makalah penanganan hewan coba lelano

7/26/2019 Makalah Penanganan Hewan Coba Lelano

1/26

MAKALAH FARMAKOKINETIKA DASAR

PENGENALAN DAN PENANGANAN HEWAN COBA BERUPA

KELINCI, MENCIT DAN TIKUS

OLEH :

KELOMPOK :

FADILAH AYU LESTARI (O1A1 14 013

NURLELA SUNDARI ! (O1A1 14 034

LA LIO (O1A1 14

0"0

LILI HANDAYANI (O1A1 14 0""

RE!KY NAHDIATI R# (O1A1 14 03$

FAKULTAS FARMASI

UNI%ERSITAS HALU OLEO

KENDARI

"01&


2/26

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih

lagi Maha Panyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur

atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,

dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

Farmakokinetika Dasar dengan judul Pengenalan dan

Penanganan e!an "oba#

Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat

memperlan$ar pembuatan laporan ini# %ntuk itu penulis

menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini# &hususnya

kepada asisten atas kebijaksanaan dan kesediaannya dalam

membimbing sehingga laporan ini dapat selesai#

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya

bah!a masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat

maupun tata bahasanya# 'leh karena itu dengan tangan terbuka

penulis menerima segala saran dan kritik dari pemba$a agar

penulis dapat memperbaiki makalah ini#

Akhir kata penulis berharap semoga makalah

Farmakokinetika Dasar dengan judul pengenalan dan

penanganan he!an $oba dapat memberikan man(aat maupun

inpirasi terhadap pemba$a#

&endari, Mei )*+

Penulis


3/26

BAB I

PENDAHULUAN

A# L'') B*+''-.

Sebagaimana kita ketahui Farmakologi dan toksikologi

yang membahas tentang pokok-pokok prinsip dasar kerja obat,

(armakodinamik, (armakokinetik, Dalam per$obaan ini kita

terlebih dahulu mengetahui dan mengenal he!an yang akan

dijadikan sebagai bahan per$obaan seperti halnya pada

per$obaan yang di lakukan sebelumnya pada materi Anatomi

siologi#

e!an $oba adalah he!an yang khusus diternakan untuk

keperluan penelitian biologi$#e!an laboratorium tersebut di

gunakan sebagai model untuk penelitian pengaruh bahan

kimia atau obat pada manusia#.eberapa jenis he!an dari yang

ukurannya terke$il dan sederhana ke ukuran yang besar dan

lbih komplek digunakan untuk keperluan penelitian ini,seperti

men$it, tikus, dan kelin$i#

Pada per$obaan ini kita menggunakan he!an $oba yaitu

men$it, yaitu dengan melakukan perlakuan pada men$it

seperti $ara memegang, memberi sediaan, dan $ara

menimbang#

B# M'/ '-T2'-1# M'/ P*)5''-

Mengetahui dan memahami $ara penanganan he!an

$oba#"# T2'- P*)5''-

%ntuk mengetahui $ara penanganan dari masing-masing

he!an $oba, yaitu &elin$i /Oryctolagus cuniculus0, Men$it

/Mus musculus0, Tikus /Rattus novergicus0#


4/26

3# P)6-/67 7*)5''-

Prinsip per$obaannya yaitu berdasarkan penanganan

he!an $oba dengan $ara mengambil he!an $oba untuk

diberi perlakuan#

BAB II

TIN8AUAN PUSTAKA

&eanekaragaman jenis hayati /he!an per$obaan0 yangdimiliki ataupun yang dipakai sebagai animal model dari suatu

laboratorium medis, baik di bidang (armasi, psikologi, ekologi,

mikrobiologi, 1irologi, radiologi, kanker biologi dan sebagainya#

Di negara manapun merupakan model dasar hidup yang

mutlak dalam berbagai kegiatan penelitian, se$ara denisi

he!an per$obaan yang digunakan sebagai alat penilai atau

merupakan model hidup dari suatu penelitian ataupemeriksaan laboratorium baik medis maupun non

medis se$ara indi1idual /Sudjadi, )**20#

Peranan he!an per$obaan dalam kegiatan penelitian ilmiah

telah berjalan sejak puluhan tahun lalu# .ahkan sebagai pola

kebijaksanaan pembangunan nasional bahkan internasional

dalam rangka keselamatan umat manusia di dunia adalah

adanya deklarasi heisensi yang berisi tentang segi teknikper$obaan yang menggunakan manusia /+340 antara lain

