makalah pkn apai siap print.pdf

Upload: aditya-gobel

Post on 02-Mar-2016

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Makalah

    PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

    Oleh

    Syafar Abidin Pakaya

    Nim : 621412014

    Kelas : A

    JURUSAN PETERNAKAN

    FAKULTAS ILMU-ILMU PERTANIAN

    UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

    2013

  • i

    KATA PENGANTAR

    Assalamu alaikum warahmatullahi wabaraktuh

    Puji syukur kita penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah

    memberikan nikmatNya, yakni nikma kesehatan dan kesempatan sehingga

    penyusunan makalah yang berjudul ini dapat selesai dengan baik.

    Dalam penyusunan makalah ini penyusunn menyadari bahwa isi dari

    makalah ini masih kurang sempurna namun penyusun berharap semua isi makalah

    ini dapat dimengerti, baik untuk peryusun ataupun para pembaca sekalian. Ucapan

    terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam mengumpulkan

    materi, untuk dosen pengampu yang telah mengarahkan saat sebelum makalah ini

    disusun, dan kepada teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam penyusunan

    makalah ini

    Gorontalo, April 2013

    Penyusun

  • ii

    DAFTAR ISI

    Hal

    KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1.Latar Belakang ........................................................................................ 1

    1.2.Rumusan Masalah ................................................................................... 1

    1.3.Tujuan Penyususnan ............................................................................... 1

    1.4.Manfaat ................................................................................................... 2

    BAB II PEMBAHASAN

    2.1.Pengertian Sengketa Internasional .......................................................... 3

    2.2.Penyelesaian Sengketa Internasional Melalui Mahkamah Internasional 4

    2.3.Penyelesaian Sengekta Dibawah Pengawasan PBB ............................... 6

    2.4.Penyelesaian Sengekta Internasional Dengan Cara Kekerasan .............. 7

    2.5.Penyebab Sengketa Internasional ........................................................... 7

    BAB III PENUTUP

    3.1. Kesimpulan .............................................................................................. 10

    3.2. Saran ........................................................................................................ 10

    DAFTAR PUSTAKA

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.Latar Belakang

    Dalam suatu hubungan hukum yang terjadi antara para pihak tidak selalu

    berjalan dengan lancar, namun adakalanya timbul ketidak serasian yang kemudian

    menimbulkan sengketa diantara para pihak tersebut. Dalam hal terjadi sengketa

    inilah diperlukan suatu usaha untuk menyelesaikan sengketa tersebut secara damai

    Salah satu penyelesaian sengketa internasional secara damai yaitu

    melaluikonsiliasi (Conciliation) adalah suatu bentuk penyelesaian sengketa di

    mana pihak ketiga mengupayakan pertemuan diantar pihak-pihak yang

    bersengketa untuk mencapai perdamaian. Pihak ketiga sebagai konsiliator tidak

    harus duduk bersamadalam perundingan dengan para pihak yang bersengketa

    akan tetapi lebih mengarah pada hal berupa mengupayakan agar para pihak mau

    bertemu untuk berunding dalam rangka mencapai perdamaian dan menyediakan

    fasilitas dan pelayanan demilancarnya perundingan. Dalam hal ini penulis ingin

    memberi pengertian lebih mendalam mengenai konsiliasi ini.

    1.2. Rumusan Masalah

    Masalah-masalah yang akan di bahas :

    1. Penyebab sengketa internasional

    2. Cara penyelesaian senketa internasional.

    1.3. Tujuan Penyusunan

    Untuk mengetahui sengketa internasional.

    1. Untuk memberikan solusi terbaik dari masalah-masalah yang ada.

    2. Untuk mengetahui seberapa jauh penyelesaian sengketainternasional melalui

    konsiliasi dalam penerapan hukum yang berlaku .

  • 2

    1.4. Manfaat

    Manfaat penulisan makalah ini adalah :

    1. Memberikan kontribusi kepada ilmu pengetahuan hukumtentang penyelesaian

    sengketa internasional melaluikonsiliasi di Indonesia.

    2. Sebagai sumbangan referensi bagi hukum tentang penyelesaian sengeta

    internasional melalui konsiliasikhususnya di Indonesia.

    3. Memberikan pengetahuan serta wawasan baik secarateoritis maupun secara

    praktis terutama mengenai penyelesaian sengketa internasional.

