadar hormon menjelang menstruasi.

Oleh karenanya beberapa penelitian tentang pre menstrual syndrome sangat diperlukan untuk

mengatasi pre menstrual syndrome.

B.     Tujuan

1.      Untuk mengetahui beberapa penelitian mengenai pre menstrual syndrome

C.     Manfaat

1.      Mengetahui cara mengatasi PMS

BAB II

PEMBAHASAN

KONSEP PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS)

Page 2: Makalah Pre Menstrual Syndrome

(1). Pengertian

Premenstrual syndrome (PMS) merupakan keluhan-keluhan yang biasanya mulai satu

minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya haid, dan menghilang sesudah haid

datang, walaupun kadang-kadang berlangsung terus sampai haid berhenti (Wiknjosastro,

2005).

Premenstrual syndrome (PMS) adalah keluhan-keluhan yang dirasakan seperti ; rasa

cemas, depresi, suasana hati yang tidak stabil, kelelahan, pertambahan berat badan,

pembengkakan, sakit pada payudara, kejang dan nyeri punggung yang dapat timbul

sekitar 7-10 hari sebelum datangnya haid dan memuncak pada saat haid timbul

(Bardosono, 2006).

Premenstrual syndrome adalah kombinasi gejala yang terjadi sebelum haid dan

menghilang setelah haid keluar (Paath, 2004).

Premenstrual syndrome (PMS) merujuk pada kumpulan gejala fisik, psikologis, dan

perilaku yang terjadi selama akhir fase luteal dalam siklus menstruasi dan berakhir

dengan awitan menstruasi (Varney, 2006).

Sindrom premenstruasi (SPM) adalah sekelompok gejala yang terjadi dalam fase luteal

dari siklus haid. Gejala-gejala itu menyembuh dengan datangnya haid atau dalam 2-3 hari

setelah haid mulai (Rayburn, 2001).

(2). Penyebab

Terdapat banyak teori tentang etiologi dari PMS, dan tidak ada teori atau patofisiologi

yang dapat diterima secara universal. Kenaikan estrogen dikemukakan sebagai penyebab

(Rayburn, 2001).

Page 3: Makalah Pre Menstrual Syndrome

Etiologi premenstrual syndrome (PMS) belum jelas, akan tetapi mungkin satu faktor yang

memegang peranan ialah ketidakseimbangan antara estrogen dan progesterone dengan

akibat retensi cairan dan natrium, penambahan berat badan, dan kadang-kadang edema

(Wiknjosastro, 2005).

Penyebab pasti PMS tidak diketahui, tetapi beberapa teori menunjukkan adanya

kelebihan estrogen atau defisit progesteron dalam fase luteal dari siklus menstruasi.

Selama bertahun-tahun teori ini mendapat dukungan yang cukup banyak dan terapi

progesteron biasa dipakai untuk mengatasi PMS (Brunner & Suddarth, 2001 dalam

Maulana, 2008).

Keluhan premenstrual syndrome (PMS) belum ditemukan penyebabnya secara pasti

namun ada yang mengaitkan dengan zat gizi tertentu seperti gangguan metabolisme asam

lemak esensial ataupun kekurangan vitamin B6 dan mineral kalsium (Bardosono, 2006).

(3). Gejala Premenstrual syndrome (PMS)

Keluhan-keluhan terdiri atas gangguan emosional berupa iritabilitas, gelisah, insomnia,

nyeri kepala, perut kembung, mual, pembesaran dan rasa nyeri pada mammae, dan

sebagainya, sedang pada kasus-kasus yang berat terdapat depresi, rasa ketakutan,

gangguan konsentrasi, dan peningkatan gejala-gejala fisik tersebut diatas (Wiknjosastro,

2005). Dikatakan PMS jika ditemukan 8 gejala yang sering muncul atau terjadi (Maulana,

2008).

Rayburn (2001), mengklasifikasikan gejala-gejala premenstrual syndrome (PMS)

berdasarkan gangguan pada fungsi fisik dan emosional. Klasifikasinya dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel Gejala-gejala premenstrual syndrome (PMS)

Page 4: Makalah Pre Menstrual Syndrome

(4). Faktor Yang Mempengaruhi Premenstrual Syndrome (PMS)

Diet

Faktor kebiasaan makan seperti tinggi gula, garam, kopi, teh, coklat, minuman bersoda,

produk susu dan makanan olahan dapat memperberat gejala PMS (Rayburn, 2001).

