makalah pigmen

29
MAKALAH PERAWATAN KULIT WAJAH BERPIGMENTASI Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perawatan Kulit Khusus Dosen Pengampu : Ade Novi Nurul Ihsani, S.Pd, M.Pd Widya Puji Astuti, S.Pd Oleh: Nama: Disca Violita (5402411011) Ifa Nurhayati (5402411014) Asmara C. D. A. P (5402411015) Ida Dessy Arisanti (5402411016) Riris Dian A (54024110) Rombel: 3

Upload: discaviolita26

Post on 25-Oct-2015

2.084 views

Category:

Documents


261 download

DESCRIPTION

MAKALAH KECANTIKAN

TRANSCRIPT

MAKALAH

PERAWATAN KULIT WAJAH BERPIGMENTASI

Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perawatan Kulit Khusus

Dosen Pengampu : Ade Novi Nurul Ihsani, S.Pd, M.Pd

Widya Puji Astuti, S.Pd

Oleh:

Nama: Disca Violita (5402411011)

Ifa Nurhayati (5402411014)

Asmara C. D. A. P (5402411015)

Ida Dessy Arisanti (5402411016)

Riris Dian A (54024110)

Rombel: 3

TEKNOLOGI JASA & PRODUKSI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayahNya sehingga Penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Perawatan Kulit

Wajah Berpigmentasi’’ dengan baik.

Makalah ini diharapkan dapat membantu dan menunjang keberhasilan proses belajar

kami. Agar Penulis dapat memenuhi kriteria penilaian pada mata kuliah Perawatan Kulit

Khusus. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuan dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada Ibu Ade Novi

Nurul Ihsani, S.Pd, M.Pd dan Ibu Widya Puji Astuti, S.Pd selaku dosen mata kuliah

Perawatan Kulit Khusus sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Akhir kata, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyajian makalah ini masih

banyak kekurangan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun demi peningkatan mutu penulisan dan penyajian makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Penulis

2

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR................................................................................................ 2

DAFTAR ISI............................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 4

1.3 Tujuan....................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Perawatan Kulit Wajah................................................................ 6

2.2 Definisi Kulit Wajah Berpigmentasi......................................................... 6

2.3 Faktor Penyebab Terjadinya Gangguan Pigmentasi ................................ 7

2.4 Jenis-jenis Kulit Wajah Berpigmentasi

a. Jenis-jenis Hyperpigmentasi dan Tanda-Tandanya ..........................

b. Jenis-Jenis Hypopigmentasi dan Tanda-Tandanya ............................

2.5 Perawatan Kulit Wajah Berpigmentasi

a. Alat, Bahan atau Lenan, Kosmetik ....................................................

b. Kesehatan dan Keselamatan Kerja .....................................................

c. Langkah Kerja Dalam Perawatan

Kulit Wajah Berpigmentasi ...............................................................

d. Berkemas ............................................................................................

e. Nasehat/saran untuk klien ..................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 19

3.2 Saran.......................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 20

3

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengaruh lingkungan seperti pergantian cuaca, angin kencang, sinar matahari, dan

pengaruh dari dalam, seperti makanan yang dikonsumsi sehari-hari, perubahan hormon dan

metabolisme tubuh memberikan dampak terhadap kondisi kulit. Untuk menjaga kondisi kulit

agar tetap sehat dan terhindar dari kemungkinan timbulnya kelainan kulit, diperlukan

penanganan khusus dalam perawatannya.

Mandi dan membasuh muka adalah hal yang biasa dilakukan oleh seseorang. Namun

perawatan yang demikian tidaklah cukup dan kemungkinan akan mengakibatkan kulit

menjadi kering karena pemakaian sabun kurang sesuai bagi kulit.

Kulit mempunyai sifat dan karakteristik tertentu, sehingga memerlukan perawatan

secara kosmetik. Perawatan kosmetik adalah perawatan yang dilakukan dengan menggunakan

bahan-bahan yang dapat memperbaiki kondisi kulit. Mengingat kedaan kulit muka yang tidak

mungkin terbebas dari kotoran baik debu atau kotoran dari sisa kosmetik rias (make up) yang

melekat pada kulit muka yang dapat menimbulkan beberapa gangguan pada kulit, maka

diperlukan perawatan yang rutin dan teratur.

