makalah metodologi (hipotesis)

21
MAKALAH MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN TENTANG HIPOTESIS PENELITIAN Oleh Kelompok III : ASMA MURNI : 2411.059 RIA RESTI FAUZI : 2411.056 Dosen Pembimbing : M. IMMAMUDDIN, M.Pd PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI

Upload: lila-maisyora

Post on 24-Oct-2015

66 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH METODOLOGI (HIPOTESIS)

MAKALAH

MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN

TENTANG HIPOTESIS PENELITIAN

Oleh Kelompok III :

ASMA MURNI : 2411.059

RIA RESTI FAUZI : 2411.056

Dosen Pembimbing :

M. IMMAMUDDIN, M.Pd

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI

2013/2014

Page 2: MAKALAH METODOLOGI (HIPOTESIS)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWTyang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya kepada kita semua,sehingga dengan rahmat dan karunia-Nya itu penulis dapat

menyelesaikan makalah”prinsip-prinsipproses belajar mengajar “ dalam mata kuliah Psikologi

pendidikan tanpa halangan yang berarti dan selesai tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini,penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada

semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini,sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Penulis berharap,makalah sederhana ini dapat bermanfaat,khususnya bagi kami,penulis.

Penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna.Untuk itu,penulis memintaa saran dan

kritik yang membangun.Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bukittinggi, 25 September 2013

Penulis

Page 3: MAKALAH METODOLOGI (HIPOTESIS)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring lajunya perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin hari semakin

melakukan perbaiakan- perbaikan, tentunya kita selalu menghadapi kendala ataupun

masalah-masalah. Untuk mencari solusi dari segala masalah yang ada itu kita butuh suatu

upaya-upaya pemecahannya. Adapun salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah suatu

bentuk kegiatan yang sering kita disebut dengan penelitian.

Dalam melakukan suatu penelitian, kita harus melalui suatu prosedur-prosedur

yang ada.Salah satu prosedurnya adalah hipotesis yang merupakan langkah ketiga dalam

penelitian. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah.

Dalam makalah ini penulis akan menjelaskan tentang apa itu hipotesis, fungsi,

ciri, jenis, perumusan dan pengujian hipotesis.

B. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian dari hipotesis ?s

b. Apa fungsi dari hipotesis?

c. Bagaimana ciri-ciri hipotesis yang baik ?

d. Apa saja jenis-jenis hipotesis?

e. Bagaimana perumusan hipotesis dalam praktek?

f. Bagaimana pengujian hipotesis?

C. Tujuan Penulisan

a. Menjelaskan pengertian dari hipotesis

b. Menjelaskan fungsi dari hipotesis

c. Menjelaskan ciri-ciri hipotesis yang baik

d. Menjelaskan jenis-jenis hipotesis

e. Menjelaskan bentuk perumusan hipotesis dalam praktek

f. Menjelaskan pengujian hipotesis

Page 4: MAKALAH METODOLOGI (HIPOTESIS)

BAB II

PEMBAHASAN

HIPOTESIS PENELITIAN

A. Pengertian Hipotesis

Pada setiap kerja penelitian, peneliti hampir selalu dituntut merumuskan asumsi, baik

sebagai pijakan untuk merumuskan hipotesis, mempertegas variabel maupun untuk uji hipotesis.

Dalamk banyak literatur metodologi penelitian, pembahasan mengenai asumsi selalu didekatkan

dengan pembahasan mengenai hipotesis . asumsi menjadi pijakan perumusan hipotesis dan

penajaman variabel biasanya dirumuskan secara naratif, akan tetapi asumsi yang menjadi pijakan

penggunaan formula statistik untuk menguji hipotesisyakni rumus-rumus asumsi statistik.Asumsi

didefenisikan sebagai hasil abstraksi pemikiran yang oleh peneliti dianggap benar dan dijadikan

sebagai pijakan untuk mengkaji hipotesis.

