makalah pbl 15

Upload: welhan

Post on 07-Jul-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Makalah Pbl 15

    1/14

    Pendahuluan

    Dermatitis atopik (D.A) adalah penyakit kulit reaksi inflamasi yang didasari

    oleh faktor herediter dan faktor lingkungan, bersifat kronik residif dengan gejala

    eritema, papula, vesikel, kusta, skuama dan pruritus yang hebat. Bila residif

    biasanya disertai infeksi, atau alergi, faktor psikologik, atau akibat bahan kimia

    atau iritan. Dermatitis atopik atau eksema adalah peradangan kronik kulit yang

    kering dan gatal yang umumnya dimulai pada awal masa kanak-kanak. ksema

    dapat menyebabkan gatal yang tidak tertahankan, peradangan, dan gangguan

    tidur. !enyakit ini dialami sekitar "#-$#% anak. &mumnya episode pertama terjadi sebelum usia "$ bulan dan episode-

    episode selanjutnya akan hilang timbul hingga anak melewati masa tertentu.

    'ebagian besar anak akan sembuh dari eksema sebelum usia tahun. 'ebagian

    ke il anak akan terus mengalami eksema hingga dewasa. !enyakit ini dinamakan

    dermatitis atopik oleh karena kebanyakan penderitanya memberikan reaksi kulit

    yang didasari oleh *g dan mempunyai ke enderungan untuk menderita asma,

    rinitis atau keduanya di kemudian hari yang dikenal sebagai allergic march .

    +alaupun demikian, istilah dermatitis atopik tidak selalu memberikan arti bahwa

    penyakit ini didasari oleh interaksi antigen dengan antibodi.

    Dermatitis Atopik

    Dermatitis atopik (DA) ialah keadaan peradangan kulit kronis dan residif,

    disertai gatal, yang umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak, sering

    berhubungan dengan peningkatan kadar *g dalam serum dan riwayat atopi pada

    keluarga atau penderita (DA, rhinitis alergik, dan atau asma bron hial). elainan kulit

    berupa papul gatal, yang kemudian mengalami ekskoriasi dan likenifikasi,

    distribusinya di lipatan (fleksural). "

    ata atopi pertama kali diperkenalkan oleh /0/A ("1$2), yaitu istilahyang dipakai

    untuk sekelompok penyakit pada individu yang mempunyai riwayat kepekaan dalam

    1

  • 8/19/2019 Makalah Pbl 15

    2/14

    keluarganya. 3isalnya4 asma bron hial, rhinitis alergik, dermatitis atopi , dan

    konjungtivitis alergik. "

    Anamnesis

    - 'ejak kapan keluhan

    - 5iwayat keluarga

    - !ernah diobati6tidak

    - 7atal6tidak

    - 3erah6tidak

    - Bersisik6tidak

    - 'akit6panas

    - Bau6tidak

    Sinonim

    Banyak istilah lain dipakai sebagai sinonim DA ialah ek8ema atopi , ek8ema

    konstitusional, ek8ema fleksural, neurodermitis diseminata, prurigo Besnier. 9etapi,

    yang paling sering digunakan ialah dermatitis atopik. "

    Pemeriksaan Fisik

    !ada pemeriksaan fisik dilihat kondisi kulit pasien. :esi yang ada di kulit pasien. $