  • 3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1. Pengertian Sengketa Internasional Pengertian dasar sengketa (termasuk perbedaan pendapat,

    perselisihan,ataupun konflik) adalah hal yang lumrah dalam kehidupan

    bermasyarakat, yang dapat terjadi saat dua orang atau lebih berinteraksi pada

    suatu peristiwa/ situasidan mereka memiliki persepsi, kepentingan, dan keinginan

    yang berbeda terhadap peristiwa/ situasi tersebut.

    Sengketa internasional adalah suatu perselisihan antara subjek-subjek

    hukum internasional mengenai fakta, hukum atau politik dimana tuntutan atau

    pernyataan suatu pihak ditolak, dituntut balik atau diinkari oleh pihak lainnya.

    Sengketa Internasional juga bisa diartikan sebeagai perselisihan yang trjadi antara

    negara dengan negara, individu dengan individu, atau negara dengan

    badan/lembaga yang menjadi subjek hukum internasional. Pengertian dasar

    sengketa (termasuk perbedaan pendapat, perselisihan,ataupun konflik) adalah hal

    yang lumrah dalam kehidupan bermasyarakat, yang dapat terjadi saat dua orang

    atau lebih berinteraksi pada suatu peristiwa/ situasidan mereka memiliki persepsi,

    kepentingan, dan keinginan yang berbeda terhadap peristiwa/ situasi tersebut.

    Pengertian konsiliasi yaitu suatu cara untuk menyelesaikan sengketa

    internasional mengenai keadaan apapun dimana suatuKomisi yang dibentuk oleh

    pihak-pihak, baik yang bersifat tetap atau ad hoc untuk menangani suatu sengketa

    , berada pada pemeriksaan yang tidak memihak atassengketa tersebut dan

    berusaha untuk menentukan batas penyelesaian yang dapatditerima oleh pihak-

    pihak, atau memberi pihak-pihak, pandangan untuk menyelesaikannya, seperti

    bantuan yang mereka pinta.Konsiliasi merupakan kombinasi antara penyelidikan

    (enquiry) danmediasi (mediation). Perbedaan diantaranya yaitu konsiliator

    memiliki peranintervensi yang lebih besar daripada mediator, dalam konsiliasi

    pihak ketiga(konsiliator) secara aktif memberikan nasihat atau pendapatnya untuk

    membantu para pihak menyelesaikan sengketa. Mediator hanya mempunyai

    kewenanganuntuk mendengarkan, membujuk dan memberikan inspirasi bagi para

    pihak.Mediator tidak boleh memberikan opini atau nasihat atas suatu fakta atau

    masalah (kecuali diminta oleh para pihak). konsiliasi merupakan proses dari suatu

  • 4

    penyelidikan tentang fakta-fakta para pihak dapat menerima atau menolak

    usulanrekomendasi resmi yang telah dirumuskan oleh badan independen.

    2.2. Penyelesaian Sengketa Internasional Melalui Mahkamah Internasional

    Umumnya, metode-metode pnyelesaian sengketa internasionall melalui

    Mahkamah Internasional digolongkan dalam dua kategori, yaitu :

    1. Cara-cara penyelesaian damai, yaitu apabila para pihak trlah fapat mnyepakati

    untuk menemukan suatu solusi yang bersahabat.

    2. Cara-cara penyelesaian secara paksa atau dengan kekerasan, yaitu apabila

    solusi yang dipakai atau yang dikenakan adalah melalaui kekerasan.

    Di bawah ini akan dibahas metode-metode penyelesaian sengketa internasional

    tersebut.

    1. Cara Penyelesaian Damai Atau Bersahabat

    A. Arbitrase

    Arbitrase adalah penyerahan sengketa secara sukarela kepada pihak ketiga

    yang netral serta putusan yang dikeluarkan sifatnya final dan mengikat. Badan

    arbitrase dewasa ini sudah semakin populer dan semakin banyak digunakan dalam

    menyelesaikan sengketasengketa internasional. Penyerahan suatu sengketa kepada

    arbitrase dapat dilakukan dengan pembuatan suatu compromis, yaitu penyerahan

    kepada arbitrase suatu sengketa yang telah lahir; atau melalui pembuatan suatu

    klausul arbitrase dalam suatu perjanjian sebelum sengketanya lahir (clause

    compromissoire). Penyelesaian sengketa internasional melalui arbitrase

    internasional adalah pengajuan sengketa internasional kepada arbitrator yang

    dipilih secara bebas oleh para pihak, yang memberi keputusan dengan tidak harus

    terlalu terpaku pada pertimbangan-pertimbangan hukum. Arbitrase adalah

    merupakan suatu cara penerapan prinsip hukum terhadap suatu sengketa dalam

    batas-batas yang telah disetujui sebelumnya oleh para pihak yang bersengketa.

