makalah manajemen limbah

26
MAKALAH MANAJEMEN LIMBAH POLUSI UDARA Oleh : 1. Cakra Herman HN (342 11 037) 2. Victor William Goran (342 11 050) Jurusan Teknik Mesin Prodi Teknik Konversi Energi Politkenik Negeri Ujung Pandang 2013

Upload: ibnu-amir

Post on 01-Dec-2015

69 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

MAKALAH MANAJEMEN LIMBAHPOLUSI UDARA

Oleh :

1. Cakra Herman HN (342 11 037)

2. Victor William Goran (342 11 050)

Jurusan Teknik MesinProdi Teknik Konversi Energi

Politkenik Negeri Ujung Pandang2013

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan tanah yang

subur serta sumber daya alam yang melimpah. Luas hutan yang dimiliki

Indonesia mencapai 10% dari luas hutan dunia. Berdasarkan hal tersebut,

idealnya Indonesia memiliki kualitas udara yang sangat baik. Akan tetapi,

pada tahun 2009, salah satu studi melaporkan bahwa Indonesia menjadi negara

dengan tingkat polusi udara tertinggi ketiga di dunia. Bahkan, World Bank

menempatkan Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan atau

partikulat tertinggi setelah Beijing, New Delhi, dan Mexico City. Hal yang

sangat ironis terjadi pada bumi kita pertiwi.

Polusi udara di kota-kota besar merupakan salah satu masalah yang

sangat memprihatinkan. Udara yang bersih sangat sulit untuk didapatkan.

Diperkirakan 70% pencemaran udara terjadi karena adanya kendaraan

bermotor. Seperti yang terjadi di Jakarta, pada tahun 1993-1997 terjadi

peningkatan jumlah sepeda motor sebanyak 207%, mobil penumpang

sebanyak 177%, mobil barang sebanyak 176%, dan bus sebanyak

138%. Organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan beberapa jenis polutan

yang dianggap berbahaya bagi makhluk hidup. Polutan udara yang berbahaya

bagi kesehatan manusia, hewan, serta mudah merusak harta benda adalah

partikulat yang mengandung partikel aspal dan jelaga, hidrokarbon, sulfur

dioksida, dan nitrogen oksida. Semuanya merupakan emisi dari kendaraan

bermotor.

Polusi udara membawa dampak negatif bagi kesehatan manusia.

Ribuan orang meninggal setiap tahunnya karena menderita infeksi saluran

pernapasan, asma, dan kanker paru-paru sebagai akibat terhirupnya udara

yang mengandung kadar gas-gas beracun dan jelaga yang tinggi. Akan tetapi,

kesadaran masyarakat tentang bahaya yang ditimbulkan oleh polusi udara

masih sangat rendah.

1.2 Rumusan Masalah

Makalah ini akan membahas beberapa permasalahan tentang polusi

udara. Permasalahan- permasalahan tersebut adalah:

1. Apakah polusi udara itu?

2. Apakah yang menyebabkan terjadinya polusi udara?

3. Apakah kaitan polusi udara dengan kehidupan makhluk hidup?

4. Bagaimana cara mengatasi polusi udara?

1.3 Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk:

- Mengetahui definisi dari polusi udara.

- Mengetahui penyebab timbulnya polusi

udara.

- Mengetahui dampak polusi udara terhadap manusia

dan lingkungan.

- Mengetahui cara penanggulangan polusi udara.

BAB II

TEORI PENDUKUNG

2.1. Batasan Pengertian Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah dimasukkannya komponen lain ke dalam

udara, baik oleh kegiatan manusia secara langsung atau tidak langsung

maupun akibat proses alam sehingga kualitas udara turun sampai ketingkatan

tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat lagi

berfungsi sesuai peruntukannnya.

Udara yang bersih merupakan campuran dari berbagai gas.