    Pemeriksaan Penunjang

    2

  • 8/19/2019 Makalah Pbl 15

    3/14

    *g

    *g serum dapat diperiksa dengan metode :*'A. Ditemukan ;# % pada penderita

    dermatitis atopik menunjukkan peningkatan kadar *g dalam serum terutama bila

    disertai gejala atopi ( alergi ). 2

    osinofil

    adar serum dapat ditemukan dalam serum penderita dermatitis atopik. Berbagai

    mediatore berperan sebagai kemoatraktan terhadap eosinofil untuk menuju nke tempat

    peradangan dan kemudian mengeluarkan berbagai 8at antara lain 3ajor Basi !rotein

    (3B!). !eninggian kadar eosinofil dalam darah terutama pada 3B!. 2

    9

  • 8/19/2019 Makalah Pbl 15

    4/14

    Epidemiologi dan Faktor Resiko

    0leh karena definisi se ara klinis tidak ada yang tepat, maka untuk menginterpretasi hasil penelitian epidemiologik harus berhati-hati. Berbagai

    penelitian menyatakan bahwa prevalensi DA makin meningkat sehingga merupakan

    masalah kesehatan besar. Di Amerika 'erikat, ropa, >epang, Australia, dan negara

    industri lain, prevalensi DA pada anak men apai "# sampai $# persen, sedangkan

    pada dewasa kira-kira " sampai 2 persen. Di negara agraris, misalnya /ina, ropa

    9imur, Asia 9engah, prevalensi DA jauh lebih rendah. +anita lebih banyak menderita

    DA daripada pria dengan rasio ",24". Berbagai faktor lingkungan berpengaruhterhadap prevalensi DA, misalnya jumlah keluarga ke il, pendidikan ibu makin tinggi,

    penghasilan meningkat, migrasi dari desa ke kota, dan meningkatnya penggunaan

    antibiotik, berpotensi menaikkan jmlah penderita DA sedangkan rumah yang

    berpenghuni banyak, meningkatnya jumlah keluarga, urutan lahir makin belakang,

    sering mengalami infeksi sewaktu ke il, akan melindungi kemngkina timbulnya DA

    pada kemudian hari. ",?

    Etiopatogenesis

    !enyakit ini dipengaruhi multifaktorial, seperti faktor genetik, imunologik,

    lingkungan, sawar kulit dan farmakologik. onsep dasar terjadinya DA adalah

    melalui reaksi imunologik, yang diperantarai oleh sel-sel yang berasal dari sumsum

    tulang. ?

    adar *g dalam serum penderita DA dan jumlah eosinofil dalam darah perifer umumnya meningkat. 9erbukti bahwa ada hubungan se ara sistemik antara

    DA dan alergi saluran napas, karena ;#% anak dengan DA mengalami asma bronkial

    atau rinitis alergik. Dari per obaan pada tikus yang disensitisasi se ara epikutan

    dengan antigen, akan terjadi dermatitis alergik, *g dalam serum meningkat,

    eosinofilia saluran napas, dan respons berlebihan terhadap metakolin, hal tersebut

    menguatkan dugaan bahwa pajanan allergen pada DA akan mempermudah timbulnya

    asma bronkial. ?

    4

  • 8/19/2019 Makalah Pbl 15

    5/14

    Gambaran Klinis

    linik penderita DA umumnya kering, pu at6redup, kadar lipid di epidermis

    berkurang, dan kehilangan air lewat epidermis meningkat. >ari tangan teraba dingin.

    !enderita DA enderung tipe astenik, dengan inteligensia di atas rata-rata, sering

    merasa emas, egois, frustasi, agresif, atau merasa tertekan. ",$

    7ejala utama DA ialah (pruritus), dapat hilang timbul sepanjang hari, tetapi

    umumnya lebih hebat pada malam hari. Akibatnya penderita akan menggaruk

    sehingga timbul berma am-ma am kelainan di kulit berupa papul, likenifikasi,

    eritema, erosi, ekskoriasi, eksudasi dan krista. ",$

    Ada 2 fase klinis DA yaitu DA infantil ($ bulan @ $ tahun), DA anak ($ @ "#

    tahun) dan DA pada remaja dan dewasa.

    DA infantil ($ bulan @ $ tahun)

    DA paling sering mun ul pada tahun pertama kehidupan yaitu pada bulan kedua.