dikatakan perlunya dilakukan atau diperlakukan terhadap

manusia, sehingga dengan demikian jelas he!an per$obaan

mempunyai mission dalam keikutsertaan menunjang program

keselamatan umat manusia melalui suatu penelitian

biomedis# Maka dari itu penanganan he!an $oba hendaklah


5/26

dilakukan dengan penuh rasa kasih sayang dan

perikemanusiaan /Sudjadi, )**20#

e!an $oba5he!an uji atau sering disebut he!an

laboratorium adalah he!an yang khusus diternakan untuk

keperluan penelitian biologik# e!an per$obaan digunakan

untuk penelitian pengaruh bahan kimia atau obat pada

manusia# Peranan he!an per$obaan dalam kegiatan penelitian

ilmiah telah berjalan sejak puluhan tahun yang lalu# Sebagai

pola kebijaksanaan pembangunan nasional bahkan

internasional, dalam rangka keselamatan umat manusia di

dunia adalah adanya Deklarasi elsinki# Deklarasi ini berisi

tentang segi etik per$obaan yang menggunakan manusia

/+340 antara lain dikatakan perlunya diakukan per$obaan

pada he!an, sebelum per$obaan di bidang biomedis maupun

riset lainnya dilakukan atau diperlakukan terhadap manusia,

sehingga dengan demikian jelas he!an per$obaan mempunyai

mission di dalam keikutsertaannya menunjang program

keselamatan umat manusia melalui suatu penelitian biomedis

/Sulaksono, +33)0#

Ditinjau dari segi sistem pengelolaannya atau $ara

pemeliharaannya, di mana (aktor keturunan dan lingkungan

berhubungan dengan si(at biologis yang terlihat5karakteristik

he!an per$obaan, maka ada 4 golongan he!an, yaitu 6

+0 e!an liar#)0 e!an yang kon1ensional, yaitu he!an yang dipelihara

se$ara terbuka70 e!an yang bebas kuman spesik patogen, yaitu he!an

yang dipelihara dengan sistim barrier /tertutup0#40 e!an yang bebas sama sekali dari benih kuman, yaitu

he!an yang dipelihara dengan sistem isolator#

Sudah barang tentu penggunaan he!an per$obaan

tersebut di atas disesuaikan dengan ma$am per$obaan


6/26

biomedis yang akan dilakukan# Semakin meningkat $ara

pemeliharaan, semakin sempurna pula hasil per$obaan yang

dilakukan# Dengan demikian, apabila suatu per$obaan

dilakukan terhadap he!an per$obaan yang liar, hasilnya akan

berbeda bila menggunakan he!an per$obaan kon1ensional

ilmiah maupun he!an yang bebas kuman /Sulaksono, +3820#

Penanganan he!an per$obaan hendaklah dilakukan

dengan penuh rasa kasih sayang dan berprikemanusiaan# Di

dalam menilai e(ek (armakologis suatu senya!a bioakti(

dengan he!an per$obaan dapat dipengaruhi oleh berbagai

(aktor, antara lain /Malole, +3830 6

+# Faktor internal pada he!an per$obaan sendiri6 umur, jenis

kelamin, bobot badan, keadaan kesehatan, nutrisi, dan si(at

genetik#)# Faktor9(aktor lain yaitu (aktor lingkungan, keadaan kandang,

suasana kandang, populasi dalam kandang, keadaan ruang

tempat pemeliharaan, pengalaman he!an per$obaan

sebelumnya, suplai oksigen dalam ruang pemeliharaan, dan

$ara pemeliharaan#7# &eadaan (aktor9(aktor ini dapat merubah atau

mempengaruhi respon he!an per$obaan terhadap senya!a

bioakti( yang diujikan# Penanganan yang tidak !ajar

terhadap he!an per$obaan dapat mempengaruhi hasil

per$obaan, memberikan penyimpangan hasil# Di samping itu$ara pemberian senya!a bioakti( terhadap he!an per$obaan

