makalah penyajian data (kelompok 3)
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Makalah Penyajian Data (Kelompok 3)
1/14
Penyajian Data
3.1 Aturan-aturan dasar dalam pembentukan grafik
3.3.1 Judul dan kunci
Semua grafik harus dianggap sebagai unit informasi yang lengkap. Judul harus memberi
informasi kepada pembaca mengenai sifat data yang di jelaskan: judul harus ringkas,
informative, dan berkaitan dengan informasi yang terkandung dalam grafik. Untuk grafik yang
mengandung dua plot kunci yang di jelaskan symbol dari tiap plot tersebut harus di berikan.
3.3.2 Sumbu
Sumbu merupakan komponen penting dalam pembentukan grafik, karena sumbu
menjelaskan dasar ruang (gambar) dari penyajian data. rafik tersusun dari berbagai rangkaian
data yang menjelaskan hubungan (biasanya) antara suatu variabel acak. Untuk menjamin
penyajian data yang optimal, pemilihan kisaran nilai!nilai numeric pada tiap sumbu merupakan
suatu hal yang penting. "emilihan ini ditunjukkan di sini dalam suatu contoh dari pustaka ilmiah,
yang secara grafis menyajikan efek!efek cairan biologis terhadap pelekatan pathogen saluran
kemih Staphylococcus epidermis berkrlanjutan dari bahan silikon ( untuk pembaca yang tidak
terlalu mengenal tipe penelitihan, pembaca cukup memahami bah#a karena infeksi yang terkait
dengan penggunaan peralatan $ peralatan medis, seperti kateter yang menyebabkan morbiditas
dan kemungkinan mortalitas pasien maka penting untuk mengindentifikasi dan memahami
proses pelekatan mikroba).%isaran numeric dari sumbu!sumbu grafik harus dipilih dan diberi
label dengan hati!hati untuk menjamin kejalasan penyajian data.
1
-
8/17/2019 Makalah Penyajian Data (Kelompok 3)
2/14
Gambar 3.1 pelekatan isolate Staphylococcus epidermidis hidrofobik (batang hitam) dan
hidrofilik (batang putih) pada (a) kateter peritoneal poliuretan yang diberi perlakuan sebelumnya
dengan larutan salin yang didapar dengan fosfat, (b) kateter peritoneal poliuretan yang diberi
perlakuan sebelumnya dengan dialisat keluaran buatan, (c) kateter peritoneal silikon yang diberi
perlakuan sebelumnya dengan larutan salin didapar dengan fosfat, (d) kateter peritoneal silikon
yang diberi perlakuan sebelumnya dengan dialisat keluaran buatan (dari orman et al., &'' a,
diproduksi kembali dengan iin dari penerbit %lu#er).
3.3.3 stimasi !ariabilitas
*alam kondisi tertentu, misalnya ketika penulis ingin menampilkan perbedaan!perbedaan
statistik dalam dua rangkaian data, estimasi variabilitas data penting untuk dimasukkan dalam
grafik. *alam melakukan hal tersebut, pertama!tama dokumentasikan dasar matematis dari
variabilitas yang diplotkan, misalnya
"abel 3.1 +iaya bulanan praktik dokter umum untuk tiga tipe bentuk sediaan yang mengandung
suatu obat yang dirancang untuk pengobatan kardiovaskular
ipe bentuk sediaan +iaya bulanan rerata
-epas lambat ///
%oyo transdermal 01//
abel konversional 2//
2
-
8/17/2019 Makalah Penyajian Data (Kelompok 3)
3/14
Lepas berkelanjutan0
2000
4000
6000
8000
Biaya bulanan rerata (£)
Lepas berkelanjutan3000
4000
5000
6000
Biaya bulanan rerata (£)
Gambar 3.2 biaya bulanan pada praktik dokter umum untuk tiga tipe bentuk sediaan
yang mengandung suatu obat yang dirancang untuk pengobatan penyakit kardiokviskular (data ini diambil dari tabel .&)
simpangan baku, kesalahan baku, dan kedua, pastikan bah#a garis kesalahan tidak tumpang
tindih satu sama lain karena ini akan membingungkan pembaca.