    :esi mula-mula tampak didaerah muka (dahi-pipi) berupa eritema, papul-vesikel

    pe ah karena garukan sehingga lesi menjadi eksudatif dan akhirnya terbentuk krusta.

    :esi bisa meluas ke kepala, leher, pergelangan tangan dan tungkai. Bila anak mulai

    merangkak, lesi bisa ditemukan didaerah ekstensor ekstremitas. 'ebagian besar

    penderita sembuh setelah $ tahun dan sebagian lagi berlanjut ke fase anak. "-?

    DA pada anak ($ @ "# tahun)

    Dapat merupakan lanjutan bentuk DA infantil ataupun timbul sendiri (de novo).

    :okasi lesi di lipatan siku6lutut, bagian fleksor pergelangan tangan, kelopak mata dan

    leher. 5uam berupa papul likenifikasi, sedikit skuama, erosi, hiperkeratosis dan

    mungkin infeksi sekunder. DA berat yang lebih dari #% permukaan tubuh dapat

    mengganggu pertumbuhan. "-?

    DA pada remaja dan dewasa

    :okasi lesi pada remaja adalah di lipatan siku6lutut, samping leher, dahi,sekitar

    5

  • 8/19/2019 Makalah Pbl 15

    6/14

    mata. !ada dewasa, distribusi lesi kurang karakteristik, sering mengenai tangan dan

    pergelangan tangan, dapat pula berlokasi setempat misalnya pada bibir (kering, pe ah,

    bersisik), vulva, puting susu atau skalp. adang-kadang lesi meluas dan paling parah

    di daerah lipatan, mengalami likenifikasi. :esi kering, agak menimbul, papul datar

    enderung berkonfluens menjadi plak likenifikasi dan sedikit skuama. Bisa didapati

    ekskoriasi dan eksudasi akibat garukan dan akhirnya menjadi hiperpigmentasi. "-?

    !ruritus adalah gejala subjektif yang paling dominan dan terutama dirasakan

    pada

    malam hari. Bagaimana mekanisme timbulnya pruritus masih belum jelas. istamin

    yang keluar akibat degranulasi sel mas bukanlah satu-satunya penyebab pruritus.

    Disangkakan sel peradangan, ambang rasa gatal yang rendah akibat kekeringan kulit,

    perubahan kelembaban udara, keringat berlebihan, bahan iritan konsentrasi rendah

    serta stres juga terkait dengan timbulnya pruritus. "-?

    &mumnya DA remaja dan dewasa berlangsung lama kemudian enderung

    membaik setelah usia 2# tahun, jarang sampai usia pertengahan dan sebagian ke il

    sampai tua. Berbagai kelainan kulit dapat menyertai DA (termasuk dalam kriteria

    minor). "-?

    Diagnosis

    Diagnosis DA ditegakkan bila mempunyai minimal 2 kriteria mayor dan 2 kriteria

    3inor. ",$

    riteria 3ayor

    - !ruritus

    - Dermatitis di muka atau ekstensor bayi dan anak

    - Dermatitis di fleksura pada dewasa

    - Dermatitis kronis atau residif

    - 5iwayat atopi pada penderita atau keluarganya.

    riteria 3inor

    - erosis

    - *nfeksi kulit (khususnya oleh '. aureus dan virus . simpleks)- Dermatitis non spesifik pada tangan dan kaki

    6

  • 8/19/2019 Makalah Pbl 15

    7/14

    - *ktiosis6hiperlinearis palmaris6keratosis pilaris

    - !itiriasis alba

    - Dermatitis di papila mame

    - White dermatografism dan delayed blanched response

    - eilitis

    - :ipatan infra orbital Dennie @ 3organ

    - onjungtivitis berulang

    - eratokonus

    - atarak subkapsular anterior

    - 0rbita menjadi gelap

    - 3uka pu at dan eritema

    - 7atal bila berkeringat

    - *ntolerans perifolikular

    - ipersensitif terhadap makanan

    - !erjalanan penyakit dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau emosi

    - 9es alergi kulit tipe dadakan positif

    - adar *g dalam serum meningkat

    - Awitan pada usia dini.

