makalah logam berat.docx

Upload: butiayunda

Post on 02-Jun-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 MAKALAH LOGAM BERAT.docx

    1/19

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Logam Timbal (Pb) sebagai gas buang kendaraan bermotor dapat

    membahayakan kesehatan dan merusak lingkungan. Pb yang terhirup oleh manusia

    setiap hari akan diserap, disimpan dan kemudian ditampung dalam darah.

    Bentuk kimia Pb merupakan faktor penting yang mempengaruhi sifat-sifat Pb

    di dalam tubuh. Komponen Pb organik misalnya tetraethil Pb segara dapat terabsorbsi

    oleh tubuh melalui kulit dan membran mukosa. Pb organik diabsorbsi terutama

    melalui saluran pencernaan dan pernafasan dan merupakan sumber Pb utama di

    dalam tubuh.

    Tidak semua Pb yang terhisap atau tertelan ke dalam tubuh akan tertinggal di

    dalam tubuh. Kira-kira 5-10 % dari jumlah yang tertelan akan diabsorbsi melalui

    saluran pencernaan, dan kira-kira 30 % dari jumlah yang terisap melalui hidung akan

    diabsorbsi melalui saluran pernafasan akan tinggal di dalam tubuh karena dipengaruhi

    oleh ukuran partikel-partikelnya.

    1.2. Rumusan Masalah

    1. Apa Pengertian timbal (Pb)?

    2. Bagaimana Karakteristik Timbal (Pb)?

    3. Apa sumber Pencemaran Timbal (Pb)?

    4. Bagaimana Timbal (Pb) Mencemari Lingkungan?

    5. Bagaimana Efek Timbal (Pb) Pada Kesehatan?

    6. Bagaimana Upaya Penanggulan Pencemaran Timbal (Pb)?

  • 8/10/2019 MAKALAH LOGAM BERAT.docx

    2/19

    2

    1.3. Tujuan

    Setelah mempelajari bab ini diharapkan dapat :

    1. Menjelaskan Pengertian Timbal (Pb)

    2. Menjelaskan Bagaimana Karakteristik Timbal (Pb)

    3. Menejlaskan Sumber Pencemaran Timabal (Pb)

    4. Menjelaskan Bagaimana Timbal (Pb) Dapat Mencemari Lingkungan

    5. Menjelaskan Efek Timbal (Pb) Pada Kesehatan

    6. Menjelaskan Upaya Penanggulangan Pencemaran Timbal (Pb)

  • 8/10/2019 MAKALAH LOGAM BERAT.docx

    3/19

    3

    BAB II

    PEMABAHASAN

    2.1. Pengertian Timbal (Pb)

    Logam merupakan kelompok toksikan yang unik. Logam dapat ditemukan

    dan menetap di alam, tetapi bentuk kimianya dapat berubah akibat pengaruh fisika

    kimia, biologis atau akibat aktivitas manusia. Toksisitasnya dapat berubah drastis

    apabila bentuk kimianya berubah. Umumnya logam bermanfaat bagi manusia karena

    pengggunaannya di bidang industri, pertanian atau kedokteran. Sebagian merupakan

    unsur penting karena dibutuhkan dalam berbagai fungsi biokimia atau faali. Dilain

    pihak, logam dapat berbahaya bagi kesehatan bila terdapat dalam makanan, air atau

    udara (Darmono,2001).

    Logam-logam tertentu sangat berbahaya apabila ditemukan dalam konsentrasi

    yang tinggi dalam lingkungan, karena logam tersebut mempunyai sifat yang merusak

    jaringan tubuh mahluk hidup, diantaranya logam Pb (timbal).

    Logam timbal telah dipergunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu

    (sekitar 6400 SM) hal ini disebabkan logam timbal terdapat diberbagai belahan bumi,

    selain itu timbal mudah di ekstraksi dan mudah dikelola. Unsur ini telah lama

    diketahui dan disebutkan di kitab Exodus. Para alkemi mempercayai bahwa timbal

    merupakan unsur tertua dan diasosiasikan dengan planet Saturnus. Timbal alami,

    walau ada jarang ditemukan di bumi.