Perawatan kulit muka dapat dilakukan sehari-hari dan dapat dilakukan sendiri yang

meliputi pembersih (cleansing) dan penyegar (toning). Jenis perawatan ini dilakukan sebelum

merias muka dan malam sebelum tidur. Ada juga perawatan yang dilakukan dalam jangka

waktu tertentu (1-2 minggu sekali atau 1 bulan sekali) adalah perawatan secara lengkap yang

meliputi pembersih, penyegaran, pengurutan, dan masker.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka rumusan masalahnya adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana Konsep Perawatan Kulit Wajah ?

2. Apakah Definisi dari Kulit Wajah Berpigmentasi ?

3. Apakah Faktor Penyebab Terjadinya Gangguan Pigmentasi ?

4

4. Jenis-jenis Kulit Wajah Berpigmentasi

a. Apa saja Jenis-jenis Hyperpigmentasi dan Tanda-Tandanya ?

b. Apa saja Jenis-Jenis Hypopigmentasi dan Tanda-Tandanya ?

5. Perawatan Kulit Wajah Berpigmentasi

a. Alat, Bahan atau Lenan, Kosmetik apa saja yang diperlukan dalam perawatan

kulit muka berpigmentasi dan bagaimana Cara Perawatan Kulit Wajah

Berpigmentasi ?

b. Bagaimana Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam perawatan kulit wajah

berpigmentasi?

c. Bagaimana Langkah Kerja Dalam Perawatan Kulit Wajah Berpigmentasi ?

d. Bagaimana berkemas setelah melakukan perawatan kulit wajah

berpigmentasi?

e. Apa sajakah Nasehat/saran yang harus disampaikan untuk klien ?

1.3 Tujuan

Dalam penulisan makalah ini, tujuan yang ingin dicapai adalah :

1. Mengetahui Konsep Perawatan Kulit Wajah

2. Menegtahui Definisi dari Kulit Wajah Berpigmentasi

3. Mengetahui Faktor Penyebab Terjadinya Gangguan Pigmentasi

4. Mengetahui Jenis-jenis Kulit Wajah Berpigmentasi

a. Jenis-jenis Hyperpigmentasi dan Tanda-Tandanya

b. Jenis-Jenis Hypopigmentasi dan Tanda-Tandanya

5. Mengetahui Perawatan Kulit Wajah Berpigmentasi

a. Alat, Bahan atau Lenan, Kosmetik

b. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

c. Langkah Kerja Dalam Perawatan Kulit Wajah Berpigmentasi

d. Berkemas

e. Nasehat/saran untuk klien

5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Perawatan Kulit Wajah

Kulit wajah yang saat muda halus dan kencang, semakin bertambah usia, semakin

menunjukkan tanda-tanda penuaan seperti kerut, keriput, garis halus dan flek hitam. Proses

penuaan pada kulit terjadi karena kulit tidak dapat lagi menghasilkan banyak kolagen dan

elastin, yang fungsinya untuk mengencangkan dan mengenyalkan kulit. Penurunan produksi

kolagen dan elastin dialami oleh orang-orang yang berusia di atas 30 tahun, karena kulitnya

semakin tua, semakin menipis dan kering.

Banyak cara dapat dilakukan untuk memperlambat proses penuaan dan tetap awet

muda, salah satunya dengan melakukan perawatan wajah sejak dini secara rutin. Perawatan

wajah sebaiknya dilakukan sesuai dengan kondisi kulit. Dewasa ini sudah banyak produk

kosmetik perawatan kulit wajah yang sesuai dengan jenis kulit, mulai yang tradisional sampai

modern yang kesemuanya memberikan solusi untuk merawat dan mengatasi berbagai

masalah kulit. Seiring dengan gerakan kembali ke alam, tidak sedikit yang menggunakan

bahan-bahan alami untuk merawat kecantikan. Perawatan kulit wajah pada umumnya

memiliki tujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan dan fungsi kulit serta

memperindah wujud luar kulit yakni agar kulit wajah terasa nyaman, lembut, bersih, putih,

halus, lembab berembun dan bersinar.

