laporan pengenalan hewan coba 1

21
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sebagaimana kita ketahui Farmakologi dan toksikologi yang membahas tentang pokok-pokok prinsip dasar kerja obat, farmakodinamik, farmakokinetik, Dalam percobaan ini kita terlebih dahulu mengetahui dan mengenal hewan yang akan dijadikan sebagai bahan percobaan seperti halnya pada percobaan yang di lakukan sebelumnya pada materi Anatomi fisiologi Hewan coba adalah hewan yang khusus diternakan untuk keperluan penelitian biologic.Hewan laboratorium tersebut di gunakan sebagai model untuk penelitian pengaruh bahan kimia atau obat pada manusia.Beberapa jenis hewan dari yang ukurannya terkecil dan sederhana ke ukuran yang besar dan lbih komplek digunakan untuk keperluan penelitian ini,seperti mencit, tikus, dan kelinci. Pada percobaan ini kita menggunakan hewan coba yaitu mencit, yaitu dengan melakukan perlakuan pada mencit seperti cara memegang, memberi sediaan, dan cara menimbang.

Upload: haedar-stifa

Post on 02-Aug-2015

1.519 views

Category:

Documents


68 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pengenalan Hewan Coba 1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Sebagaimana kita ketahui Farmakologi dan toksikologi yang

membahas tentang pokok-pokok prinsip dasar kerja obat,

farmakodinamik, farmakokinetik, Dalam percobaan ini kita terlebih dahulu

mengetahui dan mengenal hewan yang akan dijadikan sebagai bahan

percobaan seperti halnya pada percobaan yang di lakukan sebelumnya

pada materi Anatomi fisiologi

Hewan coba adalah hewan yang khusus diternakan untuk keperluan

penelitian biologic.Hewan laboratorium tersebut di gunakan sebagai model

untuk penelitian pengaruh bahan kimia atau obat pada manusia.Beberapa

jenis hewan dari yang ukurannya terkecil dan sederhana ke ukuran yang

besar dan lbih komplek digunakan untuk keperluan penelitian ini,seperti

mencit, tikus, dan kelinci.

Pada percobaan ini kita menggunakan hewan coba yaitu mencit,

yaitu dengan melakukan perlakuan pada mencit seperti cara memegang,

memberi sediaan, dan cara menimbang.

Page 2: Laporan Pengenalan Hewan Coba 1

I.2 Maksud danTujuan

I.2.1 Maksud Percobaan

Mengetahui dan memahami cara penanganan hewan coba.

I.2.2 Tujuan Percobaan

Untuk mengetahui cara penanganan dari masing-masing

hewan coba,  yaitu Kelinci (Oryctolaguscuniculus), Mencit (Mus

musculus),  Tikus (Rattus novergicus).

I.3 Prinsip percobaan

 Prinsip percobaannya yaitu berdasarkan penanganan hewan

coba dengan cara mengambil hewan coba untuk diberi perlakuan.

Page 3: Laporan Pengenalan Hewan Coba 1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori  Umum

Keanekaragaman jenis hayati (hewan percobaan) yang dimiliki

ataupun yang dipakai  sebagai animal model dari suatu laboratorium

medis, baik di bidang farmasi, psikologi, ekologi, mikrobiologi, virologi,

radiologi, kanker biologi dan sebagainya. Di negara manapun

merupakan model dasar hidup yang mutlak dalam berbagai kegiatan

penelitian, secara definisi hewan percobaan yang digunakan sebagai

alat penilai atau merupakan model hidup dari suatu penelitian atau

pemeriksaan laboratorium  baik medis maupun non medis secara

individual.(2)

Peranan hewan percobaan dalam kegiatan penelitian ilmiah

telah berjalan sejak puluhan tahun lalu. Bahkan sebagai pola

kebijaksanaan pembangunan nasional bahkan internasional dalam

rangka keselamatan umat manusia di dunia adalah adanya deklarasi

heisensi yang berisi tentang segi teknik percobaan yang

menggunakan manusia (1964) antara lain dikatakan perlunya

dilakukan atau diperlakukan terhadap manusia, sehingga dengan

demikian jelas hewan percobaan mempunyai  mission dalam

keikutsertaan menunjang program keselamatan umat manusia melalui

suatu penelitian biomedis. Maka dari itu penanganan hewan coba

hendaklah dilakukan dengan penuh rasa kasih sayang dan

perikemanusiaan. (2)

Penanganan hewan coba antara lain:

1. Mencit (mus musculus)

dipengang dengan cara memengang ekornya,setelah itu

di elus-elus agar tenanglalu dijepi bagian belakang dekat

lehernya lalu di angkat dan ekornya di lilitkan di jari

Page 4: Laporan Pengenalan Hewan Coba 1

kelingking kemudian dibalik, dan mencit siap diberi

perlakuan.