    Timbal atau yang kita kenal sehari-hari dengan timah hitam dan dalam bahasa

    ilmiahnya dikenal dengan kataPlumbum dan logam ini disimpulkan dengan timbal

    (Pb). Logam ini termasuk kedalam kelompok logam-logam golongan IVA pada

    tabel periodik unsur kimia. Mempunyai nomor atom (NA) 82 dengan bobot atau berat

    (BA) 207,2 adalah suatu logam berat berwarna kelabu kebiruan dan lunak dengan

  • 8/10/2019 MAKALAH LOGAM BERAT.docx

    4/19

    4

    titik leleh 327C dan titik didih 1.620C. Pada suhu 550-600C. Timbal (Pb)

    menguap dan membentuk oksigen dalam udara membentuk timbal oksida. Bentuk

    oksidasi yang paling umum adalah timbal (II). Walaupun bersifat lunak dan lentur,

    timbal (Pb) sangat rapuh dan mengkerut pada pendinginan, sulit larut dalam air

    dingin, air panas dan air asam. Timbal (Pb) dapat larut dalam asam nitrit, asam asetat

    dan asam sulfat pekat.

    2.2. Sifat dan Karakteristik Logam Timbal (Pb)

    Beberapa sumber menyebutkan bahwa plumbum (Pb) adalah logam lunak

    berwarna abu-abu kebiruan mengkilat, memiliki titik lebur rendah, mudah dibentuk,

    memiliki sifat kimia yang aktif, sehingga bisa digunakan untuk melapisi logam agar

    tidak timbul perkaratan. Pb dicampur dengan logam lain akan terbentuk logam

    campuran yang lebih bagus daripada logam murninya.

    Pb adalah logam lunak berwarna abu-abu kebiruan mengkilat serta mudah

    dimurnikan dari pertambangan. Pb meleleh pada suhu 3280C (6620F), titik didih

    1.7400C (3.1640F), bentuk sulfid dan memiliki gravitasi 11,34 dengan berat atom

    207,20. Timbal (Pb) termasuk ke dalam logam golongan IV-A pada tabel periodik

    unsur kimia, mempunyai nomor atom (NA) 82 dengan bobot atau berat atom (BA)

    207,2.

    Timbal termasuk logam berat trace metals karena mempunyai berat jenis

    lebih dari lima kali berat jenis air. Bentuk kimia senyawa Pb yang masuk ke dalam

    tubuh melalui makanan akan mengendap pada jaringan tubuh, dan sisanya akan

    terbuang bersama bahan sisa metabolisme.

    Menurut Palar (2004), logam timbal (Pb) mempunyai sifat-sifat yang khusus

    seperti berikut :

    1. Merupakan logam yang lunak, sehingga dapat dipotong dengan menggunakan

    pisau atau dengan tangan dan dapat dibentuk dengan mudah.

  • 8/10/2019 MAKALAH LOGAM BERAT.docx

    5/19

    5

    2. Merupakan logam yang tahan terhadap peristiwa korosi atau karat, sehingga

    logam timbal sering digunakan sebagai bahan coating.

    3. Mempunyai titik lebur rendah hanya 327,5C.

    4. Mempunyai kerapatan yang lebih besar dibandingkan dengan logam-logam,

    kecuali emas dan merkuri.

    5. Merupakan pengantar listrik yang baik.

    2.3. Sumber Pencemaran Timbal (Pb)

    1. Sumber Alami

    Kadar timbal (Pb) yang secara alami dapat ditemukan dalam bebatuan sekitar

    13 mg/kg. Khusus timbal (Pb) yang tercampur dengan batu fosfat dan terdapat di

    dalam batu pasir (sand stone) kadarnya lebih besar yaitu 100 mg/kg.

    Timbal (Pb) yang terdapat di tanah berkadar sekitar 5-25 mg/kg dan di air

    bawah tanah (ground water)berkisar antara 1-60 g/liter. Secara alami timbal (Pb)

    juga ditemukan di air permukaan. Kadar timbal (Pb) pada air telaga dan air sungai

    adalah sebesar 1-10 g/liter. Dalam air laut kadar timbal (Pb) lebih rendah dari dalam

    air tawar. Laut Bermuda yang dikatakan terbebas dari pencemaran mengandung Pb

    sekitar 0,07 g/liter. Kandungan Pb dalam air danau dan sungai di USA berkisar

    antara 1-10 g/liter.