Pengertian Hipotesis Dalam Penelitian. Hipotesa berasal dari penggalan kata ”hypo yang

artinya ”di bawah” dan thesa” yang artinya ”kebenaran”, jadi hipotesa yang kemudian cara

menulisnya disesuaikan dengan ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa dan berkembangan

menjadi Hipotesa.1

Pengertian Hipotesa menurut Sutrisno Hadi adalah tentang pemecahan masalah. Sering

kali peneliti tidak dapat memecahkan permasalahannya hanya dengan sekali jalan. Permasalahan

itu akan diselesaikan segi demi segi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk tiap-

tiap segi, dan mencari jawaban melalui penelitian yang dilakukan.

Hipotesis merupakan suatu dugaan/ kesimpulan sementara yang yang dapat dibuktikan

dan masih dapat dibuktikan kebenarannya, yang berarti dugaan itu mungkin benar mungkin

salah. Jadi, hipotesis adalah kesimpulan teoritik yang masih harus dibuktikan kebenarannya

melalui anlisis terhadap bukti-bukti empirik.2

Ada beberapa alasan mengapa hipotesis itu harus dibuat yaitu :1 http://lenterakecil.com/pengertian-hipotesis-dalam-penelitian/

2 Sudarwan Denim.1997.Metode Penelitian Untuk Ilmu-ilmu Prilaku.Jakarta:Bumi Aksara. Hal.115

Page 5: MAKALAH METODOLOGI (HIPOTESIS)

1. Hipotesis yang dirumuskan oleh peneliti dapat dijadikan bukti kuat bahwa penelitian

tersebut mempunyai penguasaan yang cukup luas dan mendalam mengenai fokus

kajiannya.

2. Hipotesis merupakan panduaan penelitian dalam rangka pengumpulan dan analisis data,

penentuan prosedur kerja penelitian dan data yang harus dicari selama proses penelitian.

3. Hipotesis diperlukan untuk mempermudah penarikan kesimpulan.

B. Fungsi hipotesis

Ada beberapa fungsi hipotesis, yaitu:

a.    Hipotesis memberikan penjelasan serta klarifikasi sementara tentang gejala-gejala serta

memudahkan penjelasan pengetahuan dalam suatu bidang kajian.

Untuk dapat sampai pada pengetahuan yang dapat dipercaya mengenai masalah

pendidikan, peneliti harus melangkah lebih jauh dari pada sekedar mengumpukan fakta yang

berserakan, untuk mencari generalisasi dan antar hubungan yang ada diantara fakta-fakta

tersebut. Antar hubungan dan generalisasi ini akan memberikan gambaran pola, yang penting

untuk memahami persoalan. Pola semacam ini tidaklah menjadi jelas selama pengumpulan data

dilakukan tanpa arah. Hipotesis yang telah terencana dengan baik akan memberikan arah dan

mengemukakan penjelasan. Karena hipotesis tersebut dapat diuji dan divalidasi (pengujian

kesahiannya) melalui penyelidikan ilmiah, maka hipotesis dapat mebantu kita untuk memperluas

pengetahuan.

b.    Hipotesis memberikan suatu pernyataan mengenai hubungan yang langsung dapat diuji

dalam penelitian.

Pertanyaan tidak dapat diuji secara langsung. Penelitian memang dimulai dengan suatu

pertanyaan, akan tetapi hanya hubungan antara variabel yang akan dapat duji. Misalnya, peneliti

tidak akan menguji pertanyaan apakah komentar guru terhadap pekerjaan murid menyebabkan

peningkatan hasil belajar murid secara nyata“? akan tetapi peneliti menguji hipotesis yang

tersirat dalam pertanyaan tersebut “komentar guru terhadap hasil pekerjaan murid, menyebabkan

meningkatnya hasil belajar murid secara nyata“ atau  yang lebih spesifik lagi “skor hasil belajar

siswa yang menerima komentar guru atas pekerjaan mereka sebelumnya akan lebih tinggi dari

Page 6: MAKALAH METODOLOGI (HIPOTESIS)

pada skor siswa yang tidak menerima komentar guru atas pekerjaan mereka sebelumnya“.