tentu mempengaruhi respon he!an terhadap senya!a

bioakti( yang bersangkutan terutama segi kemun$ulan

e(eknya# "ara pemberian yang digunakan tentu tergantung

pula kepada bahan atau bentuk sediaan yang akan

digunakan serta he!an per$obaan yang akan digunakan#

Sebelum senya!a bioakti( dapat men$apai tempat kerjanya,


7/26

senya!a bioakti( harus melalui proses absorpsi terlebih

dahulu#:ute pemberian obat menentukan jumlah dan

ke$epatan obat yang masuk ke dalam tubuh, sehingga

merupakan penentu keberhasilan terapi atau kemungkinan

timbulnya e(ek yang merugikan# :ute pemberian obat dibagi

), yaitu enternal dan parenteral /Priyanto, )**80#Semua jenis he!an per$obaan harus ditempatkan

dalam lingkungan yang stabil dan sesuai dengan keperluan

siologis, termasuk memperhatikan suhu, kelembaban danke$epatan pertukaran udara yang ekstrim harus dihindari#

&ebanyakan he!an $oba tidak dapat berkembangbiak

dengan baik pada kamar lebih tinggi dari suhu 7**"# Men$it,

tikus dan marmut maksimum perkembangbiakannya pada

suhu 7**", kelin$i pada suhu );**" /Malole, +3830#a# Penga!asan status kesehatan

Standar kebersihan he!an per$obaan yang

diperlukan sama dengan manusia harus dijaga agar dapat

hidup sehat# Dinding dan lantai misalnya harus tahan air

dan mudah di$u$i#


8/26

protein sedangkan kelin$i dan marmut hanya memerlukan

+4-+;> protein#d# Penga!asan sistem pengolahan dan pembiakan

Dalam keadaan ideal, semua harus ideal# Misalnya,

kandang he!an $oba harus diketahui batas masimalnya,

makanan dan minuman yang harus selalu diperhatikan#

&ebanyakan pemberian makanan5minuman bisa

men$emari kandang dan memberi lingkungan tidak sehat#

e# Penga!asan kualitas he!an

&ualitas genetik he!an $oba penting dalam penelitian

dasar# Sering bah!a he!an $oba inbreedmempunyai

kualitas genetik lebih tinggi dan lebih berman(aat

dibandingkan he!an per$obaan outbreed# Tetapi itu tidak

selalu benar#

BAB III

PEMBAHASAN

A# K+'/69'/6 H*'- C5'+# Men$it /Mus Musculus0

&ingdom 6 Animalia

Filum 6 "hordata

&elas 6 Mammalia

'rdo 6 :odentia

Famili 6 Muridae

?enus 6 Mus

Spe$ies 6 Mus musculus

&


9/26

)# &elin$i /Oryctolagus cuniculus0&ingdom 6 Animalia

Filum 6 "hordata&elas 6 Mamalia'rdo 6


10/26

.obot de!asa 6 tergantung pada ras, jenis

kelamin#

Mor(ologi &elin$i

&elin$i mempunyai punggung melengkung dan

berekor pendek, kepalanya ke$il dan telinganya tegak lurus

ke atas akan tetapi bibir terbelah dan yang bagian atasnya

bersambung hingga hidung# Mempunyai beberapa helai

kumis dan pembuluh darah banyak terdapat pada telinga#

Si(at-si(at &elin$i+# =arang bersuara ke$uali dalam kondisi nyeri yang luar

biasa#)# "endrung berontak bila kenyamannya terganggu#7# Sangat rentan terhadap angin langsung dan udara dingin#4. %ntuk perlakuan yang hanya memerlukan kepala,

masukkan ke dalam holder.

2. Men$it /Mus musculus0


11/26

Mor(ologi Men$it%kuran lebih ke$il, bulu ber!arna putih, dan !arna

kulit lebih pu$at, mata ber!arna hitam dan kulit berpigmen# Si(at-si(at Men$it

+# "endrung berkumpul bersama#)# Penakut, (oto(obik#7#


12/26

4# .ila diperlakukan kasar atau dalam keadaan desiensi

nutrisi, $endrung menjadi galak dan sering menyerang#;# Dapat hidup sendiri di kandangnya#

C# P*-'-.'-'- H*'- C5'

a# "ara perlakuan &elin$i /Oryctolaguscuniculus0+# Memegang kulit pada leher kelin$i pada tangan kiri#

