teori pondasi
DESCRIPTION
teknik sipilTRANSCRIPT
DAFTAR ISI
nomor halaman
Bab I Pendahuluan………………………………………… 1
1. Maksud pondasi …………………………………….. 1
2. Tekanan tanah ……………………………………… 2
3. Konstruksi penahan tanah …………………………... 15
4. Pengaruh-pengaruh air ……………………………… 29
5. Dinding penahan tanah ……………………………… 33
Bab II Tugas ………………………………………………… 48
1. Data konstruksi penahan ……………………………. 49
2. Menghitung daya dukung tanah …………………….. 50
3. Perhitungan koefisien gempa ………………………... 54
4. Menghitung gaya horizontal ………………………… 55
5. Menghitung gaya vertical …………………………… 58
6. Perhitungan stabilitas untuk gaya guling, geser dan
Stabilitas terhadap daya dukung tanah ……………… 60
7. Perhitungan stabilitas terhadap plat kaki dan badan … 62
8. Kesimpulan ………………………………………….. 67
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
BAB I
PENDAHULUAN
A. MAKSUD PONDASI
Teknik Pondasi adalah ilmu pengetahuan dan seni yang memakai prinsip-
prinsip mekanika tanah dan konstruksi secara bersama-sama.
Pondasi adalah bagian bangunan di bawah permukaan tanah dan daerah
tanah dan atau batuan yang berdekatan, yang akan dipengaruhi oleh
kedua elemen bagian bangunan bawah tanah dan bagian-bagiannya.
Dalam rekayasa pondasi ada dua prinsip yang digunakan yaitu prinsip
- prinsip konstruksi dan prinsip - prinsip mekanika tanah. Prinsip konstruksi
mencakup prinsip beton, baja, dsb, sedangkan prinsip mekanika tanah
mencakup kekakuan tanah, daya dukung tanah, dsb.
Seorang ahli / perencana pondasi harus memikirkan bagian-bagian
konstruksi yang mempengaruhi pemindahan beban dan bagian bangunan
atas ke tanah sehingga stabilitas tanah dan deformasi yang diperkirakan
dalam batas yang diperbolehkan, sehingga seorang ahli pondasi harus
mengetahui perencanaan konstruksi.
Dimana :
Deformasi adalah perubahan bentuk tanah turun akibat adanya beban.
Gempa yaitu suatu proses getaran.
Pertimbangan praktis sebagai bagian dari pengetahuan teknik pondasi:
1. Integral visual dari bukti geologis disuatu tempat dengan data
pengujian lapangan yang memadai.
2. menentukan tempat pengambilan sampel untuk pengujian di
laboratorium.
3. Merencanakan elemen-elemen bagian bangunan bawah tanah
supaya dapat di bangun dengan se ekonomis mungkin.
4. Pengetahuan tentang metode konstruksi dan toleransi yang
kemungkinan besar akan diperoleh.
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Pondasi adalah dasar daripada konstruksi yang berfungsi meneruskan
beban bangunan atau beban lainnya yang bekerja di atas
bangunan tersebut ke tanah yang akan memikul.
Atau
Pondasi adalah salah satu bagian konstruksi bangunan yang letaknya
bagian bawah, tugasnya yaitu menerima beban dan
meneruskannya ke bawah.
Tanah yang memikul beban sedemikian rupa, sehingga tidak timbul
tegangan yang melebihi batas massa tanah pada setiap dalam di bawah
pondasi dan bila hal tersebut terjadi akan mengakibatkan keruntuhan
tanah dasar.
Tegangan tanah dilampaui ( melebihi batas ), apabila aksi bersama
dengan perubahan yang ditimbulkannya akan menyebabkan terjadinya ”
penurunan tanah dasar dan menyebabkan bangunan di atasnya retak”,
yang selanjutnya bangunan akan menyesuaikan dengan penurunan
tanah. Jika hal tersebut terjadi pada konstruksi maka akan sulit untuk
memperbaikinya.
Prinsip utama dalam merencanakan pondasi yaitu menentukan batas –
batas tegangan tanah yang terjadi untuk merencanakan ukuran dan jenis
sub strukturnya.
B. TEKANAN TANAH
Pada dasarnya apabila tanah mempunyai elevasi berbeda atau diberi
belum tentu menimbulkan tekanan. Tekanan yang ditimbulkannya pada
konstruksi disebut tekanan tanah.
Umumnya dikenal 3 (tiga) jenis tekanan tanah antara lain:
1. Tekanan tanah asli
2. Tekanan tanah aktif
3. Tekanan tanah pasif
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Tekanan Tanah Asli
Tekanan tanah asli atau netral menurut Krey : Bila kita menentukan
suatu massa tanah berlapis mendatar maka pada kedalaman ” h ”
terdapat suatu tekanan tanah tegak lurus pada bidang tersebut yang
besarnya :
Po = . h dimana : = massa tanah ( berat/volume )
h = kedalaman tanah (m)
atau tekanan tanah netral adalah tekanan tanah dari suatu bidang tegak
lurus dimulai dari kedalaman ” h ” sampai ke permukaan tanah.
Dimana :
Tekanan tanah aktif terjadi apabila adanya tekanan yang besar
( longsor )
Tekanan tanah pasif terjadi setelah sesaat terjadinya tekanan tanah
aktif.
Jenuh : semua pori terendam air. Dalam konidsi jenuh semua pori
dalam tanah terisi oleh air, atau dengan kata lain udara ada dalam air.
Bila meninjau elemen tanah pada suatu dinding maka dinding akan
menerima gaya horizontal sebesar :
Ph = Ko . Po
= Ko .
Ko = Koef. Tekanan Tanah
Diagram tekanan pada dinding berupa suatu segitiga sehingga tekanan
totalnya :
Po = Po
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
h
Po
h
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
=
Po =
Po adalah gaya atau tekanan dari diagram yang bekerja pada titik pusat
atau titik berat segitiga.
Tekanan Tanah Aktif
Bila suatu dinding atau lainnya menerima gaya akibat dari tekanan
dalam keadaan diam agar dinding tersebut tetap stabil maka diperlukan
gaya sama besarnya dengan tekanan tanah tersebut dengan arah yang
berlawanan.
Jadi tekanan tanah aktif adalah gaya tekan terbesar yang diusahakan
oleh sebagian tanah yang gugur pada bidang yang menahan pada saat
gugur dimulai.
UNTUK MENGHITUNG TEKANAN TANAH SECARA ANALITIS DAPAT
DIPAKAI CARA-CARA SEBAGAI BERIKUT
Teori Coulomb
Teori Rankine
Teori Mohr
Teori Coulomb
Asumsi yang dikemukakan oleh Coulomb untuk memudahkan
perhitungan adalah:
a. Tanah adalah homogen isotroganik mempunyai nilai geser dalam
dan berkohesi.
b. Bidang keruntuhannya adalah bidang datar.
c. Gaya geser adalah merata dan sama besar, bekerja pada bidang
keruntuhan yang dimaksud.
d. Dimisalkan suatu benda kaku.
e. Pada dinding didapatkan geseran dinding.
f. Bidang keruntuhan dimisalkan dalam dimensi tiang unit panjang.
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Luas : ABE =
=
=
=
Berat jenis tanah adalah
Maka berat ABE = W = atau
=
Untuk Bentuk umum :
Ka =
Tekanan Tanah Pasif
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
h
A
B
C
180
D
sin
sinAB
sinAB
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Tekanan tanah pasif adalah tekanan tanah terkecil yang dapat
dilakukan oleh sebagian tanah yang gugur dari suatu massa tanah pada
saat pengguguran tanah tersebut.
Tekanan tanah pasif ini analog dengan tekanan tanah aktif.
W =
Dengan keseimbangan gaya gambar b
=
Gaya mempunyai nilai minimum bila
=
Untuk bentuk umum :
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
(b)
W
Pp
(a)
R
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Kp =
= Ka =
Kp =
Sehingga rumus menjadi :
1) Tekanan Tanah Aktif
Pa =
Pa =
2) Tekanan Tanah Pasif
=
=
Teori Rankine
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Rankine ( 1857 ) membuat asumsi sama dengan C. A. Coulomb
( 1776 ) yaitu dengan tidak memperhitungkan geseran pada dinding
dan untuk permukaan tanah horizontal, serta arah gaya tekanan
sejajar dengan bidang permukaan tanah.
Luas ABC =
3) W =
4) Pa =
Subtitusi persamaan 1 (satu) ke 2 (dua) dan dengan di deferensial
diperoleh :
Pa = .
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
gbr (a)
gbr (b)
Pa
R
W
A
R
C
B
Pa
H
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Ka
Atau: Pa =
Analog dengan penurunan tanah tekanan tanah aktif maka tekanan
tanah pasif didapat :
Pa = .
Atau :
Pa =
=
Catatan :
Persamaan Rankine di atas menunjukkan bahwa kemiringan
maksimum yang stabil terjadi apabila = untuk tanah tidak kohesif.
Bila = 0 maka keadaan di atas sama dengan keadaan coulomb.