Perawatan wajah yang dilakukan secara rutin memberikan beberapa keuntungan

sebagai berikut : kulit wajah bersih, meningkatkan sirkulasi darah pada bagian wajah,

mendorong kegiatan susunan kelenjar, mengendorkan urat-urat syaraf, memelihara bentuk

otot, memperkuat jaringan urat yang lemah, mencegah timbulnya gangguan atau penyakit

kulit, mencegah timbulnya keriput, menyempurnakan kulit wajah dan awet muda.

2.2 Definisi Kulit Wajah Berpigmentasi.

Kulit berpigmentasi adalah kondisi kulit yang mengalami perubahan sehingga terjadi

warna kulit yang tidak merata berupa bercak-bercak/flek yang tidak sama dengan warna kulit

aslinya. Bercak kulit tersebut terjadi karena adanya gangguan sel melanosit dalam

membentuk zat warna kulit yang disebut melamin atau pigmen. Gangguan sel melanosit

dapat berupa kegagalan atau tidak dapat memproduksi melamin/pigmen sehingga akan terjadi

6

bercak putih, disebut sebagai hypopigmentasi. Sedangkan gangguan sel melanosit yang

berlebihnya produksi melamin/pigmen namun tidak merata sehingga terjadi bercak-bercak

coklat, biru, merah, ataupun hitam disebut sebagai hyperpigmentasi .

2.3 Faktor Penyebab Terjadinya Gangguan Pigmentasi

1. Sinar matahari

Sinar matahari merupakan salah satu faktor lingkungan luar yang dapat

mengakibatkan gangguan pigmentasi. Kulit orang Indonesia termasuk tipe kulit yang mudah

mengalami pigmentasi. Sinar matahari memancarkan sinar ultra violet di mana sinar

tersebut mempunyai efek buruk terhadap kulit, sehingga orang perlu menghindari pajanan

sinar matahari tersebut dalam waktu lama.

2. Genetik/keturunan

Pada orang tertentu sering mengalami kondisi kulit hyperpigmentasi maupun

hypopigmentasi yang disebabkan faktor keturunan. Bila hal ini terjadi maka akan sulit untuk

dihindari maupun ditanggulangi.

3. Hormonal

Terjadinya gangguan hormon yang berpengaruh pada pigmen, misalnya pada masa

kehamilan, masa menopause ataupun minum pil KB.

4. Usia

Pada usia lanjut ada kecenderungan timbul hyperpigmentasi yang berupa bercak

merah, coklat, biru hingga hitam. Hal ini disebabkan oleh struktur kulit yang secara anatomis

dan fisiologis mengalami perubahan.

5. Bahan-bahan kimia

Pada orang tertentu sering mengalami kondisi kulit hyperpigmentasi maupun

hypopigmentasi yang disebabkan oleh bahan-bahan kimia terutama bahan-bahan kimia

bersifat keras seperti yang terkandung dalam obat panu, deterjen dan sebagainya.

6. Faktor mekanis

7

Misalnya tersentuh knalpot dalam kondisi panas, tersiram air panas, sehingga merusak

jaringan kulit.

7. Penyakit kulit kronis

Orang yang menderita penyakit kulit kronis sehingga menimbulkan bercak-bercak

pada kulit.

2.4 Jenis-jenis Kulit Wajah Berpigmentasi

a. Jenis-jenis Hyperpigmentasi dan Tanda-Tandanya

Warna kulit manusia ditentukan oleh berbagai faktor, yang terpenting adalah jumlah

pigmen melanin kulit, peredaran darah, tebal tipisnya lapisan tanduk dan adanya zat-zat

warna lain yang bukan melanin yaitu darah dan kalogen. Dalam keadaan normal, melanin

dihasilkan secara teratur oleh sel melanosit. Melanin, selain memberi warna pada kulit, juga

berfungsi melindungi kulit dari terpaan sinar matahari yang dapat merusak struktur kulit, dan

kulit menjadi gelap. Melanin sangat berguna melindungi kulit terhadap penyinaran sinar ultra

violet. Pembentukan pigmen melanin dirangsang oleh sinar ultra violet. Kelainan pada proses

pembentukan pigmen melanin kulit, yaitu :