Defisiensi zat gizi makro dan mikro

Defisiensi zat gizi makro (energi, protein) dan zat gizi mikro, seperti kurang vitamin B

(terutama B6), vitamin E, vitamin C, magnesium, zat besi, seng, mangan, asam lemak

linoleat (Karyadi, 2007).

Status perkawinan

Status perkawinan dan status kesehatan juga mempunyai keterkaitan. Wanita yang telah

menikah pada umumnya mempunyai angka kesakitan dan kematian yang lebih rendah

Page 5: Makalah Pre Menstrual Syndrome

dan biasanya mempunyai kesehatan fisik dan mental yang lebih baik daripada wanita

yang tidak menikah (Burman & Margolin dalam Haijiang Wang, 2005).

Sebuah penelitian pada tahun 1994 yang berjudul Biological, Social and Behavioral

Factors Associated with Premenstrual Syndrome yang melibatkan 874 wanita di Virginia

menemukan fakta bahwa mereka yang telah menikah cenderung mempunyai resiko yang

lebih kecil untuk mengalami PMS (3,7%) dari pada mereka yang tidak menikah (12,6%)

(Deuster, 1999 dalam Maulana, 2008).

Usia

PMS semakin mengganggu dengan semakin bertambahnya usia, terutama antara usia 30-

45 tahun. Faktor resiko yang paling berhubungan dengan PMS adalah faktor peningkatan

umur, penelitian menemukan bahwa sebagian besar wanita yang mencari pengobatan

PMS adalah mereka yang berusia lebih dari 30 tahun (Cornforth, 2000 dalam Maulana).

Walaupun ada fakta yang mengungkapkan bahwa sebagian remaja mengalami gejala-

gejala yang sama dan kekuatan PMS yang sama sebagaimana yang dialami oleh wanita

yang lebih tua (Freeman, 2007 dalam Maulana, 2008).

Stres (faktor stres memperberat gangguan PMS)

Stres dapat berasal dari internal maupun eksternal dalam diri wanita . Stres merupakan

predisposisi pada timbulnya beberapa penyakit, sehingga diperlukan kondisi fisik dan

mental yang baik untuk menghadapi dan mengatasi serangan stres tersebut. Stres

mungkin memainkan peran penting dalam tingkat kehebatan gejala premenstrual

syndrome (PMS) (Mulyono dkk, 2001 dalam Maulana, 2008).

Kebiasaan merokok dan minum alkohol dapat memperberat gejala PMS.

Kurang berolah raga dan aktivitas fisik juga dapat memperberat gejala PMS.

Page 6: Makalah Pre Menstrual Syndrome

(5). Penanganan Premenstrual Syndrome (PMS)

Menurut Rayburn (2001), terapi PMS dibagi menjadi tiga kategori, yaitu :

1. Terapi simtomatik untuk menghilangkan gejala-gejala antara lain dengan diuretika untuk

mengobati kembung, anti depresan dan anti ansietas untuk menghilangkan cemas dan

depresi, bromokriptin untuk menghilangkan bengkak dan nyeri pada payudara dan anti

prostaglandin untuk mengatasi nyeri payudara, nyeri sendi dan nyeri muskuloskeletal.

2. Terapi spesifik dibuat untuk mengobati etiologi yang diperkirakan sebagai penyebab dari

PMS antara lain dengan progesteron alamiah untuk mengatasi defisiensi progesteron dan

pemberian vitamin B6.

3. Terapi ablasi yang bertujuan untuk mengatasi PMS dengan cara menghentikan haid.

(6). Pencegahan dan penanganan premenstrual syndrome (PMS) antara lain:

Edukasi dan konseling

Tatalaksana pertama kali adalah meyakinkan seorang wanita bahwa wanita lainnya pun

ada yang memiliki keluhan yang sama ketika menstruasi. Pencatatan secara teratur siklus

menstruasi setiap bulannya dapat memberikan gambaran seorang wanita mengenai waktu

terjadinya premenstrual syndrome. Sangat berguna bagi seorang wanita dengan

premenstrual syndrome untuk mengenali gejala yang akan terjadi sehingga dapat

mengantisipasi waktu setiap bulannya ketika ketidakstabilan emosi sedag terjadi.

Modifikasi gaya hidup

Komunikasi

Wanita dengan gejala ini sebaiknya mendiskusikan masalahnya dengan orang

terdekatnya, baik pasangan, teman, maupun keluarga. Terkadang konfrontasi atau

pertengkaran dapat dihindari apabila pasangan maupun teman mengerti dan mengenali

penyebab dari kondisi tidak stabil wanita tersebut.

