makalah pondasi

13
 Makalah Pondasi  1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha ESa atas rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah “Pondasi Dangkal” yang merupakan salah satu tugas  besar Pondasi. Dalam makalah ini saya membahas mengenai macam-macam Pondasi Dangkal beserta karakteristik Pondasi Dangkal. Saya menyadari bahwa dalam  penulisan makalah ini tidak sedikit masal ah yang dihadapi, namun berkat kerja keras serta bantuan dari berbagai pihak, semua masalah tadi bisa teratasi dengan  baik. Oleh karena itu saya banyak mengucapkan terimakasih kepada semua  pihak yang telah membantu dalam meny elesaikan makalaj ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah khasanah cakrawala pemikiran bagi para pembaca. Penulis

Upload: giana-miku-naazha

Post on 10-Oct-2015

3.664 views

Category:

Documents


998 download

DESCRIPTION

Tugas makalah pondasi pondasi dangkal, pondasi telapak

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha ESa atas rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah Pondasi Dangkal yang merupakan salah satu tugas besar Pondasi.Dalam makalah ini saya membahas mengenai macam-macam Pondasi Dangkal beserta karakteristik Pondasi Dangkal.Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak sedikit masalah yang dihadapi, namun berkat kerja keras serta bantuan dari berbagai pihak, semua masalah tadi bisa teratasi dengan baik. Oleh karena itu saya banyak mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalaj ini.Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah khasanah cakrawala pemikiran bagi para pembaca.

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Daftar IsiBAB I PENDAHULUAN1. Latar Belakang2. Rumusan Masalah3. Tujuan4. ManfaatBAB II PEMBAHASAN1. Pengertian Pondasi2. Jenis dan Fungsi Pondasi Dangkal3. Syarat-Syarat Perencanaan Pondasi Dangkal4. Pondasi Telapak5. Pondasi Cakar Ayam6. Pondasi Sarang Laba-Laba7. Pondasi GasingBAB III PENUTUP1. KesimpulanDAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar BelakangMata kuliah Pondasi merupakan salah satu mata kuliah yang ada di Politeknik Negeri Jakarta program studi Teknik Sipil. Setiap bangunan Sipil, seperti gedung, jembatan, jalan raya, terowongan, dinding, menara, dam/tanggul harus mempunyai pondasi yang dapat mendukungnya. Oleh sebab itu mata kuliah Pondasi ini sangat penting bagi Mahasiswi jurusan Teknik Sipil. Pondasi banguan harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban-beban bangunan, gaya-gaya luar dan lain-lain.

2. Rumusan MasalahMakalah ini adalah tugas besar Pondasi yang harus dikerjakan demi menunjang nilai akhir Semester 4 yang berisikan tentang Pondasi Dangkal, dan diharapkan dapat berguna bagi para pembaca.

3. TujuanTujuan penulisan makalah ini adalah : Menerangkan definisi dan fungsi Pondasi Menerangkan sedikit tentang jenis Pondasi dan penggunaannya Menjelaskan jenis-jenis Pondasi Dangkal Sebagai penunjang nilai akhir semester

4. ManfaatPembuatan makalah ini tidak hanya bermanfaat bagi penulisnya saja, melainkan juga untuk para pembacanya. Beberapa manfaatnya adalah kita dapat mengetahui definisi dan fungsi Pondasi, serta apa saja yang termasuk kedalam Pondasi Dangkal.

BAB IIPEMBAHASAN

1. Pengertian PondasiSetiap bangunan sipil, seperti gedung, jembatan, jalan raya, terowongan, dinding penahan, menara dan sebagainya harus mempunyai pondasi yang dapat mendukungnya. Istilah pondasi dalam dunia teknik sipil untuk mendefinisikan suatu bagian konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai penopang bangunan dan meneruskan beban bangunan atas ke lapisan tanah yang cukup kuat daya dukungnya. Pondasi banyak sekali macamnya, tergantung dari fungsi bangunan, bentuk bangunan, dan kondisi tanah.