Susunannya seperti dalam tabel di bawah ini:

Tabel 2.1 Komposisi Udara Bersih dan Kering

Macam Gas Volume (%)

Nitrogen (N2) Oksigen (O2) Argon (Ar)Karbondioksida(CO2) Helium (He)Neon (Ne) Xenon (Xe) Kripton (Kr) Metan

a (CH4)Karbon Monoksida (CO) Amoniak (NH3)Nitrat Oksida (N2O) Hidrogen Sulfida (H2S)Sumber: Sastrawijaya,2006

7821

0,940,030,010,010,010,01

Sedikit sekali Sedikit sekali Sedikit

sekali Sedikit sekali Sedikit sekali

Sumber pencemaran udara dapat dikatagorikan atas sumber bergerak

dan sumber tidak bergerak, yang meliputi berbagai faktor termasuk

transportasi, industri dan domestik. Pada umumnya proses pembakaran bahan

bakar fosil, baik yang didalam mesin (transportasi), proses pembakaran dan

pengolahan industri, maupun pembakaran terbuka (domestik), mengeluarkan

pencemar-pencemar udara yang hampir sama, walaupun secara spesifik

jumlah masing-masing pencemar yang diemisikan masih tergantung pada

karakteristik (properti) bahan bakar dan kondisi pembakaran.

Dari beberapa komponen pencemar udara, maka yang paling banyak

berpengaruh dalam pencemaran udara adalah komponen-komponen berikut ini :

1. Karbon monoksida (CO)

2. Nitrogen Oksida ( NOx)

3. Belerang Oksida (SOx)

4. Hidrokarbon (HC)

5. Partikel

Sumber polusi yan utama berasal dari transportasi, di mana hampir 60%

dari polutan yang dihasilkan terdiri dari karbon monoksida dan sekitar 15% terdiri

dari hidrokarbon. Sumber-sumber polusi lainnya misalnya pembakaran, proses

industri, pembuangan limbah dan lain-lain. Polutan yang utama adalah karbon

monoksida yang mencapai hampir setengahnya dari seluruh polutan udara yang

ada.

Tokosisitas kelima kelompok polutan tersebut berbeda-beda, dan tabel

2.2 Menyajikan toksisitas relatif darin masing-masing polutan tersebut.

Tabel 2.2 Toksisitas Relatif Polutan Udara*

PolutanLevel Tolenransi

Ppm ug/m3

ToksisitasRelatif

CO

HC

SOx

NOx

Partikel

32.0 40.000

19.300

0.50 1.430

0.25 514

375

1.00

2.07

28.0

77.8

106.7

*Babcock (1971)

BAB III

ISI

3.1 Zat-Zat Pencemaran Udara

Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran

udara, antara lain: Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur

dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, CFC, Timbal dan Karbondioksida.

1. Karbon monoksida (CO)

Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari

pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan

kendaraan bermotor.

2. Nitrogen dioksida (NO2)

Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik,

pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.

3. Sulfur dioksida (SO2)

Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi.

Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama

batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan

pembangkit tenaga listrik.

4. Partikulat (asap atau jelaga)

Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan

dari cerobong pabrik berupa asap

Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar

yang tidak sempurna.

6. Chlorofluorocarbon (CFC)

Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di

atmosfer bumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas,

AC, alat pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol)

pada parfum dan hair spray.

7. Timbal (Pb)

Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran

pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal

oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.

8. karbon dioksida (CO2)

Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan

bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.

3.2 Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lingkungan Alam

Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam, antara lain:

hujan asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global.

3.2.1 Hujan Asam

Istilah hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith

ketika ia menulis tentang polusi industri di Inggris. Hujan asam adalah hujan

yang memiliki kandungan pH (derajat keasaman) kurang dari 5,6.

Proses terbentuknya hujan asam

Gambar 3.1

SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang dihasilkan dari proses pembakaran

bahan bakar fosil (kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara (pabrik dan

pembangkit energi listrik) akan menguap ke udara. Sebagian lainnya

bercampur dengan O2 yang dihirup oleh makhluk hidup dan sisanya akan

langsung mengendap di tanah sehingga mencemari air dan mineral tanah.

SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang menguap ke udara akan bercampur

dengan embun. Dengan bantuan cahaya matahari, senyawa tersebut akan

diubah menjadi tetesan-tetesan asam yang kemudian turun ke bumi

sebagai hujan asam. Namun, bila H2SO2 dan HNO2 dalam bentuk butiran-

butiran padat dan halus turun ke permukaan bumi akibat adanya gaya

gravitasi bumi, maka peristiwa ini disebut dengan deposisi asam.

3.2.2 Penipisan Lapisan Ozon

Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak

stabil. Di atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan

stratosfer pada ketinggian 15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari

lapisan ini adalah untuk melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang

dipancarkan sinar matahari dan berbahaya bagi kehidupan.

Namun, zat kimia buatan manusia yang disebut sebagai ODS (Ozone

Depleting Substances) atau BPO (Bahan Perusak Ozon) ternyata mampu

merusak lapisan ozon sehingga akhirnya lapisan ozon menipis. Hal ini

dapat terjadi karena zat kimia buatan tersebut dapat membebaskan atom

klorida (Cl) yang akan mempercepat lepasnya ikatan O3 menjadi O2. Lapisan

ozon yang berkurang disebut sebagai lubang ozon (ozone hole).

Gambar 3.2 Proses Kerusakan Ozon Oleh Klorin

Gambar 3.3 Lubang Ozon

Diperkirakan telah timbul adanya lubang ozon di Benua Artik dan

Antartika. Oleh karena itulah, PBB menetapkan tanggal 16 September sebagai

hari ozon dunia dengan tujuan agar lapisan ozon terjaga dan tidak mengalami

kerusakan yang parah.

3.2.3 Pemanasan Global

Kadar CO2 yang tinggi di lapisan atmosfer dapat menghalangi pantulan

panas dari bumi ke atmosfer sehingga permukaan bumi menjadi lebih

panas. Peristiwa ini disebut dengan efek rumah kaca (green house effect).

Efek rumah kaca ini mempengaruhi terjadinya kenaikan suhu udara di

bumi (pemanasan global). Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata

di seluruh dunia dan menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim.

Proses terjadinya efek rumah kaca

Gambar 3.4 Peristiwa Efek Rumah Kaca

Permukaan bumi akan menyerap sebagian radiasi matahari yang masuk ke

bumi dan memantulkan sisanya. Namun, karena meningkatnya CO2 di lapisan

atmosfer maka pantulan radiasi matahari dari bumi ke atmosfer tersebut terhalang

dan akan kembali dipantulkan ke bumi. Akibatnya, suhu di seluruh permukaan

bumi menjadi semakin panas (pemanasan global). Peristiwa ini sama dengan yang

terjadi di rumah kaca. Rumah kaca membuat suhu di dalam ruangan rumah kaca

menjadi lebih panas bila dibandingkan di luar ruangan. Hal ini dapat terjadi

karena radiasi matahari yang masuk ke dalam rumah kaca tidak dapat keluar.

3.3 Dampak Pencemaran Udara Bagi Manusia

Selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara juga

membawa dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup (organisme), baik

hewan, tumbuhan dan

manusia.

Dampak pencemaran udara bagi manusia, antara lain:

1. Karbon monoksida (CO)

Mampu mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke jaringan tubuh

terhambat. Hal tersebut menimbulkan gangguan kesehatan berupa; rasa sakit pada

dada, nafas pendek, sakit kepala, mual, menurunnya pendengaran dan penglihatan

menjadi kabur. Selain itu, fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah. Bila

keracunan berat (70 – 80 % Hb dalam darah telah mengikat CO), dapat

menyebabkan pingsan dan diikuti dengan kematian.

2. Nitrogen dioksida (SO2)

Dapat menyebabkan timbulnya serangan asma.

3. Hidrokarbon (HC)

Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung.

4. Chlorofluorocarbon (CFC)

Menyebabkan melanoma (kanker kulit) khususnya bagi orang-orang berkulit

terang, katarak dan melemahnya sistem daya tahan tubuh

5. Timbal (Pb)

Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan

mental serta mempengaruhi kecerdasan otak.

6. Ozon (O3)

Menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan memperkecil paru-paru.

7. NOx

Menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata dan hidung.

