makalah management operational

24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan ke dua kata tersebut. Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat digunakan dalam proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological ), atau STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory). 1

Upload: irawati-salim

Post on 06-Apr-2016

10 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

mengenai STRATEGI LOKASI DAN TATA LETAK

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Management Operational

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan

gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Didalam

strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor

pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien

dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Strategi

dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang

lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan ke dua kata

tersebut.

Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan

strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya

(termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik

analisis bisnis dapat digunakan dalam proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths,

Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological), atau

STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory).

Perencanaan Strategis ( Strategic Planning ) adalah sebuah alat manajemen yang

digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa

depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi

dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan ( Kerzner ,

2001 )

Untuk mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka

mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi,

haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis / 1

Page 2: Makalah Management Operational

strategic planning ( Brown , 2005 ). Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara

tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan

stategi ( Skinner, 1969 ).Untuk mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh

organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan

perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses

perencanaan strategis Brown , 2005 ). Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara

tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan

stategi ( Skinner, 1969 ).

Perencanaan strategis secara eksplisit berhubungan dengan manajemen perubahan, hal

ini telah menjadi hasil penelitian beberapa ahli (e.g., Ansoff, 1965; Anthony,1965; Lorange,

1980; Steiner, 1979). Lorange (1980), menuliskan, bahwa strategic planning adalah kegiatan

yang mencakup serangkaian proses dari inovasi dan merubah perusahaan, sehingga apabila

strategic planning tidak mendukung inovasi dan perubahan, maka itu adalah kegagalan.1

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas penulis merumuskan beberapa permasalahan yang

harus di selesaikan, diantaranya sebagai berikut:

1. Apakah tujuan dari Strategi Lokasi dan Tata Letak?

2. Pentingkah Mengetahui Strategi Lokasi dan Tata Letak?

3. Apakah dalam sebuah manajemen operasi di butuhkan Strategi Lokasi dan

Tata letak?

Untuk mengatasi permasalah-masalahan tersebut, maka pada BAB II nanti akan

dibahas. Semoga pembahasannya dapat menjawab permasalahan tersebut!

1 Perencanaan Strategi , http://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_strategis 2

Page 3: Makalah Management Operational

BAB II

PEMBAHASAN

STRATEGI LOKASI DAN TATA LETAK

Strategi adalah Seni perang, khususnya perencanaan gerakan pasukan, kapal, dan sebagainya menuju posisi yang layak; rencana tindakan atau kebijakan dalam bisnis atau politik dan sabagainya (Oxford Pocket Dictionary). Stategi dalam perusahaan merupakan Penetapan sasaran dan tujuan janngka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu (Alfred Chandler (1962) Strategy and Structure, MIT Press, Cambridge, Ma)

Keputusan-keputusan strategi memiliki karakteristik berikut : Penting Tidak mudah diganti Melibatkan komitmen atas sumber daya dalam waktu tertentu

Manajemen strategi bermanfaat dan memegang peranan penting dalam menghasilkan:

Menentukan batasan usaha/bisnis yang akan dilakukan Membantu proses identifikasi, pemilihan prioritas dan eksploitasi kesempatan Memberikan kerangka kerja untuk meningkatkan koordinasi dan pengendalian Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai Mengintegrasikan perilaku individu ke dalam perilaku kolektif Meminimalkan implikasi akibat adanya perubahan kondisi Menciptakan kerangka kerja dalam komunikasi internal Memberikan kedisiplinan dan formalitas manajemen2

A. Strategi Lokasi

Strategi Lokasi merupakan perencanaan terhadap penetapan sasaran Lokasi yang

di nilai sesuai dengan lokasinya yang strategi dan berkualitas, serta mencapai tujuan

yang di harapkan. Tujuan Strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan

bagi perusahaan. lokasi merupakan pemicu biaya yang signifikan walaupun demikian,

keputusan lokasi sebaiknya didasarkan atas pertimbangan:2 PDF Strategi

3

Page 4: Makalah Management Operational

Lokasi tersebut memiliki infranstruktur dan tingkat pendidikan masyarakat

yang mendukung teknologi produksi yang di miliki perusahaan.

biaya yang rendah

Metode evaluasi Alternative lokasi

1. Metode Peningkatan Faktor

Metode peningkatan faktor Adalah metode penentuan lokasi yang mementingkan

adanya obyektivitas dalam proses mengenali biaya-biaya yang sulit untuk

dievaluasi.