2. Tikus (rattus novergicus)

Mula-mula di pengang ekornya lalu pelan-pelan tangan

kiri memengang kulit tengkuknya lalu di balik maka tikus siap

diberi sediaan.

3. Kelinci (orictolagus cunniculus)

Perlahan-lahan kelinci dikeluarkan dari kandang

dengan memengang kuliat bagian lehen dan tagan kiri

memengang bagian bawa kelinci,kemudian dimasukan

kedalam kandang dan siap diberikan sediaan.

Page 5: Laporan Pengenalan Hewan Coba 1

II.2 Uraian Bahan

1.    Aquadest (FI edisi III hal 96)

Nama resmi                    : AQUA DESTILLATA

Nama lain                       : Air suling

Rumus kimia                  : H2O

Berat molekul                 : 18,02

Pemerian                        :  Cairan jernih, tidak berwarna, tidak

berbau, dan tidak mempunyai rasa

Penyimpanan                : Dalam wadah tertutup baik

K/P                                : Sebagai pelarut

2.    Kelinci (Oryctolagus cuniculus)(3)

a.    Klasifikasi

Kerajaan              : Animalia

Filum                    : Chordata

Sub filum              : Vertebrata

Kelas                    : Mamalia

Ordo                     : Lagumorida

Family                  : Leporidae

Genus                  : Oryctolagus

Spesies                : Oryctolagus cuniculus

b.     Morfologi

Kelinci mempunyai punggung melengkung dan berekor

pendek, kepalanya kecil dan telinganya tegak lurus ke atas

akan tetapi bibir terbelah dan yang bagian atasnya

bersambung hingga hidung. Mempunyai beberapa helai kumis

dan pembuluh darah banyak terdapat pada telinga.

c.    Karakteristik

Masa reproduksi             : 1-3 tahun

Masa hamil                     : 28-35 hari

Umur dewasa                 : 4-10 bulan

Page 6: Laporan Pengenalan Hewan Coba 1

Umur kawin                    : 6-12 bulan

Siklus kelamin               : Setahun 5 kali hamil

Periode eksterus            : 11-15 hari

Jumlah kelahiran          : 4-10

Volume darah                : 10 ml/kg berat badan

Masa perkawinan          : 1 minggu

3.    Mencit (Mus musculus)(3)

a.    Klasifikasi

Filum                                : Chordata

Kelas                                : Mamalia

Ordo                                 : Rodentia

Family                              : Muridae

Subfamily                         : Murinae

Genus                              : Mus

Spesies                            : Mus musculus

b.    Morfologi

Ukuran lebih kecil, bulu berwarna putih, dan warna kulit lebih

pucat, mata berwarna hitam dan kulit berpigmen.

c.    Karakteristik

Lama hidup        : 1-2 tahun bisa sampai 3 tahun

Lama bunting     : 19-21 hari

Umur dewasa     : 35 hari

Siklus eksterus   : 4-5 hari

Lama ekstrus      : 12-24 jam

Berat dewasa      : 20-40 gram

Berat lahir            : 0,5-1 gram

Jumlah anak      : 6-15

Suhu tubuh        : 35-390C

Volume darah    : 6% BB

Page 7: Laporan Pengenalan Hewan Coba 1

4.    Tikus ( Rattus novergicus)(3)

a.    Klasifikasi

Kerajaan              : Animalia

Filum                    : Chordata

Kelas                    : Mamalia

Ordo                     : Rodentia

Family                  :  Murinae

Genus                  : Rattus

Spesies                : Rattus novergicus

b.    Morfologi

Memiliki kepala, badan, dan leher yang terlihat jelas, tubuhnya

tertutup rambut, ekornya bersisik, kadang-kadang berambut.

