makalah limbah kepdas

34
Kata Pengantar Puji syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karuniaNYA penyusunan makalah ini selesai sesuai dengan apa yang diharapkan, dan tidak lupa kami ucapkan terimakasih atas semua pihak yang ikut membantu penyusunan makalah tentang “Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan Limbah”. Penyusunan makalah ini tidak lain bertujuan untuk berbagi informasi kepada masyarakat yang bertempat tinggal didaerah pesisir dan aliran sungai. Terakhir kami sebagai penulis tidak lupa mohon saran dan kritik dari segala kekurangan baik itu dari susunan makalah, isi ataupun kosa kata yang terdapat pada makalah ini. Terimakasih. Pekanbaru, 14 Oktober 2014 1

Upload: lisma-ria

Post on 03-Oct-2015

42 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

limbah

TRANSCRIPT

Kata Pengantar

Puji syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karuniaNYA penyusunan makalah iniselesai sesuai dengan apa yang diharapkan, dan tidak lupa kami ucapkan terimakasih atas semua pihak yang ikut membantu penyusunan makalah tentang Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan Limbah.

Penyusunan makalah ini tidak lain bertujuan untuk berbagi informasi kepada masyarakat yang bertempat tinggal didaerah pesisir dan aliran sungai. Terakhir kami sebagai penulis tidak lupa mohon saran dan kritik dari segala kekurangan baik itu dari susunan makalah, isi ataupun kosa kata yang terdapat pada makalah ini.Terimakasih.

Pekanbaru, 14 Oktober 2014

penulis

Daftar Isi

Kata pengantarDaftar isiBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.........................................................................................31.2 Rumusan Masalah....................................................................................51.3 Tujuan dan Manfaat.................................................................................5BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian.................................................................................................62.2 Komposisi dan Karakteristik Limbah..................................................72.3 Jenis-jenis Limbah...................................................................................82.4 Sumber Limbah........................................................................................102.5 Cara Pengolahan Limbah.........................................................................122.6 Dampak Limbah.......................................................................................172.7 Data dan cara pengolahan limbah di Riau...192.8 Peran perawat dimasyarakat untuk mengatasi dan mencegahlimbah..21BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan..............................................................................................223.2Saran.........................................................................................................22