1. Melanosis

Salah satu penyakit melanosis adalah melasma (chloasma), yaitu adanya bercak-

bercak berwarna coklat muda hingga coklat kehitaman (hiperpigmen- tasi) di kulit muka

yang sangat khas seperti di daerah pipi, dahi dan bibir atas. Melasma sering timbul karena

kehamilan, pil kontrasepsi, pemakaian kosmetik dan sinar matahari. Melasma karena

kehamilan, dapat menghilang setelah melahirkan. Melasma karena kosmetika terjadi karena

fotosensitisasi oleh zat tertentu seperti zat pemutih. Zat ini menyebabkan kulit lebih rentan

terhadap sinar ultra violet sehingga lebih mudah dan cepat membentuk melanin.

Gambar 1.1

Melasma (Chloasma)

8

2. Lentigo

Lentigo adalah terjadinya hyperpigmentasi yang berbentuk

bercak kecil-kecil berwarna coklat kehitaman. Kelainan ini

dimulai satu persatu dan semakin bertambah banyak hingga

mengenai seluruh tubuh terutama pada daerah yang Gambar 1.2

terpajan sinar matahari. Lentigo yaitu sejenis naevus pigmentosus Lentigo

yang terlihat menyerupai ephilides, licin berwarna coklat tua.

Lentigo tidak akan memudar walaupun dalam musim

dingin, serta dapat pula terjadi di bagian tubuh yang

tertutup pakaian.

3. Freckles/ephilides

Disebut juga Sproeten di mana kelainan ini banyak

terdapat pada bangsa kulit putih pada usia 5 tahun ke atas. Faktor

utama yang mendorong timbulnya freckles adalah pajanan

sinar matahari, sehingga pada orang kulit putih akan lebih Gambar 1.3

timbul pada musim panas dan musim dingin akan hilang Freckles/ephilides

dengan sendirinya.

4. Adison

Adalah bercak kehitaman yang akhirnya menular ke seluruh tubuh. Kelainan ini

karena produksi hormon "corticosteroid" berkurang dan melibatkan proses melamin pada

kulit.

5. Melanoderma

Kelainan hyperpigmentasi berupa bercak kecoklatan karena peradangan atau

inflamasi misalnya karena luka bakar, terkena knalpot, terkena obat-obatan keras seperti obat

panu, spiritus ataupun alergi kosmetik tertentu.

b. Jenis-Jenis Hypopigmentasi dan Tanda-Tandanya

Hypopigmentasi merupakan kelainan yang berwarna putih akibat adanya kegagalan

sel melanosit dalam membentuk melamin/pigmen sehingga terjadi bercak putih. Kelainan

hypopigmentasi pada dasarnya tidak dapat dicegah bila penyebabnya adalah faktor

9

keturunan/genetik. Perawatan hypopigmentasi hanya dapat dilakukan kamuflage secara

kosmetik. Macam-macam hypopigmentasi antara lain:

1. Leukoderma

Leukoderma terjadi pada daerah setempat yang melanositnya

rusak, karena adanya faktor yang merusak melanosit tersebut seperti

berikut ini:

a. Adanya luka bakar pada kulit sehingga terjadi jaringan

parut, Gambar 1.4

b. Pemakaian deterjen yang mengandung Leukoderma

fenol

c. Setelah mengandung exeem kronis,

d. Sering menggunakan sarung tangan kronis,

e. Terjadinya inflamasi/terkena knalpot.

2. Albino

Terjadinya hypopigmentasi di seluruh tubuh (kulit, rambut,

mata) di mana kulit menjadi putih kemerahan. Kelainan ini

merupakan warisan yang diturunkan. Albino dapat mengenai Gambar 1.5 Albino

pada semua ras/bangsa. Bagi orang yang hidup di daerah tropis perlu menghindari sinar

matahari yang dapat merusak kulit.