)# Mengangkat ke belakang dengan tangan kanan#

7# Memindahkan ke kandang indi1idu#

4# &elin$i siap diberi perlakuan#

?ambar perlakuan he!an $oba &elin$i /Oryctolagus

cuniculus0


13/26

b# "ara perlakuan Men$it /Mus musculus)

+# Membuka &andang dengan hati-hati, kira-kira $ukup untuk

masuk tangan saja#

)# Diangkat men$it dengan $ara mengangkat ekor 7-4 $mdari pangkalnya#

7# Diletakkan pada ka!at atau permukaan kasar#4#


14/26

$# "ara perlakuan Tikus /Rattus novergicus0

+# Dibuka kandang, lalu diangkat tikus pada pangkal ekornya

dengan tangan kanan#)#


15/26

?ambar perlakuan he!an $oba tikus /Rattus novergicus0

D. Pemberian Obat pada Hewan Percobaan.

Alat Suntik

1 Siring dan jarum harus steril jika akan digunakan pada kelinci, marmut,

atau anjing, tetapi tidak perlu steril melainkan sangat bersih untuk tikus

atau mencit.2 Setelah penyuntikan, cuci siring dan jarum tersebut, semprotkan cairan ke

dalam gelas piala, ulangi tiga kali.

Volume Maksimal Larutan Obat yang Diberikan Pada Hewan.

Jenis Hewan dan

BB

Cara Pemberian dan Volume Maksimum

i.v (ml) i.m (ml) i.p (ml) s.c (ml) p.o (ml)

Mencit (20!0 g"

#ikus (100 g"

$amster (%0 g"

Marmut (2%0 g"

Merpati (!00 g0

&elinci ( 2,% kg"

&ucing (! kg"

0,%

1,0

2,0

%,010,0

%,010,0

0,0%

0,1

0,1

0,2%

0,%

0,%

1,0

1,0

2,0%,0

1,0%,0

2,0%,0

2,0

10,020,0

10,020,0

0,% ' 1,0

2,0%,0

2,%

%,0

2,0

%,010,0

%,010,0

1,0

%,0

2,%

10,0

10,0

20,0

%0,0


16/26

njing (% kg" 10,020,0 %,0 20,0%0,0 10,0 100,0

Heparinisasi

1 )una mencegah penggumpalan sampel darah, siring dan jarum suntik

dibilas dahulu dengan larutan jenuh natrium oksalat steril sebelum

digunakan

2 $epariniasasi dilakukan untuk mencegah penggumpalan sampel darah.

menggunakan 10 unit heparin per 1 ml darah.

Perbandingan Luas Permukaan Tubu Hewan Percobaan !"ntuk #on$ersi

Dosis%

$e*an

dan ++

atarata

Mencit

20g

#ikus

200 g

Marmut

400 g

&elinc

i 1,%

kg

&ucing

2,0 kg

&era

4,0 kg

njing

12,0 kg

Manusia

-0,0 kg

Mencit

20g

1,0 -,0 12,2 2-,/ 2/,- 4,1 124,2 !/-,

#ikus

200 g

0,14 1,0 1,-4 !, 4,2 ,2 1-,/ 0,%

Marmut

400 g

0,0/ 0,%- 1,0 2,2% 2,4 %,2 10,2 !1,%

&elinci

1,% kg

0,04 0,2% 0,44 1,0 1,0 2,4 4,% 14,2

&ucing

2,0 kg

0,0! 0,2! 0,41 0,2 1,0 2,2 4,1 1!,0

&era 4,0

kg

0,01% 0,11 0,1 0,42 0,4% 1,0 1, ,1

njing

12,0 kg

0,00/ 0,0 0,10 0,22 0,24 0,%2 1,0 !,1

Manusia

-0,0 kg

0,002% 0,01/ 0,0!1 0,0- 0,- 0,1 0,!2 1,0


17/26

Sumber: D.R. Laurence & A.L. Bacharach, Evaluation of Drug Activities

harmacometries, !"#!

ara menggunakan tabel

+ila diinginkan dosis absolut pada manusia dengan ++ -0 kg dari data dosis

pada anjing 10 mg3kg (untuk anjing dengan bobot 12 kg", maka lebih dahulu

dihitung dosis absolut pada anjing, yaitu (1012" mg 5 120 mg.