    Diagnosis DA harus mempunyai tiga kriteria mayor dan kriteria minor.

    &ntuk bayi, kriteria diagnosis dimodifikasi yaitu 4

    9iga kriteria mayor berupa 4

    - 5iwayat atopi pada keluarga- Dermatitis di muka atau ekstensor - !ruritus.

    Ditambah tiga kriteria minor 4

    - erosis6 iktiosis6 hiperliniaris palmaris- Aksentuasi perfolikular - =isura belakang telinga- 'kuama di skalp kronis.

    !edoman diagnosis DA yang diusulkan kelompok tersebut yaitu ?, 4

    7

  • 8/19/2019 Makalah Pbl 15

    8/14

    - arus mempunyai kondisi kulit gatal (it hy skin) atau laporan dari

    orangtuanya bahwa ankanya suka menggaruk atau menggosok.- Ditambah 2 atau lebih kriteria berikut 4

    o 5iwayat terkenanya lipatan kulit, misalnya lipat siku, belakang lutut,

    bagian depan pergelangan kaki atau sekeliling leher (termasuk pipianak usia di bawah "# tahun)

    o 5iwayat asma bronkial atau hay fever pada penderita (atau riwayat

    penyakit atopi pada keluarga tingkat pertama dari anak di bawah ?

    tahun).o 5iwayat kulit kering se ara umum pada tahun terakhir.o Adanya dermatitis yang tampak di lipatan (atau dermatitis pada

    pipi6dahi dan anggota badan bagian lkuar anak di bawah ? tahun). o

    Awitan di bawah usia $ tahun (tidak digunakan bila anak di bawah ?tahun).

    Diagnosis Banding

    DA didiagnosis banding dengan dermatitis seboroik (terutama pada bayi),

    dermatitis kontak, dermatitis numularis. ",$

    Prognosis

    'ulit meramalkannya karena adanya peran multifaktorial. =aktor yang

    berhubungan dengan prognosis kurang baik, adalah 4

    - DA yang luas pada anak.

    - 3enderita rinitis alergika dan asma bronkiale.

    - 5iwayat DA pada orang tua atau saudaranya.

    - Awitan (onset) DA pada usia muda.

    - Anak tunggal.

    - adar *g serum sangat tinggi. "-?,C,

    Diperkirakan 2# @ 2 % penderita DA infantil akan berkembang menjadi asma

    bronkiale atau hay fever . !enderita DA mempunyai resiko tinggi untuk mendapat

    dermatitis kontak iritan akibat kerja di tangan.

    Komplikasi

    8

  • 8/19/2019 Makalah Pbl 15

    9/14

    !enderita dermatitis atopik mudah mengalami komplikasi yang diakibatkan

    oleh disfungsi sel 9 dan efek metabolik. !ada semua tipe dermatitis atopik,

    komplikasi yang paling sering terjadi adalah infeksi sekunder yang disebabkan oleh

    'taphylo o us aureus.

    Penatalaksanaan Umum

    !enatalaksanaan dasar diberikan untuk semua kasus baik yang ringan, sedang

    maupun berat, berupa berupa perawatan kulit, hidrasi, kortikosteroid topikal,

    antihistamin, tars, antibiotik bila perlu, identifikasi dan eliminasi faktor-faktor

    pen etus kekambuhan.

    !engobatan 9opikal

    idrasi kulit.

    ulit penderita DA kering dan fungsi sawarnya berkurang, mudah retak

    sehingga mempermudah masuknya mikororganisme pathogen, bahan iritan dan

    allergen. !ada kulit yang demikian perlu diberikan pelembab, misalnya krim

    hidrofilik urea "#%E dapat pula ditambahkan hidrokortison "% didalamnya. Bila

    memakai pelembab yang mengandung asam laktat, konsentrasinya jangan lebih dari

    % karena dapat mengiritasi bila dermatitisnya masih aktif. 'etelah mandi kulit di lap,

    kemudian memakai emolien agar kulit tetap lembab. molien dipakai beberapa kali

    sehari, karena lama kerja maksimum C jam. ",$

    ortikosteroid topikal.