3.4 Dampak Pencemaran Udara Bagi Hewan

Dampak pencemaran udara bagi kehidupan hewan, antara lain:

1. Penipisan lapisan ozon

Menimbulkan kanker mata pada sapi, terganggunya atau bahkan putusnya rantai

makanan pada tingkat konsumen di ekosistem perairan karena penurunan jumlah

fitoplankton.

2. Hujan asam

Menyebabkan pH air turun di bawah normal sehingga ekosistem air terganggu.

3. Pemanasan global

Penurunan hasil panen perikanan.

Selain membawa dampak negatif pada kehidupan hewan, pencemaran

udara juga mampu merusakkan bangunan dan candi-candi. Iklim dunia yang

berubah polanya mengakibatkan timbulnya kemarau panjang, bencana alam dan

naiknya permukaan laut. Kemarau panjang memicu terjadinya kebakaran hutan dan

menurunnya produksi panen, bencana alam (banjir, gempa, tsunami) banyak

terjadi dan permukaan laut yang meninggi akan mengakibatkan tenggelamnya

pulau-pulau kecil dan daerah-daerah pesisir pantai.

3.5 Dampak Pencemaran Udara Bagi Tumbuhan

Dampak pencemaran udara terhadap kehidupan tumbuhan, antara lain:

3.5.1 Hujan Asam

- Merusak kehidupan ekosistem perairan, menghancurkan jaringan tumbuhan

(karena memindahkan zat hara di daun dan menghalangi pengambilan

Nitrogen) dan mengganggu pertumbuhan tanaman.

- Melarutkan kalsium, potasium dan nutrient lain yang berada dalam tanah

sehingga tanah akan berkurang kesuburannya dan akibatnya pohon akan mati.

3.5.2 Penipisan Lapisan Ozon

Merusak tanaman, mengurangi hasil panen (produksi bahan makanan,

seperti beras, jagung dan kedelai), penurunan jumlah fitoplankton yang merupakan

produsen bagi rantai makanan di laut.

3.5.3 Pemanasan global

Penurunan hasil panen pertanian dan perubahan keanekaragaman hayati.

Keanekaragaman hayati dapat berubah karena kemampuan setiap jenis tumbuhan

untuk bertahan hidup berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya.

3.5.4 Gas CFC

Mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, ganggang di laut punah, terjadi mutasi genetik (perubahan sifat organisme).

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Penanggulangan Polusi Udara

4.1 Usaha Preventif (sebelum pencemaran)

Permasalahan polusi udara harus sesegera mungkin

ditanggulangi secara maksimal. Banyak cara yang dapat dilakukan

untuk mengurangi polusi udara di bumi ini. Cara-cara tersebut

diantaranya adalah:

1. mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan.

2. mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan masyarakat.

3. mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bagi industri atau usaha yang menghasilkan limbah.

4. ikut berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan.

5. ikut memelihara dan tidak mengganggu taman kota dan pohon pelindung.

6. tidak melakukan penebangan hutan, pohon dan tumbuhan liar secara sembarangan.

7. mengurangi atau menghentikan semua penggunaan CFC dan CCl4.

Selain usaha preventif, Pemerintah juga perlu mencanangkan program-

program yang bertujuan untuk mengendalikan pencemaran, khususnya

pencemaran udara, yaitu;

1. PROGRAM LANGIT BIRU yang dicanangkan sejak Agustus 1996. Bertujuan

untuk meningkatkan kembali kualitas udara yang telah tercemar, misalnya

dengan melakukan uji emisi kendaraan bermotor.

2. Keharusan membuat cerobong asap bagi industri/ pabrik.

3. Imbauan mengurangi bahan bakar fosil (minyak, batu bara) dan menggantinya

dengan energi alternatif lainnya.

4. Membatasi beroperasinya mobil dan mesin pembakar yang sudah tua dan tidak layak pakai.

5. Menetapkan undang-undang dan hukum tentang pelaksanaan perlindungan lapisan ozon

(secara nasional dan internasional).