Langkahnya adalah :

1. Membuat daftar faktor yang menghubungkan

2. Memberi bobot setiap faktor, untuk mengembangkan kepentingan

perusahaan.

3. Membuat skala  untuk setiap faktor

4. Meminta penilaian manajemen untuk setiap lokasi dan setiap faktor

5. Kalikan nilai dengan bobot untuk setiap faktor dan jumlah nilai total untuk

setiap lokasi

6. Membuat rekomendasi berdasarkan nilai poin maksimal.

2. Metode Pusat Gravitasi

Metode ini adalah sebuah matematis yang di gunakan untuk menemukan lokasi

yang paling baik untuk suatu titik distribusi tunggal yang melayani beberapa

lokasi atau daerah.

4

Page 5: Makalah Management Operational

3. Metode Analisis titik impas lokasi

Metode ini adalah sebuah analisis biaya volume laba produksi untuk membuat

perbandingan alternatif lokasi. langkahnya sbb :

1. Tentukan biaya tetap dan biaya variabel setiap lokasi

2. Petakan biaya pada sumbu vertikal dan jumlah produksi pada sumbu

horisontal

3. Pilih lokasi yang memiliki biaya terendah.

4. Jenis Persediaan

Secara umum persediaan perusahaan meliputi :

1. Persediaan bahan mentah

2. Persediaan barang dalam proses

3. Persediaan barang jadi

4. Persediaan barang untuk perbaikan dan operasi3

B. Strategi Tata letak

Tata letak merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah

operasi jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata

letak menentukan daya saing perusahaan dalamhal kapasitas, proses, fleksibilitas,

dan biaya, serta kualitas kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak

yang efektif dapat membantu mencapai sebuah strategi yang menunjang diferensiasi,

biaya rendah, atau respons cepat.

3 http://12puby.wordpress.com/2011/05/16/faktor-yang-mempengaruhi-keputusan-lokasi-manajemen-operasional/

5

Page 6: Makalah Management Operational

Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi adanya aliran bahan, orang, dan

informasi di dalam dan antar-wilayah. Untuk mencapai tujuan ini, beragam

pendekatan telah dikembangkan. Di antara pendekatan tersebut, pada bab ini, akan

dibahas enam pendekatan tata letak:

1.      Tata letak dengan posisi tetap – memenuhi persyaratan tata letak untuk

proyek yang besar dan memakan tempat seperti proses pembuatan kapal laut

dan gedung.

Teknik untuk mengatasi tata letak dengan posisi tetap tidak dikembangkan

dengan baik dan kerumitannya bertambah karena ada tiga faktor. Faktor yang

pertama adalah, terdapat terdapat tempat yang terbatas pada semua lokasi

produksi. Yang kedua, setiap tahapan yang berbeda pada proses konstruksi,

membutuhkan bahan yang berbeda;oleh karena itu banyak hal yang menjadi

penting sejalan dengan perkembangan proyek. Yang ketiga, volume bahan

yang dibutuhkan dinamis. Sebagai contoh, tingkat penggunaan panel baja

untuk galangan kapal berubah sejalan dengan perkembangan proyek.

Karena permasalahan pada tata letak dengan posisi tetap ini sulit

dipecahkan pada lokasi, strategi alternative yang ada adalah untuk melengkapi

proyek sedapat mungkin di luar lokasi.

2.      Tata letak yang berorientasi pada proses – berhubungan dengan produksi

dengan volume rendah, dan bervariasi tinggi (juga disebut sebagai “job

shop”, atau produksi terputus).