”Tekanan Tanah Pada Urungan Kembali Untuk Tanah Kohesif”
Teori Mohr
Bila digunakan tanah kohesif untuk urungan kembali ( tanah lempung ),
maka akan terbentuk suatu tegangan dan pada keadaan ini
persamaan lingkaran Mohr dapat dipakai untuk mendapatkan
persamaan :
=
Dimana : = = Po
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
=
=
NB : = =
Gaya pada dinding : = Po . Ka
Pa =
= =
=
Untuk menentukan kedalaman hc maka:
= 0 , sehingga persamaan menjadi
0 =
h =
Jadi : =
= Kedalaman retak pada tanah di belakang dinding.
Kedalaman suatu Galian Vertikal ( H )
= Pa =
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
Hc
C;H
ht
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Bila Pa = 0
H =
Jadi :
H = =
Persamaan H belum dapat menentukan tinggi dinding / tanggul secara
teliti, karena dengan adanya air pada kedalaman tertentu, akan
menambah tekanan pada dinding, karena gaya hidrostatik =
yang akan menyebabkan tekanan tambahan, hal ini karena beberapa
alasan :
1) Setalah tanah retak, tegangan baru terbentuk. Persamaan
tidak berlaku untuk keseluruhan kedalamam galian.
2) Tanah kohesif, kehilangan kohesinya di dalam galian karena
penyerapan uap. Lembab dan atau retak yang menyusut.
3) Beban-beban peralatan yang berdekatan dalam galian.
Dengan pertimbangan faktor-faktor diatas maka pada diperhitungkan
adanya faktor keamanan yang diberikan di perencanaan :
F = 2,67 s/d 3
= 1 F =
Sehingga kedalaman suatu galian dapat di hitung dengan rumus :
H =
Dimana :
H = kedalaman galian
C = kohesi tanah
F = faktor keamanan
= massa tanah
Untuk galian maksimum H =
Sedang tekanan tanah aktif yang dihasilkan :
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Pa =
TEORI TERZAGHI
Teori ini untuk pondasi langsung ( Pondasi Dangkal ) dengan
anggapan kekuatan geser tanah didasarkan :
= c +
Dimana :
= Kekuatan geser tanah
= Tegangan Normal
= Farameter ; c = cohesi
= sudut geser dalam tana
Dasar pondasi dianggap licin sehingga gesekan antara dasar pondasi dengan
tanah cukup tinggi, dan menurut Teori Rankine sebagai berikut :
ABC = bagian yang aktif menerima beban dn akan
bergerak ke bawah.
ADE & BGF = bagian pasif
BCG & ACD = bagian yang merupakan ”Radial Skeep” dari ABC.
Dalam perhitungan, sebagian besar teori daya dukung yang digunakan
didasarkan pada teori plastisitas.
Untuk pondasi pada lempung jenuh, dianggap sebagai kondisi tidak
berdrainase.
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
BA
C
E
GD
F
B
qDf
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Menurut PRANDTL, perhitungan daya dukung batas adalah :
=
=
C =
W = = Berat Massa Tanah
Sehingga :
q x B =
Dalam keadaan umum, komponen normal pada tekanan pasif dapat
dinyatakan dalam persamaan :
=
Tekanan pasif yang bekerja dengan sudut terhadap normal pada
permukaan setinggi H dengan sudut terhadap horizontal :
Pp =
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
W
* B
A B
C
cc
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
=
Untuk permukaan : AC & BC
H =
=
=
Maka :
Pp =
Jadi
= + C + q
Bila : =
Maka rumus dapat dirubah sebagai berikut :
= C.Nc + +
= 1,3 C.Nc + +
Dimana :
=
=
=
; ; disebut faktor daya dukung tanah.
Faktor daya dukung dapat pula dihitung berdasarkan dengan lingkaran
Mohr, yaitu :
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
=
=
=
a =
Untuk nilai Nq ; ; Nc dan dapat pula digunakan Tabel Terzaghi untuk
sebesar dan .
C. KONSTRUKSI PENAHAN TANAH
Pemakaian / penggunaannya tergantung pada : Keadaan penggunaan Beban yang dipikul
Dengan prinsip :Menahan / mencegah longsornya tanah dari suatu keadaan yang hampir dan atau tegak.
Konstruksi ini dapat dibagi atas : Konstruksi Turap Konstruksi Dinding / Tembok Penahan.
KONSTRUKSI TURAP
Turap dapat dibagi atas :a. Turap Kayu
Turap tunggal Turap bersusun
b. Turap Betonc. Turap Bajad. Gabungan dua dari tiga jenis turap tersebut diatas.
TURAP KAYU
۞ Turap ini digunakan untuk :1. Penggunaan sementara 2. Muatan / beban kecil3. Tinggi tanah dan bentang kecil
۞ Digunakan kayu mutu kelas I, misalnya Kayu Ulin atau jenis lain.
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
۞ Pemancangannya agak sulit untuk tanah keras / tanah berbatu sehingga diperlukan :
1. Sepatu2. Pelindung Kepala Tiang
a. Turap Tunggal
TURAP BETONDinding papan turap ini dapat dibuat dari beton pracor, di sambung
dengan alur dan lida. Untuk menggunakan type ini maka perhitungan didasarkan pada tegangan terhadap muatan dan momen akibat berat unit pada saat pemasangan.
Papan – papan turap diberi pembesian untuk menahan pukulan dan penetrasi pada saat pemasangan dan tekanan tanah.
Karena kesulitan dari pemancangan untuk beton pracor ini sering menyebabkan dipilihnya type yang lain.
TURAP BAJAJenis Turap ini umum dipakai, berhubung sifat – sifatnya :
1. Tahan terhadap daya dorong yang tinggi pada saat pemancangan.
2. Beratnya relative ringan.3. Dapat digunakan berulang kali.4. Umur pemakaiannya cukup panjang.
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
Garis keruntuhan
45 + Ø / 2
Ø
t
45 + Ø / 2
Ø
t
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
5. Mudah diperpanjang dengan mengelas maupun dengan Bout.
6. Tahan terhadap deformasi saat pemancangan.
7. Terdapat banyak macam type untuk menahan momen lentur. Type Z untuk momen lentur yang besar Type arch web untuk momen lentur sedang Type straight sheet dan type shallow arch web untuk
momen lentur kecil.8. Mudah dikombinasikan untuk beberapa type guna
membentuk DAM atau KOFFER DAM.
TURAP PADA TANAH BERGRADASI ( Berbutir Kasar )
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Keterangan :a. Garis Elastis dinding papan turapb. Distribusi tekanan tanahc. Diagram tekanan yang disederhanakan untuk perhitungan.
TURAP BETON
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
Garis keruk
PaPa
Pp’ Pp’
daerah pasif
daerah pasif
PpPp
daerah tekanan aktif
a b c
Titik putar( titik rotasi )
PZ
PZ
PSX
PS
PSA
PDA
PMA
YSP
FSP
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
TURAP BAJA
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
samping depan
16”- 18”
1 – 2 %# 4
depansamping
6”- 10”
0,45 – 0,75 m
lubang
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Untuk memecahkan masalah maka dimisalkan bahwa tanah di
belakang turap bekerja aktif sampai ke garis keruk.
Akibat tekanan tanah aktif, dinding turap akan berputar dan menimbulkan
tekanan pasif di belakang dinding di bawah garis keruk.
Untuk penyelesaian permasalahan maka perlu persamaan dengan asumsi
sebagai berikut:
Ka = koefisien tekanan aktif (Rankime)
Ka’ = koefisien tekanan aktif di bawah muka air
Kp = koefisien tekanan pasif
Kp’ = koefisien tekanan pasif di bawah muka air
; ’= berat jenis tanah
Tekanan aktif efektif terhadap turap pada garis keruk
Tekanan pasif pada ujung turap yang bekerja pada tanah urug (back fill)
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
a) )
b)
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Tekanan efektif pada ujung turap terhadap sisi turap
Lihat gambar :
Bila gaya di atas titik O mempunyai resultanta Ra pada jarak dari titik
rotasi O berdasarkan tekanan tateral pada titik rotasi diperoleh :
a = jarak titik rotasi ke garis keruk
Jarak z dapat dihitung berdasarkan H = 0
Persamaan tambahan dalam y dan z dapat dilakukan dengan
menjumlahkan momen-momen terhadap titik ujung bawah turap sehingga :
Bila disederhanakan :
Dengan mensubtitusikan persamaan a) dan b), maka diperoleh:
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Atau untuk a = 0.0 dan = 0.0 maka persamaan :
C = ’(Kp’ – Ka’)
= ’K’
Dari persamaan di atas jika diselesaikan di atas jika diselesaikan diperoleh
harga y yang dicari..
Bila pada turap tersebut tidak ada air, maka perlu diperhatikan bahwa:
nilai ’K’ = ’(Kp’-Ka’) diganti dengan : K = (Kp – Ka).