    Hal-hal yang penting dalam arbitrase adalah :

  • 5

    (1). Perlunya persetujuan para pihak dalam setiap tahap proses arbitrase, dan

    (2). Sengketa diselesaikan atas dasar menghormati hukum. (Burhan Tsani, 1990;

    211)

    Secara esensial, arbitrase merupakan prosedur konsensus, karenanya

    persetujuan para pihaklah yang mengatur pengadilan arbitrase. Arbitrase terdiri

    dari seorang arbitrator atau komisi bersama antar anggota-anggota yang ditunjuk

    oleh para pihak atau dan komisi campuran, yang terdiri dari orang-orang yang

    diajukan oleh para pihak dan anggota tambahan yang dipilih dengan cara lain.

    Pengadilan arbitrase dilaksanakan oleh suatu panel hakim atau arbitrator yang

    dibentuk atas dasar persetujuan khusus para pihak, atau dengan perjanjian

    arbitrase yang telah ada. Persetujuan arbitrase tersebut dikenal dengan compromis

    (kompromi) yang memuat:

    1. persetujuan para pihak untuk terikat pada keputusan arbitrase;

    2. metode pemilihan panel arbitrase;

    3. waktu dan tempat hearing (dengar pendapat);

    4. batas-batas fakta yang harus dipertimbangkan, dan;

    5. prinsip-prinsip hukum atau keadilan yang harus diterapkan untuk

    mencapai suatu kesepakatan. (Burhan Tsani, 1990, 214)

    B. PENYELESAIAN YUDISIAL.

    Penyelesaian yudisial adalah suatu cara penyelesaian sengketa

    internasional melalui suatu pengadilan internasional yang dibentuk sebagaimana

    mestinya, dengan memberlakukan kaidah-kaidah hukum. Lembaga pengadilan

    internasional yang berfungsi sebagai organ penyelesaian yudisisal dalam

    masyarakat internasional adalah Internatonal Court Of Justice

    C. RUJUK

    Rujuk adalah penyelesaian sengketa melalui usahaa penyesuaian pendapat

    antara pihak-pihak yang bersengketa secara kekeluargaan. Rujuk dapat dilakukan

    dengan cara sebagai berikut :

    1. Negoisasi, yaitu perundingan antara pihak yang bersengketa sebagai sarana

    uuntuk menetapkan sikap tentang masalah yang disengketakan.

  • 6

    2. Mediasi, yaitu bantuan jasa baik dari pihak ketiga. Dalam mediasi peran pihak

    ketiga akan lebih aktif, misalnya mempertemukan pihak-pihak yang yang

    bersengketa, memberikan saran-saran agar sengketa dapat diselesaikan secara

    damai dan sebgainya.

    3. Konsiliasi, dapat diartika secara luas dan secara sempit. Secara luas adalah

    penyelesaian sengketa dengan pihak ketiga tidak memihak. Sedangkan secara

    sempit konsiliasi berarti penyerahan sengketa pada suatu panitia. Panitia

    tersebut menyelidiki persengketaaan antara kedua belah pihak kemudian akan

    memberikan usul. Konsiliasi adalah cara penyelesaian sengketa yang sifatnya

    lebih formal dibanding mediasi. Konsiliasi adalah suatu cara penyelesaian

    sengketa oleh pihak ketiga atau oleh suatu komisi konsiliasi yang dibentuk

    oleh para pihak. Komisi tersebut bisa yang sudah terlembaga atau ad hoc

    (sementara) yang berfungsi untuk menetapkan persyaratanpersyaratan

    penyelesaian yang diterima oleh para pihak. Namun putusannya tidaklah

    mengikat para pihak.

    4. Melalui penitia penyelidik, panitia penyelidik brtugas mengadakan

    penyelidikan kepastian peristiwa dan kemudian menyiapkan penyelesaian

    yang disepakati.