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangManusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam mengelola lingkungan sangat besar.Manusia dapat dengan mudah mengatur alam dan lingkungannya sesuai dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan teknologi yang dikembangkannya.Akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup berpindah-pindah (nomad), kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah pikirannya yang terus berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya berupa teknologi yang dapat membuat manusia lupa akan tugasnya dalam mengelola bumi. Sifat dan perilakunya semakin berubah dari zaman ke zaman.Sekarang ini manusia mulai bersifat boros, konsumtif dan cenderung merusak lingkungannya.Lingkungan mempunyai daya dukung dan daya lenting.Daya dukung berarti kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah makhluk hidup agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar didalamnya.Daya lenting berarti kemampuan untuk pulih kembali kepada keadaan setimbang. Kegiatan manusia amat berpengaruh pada peningkatan atau penurunan daya dukung maupun daya lenting lingkungan.. Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh pencemaran. Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang diakibatkan oleh perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan gunung berapi. Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap dan awan panas dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia. Lahar dan batu-batu besar dapat merubah bentuk muka bumi.Pencemaran akibat manusia adalah akibat dari aktivitas yang dilakukannya.Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika dimasuki atau kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada mahluk hidup yang ada didalamnya.Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, dan ada pula yang baru dapat dirasakan oleh keturunan berikutnya.Kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke abad.Populasi manusia yang terus bertambah mengakibatkan kebutuhan manusia semakin bertambah pula, terutama kebutuhan dasar manusia seperti makanan, sandang dan perumahan.Bahan-bahan untuk kebutuhan itu semakin banyak yang diambil dari lingkungan. Disamping itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memacu proses industrialisasi, baik di negara maju ataupun negara berkembang. Untuk memenuhi kebutahan populasi yang terus meningkatkan, harus diproduksi bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah yang besar melalui industri.Kian hari kebutuhan-kebutuhan itu harus dipenuhi. Karena itu mendorong semakin berkembangnya industri, hal ini akan menimbulkan akibat antara lain Sumber Daya Alam (SDA) yang diambil dari lingkungan semakin besar, baik macam maupun jumlahnya, industri mengeluarkan limbah yang mencemari lingkungan, Populasi manusia mengeluarkan limbah juga, seperti limbah rumah tangga yang dapat mencemari lingkungan, muncul bahan-bahan sintetik yang tidak alami (insektisida, obat-obatan, dan sebagainya) yang dapat meracuni lingkungan. Akibat selanjutnya lingkungan semakin rusak dan mengalami pencemaran. Pencemaran lingkungan terbagi atas tiga jenis, berdasarkan tempat terjadinya, yaitu pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah. Di Indonesia, kerusakan lingkungan akibat pencemaran udara, air dan tanah sudah sangat kritis. Terlebih kebanyakan dari manusia menggatungkan hidupnya dari laut.Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan air tanah yang disebabkan olek aktivitas manusia.Air dikatakan tercemar jika tidak dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.Walaupun fenomena alam, seperti gunung meletus, pertumbuhan ganggang, gulma yang sangat cepat, badai dan gempa bumi merupakan penyebab utama perubahan kualitas air, namun fenomena tersebut tidak dapat disalahkan sebagai penyebab pencemaran air.Pencemaran ini dapat disebabkan oleh limbah industri, perumahan, pertanian, rumah tangga, industri, dan penangkapan ikan dengan menggunakan racun.Polutan industri antara lain polutan organik (limbah cair), polutan anorganik (padatan, logam berat), sisa bahan bakar, tumpaham minyak tanah dan oli merupakan sumber utama pencemaran air, terutama air tanah.Disamping itu penggundulan hutan, baik untuk pembukaan lahan pertanian, perumahan dan konstruksi bangunan lainnya mengakibatkan pencemaran air tanah.Limbah rumah tangga seperti sampah organik (sisa-sisa makanan), sampah anorganik (plastik, gelas, kaleng) serta bahan kimia (detergen, batu batere) juga berperan besar dalam pencemaran air, baik air di permukaan maupun air tanah.Polutan dalam air mencakup unsur-unsur kimia, pathogen/bakteri dan perubahan sifat Fisika dan kimia dari air.Banyak unsur-unsur kimia merupakan racun yang mencemari air.Patogen/bakteri mengakibatkan pencemaran air sehingga menimbulkan penyakit pada manusia dan binatang.Adapuan sifat fisika dan kimia air meliputi derajat keasaman, konduktivitas listrik, suhu dan pertilisasi permukaan air.Di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, pencemaran air (air permukaan dan air tanah) merupakan penyebab utama gangguan kesehatan manusia/penyakit.Hasil penelitian menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000 orang meninggal dunia setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air.1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana Saluran Pembuangan Air Limbah di daerah Pesisir dan Aliran sungai?2. Apakah Jenis-jenis limbah ?3. Apa saja sumber limbah pada daerah Pesisir dan aliran sungai ?4. Apa saja dampak limbah terhadap kesehatan masyarakat pesisir dan aliran sungai?5. Bagaimana cara pengolahan limbah yang ada di Riau ?6. Bagaimana peran perawat untuk mengatasi dan mencegah terjadinya penumpukan limbah ?1.3 Tujuan dan manfaatTujuan dan manfaat dari makalah kami yang berjudul Ruang lingkup kesehatan lingkungan limbah adalah agar mahasiswa mampu memahami dan mengerti tentang Ruang lingkup kesehatan lingkungan limbah