3. Vitiligo

Vitiligo adalah gangguan pigmentasi pada kulit

yang ditandai dengan terjainya bercak-bercak putih karena

kehilangan melanin. Kelainan ini terjadi secara turun

temurun. Bercak ini dapat berukuran besar atau kecil,

berbentuk bulat atau tidak menentu tetapi bila bersatu bisa

menjadi lebih besar. Bercak-bercak ini lebih sensitif

terhadap Gambar 1.6

Vitiligo

sinar matahari. Vitiligo lebih banyak terjadi di daerah tropik, terutama pada orang-orang

berkulit gelap. Biasanya terjadi pada usia 30 tahun baik wanita maupun pria. Penyebab utama

tidak diketahui, namun sekitar 30% merupakan faktor keturunan.

10

2.5 Perawatan Kulit Wajah Berpigmentasi

Kosmetika yang dipergunakan untuk perawatan kulit berpigmen yaitu kosmetika yang

mengandung bahan-bahan yang sifatnya mencegah atau mengurangi timbulnya hyper

pigmentasi (bercak-bercak coklat), seperti tabir surya (sun cream) yang dapat melindungi

kulit dari sinar matahari, krim pemutih (bleaching cream, skin lightening) yang dapat

mengurangi bercak atau flek dan masker pemutih (bleach mask) untuk membersihkan kulit

secara mendalam, mengencangkan kulit, menghilangkan kerutan, melancarkan peredaran

darah dan menyegarkan kulit.

Perawatan kulit berpigmen sehari-hari pada prinsipnya hampir sama dengan

perawatan kulit menua, mulai dari pembersihan dengan menggunakan susu pembersih,

penyegaran, dan pemupuk-an, yang membedakan adalah pada perawatan kulit berpigmen

dilakukan bleaching pada malam hari untuk mengurangi kondisi pigmentasi pada kulit wajah.

Perawatan secara berkala untuk kulit berpigmen, yaitu dilakukan skin peeling baik

secara manual maupun secara elektrik, melakukan akupresure yaitu tindakan pemijatan

dengan sistem menekan pada titik-titik akupuntur yang dapat menimbulkan pengaruh secara

anatomis dan fisiologis kepada organ tubuh. Pengaruh tersebut berupa memperbaiki dan

memperlancar sirkulasi darah, memberikan kesegaran pada otot yang lelah, dan mengurangi

hiperpigmentasi. Pengobatan hyperpigmentasi dilakukan setelah pengurutan atau akupresure.

Pemakaian bleching cream dengan cara : oleskan secara tipis krim pemutih pada area yang

terdapat hiperpigmentasi, kemudian di atasnya oleskan masker sampai akhirnya disegarkan

dan poriporinya ditutup kembali. Dalam melakukan perawatan ada beberapa hal yang harus

diperhatikan, antara lain adalah:

a. Alat, Bahan, Lenan & Kosmetik yang digunakan dalam Perawatan Kulit Wajah

Berpigmentasi

1. Alat-alat

Gambar 1.7

11

Alat alat yang digunakan untuk perawatan kulit berpigmentasi adalah:

a) Waskom, berfungsi untuk menyimpan air panas dan dingin. Waskom yang

digunakan sebanyak 2 buah.

b) Mangkok masker, berfungsi untuk mencampur masker.

c) Cawan Kosmetik, berfungsi untuk menyimpan kosmetik yang akan dipakai.

d) Kuas masker, berfungsi untuk membantu mengoleskan masker pada wajah.

Sebaiknya dipilih kuas yang berbulu halus.

e) Spatula, berfungsi untuk membantu mengambil kosmetik yang bentuknya cream.

f) Pinset, berfungsi untuk mencabut bulu alis (merapikan alis).

g) Peeling brush, berfungsi untuk mengangkat sel-sel yang sudah mati.