Untuk itu, pondasi bangunan harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban-beban berguna, gaya-gaya luar, seperti tekanan angin, gempa bumi, dan lain-lain. Di samping itu, tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas yang diijinkan.

2. Jenis dan Fungsi Pondasi DangkalPondasi merupakan bagian paling bawah dari suatu konstruksi bangunan. Fungsi pondasi adalah meneruskan beban konstruksi ke lapisan tanah yang berada di bawah pondasi dan tidak melampaui kekuatan tanah yang bersangkutan. Apabila kekuatan tanah dilampaui, maka penurunan yang berlebihan atau keruntuhan dari tanah akan terjadi, kedua hal tersebut akan menyebabkan kerusakkan konstruksi yang berada di atas pondasi. Pondasi dangkal digunakan apabila lapisan tanah keras yang mampu mendukung beban bangunan di atasnya, terletak dekat dengan permukaan, sedangkan pondasi dalam dipakai pada kondisi yang sebaliknya. Suatu pondasi akan aman apabila : 1. Penurunan (settlement) tanah yang disebabkan oleh beban masih dalam batas yang diperbolehkan.2. Keruntuhan geser dari tanah di mana pondasi berada tidak terjadi.Secara umum, yang dinamakan pondasi dangkal adalah pondasi yang mempunyai perbandingan antara kedalaman dengan lebar pondasi sekitar kurang dari 4 (Df/B < 4), dan bentuk pondasi biasanya dipilih sesuai dengan jenis bangunan dan jenis tanahnya dan secara umum pondasi dangkal dapat berbentuk: Pondasi telapak (square foudations) Pondasi menerus (continus foudations) Pondasi lingkaran (circle foudations) Pondasi rakit (raft foudations)

3. Syarat-syarat perencanaan pondasi dangkalDi dalam merencanakan suatu pondasi harus memperhatikan beberapa persayaratan di bawah ini :Syarat yang berhubungan dengan konstruksi dan beban yang diterima oleh pondasi, adalah : Beban maksimum yang diterima. Muatan sedapat mungkin merata. Tanah dasar pondasi terlindung dari penggerusan air.Syarat yang berhubungan dengan perencanaan dan perluasan pondasi, adalah : Galian tanah sekecil-kecilnya. Lubang pondasi harus dapat dikeringkan. Menghindari kemungkinan terjadinya kebocoran dari air tanah. Pondasi yang terbuat dari kayu harus terletak pada muka air tanah terendah.Syarat yang berhubungan dengan stabilitas dan deformasi, adalah : Kedalaman pondasi harus cukup untuk menghindari kerusakan tanah dalam arah lateral di bawah pondasi. Kedalaman pondasi harus di bawah daerah yang mempunyai sifat kompresibilitas yang tinggi. Konstruksi harus aman terhadap guling, geser, rotasi dan keruntuhan geser tanah. Konstruksi harus aman terhadap korosi atau kegagalan akibat bahan-bahan kimia yang ada di dalam tanah. Konstruksi diharapkan mudah untuk dimodifikasi jika terdapat perubahan geometri konstruksi. Pondasi harus dapat memberikan toleransi terhadap pergerakan diferensial akibat pergerakan tanah. Pondasi harus memenuhi persyaratan standar. Pondasi harus ekonomis dalam pelaksanaan.

4. Pondasi TelapakPondasi telapak berbentuk seperti telapak kaki seperti ini. Pondasi ini setempat, gunanya untuk mendukung kolom baik untuk rumah satu lantai maupun dua lantai. Jadi, pondasi ini diletakkan tepat pada kolom bangunan. Pondasi ini terbuat dari beton bertulang. Dasar pondasi telapak bisa berbentuk persegi panjang atau persegi.