BAB IIPEMBAHASAN2.1 PengertianLimbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakatbermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah,ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitasdomestik lainnya (grey water). Limbah padat lebih dikenalsebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis.Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia senyawa organik dan senyawa anorganik.Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbahKesehatan lingkungan menurut WHO (World Health Organization) adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Ruang lingkup kesehatan lingkungan meliputi:a. penyediaan air minumb. pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaranc. pembuangan sampah padatd. bencana alam dan perpindahan penduduktindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan. (Ghandi,2010)Yang dimaksud dengan air limbah, air kotoran atau air bekas adalah air yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia atau hewan, dan lazimnya muncul karena hasil perbuatan manusia termasuk industrialisasi (Azwar, 1995). Beberapa sumber air buangan :a. Air buangan rumah tangga (domestic waste water) Air buangan dari pemukiman ini umumnya mempunyai komposisi yang terdiri dari ekskreta (tinja dan urine), air bekas cucian, dapur dan kamar mandi, dimana sebagian besar merupakan bahan-bahan organik.b. Air buangan kotapraja (minicipal waste water) Air buangan ini umumnya berasal dari daerah perkotaan, perdagangan, selokan, tempat ibadah dan tempat-tempat umum lainnya.c. Air buangan industri (industrial waste water) Air buangan yang berasal dari berbagai macam industri.Pada umumnya lebih sulit pengolahannya serta mempunyai variasi yang luas.Zat-zat yang terkandung didalamnya misalnya logam berat, zat pelarut, amoniak dan lain-lain (Entjang, 2000).2.2 Komposisi dan Karakteristik Air Limbah Komposisi air limbah sebagian besar terdiri dari air (99,9%) dan sisanya yaitu (0,1%) dari zat padat. Zat padat yang ada tersebut terbagi atas 70 % zat organik (terutama protein , karbohidrat, dan lemak) serta kirakira 30% anorganik terutama pasir, garam dan logam Sedangkan karakteristik air limbah diperlukan untuk menentukan cara pengolahan yang tepat sehingga efektifitas dan efisiensinya dapat tercapai. Karakteristik atau sifatsifat air limbah terbagi menjadi tiga golongan yaitu:a. Sifat fisik Penentuan derajat kekotoran air limbah sangat dipengaruhi oleh adanya sifat fisik yang mudah terlihat. Adapun sifat fisik yang penting meliputi kandungan zat padat, kejernihan, bau, warna, dan temperatur. Bau pada air limbah dapat menunjukkan apakah air limbah tersebut masih baru atau telah busuk.b. Sifat kimia Pada umumnya bahan kimia yang penting yang ada dalam air limbah diklasifikasikan sebagai bahan organik dan bahan anorganik. Kandungan bahan kimia yang ada dalam air limbah dapat merugikan lingkungan melalui berbagai cara. Bahan organik terlarut dapat menghabiskan oksigen dalam air limbah serta akan menimbulkan rasa dan bau yang tidak sedap. Selain itu akan lebih berbahaya apabila bahan tersebut merupakan bahan beracun. Adapun bahan kimia yang penting yang ada di dalam air limbah pada umumnya dapat diklasifikasikan sebagai bahan organik, bahan anorganik zat beracun, logam berat dan gas.c. Sifat Biologis Pemeriksaan biologis di dalam air limbah untuk memisahkan apakah ada bakteri patogen berada di dalamnya. Keterangan biologis ini diperlukan untuk mengukur kualitas air terutama bagi air yang dipergunakan sebagai air minum dan untuk keperluan kolam renang. Selain itu untuk menaksir tingkat kekotoran air limbah sebelum dibuang ke badan air.Kehidupan mikrobiologis antara lain : bakteri, jamur, ganggang, protozoa, virus, dan lainlain. Bakteri tersebut meliputi bakteri yang membantu proses perombakan zat organik maupun bakteri patogen yang menjadi sumber kuman penyakit bagi manusia.2.3 Jenis-jenis limbah1. Berdasarkan karakteristiknya limbah dapat digolongkan menjadi 4 macam, yaitu :a. Limbah cairLimbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam sistem prosesnya. Air terikut dalam proses pengolahan kemudian dibuang misalnya ketika dipergunakan untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses lanjut. Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu penyumbang limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan.Tenkhnologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Tekhnik-tekhnik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan : Pengolahan secara fisika Pengolahan secara kimia Pengolahan secara biologiLimbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair (PP 82 tahun 2001). Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan berdasarkan pada : Sifat fisika dan sifat agregat. Keasaman sebagai salah satu contoh sifat limbah dapat diukur dengan menggunakan metoda Titrimetrik Parameter logam, contohnya Arsenik (As) dengan metoda SSA Anorganik non Metalik contohnya Amonia )NH3-N) dengan metoda Biru Indofenol Organik Agregat contohnya Biological Oxygen Deman (BOD)b. Limbah padatLimbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik.Limbah domestik umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah pada kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta dari tempat-tempat umum. Jenis-jenis limbah padat : kertas, kayu, kain, karet, plastik, metal, gelas/kaca, kulit telur, dll.Limbah padat adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari sisa proses pengolahan. Limbah ini dapat dikatagorikan menjadi dua bagian , yaitu limbah padat yaitu dapat didaur ulang, seperti plastik, potongan logam dan kedua limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis. Bagi limbah yang tidak mempunyai nilai ekonomis dapat ditangani dengan berbagai caraantara lain ditimbun pada suatu tempat, diolah kembali kemudian dibuang dan dibakar.c. Limbah gas dan partikelPolusi udara adalah tercemarnya udara oleh beberapa parikulat zat ( limbah) yang mengandung partikel (asap), hidrokarbon, sulfur dioksida, nitrogen oksida, ozon (asap kabut fotokimiawi), karbon monoksida dan timahUdara adalah media untuk pencemar limbah gas. Limbah gas atau asap yang diproduksi pabrik keluar bersamaan dengan udara.Secara alamiah udara mengandung unsur kimia seperti oksigen (O2), nitrogen (N2), nitrogen dioksida (NO2),Karbon dioksida (CO2), Hidrogen(H2) dll. Penambahan gas ke dalam udara melampaui kandungan alami akibat kegiatan manusia akan menurunkan kualitas udara.Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas. Partikel adalah butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan mata telanjang seperti uap air, debu, asap, kabut. Sedangkan pencemaran berbentuk gas hanya dapat dirasakan melalui penciuman seperti Nitrogen Oksida(Nox) ,Karbon monoksida(CO),Karbon dioksida (CO2).d. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak ataupun mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia. Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut : mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dll, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.