Selanjutnya peneliti, dapat melanjutkan penelitiannya dengan meneliti hubngan antara kedua

vatiabel tersebut, yaitu komentar guru dan prestasi siswa.

c.    Hipotesis memberikan arah kerja penelitian kepada peneliti.

Hipotesis merupakan tujuan khusus. Dengan demikian hipotesis juga menentukan sifat-sifat data

yang diperlukan untuk menguji pernyataan tersebut. Secara sangat sederhana, hipotesis

menunjukkan kepada para peneliti apa yang harus dilakukan. Fakta yang harus dipilih dan

diamati adalah fakta yang adahubungann nya dengan pertanyaan tertentu. Hipotesislah yang

mentukan relevansi fakta-fakta itu. Hipotesis ini dapat memberikan dasar dalam pemilihan

sampel serta prosedur penelitian yang harus dipakai. Hipotesis jufga dapat menunjukkan analisis

satatistik yang diperlukan dan hubungannya yang harus menunjukkan analisis statistik yang

diperlukan agar ruang lingkup studi tersebut tetap terbatas, dengan mencegahnya menjadi terlalu

sarat.

Sebagi contoh, lihatlah kembali hipotesis tentang, latihan pra sekolah bagi anak-anak

kelas satu yang mengalami hambatan kultural. Hipotesi ini menunjukkan metode penelitian yang

diperlukan serta sampel yang harus digunakan. Hipotesis inipun bahkan menuntun peneliti

kepada tes statistik yang mungkin diperlukan untuk menganalisis data. Dari pernyataan hipotesis

itu, jelas bahwa peneliti harus melakukan eksperimen yang membandingkan hasil eblajr dikelas

satu dari sampel siswa yang mengalami hambatan kultural dan telah mengalami program pra

sekolah dengan sekelompok anak serupa yang tidak mengalami progaram pra sekolah. Setiap

perbedaan hasil belajar rata-rat kedua kelompok tersebut dapat dianalaisis denga tes atai teknik

analis variansi, agar dapat diketahui signifikansinya menurut statistik.

d.    Hipotesis menjadi kerangka acuan untuk merumuskan kesimpulan penelitian.3

Akan sangat memudahkan peneliti jika mengambil setiap hipotesis secara terpisah dan

menyatakan kesimpulan yang relevan dengan hipotesis tersebut. Artinya, peneliti dapat

menyusun bagian laporan tertulis ini diseputar jawaban-jawaban terhadap hipotesis semula,

sehingga membuat penyajian ini lebih berarti dan mudah dibaca.

3 http://saputro64.blogspot.com/2013/04/pengertian-fungsi-ciri-ciri-jenis-jenis_4796.html

Page 7: MAKALAH METODOLOGI (HIPOTESIS)

C. Ciri-ciri hipotesis yang baik

Ada beberapa kriteria atau ciri hipotesis yang baik yaitu:

1. Hipotesis dirumuskan dalam bentuk kalimat yang sederhana, jelas dan tidak bias atau

bermakna ganda

2. Hipotesis dirumuskan harus terkait dengan konteks atau menyatakan hubungan yang

diharapkan ada.

3. Hipotesis yang dirumuskan harus dapat diuji melalui analisis terhadap bukti-bukti

empirik.

4. Hipotesis yang dirumuskan harus mengikuti alur pengetahuan, teori atau generalisasi

yang telah ada.4

D. Jenis-jenis atau macam-macam hipotesis

Ada tiga jenis hipotesis yang umum dipakai dalam penelitian yaitu:

1) Hipotesis deskriptif

Hipotesis deskriptif adalah hipotesis yang menggambarkan ciri-ciri spesifik suatu

sampel berdasarkan variable atau variansi nilai tertentu.

Contoh:

Permasalahan: apakah kemampuan guru mengajar di kelas berbeda menurut latar

belakang pendidikannya?