3.2 "ipe-tipe grafik dan pl#t
3da beberapa grafik atau plot yang umum digunakan untuk menampilkan data ilmiah, da tipe!
tipe ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa kategori utama, yaitu :
a. rafik atau plot yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara suatu variabel tetap
(bebas) dan suatu variabel terikat (dependen)
b. rafik!grafik yang digunakan untuk menyejikan distribusi data dalam bentuk gambar
3
-
8/17/2019 Makalah Penyajian Data (Kelompok 3)
4/14
3.2.1 Grafik dan pl#t yang digunakan untuk menggambarkan $ubungan antara %ariabel
tetap &bebas' dan %ariabel terikat
%ategori ini umumnya digunakan dalam ilmufarmasi dan ilmu pengetahuan terkait: contoh!
contohnya ditujukan ditujukan dalam abel .4. 3da berbagai variasi format yang dapat
digunakan untuk memplot hubungan antara data, termasuk grafif garis, grafik pencar dan grafik
batang. "enulis mempunyai pilihan akhir untuk format grafik, akan tetapi perlu diingat bah#a
grafik yang dipilih harus menyajikan data dengan lancer dan jelas tanpa kesalahan yang tidak
semestinya.
+eberapa tipe grafik digunakan secara spesifik untuk menyajikan tipe datatertentu.
Sebagai contoh, plot lancar umumnya digunakan untuk menampilkan korelasi antara rangkaian
data. *ata matematis dan praktis mengenai korelasi antara rangkaian data. *asar matematis dan
praktis mengenai korelasi akan dijelaskan dalam +ab &45 pada tahap ini cukuplah untuk
mengemukakan bah#a plot pencar digunakan untuk menunjukkan adanya (atau tidak adanya)
suatu hubungan linier. Sebuah contoh diberikan dalam ambar .6, yang menunjukkan
(kurangnya) hubungan antara tegangan kekuatan regangan akhir sten ureter poliuretan 'suatu
ukuran ketahanan sten terhadap kerapuhan) dan durasi implantasi secara secara in vivo pada
pasien. %etiadaan suatu hubungan linier yang signifikan antara kedua variabel acak ini
merupakan indikasi korelasi yang rendah.
Sebaliknya, diagram lingkaran umumnya digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk
persentase. *iagram ini berbentuk lingkaran. *aerah total lingkaran menyatakan &//persen,
yaitu frekuensi total, dan grafik dibagi menjadi bagian!bagian menurut proporsi rangkaian data.
Sebuah contoh diagram lingkaran, ini menggambarkan biaya peresepan yang terkait dengan
empat antibiotik. *alam lingkaran terutama digunakan untuk menampilkan data kualitatif5
namun, banyak penulis yang lebih memilih untuk menggunakan diagram!diagram batang untuk
tujuan ini karena diagram ini lebih mudah dibuat dan dapat menampilkan data kuantitatif
(misalnya rerata dan simpangan baku).
"abel 3.2 7ontoh!contoh farmasetik mengenai rangkaian data terikat dan bebas
4
-
8/17/2019 Makalah Penyajian Data (Kelompok 3)
5/14
8ariabel terikat (sumbu y) 8ariabel bebas (sumbu 9)
espon analitis, misalnya internitas fluoresens,
absorbansi radiasi ultraviolet, penghamburan
cahaya
%onsentrasi analit
%onsentrasi obat dalam cairan biologis setelah
pemberian suatu bentuk sediaan
;aktu
%onsentrasi obat dalam bentuk sediaan setelah
penyimpanan
;aktu
ekanan yang dibutuhkan untuk
mempertahankan kecepatan geser
kecepatan geser sampel farmasetik
%ekerasan tablet %ekuatan penekanan selama pembuatan
&c'
KonsentrasiHEC (%b/b)
Kerja yangdibutuhkanuntukpengeluarandarispuit(N mm
5
-
8/17/2019 Makalah Penyajian Data (Kelompok 3)
6/14
Gambar 3.3 b polivinilpirolidon (polyvinylpyrrolidone, "8") dan &? b>b polikarbofil
(polycarbophil, "7")5 lingkaran>batangmerah, formulasi yang mengandung &/? b>b "8" dan
&? b>b "7"5 lingkaran>batang hijau, formulasi yang mengandung 4/? b>b "8" dan &? b>b "7"
(data diambil dari Jones et al., &''0)
3.2.2 Grafik yang digunakan untuk menjelaskan distribusi data dengan gambar
Sering kali, data ilmiah menggambarkan suatu distribusi, misalnya tinggi pria dalam
suatu daerah geografis tertentu. "rosedur!prosedur berbeda digunakan untuk penyajian grafis dari
data ini, prosedur yang paling umum adalah distribusi frekuensi dan distribusi frekuensikumulatif, histogram dan tampilan batang dan daun. "enggunaan prosedur!prosedur ini
dijelaskan dalam bagian berikut.
!enisilin
"min#glik#sida
Kuin#l#n
Lain$lain
Gambar 3.( *iagram lingkaran mengenai pola peresapan empat antibiotic disebuah rumah sakit
umum: golongan penisilin (daerah biru) '?5 golongan aminoglikosida (merah) 46?5 golongan
kuinolon (hijau) 4&?5 lain!lain (ungu) &0?.