    2.3. Penyelesaian Sengekta Dibawah Pengawasan PBB

    Untuk menyelesaiakn sengketa secara damai, PBB dapat menempuh

    melalui dua jalan, yaitu melalui poloik (dilakukan oleh Majelis Umum dan Dewan

    Keamanan PBB), dan secara hukum (dilakukan oleh Mahkamah Internasional).

    Sengketa yang penyelesaiannya ditangani oleh Dewan Keamanan

    digolongkan menjadi :

    1. Sengketa yang membahayakan perdamaian dan keamanan internasional.

    Setelah melalui beberapa pertimbangan, Dewan Keamana dapat memberikan

    rekomendasi ara yang tepat untuk menyelesaiakan sengketa.

    2. Peristiwa ancaman perdamaian, pelanggaran perdamaian atau agresi. Dalam

    peristiwa ini, Dewan Keamana berwenang merekomendasikan cara-cara guna

    memulihkan perdamaian dan keamanan.

  • 7

    A. PERADIALAN INTERNASIONAL

    Penyelesaian sengketa melalui peradilan internasional adalah penyelesaian

    secara hukum internasional. Peradilan internesional tidak hanya diselenggarakan

    oleh Mahkamah Internasional tapi juga oleh badan peradilan internasional lain

    dengan persetujuan pihak-pihak yang bersengketa.

    2.4. Penyelesaian Sengekta Internasional Dengan Cara Kekerasan

    a. Blokade Masa Damai

    Blokade adalah pengepungnan wilayah untuk memutuskan hubungan

    wilayah untuk memutuskan hubungan wilayah itu dengan pihak luar, misalnya

    pengepungan suatu kota atau pelabuhan.

    b. Pertikaian Senjata

    Adalah pertentangan yang disertai penggunaan kekerasan denga tujuan

    menundukkan lawan dan menetapkan perdyaratan damai secara sepihak.

    c. Reprisal

    Adalah pembalasan yang dilakukan olehsuatu negara terhadap tindakan

    yang melanggar hukum dari negara lawan dari suatu pertikaian. Misalnya

    pemboikotan barang, dll.

    d. Retorasi

    Adalah pembalasan yang dilakukan oleh suatu negara terhadap tindakan

    yang tidak pantas dari negara lain. Midalnya pengetatan hubungan diplomatik,

    penghapusan hak istimewa diplomatik , dan lain-lain.

    2.5. Penyebab Sengketa Internasional

    Sengketa internasional bukan saja mencakup sengketa sengketa antar

    negara. Akan tetapi sengketa internasional dapat mencakup kasus - kasus lain

    yang berada dalam lingkup peraturan internasional. Beberapa sengketa

    internasional itu antara lain salah satu pihak tidak memenuhi kewajiban dalam

    perjanjian internasional, perbedaan dan penafsiran mengenai isi perjanjian

    internasional, perebutan sumber- sumber ekonomi pengaruh ekonomi, politik,

    atau keamanan regional dan internasional, intervensi terhadap kedaulatan negara

  • 8

    lain serta penghinaan terhadap harga diri bangsa. Masalah-masalah yang

    menyebabkan sengketa internasional adalah :

    A. Intervensi

    Adalah tindkan suatu negara untuk mncampuri urusan negara lain.

    Intervensi bertentangan dengan hukum internasional bila :

    1. Campur tangan tersebut bertentangan dengan kehendak negara yang dicampuri,

    2. Campur tangan tersebut mengganggu kemerdekaanpolitik negara yang

    dicampuri.

    B. Penyerahan (ekstradisi)

    Adalah penyerahan seseorang yang di tuduh melakukan tindakan pidana

    atau sudah dijatuhi hukuman oleh suatu negara, dan bersembunyi atau melarikan

    diri ke negara lain untuk dikembalikan ke negara asal. Orang yang dapat

    diekstradisi adalah :

    1. Warga negaranya sendiri

    2. Warga negara dari negara yang telah memiliki perjanjian ekstradisi.

    C. Suaka (Asylum)

    Adalah perlindungan yang diberikan oleh suatu negara kepada warga

    negara dari negara lain. Pemberian suaka didasarkan dua kepentingan, yaitu

    pertimbangan kemanusiaan dan pertimbangan politik. Pemberian suaka ini

    biasanya akan memperburuk hubungan antara negara yang memberikan suaka

    dengan negara yang warga negaranya mendapatkan suaka.