2. Pengelompokan limbah berdasarkan kandungan jenis zatnya.Zat kimia ada 2 yaitu zat kimia organik adalah zat kimia yang mengandung unsur hidrokarbon dan zat kimia anorganik adalah zat kimia yang tidak mengandung hidrokarbon, maka limbah juga ada : Limbah organikLimbah yang mangandung unsur hidrokarbon yaitu unsur hydrogen dan unsur carbon (limbah yang berasalh dari makhluk hidup).Misalnya : sisa kotoran hewan, sampah daun, sisa makanan, dll.Manfaat dari limbah organik : membuat kompos Limbah AnorganikLimbah yang selain mengandung zat-zat kimia anorganik, juga mengandung zat kimia organik yang sulit diuraikan oleh organisme ( besi, kaca, plastik)3. Pengelompokan limbah berdasarkan wujudnya a. Limbah berwujud padat (sampah), jenis : Limbah padat organik yang mudah busuk (sampah, sisa makanan, sampah sayuran) Limbah padat organik yang tidak mudah busuk ( kertas, kain, batang kayu) maka perlu pendaurulangan dan limbah anorganik yang tidak mudah busuk Limbah padat berupa debu (meski ukurannya kecil tetapi termasuk kedalam limbah padat karena memiliki partikel yang tetap) dari kebakaran hutan dan gunung berapi yang meletus dan akan mengganggu jangkauan pandangan dan saluran pernafasanb. Limbah berwujud cair Limbah cair domestik Limbah cair industri Air hujan yang tercemarPenggunaan bahan bakar fosil menimbulkan banyak dihasilkan zat pencemar udara seperti : CO2, gas ammonia, gas asam sulfat.c. Limbah berwujud gas2.4 Sumber LimbahAir limbah dapat berasal dari sejumlah sumber yaitu air limbah dari aktivitas rumah tangga, industri, pertanian dan pertambangan. Air limbah tersebut banyak mencemari sungai sungai dan wilayah perairan lainnya didaerah perkotaan.

Air limbah rumah tangga

Setiap rumah tangga menghasilkan limbah, baik berupa limbah padat (sampah) maupun limbah cair.Limbah padat dapat dikenali dengan mudah tetapi tidak demikian halnya dengan limbah cair.Limbah cair dari rumah tangga merupakan gabungan dari berbagai sumber, sehingga sulit dikenali secara langsung. Bahkan, diantara komponen- komponen yang terkandung di dalamnya bisa terdapat limbah beracun dan berbahaya (Limbah B3). Karena itu,diperlukan perlakuan atau treatment, sebelum dibuang ke tubuh-tubuh air seperti sungai dan danau.Sumber utama air limbah rumah tangga adalah berasal dari perumahan dan daerah perdagangan, perkantoran atau lembaga serta fasilitas rekreasi. Air limbah rumah tangga juga termasuk di dalamnya limbahdari industri rumah tangga (home industry) seperti industri tahu, tempe, rumah makan, dan lain-lain perlu dikelola. Limbah dari industri rumah tangga tersebut menimbulkan bau yang tidak enak dan mengganggu lingkungan sekitarnya. Salah satu cara mengelola limbah rumah tangga adalah dengan membuat 3 bak. Ketiga bak tersebut digunakan sebagai tempat pengendapan limbah secara bertahap. Dengan demikian,air limbah yang keluar dari bak terakhir sudah tidak membahayakan lagi.Dari banyak limbah rumah tangga, limbah yang banyak mencemari lingkungan adalah dari bahan cair yaitu berupa detergen. Air bekas cucian biasanya akan langsung dibuang ke lingkungan sebagai polutan. Penggunaan detergen yang menyebabkan pencemaran terjadi karena detergen umumnya mengandung kadar phosfat yang tinggi. Phosfat adalah merupakan komponen hara yang membuat fitoplankton dan mikroorganisme di air berebut untuk memakannya.Dengan fitoplankton dan mikroorganisme yang gemuk akibat kelebihan makanan, maka suplai oksigen di dalam air berkur.Padahal makhluk hidup di dalam sungai, seperti ikan, membutuhkan oksigen.Akibatnya segelintir saja ikan yang bisa bertahan hidup di sungai-sungai. Air limbah industri

Industri menghasilkan limbah sisa proses produksi. Limbah tersebut bervariasi tergantung dari jenis dan besar kecilnya industri, pengawasan pada proses industri, derajat penggunaan air, dan derajat pengolahan air limbah yang ada. Industri-industri tertentu, misalnya industri kimia, dalam proses pengolahannya menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya, sehingga pengolahan limbahnya lebih rumit. Industri lainnya, misalnya industri penyamakan kulit juga menggunakan bahan-bahan kimia yang membahayakan lingkungan.Besar kecilnya industri juga berkaitan dengan besar kecilnya jumlah limbah yang dihasilkan.Industri yang besar biasanya menghasilkan limbah dalam jumlah besar, demikian sebaliknya.Faktor pengawasan juga berperan penting dalam mengendalikan jumlah limbah yang dihasilkan dari proses industri. Setiap industri menggunakan air yang berbeda.Industri tekstil merupakan contoh industri yang menggunakan air dalam jumlah besar.Tingkat pengolahan limbah juga menentukan besar kecilnya limbah yang dihasilkan.Pengolahan air limbah yang dilakukan secara baik akan menghasilkan limbah dalam jumlah yang kecil. Air limbah dari aktivitas pertanian