    !engobatan DA dengan kortikosteroid topikal adalah yang paling sering

    digunakan sebagai anti-inflamasi lesi kulit.

  • 8/19/2019 Makalah Pbl 15

    10/14

    jangan di gunakan yang berpotensi kuat, misalnya fluorinated glu o orti oid. Bila

    aktivitas penyakit telah terkontrol, dipakai se ara intermiten, umumnya $ kali

    seminggu, untuk menjaga agar tidak epat kambuhE sebaiknya dengan kortikosteroid

    yang potensinya paling rendah. ",$

    !ada lesi akut yang basah dikompres dahulu sebelum digunakan teroid,

    misalnya dengan larutan Burowi atau dengan larutan permanganas kalikus "4 ###. ",$

    *munomodulator 9opikal

    9akrolimus.

    9akrolimus (= - #C), suatu penghambat al ineurin, dapat diberikan dalam

    bentuk salap #,#2% untuk anak usia $-" tahunE untuk dewasa #,#2% dan #,"%.

    9akrolimus menghambat aktivasi sel yang terlibat dalam DA yaitu 4 sel langerhans,

    sel 9, sel mast, dan keratinosit. !ada pengobatan jangka panjang dengan salep

    takrolimus, koloni '.aureus menurun. 9idak ditemukan efek samping ke uali rasa

    seperti terbakar setempat. 9idak menyebabkan atrofi kulit seperti pada pemakaian

    kortikosteroidE dapat digunakan di muka dan kelopak mata. ",$

    !imekrolimus.

    Dikenal juga dengan A'3 ;", suatu senyawa askomisin yaitu

    imunomodulator golongan makrolaktam, yang pertama ditemukan dari hasil

    fermentasi 'treptomy es hygros opi us var. As omy eti us. /ara kerja sangat mirip

    siklosporin dan takrolimus yang dihasilkan dari streptomy es tsuku-baensis,

    walaupun ketiganya berbeda dalam struktur kimianya, yaitu bekerja sebagai pro-drug,

    yang baru menjadi aktif bila terikat pada reseptor sitostolik imunofilin. 5eseptor

    imunofilin untuk askomisin ialah makrofilin-"$. *katan askomisin pad amakrofilin-"$

    dalam sitoplasma sel 9, yang menghambat al ineurin (suatu molekul yang

    dibutuhkan untuk inisiasi transkripsi gen sitokin), sehingga produksi sitokin 9 "

    (*=

  • 8/19/2019 Makalah Pbl 15

    11/14

    Derivat askomisin yang digunakan ialah krim 'DG A'3 1;" konsentrasi "%,

    mempunyai efektivitas sama dengan krim klobetasol-" -propionat #,# % (steroid

    superpoten), tidak menyebabkan atrofi kulit (setidaknya selama ? minggu), aman pada

    anak dan dapat dipakai pada kulit sensitif misalnya pad amuka dan lipatan. /ara

    pemakaian dioleskan $ kali sehari. ",$

    !imekrolimus dan takrolimus tidak dianjurkan pada anak usia kurang dari $

    tahun. !enderita yang diobati dengan pimekrolimus dan takrolimus dinasehati untuk

    memakai pelindung matahari karena ada dugaan bahwa kedua obat tersebut

    berpotensi menimbulkan kanker kulit. ",$

    !reparat ter.

    !reparat ter mempunyai efek antipruritus dan anti-inflamasi pada kulit.