Asumsi: 1. Kemampuan teoritis yang dimiliki oleh seseorang merupakan dasar utama

kemampuan praktisnya.

2. Kemampuan guru mengajar di kelas merupakan fungsi dari penguasaan

bidang ilmu yang diajarkan dan penguasaan metodologi pengajaran.

Hipotesis:

guru yang barasal dari lembaga pendidikan keguruan diduga mempunyai

kemampuan mengajar di kelas lebih baik dari pada guru yang berlatar belakang

pendidikan non keguruan.

2) Hipotesis korelasional

4 Sudarwan Denim.1997.Metode Penelitian Untuk Ilmu-ilmu Prilaku.Jakarta:Bumi Aksara. Hal.117

Page 8: MAKALAH METODOLOGI (HIPOTESIS)

Hipotesis korelasional adalah hipotesis yang menggambarkan hubungan antar

variabel, namun tidak menunjukkan hubungan sebab akibat dari variebel itu.

Contoh;

Permasalahan: factor-faktor apa yang mempengaruhi mutu hasil belajar akademik

siswa?

Asumsi: 1. Intensitas motif berprestasi siswa merupakan fungsi dari aktifitas

belajarnya.

2. siswa yang motif berprestasinya tinggi umumnya melakukan

kegiatan belajar secara intensif tanpa perlu pengawasan ketat dari

subjek diluar dirinya.

3. intensitas belajar siswa berkolerasi dengan mutu hasil belajar

akademiknya.

Hipotesis:

Makin tinggi intensistas belajar siswa, semakin rewndah intensistas pengawasan

terhadap belajarnya,berpengaruh dengan mutu hasil belajar akademiknya.

3) Hipotesis kausalitas5

Hipotesis kausalitas adalah hipotesis yang menggambarkan hubungan antar

variabel, dimna diantara variabel-variabel itu dapat ditentukan mana variabel

penyebab dan mana variabel akibat.

Variabel penyebut sering disebut dengan variabel bebas, sedangkan variabel

penyebab sering disebut dengan variabel terikat.

Permasalahan:

Factor-faktor apa yang menyebabkan rendahnya nutrisi anak-anak di lingkungan

kumuh?

Asumsi:

a. Penyia-nyiaan orang tua terhadap anak merupakan fungsi dari lingkungan

kumuh

5 Sudarwan Denim.1997.Metode Penelitian Untuk Ilmu-ilmu Prilaku.Jakarta:Bumi Aksara. Hal.120

Page 9: MAKALAH METODOLOGI (HIPOTESIS)

b. Orang tua yang tinggal di daerah kumuh, tingkat pendidikannya cenderung

rendah

c. Kepeduliaan orang tua di lingkungan kumuh terhadap nutrisi anaknya tidak

memadai

Hipotesis:

Bagi anak-anak yang tinggal di lingkungan kumuh bersama orang tuanya yang

kepeduliannya terhadap nutrisi anak rendah, jika mereka tidak dididik tentang

kebutuhan nutrisi anak, maka nutrisi anak-anak mereka akan cendrung semakin

rendah.

Dari ketiga jenis hipotesis tersebut, kita kenal dua jenis hipotesis yang sering digunakan yaitu:

1. Hipotesis nol

Hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan ketidak adanya hubungan antara

variabel.

Dalam notasi hipotesis ini dituliskan “h0”.

Contoh: tidak ada hubungan antara nilai matematika dengan nilai IPA. Tidak hubungan

sebab akibat antara tingkat kelancaran berusaha dengan tingkat kekayaan.

2. Hipotesis alternatif/ hipotesis kerja6

Hipotesis kerja adalah hipotesis yang sebenarnya, dimana hipotesis tersebut merupakan

sintesis dari hasil kajian teoritis . Hipotesis kerja adalah hipotesis yang menyatakan

adanya hubungan antara dua variabel.