Aktivitas pertanian menghasilkan limbah yang umumnya berupa pestisida dan pupuk. Penggunaan pestisida bertujuan untuk membunuh hama, tetapi penggunaan yang berlebihan justru dapat membunuh kehidupan. Pestisida dapat mengkontaminasi sayuran dan buah-buahan yang pada gilirannya dapat meracuni konsumen.Para petani juga sering menggunakan pupuk secara berlebihan. Akibatnya, pupuk tersebut akan terbawa air hujan dan memasuki ekosistem perairan seperti sungai dan danau. Pupuk yang banyak mengandung nutrien dapat merangsang pertumbuhan gulma penyebab terjadinya eutrofikasi.Limbah dari pertanian juga dapat mengkontaminasi organisme yang hidup di perairan yang pada gilirannya dikonsumsi oleh manusia. Air limbah dari aktivitas pertambangan

Bahan tambang yang diperoleh dari aktivitas pertambangan memerlukan pemrosesan lanjutan sebelum menjadi barang berharga. Sebagai contoh, proses di pertambangan emas memerlukan air raksa atau Hg untuk memperoleh emas yang diinginkan. Air limbah dari proses tersebut akan masuk ke dalam air sungai maupun danau dan akan meracuni kehidupan di dalamnya. Air sungai akan membawa limbah tersebut sampai jarak yang sangat jauh dari sumber asalnya. Manusia yang mengkonsumsi ikan atau kerang-kerangan dari sungai atau danau yang tercemar limbah air raksa akan terganggu kesehatannya.