Panjang turap menjadi :
D = y + a
L = H + D
L = Panjang total turap
Langkah Perhitungan Perencanaan Turap
1. Buat gambar sketsa dengan kondisi-kondisinya.
2. Hitung koefisien Ka ; Kp ; Ka’ ; dan Kp’.
3. Hitunga tekanan turap Pp ; Pp’ ; Pp” dan jarak a, serta Resultante Ra
dengan letaknya ( ).
4. Hitung y berdasarkan rumus di atas.
5. Panjang turap yang dibutuhkan adalah : L = H + D
D = y + a
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Hitunglah panjang kedalaman turap tertanam di dalam tanah seperti pada
sketsa; bila digunakan urugan kembali adalah pasir dengan tiang panjang
baja.
Penyelesaian
Langkah 1
Tanah timbunan : pasir ; dari tabel 11-6 (Buku Analisa dan Desain
Pondasi, Jilid 2). Di dapat : = 117
Dari tabel 11-1 dan tabel 11-2, untuk Coulomb
dengan data : = 117
= 30º
Diperoleh :
Ka = Ka’ = 0.299 Tabel II-1
Kp = Kp’ = 5.385 Tabel II-2
atau dengan rumus Coulomb diperoleh
Ka = Ka’ = 0.299 Tabel II-1
Kp = Kp’ = 5.385 Tabel II-2
Catatan : Lihat rumus Coulomb pada persamaan/ Rumus tekanan
tanah untuk Coulomb
K’ = Kp’ – Ka’ = 5,385 – 0,299 = 5,086C = γ’K’ = 0,06 ( 5,086 ) =
0,31
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Langkah 2
a1 = γ . h1 . Ka = 0,11 . 10’ .2,99 = 0,33
Ksf
Pa1 = h1 . a1
= . 10’ . 0,33 = 1,65
Kipsb = γ’ h2 . Ka’
= 0,06 . 10’ . 0,299= 0,18 Ksδ
Pa2 = h2 . a1
= 10’ . 0,33 = 3,3 Kips
Pa3 = h2 . b
= . 10’ . 0,18 = 0,9
Kips
Pa = a1 + bPa1 = γh1.Ka + γ’h2.Ka’
= 0,11 . 10’ . 0,299 + 0,06 . 10’ . 0,299= 0,51 Ksf
a = = = = 1,65 kaki
Lihat diagram :
Ra = a1.h1 + a1.h2 + b.h2 + .(a1+ b1).2
= .0,33 . 10’ + 0,33 . 10 + . 0,18 . 10 + (0,33 + 0,18).1,65
= 1,65 + 3,3 + 0,09 + 0,42075= 6,271 Kyis
Ra bekerja sejauh y dari titik 0M0 = 0
Ra.y = Pa1. ( h1 + h2 + a) + Pa2 . ( h2 + a ) + Pa3 ( h2 + A ) + Pa4 . a
6,3 y =1,65 (15,0) + 3,3 (6,65) + 0,9 (5) + 0,42 (1,1) y = 51,7 = 8,20 kaki 6,3 y = 8,20 kaki → Ra bekerja 8,20 kaki dari titik 0
Langkah 3
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
h1
h2
h3
a
Ra
y
Pa1
Pa2
a1
Pa3
a1
0Pa4
b
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Pp = γ h Kp + γ˙ (h2 + a) kp˙N - γ˙ a ka˙N
= 0,110 . 10 . 5,385 + 0,06 (10 + 1,65) 5,385 – 0,06 . 1,65 . 0,299
Pp = 9,66 ksf
Langkah 4
Hitunglah koefisien-koefisien untuk disubtitusikan ke persamaan :
y4 + y3 . + y2 . 8Ra - y
= 0
= = 163
= = 31,2
= = 393
2yC + Pp’ = 2 . 8,2 . 0,31 + 9,66 = 5780 Suku konstan
=
= 32800Dari Koeδ. Diminta disisipkan ke persamaan diproleh :
y4+ 31,2 y3 – 16,3 y2 – 5780 y = 32800
y dari persamaan didapat : 14,5 21241 < 32800 15,0 32550 < 3280015,1 34965 > 32800
Dari table dilihat dan untuk keperluan praktis deambil :Y = 15 kaki
Panjang turap tertanam dalam tanah :D = y + a = 15 + 1,65
= 16,65 kakiUnttuk δKt keamanan 20 % - 40 % sehingga
D = 1,3 x 16,65 = 21,60 kaki
Panjang turap ( L ) = D + H = 21,60 + 20 = 41,60 kaki Jadi diambil, L = 42 kaki
Tabel 2.4. harga 0 antara bahan pondasi dan tanah / batuan
Bahan yang mempunyai permukaan antara sdt geser
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
2
2
2
2 2
2
2
2
2
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
( interface ) o ( derajat )
Beton massa atau batuan pada benda-benda berikut :
# Batuan asli yang bersih. 35# Kerikil bersih , campuran pasir kerikil, pasir kasar. 29 – 31# Pasir halus yang bersih dengan pasir sedang , mediumendapan dengan pasir kasar , endapan kerikil yang bersifat pekat. 24 – 29 # Pasir halus yang bersih , yang berupa endapan atau bersifat halus pekat dengan pasir sedang. 19 – 24 # Endapan pasir halus , endapan tidak bersifat plastic. 17 – 19 # Bahan residu yang sangat kaku dengan bahan residu yang sangat
keras atau tanah liat yang terkonsolidasi sebelumnya. 22 – 26 # Tiang pancang lempengan baja terhadap : Kerikil bersih , campuran pasir kerikil, batuan yang telah diolah dengan baik dan yang diisi dengan batu serpih. 22# Pasir bersih, campuran kerikil pasir yang mengendap, batuan keras isian yang berukuran sejenis. 17# Pasir endapan, kerikil atau pasir yang bercampur endapan, atau tanah liat. 14# Endapan brebentuk pasir halus, endapan yang tidak bersifat plastik 11# Beton berbentuk atau tiang pancang baja beton terhadap : Kerikil bersih, campuran pasir kerikil, batuan yang telah diolah dan diisi dengan batu serpih. 22 – 26 # pasir bersih, endapan pasir kerikil yang mengendap , bahan keras yang Berukuran semacam. 17 – 22 # Pasir endapan, kerikil atau pasir yang bercampur dengan endapan atau tanah liat. 17# Endapan pasir halus endapan tak berifat plastik 14# Berbagai bahan bangunan : Batuan pada batuan, batu api atau batu metamorf : # Batuan lembek yang dilapis pada batuan lembek yang dilapis 35# batuan keras yang dilapis pada batuan halus yang dilapis 33# batuan keras yang dilapis pada batuan keras yang dilapis 29# Batu bangunan pada kayu ( serat bersilang ) 26# Baja pada Baja dititik temu tiang pancang baja. 17# Kayu pada tanah 14 – 16
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
A
45 +
2
CB
A
b
a
h
t
45 +
2
D
Lereng alam
L
bidlongsor
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Jangkar harus terletak dibawah : Lereng alam AE Bidang longsorBE
Gaya yang menarik jangkar : Gaya batang jangkar = ( A ) = ∑PA – P’
Tekanan tanah aktif ( Pa2) = .γ.a2.Ka ( )
Tekanan tanah aktif ( Pa2 ) = .( a – b )2 .Ka ( )
Gaya yang menahan jangkar :
Tekanan tanah pasif ( Pp2 ) = .γ.a2.Kp ( )
Tekanan tanah pasif ( Pp1 ) = .( a – b )2 .Kp ( )
Beban gaya yang menahan jangkar :
= .a 2 .Kp .( a – b )2 .Kp
NB :P’ = Beban gaya yang dipikul oleh turap.
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
E
a - bPa1
Pa2
Pp1
bPp2
bA
c
b
a
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Agar jangkar stabil :
∑H = 0
A + .γ.a2.Ka .( a – b )2 .Ka = .γ.a2.Kp .( a – b )2 .Kp
A = .γ.a2.( Kp – Ka ) + .( a – b )2 .( Ka – Kp ) ……….( 1 )
Gaya akibat turap :
A + t2 .Kp = ( h – t )2 .Ka……………………………( 2 )
Dari persamaan ( 1 ) dan ( 2 ) :
( h – t )2 .Ka – t2 –.Kp = .γ.a2.( Kp – Ka ) + .( a – b )2 .( Ka – Kp )
Atau
( h – t )2 .Ka – t2 .Kp = a2.( Kp – Ka ) + ( a – b )2 .( Ka – Kp )
a : b = ………a = ……..m
Panjang batang jangkar
L = BD + DE.
= ( h + t ) tg ( 45o – ) +
= ( h + t ) tg ( 45o – ) + a . tg ( 45o – )
Panjang batang sbb :
L = a . tg ( 45o – ) + ( h + t ) tg ( 45o – )
D. PENGARUH – PENGARUH AIR
Terpisah dari pengaruh terhadap sifat kohesif tanah akan terdapat suatu
pengurangan dalam tekanan tanah aktif di bawah muka air tanah.
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
o
A
B
C
D
Pa1
Pa2
Pa3Pa4
Pa5
γ1 , Ø1
γ2 , Ø2
( pasir )
( pasir )
H1
H2
a b
c d e
q
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Dalam praktek ternyata bahwa tekanan tanah aktif terbesar untuk harga
yang terkecil.