3.2.2.1 Distribusi )rukuensi
6
-
8/17/2019 Makalah Penyajian Data (Kelompok 3)
7/14
Seperti yang telah digambarkan, dasar pembentukan distribusi frekuensi meliputi
pengumpulan data (pengamatan), pengolahan data baik ke dalam ketegori diskret ataupun
kategori yang ditentukan dan penyajian data tersebut, misalnya dalam bentuk table atau grafik.
*istribusi frekuensi umumnya digunakan untuk mencari tahu bentuk dari distribusi data.
%
-
8/17/2019 Makalah Penyajian Data (Kelompok 3)
8/14
3.2.2.2 *ist#gram
*istribusi frekuensi dari suatu rangkaian data yang dapat disajikan dengan baik
menggunakan sebuah histogram. =istogram tampak menyerupai diagram batang, keduanya
tersusun atas serangkaian persegi panjang, berdasarkan sumbu @ adalah interval kelas
(menggunakan batas kelas), sumbu A adalah frekuensi masing!masing kelas. Bamun, histogram
terutama digunakan untuk menyajikan distribusi frekuensi secara grafis, dan sebagai tambahan ,
batang!batang individual menempel (bergabung) satu sama lain untuk membentuk suatu
tampilan data kontinu.
"abel 3.+ %ejadian efek samping yang berhubungan dengan penggunaan klinis suatu obat
antihipertensi baru pada 2/ pasien: sebuah contoh distribusi frekuensi yang menggunakan
variabel diskret (jumlah efek samping).
-
8/17/2019 Makalah Penyajian Data (Kelompok 3)
9/14
3.2.2.3 Pembentukan distibusi frekuensi dan $ist#gram
3da beberapa hal yang harus diingat untuk penyajian data yang optimal sebagai suatu
distribusi frekuensi:
a. Cula!mula nilai terbesar dan terkecil dalam rangkaian data yang dikumpulkan, juga
kisaran data, harus ditentukan. b. %isaran data selanjutnya harus dibagi kedalam sejumlah interval yang sesuai, disebut
interval kelas.
c. *alam histogram , koneksi matematis penting untuk dilakukan guna mengatasi interval
kelas yang memiliki ukuran berbeda.
d. Setelah interval kelas dipilih, jumlah (frekuensi) pengamatan yang termasuk dalam tiap
interval dicatat. =asilnya merupakan suatu distribusi frekunsi.
3.2.2.( Distribusi frekuensi kumulatif
Cetode lain untuk penyajian grafis data dapat berupa suatu distibusi frekuensi kumulatif.
*alam metode ini, data khususnya disajikan dalam bentuk frekuensi total dari semua
pengamatan yang kurang dari batas atas kelas dari suatu interval kelas. =al ini dapat dengan
mudah diistilahkan sebagai distribusi frekuensi kumulatif D kurang dariE. Sebagai alternatif yang
lain, data dapat disajikan dalam bentuk frekuensi total dari pengamatan $pengamatan yang lebih
besar dari atau yang sama dengan batas ba#ah kelas dari suatu interval tertentu, yaitu distribusi
frekuensi kumulatif Dlebih dariE. Sebuah contoh dri tiap!tiap tipe distribusi frekuensi komulatif
ini di tampilkan diba#ah ini, menggunakan data yang disajikan dalam tabel ..
"abel 3., *ata distribusi frekuensi kumulatif yang menggambarkan berat dari 4&/ tablet yang di
pilih dari suatu bets produksi.