Page 7: Makalah Pre Menstrual Syndrome

Diet (pola konsumsi)

Penurunan asupan garam dan karbohidrat (nasi, kentang, roti) dapat mencegah edema

(bengkak) pada beberapa wanita. Penurunan konsumsi kafein (kopi) juga dapat

menurunkan ketegangan, kecemasan dan insomnia (sulit tidur). Pola makan disarankan

lebih sering namun dalam porsi kecil karena berdasarkan bukti bahwa selama periode

premenstruasi terdapat gangguan pengambilan glukosa untuk energi. Menjaga berat

badan, karena berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko menderita

premenstrual syndrome (PMS).

Olahraga /latihan fisik

Olahraga berupa lari dikatakan dapat menurunkan keluhan premenstrual syndrome.

Berolahraga dapat menurunkan stress dengan cara memiliki waktu untuk keluar dari

rumah dan pelampiasan untuk rasa marah atau kecemasan yang terjadi. Beberapa wanita

mengatakan bahwa berolah raga ketika mereka mengalami premenstrual syndrome dapat

membantu relaksasi dan tidur di malam hari.

Obat-obatan

Apabila gejala premenstrual syndrome begitu hebatnya sampai mengganggu aktivitas

sehari-hari, umumnya modifikasi hidup jarang berhasil dan perlu dibantu dengan obat-

obatan.

Asam mefenamat (500 mg, 3 kali sehari) berdasarkan penelitian dapat mengurangi gejala

premenstrual syndrome seperti dismenorea dan menoragia (menstruasi dalam jumlah

banyak) namun tidak semua. Asam mefenamat tidak diperbolehkan pada wanita yang

sensitif dengan aspirin atau memiliki risiko ulkus peptikum.

Page 8: Makalah Pre Menstrual Syndrome

Kontrasepsi oral dapat mengurangi gejala premenstrual syndrome seperti dismenorea dan

menoragia, namun tidak berpengaruh terhadap ketidakstabilan mood. Pada wanita yang

sedang mengkonsumsi pil KB namun mengalami gejala premenstrual syndrome

sebaiknya pil KB tersebut dihentikan sampai gejala berkurang.

Obat penenang seperti alparazolam atau triazolam, dapat digunakan pada wanita yang

merasakan kecemasan, ketegangan berlebihan, maupun kesulitan tidur.

Obat anti depresi hanya digunakan bagi mereka yang memiliki gejala premenstrual

syndrome yang parah.

PENELITIAN 1PMS Escape, Minuman Kentang Pereda PMS

Sebuah hasil penelitian mengungkapkan, satu dari tiga perempuan berusia produktif mengalami

Premenstrual Syndrome (PMS) dan satu dari 20 perempuan mengalami penderitaan PMS yang

berlebih hingga mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Gejala PMS juga bervariasi, antara lain

perubahan mood hingga penderitaan fisik seperti sakit kepala, rasa sakit pada payudara, sakit

perut hingga muntah-muntah.

Untuk mengurangi derita PMS, segala cara sudah diupayakan. Mulai dari obat-obat penghilang

rasa sakit hingga pengobatan alternatif. Sejumlah ahli juga terus menerus melakukan penelitian

untuk menemukan obat pengurang rasa nyeri tersebut. Salah satunya adalah penelitian yang

dilakukan oleh seorang ilmuwan Amerika, Dr. Judith Wurtman di Massachussets Intstitute of

Technology, Amerika Serikat.

Dr. Judith menemukan fakta bahwa minuman ciptaannya yang terbuat dari kentang atau biasa

disebut PMS Escape ini diyakini dapat menghilangkan gejala PMS dalam waktu setengah jam.

Dr. Judith juga menjelaskan bahwa pada saat menjelang premenstrual, hormon penting

Page 9: Makalah Pre Menstrual Syndrome

perempuan yaitu estrogen dan progesteron sedang dalam kondisi yang tidak stabil, naik dan

turun. Kondisi ini tentu saja bisa mempengaruhi kadar serotonin dalam otak. "PMS Escape

mengandalkan karbohidrat kentang untuk meningkatkan kadar serotonin. Serotonin adalah unsur

kimiawi yang diproduksi otak, dan memicu perubahan suasana hati," ujarnya.

PMS Escape dibuat dibuat dari tepung kabrohidrat kentang padat yang dicampur dengan 250 cc

air dan jus buah-buah alami untuk memberi rasa manis. Dalam dua penelitian klinis yang

dilakukan Dr. Judith ditemukan bahwa minuman kentang ini dapat menurunkan gejala depresi,

marah, pusing dan meningkatkan ingatan pada perempuan yang menderita PMS.

