pondasi caisson atau pondasi sumuran

6
 Pondasi Caisson atau Pondasi Sumuran Pondasi sumuran adal ah suatu bent uk perali han an tara po ndasi dangkal dan pondasi tiang dan digunakan apabila tanah dasar (tanah keras) terletak pada kedalaman yang relative dalam. Pe rsyaratan agar P onda si Sumuran dapa t digunak an adala h seba gai berikut: Daya dukung Pondasi harus lebih besar dari pada beban yang dipikul oleh tersebut Penurunan ya ng terj adi harus sesuai batas yang diizinkan (toleransi) yaitu sebesar 1 inci (!"#cm) $da beberapa al asan pondasi sumuran di gunakan di ba ndingk an pondasi dangkal yaitu: %ila tanah keras terletak lebih dari & meter! maka jika digunakan ponda si pla t ka ki atau jen is ponda si lan gsu ng lai nnya ak an menjadi tidak hemat (galian tanahnya terlalu dalam dan lebar) %ila air dipermukaan tana terletak tinggi! konstruksi pada pelat beton akan sulit dilaksanakan karena air harus di ppompa keluar lubang galian. $da beberapa metode pelaksanaan pondasi dilapangan! salah satunya adalah metode dengan menggunakan cincin. Dengan metode ini sumuran terdiri dari pipa ' cincincincin besar yang terbuat dari beton biasa atau beton bertulang dan biasa dikenal sebagai goronggorong. ebal cincin umumnya * 1 cm. +kuran garis tengah bagian dalam cincin bervariasi antara ,-1"- cm. +k uran yan g dig unak an ter gantu ng kebu tuh an lua s das ar pon dasi hasil perhitungan beban bangunan dan kekuatan tanah. $da pipa'cincin beton pada siap pakai dengan ukuran tinggi 1--cm dengan ga ri s tengah bermacam macam. /uml ah ci ncin pa da sa tu ti ti k tergantung pada kedalaman tanah kerasnya. 0incin beton dapat pula dibuat sendiri. %ila dibuat sendiri! sebaiknya dinding bagian baah dibuat runcing untuk memudahkan penurunan pipa kedalam tanah. %erikut adalah langkahlangkah memasang pondasi sumuran :

Upload: faad

Post on 06-Oct-2015

1.816 views

Category:

Documents


322 download

DESCRIPTION

penjelasan mengenai pondasi sumuran atau pondasicaisson. selamat membaca.

TRANSCRIPT

Pondasi Caisson atau Pondasi Sumuran Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang dan digunakan apabila tanah dasar (tanah keras) terletak pada kedalaman yang relative dalam.Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut: Daya dukung Pondasi harus lebih besar dari pada beban yang dipikul oleh tersebut Penurunan yang terjadi harus sesuai batas yang diizinkan (toleransi) yaitu sebesar 1 inci (2,54cm)Ada beberapa alasan pondasi sumuran digunakan dibandingkan pondasi dangkal yaitu: Bila tanah keras terletak lebih dari 3 meter, maka jika digunakan pondasi plat kaki atau jenis pondasi langsung lainnya akan menjadi tidak hemat (galian tanahnya terlalu dalam dan lebar) Bila air dipermukaan tana terletak tinggi, konstruksi pada pelat beton akan sulit dilaksanakan karena air harus di ppompa keluar lubang galian.