    D. Hukum Netralitas

    Adalah suat sikap negara yang tidak turut berperang dan tidak ikut dalam

    permusuhan.

    E. Politis (Adanya Pakta Pertahanan atau Pakta Perdamaian )

    Pasca perang dunia kedua (1945) muncul 2 blok kekuatan besar, yaitu blok

    barat (liberal, membentuk pakta ketahabab NATO,) dibawah pimpinan Amerika

    dan blok timur (komunis, membentuk pakta pertahanan Waraswa) dipimpin Uni

    Soviet. Kedua blok tersebut , saling berebut pengaruh dibidang ideologi dan

  • 9

    ekonomi serta saling berlomba memprkuat senjata. Akibatnya , sering terjadi

    konflik (senketa) di berbagai negara yang menjadi korban.

    F. Suatu Wilayah Teritorial.

    Wilayah teritorial menjadi sangat kompleks manakala wilayah tersebut

    menjadi sengketa saling mengklaim antarneagra yang berbeda. Misalnya,

    masalah kepulauan Sipadan-Lingitan antara pemerintah Indonesia dengan

    malaysia. Yang akhirnya berdasarkan penetapan Mahkamah Internasional kedua

    pulau tersebut dimenangkan oleh Malaysia.

    G. Pengembangan Senjata Nuklir atau Senjata Biologi.

    Negara-negara selain yang memiliki hak veto di PBB dan pemenang

    Perang Dunia ke-II, sulit untuk mendapat kepercayaan dunia internasional dalam

    mengembangkan berbagai senjata yang berbasis teknologi nuklir dan biologi.

    Mereka akan selalu dicurigai dan dianggap sebagai destabilitas untuk kawasan

    sekitarnya. Misalnya, Korea Utara dan Iran sampai hari ini masih dicurigai

    Amerika dan sekutunya, karena kepemilikan senjata nuklir.

    H. Permasalahan Terorisme

    Kasus Amerika-Afghanistan, kasusu ini diawali peristiwa 11 november

    2001 atau peristiwa serangan teroris terhadap gedung World Trade Center dan

    gedung Petagon di Amerika. Amerika menduga serangan tersebut dilakukan oleh

    kelompok Islam Al-Qaeda (afghanistan) pmpinan Osama Bin Laden. Dampak

    peristiwa ini adalah serangan/invasi Amerika dan sekutunya terhaadap negara

    Afghanistan, Irak, dan Somalia (negara-negara yang dianggap sarang teroris)

    I. Ketidakpuasan Terhadap Rezim Yang Berkuasa

    Pemerintah dalam melaksanakan kekuasaannya, dirasakan kurang adil

    oleh sebaigan masyarakat atau daerah sehingga menuntut adanya otonomi lebih

    luas ataupun sparatis (pemisahan untuk merdeka). Contoh, kasus GAM (Gerakan

    Aceh Merdeka) di Indonesia yang menuntut kemerdekaan.

    J. Prebutan Sumber-Sumber Ekonomi.

  • 10

    BAB III

    PENUTUP

    3.1. Kesimpulan

    Hubungan antarnegara yang melahirkan Hukum Internasional sangat

    banyak bermanfaat bagi negara-negara yang mengadakan hubungan internasional.

    Ternyata hukum internasional juga banyak dilanggar oleh negara-negara yang

    mengadakan hubungan internasional. Sengketa internasional dapat diselesaikan

    denga cara damai, dan juga ada beberapa negara yang memilih jalan kekerasan.

    3.2. Saran

    Secara pribadi maupun sebagai bangsa Indonesia haruslah dapat

    memberikan kontribusi secara aktif dan perdamaian dunia. Sikap positif ini harus

    dapat kita tunjukkan apabila kita sebagai negara berdaulat terlibat suatu sengketa

    dengan negara lain diserahkan kepada Mahkamah Internasional. Namun

    demikian, lebih jauh kita berharap agar jangan sampai ada persengketaan.

    Semoga makalah ini dapat diterima oleh semua pihak. Kami sebagai

    penyusun mengaharapkan kepada pembaca supaya dapat mengkritik mekalah ini

    untuk tujuan membangun bagi kebaikan menadatang. Karena kami yakin masih

    banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat

    bermanfaat baik untuk penyusun maupun pembaca.

  • 11

    DAFTAR PUSTAKA

    http://adlisyahyusri.blogspot.com/