Untuk pondasi bangunan rumah tinggal dan gedung bertingkat ringan, biasanya, cukup digunakan pondasi dangkal yang disebut dengan pondasi telapak (spread footing), yaitu dengan memperlebar bagian bawah kolom atau dinding bangunan, sehingga membentuk suatu telapak yang menyebarkan beban bangunan (spread) menjadi tegangan yang lebih kecil daripada daya dukung tanah yang diijinkan.Pondasi telapak berfungsi untuk mendukung bangunan secara langsung pada lapisan tanah yang mempunyai daya dukung yang cukup baik, seperti lapisan batuan, kerikil, lapisan berpasir dengan nilai N lebih besar dari 30 atau tanah kohesif dengan nilai N lebih besar dari 20.Kedalaman pondasi telapak makin dangkal akan semakin murah dan semakin mudah pelaksanaannya. Pondasi telapak biasanya dibedakan menurut bentuknya dan jenis struktur yang disangganya. Oleh karena itu, pondasi telapak dibagi menjadi empat golongan: Pondasi telapak tunggalPondasi telapak tinggal digunakan untuk memikul sebuah kolom tunggal, tugu, menara, tangki air, pilar jembatan, cerobong asap dan sebagainya

Pondasi telapak menerusPondasi telapak menerus digunakan untuk menyangga suatu bangunan yang panjang, seperti : dinding penahan, dinding bangunan/tembok dan sebagainya.

Pondasi telapak gabunganPondasi ini sangat cocok digunakan untuk beban kolom yang besar dan daya dukung tanahnya relatif kecil. Pondasi pelatPondasi ini merupakan sebuah pelat beton yang tebal, biasanya berukuran 0,75 2,0 meter dan menggunakan tulangan atas dan bawah yang menerus. Pondasi pelat yang dikenal juga dengan nama pondasi rakit, dapat digunakan untuk menopang tangki-tangki penyimpanan, ruang peralatan industri dan bangunan-bangunan yang tanah dasarnya mempunyai daya dukung yang rendah (tanah lunak) atau beban kolom yang terlalu besar.

5. Pondasi Cakar AyamJenis pondasi ini ditemukan oleh Prof. Dr. Ir. Soedijatmo pada tahun 1961 ketika beliau merancang menara listrik jaingan transmisi bertegangan tinggi di daerah Ancol, Jakarta. Daerah tersebut merupakan daerah rawa. Kemudian, pondasi ini juga digunakan dalam pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, sejak tahap 1 yang meliputi areal seluas 1,7 juta meter persegi yang terdiri dari landasan pacu, jalur taksi dan pelataran parkir pesawat. Selain itu pondasi cakar ayam digunakan dalam pembangunan jalan Malaysia, yaitu ruas Kampung Kayan-Sitiawan.Dasar pemikiran pondasi cakar ayam ini adalah memanfaatkan karakteristik tanah yang tidak dimanfaatkan oleh sisem pondasi lain, yaitu: pemanfaatan adanya tekanan tanah pasif.Pelaksanaan konstruksi pondasi cakar ayam ini relatif sederhana, yaitu dengan meletakkan pipa-pipa beton bertulang ke dalam lubang galian ini dapat dilakukan dengan pemboran dan galian biasa atau dengan alat khusus disebut Chadu sebagai alat penggali dan Chup sebagai alat untuk memasukkan pipa-pipa beton ke lubang tersebut. Kemudian, lubang dalam pipa beton diisi kembali dengan tanah bekas galian dan di atasnya diberi tulangan untuk pelat dan selanjutnya dilakukan pengecoran pelat.Karena sederhana pelaksanaannya, pondasi cakar ayam dapat mengganti jenis pondasi yang lebih rumit, misalnya pondasi tiang pancang yang memerlukan peralatan berat. Pondasi caka ayam ini memang khusus untuk memecahkan permasalahan tanah lunak, karena sistem pondasi ini sangat sederhana namun mempunyai kapasitas daya dukung baik.

6. Pondasi Sarang Laba-LabaPondasi sarang laba-laba di temukan oleh Ir. Ryantori dan Ir. Soetjipto, pada tahun 1975. Konstruksinya terdiri dari pelat beton tipis bermutu K-225 berukuran 10-15 cm yang dibawahnya dilakukan oleh rib-rib tegak tipis dan relatif tinggi, biasanya, 50-150 cm. Penempatan rib-rib diatur sedemikian rupa sehingga dari atas kelihatan membentuk petak-petak segitiga, sedangkan rongga-rongga dibawah pelat dan diantara rib-rib diisi dengan tanah/pasir yang dipadatkan lapis demi lapis.