Satu kelebihan utama dari tata letak ini adalah adanya fleksibilitas

peralatan dan penugasan tenaga kerja. Sebagai contoh, jika terjadi kerusakan

pada satu mesin, proses produksi secara keseluruhan tidak perlu berhenti;

pekerjaan dapat dialihkan pada mesin lain dalam departemen yang sama. Tata

6

Page 7: Makalah Management Operational

letak ini juga sangat baik untuk menangani produksi komponen dalam batch

yang kecil, atau disebut job lot, dan untuk memproduksi beragam komponen

dalam ukuran dan bentuk yang berbeda.

Kelemahan tata letak ini terletak pada peralatan yang biasanya memiliki

kegunaan umum. Pesanan akan menghabiskan waktu lebih lama untuk

berpindah dalam sistem karena penjadwalan yang sulit, penyetelan mesin

yang berubah, dan penanganan bahan yang unik. Sebagai tambahan, peralatan

yang memiliki kegunaan umum, membutuhkan tenaga kerja yang terampil,

dan persediaan barang setengah jadi menjadi lebih tinggi karena adanya

pelatihan dan pengalaman yang dibutuhkan, dan jumlah barang setengah jadi

yang tinggi membutuhkan modal yang lebih banyak.

4. Tata letak kantor – menempatkan para pekerja, peralatan mereka, dan

ruangan/kantor yang melancarkan aliran informasi.

Dalam Tata Letak ini harus diperhatikan bahwa terdapat dua kecenderungan

utama. Yang pertama, teknologi, seperti telepon genggam, pager, fax, internet,

kantor di rumah, computer jinjing (laptop), dan PDA, menyebabkan tata letak

semakin fleksibel dengan memindahkan informasi secara elektronis. Yang

kedua, perusahaan virtual menciptakan kebutuhan dinamis akan ruang dan

jasa. Kedua perubahan ini cenderung membutuhkan lebih sedikit karyawan

untuk berada di kantor.

5. Tata letak ritel – menempatkan rak-rak dan memberikan tanggapan atas

perilaku pelanggan.

Tata letak ritel (retail layout) didasarkan pada ide bahwa penjualan dan

keuntungan bervariasi bergantung kepada produk yang dapat menarik

perhatian pelanggan. Jadi, banyak manajer operasi ritel mencoba untuk

7

Page 8: Makalah Management Operational

memperlihatkan produk-produk kepada pelanggan sebanyak mungkin.

Penelitian menunjukan bahwa semakin besar produk dapat dilihat oleh

pelanggan, maka penjualan akan semakin tinggi, dan tingkat pengembalian

investasi juga semakin tinggi. Manajer operasi dapat mengubah keduanya,

baik dengan pengaturan toko keseluruhan maupun alokasi tempat bagi

beragam produk dalam pengaturan toko tersebut.

Lima ide yang sangat berguna dalam menentukan pengaturan toko secara

keseluruhan:

a. Tempatkan barang-barang yang sering dibeli oleh pelanggan di sekitar

batas luar toko. Itulah sebabnya mengapa sering ditemukan produk yang

berbahan dasar susu pada satu bagian supermarket bersebelahan dengan

produk roti dan kue-kue.

b. Gunakan lokasi yang strategis untuk barang-barang yang menarik dan

memiliki nilai keuntungan besar, seperti peralatan rumah tangga, kosmetik

dan shampoo.

c. Distribusikan yang dikenal oleh pedagang sebagai “produk yang kuat” –

yaitu barang-barang yang menjadi alasan utama pengunjung berbelanja –

pada kedua sisi lorong, dan letakkan mereka tersebar untuk menjadikan

pengunjung melihat lebih banyak barang yang lain.

d. Gunakan lokasi di ujung lorong karena mereka memiliki tingkat eksposur

yang tinggi.

e. Sampaikan misi toko dengan memilih posisi bagian yang akan menjadi

perhentian pertama bagi pelanggan

6. Tata letak gudang – melihat kelebihan dan kekurangan antara ruangan dan

sistem penanganan bahan.