2.5 Pengolahan Air limbah1. Tujuan Pengolahan Tujuan pengolahan air limbah adalah untuk menurunkan kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD ( Chemical Oxygen Demain), zat-zat tersuspensi, organisme-organisme patogen dan untuk menghilangkan atau untuk mengurangi nutrien bahan-bahan beracun zat terlarut serta zat lainnya yang sukar dibiodegradasi (proses pemecahan/perombakan yang dilakukanolehmikroorganisme).Sedangkan menurut Unus Suriawiria, tujuan pengolahan air limbah antara lain adalah :a. Ditinjau dari segi kelangsungan kehidupan di dalam air Ditinjau dari segi kelangsungan kehidupan di dalam air untuk menghindari kerusakan dalam biota lingkungan misal untuk kelompok hewan dan tanaman air. b. Ditinjau dari segi kesehatan Untuk menghindari penyakit menular. Karena air merupakan media terbaik untuk kelangsungan hidup mikroba penyebab penyakit menular. c. Ditinjau dari segi estetika Untuk melindungi air terhadap bau dan warna yang tidak menyenangkan atau tidak diharapkan.2. Cara Pengolahan Pada umumnya pengolahan air limbah dikelompokkan kedalam pengolahan tahap pertama (primary treatment), pengolahan tahap kedua (secondary treatment), pengolahan tahap ketiga (tertiary treatment) dan Pembuangan lumpur (sludge disposal). Pengolahan tahap pertama dimaksudkan untuk menghilangkan zat- zat padat tersuspensi dengan cara pengendapan dan pengapungan pada tahap inidilakukan sedimentasi, penambahankoagulan, dan bahan-bahan untuk penetralan. Pengolahan tahap kedua biasanya mencakup proses biologis untuk menghilangkan bahan-bahan organik melalui oksidasi biokimiawi. Termasuk dalam pengolahan kedua ini adalah trickling filter, proses lumpur aktif, dan kolam stabilisasi atau modifikasi sejenisnya. Pengolahan tahap ketiga antara lain proses penyaringan, adsorbsi karbon aktif, proses pertukaran ion dan proses desinfeksi dengan menggunakan khlor atau ozon untuk menghilangkan organisme patogen. Lumpur yang dihasilkan dari proses biologis dan presipitasi akibat penambahan bahan-bahan kimia diolah dengan proses pemekatan untuk meningkatkan konsentrasi padatan dan mengurangi volume lumpur aktif, stabilisasi, atau digesti (baik aerob maupun anaerob) untuk mereduksi bahan-bahan patogen dan mengurangi bau yang tidak sedap, penambahan bahan-bahan kimia dan pemanasan untuk mempercepat proses pengurangan air serta proses pengeringan lumpur dan oksidasi bahan organik. Residu lumpur dan abu dari proses pengolahan lumpur dibuang ke laut atau di tanah dengan sistem sanitary landfill( pemusnahan sampah dengan membuat lobang besar ditanah lalu ditutup lagi dengan tanah, biasanya di daerahperkotaan). Cara pengolahan limbah yang sederhana bias dilakukan dilingkungan masyarakat salah satunya yaitu membuat pupuk kompos.Penggunaan pupuk kompos terhadap tanaman juga dapat membantu tanah menjadi lebih gembur yang menghasilkan bunga-bunga berkembang, sehingga lingkungan menjadi lebih asri dan hawa lebih segar karena oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan. Membuat Pupuk Kompos dapat dipraktekkan dirumah, hal tersebut dapat lebih menghemat biaya dan juga membantu kebersihan lingkungan sekitar, berikutcaramembuatpupukkompos : Bahan-bahan: Sampah hijau (sampah organik) Sampah coklat (sampah kotoran hewan) Bak atau drum plastic besar Karung goni Tanah atau paving blockCara MembuatPupukKompos:1. Campurkan satu bagian sampah hijau dengan satu bagian sampah coklatke dalam bak atau drum plastic besar yang di bawahnya telah ditutupi dengan tanah dan diberi lubang agar kelebihan air dapat merembes ke dalam tanah.2. Tambahkan satu lapisan tanah pada bagian atas dan biarkan mikroba aktif dalam tanah bekerja mengolah sampah menjadi kompos.3. Ulangi proses pertama dan kedua untuk lapisan berikutnya hingga sampah dan tanah habis. Lalu tutup drum dengan karung goni. Proses ini dapa tdilakukan setiap dua hari sekali.4. Setelah hari ketujuh, buka dan aduk pupuk kompos tersebut. Lalu tutup kembali dan lakukan proses tersebut setiap tujuh hari sekali.5. Untuk mempercepat proses pengomposan, anda dapat menambahkan bio-activator berupalarutan effective microorganism (EM) yang dapatdibeli di toko pertanian.6. Setelah 4-6 minggu, jika campuran pupuk sudah berwarna kehitaman dan tidak berbau sampah lagi, berarti proses pengomposan telah beres.7. Langkah terakhir adalah ayak dan pisahkan bagian yang kasar, lalu kompos yang kasar dapat dicampurkan kedalam bak pengomposan sebagai activator.2.6 Dampak Limbaha. Dampak pencemaran air limbah terhadap kesehatan manusia.Limbah cair berdampak pada kesehatan manusia baik Pengaruh langsung terhadap kesehatan, umpamanya, tergantung sekali pada kualitas air yang terkontaminasi dalam hal ini berfungsi sebagai media penyalur ataupun penyebar penyakit. Peran air limbah sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam : Air sebagai media untuk hidup mikroba patogen Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit Jumlah air bersih yang tersedia tak cukup Air sebagai media untuk hidup vector penyebar penyakitPenelitian di 20 sungai Jawa Barat pada tahun 2000 menunjukkan bahwa angka BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD ( Chemical Oxygen Demain) nya melebohi ambang batas. Indikasi serupa twerjadi pula di DAS brantas, ditambah dengan tingginya kandungan amoniak.Limbah industry, pertania, dan rumah tangga merupakan penyumbang terbesar dari pencemaran air tersebut. Kualitas air permukaan danau, situ, dan perairan umum lainnya juga menunjukkan kondisi yang memprihatinkan. Umumnya disebabkan karena tumbuhnya phytoplankton secara berlebihan ( bloming) sehingga menyebabkan terjadinya timbunan senyawa phospat yang berlebihan. Matinya ikan didanau Singkarak (1999), danau Maninjau(2003) serta lenyapnya beberapa situ di JABODETABEK menunjukkan tingginya sedimentasi dan pencemaran air permukaan. Kondisi air tanah, khusunya diperkotaan juga mengkhawatirkan karena terjadinya intrusi air laut dan banyak ditemukan bakteri escheriacoli dan logam berat yang melebihi ambang batas. b. Dampak Pencemaran Air Terhadap Rantai Makanan.Rantai makanan dalam air akan terganggu akibat adanya pencemaran air. Dengan banyaknya zat pencemaran yang ada di dalam air, menyebabkan menurunnya kadar oksigen di dalam air tersebut. Beberapa jenis ikan maupun tumbuh-tumbuhan yang ada dalam air akan mati karena kekurangan oksigen. Demikian pula apabila zat pencemar tersebut beracun dan berbahaya, maupun terjadinya kenaikan suhu air, beberapa jenis biota akan mati, sehingga keseimbangan rantai makanan terganggu. Disisi lain akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses pembersihan diri secara alamiah yang seharusnya dapat terjadi menjadi terhambatDalam kehidupan sehari-hari pengelolaan air limbah dilakukan dengan cara menyalurkan air limbah tersebut jauh dari tempat tinggal tanpa diolah sebelumnya. Air buangan yang dibuang tidak saniter dapat menjadi media perkembangbiakan mikroorganisme pathogen, larva nyamuk ataupun serangga yyang dapat menjadi media transmisi penyakit