Karena fungsinya untuk memikul beban terpusat/kolom, maka susunan rib-rib diatur supaya titik pertemuannya berimpit dengan titik kerja beban/kolom. Rib tepi keliling biasanya, dibuat lebih dalam dari rib-rib tengah (berkisar antara 2-3 meter), agar penurunan total direduksi dan untuk menjaga kestabilan bangunan terhadap kemungkinan terjadinya kemiringan.Untuk kondisi tanah yang jelek misalnya: 0,40 kg/cm2, tergantung ukuran pondasinya, pondasi sarang laba-laba mampu menahan beban sampai 750 ton, pondasi ini dapat digunakan pada bangunan bertingkat tiga sampai lima, pabrik, hanggar, menara transmisi tegangan tinggi, tugu, menara air, jalan raya, landasan pesawat udara, jembatan, dan sebagainya. Selain itu, pondasi ini mampu menggantikan fungsi dari berbagai konstruksi, antara lain: sebagai pondasi kolom, sloof, konstruksi pelat lantai, dinding penahan urugan dibawah lantai, septic tank, dan resapan.

7. Pondasi GasingPondasi gasing (top base method) ditemukan oleh seorang pengusaha Jepang bernama Atsushi Matsui pada tahun 1974. Idenya berawal ketika ia melihat kenyataan bahwa sebuah mangkuk teh tidak akan tenggelam di pasir walau dipukul ombak. Setelah melakukan berbagai percobaan, akhirnya ia menemukan bentuk op atau gasing tersebut. Penemuannya ini lalu dikembangkan oleh para ahli di negeri Sakura itu.Pondasi gasing ini terdiri atas 2 bagian : Blok-blok beton berbentuk gasing dengan kontak yang luas dan berfungsi sebagai pemikul beban dan menyebarkannya ke lapisan tanah dibawahnya. Batu pecah pengisi celah-celah antara blok-blok beton tersebut yang berfungsi sebagai pengunci dan peredam getaran.Garis tengah lingkaran bagian atas dari pondasi gasing ini kurang lebih sama ukurannya dengan tinggi bagian kerucutnya. Tinggi kerucut ini kurang lebih sama ukurannya dengan tinggi bagian kerucutnya

BAB IIIPENUTUP1. Kesimpulan Pondasi merupakan bagian paling bawah dari suatu konstruksi bangunan. Fungsi pondasi adalah meneruskan beban konstruksi ke lapisan tanah yang berada di bawah pondasi dan tidak melampaui kekuatan tanah yang bersangkutan. Apabila kekuatan tanah dilampaui, maka penurunan yang berlebihan atau keruntuhan dari tanah akan terjadi, kedua hal tersebut akan menyebabkan kerusakkan konstruksi yang berada di atas pondasi. Pondasi bangunan harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban-beban berguna, gaya-gaya luar, seperti tekanan angin, gempa bumi, dan lain-lain. Di samping itu, tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas yang diijinkan.Pondasi dangkal adalah pondasi yang mempunyai perbandingan antara kedalaman dengan lebar pondasi sekitar kurang dari 4 (Df/B < 4), dan bentuk pondasi biasanya dipilih sesuai dengan jenis bangunan dan jenis tanahnya dan secara umum pondasi dangkal dapat berbentuk: Pondasi telapak (square foudations) Pondasi menerus (continus foudations) Pondasi lingkaran (circle foudations) Pondasi rakit (raft foudations)

DAFTAR PUSTAKA

Respati, Sri., Zainal (1995). PONDASI, Bandung: Penerbit Pusat Pengambangan Pendidikan Politeknik

eprints.undip.ac.id/28167/1/pengertian_dan_macam_pondasi.pdf

rahmadsigit.files.wordpress.com/2012/07/pondasi-dangkal.doc

dosen.narotama.ac.id/wp-content/uploads/2013/01/PONDASI1.doc

Makalah Pondasi 13