Minuman kentang ini diyakini bekerja lebih cepat dibandingkan kentang yang diolah menjadi

bubur atau keripik. "Cairan lebih cepat masuk dalam aliran darah dibandingkan kentang dalam

bentuk lain yang membutuhkan waktu dua jam untuk diserap oleh tubuh."

PENELITIAN 2Pendidikan Gizi untuk Pencegahan PMS

Beberapa wanita dengan prevalensi cukup tinggi mengalami PMS. Dengan semakin

meningkatnya usia wanita tersebut, gejala PMS umumnya muncul semakin parah. Akan tetapi

bukan berarti gejala PMS tidak dapat dicegah atau dikurangi. Berdasarkan penelitian-penelitian

terdahulu, telah terbukti bahwa konsumsi makanan yang mengandung zat-zat gizi yang lengkap

dan seimbang terutama vitamin B6, kalsium, dan magnesium dapat mencegah dan mengurangi

gejala PMS. Kebiasaan makan yang baik, olahraga dan istirahat yang cukup juga membantu

mengurangi keluhan masalah PMS.

Upaya-upaya penanggulangan seperti yang telah diuraikan sebelumnya lebih kepada

upaya kuratif melalui penggunaan obat-obatan dan suplementasi vitamin dan mineral tertentu.

Penggunaan obat-obatan akan aman jika berada di bawah pengawasan dokter dan tentunya

memiliki efek samping yang berbeda antar jenis obat. Penggunaan suplemen yang tidak tepat

juga berisiko mengalami overdosis terutama vitamin larut lemak yang dapat disimpan

kelebihannya jika asupannya berlebihan. Overdosis zat-zat gizi tertentu terutama vitamin larut

lemak dan mineral-mineral tertentu dapat menyebabkan timbulnya gejala keracunan dan

gangguan fisiologi tubuh. Hal tersebut adalah resiko yang seharusnya dapat dihindari dengan

metode pencegahan.Risiko-risiko yang mungkin muncul dari pengobatan kuratif tersebut

Page 10: Makalah Pre Menstrual Syndrome

hendaknya mendorong kita lebih mengusahakan pencegahan dan upaya minimalisasi gejala PMS

melalui makanan bergizi dan seimbang.

Menurut Ritchie (1971), salah satu upaya untuk memperbaiki status gizi masyarakat

adalah dengan mengintervensi individunya. Intervensi tersebut dapat dilakukan melalui

pendidikan gizi. Upaya penanggulangan PMS melalui pendidikan tentang makanan bergizi dan

seimbang ini akan lebih ditujukan pada anak usia sekolah khususnya siswi SD kelas 6. Menurut

Riyadi (2003), usia menarche rata-rata adalah 12,5 tahun atau kelas 1 SMP. Oleh karena itu,

pendidikan gizi ini sangat baik dilakukan pada anak kelas 6 SD untuk mempersiapkan diri

sebelum mengalami menstruasi. Selain itu, usia sekolah merupakan usia dimana anak lebih cepat

menyerap suatu informasi dibandingkan usia dewasa. Anak usia sekolah umumnya juga lebih

mudah diintervensi kebiasaan makannya dibandingkan orang dewasa. Dengan adanya

pendidikan gizi tersebut, siswi-siswi SD akan lebih siap menghadapi pubertas yang ditandai

dengan adanya menarche sekaligus memperkenalkan kepada mereka kemungkinan akan

terjadinya PMS serta upaya pencegahan dan penanggulangannya dari aspek gizi.

Pendidikan gizi yang diberikan berupa pendidikan gizi seimbang dan gaya hidup sehat. Gizi

seimbang harus mempertimbangkan kecukupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral,

dan serat makanan dalam pangan yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi individu masing-

masing. Jika kebutuhan gizi sudah tercukupi maka daya tahan tubuh akan tetap terjaga sehingga

mengurangi risiko timbulnya gejala-gejala PMS.

Menurut Hardinsyah (2004), upaya untuk meminimalkan keluhan menstruasi dari segi makanan

adalah dengan mengurangi konsumsi garam, kopi, gula dan makanan yang mengandung

karbohidrat sederhana (refined carhohydrate) seperti mie dan roti; disertai dengan meningkatkan

konsumsi sayur dan buah (termasuk jus), meningkatkan konsumsi makanan sumber vitamin A,

B1, B2, B6, B12, C, E, Zink (Zn), zat besi (Fe), kalsium (Ca), magnesium (Mg), Chromium (Cr)

dan asam lemak omega-3, omega-6 dan meningkatkan konsumsi protein hewani.