Ada beberapa metode pelaksanaan pondasi dilapangan, salah satunya adalah metode dengan menggunakan cincin. Dengan metode ini sumuran terdiri dari pipa / cincin-cincin besar yang terbuat dari beton biasa atau beton bertulang dan biasa dikenal sebagai gorong-gorong. Tebal cincin umumnya 8-12 cm. Ukuran garis tengah bagian dalam cincin bervariasi antara 70-150 cm. Ukuran yang digunakan tergantung kebutuhan luas dasar pondasi hasil perhitungan beban bangunan dan kekuatan tanah.Ada pipa/cincin beton pada siap pakai dengan ukuran tinggi -+ 100cm dengan garis tengah bermacam-macam. Jumlah cincin pada satu titik tergantung pada kedalaman tanah kerasnya. Cincin beton dapat pula dibuat sendiri. Bila dibuat sendiri, sebaiknya dinding bagian bawah dibuat runcing untuk memudahkan penurunan pipa kedalam tanah.Berikut adalah langkah-langkah memasang pondasi sumuran :1. Pembersihan area pengerjaan 2. Gali tanah sedalam 30-50cm masukkan cincin pertama. Letakkan dengan benar (jangan miring agar tidak terjadi penjepitan)3. Bila tepi atas cincin telah rata dengan tanah, tumpangi dengan cincin perlahan-lahan melesak menusuk 4. Bila tanah berair, air dibuang keluar (dipompa)5. Bila telah mencapai tanah keras, bagian bawah sumuran diisi dengan pasir yang di padatkan setebal 5-10cm, lalu kemudian diisi dengan cyclopen dan batu kali dimana cyclopen adalah beton yang menggunakan batu-batu besar atau puing bangunan (pecahan beton) untuk meminimalkan area permukaan dan menghemat pemakaian semen.6. Untuk bangunan-bangunan yang ringan sumuran cukup diisi dengan pasir padat. 7. Pada bagian atas pondasi yang mendekati sloof. Dibeli pembesian untuk mengikat sloof.

Ada metode lain yang digunakan dalam penggunaan pondasi sumuran. Metode ini tetap menggunakan cincin beton sebagai sumurannya. Berikut adalah langkah-langkahnya:1. Bersihkan area pengerjaan 2. Gali tanah dengan diameter 60-80cm seperti menggali sumur dengan kedalaman 2-3 m (sesuai dengan perencanaan. Namun pada keadaan tertentu pondasi ini dapat mencapai 8 meter)3. Cincin beton dimasukkan secara perlahan dan pertahankan tetap dalam keadaan vertical 4. Isilah cincin beton dengan menggunakan campuran beton cyclopen (siklup) dan batu kali 5. Pada bagian atas pondasi yang mendekati sloof, diberi pembesian untuk mengikat sloof.Pondasi jenis ini digunakan bila pembangunannya jauh sehingga tidak memungkinkan dilakukan transportasi untuk mengangkut tiang pancang. Walaupun lokasi pembangunan memungkinkan, pondasi jenis ini jarang digunakan. Selain boros adukan beton, penyebab lainnya adalah sulit dilakukan pengontrolan hasil cor beton ditempat yang dalam.Kelebihan: Alternatif pengginaan pondasi dalam, jika material batu banyak dan bila tidak dimungkinkan pengangkutan tiang pancang Tidak diperlukan alat berat Biaya lebih murah untuk tempat tertentuKekurangan: Bagian dalam dari hasil pasangan pondasi tidak dapat di kontrol (karena batu dan adukan dilempar/dituang dari atas) Pemakaian bahan boros Tidak tahan terhadap gaya horizontal (karena tidak ada tulangan) Untuk tanah lumpur, pondasi ini sangat sulit digunakan karena susah dalam penggalinya.