8

Page 9: Makalah Management Operational

Tujuan tata letak gudang (warehouse layout) adalah untuk menemukan titik

optimal di antara biaya penanganan bahan dan biaya-biaya yang berkaitan

dengan luas ruang dalam gudang. Sebagai konsekuensinya, tugas manajemen

adalah memaksimalkan penggunaan setiap kotak dalam gudang – yaitu

memanfaatkan volume penuhnya sambil mempertahankan biaya penanganan

bahan yang rendah. Biaya penanganan bahan adalah biaya-biaya yang

berkaitan dengna transportasi barang masuk, penyimpanan, dan transportasi

bahan keluar untuk dimasukan dalam gudang. Biaya-biaya in imeliputi

peralatan, orang, bahan, biaya pengawasa, asuransi, dan penyusunan. Tata

letak gudang yang efektif juga menimimalkan kerusakan bahan dalam

gudang.

Cross-docking. Cross-docking berarti menghindari penempatan bahan atau

barang-barang dalam gudang dengan langsung memproses mereka saat

diterima. Dalam sebuah fasilitas manufaktur, produk diterima langsung pada

lini perakitan. Pada sebuah pusat distribusi, muatan yang telah diberi label dan

disusun sebelumnya tiba pada dock pengiriman untuk dirute ulang, sehingga

menghindari aktivitaspenerimaan secara formal, penghitungan

stock/penyimpanan dan pemilihan pesanan. Karena aktivitas-aktivitas ini

tidak menambahkan nilai pada produk, maka penghilangannya merupakan

penghematan biaya sebesar 100%.

Customizing. Walaupun gudang diharapkan dapat menyimpan produk sekecil

mungkin dan menyimpannya dalam waktu sesingkat mungkin, sekarang

permintaan yang ada adalah bagaimana gudang dapat melakukan customize

produk. Gudang dapat menjadi tempat di mana nilai ditambahkan melalui

customizing. Kuntomisasi gudang biasanya merupakan cara yang berguna

untuk menghasilkan keunggulan bersaing dalam pasar di mana terdapat

perubahan produk yang sangat cepat. Sebagai contoh, gudang bisa menjadi

9

Page 10: Makalah Management Operational

tempat di mana komponen computer dipasang, software dimuat, dan

perbaikan dilakukan. Gudang juga dapat menyediakan label dan pengepakan

yang customized untuk pedagang eceran sehingga barang yang datang dapat

langsung dipajang.

Saat ini semakin banyak gudang ditempatkan bersebelahan dengan

bandara utama, dalam fasilitas seperti yang dimiliki oleh terminal Express di

Memphis. Penambahan nilai pada gudang yang bersebelahan dengan bandara

utama memungkinkan pengiriman satu malam.

7. Tata letak yang berorientasi pada produk – mencari utilisasi karyawan dan

mesin yang paling baik dalam produksi yang kontinu atau berulang.

Tata letak yang berorientasi pada produk disusun di sekeliling produk atau

keluarga produk yang sama yang memiliki volume tinggi dan bervariasi

rendah. Produksi yang berulang dan kontinu, menggunakan tata letak produk.

Asumsi yang digunakan adalah:

1.      Volume yang ada mencukupi untuk utilisasi peralatan yang tinggi.

2.     Permintaan produk cukup stabil untuk memberikan kepastian akan

penanaman modal yang besar untuk peralatan khusus.

3.     Produk distandarisasi atau mendekati sebuah fase dalam siklus hidupnya,

yang memberikan penilaian adanya penanaman modal pada peralatan

khusus.

4.     Pasokan bahan baku dan komponen mencukupi dan mempunyai kualitas

yang seragam (cukup terstandarisasi) untuk memastikan bahwa mereka

dapat dikerjakan dengan peralatan khusus tersebut.

10

Page 11: Makalah Management Operational

Terdapat dua jenis tata letak yang berorientasi pada produk, yaitu lini

pabrikasi dan perakitan. Lini pabrikasi (fabrication line) membuat komponen

seperti ban modil dan komponen logam sebuah kulkas pada beberapa mesin.

