makalah motivasi dan manajeman kelas

35
KATA PENGANTAR Alhamdulillah dengan Rahmat Allah, kami senatiasa memanjatkan puji dan syukur kepadaNya, atas petunjuk dan bimbingan-Nyalah, sehingga kami dapat menyusun makalah ini yang berjudul “ MOTIVASI DAN MANAJEMEN KELAS DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR “. Makalah ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh DOSEN mata kuliah strategi dan metode mengajar pada program akta IV jurusan Tarbiyah Fakultas Agama Islam UMI Makassar. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami senantiasa terbuka dan berlapang dada untuk menerima masukan- masukan dan kritikan-kritikan dari semua pihak guna melengkapi pembahasan makalah ini. Akhirnya ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah memberi motivasi dan bantuan atas selesainya pembahasan makalah ini. Semoga mendapat nilai tambah bagi kami sebagai penyusun dan dapat berguna bagi semua pihak. Amin. Wabillahi Taufiq Walhidayah. Makassar, 8 Desember 2007 Penulis

Upload: salam-vinder-dg-bengo

Post on 30-Dec-2014

107 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Motivasi Dan Manajeman Kelas

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan Rahmat Allah, kami senatiasa memanjatkan puji dan syukur kepadaNya, atas petunjuk dan bimbingan-Nyalah, sehingga kami dapat menyusun makalah ini yang berjudul“ MOTIVASI DAN MANAJEMEN KELAS DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR “.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh DOSEN mata kuliah strategi dan metode mengajar pada program akta IV jurusan Tarbiyah Fakultas Agama Islam UMI Makassar.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami senantiasa terbuka dan berlapang dada untuk menerima masukan-masukan dan kritikan-kritikan dari semua pihak guna melengkapi pembahasan makalah ini.

Akhirnya ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah memberi motivasi dan bantuan atas selesainya pembahasan makalah ini. Semoga mendapat nilai tambah bagi kami sebagai penyusun dan dapat berguna bagi semua pihak. Amin.

Wabillahi Taufiq Walhidayah.

Makassar, 8 Desember 2007

Penulis

Page 2: Makalah Motivasi Dan Manajeman Kelas

DAFTAR ISI

HalamanKATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahB. Permasalahan

BAB II MOTIVASI DAN MANAJEMEN KELAS

I. MOTIVASI

A. Pengertian MotivasiB. Fungsi Motivasi Dalam BelajarC. Macam-Macam MotivasiD. Bentuk-Bentuk Motivasi di Sekolah

II. MANAJEMEN/PENGELOLAAN KELAS

A. Pengetian Manajemen/Pengelolaan KelasB. Tujuan Pengelolaan KelasC. Prinsip-Prinsip Pengelolaan KelasD. Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas E. Hal-hal yang harus dihindari Dalam Pengelolaan Kelas

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan-kesimpulan B. Saran-saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: Makalah Motivasi Dan Manajeman Kelas

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Motivasi dan manajemen kelas merupakan aspek pendidikan yang sering dijadikan perhatian utama oleh para calon guru, guru baru dan yang telah berpengalaman sekalipun alasannya, sederhana karena calon guru, guru baru, dan guru yang telah berpengalaman berkeinginan agar para peserta didik dapat belajar dengan optimal. Dalam arti guru mampu menyampaikan bahwa pelajaran untuk diserap oleh para peserta didik dengan baik.

Penciptaan harapan seperi ini merupakan kajian motivasi dan manajemen kelas . Sebab motivasi dan manajemen kelas merupakan serangkaian kegiatan guru dalam upayanya menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik mencapai tujuan-tujuan belajarnya secara efisien, atau memungkinkan peserta didik belajar dengan baik.

B. PERMASALAHAN

Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang benilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan peserta didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran.

Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana agar bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh peserta didik secara tuntas. Oleh karena itu, dalam pembahasan makalah ini dapat dikemukakan permasalahan bahwa “ sejauh manakah pengaruh motivasi dan manajemen kelas dalam usaha menciptakan proses belajar mengajar yang optimal untuk mencapai tujuan pengajaran yang efektif dan efisien “.

Untuk sampai pada tujuan yang dimaksud diperlukan pemahaman akan hal-hal mengenai motivasi dan manajemen kelas. Untuk itu dalam pembahasan makalah ini, pada bab selanjutnya akan diuraikan mengenai; pengertian motivasi, fungsi motivasi dalam belajar,

Page 4: Makalah Motivasi Dan Manajeman Kelas

macam-macam motivasi, bentuk-bentuk motivasi disekolah, pengertian manajeman kelas, tujuan pengelolaan kelas, prinsip-prinsip pengelolaan kelas, komponen-komponen keterampilan pengelolaan kelas, dan hal-hal yang harus dihindari dalam pengelolaan kelas.