Hipotesis kerja notasinya ditulis dengan “Ha” atau ada juga yang melambangkan dengan

“ Hi”.

Hipotesis alternative dibedakan atas dua macam yaitu:

a. Hipotesis terarah (directional)

Dalam hipotesis terarah peneliti sudah berani tegas menyatakan bahwa variabel bebas

memang berpengaruh terhadap variabel tergantung.

Contoh: tingkat kerajinan siswa berpengaruh terhadap hasil belajarnya.

6 Suharsimi Arikunto.1995.Manajemen Penelitian.Jakarta:Rineka Cipta. Hal. 60

Page 10: MAKALAH METODOLOGI (HIPOTESIS)

b. Hipotesis tidak terarah (non directional)

Dalam hipotesis tidak terarah, peneliti belum berani secara tegas menyatakan

pengaruh tersebut, ia hanya bisa menyatakan adanya pengaruh.

Contoh: ada pengaruh banyaknya makanan terhadap tingkat kekenyangan.

Ditinjau dari lingkupnya, hipotesis dibedakan atas dua yaitu:

1. Hipotesis mayor

Hipotesis mayor adalah hipotesis yang mengenai variabel seluruh subjek penelitian.

Contoh: banyaknya makanan terhadap tingkat kekenyangan.

2. Hipotesis minor

Hipotesis minor adalah hipotesis yang hanya sebagian variabel yang mengenai subjek

penelitian, dengan kata lain adalah pecahan dari hipotesis mayor.

Contoh: banyaknya makan nasi berpengaruh terhadap tingkat kekenyangan.

E. Perumusan hipotesis dalam praktek

Dalam keseluruhan proses kerja penelitian, umumnya peneliti kurang peduli dengan jenis

hipotesis apa yang ia pakai sebagai panduan dalam proses pengumpulan data dan

analisisnya.

Beberapa contoh hipotesis yang lazim dipakai:

1. Hipotesis deskriptif

Permasalahan:

Bagaimanakah intensitas belajar mahasiswi yang belajar di asrama?

Hipotesis:

Intensitas belajar mahasiswi diduga rendah.

Pembuktian:

Untuk membuktikan hipotesis semacam itu, peneliti terlebih dahulu menentukan

kategori intensitas belajar siswa, misalnya tinggi, sedang, rendah. Penentuan skor

Page 11: MAKALAH METODOLOGI (HIPOTESIS)

untuk masing-masing kategori dibuat oleh peneliti berdasarkan bobot alternative

jawaban instrument yang dibuatnya. Selanjutnya peneliti menghitung skor rata-rata

dan untuk membuktikan rata-rata dikonsultasikan dengan skor untuk masing-masing

kategori.

2. Hipotesis kerja dan hipotesis nihil yang bersifat korelasional

Adakalanya peneliti merumuskan hipotesis dalam bentuk Hi dan H0 untuk

permasalahan penelitian.

3. Hipotesis kerja dan hipotesis nihil yang bersifat membedakan

Adakalanya peneliti ingin menguji apakah ada perbedaan antara satu gejala dengan

gaejala lainnya. Misalnya peneliti ingin mengetahui ada atau tidaknya perbedaan

kapasitas penyesuaian diri antara siswa perempuan dengan siswa laki-laki.

F. Pengujian Hipotesis

Suatu hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris, yakni berdasarkan apa yang

dapat diamati dan dapat diukur. Untuk itu peneliti harus mencari situasi empiris yang

memberi data yang diperlukan. Setelah kita mengumpulkan data, selanjutnya kita harus

menyimpulkan hipotesis , apakah harus menerima atau menolak hipotesis. Ada

bahayanya seorang peneliti cenderung untuk menerima atau membenarkan hipotesisnya,

karena ia dipengaruhi bias atau perasangka. Dengan menggunakan data kuantitatif yang

diolah menurut ketentuan statistik dapat ditiadakan bias itu sedapat mungkin, jadi seorang

peneliti harus jujur, jangan memanipulasi data, dan harus menjunjung tinggi penelitian

sebagai usaha untuk mencari kebenaran. 