6engan mengambil 7aktor kon8ersi !,1 dari tabel, diperoleh dosis untuk

manusia (120 !,1" mg 5 !-2 mg.

6engan demikian dapat diramalkan e7ek 7armakologis suatu obat yang

timbul pada manusia dengan dosis !/2 mg per -0 kg ++ adalah sama dengan

yang timbul pada anjing dengan dosis 120 mg per 12 kg ++ dari obat yang

sama.

E# R* P*;5*)6'- O5'+# 'ral Men$it dan tikus 6

Pegang men$it sesuai dengan $ara yang disebutkan

sebelumnya sehingga leher men$it dalam keadaan lurus#

&emudian masukkan suntikan oral kedalam mulut sampai

esophagus /posisi suntikan oral yang dimasukkan tegak

lurus0#

&elin$i 6Pemberian per-oral dengan menggunakan selang kateter#

Selang kateter dimasukkan kedalam mulut kelin$i , untuk


18/26

memastikan selang tersebut masuk ke dalam rongga

mulut maka ujung selang yang satu dimasukkan ke dalam

beaker glas yang berisi air# =ika belum tepat maka akan

timbul gelembung-gelembung dalam air#)# Subkutan Men$it,tikus dan kelin$i 6

'bat disuntikkan di ba!ah kulit daerah tengkuk /di leher

bagian atas0 dengan terlebih dahulu men$ubit kulitnya,

lalu suntikkan dengan sudut 4; derajat#

7# Entra1ena Men$it dan tikus 6

Masukkan he!an ke dalam holder sehingga ekor terjulur

ke luar# 'bat disuntikkan pada 1ena ekor /1ena lateral0

dengan terlebih dahulu 1ena ekor di dilatasi menggunakan

alkohol atau Gylol#


19/26

&elin$i 6'bat disuntikkan pada 1ena marginalis telinga# .ulu

telinga harus dahulu di$ukur#

4# Entraperiton$al Men$it dan tikus 6

a# e!an dipegang sesuai ketentuan sebagaimana telah

disebutkan sebelumnya#b# Pada saat penyuntikkan, posisi kepala lebih rendah dari

abdomen yaitu dengan menunggingkan men$it atau

tikus #$# =arum disuntikkan sehingga membentuk sudut 4 derajat

dengan abdomen, posisi jarum agak menepi dari garis

tengah (linea alba)untuk menghindari agar tidak

mengenai organ di dalam peritoneum#


20/26

F# P*;*+6


21/26

s# Peningkatan kadar amoniak dalam kandang dapat

di$egah dengan 1entilasi yang baik, selalu bersih, dan

menghindari penimbunan (eses serta urin dalam

kandang#t# e!an yang berbeda spesies ditempatkan dalam

kandang yang berbeda#u# e!an yang sakit harus segera dipisahkan dalam

kandang karantina untuk men$egah penularan atau

perluasan penyakit tersebut pada he!an yang sehat#)# Makanan

Faktor makanan penting terutama pada penelitian

yang menggunakan he!an per$obaan dalam !aktu

panjang, karena desiensi beberapa Jat dalam makanan

akan mempengaruhi hasil per$obaan# 'leh karena itu

he!an laboratorium yang tidak digunakan dalam penelitian

tentang makanan harus diberi makanan berkualitas baik

untuk menjamin tingkat pertumbuhan dan

perkembangbiakan yang normal# &etidakseimbangan giJi

dalam makanan dapat menimbulkan berbagai ma$am

gangguan, misalnya pertumbuhan lambat, peka terhadap

penyakit, bulu atau rambut rontok, kematian anak

prenatal, berkurangnya produksi air susu, in(ertil, anemia,

kelainan bentuk tulang, kelainan jaringan sara(, kesulitan

bergerak, dan lain-lain#

a# e!an per$obaan membutuhkan makanan yang bergiJidalam jumlah yang $ukup, segar, dan bersih#

b# Minuman harus selalu bersih dan disediakan dalam

jumlah yang tidak terbatas#$# Makanan harus disimpan dalam tempat yang bersih dan

kering untuk men$egah pen$emaran oleh $enda!an

dan kutu-kutu makanan#


22/26

d# Pemberian makanan yang bermutu merupakan bagian

terpenting dalam usaha menghasilkan he!an per$obaan

yang sehat#7# Pemberian Tanda pada e!an "oba

e!an per$obaan harus diberi tanda se$ara baik dan

jelas# Ada berbagai $ara identikasi, misalnya 6a# Pemberian kartu pada kotak kandang#b# .erdasarkan !arna bulu#$# Pembuatan lubang atau guntingan pada daun telinga