Page 5: Makalah Motivasi Dan Manajeman Kelas

BAB II

MOTIVASI DAN MANAJEMEN KELAS

I. MOTIVASI

A. PENGERTIAN MOTIVASIKata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subyek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motifasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan mendesak.

Dalam kegiatan belajar mengajar, apabila ada seseorang siswa, misalnya tidak berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan, maka perlu diselidiki sebab-sebabnya. Sebab-sebab itu biasanya bermacam-macam, mungkin ia tidak senang, mungkin sakit, lapar, ada problem pribadi dan lain-lain. Hal ini berarti pada diri anak tidak terjadi perubahan energi, tidak terangsang afeksinya untuk melakukan sesuatu, karena tidak memiliki tujuan atau kebutuhan belajar.Keadaan semacam ini perlu dilakukan daya upaya yang dapat menemukan sebab musababnya kemudian mendorong seseorang siswa itu mau melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan, yakni belajar. Dengan kata lain, siswa perlu diberikan rangsangan agar tumbuh motivasi pada dirinya. Atau singkatnya perlu diberikan motivasi.

Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila tidak ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu.

Jadi motivasi itu dapat dirancang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu tumbuh didalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. Dikatakan keseluruhan karena pada umumnya ada beberapa motif yang bersama-sama menggerakkan siswa untuk belajar. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual.

Page 6: Makalah Motivasi Dan Manajeman Kelas

Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan bersemangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.

B. FUNGSI MOTIVASI DALAM BELAJAR

Belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Dengan demikian motivasi dapat mempengaruhi adanya kegiatan belajar.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka dapat dikemukakan ada tiga fungsi motivasi :1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau

motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2. Menentukan arah perubahan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain, sebab tidak serasi dengan tujuan.

Disampaikan itu ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

C. MACAM-MACAM MOTIVASI

Membahas tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangat bervariasi.

Page 7: Makalah Motivasi Dan Manajeman Kelas

1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.

a. Motif-motif bawaanYang dimaksud motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi ini ada tanpa harus dipelajari. Sebagai contoh: dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk tidur. Motif-motif ini seringkali disebut motif-motif yang disyaratkan secara biologis.

b. Motif-motif yang dipelajariMaksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai contoh : dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu keterampilan didalam masyarakat. Motif-motif ini seringkali disebut dengan motif-motif yang disyaratkan secara sosial. Sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan sesama manusia yang lain, sehingga motivasi itu berbentuk.

2. Motivasi jasmaniah dan rohaniah

Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua jenis yakni motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Yang termasuk motivasi jasmani seperti refleks, insting otomatis dan nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah adalah kemauan.

Soal kemauan itu pada setiap diri manusia terbentuk melalui empat momen.

a. Momen timbulnya alasan Sebagai contoh seorang pemuda yang giat berlatih olahraga untuk menghadapi porseni di sekolah, tetapi tiba-tiba disuruh untuk membantu pekerjaan ibunya. Sipemuda itu kemudian membantu pekerjaan ibunya. Dalam hal ini sipemuda tadi timbul alasan baru untuk melakukan sesuatu kegiatan yang lain (kegiatan membantu pekerjaan ibunya). Alasan baru itu bisa karena untuk menataati perintah ibunya agar ibunya tidak kecewa.

b. Momen pilihMomen pilih maksudnya dalam keadaan pada waktu ada alternatif yang mengakibatkan persaingan diantara alternatif itu. Kemudian menimbang dari berbagai alternatif itu. Kemudian menimbang dari berbagai alternatif untuk kemudian menentukan pilihan alternatif yang dikerjakan.

Page 8: Makalah Motivasi Dan Manajeman Kelas

c. Momen putusanDalam persaingan diantara berbagai alasan, sudah barang tentu akan berakhir dengan dipilihnya satu alternatif. Satu alternatif yang dipilih inilah yang menjadi putusan untuk dikerjakan.

d. Momen terbentuknya kemauanKalau seseorang sudah menetapkan satu putusan untuk dikerjakan, maka timbullah dorongan pada diri seseorang untuk bertindak melaksanakan putusan itu.

3. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik

a. Motivasi intrinsikYang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak perlu ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung didalam perbuatan balajar itu sendiri.

Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya jalan untuk menuju ke tujuan yang ingin dicapai ialah belajar, tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan, tidak mungkin menjadi ahli. Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan, kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Jadi memang motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan sekedar simbol dan seremonial.

b. Motivasi ekstrinsiMotivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang ahli dan berfungsinya karena adanya perangsangan dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar, karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai baik atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung

Page 9: Makalah Motivasi Dan Manajeman Kelas

dengan esensi apa yang dilakukannya itu. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktifitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlakl berkaitan dengan aktifitas belajar.

Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar mengajar tetap penting. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar-mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.

D. BENTUK-BENTUK MOTIVASI DI SEKOLAH

Didalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktifitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.

Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi adalah bermacam-macam. Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-kadang tepat, dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai. Hal ini guru harus hati-hati dalam menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar para anak didik. Sebab mungkin maksudnya memberi motivasi tetapi justru tidak menguntungkan perkembangan belajar siswa.

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah.

1. Memberi angkaAngka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan

belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka atau nilai yang baik. Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada rapor angkanya baik-baik.

Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. Namun ada juga siswa yang bekerja atau belajar hanya ingin mengejar pokonnya naik kelas saja. Ini menunjukkan motivasi yang dimilikinya kurang berbobot dibandingkan dengan siswa-siswa yang menginginkan angka baik. Namum demikian semua itu harus diingat oleh guru bahwa pencapaian angka-angka seperti itu belum merupakan hasil belajar yang sejati, hasil belajar yang bermakna. Oleh karena itu langkah selanjutnya yang ditempuh oleh guru adalah

Page 10: Makalah Motivasi Dan Manajeman Kelas

bagaimana cara memberikan angka dapat dikaitkan dengan values yang terkandung didalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada para siswa sehingga tidak sekedar kognitif saja, tetapi juga keterampilan dan afeksinya.

2. HadiahHadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi,. Tetapi

tidaklah selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yag tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut. Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik, tetapi mungkin tidak akan menarik bagi seseorang siswa yang tidak memiliki bakat menggambar.

3. Saingan atau kompetisiSaingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat

motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan,. Baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Memang unsur persaingan ini banyak dimanfaatkan didalam dunia industri atau perdagangan, tetapi juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa.

4. Ego-involmentMenumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan

pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertahankan harga diri, adalah salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan dan harga diri, begitu juga untuk siswa sebagai subyek belajar. Para siswa akan belajar dengan sungguh-sungguh bisa jadi karena harga dirinya.

5. Memberi ulanganPara siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan ada

ulangan. Oleh karena itu memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru adalah jangan terlalu sering (setiap hari) karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas. Dalam hal ini guru harus juga terbuka, maksudnya kalau akan ada ulangan harus diberitahukan kepadanya siswa.

6. Mengetahui hasilDengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi

kemajuan, akan mendorong siswa untuk giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya teus meningkat.

Page 11: Makalah Motivasi Dan Manajeman Kelas

7. PujianApabila ada siswa yang sukses yang berhasil

menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu supaya pujian ini merupakan moivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.

8. HukumanHukuman sebagai reinforcement yang negatif, tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.

9. Hasrat untuk belajarHasrat untuk belajar, berarti ada urusan kesengajaan, ada

maksud untuk belajar. Hal ini akan lebuh baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.

10.MinatDiatas sudah diuraikan bahwa soal motivasi sangat erat

hubungannya dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat, sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut :

a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.b. Menghubungkan dengan adanya persoalan pengalaman yang

lampau.c. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.d. Menggunakanm berbagai macam bentuk mengajar.

11.Tujuan yang diakuiRumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa,

akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.

Disamping bentuk-bentuk motivasi sebagaimana diuraikan diatas, sudah barang tentu masih banyak bentuk dan cara yang bisa dimanfaatkan. Hanya yang penting bagi guru adanya bermacam-macam motivasi itu dapat dikembangkan dan diarahkan untuk dapat melahirkan hasil belajar yang bermakna. Mungkin pada mulanya, karena ada sesuatu bentuk motivasi siswa itu rajin belajar, tetapi guru harus mampu melanjutkan dari tahap rajin belajar itu bisa diarahkan menjadi kegiatan

Page 12: Makalah Motivasi Dan Manajeman Kelas

belajar yang bermakna, sehingga hasilnyapun akan akan bermakna bagi kehidupan siswa sebagai subyek belajar.