Untuk tanah dalam air, yang diambil adalah yang kenyana air untuk
tanah yang mudah merembeskan air.
Berat jenis tanah dalam air:
dimana
Dimana : = Berat jenis kering lapangan ( kering )
= Berat jenis butir yang berkering
Contoh:
Berat Jenis Dalam Air
Atau untuk di masukkan ke dalam air :
Tanah Yang Mudah merembeskan Air
- perhitungan tekanan tanah akti
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Akibat beban q
Tekanan pasir di bawah permukaan air
Beban q + pasir diatas air terhadap pasir
setinggi
Tekanan pasir yang terendam air
Tekanan air
Catatan :
Bila air tanah sama elevasinya dengan air luar maka 0 ( ditiadakan )
Dimana :
Ka = Koefisien tanah aktif
= tidak terendam air
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
= tidak mudah melewatkan air
= Sudut geser dalam tanah
= sudut geser dalam tanah tang terendam air
= Berat volume
= Tanah yang berbutir kasar yang pada saat-saat tertentu akan
berpisah dengan air.
♣ Perbedaan Tembok dengan Turap
Turap : 1. Menahan tanah dengan dinding yang terjepit dalam tanah
2. Menahan tanah dengan kekuatan jangkar.
Tembok Penahan :
- Menahan tanah dengan kekuatan tekan atau berat sendiri.
♣ Menggesernya tembok ada dua kemungkinan :
- Tembok penahan menggeser kearah mendatar ( Horisontal ).
- Berputarnya pondasi mengikuti bentuk bidang longsor tanah.
♣ Dinding / Tembok penahan tanah, dibedakan berdasarkan bahan :
- Tembok penahan dari batu kali / batu gunung.
- Tembok penahan batu bata ( dilapis atau tidak dilapis dengan
batu alam )
- Tembok dari beton
- Tembok dari beton tulang.
♣ Gaya penahan tanah di bawah pondasi dibedakan :
- Gaya penahan terhadap perobahan bangun
- Gaya penahan tanah terhadap keseimbangan.
♣ Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menentukan kestabilan
tembok penahan tanah :
1. Tidak mengguling
2. Tidak menggeser
3. Tembok tidak pecah ( bila R pada kern )
4. Tegangan tanah dasar tidak terlempari
5. Tembok aman terhadap bidang kelongsoran tanah / lereng.
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
♣
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
6. Plat badan dan kaki cukup aman.
E. DINDING PENAHAN TANAH
( Retaining Wall )
Pada pemancangan dinding penahan tanah, urutan kegiatan sebagai berikut:
1. Memperkirakan ukuran / dimensi yang diperlikan
2. Perhitungan stabilitas terhadap peluncuran ( Sliding Stability ),
stabilitas terhadap guling ( Overturning Stability ) dari konstruksi.
3. Perhitungan struktur dari gaya-gaya pada konstruksi sehingga
konstruksi tersebut kuat untuk menahan segala muatan yang
dipikulnyd.
Bentuk-Bentuk Utama Dinding Penahan
Dinding berbobot (Gravity Wall)
Type ini mempunyai bobot yang besar
untuk menjamin stabilitasnya .
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
♣
GA
∑H
Z
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Dinding Kantilever
Stabilitasnya yang sebagian didapat
dari berat tanah yang dapat berat
tanah yang menekan pondasi.
Dinding Kantilever Berusuk
(Counterfort retaining Wall)
Yaitu semacam dinding Kantilever
Yang diberi Rusuk- Rusuk yang
mengikat dinding dengan Plat kaki.
a. Dinding Penahan Tidak Mengguling
Syarat :
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
Ba
♣
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
= Berat tembok + Tanah diatas tembok + muatan / beban luar= Jumlah gaya Horisontal
a = Jarak horizontal berat Tembok ketitik guling.Z = Jarak titik kerja H ke titik GulingF = Faktor keamanan = 1,5
Bila terjadi maka alas dinding penahan diperlebar ( b diperlebar )
b. Dinding penahan tidak menggeser
Syarat : = 2,5 = 3
F = Koefisien geser= 0,6 ( Bila tembok dengan kayu )= 0,75 ( bila tembok dengan beton )
=
= Sudut geser dalam tanah.
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
f
∑H
∑G
b
l
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Bila terjadi , maka tembok di buat miring 1 : 2 kearah depan dan
membuat cut wall di bawah turap.
C. Tegangan Tanah Max Tidak terlampaui :
Syarat :
Keterangan :
= Jumlah momen (ton m ; kg cm)= Jumlah berat ( ton ; kg )
A = Luas alas ( )W = Momen perlawanan ( )B = lebar, alas (m ; cm )L = Panjang alas yang diperhitungkane = Exentrisitas
= Tegangan yang terjadi ( )= Tegangan yang diizinkan ( )
Rumus diatas di gunakan bila :
# e < → Diagramnya :
# e = → Diagramnya :
Jika ternyata Rv bekerja di luar daerah kern ( inti , galih ) maka perhitungan dapat dikontrol sbb:
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
σ1σ2 = 0
++
σ1 σ2++ +
b
Rv
B
H
RG
Rh
B3
B3
B3
Daerah galian
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
hal ini terjadi bila :
Bila ternyata ,ini berarti dinding penahan masih tetap aman.
Apabila terjadi maka diagram tegangan tanah yang terjadi :
- Resultante gaya bekerja di luar daerah gali.- Untuk mengatasi agar dinding tidak mengalami tegangan maka R
harus berada pada daerah galih.- Agar e memenuhi maka lebar alas diperbesar.- Bila e ( Exentrisitas memenuhi tembok penahan aman dari
tegangan tarik.-
Karena R terjadi akibat beban P maka garis kerjanya akan berimpit.Sehingga :
Maka rumus berubah menjadi :
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
-+
-
σ1
σ2
X
b
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Dimana := Tegangan max yang terjadi= Jumlah beban Vertikal
By = Lebar alas dalam arah sb.yBx = Lebar alas dalam arah sb. XE = Beban exentrisitas yang terjadi
Penggunaan terbaik dari bahan telapak bila :a. Tidak terjadi pemisahan telapak yang dihitungb. Telapak dengan sebuah momen terhadap sebuah sumbu adalah
sebuah segi empat siku-siku
Jadi :
Apabila maka didapat
Maka :
♣ Bila tegangan timbul tegangan tarik
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
P = Ve
bx
X
σmin- -σmax+ +
R
H
B
RG
B3
B3
B3
a
d 23
dZ
Gbr.1
Str
ok 1
,00
m
KernL3L3L3
L
B3
B6
B3
B6
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Bila e > bx ini terjadi apabila P diluar sumbu.
Syarat keseimbangan :
Luas diagram :
Jika P = R = VJadi :
tidak memenuhi
d. Tembok tidak pecah
Bila resultante gaya berada didaerah kern (galih= inti ) maka tembok penahan tidak pecah.Pengertian daerah kern ditinjau 2 arah :
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
B3
B3
B3
Gbr.2
bI
I
t
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Perhatikan gambar 1
e. Dinding penahan tanah aman dari kelongsoran lereng.
Walaupun semua syarat-syarat kestabilan dinding telah memenuhi, perlu pula diperhitungkan kestabilan akibat terjadinya kelongsoran lereng dari lereng yang tinggi atau dari akibat tanah dasar yang lemah.
f. Akibat patahnya plat kaki.
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
Bidang longsor tanah
H1 , Ø1 , γ 1
H2 , Ø2 , γ 2
σminσt'
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Potongan I – I.
Hitung tegangan tanah yang terjadi :
1.
2. Akibat berat plat terhadap tanah = pas3. pada titik B pada potongan I – I4. Gaya lintang pada potongan I – I. a =
b = Gaya lintang yang terjadi :
D =
Tegangan geser yang terjadi :
isin bahan
Ditinjau terhadap pengaruh momen.
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
σmax
t γ
σpII σpI
b
a
I
I
A1 A2
L1
L2
L
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Ditinjau potongan I – I
KontrolPerhitungan patahnya pelat kaki
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
bI
I
t
I
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Pot. I – IHitung tegangan tanah yang terjadi :
1.