Pondasi tiang bor atau kaison adalah pondasi yang berbentuk kotak, bulat atau konbinasi bentuk-bentuk tersebut dengan tampang melintang melintang yang relatif besar. Karena tampangnya yang besar ini, bagian dalam fondasi sering terbagi-bagi dalam ruangan-ruangan. Pondasi kaison yang berbentuk silinder atau kotak beton dibuat dengan membenamkan silinder beton ditempatnya, bersamaan dengan penggalian tanah. Pondasi ini dimaksudkan untuk mengirimkan beban besar yang harus melaalui air atau material jelek sebelum mencapai tanah pendukung yang kuat. Pekerjaan pembuatan kaison memerlukan banyak alat-alat berat. Dalam tiap-tiap pelaksanaan sering ditemui masalah-masalah umum dan yang tidak bias dilakukan. Berikut ini akan cara pelaksanaan pekerjaan pembuatan.Tipe-tipe kaison dibagi menurut cara pembuatannya, yaitu :1. Kaison terbuka (open caisson)2. Kaison pneumatic (pneumatic caisson)3. Kaison apung (floating caisson)1. Kaison terbukaKaison terbuka merupakan kaison yang pada bagian atas dan bawahnya terbuka terbuka selama pelaksanaan. Kaison ini, bila digunakan pada area yang tergenang air, pelaksanaannya adalah dengan membenamkan dan menggali tanah di bagian dasarnya. Kaison dimanfaatkan dengan memanfaatkan beratnya sendiri, bersama sama dengan penggalian tanah. Ketika pembenaman kaisonmencapai tanah keras yang diinginkan, dasar kaison ditutup dengan beton dengan tebal antara 1,5 sampai 5 m. Pada kaison terbuka, penutupan dilakukan di bawah muka air. Jika tanah dasar sangat keras maka penggalian dilakukan dengan cara peledakan (blasting).Pada penggalian tanah untuk kaison terbuka yang umunya dilakukan dengan cara pengukuran, volume tanah yang tergali selalu lebih besar diri volume kaison yang terpasang. Hal ini, disebabkan dinding lubang galian tanah yang cendrung bergerak ke dalam galian.Keuntungan kaison terbuka :1. Dapat mencapai kedalaman yang besar.2. Biaya pembuatan relatif rendah.Kerugian kaison terbuka :1. Dasar kaison tidak dapat diperiksa dan di bersihkan.2. Kualitas beton penutup dasar yang dicor dalam air tidak bagus.3. Penggalian pada tanah yang berbatu sangat sulit.

2. Kaison pneumatikKaison pneumatic (pneumatic caisson), merupakan kaison yang tertutup. Penggalian tanah dilakukan dengan mengalirkan udara bertekanan kedalan ruang kerjauntuk penggalian. Dengan cara ini penggalian dan pengecoran beton ke dalam sumuran dilakukan dalam kondisi kering. Bentuk tubuh kaison pneumatic hampir sama seperti kaison terbuka, bedanya hanya pada bagian ruangkerja di bawah. Penggalian dilakukan pada ruang kerja yang diberi tekanan udara yang sama dengan tekanan air tanah untuk mencegah aliran air masuk ke ruang kerja. Pintu udara, kecuali dipakai untuk jalan keluar masuk pekerja juga untuk mengeluarkan tanah galian. Unutk kaison yang besar dapat dipakai 2 pintu udara, yang pertama unutk galian sedang yang kedua untuk keluar masuk pekrja. Ruang kerja diisi dengan beton pada waktu dasar kaison telah mencapai kedalaman yang dikehendaki.Keuntungan :1. Pelaksanaan dalam kodisi kering.2. Kerena pengecoran beton dalam kondisi kering, kualitas beton dapat seperti yang diharapkan.3. Batu-batuan besar dapat dibongkar pada waktu penggalian untuk membenamkan kaison.Kerugian :1. Penggalian dengan tekanan udara membuat biaya pelaksanaan tinggi.2. Kedalaman penetrasi di bawah air terbatas sampai kedalaman sekitar 40 m atau 400 kPa. Hal ini karena tenaga manusia mempunyai ketahanan terhadap tekanan udara yang terbatas

3. Kasion ApungKaison apung atau kaison box merupakan kaison yang tertutup pada dasarnya. Kaison tipe inin terbuat dari tipe beton bertulang yang dicetak di daratan dan peletakkannya dilakukan dengan mengapungkan kaison tersebut setelah beton mengeras. Pembenaman kaison ke dalam air atau tanah yang berair, dilakukan dengan dengan cara mengisikan, pasir, kerikil, beton atau air ke dalamnya. Permukaan air harus diperhitungkan selalu berada pada beberapa meter di bawah puncak kaison untuk mencegah air masuk ke dalamnya. Stabilitas pengapungan dirancang menurut prinsip-prinsip hidrolika.Keuntungan :1. Biaya pelaksanaan rendah.2. Dapat digunakan bila pembuatan tipe kaison yang lain tidak memungkinkanKerugian :1. Tanah dasar halus digali atau ditimbun sampai elevasi yang diinginkan.2. Tipe ini hanya cocok bila tanah fondasi berada di dekat permukaan tanah. Penggalian tanahyang terlalu dalam mahal, karena tanah jenuh cenderung longsor ke dalam lubang galian.3. Tanah pendukung sering tidak padat, karena pemadatanndi dalam air sangat sulit.