II. MANAJEMEN / PENGELOLAAN KELAS

A. PENGERTIAN MANAJEMEN / PENGELOLAAN KELAS

Manajemen dari kata “management”, diterjemahkan pula menjadi “pengelolaan” berarti proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sedangkan pengelolaan adalah proses yang membarikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.

Kelas dalam arti umum menunjuk kepada pengertian sekelompok siswa yang ada pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Dengan demikian maksud manajemen kelas adalah mengacu kepada penciptaan suasana atau kondisi kelas yang memungkinkan siswa dalam kelas tersebut dapat belajar dengan efektif.

Pengertian lain dari manajemen kelas atau pengelolaan kelas adalah “keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikkannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar” atau “keterampilan guru didalam menciptakan dan memelihara kelancaran aktifitas siswa serta kemampuan memberi respon terhadap kebutuhan dan kesulitan siswa”.

Sedangkan keterampilan mengelola disiplin adalah “keterampilan yang digunakan oleh guru untuk menetapkan atau memelihara keteraturan serta melibatkan diri dalam berbagai aktifitas kelas yang bermakna”.

Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Juga hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa lainnya merupakan syarat keberhasilan pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif.

B. T UJUAN PENGELOLAAN KELAS

Page 13: Makalah Motivasi Dan Manajeman Kelas

Pengelolaan kelas yang dilakukan guru bukan tanpa tujuan. Karena ada tujuan itulah guru selalu berusaha mengelola kelas, walaupun terkadang kelelahan fisik maupun pikiran dirasakan. Guru sadar tanpa mengelola kelas dengan baik, maka akan menghambat kegiatan belajar mengajar. Itu sama saja membiarkan jalannya pengajaran tanpa membawa hasil.

Guru mengantarkan anak didik dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan dari tidak berilmu menjadi berilmu. Tentu tidak perlu diragukan bahwa setiap kali masuk kelas guru selalu melaksanakan untuk menciptakan kondisi dalam kelompok kelas yang berupa lingkungan yang baik, yang memungkinkan siswa berbuat sesuai dengan kemampuannya. Kemudian dengan pengelolaan kelas produknya harus sesuai dengan tujuan-tujuan yang hendak dicapai.

Tujuan pengelolaan kelas sebagai berikut :a. Tujuan untuk siswa

1. Mendorong berkembangnya rasa tanggung jawab individu dalam bertingkah laku dan kesadaran mengendalikan diri.

2. Mengarahkan tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib kelas dan menganggap teguran guru sebagai suatu peringatan bukan kemarahan.

3. Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas dan tingkah laku yang wajar di kelas.

b. Tujuan untuk guru1. Mengembangkan keterampilan dan pengertian dalam

memelihara kelancaran penyajian materi pelajaran secara tepat dan baik.

2. Menyadari kebutuhan siswa dan mengembangkan kompotensinya didalam mengarahkan siswa untuk belajar terutama di kelas.

3. Mempelajari cara memberi respon terhadap tingkah laku siswa yang mungkin menimbulkan gangguan / hambatan dalam kegiatan belajar di kelas.

4. Memahami dan menguasai seperangkat kemungkinan strategi yang dapat digunakan dalam hubungannya dengan masalah tingkah laku siswa yang berlebih-lebihan (tidak wajar) di kelas.

C. PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN KELAS

Masalah pengelolaan kelas bukanlah merupakan tugas yang ringan. Berbagai faktor yang menyebabkan kerumitan itu. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dibagi menjadi dua golongan yaitu faktor intern siswa dan faktor ekstern siswa. Faktor intern

Page 14: Makalah Motivasi Dan Manajeman Kelas

siswa berhubungan dengan masalah emosi, pikiran dan prilaku. Kepribadian siswa dengan ciri-ciri khasnya masing-masing menyebabkan siswa berbeda dengan dari siswa lainnya secara individual. Perbedaan secara individual ini dilihat dari segi aspek, yaitu perbedaan biologis, intelektual dan psikologis.

Sedangkan faktor ekstern siswa terkait dengan masalah suasana lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokan siswa, jumlah siswa di kelas dan sebagainya. Masalah jumlah siswa di kelas akan mewarnai dinamika kelas. Semakin banyak jumlah siswa di kelas, misalnya dua puluh dua orang keatas cenderung lebih mudah terjadi konflik. Sebaliknya semakin sedikit jumlah siswa di kelas cenderung lebih kecil terjadi konflik.