Atau
2.
a). akibat tegangan tanah
b). akibat berat pasangan ( pelat ) terhadap tanah. c). akibat berat tanah diatas pasangan
Gaya lintang pada potongan I – I a =
b =
jadi : D =
tegangan geser bahan yang terjadi
Tinjau terhadap pengaruh momen
Tinjau potongan I –Ia =
b =
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
H1 , Ø1 , γ 1
H2 , Ø2 , γ 2
σminσmax σt'
σpII σpI
γ Pt γ Pt
b
a
IA1 A2d1
d2
d
H
PvPa
Phh
WPa a
B
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Dimana : t = tebal pelat kaki d = strok 1.00 m
KONTROL TERHADAP KEKUATAN BADAN
Untuk mengetahui kekuatan struktur badan, maka di cek terhadap potongan a – a pada gambar
Keterangan gambar:W = berat konstruksi diatas potongan a –a ( strook : 1 m )B = Lebar bahan pada potongan a – aKontrol terhadap geser ( tegangan geser ) :
Kontrol terhadap tegangan tekan :
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
P = w + Pv
Pa = ½ γ h12 +Ka
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
DAFTAR SIMBOL-SIMBOL YANG DIPAKAI DALAM TEKS
γt = berat jenis tanah
Ø = sudut geser tanah
e = angka pori
n = porositas
w = kadar air
Df = kedalaman tembok penahan
B = lebar penahan tembok penahan
C = kohesi tanah
Nq = faktor daya dukung tanah tenhadap kohesi
Nc = faktor daya dukung tanah tenhadap beban
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Nγ = faktor daya dukung tanah tenhadap berat jenis
Sq = faktor bentuk tenhadap kohesi
Sc = faktor bentuk tenhadap beban
Sγ = faktor bentuk tenhadap berat jenis
dq = faktor kedalaman tenhadap kohesi
dc = faktor kedalaman tenhadap beban
dγ = faktor kedalaman tenhadap berat jenis
iq = faktor kemiringan tenhadap kohesi
ic = faktor kemiringan tenhadap beban
iγ = faktor kemiringan tenhadap berat jenis
qult = tekanan tumpuan dihitung akhir ( ultimate )
FK = faktor keamanan
T = daya dukung tanah izin
E = koefisien gempa
Ka = koefisien tanah aktif
KP = koefisien tanah pasif
Kaw = koefisien air aktif
KPw = koefisien air pasif
γw = berat jenis air
γbt = berat jenis beton
q = beban luar
X = jarak dari titik berat ke titik guling dari arah horizontal
Y = jarak dari titik berat ke titik guling dari arah vertikal
Q = volume
∑H = jumlah gaya horizontal
∑V = jumlah gaya vertikal
∑MG = jumlah momen guling
∑MT = jumlah momen tahan
eyt = eksentrisitas yang terjadi
eizin = eksentrisitas yang di izinkan
L = panjang dinding penahan diambil 1 m
max = tegangan tanah maksimum
min = tegangan tanah minimum
‘ = tegangan tanah
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
‘’ = tegangan dari bahan konstruksi
‘’’ = tegangan dari tanah diatas konstruksi plat kaki
‘’’’ = tegangan dari air diatas konstruksi plat kaki
= tegangan izin bahan
yt = tegangan yang terjadi
Bc = perbandingan antara sisi panjang dengan sisi pendek
bo = killing daerah kritis
d = tebal plat
F’C = kuat tekan beton
f = Koefisien geser bahan konstruksi
n = stabilitas terhadap plat kaki bahan
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Gambar : 1. Konstruksi Dinding Penahan Tanah Model Kantilefer
Catatan : nilai pendekatan diambil dari buku Metode Perhitungan Konstruksi Dinding Penahan Tanah ,Gambar 1 konstruksi tembok penahan tanah, oleh Ir. Muahammad Arief, MT .
q = 0 + 3 + 1 + 2 + 6 + 0 + 0 + 5 + 4 = 21 ton/m3
a = 0,2 m s/d 0,3 m = 0,3 m
b = 1/10 . H = 1/10 . 4,85 = 0,5 m
c = 1/2 . H = 1/2 . 4,85 = 2,4 m
d = 1/8 . H = 1/8 . 4,85 = 0,6 m
B = 1,0 . H = 1,0 . 4,85 = 4,9 m
e = 4,85 – 0,5 – 2,4 = 1,9 m
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
a = 0,3 m q = 21 ton/m
h1 =
3,1
m
H =
4,8
5 m
H1
= 6
,10
m
C = 2,4 m b = 0,5 m e = 1,9 m
B = 4,9 m
TanahPasir
TanahLempung
h2 = 1,3 m
d = 0,5 m
ha = 1,10 m
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
1. Data konstruksi penahan tanah
q = 21 ton/m3
H = 4,85 mH1 = 6,10 mh1 = 3,10 mh2 = 1,25 mha = 1,10 m
Data tanah sebagai berikut :
Catatan ; Data diambil dari buku metode perhitungan konstruksi dinding penahan tanah tabel 5 ; Berat volume dan sudut gesek dalam tanah ( hal 2 oleh Ir. Muhammad Arief MT .
۞ Untuk tanah lapis pertama ( lempung)
γt = 1,6 ton/m3
Ø = 40°
e = 0,6
n = 100 % = 100 % = 37,5 %
۞ Untuk tanah lapis kedua ( lempung kepasiran )● Diatas permukaan air
γt = 1,59 ton/m3
Ø = 35°
e = 0,7
n = 100% = 100% = 41,17%
c = 0,9 ton/m2
● Dibawah permukaan air
w = 26 % = 0,26
γbasah = γkering (1 + w ) = 1,59 ( 1 + 0,26 ) = 2,0034 ton/m3
Ø = 25°
e = 0,7
n = 100% = 100% = 41,17%
c = 0,9 ton/m2
2. Menghitung daya dukung tanah
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Daya dukung menurut “Terzaghi” untuk pondasi memanjang data Nc, Nq, N dll dari tabel 1 Faktor daya dukung yang digunakan dalam persamaan Terzaghi ; Nc ; Nq ; N ; untuk kondisi geser umum dan Nc’ ; Nq’ ; N ’ : untuk kondisi geser local. oleh Ir. Muhammad Arief MT .
γt = 2,0034 t/m3 Nc = 25,1
Df = 6,10 m Nq = 12,7B = 4,9 m Nγ = 9,7Ø = 25°e = 0,7c = 0,9 ton/m2
Rumus umum
Dimana :
qult = Daya dukung ultimate
c = Cohesi tanah
Nc = Nq = Nγ = factor daya dukung tanah menurut Terzahgy
γt3 = Berat volume dibawah permukaan air
Df = tinggi pondasi atau sama dengan H
B = Lebar tembok penahan.
qult = 0,9 x 25,1 + 2,0034 x 6,10 x 12,7 + 0,5 x 2,0034 x 4,9 x 9,7
= 22,59 + 155,203 + 47,12498
= 224,9184 ton/m2
Tekanan ijin ( FK = 3 dipakai jika c > 0 )
T = = = 74,9728 ton/m2
Daya dukung menurut “Hanzen” untuk pondasi memanjang data Nc, Nq, Nγ, dll dari tabel 2 Faktor daya dukung yang digunakan dalam persamaan kapasitas daya dukung MEYERHOF dan HANSEN. oleh Ir. Muhammad Arief MT .
γt = 2,0034 ton/m3 Nc = 20,7
L = 1 m Nq = 10,7
B = 4,9 m Nγ = 6,8
Ø = 25°
e = 0,7
c = 0,9 ton/m2
df = 6,10
Faktor bentuk ( S )
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
qult = c . Nc + γt3 . Df . Nq + 0,5 . γt . B . Nγ
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Sc = 1 untuk lajur
Sq = 1 + tan Ø = 1 + tan 25 = 3,2616
Sγ = 1 – 0,4 x = 1 – 0,4 x = -0,94
Faktor kedalaman ( d )
K = = = 1,2577
dc = 1 + 0,4 K = 1 + 0,4 x 1,2577 = 1,5031
dq = 1 + 2 tan Ø ( 1 – sin Ø ) K = 1 + 2 tan 25 ( 1 – sin 25 ) K
= 1,6773
dγ = 1 untuk semua Ø
Faktor kemiringan ( i )
ic, iq, iγ = 1 → diabaikan saja,
o Rumus umum
Dimana :
qult = Daya dukung ultimate
c = Cohesi tanah
Nc = Nq = Nγ = factor daya dukung tanah menurut Hanzen
Sc = Sq = Sγ = factor bentuk
Dc = dq = dγ = Faktor kedalaman
ic, iq, iγ = Faktor kemiringan
γt3 = Berat volume dibawah permukaan air
Df = tinggi pondasi atau sama dengan H
B = Lebar tembok penahan.
qult = 0,9 x 20,7 x 1 x 1,5031 + 2,0034 x 6,10 x 10,7 x 1,6773 + 0,5 x
2,0034 x 4,9 x 6,8 x 0,94
= 28 + 219,321 + 31,0539
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
qult = c . Nc . Sc . dc . ic + γt3 . Dt . Nq . dq . iq + 0,5 γt . B . Nγ . Sγ . dγ . iγ
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
= 278,4 ton/m2
Tekanan ijin (FK = 3 dipakai jika c > 0)
T = = = 92,7926 ton/m2
Daya dukung menurut “MAYERHOFF” untuk pondasi memanjang data Nc, Nq, Nγ, dll dari tabel 2 Faktor daya dukung yang digunakan dalam persamaan kapasitas daya dukung MEYERHOF dan HANSEN. oleh Ir. Muhammad Arief MT .