seperti Cholera, Thypus Abdominalis, Dysentri Basiler, dan sebagainya.Menurut Kusnoputranto (2000), pengelolaan air buangan yang tidak baik akan berakibat buruk terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat, yaitu :1. Terhadap Lingkungan Air buangan antara lain mempunyai sifat fisik, kimiawi, bakteriologis yang dapat menjadi sumber pengotoran, sehingga bila tidak dikelola dengan baik akan dapat menimbulkan pencemaran terhadap air permukaan, tanah, atau lingkungan hidup lainnya. Disamping itu kadang-kadang dapat menimbulkan bau yang tidak enak serta pemandangan yang tidak menyenangkan.2. Terhadap Kesehatan Masyarakat Lingkungan yang tidak sehat akibat tercemar air buangan dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Air buangan dapat menjadi media tempat berkembang biaknya mikroorganisme pathogen, terutama penyakit-penyakit yang penularannya melalui air yang tercemar, seperti:a. VirusMenyebabkan penyakit polio myelitis dan hepatitis.Secara pasti modus penularannya masih belum diketahui dan banyak terdapat pada air hasil pengolahan (effluent) pengolahan air.b. Vibrio CholeraMenyebabkan penyakit kolera asiatika dengan penyebaran melalui air limbah yang telah tercemar oleh kotoran manusia yang mengandung vibrio cholera.c. Salmonella Typhosa a dan Salmonella Typhosa bMerupakan penyebab typhus abdomonalis dan para typhus yang banyak terdapat di dalam air limbah bila terjadi wabah.Prinsip penularannya adalah melalui air dan makanan yang telah tercemar oleh kotoran manusia yang banyak berpenyakit typhus.d. Salmonella Spp Dapat menyebabkan keracunan makanan dan jenis bakteri banyak terdapat pada air hasil pengolahan.3. Gangguan terhadap Kehidupan Biotik Dengan banyaknya zat pencemar yang ada di dalam air limbah, maka akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut di dalam air limbah. Dengan demikian akan menyebabkan kehidupan di dalam air yang membutuhkan oksigen akan terganggu, dalam hal ini akan mengurangi perkembangannya. Selain kematian kehidupan di dalam air disebabkan karena kurangnya oksigen di dalam air dapat juga karena adanya zat beracun yang berada di dalam air limbah tersebut. Selain matinya ikan dan bakteri-bakteri di dalam air juga dapat menimbulkan kerusakan pada tanaman atau tumbuhan air. Sebagai akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan sendiri yang seharusnya bisa terjadi pada air limbah menjadi terhambat.2.7 Data dan carapengolahan limbah di Riau Salah satu provinsi penghasil kelapa sawit terbesar di pulau Sumatera adalah Riau, dimana menurut data dari Dinas Perkebunan Propinsi (2009) luas perkebunan kelapa sawitnya lebih dari 2 juta hektar. Selain itu, menurut data BPS Propinsi Riau (2010) total luas lahan perkebunan sawit di Riau diperkirakan mencapai 2,06 juta hektar dari 1,7 juta ha pada tahun 2008. Luas ini diperkirakan setara dengan 35% luas perkebunan sawit nasional yang saat ini mencapai 7,3 juta ha lebih. Salah satu kabupaten yang memiliki perkebunan terluas adalah kabupaten Pelalawan. Di Pelalawan perkebunan kelapa sawit adalah salah satu komoditi unggulan selain perkebunan karet bagi masyarakatnya.Peningkatan pengembangan perkebunan sawit sejalan dengan peningkatan pembangunan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit (PKS). Seperti halnya di Riau, Pembangunan perkebunan kelapa sawit pasti membawa dampak terhadap masyarakat sekitar. Dampak tersebut dapat berupa dampak positif bagi ekonomi, sosial dan pendidikan, seperti terbukanya lapangan kerja bagi warga sekitar pabrik, perbaikan dan pembangunan infrastruktur penunjang bagi perusahaan dan masyarakat seperti jalan dan fasilitas kesehatan, dan pabrik sebagai sarana penelitian. Menurut Syahza (2009) pembangunan perkebunan kelapa sawit di Riau dapat mengurangi ketimpangan pendapatan antar golongan masyarakat dan mengurangi ketimpangan ekonomi antar kabupaten/kota, dapat menciptakan multiplier effect dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan, dan ekspor produk turunan kelapa sawitdandapatmerangsangpertumbuhanekonomidaerahriau. Tingkat kesejahteraan yang dirasakan oleh masyarakat pedesaan telah membawa dampak berkembangnya perkebunan di daerah, khususnya kelapa sawit dan karet. Pembangunan perkebunan ini sekarang lebih banyak dilakukan oleh masyarakat secara swadaya.Dampak negatif yang dapat ditimbulkan adalah masalah penurunan kualitas air dan penurunan kualitas udara serta pencemaran akibat limbah yang dihasilkan dari PKS baik itu limbah padat, gas, maupun limbah cair sering menjadi konflik antara pihak perusahaan dengan masyarakat yang ada di sekitar kawasan PKS tersebut. Limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan buah sawit tersebut memberikan dampak yang tidak baik pada lingkungan. Tingginya kadar BOD dan COD di perairan bisa menyebabkan oksigen berkurang, Tingginya kadar minyak dan lemakdapat menghambat masuknya sinar matahari ke dalam perairan. Jika hal tersebut terjadi, proses fotosintesis akan terhambat, kurangnya aktifitas fotosintesis akan mengurangi oksigen terlarut yang dilepas oleh tanaman air dan fitoplankton ke badan air, selain itu juga bisa menyebabkan gangguan pada insang ikan karena partikel-partikel yang tidak larut tersebut akan menempel pada insang. Parameter kimia lain yang bersifat toksik terhadap organisme budidaya adalah amonia. Amonia bersifat toksik bagi biota perairan karena mengganggu proses pengikatan oksigen oleh darah. Konsentrasi amonia yang bersifat toksik bagi sebagian besar biota perairan berkisar antara 0,60 2,00 mg/l (The Europen Inland Fisheries Advisory Commission, 1973).Menurut KEPMEN LH No 51 Tahun 1995, untuk menghindari atau menangani dampak-dampak yang ditimbulkan oleh limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan maka: setiap industri wajib membuat instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Saluran pembuangan limbah cair haruslah yang kedap air sehingga tidak terjadi perembesan limbah cair ke lingkungan, memasang alat ukur debit atau laju alir limbah cair dan melakukan pencatatan debit harian limbah cair tersebut, tidak melakukan pengenceran limbah cair, termasuk mencampurkan buangan air bekas pendingin ke dalam aliran pembuangan limbah cair, memisahkan saluran pembuangan limbah cair dengan saluran limpahan air hujan.2.8 Peran perawat dimasyarakat untuk mengatasi dan mencegah limbah1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga ruang lingkup lingkungan dengan limbah serta dampak dari pencemaran limbah2. Melakukan kunjungan ke masyarakat untuk meninjau kondisi lingkungan yang digunakan masyarakat3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit apa saja yang dapat terjadi akibat pencemaran limbah, menjelaskan tanda dan gejala penyakit serta penanganan dini untuk penyakit tersebut4. Melakukan penaganan dengan baik untuk berbagai masalah kesehatan yang ditimbulkan dari pencemaran limbah5. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan6. Bekerjasama dengan berbagai sector untuk melakukan pengolahan limbah dengan benar.