Mustahil kekacauan di kelas tidak dapat diatasi, selama ada usaha dari guru, kekacauan di kelas pasti dapat dipecahkan. Memang diakui bahwa kelas dari waktu kewaktu dari hari kehari, hari ini, esok atau lusa selalu menunjukkan suasana yang berbeda. Kemarin suasana kelas tenang. Boleh jadi hari ini suasana kelas ribut dan panas. Sewaktu-waktu kebaikan belajar siswa terganggu dengan datangnya gangguan dari luar kelas dalam berbagai bentuk dan jenisnya, misalnya ada kebakaran disekitar sekolah, ada maling disiang bolong, dan sebagainya.

Dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam pengelolaan kelas, prinsip-prinsip pengelolaan kelas dapat dipergunakan. Maka penting bagi guru untuk mengetahui dan menguasai prinsip-prinsip pngelolaan kelas yang akan diuraikan berikut ini.

a. Kehangatan dan keantusiasanKehangatan dan keantusiasan guru dapat memudahkan terciptanya iklim kelas yang menyenangkan yang merupakan salah satu syarat bagi kegiatan belajar mengajar yang optimal.

b. Tantangan Penggunaan kata-kata, tindakan, atau bahan yang menantang akan meningkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.

c. BervariasiPenggunaan alat atau media, gaya dan interaksi belajar mengajar yang bervariasi merupakan kunci tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.

Page 15: Makalah Motivasi Dan Manajeman Kelas

d. KeluwesanKeluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan siswa, serta menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif.

e. Penekanan pada hal-hal yang positifPada dasarnya didalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian siswa pada hal-hal yang negatif.

f. Peranan disiplin diriPengembangan disiplin diri sendiri oleh siswa merupakan tujuan akhir dari pengelolaan kelas. Untuk itu guru harus selalu mendorong siswa untuk melaksanakan disiplin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi contoh tauladan tentang pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung jawab.

D. KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS

Komponen-komponen pengelolaan kelas ini pada umumnya dibagi menjadi dua bagian yaitu keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat preventif) an keterampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar yang optimal.

Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal terdiri dari keterampilan sikap tanggap, membagi perhatian, pemusatan perhatian kelompok. Keterampilan sikap tanggap ini dapat dilakukan dengan cara ; memandang secara seksama, gerak mendekati, memberi pertanyaan dan memberi reaksi terhadap gangguan. Yang termasuk kedalam keterampilan memberi perhatian adalah visual dan verbal. Tetapi memberi tanda, penghentian jawab, pengarahan dan petunjuk yang jelas, penghentian, penguatan, kelancaran, dan kecepatan merupakan sub bagian dari keterampilan pemusatan perhatian kelompok.

Masalah modifikasi tingkah laku, pendekatan pemecahan masalah kelompok dan menemukan serta memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah, adalah tiga buah strategi yang termasuk kedalam ruang lingkup keterampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar yang optimal.

Semua kegiatan yang disebutkan diatas akan diperjelas dan diperdalam pada uaraian berikut ini.

Page 16: Makalah Motivasi Dan Manajeman Kelas

a. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan, pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat preventif).

1. Menunjukkan sikap tanggapTanggap terhadap perhatian, ketelibatan, ketidak acuan, dan

ketidak terlibatan siswa dalam tugas-tugas di kelas. Siswa merasa bahwa guru hadir bersama mereka dan tahu apa yang mereka perbuat. Kesan tanggapan ini dapat ditunjukkan dengan berbagai cara seperti berikut :a). Memandang secara seksama

Dapat mengundang dan melibatkan siswa dalam kontak pandangan serta interaksi antar pribadi yang dapat ditampakkan dalam pendekatan guru untuk bercakap-cakap, bekerja sama dan menunjukkan rasa persahabatan.

b). Gerak mendekatiGerak guru dalam posisi mendekati kelompok kecil atau individu menandakan kesiagaan, minat dan perhatian guru yang diberikan terhadap tuga serta aktifitas siswa. Gerak mendekati hendaklah dilakukan secara wajar bukan untuk menakut-nakuti, mengacam atau memberi keritikan.

c). Memberikan pernyataanPernyataan guru terhadap sesuatu yang dikemukakan siswa sangat diperlukan, baik berupa tanggapan, komentar ataupun yang lain. Akan tetapi haruslah dihindari hal-hal yang menunjukkan dominasi guru, misalnya dengan komentar atau pernyataan yang mengandung ancaman seperti : “saya tunggu sampai kalian diam”. “Saya atau kalian yang keluar” atau “siapa yang tidak senang dengan pelajaran saya silahkan keluar”.

d). Memberi reaksi terhadap gangguan dan kekacauan siswa.Apabila ada siswa yang menimbulkan gangguan atau menunjukkan kekacauan. Guru dapat memberikan reaksi dalam bentuk teguran. Teguran merupakan tanda “Ada bersamanya guru”. Teguran harus diberikan pada saat yang tepat dan sasaran yang tepat pula sehingga dapat mencegah meluasnya penyimpangan tingkah laku.