γt = 2,0034 t/m3 Nc = 20,7
L = 1 m Nq = 10,7
B = 4,9 m Nγ = 6,8
Ø = 25° KP = tan2 ( 45 + ) = tan2 ( 45 + )
e = 0,7 = 2,4639
c = 0,9 t/m2
Df = 6,10
Faktor bentuk (S)
Sc = 1
Sq = Sγ = 1
Faktor kedalaman (d)
dc = 1 + 0,2 = 1 + 0,2 x . = 1,3948
dq = dγ = 1 + 0,1 = 1 + 0,1 x . = 1,1974
o Rumus umum
Dimana :
qult = Daya dukung ultimate
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
qult = c . Nc . Sc . dc + γt . Df . Nq . Sq . dq + 0,5 γt . B + Nγ . Sγ . dγ
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
c = Cohesi tanah
Nc = Nq = Nγ = factor daya dukung tanah menurut Hanzen
Sc = Sq = Sγ = factor bentuk
Dc = dq = dγ = Faktor kedalaman
ic, iq, iγ = Faktor kemiringan
γt3 = Berat volume dibawah permukaan air
Df = tinggi pondasi atau sama dengan H
B = Lebar tembok penahan.
qult = 0,9 x 20,7 x 3,3899 x 1,3948 + 2,0034 x 6,10 x 10,7 x 2,1949 x 1,1974 +
0,5 x 2,0034 x 4,9 x 6,8 x 2,195 x 1,1974
= 88 + 343,687 +86,8302
= 518,61 ton/m2
Tekanan ijin (FK = 3 dipakai jika c > 0)
T = = = 172,87 ton/m2
Dari ketiga daya dukung (Terzaghi, Hansen, dan Mayerhoff)
Tabel : 1. Data Daya Dukung Dinding Penahan Tanah
Catatan : Tekanan izin yang digunakan adalah daya dukung “ MEYERHOF ”
3. Perhitungan koefisien gempa (wilayah II)
Dari data gempa di Indonesia untuk daerah zona II, maka data diambil dari table -
13 mengenai koefisien gempa di Indonesia Buku Metode Perhitungan Konstruksi
Dinding Penahan Tanah oleh Ir. Muhammad Arief, MT
- Pondasi langsung > 5 kg/cm2
E = 0,08
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
Daya Dukung qult ( t/m2 )
Terzaghi 224,92 74,97 7,497
Hansen 278,38 92,79 9,279
Meyerhof 518,61 172,87 17,287
T ( ton/m2 ) T ( kg/cm2 )
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
4. Menghitung gaya horizontal
Data-data sebagai berikut :
Ø = 40°
Ka1 = tan2 ( 45 – ) = tan2 ( 45 – ) = 0,2174
Kp1 = tan2 ( 45 + ) = tan2 ( 45 + ) = 4,5989
γt1 = 1,6 ton/m3
Ø = 35°
Ka2 = tan2 ( 45 – ) = tan2 (45 – ) = 0,271
Kp2 = tan2 (45 + ) = tan2 (45 + ) = 3,691
γt2 = 1,6 ton/m3
Ø = 25°
Ka3 = tan2 ( 45 – ) = tan2 (45 – ) = 0,4059
Kp3 = tan2 ( 45 + ) = tan2 (45 + ) = 2,4639
γt3 = 2,0034 ton/m3
γw = 0,255 ton/m3
γbt = 2,4 ton/m3
Ø = 0°
Kaw = tan2 ( 45 – ) = tan2 ( 45 – ) = 1
Kpw = tan2 ( 45 + ) = tan2 (45 + ) = 1
q = 14 ton/m
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Perhitungan lebar dinding penahan tanah
a1 = q. Ka1 = 21 x 0,2174 = 4,566 m
a2 = γt . h1 . Ka1 = 1,60 x 3,10 x 0,2174 = 1,07852 m
a3 = (q+γt1.h1) . Ka2 = ( 21 + 1,6 . 3,10 ) . 0,271 = 7,0349 m
a4 = γt2 . h2. Ka2 = 1,6 x 1,29 x 0,271 = 0,5575
a5 = (q+γt1.h1+γt2.h2) . Ka3 = ( 21 x 1,6 x 3,10 + 1,6 x 1,29 ). 0,4059 = 59,81 m
a6 = γt3 . h3 . Ka3 = 1,995 x 1,71 x 0,4059 = 1,38184 m
a7 = γt3 .h3 . Kaw = 0,255 x 1,71 x 1 = 0,31788
Jarak terhadap sumbu x
X1 = 1,71 + 1,29 + = 4,55 m
X2 = 1,71 + 1,29 + = 4,033 m
X3 = 1,71 + = 2,3531 m
X4 = 1,71 + = 2,138 m
X5 = = 0,8531 m
X6 = = 0,5688 m
X7 = = 0,4275 m
X8 = 1,8 + = 2,35 m
X9 = = 0,90 m
X10 = = 0,583 m
X10 = = 0,450 m
Perhitungan tekanan tanah aktif
Pa1 = q . h1 . Ka1 = 21 . 3,10 . 0,2174 = 14,156 ton
Pa2 = ½ γt . h12 . Ka1 = ½ . 1,6 . 3,102 . 0,2174 = 1,6717 ton
Pa3 = (q+γt1.h1) h2 . Ka2 = (21+1,6x3,10) 1,29 . 0,2709
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
= 9,1014 ton
Pa4 = ½ . γt2 . h22. Ka2 = ½ . 1,6 . 1,292 . 0,271 = 0,3606 ton
Pa5 = (q+γt1.h1+γt2.h2) h3 . Ka3 = (21+1,6x3,10+1,6x1,29).1,71
. 0,4059 = 19,402 ton
Pa6 = ½ γt3h32 . Ka3 = ½ . 1,995 . 1,712 . 0,4059 = 1,1788 ton
Pa7 = ½ γt3h32 . Kaw = ½ . 0,255 . 1,712 . 1 = 0,2718 ton
Perhitungan tekanan tanah pasif
Pp1 = ½ . γw . ha2 . KPw = ½ (0x1,102x1) = 0,1125 ton
Pp2 = (γw.ha) h4 . KPw3 = (0x1,10) 1,75 x 2,464 = 1,2095 ton
Pp3 = ½ γt h42 . KP3 = ½ (1,995 . 1,752 . 2,464) = 7,52857 ton
Pp3 = ½ γt h42 . KP3 = ½ (0,255 . 1,752 . 2,464) = 0,96212 ton
Bagian GayaAktif (ton)
GayaPasif (ton)
Jarak thdSumbu X
( m )
MomenGaya aktif
(t.m)
MomenGaya pasif (t.m)
Koefisien Gaya gempaHpa (ton)
Gaya gempa
Hpp (ton)
Momen akibat gempa
M.H.Pa(ton.m)
M.H.Pp(ton.m)
1 2 3 4 5 = 2 x 4 6 = 3 x 4 7 8 = 2 x 7 9 = 3 x 7 10 = 8 x 4 10 = 9 x 4
Pa1 14,1555 4,55 64,408 0,08 1,1324 0 5,1526 0Pa2 1,6717 4,033 6,743 0,08 0,1337 0 0,5394 0Pa3 9,1014 2,3532 21,417 0,08 0,7282 0 1,7133 0Pa4 0,3606 2,138 0,771 0,08 0,0288 0 0,0617 0Pa5 19,4017 0,8532 16,552 0,08 1,5522 0 1,3242 0Pa6 1,1836 0,56875 0,673 0,08 0,0947 0 0,0539 0Pa7 0,2718 0,4265 0,116 0,08 0,0217 0 0,0093 0Pp1 0,1125 2,117 0 0,238 0,08 0 0,009 0 0,0190Pp2 1,2095 0,875 0 1,058 0,08 0 0,097 0 0,0847Pp3 7,5586 0,583 0 4,409 0,08 0 0,605 0 0,3527Pp4 0,9621 0,438 0 0,421 0,08 0 0,077 0,0337Total 46,146 9,843 110,679 6,126 3,692 0,787 8,8543 0,490
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Gambar : 2. Kofisien Tanah Aktif dan Pasif
Tabel : 2. Perhitungan momen akibat tekanan tanah aktif dan pasif terhadap titik guling
Jadi :
Jumlah gaya horizontal = ∑H = (∑Pa - ∑Pp) + (∑H . Pa)
= (46,146 – 9,843) + (3,692)
= 36,304 + 3,692
= 39,995 ton
Jumlah Momen Guling = ∑MG = (∑MPa-∑MPp) + (∑MH.Pa-∑MH.Pp)
= (110,68 – 6,126) + (8,854 – 0,490)
= 112,92 ton.m
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Gambar : 3. Gaya vertikal akibat beban konstruksi, tanah, dan air diatas plat kaki5. Menghitung gaya vertikal
Menentukan Volume
Catatan : Panjang kebelakang diambil 1 meter
Q1 = 4,9 x 0,5 = 2,425 m3
Q2 = ½ x 0,10 x 5,60 = 0,518 m3
Q3 = 0,3 x 5,60 = 1,68 m3
Q4 = 1,9 x 3,10 = 6,014 m3
Q5 = 1,9 x 1,29 = 2,5098 m3
Q6 = 1,9 x 1,21 = 2,3401 m3
Q7 = 2,4 x 1,25 = 3,0313 m3
Q8 = ½ x 1,25 x 0,032 = 0,02 m3
Q9 = 2,4 x 1,10 = 2,6675 m3
Q10 = ½ x 1,10 (0,032 + 0,145) = 0,0974 m3
Jarak terhadap sumbu Y