    Dipakai pada lesi kronis, jangan pada lesi akut. 'ediaan dalam bentuk salep hidrofilik,

    misalnya yang mengandung likuor karbonis detergen % sampai "#%, atau rude oal

    tar "% sampai %. ",$

    Antihistamin.

    !engobatan DA dengan antihistamin topikal tidak dianjurkan karena

    berpotensi kuat menimbulkan sensitisasi pada kulit. Dilaporkan bahwa aplikasi

    topikal krim doksepin % dalam jangka pendek (satu minggu), dapat mengurangi

    gatal tanpa terjadi sensitisasi. 9etapi perlu diperhatikan, bila dipakai pada area yang

    luas akan menimbulkan efek samping sedatif. ",$

    !engobatan 'istemik

    ortikosteroid.

    ortikosteroid sistemik hanya digunakan untuk mengendalikan eksaserbasi

    akut, dalam jangka pendek, dan dosis rendah, diberikan berselang-seling (alternate),

    atau diturunkan bertahap (tapering), kemudian segera diganti dengan kortikosteroid

    topikal. !emakaian jangka panjang menimbulkan berbagai efek samping dan bila di

    hentikan lesi yang lebih berat akan mun ul kembali. ",$

    11

  • 8/19/2019 Makalah Pbl 15

    12/14

    Antihistamin.

    Antihistamin digunakan untuk mengurangi rasa gatal yang hebat, terutama

    malam hari, sehingga mengganggu tidur. 0leh karena itu antihistamin yang dipakai

    ialah yang mempunyai efek sedatif, misalnya hidroksisin atau difenhidramin. !ada

    kasus yang lebih sulit dapat diberikan doksepin hidroklorid yang mempunyai efek

    antidepresan dan memblokade reseptor histamin " dan $, dengan dosis "# sampai

    mg se ara oral malam hari pada orang dewasa. ",$

    Anti-infeksi.

    !ada DA ditemukan peningkatan koloni ',aureus. &ntuk yang belum resisten

    dapat diberikan eritromisin, asitromisin atau, klaritomisin, sedang untuk yang sudah

    resisten diberikan dikloksasilim, oksasilin, atau generasi pertama sefalosporin.

    Bila di urigai terinfeksi oleh virus herpes ismpleks kortikosteroid dihentikan

    sementara dan pemberian per oral asiklovir ?##mg 2 kali perhari selama "# hari, atau

    $##mg ? kali perhari selama "# hari. ",$

    *nterferon.

    *=

  • 8/19/2019 Makalah Pbl 15

    13/14

    &ntuk DA yang berat dan luas dapat digunakan !&HA (photo hemotheraphy)

    seperti yang dipakai pada psoriasis. 9erapi &HB, atau 7oe kerman dengan &HB dan

    ter juga efektif. ombinasi &HB dan &HA lebih baik daripada hanya &HB. &HA

    bekerja pada sel langerhans dan eosinofil, sedangkan &HB mempunyai efek

    imunosupresif dengan ara memblokade fungsi sel langerhans dan mengubah

    produksi sitokin keratinosit. "-$

    Pencegahan

    /ara yang paling baik dan juga paling mudah adalah dengan ara

    menghilangkan atau menghindari alergen.

    Kesimpulan

    Dermatitis atopik dapat ditimbulkan karena adanya faktor genetik.

    DAF AR PUS AKA

    13

  • 8/19/2019 Makalah Pbl 15

    14/14

    ". 'ularsito 'A, Djuanda '. *lmu !enyakit ulit dan elamin. d C.

    D 53A9*9*'. >akarta4 = &*. $#"#.$. Brown 7raham 5obin, Burns 9ony. Dermatologi. d ;. >akarta4 rlangga.

    $## .2. 'iregar 5'. 'aripati !enyakit ulit. d $. >akarta4 7/. $##?.?. /orwin >. Buku 'aku !atofisiologi. d 2. >akarta 4 7/. $## .

    . Behman, liegman,