BAB IIIPENUTUP3.1 KESIMPULANPencemaran limbah rumah tangga terhadap ekosistem A. Konsep dan Sistem Saluran Pembuangan Air Limbah di Kawasan Pesisir Volume air limbah yang dihasilkan dalam suatu masyarakat dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain :a. Kebiasaan manusia. Makin banyak orang menggunakan air, makin banyak air limbah yang dihasilkan. b. Penggunaan sistem pembuangan kombinasi atau terpisah. Pada sistem kombinasi, volume air limbah bervariasi dari 80-100 galon atau lebih perkapita, sedangkan pada sistem terpisah volume limbah mencapai rata-rata 25-50 galon perkapita. c. Waktu. Air limbah tidak mengalir merata sepanjang hari, tetapi bervariasi bergantung pada waktu dalam sehari dan musim. Di pagi hari, manusia cenderung menggunakan air yang menyebabkan aliran air limbah lebih banyak, sedangkan di tengah hari volumenya lebih sedikit, dan di malam hari agak meningkat lagi. B. Pencemaran limbah rumah tangga terhadap ekosistem laut a. Septictankb. Sumur Resapanc. Penyebab dan dampak pencemaran air oleh limbah pemukimanC. Karakteristik Limbah Cair Karakteristik limbah cair dinyatakan dalam bentuk kualitas limbah cair dan jumlah aliran limbah cair yang dihasilkan. Kualitas limbah cair diukur terhadap kadar fisik, kimiawi dan biologis. 3.2 SARANUntuk lebih memahami semua tentang pengolahan limbah cair domestic daerah pantai dan pesisi, di sarankan pembaca untuk mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi pada makalah ini. Selain itu, di harapkan para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun.

DAFTAR PUSTAKA

Bahtiyar, A. Polusi Air Tanah Akibat Limbah Industri dan Rumah Tangga Serta Pemecahannya. FMIPA Unpad. Bandung, 2007.

Dewi. Limbah Rumah Tangga Berbahaya Bagi Manusia dan Laut. Lets Go Blue Indonesia.Tt.

Listari dan Edward.Dampak Pencemaran Logam Berat terhadap Kualitas Air Laut dan Sumberdaya Perikanan (Studi Kasus Kematian Massal Ikan-Ikan di Teluk Jakarta). Makara, Sains, Vol. 8, No. 2, Agustus 2004: 52-58.

PP. No. 20 Tahun 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air.Azwar, Azrul, Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan, Jakarta : Mutiara Sumber Widya, 1995.

Udin Jabu, Dkk, Pedoman Bidang Studi Pembuangan Tinja Dan Air Limbah Pada Institusi Pendidikan Sanitasi/Kesehatan Lingkungan, Jakarta : Pusdiknakes.22