+erat tablet (mg) Frekuensi kumulatif
(kurang dari)
+erat tablet (mg) Frekuensi kumulatif
(lebih dari)
G4'/,/1 / G4'/,/1 4&/
G4'&,/1 4 G4'&,/1 4/2
G4'4,/1 6 G4'4,/1 4/0
G4',/1 2 G4',/1 4/4
G4'6,/1 &6 G4'6,/1 &'0
G4'1,/1 44 G4'1,/1 &22
-
8/17/2019 Makalah Penyajian Data (Kelompok 3)
10/14
G4'0,/1 & G4'0,/1 &'
G4',/1 14 G4',/1 &12
G4'2,/1 24 G4'2,/1 &42
G4'',/1 &&6 G4'',/1 '0
G//,/1 &1/ G//,/1 0/
G/&,/1 &6 G/&,/1 0G/4,/1 &2 G/4,/1 4
G/,/1 &'/ G/,/1 4/
G/6,/1 &'2 G/6,/1 &4
G/1,/1 4/& G/1,/1 '
G/0,/1 4/1 G/0,/1 1
G/,/1 4/ G/,/1
G/2,/1 4/' G/2,/1 &
G/',/1 4&/ G/',/1 /
G&/,/1 4&/ G&/,/1 /
3.2.2.+ Pl#t batang dan daun
;alaupun histrogram dan distribusi frekuensi umumnya digunakan untuk penyajian data,
metode!metode ini juga mempunyai beberapa kurangan. Cisalnya, kualitas informasi yang
ditampilkan tergantung pada pemilihan interval kelas oleh pelaksananya. "emilihan interval yang
kurang tepat ini dapat berakibat terbentuknya ringkasan data yang tidak mencukupi. -agi pula,
dalam histogram tempat data dikelompokkan, nilai!nilai numerik individual dari tiap data akan
hilang. Satu metode yang tidak memiliki kekurangan ini adalah plot batang dan daun. *alam pendekatan ini, tiap data secara numerik dibagi menjadi dua bagian, disebut sebagai batang dan
daun. Batang tersusun dari bilangan bulat yang diatur secara vertikal, daun-daun dibentuk
dengan menambahkan suatu unit pada bilangan bulat. +erla#anan dengan pengaturan vertikal
batang, daun!daun diatur horiontal, melekat pada bilangan bulat induk. "embentukan plot
batang dan daun lebih lanjut dijelaskan menggunakan data yang disajikan dalam abel .2 yang
menampilkan tekanan darah sistolik dari suatu kelompok yang terdiri atas / pria yang berusia
antara 6/dan 1/ tahun.
-angkah pertama dalam pembentukan plot batang dan daun melibatkan pemilihan
batang, yang merupakan struktur utama plot. +ilangan !bilangan bulat yang dipilih untuk batang
biasanya terdiri dari angka!angka pertama data.
"abel 3. tekanan darah sistolik (mm=g) dari / pria berusia 6/!1/ tahun
&61 &62 & && &66 &12
-
8/17/2019 Makalah Penyajian Data (Kelompok 3)
11/14
&01 &10 &2 &16 &6/ &60
&46 &12 &1/ &2 &1 &2
&6' &0/ &64 &41 &06 &1
&16 &0& &02 && &4/ &04
7ontohnya, untuk nilai pertama dalam tabel .2 (&61 mm=g), batang yang sesuai adalah &6 dan
utuk data terakhir dalam tabel, yakni &04 mm=g, batang nya menjadi &0. Bilai nilai batang
kemudian diatur secra vertikal dengan urutan meningkat.
Untuk melengkai plot batang dan dau, angka terakhir dari tiap nomor ( daun )
ditempatkan secara horiontal melekat pada pengelompokan batang yang terkait. "lot batang
yang telah dilengkapi untuk data dalam tabel .2 ditunjukan dalam gambar .'. plot batang telah
memberikan gambaran visual dari dangkaian data. entu saja, dapat diamati bah#a data tersebut
agak simetris. Cemperkirakan bentuk (simetri) dari rangkain data adalah salah satu kegunaan
utama dari plot batang dan daun.
Sebelum meninggalkan konsep plot batang dan daun, ada dua hal yang perlu diperhatikan lebih
jauh:a. "emilihan nilai numerik untuk batang tergantung pada kisaran ukuran kelompok data.
7ontohnya, batang yang berkaitan dengan data yang disajikan dalam tabel .6 yang
mempunyai rentang 4'/,4H /2,1mg adalah 4/',4'&,4'4 mg. dan daun daunnya
merupakan angka desimal. Sehingga, batang dari nilai 4'/,4 adalah 4'/ dan daunnya
adalah /,4mg. b. *alam contoh yang berhubungan dengan tabel .2. pemilihan batang telah memastikan
interval kelas adalah &/mm=g. *alam kondisi tertentu, interval kelas dapat dibagi lagi
untuk mendapatkan suatu pemahaman yang lebih baik terhadap distribui data dalam batas
batas yang lebih kecil.sekali lagi, dengan menggunakan data yang disajikan tabel .2. plot
batang dan daun dapat digambar kembali dengan mencangkup interval kelas yang lebih
kecil, misalnya 1mm=g ( ambar .&/).
+atang *aun
&4
& &6
&1
&0 &
/ 6 1
& 2 2/ 4 6 1 0 2 '
/ 6 6 0 2 2
/ & 4 6 1 2& 1 2
-
8/17/2019 Makalah Penyajian Data (Kelompok 3)
12/14
Gambar 3. plot batang dan daun untuk data yang diberikan dalam tabel .2 mengenai
tekanan darah sistolik / pria yang berusia 6/!1/ tahun. ambar ini menggunakan
interval kelas sebesar &/mm=g.