Y1 = ½ x 4,85 = 2,425 m
Y2 = 2,4 + ⅔ x 0,19 = 2,548 m
Y3 = 2,4 + 0,19 + ½ x 0,30 = 2,76 m
Y4 = 2,4 + 0,49 + ½ x 1,94 = 3,88 m
Y5 = 2,4 + 0,49 + ½ x 1,94 = 3,88 m
Y6 =2,4 + 0,49 + ½ x 1,94 = 3,88 m
Y7 = ½ x 2,4 = 1,2125 m
Y8 = 2,4 + ⅓ x 0,03 = 2,436 m
Y9 = ½ x 2,4 = 1,2125 m
Y10 = 2,4 + ⅓ x 0,15 = 2,4733 m
Jarak terhadap sumbu X
X1 = ½ x 0,50 = 0,25m
X2 = 0,5 + ⅓ x 5,60 = 2,367m
X3 = 0,5 + ½ x 5,60 = 3,300m
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
X4 = 0,5 + 1,21 + 1,29 x ½ x 3,10 = 4,55m
X5 = 0,5 + 1,21 + ½ x 1,29 = 2,3531m
X6 = 0,5 + ½ x 1,21 = 1,1031m
X7 = 0,5 + ½ x 1,25 = 1,125m
X8 = 0,5 + ⅔ x 1,25 = 1,333m
X9 = 0,5 + 1,25 + ½ x 1,10 = 2,3m
X10 = 0,5 + 1,25 + ⅔ x 1,10 = 2,4833m
Bagian Volume ( m3 )
Berat jenis (t/m3)
Berat( ton )
Jarak thdsumbu X
( m )
Jarak thdsumbu Y
( m )
Momen( ton.m )
KoefisienGempa
Gaya gempa
Hg/Vg ( t )
Momen akibat gempa
Jarak thd X ( t.m )
Jarak thd Y ( t.m )
1 2 3 4 = 2 x 3 5 6 7 = 4 x 6 8 9 = 4 x 8 10 = 9 x 5 10 = 9 x 6
Q1 2,4250 2,4 5,820 0,250 2,425 14,11 0,08 0,466 0,116 1,129Q2 0,5180 2,4 1,243 2,367 2,548 3,17 0,08 0,099 0,235 0,253Q3 1,6800 2,4 4,032 3,300 2,760 11,13 0,08 0,323 1,064 0,890Q4 6,0140 1,6 9,622 4,550 3,880 37,33 0,08 0,770 3,503 2,987Q5 2,5099 1,59 3,991 2,353 3,880 15,48 0,08 0,319 0,751 1,239Q6 2,3401 2,0034 4,688 1,103 3,880 18,19 0,08 0,375 0,414 1,455Q7 3,0313 2,0034 6,073 1,125 1,213 7,36 0,08 0,486 0,5466 0,589Q8 0,0200 2,0034 0,040 1,333 2,436 0,10 0,08 0,003 0,0043 0,008Q9 2,6675 1 2,668 2,300 1,213 3,23 0,08 0,213 0,4908 0,259
Q10 0,0974 1 0,097 2,483 2,473 0,24 0,08 0,008 0,0193 0,019Total 38,274 110,355 0,08 3,062 7,145 8,828
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Tabel : 3. Perhitungan momen akibat beben konstruksi terhadap titik guling
Jadi :
Jumlah gaya berat yang bekerja vertikal = ∑V = ∑berat +
= 38,274 + 3,062
= 41,336 ton
Jumlah Momen Tahanan = ∑MT = ∑momen berat konstruksi + ∑M.Hg
= 110,35 + 8,828
= 119,18 ton.m
6. Perhitungan stabilitas untuk gaya guling dan geser
Data-data sbb;
∑H = 39,995 ton B = 4,9 m
∑V = 41,336 ton Ø = 25
∑MG = 112,92 ton q = 21 t/m
∑MT = 119,18 t.m Q = q x 1,9
Ca = 0,9 t/m2 = 21 x 1,9
= 40,74ton
Stabilitas terhadap guling
FSi = ≥ 1,5
= ≥ 1,5
= 1,0555 ≥ 1,5 → Tidak aman ( dinding penahan tanah mengguling )
Stabilitas terhadap geser
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
FSi = ≥ 1,5
= ≥ 1,5
= ≥ 1,5
= 1,0661 ≥ 1,5 → Tidak Aman ( dinding penahan tanah menggeser )
Catatan : apabila dinding penahan mengguling atau menggeser maka kita dapat
menambah lebar dinding penahan ( B ).
Stabilitas terhadap daya dukung tanah
eyt = ½ B - < ē izin = 1/6 x B
eyt = ½ . 4,9 - < ē izin = 1/6 x 4,9
= 2,2734 > 0,8084
Karena eyt > e izin maka :
yt = < tanah
yt = < 74,97 ton/m2
= 8,5229 x (1 ± 2,8125) < 74,97 ton/m2
max = 8,5229 x 3,8124
= 32,4932 < 74,97 ton/m2 → aman
(dinding penahan tanah tidak mengalami penurunan)
min = 8,5229 x - 1,8124
= - 15,4474 < 74,97 ton/m2 → aman
(dinding penahan tanah tidak mengalami penurunan
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
7. Menghitung stabilitas terhadap plat kaki dan badan
Gambar : 4. Tegangan Tanah
‘ = min + ( max – min)
‘ = -15,4474 + ( 32,4932 – -15,4474 )
‘ = 1,2577 ton/m2
’’ = ( d x γ bahan )
= 0,5 x 2,4
= 1,2 t/m2
’’’ = ( h1 x γt1 ) + ( h2 x γt2 ) + ( h3 x γt3 )
= ( 3,10 x 1,6 ) + ( 1,29 x 1,6 ) + ( 0,71 x 1,003 )
= 4,96 + 2,0571 + 0,7086
= 7,7257 t/m2
’’’’ = ( ha – d ) x γair
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
= (1,71 – 1,6) x 1
= 0,1063 t/m2
Maka gaya vertikal potongan A – A
A = – ( ’’ + ’’’ + ’’’’)
= 1,2577 – ( 1,2 + 7,7257 + 0,1063 )
= -7,7743
B = min – ( ’’ + ’’’ + ’’’’)
= -15,4474 – ( 1,2 + 7,7257 + 0,1063 )
Jadi besar gaya vertikal (D) adalah;
D = ½ x ( A + B ) x b
= ½ x ( -7,7743 + -24,479 ) x 1,7
= -27,2543
= 27,2543 arahnya kebawah
Menentukan tekanan izin bahan
izin bahan = . bod
bo = (0,7 + x 2) x 2 + 1 x 2 = 1,3 x 2 + 2 = 4,6 m
d = 0,6 m
F’C = k 250 = 250
= . x 4,6 x 0,6
= 14,546 ton/m2
Tekanan geser yang terjadi
yt = < izin bahan
yt = < 16 ton/m2
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
yt = 15,5738 > 16 ton/m2 → (aman)
8. Stabilitas terhadap tebal plat badan
Gambar : 5. Gaya vertical dan horizontal diatas potongan B - B
=
b1 = 0,3933 m
Data-data sebagai berikut :
Ø1 = 40°
Ka1 = 0,2174
Kp1 = 4,5989
γt1 = 1,6 ton/m3
Ø2 = 35°
Ka2 = 0,271
Kp2 = 4,5989
γt2 = 1,59 ton/m3
γt3 = 2,0034 ton/m3
γw = 0,255 ton/m3
γbt = 2,4 ton/m3
Kaw = 1
Kpw = 1
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
q = 21 ton/m
Perhitungan tekanan tanah aktif
Pa1 = q . h1 Ka1 = 21 x 3,10 x 0,2175 = 14,156 ton
Pa2 = ½ γt1 . h12 . Ka2 = ½ x 1,60 x 3,102 x 0,2174 = 1,6717 ton
Pa3 = (q + γt1 . h1) h2 Ka2 = (21 + 1,6 x 3,10) x 1,29 x 0,2709
= 9,1014 ton
Pa4 = ½ γt2 h22 Ka2 = ½ x 1,59 x 1,292 x 0,271 = 0,3606 ton
Pa5 = (q+γt1.h1+γt2.h2)h3.Ka3=(21+1,6x3,10+1,6x1,29)x1,10x0,4058
= 11,5897 ton
Pa6 = ½(γt3.h32.Ka3+γw.h3
2) = ½(2,0034x1,102x0,4059+1x1,102)
= 1,0969 ton
∑H = Pa1 + Pa2 + Pa3 + Pa4 + Pa5 + Pa6
= 14,1555 + 1,6717 + 9,1014 + 0,3606 + 11,5897 + 1,0969
= 37,9758 ton
Perhitungan gaya berat konstruksi diatas potongan B – B
G1 = ½ h4 x b1 x γbet = ½ 5,49 x 0,1507 x 2,4 = 0,994 ton
G2 = h4 x b2 x γbet = 5,49 x 0,3 x 2,4 = 3,956 ton
∑G = G1 + G2 = 0,994 + 3,956
= 4,949 ton
Menentukan nilai koefisien gesr bahan konstruksi
Stabilitas terhadap plat kaki
n = > 1,2 s/d 1,50
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
n = > 1,2 s/d 1,50
n = 0,0752 < 1,2 s/d 1,50 → (tidak aman)
Catatan : karena stabilitas plat kaki yang terjadi lebih kecil dari pada
stabilitas yang diizinkan maka perlu diperhitungkan penalangan.
8. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan daya dukung tanah maka diambil tegangan tanah
terkecil yaitu data hasil analisa Terzaghi yaitu 74,97 ton/m2 . dengan koefisien
gempa wilayah II yaitu 0,08.
Dari perhitungan stabilitas yang diperoleh :
a. Stabilitas terhada guling 1,0555 < 1,5 ( Tidak aman )
Berarti konstruksi penahan tanah tidak dapat menahan gaya guling yang
bekerja pada tembok tersebut.
b. Stabilitas terhadap geser 1,0661 < 1,5 ( Tidak aman )
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Berarti konstruksi penahan tanah tidak dapat menahan gaya geser yang
bekerja pada tembok tersebut.
c. Stabilitas terhadap daya dukung tanah dibawah konstruksi dapat menahan
berat
konstruksi yang berada diatasnya.
Dari perhitungan stabilitas terhadap plat kaki dan bahan diperoleh :
a. pada perhitungan stabilitas terhadap palat kaki diperoleh :
15,5738 < 16 ton/m2 → (aman), maka tidak perlu dihitung penulangan
terhadap gaya geser yang bekerja pada plat kaki.
b. pada perhitungan stabilitas terhadap plat badan diperoleh :
0,0752 < 1,2 s/d 1,50 → (tidak aman), maka perlu dihitung penulangan
terhadap gaya geser yang bekerja pada plat badan.
Tabel – 1 : Faktor daya dukung yang digunakan yang digunakan dalam pesamaan
Terzaghi ; Nc ; Nq ; Nγ ; untuk kondisi geser umum dan Nc’ ; Nq’ ; Nγ’ ;
untuk kondisi geser lokal.
NC NQ NΓ NC’ NQ’ NΓ
0 5,70 1,00 0,00 5,70 1,00 0,005 7,30 1,60 0,50 6,70 1,40 0,2010 9,60 2,70 1,20 8,00 1,90 0,5015 12,90 4,40 2,50 9,70 2,70 0,9020 17,70 7,40 5,00 11,80 3,90 1,7025 25,10 12,70 9,70 14,80 5,60 3,2030 37,20 22,50 19,70 19,00 8,30 5,7034 52,60 36,50 35,00 23,70 11,70 9,0035 57,80 41,40 42,40 25,20 12,60 10,1040 95,70 81,30 100,40 34,90 20,50 18,80
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
45 172,30 173,30 297,50 51,20 35,10 37,7048 258,30 287,90 780,10 66,80 50,50 60,4050 347,50 416,10 1153,20 81,30 65,60 87,10
Sumber : Analisa dan desain pondasi jilid 1 , hal 157Cara interpolasi , contoh table 1 untuk = 23o
=
= 22,14
Tabel – 2 : Faktor kapasitas daya dukung untuk persamaan kapasitas daya dukung Meyerhof
dan Hansen
NC NQ NΓ ( H ) NQ/NC2 TAN
(1-SIN )2NΓ ( M )*
0 5,14 1,00 0,00 0,19 0,00 0,005 6,50 1,60 0,10 0,24 0,15 0,1010 8,30 2,50 0,40 0,30 0,24 0,4015 11,00 3,90 1,20 0,36 0,29 1,1020 14,80 6,40 2,90 0,43 0,32 20,9025 20,70 10,70 6,80 0,51 0,31 6,8030 30,10 18,40 15,10 0,61 0,29 15,7035 46,10 33,30 33,90 0,72 0,25 17,1040 75,30 64,20 79,50 0,85 0,21 93,7045 133,90 134,90 200,80 1,01 0,17 262,7050 266,90 319,00 568,50 1,20 0,13 873,70
Sumber : Analisa dan desain pondasi jilid 1 , hal 159Nγ ( M )* = nilai Meyerhof.
FAKTOR BENTUK
FAKTOR KEDALAMAN FAKTOR INKLINASIFAKTOR TANAH
( LIHAT GAMBAR )
Sc’ = 0,2 B/LSc = 1 + Nq. B/Nc.L
dc’ = 0,40 D/B D < B dc’ = 0,4 tan-1 D > B
Ic = 0,5 – 0,5
Ic = iq – ( 1 – iq ) / ( Nq – 1 )
gc’ = untuk tanah horizontal gc’= 0,0
gc = 1 -
gq = gγ = dc = 1 = 0,4 D < B
dc = 1 + 0,4 tan-1 D > B
sq = 1 + ( B/L ) tan
dq = 1 + tan ( 1 –sin )2 D < B
dc = 1 + tan ( 1–sin )2 D > B
iq = Faktor basis ( lihat gambar )dc’ = untuk tanah horizontal bc’= 0,0
bc = 1 -
bq = bγ = exp.
= radians for bq
sc = 1 – 0,4 B/L d = 1,00 untuk semua Tanah horizontal :Iy = = ( 1 -
)5
Tanah niring :Iy = ( 1 -
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Tabel – 3 : Bentuk, Kedalaman, Inklinasi, dan factor-faktor lain untuk digunakan
didalam persamaan kapasitas dukung Hanzen
Tabel – 4 : Faktor bentuk, Kedalaman, dan Faktor Inklinasi untuk persamaan MEYERHOF.
BENTUK KEDALAMAN INKLINASISc = 1 = 0,2 Kp. B/LUntuk : = 0
do = 1 = 0,2 Ic = iq = 1 - / 900
Sc = sq = 1,0Untuk : 0
Dq = d = 1,0 i = (1 - / )2
Sq = s = 1 + 0,1 Kp. B/LKp = tan2 (45 + ½. )
= sudut resultan yang diukur dari sumbu vertical.
Bila digunakan triaksial untuk regangan bidang, dapat diatur untuk mendapatkan
dq = d = 1 + 0,1
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
ps = . triaksial
Sumber : Analisa dan desain pondasi jilid 1, hal. 158.
Tabel – 5 : Berat Volume Tanah dan Sudut Gesek Dalam Tanah menurut HUTTE
JENIS TANAH BERAT VOLUME( T/M3)
SUDUT GESEK DALAM ( 0)
1. Tanah : kering 1,40 35 – 40 Lengas 1,60 45 Basah 1,80 272. Pasir : kering 1,58 – 1,65 30 – 35 Lengas 1,80 40 Basah 2,00 253. Tanah Nepal ; Kering 1,50 40 – 46 Basah 1,90 20 – 254. Tanah Lempung: kering 1,60 40 – 50 Basah 2,00 20 – 255. Kerikil : Kering 1,80 – 1,85 35 – 40 Basah 1,86 256. Batu terlepas : tajam 1,80 45 Bulat 1,80 30
Tabel – 6 : Berat volume dalam tanah, Isi pori, Kohesi dan Sudut gesek Dalam Tanah menurut KREY.
JENIS TANAH ISI PORI( N % )
BERAT VOL.
( . T/M3 )
KOHESI( C. T/M2 )
0
1. Baik melalukan air a. Pasir # terlepas ; kering 47,6 – 36,0 1,42 – 1,71 - 31 lengas 47,6 – 36,0 1,58 – 1,87 - - basah 47,6 – 36,0 1,89 – 2,07 - 31 # padat ; kering 32 – 29 1,83 – 1,90 - 32,5 lengas 32 – 29 1,99 – 2,02 - - basah 32 – 29 2,15 – 2,29 - 32,5 # sangat Padat ; kering 28 – 24,5 1,94 – 2,04 - 33,5 lengas 28 – 24,5 2,06 – 2,16 - -
Tugas Besar Rekayasa Pondasi
SUDIRMAN HI. UMAR (031290108)
Basah 28 – 24,5 2,22 – 2,28 - 33,5 b. Kerikil # terlepas ; kering 30 – 24 1,80 – 1,90 - 30 lengas 30 – 24 1,85 – 1,95 - - basah 30 – 24 2,19 – 2,29 - 30 # sangat Padat ; kering 18,0 2,18 - 33,5 lengas 18,0 2,23 - - Basah 18,0 2,39 - 33,51. Kurang melalukan air a. Tanah Nepal berpasir 26 – 24 2,07 – 2,26 0,1 – 0,3 22 – 26 b. Tanah Nepal gemuk dan tanah lempungagak berpasir
50 – 30 1,83 – 2,17 0,3 – 22 16,5 – 22
c. Tanah lempung 69 – 38 1,53 – 2,03 0,6 – 1,2 11,6 – 16,5
Tugas Besar Rekayasa Pondasi