2. Memberi perhatianPengelolaan kelas yang efektif terjadi guru mampu memberikan perhatian kepada beberapa kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang sama. Membagi perhatian dilakukan dengan dua cara :a). Visual

Page 17: Makalah Motivasi Dan Manajeman Kelas

Mengalihkan pandangan dari satu kegiatan kepada kegiatan yang lain dengan kontak pandang terhadap kelompok siswa atau seorang siswa secara individual.

b). VerbalGuru dapat memberikan komentar, penjelasan, pertanyaan dan sebagainya terhadap aktifitas seorang siswa sementara ia memimpin kegiatan siswa yang lain.

3. Menentukan perhatian kelompokKegiatan siswa dalam belajar dapat dipertahankan apabila dari waktu kewaktu guru mampu memusatkan perhatian kelompok terhadap tugas-tugas yang dilakukan.Hal ini dapat dilakukan dengan cara :a). Menyiagakan siswa

Maksudnya ialah memusatkan perhatian siswa terhadap suatu hal yang sebelum guru menyampaikan materi pokok.

b). Menuntut tanggung jawab siswaHal ini berhubungan dengan cara guru memegang teguh kewajiban dan tanggung jawab yang dilakukan oleh para siswa, serta keterlibatan siswa dalam tugas-tugas. Misalnya meminta kepada siswa untuk memperagakan, melaporkan, dan memberikan respon.

4. Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelasHal ini berhubungan dengan cara guru dalam memberikan petunjuk agar jelas dan singkat dalam pelajaran sehingga tidak terjadi kebingungan pada diri siswa.

5. MenegurApabila terjadi tingkah laku siswa yang mengganggu kelas atau kelompok dalam kelas, hendaklah guru menegurnya secara verbal. Teguran verbal yang efektif ialah yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :a). Tegas dan jelas tertuju kepada siswa yang mengganggu

serta kepada tingkah lakunya yang menyimpang.

b). Menghindari peringatan yang kasar, menyakitkan atau penghinaan.

c). Menghindari ocehan atau ejekan lebih-lebih yang berkepanjangan.

6. Memberi penguatan Dalam hal ini guru dapat menggunakan dua macam cara :

Page 18: Makalah Motivasi Dan Manajeman Kelas

a). Guru dapat memberikan penguatan kepada siswa yang mengganggu, yaitu dengan jelas “menangkap” siswa tersebut ketika ia sedang melakukan tingkah laku yang tidak wajar, kemudian menegurnya.

b). Guru dapat memberikan penguatan kepada siswa yang bertingkah laku wajar dan dengan demikian menjadi contoh atau teladan tentang tingkah laku positif bagi siswa yang suka mengganggu.

b. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal.

Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal. Apabila terdapat siswa yang menimbulkan gangguan yang berulang-ulang walaupun guru telah menggunakan tingkah laku dan respon yang sesuai, guru dapat meminta bantuan kepada kepala sekolah, konselor sekolah, atau orang tua siswa.

Bukanlah kesalahan profesional guru apabila ia dapat menangani setiap problem siswa didalam kelas. Namun pada tingkat tertentu guru dapat menggunakan seperangkat strategi untuk tindakan perbaikan terhadap tingkah laku siswa yang terus-menerus menimbulkan gangguan dan yang tidak mau terlibat dalam tugas di kelas.Strategi tersebut adalah :1. Modifikasi tingkah laku. Guru hendaknya menganalisis tingkah

laku siswa yang mengalami masalah atau kesulitan dan berusaha memodifikasi tingkah laku tersebut dengan mengaplikasikan pemberian penguatan secara sistematis.

2. Guru dapat menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok dengan cara sebagai berikut :a). Memperlancar tugas-tugas. Mengusahakan terjadinya kerja

sama yang baik dalam pelaksanaan tugas.

b). Memelihara kegiatan-kegiatan kelompok. Memelihara dan memulihkan semangat siswa dan menangani konflik yang timbul.

3. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah. Guru dapat menggunakan seperangkat cara untuk mengendalikan tingkah laku keliru yang muncul, dan ia mengetahui sebab-sebab dasar yang mengakibatkan setidak

Page 19: Makalah Motivasi Dan Manajeman Kelas

patutan tingkah laku tersebut serta berusaha untuk menemukan pemecahannya.

E. HAL-HAL YANG HARUS DIHINDARI DALAM PENGELOLAAN KELAS

Dalam usaha mengelola kelas secara efektif ada sejumlah kekeliruan yang harus dihindari oleh guru sebagai berikut :

1. Campur tangan yang berlebihan (teachers instruction). Apabila guru menyela kegiatan yang sedang asyik berlangsung dengan komentar, pertanyaan atau petunjuk yang mendadak, kegiatan itu akan terganggu atau terputar. Hal ini akan memberi kesan kepada siswa bahwa guru tidak memperhatikan keterlibatan dan kebutuhan anak. Ia hanya ingin memuaskan kehendak sendiri.

2. Kelenyapan (fade away)Hal ini terjadi jika guru gagal secara tepat melengkapi suatu instruksi, penjelasan, petunjuk atau komentar, dan kemudian menghentikan penjelasan atau sajian tanpa alasan yang jelas. Juga dapat terjadi dalam bentuk waktu diam terlalu keras, kehilangan akal, atau melupakan langkah-langkah dalam pelajaran. Akibatnya ialah membiarkan pikiran siswa mengawang-awang, melantur, dan mengganggu keaktifan serta kelancaran pelajaran.

3. Ketidak tepatan memulai dan mengakhiri kegiatan (stops and starts)Hal ini terjadi bila guru memulai suatu aktifitas tanpa mengakhiri aktifitas sebelumnya menghentikan kegiatan pertama, memulai yang kedua, kemudian kembali kepada kegiatan yang pertama lagi. Dengan demikian guru dapat mengendalikan situasi kelas dan akhirnya mengganggu kelancaran kegiatan belajar siswa.

4. Penyimpangan (digression)Akibat guru telalu asyik dalam suatu kegiatan atau bahan tertentu memungkinkan ia dapat menyimpang. Penyimpangan tersebut dapat mengganggu kelancaran kegiatan belajar siswa.

5. Bertele-tele (ovsrdwelling)Kesalahan ini terjadi bila pembicaraan guru bersifat mengulang-ulang hal-hal tertentu, memperpanjang keterangan atau penjelasan, mengubah teguran yang sederhana menjadi ocehan atau kupasan yang panjang.

Page 20: Makalah Motivasi Dan Manajeman Kelas

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN1. Pengertian motivasi adalah daya upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu. Atau sebagai daya penggerak dari dalam dan dari luar untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu untuk mencapai suatu tujuan.

2. Fungsi motivasi antara lain :a. Mendorong manusia untuk berbuat yaitu merupakan motor

penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.b. Menentukan arah perbuatan, yakni memberikan arah dan

kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menetukan perbuatan yang harus dikerjakan karena ada manfaatnya dan perbuatan yang tidak harus dikerjakan karena tidak ada manfaatnya.

3. Macam-macam motivasia. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya; motif bawaan dan

motif yang dipelajari.b. Motivasi jasmaniah dan rohaniah ; momen timbulnya alasan,

momen pilih, momen terbentuknya kemauan dan momen putusan.

c. Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

4. Bentuk-bentuk motivasi di sekolahAda beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah ; memberi angka, memberi hadiah, kompetisi, ego-involvement, memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman, minat dan tujuan yang diakui.

5. Pengertian manajemen kelas atau pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal di kelas dan mengembalikannya seperti semula bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar di kelas.

6. Tujuan pengelolaan kelas sebagai berikut :a. Tujuan untuk siswa ;

Mendorong berkembangnya rasa tanggung jawab individu dalam kesadaran mengendalikan diri, mengarahkan tingkah laku sesuai dengan tata tertib kelas dan menimbulkan rasa kewajiban melibatkan diri dalam tugas yang wajar di kelas.

b. Tujuan untuk guru ;

Page 21: Makalah Motivasi Dan Manajeman Kelas

Keterampilan memelihara kelancaran penyajian materi secara tepat dan baik, menyadari kebutuhan siswa dan mengembangkan kompetensinya, mempelajari cara memberi respon terhadap tingkah laku siswa, dan memahami serta menguasai strategi yang dapat digunakan mempertahankan kondisi di kelas.

7. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dibagi menjadi dua :a. Faktor intern siswa yakni yang berhubungan dengan kepribadian

siswa mengenai masalah emosi, fikiran, prilaku, perbedaan biologis, intelektual dan perbedaan psikologis.

b. Faktor ekstern siswa yang terkait dengan masalah suasana lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokan siswa dan jumlah siswa di kelas.

8. Prinsip-prinsip pengelolaan kelas yang penting diketahui dan dikuasai oleh guru meliputi : kehangatan dan keantusiasan, tantangan, bervariasi, keluwesan, penekanan pada hal-hal yang positif dan penanaman disiplin diri.

9. Komponen-komponen keterampilan pengelolaan kelas pada umumnya dibagi menjadi dua bagian :a. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan

pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat preventif) terdiri dari ; keterampilan sikap tanggap, membagi perhatian dan pemusatan perhatian kelompok.

b. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar yang optimal terdiri dari ; masalah modifikasi tingkah laku, pendekatan pemecahan masalah kelompok, menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah.

B. SARAN-SARAN1. Guru sebagai tenaga pendidik yang profesional dituntut untuk selalu

belajar secara terus-menerus dalam memperluas wawasannya guna menghadapi perkembangan diera globalisasi yang penuh tantangan dalam dunia pendidikan.

2. Guru diharapkan secara aktif memberikan motivasi kepada peserta didik agar peserta didik memiliki semangat yang tinggi untuk senantisa belajar dalam mengembangkan bakat dan minatnya, agar dapat mencapai cita-citanya dalam memenuhi kebutuhan hidup yang lebih baik.

Page 22: Makalah Motivasi Dan Manajeman Kelas

3. Guru diharapkan dapat menerapkan manajemen kelas atau pengelolaan kelas yang baik untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang nyaman dan menyengkan agar proses belajar mengajar berjalan secara optimal guna mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.

Page 23: Makalah Motivasi Dan Manajeman Kelas

DAFTAR PUSTAKA

1. Ahmad Rohani HM, Abu Ahmadi ; Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1991.

2. Abu Ahmadi, Widodo Supriyono ; Psikologi Belajar. Jakata : PT. Rineka Cipta, 1991.

3. Ahmad Syakid ; Dasar-Dasar Pendidikan. Bahan Kuliah Program Akta IV Fakultas Agama Islam UMI Makassar, 2005.

4. Conny Seniawan, AS. Munandar, S.C.U Munandar ; Memupuk Bakat dan Kreatifitas Siswa Sekolah Menengah. Jakarta : PT. Gramedia, 1984

5. Dimyati, Mudjiono ; Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2006.

6. J.J. Hasibuan, Moerdijono ; Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Karya, 1988.

7. M. Ngalim Purwanto, MP ; Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1998.

8. Masnur Muslich ; KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2007.

9. Maman Rachman ; Manajemen Kelas. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 1999.

10.Mustamin ; Micro Teaching ( Praktek Pengalaman Lapangan ). Bahan Mata Kuliah Program Akta IV Fakultas Agama Islam UMI Makassar, 2006.

11.Oemar Hamalik ; Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA. Bandung : Sinar Baru, 1992.

12.Roestiyah N.K ; Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Bina Aksara, 1991.

13.Rosmiati ; Manajemen Kelas. Bahan Kuliah Program Akta IV Fakultas Agama Islam UMI Makassar, 2005.

Page 24: Makalah Motivasi Dan Manajeman Kelas

14.Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain ; Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2006.

15.Sardiman AM ; Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006.

16. ..............; Profesi dan Peranan Guru di Sekolah dengan Tinjauan Kultural. Yogyakarta : Cakrawala Pendidikan IKIP Yogyakarta, 1981.

17.Staton, Thomas. F ; Cara Mengajar dengan Hasil yang Baik. Bandung : CV. Diponegoro, 1978.

18.Slameto ; Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Bina Aksara, 1988.

19.Winkel, W.S ; Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Graha Media, 1983.

20.Winarno Surachmad ; Pengantar Interaksi Mengajar Belajar, Dasar dan Tehnik Metodologi Pengajaran. Bandung : Tarsito, 1990.

21.W. James Pophan Eva L. Baker ; Bagaimana Mengajar Secara Sistematis. Yogyakarta : 1992.

Page 25: Makalah Motivasi Dan Manajeman Kelas

Makalah

MOTIVASI DAN MANAJEMAN KELAS DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

Penyusun :

H. M .MUNIR. MNIM : 104270076

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

PROGRAM AKTA IV

MAKASSAR

2007