Merupakan hewan liar, mempunyai sepasang daun telinga

dan bibir yang lentur.

c.    Karakteristik

Lama hidup                    : 2-3 tahun

Lama produksi               : 1 tahun

Lama hamil                     : 20-22 hari

Umur dewasa                 : 40-60 hari

Umur kawin                    : 10 minggu

Siklus eksterus               : 9-10 gram

Ovulasi                            : 8-11 jam

Berat dewasa                  : 300-400 gram

Berat lahir                        : 5-6 gram

Jumlah anak                  : 9-20 ekor

Page 8: Laporan Pengenalan Hewan Coba 1

BAB III

METODE KERJA

III.1   Alat dan Bahan

a.    Alat-alat yang digunakan

1. Alas kasa

2. Kanula

b.    Bahan yang digunakan

1.    Aquadest

2.    Kelinci (Oryctolagus cuniculus)

3.    Mencit (Mus musculus)

4.    Tikus (Rattus  novergicus)

III.2   Cara kerja

1.    Penanganan hewan coba

a.    Cara perlakuan Kelinci (Oryctolaguscuniculus)

1.    Memegang kulit pada leher kelinci pada tangan kiri.

2.    Mengangkat ke belakang dengan tangan kanan.

3. Memindahkan ke kandang individu.

4.    Kelinci siap diberi perlakuan.

b.    Cara perlakuan Mencit (Musmusculus)

1. Membuka Kandang dengan hati-hati, kira-kira cukup

untuk masuk tangan saja

2. Diangkat mencit dengan cara mengangkat ekor 3-4 cm

dari pangkalnya.

3. Diletakkan pada kawat atau permukaan kasar.

4. Lalu tangan kiri menjepit tengkuk di antara telunjuk dan

ibu jari dan dipindahkan ekor dari tangan ke antara jari

manis dan jari kelingking dan mencit siap diperlakuan

c.    Cara perlakuan Tikus (Rattusnovergicus)

1. Dibuka kandang, lalu diangkat tikus pada pangkal

ekornya dengan tangan kanan.

Page 9: Laporan Pengenalan Hewan Coba 1

2. Lalu diletakkan tangan kiri di belakang punggung kearah

kepala, lalu disisipkan kepala antara jari telunjuk dan jari

tengah.

3. Sedangkan jari lain diselipkan di sekitar perut, sehingga

kaki depan, kiri dan kanan berselip di antara jari-jari.

Tikus juga dapat dipegang dengan cara menjepit kulit

kepala pada tengkuknya.

2.    Pemberian peroral

a.    Kelinci (Oryctolaguscuniculus)

1. Cairan diberikan dengan bantuan selang infuse.

2. Dipasang ketika hewan dalam posisi duduk, menekan

rahang dengan ibu jari dan telunjuk.

3. Dicelupkan kateter ke dalam osefagus sedalam 20-25

cm.

4. Dicelupkan ujung selang infus yang satunya kedalam air,

jika timbul gelembung berarti menandakan selangnya

tidak masuk ke saluran pencernaan melainkan kesaluran

pernapasan.

b.    Mencit (Musmusculus)

1. Pada mencit pemberian obat secara oral dilakukan

dengan menggunakan jarum oral dengan cara

menyelipkan ekor diantara jari tengah dan jari manis.

2. Lalu dimasukkan obat melalui mulut dengan cara

memasukkan jarum sampai lidah keluar lalu disuntikkan

obat.

c.    Tikus (Rattusnovergicus)

Page 10: Laporan Pengenalan Hewan Coba 1

1. Pada tikus pemberian obat dalam bentuk suspense,

larutan atau emulsi, dilakukan dengan bantuan jarum

suntik (oral) dengan cara dipegang ekornya.

2. Dipegang pula tengkuk dan mulut dibuka lalu

dimasukkan jarum oral.

LAMPIRAN

1.    Kelinci (Oryctolagus cuniculus)

Page 11: Laporan Pengenalan Hewan Coba 1

3.    Mencit (Mus musculus)

Page 12: Laporan Pengenalan Hewan Coba 1

4.    Tikus (Rattus novergicus)

BAB IV

PEMBAHASAN

Page 13: Laporan Pengenalan Hewan Coba 1

Di antara jenis hewan uji yang digunakan sebagai hewan percobaan,

sebagian besar dari hewan yang lazim diternakkan. Kelompok hewan ini

berkembangbiak dengan cepat, contohnya Kelinci (Oryctolagus

cuniculus), Mencit (Mus musculus), Tikus (Rattus novergicus).

Hewan yang dipakai dalam percobaan ini adalah hewan yang sehat

saja. Diharapkan produksi yang optimal dan layak digunakan untuk hewan

percobaan. Obat-obat tertentu dapat digunakan untuk hewan lain.