3.2.3 /#rf#l#gi umum dari kur%a frekuensi
"enggunaan metode!metode grafis untuk gambaran visual data frekunsi. *istribusi
memiliki kemiripan bentuk namun, penting bagi pembaca untuk memahami bah#a distribusi
frekuensi dapat memiiki sejumlah morfologi yang berbeda. +entuk dari distribusi frekuensi
secara lansung memengaruhi pemilihan metode statistik yang dapat diterapkan pada data.
3pabila distribusi berasal dari ukuran sampel yang besar dan diplotkan menggunakan
interval kelas yang terbatas, sejumlah morfologi yang berbeda dapat berbentuk. +entuk $bentuk
disribusi dapat dikelompokkan dengan cara!cara berikut:
a. +entuk disribusi dapat berupa unimodal (satu puncak), binomal (dua puncak) atau
multimodal.
b. Untuk distribusi!distribusi unimodal, apakah simetris atau asimetris (distribusi yang
miring)I Suatu contoh yang penting dari distribusi yang simetris, distribusi unimodal,
adalah distribusi normal.
c. Untuk distibusi!disribusi asimetris, apakah distribusi miring ke kiri (positif) atau ke
kanan (negatif).
&//
S
&//
frekuensi 1/
// 1 &/ &1
Jumlah blastospora 7.albicans yang melekat pada tiap sel epitalial bukal
Gambar 3.0 efek perlakuan menggunakan klorheksidin glukonat ( /,//1? v>v) terhadap
lekatan blastospora candida abicans pada sel!sel epitelial bukal secara invitro. -ingkaran
orange me#akili pelekatan blastopora hidup setelah mendapatkan perlakuan dengan
-
8/17/2019 Makalah Penyajian Data (Kelompok 3)
13/14
klorheksidin glukonat5 lingkaran hitam me#aliki pelekatan kontrol blastospora hidup
( diberi perlakuan dengan air terdeion) (dapat diambil dari gormon et al, &''0)
3.2.3.1 ec#nd#ngan dan kurt#ris
*ua lagi istilah penting yang digunakan untuk menjelaskan berbagai distribusi frekuensi
adalah kecondongan dan kurtoris. %econdongan digunakan untuk mengukur derajat asimetri
suatu distribusi. 3da beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghintung kecondongan .
metode pertama, dikenal dengan koefisien kencondongan pertama "earson, adalah sebagai
berikut.
%econdongan (rerata!modus)> simpangan baku
%arena renata dan modus sama dalam distribusi normal, koefisien kecondongan distribusi
normal sama dengan nol.
Cetode lain untuk memperkirakan asimetri (kecondongan), yang menghindari penggunaan
modus, dikenal dengan istilah koefisien kecondongan kedua "earson, dan dinyatakan sebagai
berikut .
%econdongan (rerata!modus)> simpangan baku
Ukuran lain dari kecondongan, meliputi koefisien momen dari kecondongan juga digunakan
dalam statik, tetapi ukuran ini lebih kompleks dn di luar cakupan dari teks ini.%urtosis adalah karakterisasi dari kerapatan pengamata!pengamatan yang terdapat dalam daerah!
daerah berbeda dari suatu distribusi.
a. *istribusi normal terstandar adalah suatu distribusi frekuensi terdefinisi dan dijelaskan
sebagai mesokurtik.
b. Jika bentuk pucak dari kurva normal adalah datar, yaitu data telah digeser dari pusat dan
ekor ke daerah bahu kurva, distribusi ini disebut platikurtik.
c. %urva platikurtik adalah kurva dengan daerah pusat diperpanjang dan kerapata ekor $
ekor meningkat.
esimpulan
*alam bab ini berbagai metode untuk penyajian grafis data ilmiah telah dijelaskan. ipe
grafik yang dipilih pada dasarnya adalah pilihan penulis yang melakukan studi: namun , diluar
dari piihan yang dibuat, grafik harus menyajikan data secara akurat. "enjelasan yang cukup harus
terdapat pada setiap grafik untuk menjamin interpretasinya oleh ilmu#an!ilmu#an yang lain.
Selain itu, bab ini memperkenalkan konsep distribusi frekuensi dan plot!plot terkait serta
pembentukanya. "enggunaan dan interpretas distribusi frekuensi merupakan aspek statistik
terpadu dan akan dilanjuntakan dalam bab berikutnya.
-
8/17/2019 Makalah Penyajian Data (Kelompok 3)
14/14