2. Bahan dan Lenan

a) Seprei, berfungsi untuk menutupi facial bed agar kulit badan klien tidak langsung

bersentuhan dengan facial bed.

b) Selimut, berfungsi untuk menutupi klien pada waktu di atas facial bed agar leluasa

untuk bergerak,

c) Kamisol, berfungsi untuk melindungi klien pada bagian tubuh (bagian dada ke

bawah).

d) Handuk kecil, berfungsi melindungi badan pada bagian dada dan untuk

mengompres masker yang sudah kering.

e) Hair bando, berfungsi untuk melindungi rambut dari kosmetik.

f) Tutup kepala, berfungsi untuk melindungi rambut dari

kosmetik, dan agar rambut tidak berubah bentuknya.

g) Waslap, berfungsi untuk membantu mengangkat kosmetik

pada wajah setelah selesai perawatan dengan salah satu jenis

kosmetik.

h) Kapas, berfungsi untuk membantu menyerap kosmetik

penyegar guna menutup mata ketika dimasker.

i) Tissue, berfungsi untuk membantu membersihkan kosmetik

yang menempel pada kulit wajah setelah pemakaian salah Gambar 1.8

satu kosmetik perawatan. Bahan yang digunakan

untuk perawatan kulit berpigmentasi

j) Penutup mulut, berfungsinya untuk menutup mulut operator.

12

3. Kosmetika

Kosmetika untuk merawat dan atau menanggulangi hyperpigmentasi harus

mengandung bahan-bahan yang sifatnya dapat mengurangi ataupun mencegah timbulnya

hyperpigmentasi (bercak-bercak coklat). Kosmetika tersebut antara lain adalah sebagai

berikut:

Gambar 1.9

Kosmetik untuk perawatan kulit berpigmentasi

a) Tabir Surya

Kosmetika yang bersifat tabir surya (sun screen) maksudnya adalah kosmetika yang

dapat melindungi kult dari pajanan sinar matahari sehingga membatasi terjadinya

hyperpigmentasi/bercak-bercak kulit. Kosmetika tersebut pada dasarnya mengandung bahan-

bahan aktif yang dapat menghamburkan atau memantulkan sinar matahari. Contoh kosmetika

tersebut adalah : (a) Suncreen scream, (b) Sunblock cream, (c) Suncare cream.

Pemakaian kosmetika tersebut sangat dianjurkan terutama pada pagi hingga siang

hari.

b) Krim pemutih (bleaching cream)

Krim pemutih sering juga disebut sebagai skin lightening adalah kosmetik yang

mempunyai sifat dapat mengurangi bercak/flek pada kulit. Untuk perawatan sehari-hari, krim

pemutih boleh digunakan pada malam hari hanya pada area yang terdapat bercak/flek.

Sedangkan untuk perawatan secara berkala krim pemutih boleh digunakan pada tahap

sebelum pergolesan masker.

c) Masker Pemutih (bleach mask)

Adalah kosmetika yang digunakan pada waktu melakukan perawatan kulit secara

berkala di mana fungsi utama masker adalah untuk membersihkan kulit secara mendalam,

juga mengencangkan kulit/menghilangkan kerut- kerut kecil dan melancarkan peredaran

darah sehingga kulit terasa segar.

13

b. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

1. Melakukan sterilisasi atau sanitasi tangan dan alat-alat yang akan digunakan dalam

merawat.

2. Kuku tidak boleh panjang untuk menjaga kemungkinan akan tergores kulitnya.

3. Pemilihan kosmetik atau pemakaian kosmetika yang tetap sesuai dengan hasil

analisa.

4. Mematuhi adanya kontra indikasi.

c. Langkah Kerja Dalam Perawatan Kulit Wajah Berpigmentasi

1. Persiapan

a) Kosmetika, alat, bahan, dan lenan diatur di atas meja.

b) Area kerja harus bersih dan rapi.

c) Pribadi/beautycian memakai baju kerja bersih.

2. Pelaksanaan

a) Pembersihan

Lakukan pembersihan pada wajah dengan

menggunakan kosmetik pembersih. Pembersihan

dilakukan dengan gerakan (pengurutan) yang singkat.

14

Gambar 2.0

Pembersihan wajah

b) Diagnosis kulit

Sebelum melakukan perawatan terlebih dahulu

melaksanakan diagnosis kulit, diagnosa diisi sesuai

keadaan kulit model/klien diagnosis kulit gunanya untuk

menentukan jenis perawatan dan dapat memilih jenis

kosmetik yang sesuai.