Lini perakitan (assembly line) meletakan komponen yang dipabrikasi secara

bersamaan pada sekumpulan stasiun kerja. Kedua lini in imerupakan proses

yang berulang, dan dalam kedua kasus, lini ini harus “seimbang”, yaitu waktu

yangdihabiskan untuk mengerjakan suatu pekerjaan barus sama atau seimbang

dengan waktu yang dihabiskan untuk mengerjakan pekerjaan pada mesin

berikutnya pada lini pabrikasi, sebagaimana waktu yang dihabiskan pada satu

stasiun kerja oleh seoarang pekerja di lini perakitan harus “seimbang” dengan

waktu yang dihabiskan pada stasiun kerja berikutnya yang dikerjakan oleh

pekerja berikutnya.

            Tujuan utama tata letak yang berorientasi pada produk adalah:

1.      Rendahnya biaya variabel per unit yang biasanya dikaitkan dengan

produk yang terstandarisasi dan bervolume tinggi.

2.      Biaya penanganan bahan yang rendah

3.      Mengurangi persediaan barang setengah jadi

4.      Proses pelatihan dan pengawasan yang lebih mudah

5.      Hasil keluaran produksi yang lebih cepat.

Kelemahan tata letak yang berorientasi pada produk adalah:

1.     Dibutuhkan volume yang tinggi, karena modal yang diperlukan untuk

menjalankan proses cukup besar.

11

Page 12: Makalah Management Operational

2.     Adanya pekerjaan yang harus berhenti pada setiap titik mengakibatkan

seluruh operasi pada lini yang sama juga terganggu.

3.     Fleksibilitas yang ada kurang saat menangani beragam produk atau tingkat

produksi yang berbeda.

Karena permasalahan lini pabrikasi dan lini perakitan serupa, pembahasan

kali ini ditujukan pada lini perakitan. Pada sebuah lini perakitan, biasanya

sebuah produk berjalan melalui wahana yang otomatis, seperti sebuah ban

berjalan, melalui serangkaian stasiun kerja hingga selesai. Ini merupakan cara

mobil dirakit, televisi dan pemanggang kue dibuat, dan roti lapis pada restoran

cepat saji dibuat. Tata letak yang berorientasi pada produk menggunakan

peralatan yang lebih otomatis dan didesain secara khusus dari pada tata letak

yang berorientasi pada proses.

Penyeimbangan lini perakitan.  Lini perakitan biasanya dilaksanakan

untuk meminimalkan ketidakseimbangan antara mesin atau karyawan dan

memenuhi output yang dibutuhkan dari lini perakitan. Untuk dapat

memproduksi pada tingkat tertentu, pihak manajemen harus mengetahui

perkakas, peralalatan, dan metode kerja yang digunakan. Kemudian

persyaratan waktu untuk setiap tugas perakitan (seperti membuat lubang,

mengencangkan baut, atau mengecat komponen dengan cara menyemprot)

harus ditentukan. Manajemen juga harus mengetahui hubungan prioritas antar

- aktivitas – yaitu, urutan beragam tugas yang harus dikerjakan.

Masalah penyeimbang lini berskala besar, seperti masalah tata letak

berorientasi pada proses yang besar, dapat diatasi dengan menggunakan

computer. Beberapa program computer tersedia untuk mengatasi penugasan

stasiun kerja pada lini perakitan dengan jumlah aktivitas jumlah individu

sebesar 100 (atau lebih). Dua program computer COMSOAL (Computer 12

Page 13: Makalah Management Operational

Method for Sequencing Operations for Assembly Lines) dan ASYBL (General

Electric’s Assembly Configuration Program) digunakan secara luas pada

masalah yang besar untuk mengevaluasi kombisansi stasiun kerja yang

mungkin yang berjumlah ribuan atau bahkan jutaan yang lebih efisien dari

pada dikerjakan dengna perhitungan tangan.

Oleh karena hanya beberapa dari keenam golongan ini yang dapat dimodelkan

secara matematis, tata letak dan desain dari fasilitas fisik masih merupakan sebuah

seni. Walaupun demikian, telah diketahui bahwa sebuah tata letak yang baik perlu

menetapkan beberapa hal berikut:

1.      Peralatan penanganan bahan. Manajer harus memutuskan peralatan yang

akan digunakan meliputi ban berjalan, cranes, juga kereta otomatis untuk

mengirim dan menyimpan bahan.