/tikus dan hamster0#d# "in$in pada jari kaki#e# Pemberian Jat !arna pada bagian kulit yang putih, dan

lain-lain#(# .iasanya pemberian tanda pada kotak disertai dengan

tanda yang permanen pada he!an sendiri karena

he!an dapat dengan mudah berpindah tempat,

misalnya pada saat pembersihan kandang#

4# Pen$egahan penyakit

Sejumlah (aktor organik dan lingkungan dapatmeningkatkan resiko kontak dengan agen penyakit dan

menurunkan daya tahan tubuh he!an per$obaan# Faktor-

(aktor tersebut perlu diperhitungkan dalam usaha

pen$egahan penyakit# Faktor-(aktor yang mempengaruhi

kepekaan he!an per$obaan terhadap penyakit antara lain

(aktor lingkungan, (aktor genetik, (aktor metabolisme,

(aktor perlakuan dan (aktor makanan#Faktor lingkungan 6a# Eklim yang ekstrim#b# Perubahan iklim#$# &urang 1entilasi#d# &adar amoniak tinggi#e# Terlalu kering atau terlalu lembab#(# Pergantian personil#g# Terlalu sesak dalam kandang#h# Alas kandang kurang baik /kasar, kotor, basah0#

i# irarki sosial dalam kelompok he!an#


23/26

j# Entensitas $ahaya#k# Penimbunan kotoran di dalam dan di sekitar kandang#

l# ?angguan dari he!an pemangsa#Faktor genetik 6

a# Perbedaan jenis kelamin#b# &elemahan yang diturunkan dari induk#$# Perbedaan galur#d# &elainan ba!aan#e# Emunodesiensi#

Faktor metabolisme 6

a# %mur#b# &egemukan#$# &urang giJi#d# &urang gerak#e#


24/26

BAB I%

KESIMPULAN DAN SARAN

A# K*/6;7+'-

.erdasarkan per$obaan yang dilakukan dapat disimpulkan

bah!a berbagai ma$am he!an digunakan

di laboratorium, seperti Men$it /Mus musculus0,&elin$i

/Oryctolagus cuniculus0, Tikus Putih /Rattus novergicus0,

masing-masing memerlukan penanganan khusus# Pemberian

obat pada he!an uji harus dilakukan kon1ersi terlebih

dahulu dari dosis untuk manusia# Selain itu, pada masing-

masing he!an uji dengan berat badan tertentu juga memiliki

1olume pemberian maksimum#

B# S')'-


25/26

Sebaiknya dalam menangani he!an $oba perlu

diperhatikan etika-etika penanganan he!an $oba di

laboratorium#

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Anisa# )*++# Pengaruh Pemberian Bkstrak Mengkudu/Morinda citrifolia)# Skripsi# .ali6 %ni1ersitas %dayana#

?an ?una!an, Sulistia# +33;# Farmakologi dan Terapi Edisi !#

=akarta6 F&-%E#Malole, M#M#., Pramono# +383# "enggunaan #e$an % #e$an

"ercobaan &aboratorium# .ogor 6 EP.# Dit=en PendidikanTinggi Pusat Antar %ni1ersitas .ioteknologi#

Muliani, ira!ati# )*++# Pertumbuhan Men$it /Mus Musculus


26/26

:au(, A(risusna!ati# )*+4# "enuntun "raktikum *natomi Fisiologi

ManusiaMakassar6 %EN#

:a1en, P# )**;#*tlas *natomi# =akarta 6 Djambatan#

Sastradipradja, D# +387# "enggunaan #e$an +oba dalam"ercobaan "enelitian .ogor 6 Enstitut Pertanian .ogor#

Sudjadi, .agad# )**2# iologi kelas ) SMA# =akarta6 Kudistira#

Sulaksono, M#B#, +33)# Faktor &eturunan dan

makalah penanganan hewan coba lelano

Documents