Gambar 2.1

Diagnosis kulit

c) Pencabutan alis

Rambut alis dicabut dengan menggunakan pinset dan pencabutan dilakukan

searah dengan tubuh rambut.

Gambar 2.2

Pencabutan rambut alis

d) Pengelupasan sel tanduk (skin peeling)

Skin peeling dilakukan untuk mengelupas sel tanduk yang sudah mati sehingga

terjadi peremajaan/pembaharuan sel kulit. Teknik skin peeling dapat dilakukan

dengan dua cara yaitu :

1) Skin peeling secara manual

15

Skin peeling secara manual dilakukan dengan bantuan bantalan jari tangan

menggosok kosmetik yang telah diratakan pada kulit. Cara melakukan skin peeling

adalah sebagai berikut :

a) Kulit klien sudah dalam keadaan bersih.

b) Mata ditutup dengan kapas lembab boorwater.

c) Letakkan kosmetik pada wajah.

d) Ratakan kosmetik pada seluruh wajah (hindari daerah

sekitar mata).

e) Lakukan gerakan menggosok. Gambar 2.3

f) pengoMenggosok dilakukan dengan bantalan jari manis Teknik skin

peeling

secara manual

dan jari tengah pada kulit yang dipegang dengan

menggunakan jari telunjuk dan jari tengah tangan kiri.

2) Secara electric treatment

Yang dimaksud secara electric treatment adalah

melakukan skin peeling dengan menggunakan alat peeling

brush/massage brush. Cara penggunaan peeling brush sebagai

berikut:

Gambar 1. 8

Skin peeling menggunakan peelingBrush

a) Tempelkan aplikator yang sudah dipasang pada area yang akan dirawat.

b) Tekan tombol ON.

c) Gerakkan ke seluruh wajah dengan mengikuti arah putaran aplikator dan

lanjutkan pada leher.

d) Tekan tombol OFF untuk mematikan alat

e) Angkat aplikator dari kulit.

f) Angkat kosmetik dengan waslap lembab hangat.

e. Akupressure

Yang dimaksud dengan "akupressure" adalah

tindakan memberikan pijatan sistem menekan pada titik-titik

16

akupuntur di mana melalui penekanan titik-titik tertentu tersebut akan menimbulkan

pengaruh secara anatomis dan fisiologis organ tubuh.

Gambar 1.9

Cara Melakukan Akupressure

dengan bantalan ujung jari.

f. Pengurutan wajah ( face massage )

Melakukan gerakan massage pada wajah dan leher

dengan menggunakan creammassage. Pengurutan wajah

pada dasarnya harus dengan gerakan-gerakan yang

menenangkan memberikan rasa rileksasi dan sanggup

menghilangkan stress. Pengurutan wajah dapat dilakukan

dengan menggunakan krim-krim yang mengandung vitamin,

hormon, colagen, elastin, dan lain-lain di mana Gambar 1.10

kulit pigmentasi biasanya cenderung kering ataupun menua. Melakukan

massage pada wajah

Gerakan Pemijatan

1. Letakkan dan ratakanmassage

2. Lakukan dengan kedua jaritengah dan telunjuk, alis diurut dengan gerakan melingkar sampai ke pelipis

3. Lakukan gerakan melingkar mulai pelipis turun ke bawah

mata dan naik ke dahi dengan mengusap

17

4. Lakukan gerakan melingkar mulai dari ujung mulut sampai

ujung mulut dan naik dengan mengusap pipi.

5. Lakukan gerakan melingkarmulai ujung pelipis bibir

dan naik ke atas dengan gerakan mengusap 6. Lakukan gerakan mengusap

pada leher dilanjutkan gerakan melingkar mulai dagu

sampai pelipis melalui pipi.. 7. Lakukan gerakan mengusap

dengan telapak tangan bergantian pada leher. 8. Lakukan gerakan

tapotage (menepuk) dengan

bantalanjari-jari pada seluruh wajah dimulai dari

dahi turun ke bawah dan naik kembali ke atas.