2.      Kapasitas dan persyaratan luas ruang. Desain tata letak dan penyediaan

ruangan hanya dapat dilakukan saat persyaratan jumlah pekerja, mesin dan

peralatan diketahui. Manajemen juga harus mempertimbangkan kelonggaran

yang diisyaratkan sebagai keamanan yg mengatasi beberapa masalah.

3.      Lingkungan hidup dan estetika. Pemikiran mengenai tata letak sering

membutuhkan keputusan mengenai jendela, tanaman, dan tinggi partisi untuk

memfasilitasi aliran udara, mengurangi kebisingan, menyediakan keleluasaan

pribadi, dan sebagainya.

4.      Aliran informasi. Komunikasi sangat penting bagi setiap perusahaan dan

harus dapat difasilitasi oleh tata letak. Permasalahan ini mungkin

membutuhkan keputusan tentang jarak, juga keputusan akankan dibuat kantor

pada ruangan terbuka menggunakan pembatas setengah badan atau kantor

yang memberi keleluasaan pribadi.

13

Page 14: Makalah Management Operational

5.      Biaya perpindahan antar wilayah kerja yang berbeda. Terdapat banyak

pertimbangan unik yang berkaitan dengan pemindahan bahan atau

kepentingan beberapa wilayah tertentu untuk didekatkan satu sama lain.

Sebagai contoh, memindahkan leburan baja akan lebih sulit dibandingkan

dengan memindahkan baja dalam keadaan dingin.4

Tujuan Tata Letak

Rencana dari segala sesuatu di dalam & sekitar bangunan Tujuannya adalah memaksimalkan:

Kepuasan pelanggan Utilisasi ruang, peralatan, & manusia

Efisiensi arus informasi, material, & manusia

Moral pekerja dan keamanan

Strategi penting dari tata letak

Pertimbangan tata letak memungkinkan:

Utilisasi ruang,peralatan,dan orang yang lebih tinggi Arus informasi,barang,dan orang yang lebih baik

Moral karyawan yang lebih baik,juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman.

Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik

Fleksibilitas

Target pada tujuan tata letak

Desain produk dan volume

proses peralatan dan kapasitas

Kualitas dari umur kerja

Gedung dan area/lokasi

4 Strategi Tata Letak - Manajemen Operasi, http://agungpia.multiply.com/journal/item/42.14

Page 15: Makalah Management Operational

Area yang diperhatikan dalam strategi tata letak

komunikasi

atribut material

sel kerja

arus bahan baku

keamanan

gudang

area servis

Tata letak dengan posisi tetap

Desain adalah untuk proyek alat-alat tulisnya

Karyawan dan peralatan bekerja dalam satu wilayah kerja

Faktor-faktor yang menyulitkan

Ruang geraknya terbatas dilokasi

Diperlukan bahan baku yang berbeda-beda

Program komputer untuk membantu dalam tata letak

CRAFT

SPACECRAFT

CRAFT 3-D

MULTIPLE

CORELAP

ALDEP

COFAD

FADES - expert system5

5 http://dinafatma.blogspot.com/2010/07/strategi-tata-letak.html15

Page 16: Makalah Management Operational

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan tersebut maka penulis menyimpulkan bahwa: Strategi

Lokasi dan Tata letak sangat di butuhkan dalam sebuah menajemen

operasional sebab Strategi Lokasi dan Tata letak yang efektif dapat membantu

mencapai sebuah strategi dalam sebuah pemasaran atau aktivitas operasional

yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau respons cepat.

B. Saran

Kesimpulan diatas membuat penulis menyarankan bahwa dalam mengadakan

kegiatan perekonomian perlu mempertimbangkan dan memahami Strategi

Lokasi dan Tata letak, agar tidak salah dalam mengambil tindakan dan tidak

mengakibatkan kerugian dalam pengembilan keputusan yang salah.

16