Untuk pemberian obat dengan menggunakan alat suntik, alat-alat

yang dapat digunakan seperti tabung dan alat suntik harus steril.

Adapun alasan digunakan alat kasar yakni untuk mempermudah saat

hewan uji tersebut diperlakukan, khususnya pada mencit dan tikus yang

bersifat agak liar. Selainitu, tidak diperbolehkan sekali-kali memegang

telinga hewan uji kelinci karena pada telinga kelinci terdapat banyak

pembuluh darah yang dikhawatirkan terganggu dan telinga kelinci juga

sangat sensitif, sehingga bila telinganya dipegang, maka dapat

mempengaruhi system saraf pada kelinci.

Adapun Mouth block berfungsi membantu pemasangan selang

infus ke dalam esofagus sebab jika tidak dipasangi mouth block,

dikhawatirkan selang dapat tergigit oleh hewan uji, khususnya kelinci.

Ada beberapa cara atau macam pemberian obat yng di lakukan

pada percobaan khususnya pada mencit,yaitu dengan cara: pemberian

secsra peroral,pemberian secara Imtraperitoneal,pemberian secara

Intravena,pemberian secara Intravena,pemberian secara

intramuscular,dan penyuntikan subkutan yang dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Pemberian secara Peroral

Dilakukan dengan menggunakan jarum oral yang sudah

dibuat atau di desain atau biasa di sebut kanula,dengan cara

menyelipkan ekor diantara jari tengah dan jari manis lalu

Page 14: Laporan Pengenalan Hewan Coba 1

dimasukan jarum atau kanula yang suda terisi obat dan

disuntikan melalui mulut.

Pemberian secara intaravena

Ekor pada mencit di bersikan dengan alkoholkemudian

disuntikan pada bagian pembulu darahnya yang terlihat

searah pada kulit ekornya

Pemberian secara intraperitonial

Dimana ekor menci di pegang,lalu dipegang tengkuknya

kemudian dibalik dan dilakukan penyuntikan pada posisi

30ºdi bagian perut

Pemberian secara intramuscular

Pada hewan uji mencit penyuntika dilakukan pada

gluceus maksimum atau biseptomoris semifondirosis paha

belakang.

Pemberian secara subkutan

Pada mencit penyuntikan dilakukan dibawa kulit daera

tengkuk.

hewan coba yang telah diberikan sediaan sebaiknya di istrahatkan

selama 2 minggu sebelum digunakan kembali untuk memastikan cairan

yang masuk kedalam tubu telah di metabolism dengan baik agar tidak

mengganggu hasil pengamatan selanjudnya.

Page 15: Laporan Pengenalan Hewan Coba 1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

VI.1   Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan

bahwa  berbagai macam hewan digunakan di laboratorium, seperti

Mencit (Mus musculus), Kelinci (Oryctolagus cuniculus), Tikus Putih

(Rattus novergicus), masing-masing memerlukan penanganan

khusus. Pemberian obat pada hewan uji harus dilakukan konversi 

terlebih dahulu dari dosis untuk manusia.  Selain itu, pada masing-

masing hewan uji dengan berat badan tertentu juga memiliki volume

pemberian maksimum.

VI.2   Saran

Sebaiknya dalam menangani hewan coba perlu diperhatikan etika-

etika penanganan hewan coba di laboratorium.

Page 16: Laporan Pengenalan Hewan Coba 1

DAFTAR PUSTAKA

1. Gan Gunawan, Sulistia. 1995. Farmakologi dan Terapi Edisi

IV. Jakarta: FK-UI

2. Sudjadi, Bagad. 2007. Biologi kelas 2 SMA. Jakarta: Yudistira

3. (http://www.scrib.com/farmakologi  dantoksikologi/farmaseutika)

4. Tim Dosen. 2011. Penuntun Praktikum Farmakologi dan Toksikolog.

Makassar: UIT

5. Raven, P. 2005.Atlas Anatomi. Jakarta : Djambatan.

6. Malole, M.M.B, Pramono. 1989. Penggunaan Hewan-hewan

Percobaan Laboratorium. Bogor : IPB. Ditjen Pendidikan Tinggi Pusat

Antar Universitas Bioteknologi.

7. Sastradipradja, D. 1983. Penggunaan Hewan Coba dalam Percobaan

Penelitian. Bogor : Institut Pertanian Bogor.