Ada beberapa tahap yang harus dilakukan dalam melakukan hipotesis yaitu:

a. Merumuskan hipotesis (h0 dan ha)

b. Menetapkan tes statistic yang akan digunakan

c. Menetapkan tingkat signifikansi

Misalnya 1%, 5%, atau 10.

d. Melakukan perhitungan statistik

e. Mengambil kesimpulan.7

7 Bambang Prasetyo. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rajagrafindo. Hal.207

Page 12: MAKALAH METODOLOGI (HIPOTESIS)

Akan tetapi, harus diperhatiakan bahwa dalam melakukan pengujian hipotesis ada

kemungkinan kesalahan terjadi pada saat pengambilan kesimpulannya.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Page 13: MAKALAH METODOLOGI (HIPOTESIS)

Hipotesis merupakan suatu dugaan/ kesimpulan sementara yang yang dapat

dibuktikan dan masih dapat dibuktikan kebenarannya, yang berarti dugaan itu mungkin

benar mungkin salah.

Ada beberapa fungsi dari Hipotesis antara lain adalah memberikan penjelasan

serta klarifikasi sementara tentang gejala-gejala, memudahkan penjelasan pengetahuan

dalam suatu bidang kajian, memberikan suatu pernyataan mengenai hubungan yang

langsung dapat diuji dalam penelitian, memberikan arah kerja penelitian kepada peneliti

dan menjadi kerangka acuan untuk merumuskan kesimpulan penelitian.

Ada beberapa kriteria ciri hipotesis yang baik yaitu, hipotesis dirumuskan dalam

bentuk kalimat yang sederhana, jelas dan tidak biasa atau bermakna ganda, harus terkait

dengan konteks atau menyatakan hubungan yang diharapkan, harus dapat diuji melalui

analisis terhadap bukti-bukti empirik, mengikuti alur pengetahuan, teori atau generalisasi

yang telah ada.

Ada tiga jenis hipotesis yang umum dipakai dalam penelitian yaitu: Hipotesis

deskriptif, Hipotesis korelasional dan Hipotesis kausalitas.

Suatu hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris, yakni berdasarkan apa

yang dapat diamati dan dapat diukur. Untuk itu peneliti harus mencari situasi empiris

yang memberi data yang diperlukan

.Ada beberapa tahap yang harus dilakukan dalam melakukan hipotesis yaitu:

f. Merumuskan hipotesis (h0 dan ha)

g. Menetapkan tes statistic yang akan digunakan

h. Menetapkan tingkat signifikansi

Misalnya 1%, 5%, atau 10.

i. Melakukan perhitungan statistik

j. Mengambil kesimpulan.

A. Kritik dan saran

Pemakalah berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Baik

sebagai penambah wawasan dan juga sebagai rujukan ilmu pengetahuan.

Page 14: MAKALAH METODOLOGI (HIPOTESIS)

Dalam pembuatan makalah yang ini, masih banyak terdapat kesalahan baik dari segi

pengetikan maupun tata bahasa. Pemakalah sangat mengharapkan krtik dan saran yang

membangun dari pembaca untuk kebaikan tulisan-tulisan berikutnya.

Atas kritik dan saran yang pembaca berikan, kami mengucapkan teima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: MAKALAH METODOLOGI (HIPOTESIS)

Arikunto, Suharsimi.1995.Manajemen Penelitian.Jakarta:Rineka Cipta.

Denim, Sudarwan.1997.Metode Penelitian Untuk Ilmu-ilmu Prilaku.Jakarta:Bumi Aksara.

Prasetyo, Bambang. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rajagrafindo.

Yousda,Amirman. 1993. Penelitian Dan Statistik Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

http://saputro64.blogspot.com/2013/04/pengertian-fungsi-ciri-ciri-jenis-jenis_4796.html

http://lenterakecil.com/pengertian-hipotesis-dalam-penelitian/