Gaya hidup juga sangat mempengaruhi keadaan penderita PMS. Materi penyuluhan tentang pola

hidup sehat yang dapat diberikan adalah menghindari konsumsi alkohol dan kafein yang

berlebihan, konsumsi pangan sumber kalsium, magnesium, vitamin B6 dalam jumlah yang

cukup, meningkatkan aktivitas fisik dan olah raga yang teratur, dan menghindari konsumsi

Page 11: Makalah Pre Menstrual Syndrome

garam yang berebihan menjelang menstruasi. Selain itu, dapat juga ditambahkan materi tentang

konsumsi air putih dalam jumlah yang cukup, dan manajemen stres yang baik.

Berdasarkan telaah pustaka yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa beberapa zat gizi seperti

kalsium, magnesium, dan vitamin B6 dapat mencegah dan mengurangi gejala-gejala PMS.

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh, yaitu 1,5-2% dari berat

badan orang dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg. Dalam keadaan normal sebanyak 30-50%

kalsium yang dikonsumsi diabsorpsi oleh tubuh.. Kemampuan absorpsi lebih tinggi pada masa

pertumbuhan. Angka kecukupan rata-rata sehari kalsium untuk anak-anak adalah 500 mg/hari.

Sumber kalsium utama yaitu susu dan produk olahannya, seperti keju. Ikan dimakan dengan

tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik. Serealia, kacang-kacangan

dan produk olahannya seperti tahu tempe serta sayuran hijau merupakan yang baik juga, tetapi

bahan makanan ini mengandung banyak zat yang menghambat penyerapan kalsium seperti serat,

fitat dan oksalat (Almatsier 2004).

Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak setelah natrium di dalam cairan interseluler.

Sekitar 60% dari 20-28% mg magnesium di dalam tubuh terdapat dalam tulang dan gigi, 26% di

dalam otot dan selebihnya di dalam jaringan lunak lainnya serta cairan tubuh. Peranan

magnesium berlawanan dengan kalsium. Kalsium merangsang kontraksi otot, sedangkan

magnesium mengendurkan otot. Kalsium menyebabkan ketegangan saraf sedangkan magnesium

melemaskan saraf. Sumber utama magnesium adalah sayuran hijau, serealia tumbuk, biji-bijian,

dan kacang-kacangan (Almatsier 2004).

Vitamin B6 terdapat di alam dalam tiga bentuk; piridoksin, piridoksal dan piridoksamin.Vitamin

B6 berfungsi dalam metabolisme protein. Sumber vitamin B6 paling banyak terdapat di dalam

khamir, kecambah gandum, hati, ginjal, serealia tumbuk, kacang-kacangan, kentang dan pisang.

Vitamin B6 di dalam bahan makanan hewani lebih mudah diabsorpsi daripada yang terdapat di

dalam bahan makanan nabati (Almatsier 2004).

Page 12: Makalah Pre Menstrual Syndrome

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Pendidikan gizi dapat dijadikan alternatif untuk mencegah dan menanggulangi gangguan selama

menstruasi yang jumlah penderitanya semakin banyak. Pendidikan gizi ini termasuk metode

pencegahan yang baru untuk melengkapi dan mengatasi kelemahan metode pencegahan yang

lainnya sehingga prevalensi penderita sindrom gangguan menstruasi dapat berkurang.

B.     Saran

Remaja hendaknya mengonsumsi makanan yang bergizi dan berimbang untuk mencegah

gangguan selama menstruasi. Selain itu, harus waspada terhadap propaganda iklan mengenai

produk yang dapat mengatasi keluhan menstruasi. Masyarakat hendaknya mencari informasi

lebih lanjut tentang kandungan zat gizi suatu produk kesehatan sehingga dapat terhindar dari

penipuan. Saran untuk pemerintah adalah hendaknya lebih mengintensifkan program

penanggulangan gangguan menstruasi dengan mempertimbangkan kondisi masyarakat.

C.    Daftar Pustaka

1.                  http://www.menstruasi.com/node/203

2.                  http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/07/konsep-premenstrual-syndrome- pms.html

Page 13: Makalah Pre Menstrual Syndrome

3.                  http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/19766/kerangka%20pkm

%20gtku.docx?sequence=4