BAB V

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Polusi udara merupakan masalah serius yang sering dianggap remeh oleh manusia

di muka bumi ini. Polusi udara adalah kondisi udara yang tercemar dengan adanya bahan,

zat- zat asing atau komponen lain di udara yang menyebabkan berubahnya tatanan udara

oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam. Kejadian-kejadian yang terjadi di alam,

seperti letusan gunung berapi, kebakaran hutan dengan sebab alamiah, pembusukan, dan

nitrifikasi serta denitrifikasi makhluk hidup dapat menyebabkan polusi udara. Akan tetapi,

polusi udara lebih banyak berasal dari manusia, seperti asap kendaraan bermotor, limbah

industri, serta limbah rumah tangga.

Polusi udara berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Polusi udara menyebabkan

penyakit pernapasan, misalnya paru-paru, asma, dan bronkhitis. Selain itu, penurunan

kesehatan dan kemampuan mental anak-anak, serta penurunan kecerdasan (IQ) anak-anak

dapat disebabkan pula oleh polusi udara. Polusi udara juga membawa dampak buruk bagi

lingkungan, yaitu pemanasan global (global warming), kerusakan lapisan ozon, hujan asam,

dan efek rumah kaca.

Untuk mengatasi masalah polusi udara, banyak hal yang dapat kita lakukan, seperti

mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar bernilai oktan tinggi,

melakukan penghijauan dan reboisasi, menghentikan pembakaran hutan, menggunakan

sepeda sebagai alat transportasi, memanfaatkan kendaraan umum, memakai kendaraan

yang usianya maksimal 10 tahun, dan menggunakan teknologi ramah lingkungan.- Zat-zat Pencemaran Udara

Karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (NO2), Sulfur dioksida (SO2), Partikulat

(asap atau jelaga), Chlorofluorocarbon (CFC), Timbal (Pb), karbon dioksida (CO2)

- Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lingkungan Alam

Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam, antara lain:

HUJAN ASAM, PENIPISAN LAPISAN OZON dan PEMANASAN GLOBAL.

- Dampak Pencemaran Udara Bagi Manusia antara lain:

Karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (SO2), Hidrokarbon (HC),

Chlorofluorocarbon (CFC), Timbal (Pb), Ozon (O3), dan NOx

- Dampak Pencemaran Udara Bagi Hewan antara lain:

PENIPISAN LAPISAN OZON, HUJAN ASAM, dan PEMANASAN GLOBAL

- Dampak Pencemaran Udara Bagi Tumbuhan antara lain:

HUJAN ASAM, PENIPISAN LAPISAN OZON, PEMANASAN GLOBAL dan GAS

CFC

- Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara

Usaha Preventif (Sebelum Pencemaran), dan Usaha Kuratif (Sesudah Pencemaran)

3.2 Saran

Kritik dan Saran yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan

makalah ini. Bagi para pembaca yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai Pencemaran Udara,

penulis mengharapkan agar para pembaca, membaca buku-buku lainnya atau membuka situs

Internet yang berkaitan dengan judul Pencemaran udara.

DAFTAR PUSTAKA

Fardiaz. 1992. Polusi Air dan Udara. Kanisius. Yogyakarta.

Indah Kastiyowati, Dampak dan Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara,

h tt p :// b u l e t i n l i t bang.dephan.go . i d /i n d ex.a s p? m nor u ti s i = 8 & vno m or = 7 , 14 Maret 2013,

pukul 13:33:22.

Putra, 2007, Pencemaran Udara, Dampak, dan Solusinya!!,

h tt p :// p u t ra c en t er.n e t/ 2009 / 0 1 / 07 / pe n ce m a r an - udara - da m pak-dan - s o l u s i nya/ , 14 Maret

2013, pukul 22:31:29.

Riki Apriyandi, 2009, Dampak Pencemaran Udara di Indonesia,

h tt p :// b i o04. w ordpre ss .co m/ 2009 / 0 8 / 07 / 12 / , 15 Maret 2013, pukul 13:44:03.

Fardiaz, Srikandi. 1992 . Polusi Air dan Udara. Yogyakarta. Kanisisus.