9. Lakukan gerakan mencubitdengan jari tengah dan telunjuk mulai dari dagu, 10. Lakukan gerakan ujung bibir dan ujung mengusap pada

pipihidung dengan telapak

tangan.

11. Lakukan gerakan menepukpada dagu dengan telapak 12. Lakukan gerakan tangan. mengusappada leher

dengan telapak tangan mulai dari atas ebawah.

g. Pengobatan pigmentasi

18

Setelah krim pengurut diangkat, dapat melakukan pengobatan dengan cara

mengoleskan krim pemutih pada area yang terdapat pigmentasi.

h. Masker

Teknik pengolesan masker adalah sebagai berikut:

1) Siapkan adonan masker wajah pada mangkok kosmetik untuk kulit

berpigmentasi yang sudah dicampur dengan air mawar.

2) Tutup dengan kain kassa steril yang sudah dibentuk wajah hingga leher. Pada

bagian mata & hidung diberi lubang. Bagian mata ditutup dengan kapas yang

sudah dilembabkan dengan boorwater.

3) Oleskan masker pada wajah & leher hingga merata.

4) Tunggu hingga kering 10-15 menit.

5) Angkat kain kassa mulai dari leher hingga keatas secara perlahan

6) Bersihkan wajah & leher dengan waslap yang sudah dibasahi dengan air

hangat.

7) Berikan toning ( penyegar ) atau dapat juga diberikan kompres es.

Persiapan Klien memasang kain kassa Mengoleskan masker bubuk

Pada wajah klien diatas kain kassa

Mengangkat masker / kain kassa

d. Berkemas

1. Merapikan klien.

19

2. Membersihkan dan menyimpan alat pada tempatnya.

3. Merapikan dan menyimpan kosmetik kembali pada tempatnya.

4. Merapikan area kerja.

5. Melepaskan pakaian kerja pribadi dan merapikan diri.

e. Nasehat/saran untuk klien

1. Harus selalu menghindari pajanan sinar matahari terutama jam 10.00 s/d 15.00.

2. Menggunakan kosmetik pelindung dan pelembab pada siang hari.

3. Membersihkan wajah minimal 2x sehari dengan menggunakan kosmetik yang sesuai

(hindari sabun).

4. Hindari penyebab pigmentasi (pil/suntik KB, sinar matahari).

5. Lakukan perawatan secara berkala.

6. Jangan menggosok sendiri terlalu kuat pada kulit atau area pigmentasi karena dapat

menyebabkan iritasi.

7. Hindari hidup yang tidak teratur.

8. Banyak makan sayuran, buah-buahan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah/mengurangi gangguan kulit

pigmentasi, salah satunya dengan melakukan perawatan wajah sejak dini secara rutin.

20

Perawatan wajah sebaiknya dilakukan sesuai dengan kondisi kulit. Perawatan wajah yang

dilakukan secara rutin memberikan beberapa keuntungan sebagai berikut : kulit wajah bersih,

meningkatkan sirkulasi darah pada bagian wajah, mendorong kegiatan susunan kelenjar,

mengendorkan urat-urat syaraf, memelihara bentuk otot, memperkuat jaringan urat yang

lemah, mencegah timbulnya gangguan atau penyakit kulit, mencegah timbulnya keriput,

menyempurnakan kulit wajah dan awet muda.

3.2 Saran

Pada kondisi kulit muka yang mengalami gangguan seperti pigmentasi, dapat

melakukan perawatan kulit muka sehari-hari yaitu pembersih (cleansing) dan penyegar

(toning) serta perawatan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu (1-2 minggu sekali atau

1 bulan sekali) yaitu perawatan secara lengkap yang meliputi pembersih, penyegaran,

pengurutan, dan masker dengan menggunakan kosmetik & alat yang sesuai dengan kondisi

kulit muka.

DAFTAR PUSTAKA

Kusantati, Herni. 2008. Tata Kecantikan Jilid 1. Jakarta: Direktoat Sekolah Menengah

Kejuruan.

Kusantati, Herni. 2008. Tata Kecantikan Jilid 2. Jakarta: Direktoat Sekolah Menengah

Kejuruan.

21

22