    Secara alami Pb juga ditemukan di udara yang kadarnya berkisar antara

    0,0001 - 0,001 g/m3. Tumbuh-tumbuhan termasuk sayur-mayur dan padi-padian

    dapat mengandung Pb, penelitian yang dilakukan di USA kadarnya berkisar antara

    0,1 -1,0 g/kg berat kering.

    Logam berat Pb yang berasal dari tambang dapat berubah menjadi PbS

    (golena), PbCO3 (cerusite) dan PbSO4 (anglesite) dan ternyata golena merupakan

    sumber utama Pb yang berasal dari tambang. Logam berat Pb yang berasal dari

  • 8/10/2019 MAKALAH LOGAM BERAT.docx

    6/19

    6

    tambang tersebut bercampur dengan Zn (seng) dengan kontribusi 70%, kandungan Pb

    murni sekitar 20% dan sisanya 10% terdiri dari campuran seng dan tembaga.

    2. Sumber dari Industri

    Industri yang perpotensi sebagai sumber pencemaran timbal (Pb) adalah

    semua industri yang memakai Timbal (Pb) sebagai bahan baku maupun bahan

    penolong, misalnya:

    a. Industri pengecoran maupun pemurnian. Industri ini menghasilkan timbal

    konsentrat (primary lead), maupunsecondary lead yang berasal dari

    potongan logam (scrap).

    b. Industri baterai. Industri ini banyak menggunakan logam timbal (Pb)

    terutama lead antimony alloy dan lead oxides sebagai bahan dasarnya.

    c. Industri bahan bakar. Timbal (Pb) berupa tetra ethyl lead dan tetra methyl

    lead banyak dipakai sebagai anti knock pada bahan bakar, sehingga baik

    industri maupun bahan bakar yang dihasilkan merupakan sumber

    pencemaran timbal (Pb).

    d. Industri kabel. Industri kabel memerlukan timbal (Pb) untuk melapisi

    kabel. Saat ini pemakaian timbal (Pb) di industri kabel mulai berkurang,

    walaupun masih digunakan campuran logam Cd, Fe, Cr, Au dan arsenik

    yang juga membahayakan untuk kehidupan makluk hidup.

    e. Industri kimia, yang menggunakan bahan pewarna. Pada industri ini

    seringkali dipakai timbal (Pb) karena toksisitasnya relatif lebih rendah

    jika dibandingkan dengan logam pigmen yang lain. Sebagai pewarna

    merah pada cat biasanya dipakai red lead, sedangkan untuk warna kuning

    dipakai lead chromate (Sudarmaji, dkk, 2006).

    3. Sumber dari Transportasi

    Timbal, atau Tetra Etil Lead (TEL) yang banyak pada bahan bakar terutama

    bensin, diketahui bisa menjadi racun yang merusak sistem pernapasan, sistem saraf,

  • 8/10/2019 MAKALAH LOGAM BERAT.docx

    7/19

    7

    serta meracuni darah. Penggunaan timbal (Pb) dalam bahan bakar semula adalah

    untuk meningkatkan oktan bahan bakar.

    Penambahan kandungan timbal (Pb) dalam bahan bakar, dilakukan sejak

    sekitar tahun 1920-an oleh kalangan kilang minyak. Tetra Etil Lead (TEL), selain

    meningkatkan oktan, juga dipercaya berfungsi sebagai pelumas dudukan katup mobil

    (produksi di bawah tahun 90-an), sehingga katup terjaga dari keausan, lebih awet, dan

    tahan lama.

    Penggunaan timbal (Pb) dalam bensin lebih disebabkan oleh keyakinan bahwa

    tingkat sensitivitas timbal (Pb) tinggi dalam menaikkan angka oktan. Setiap 0,1 gram

    timbal (Pb) perliter bensin, menurut ahli tersebut mampu menaikkan angka oktan 1,5

    sampai 2 satuan. Selain itu, harga timbal (Pb) relatif murah untuk meningkatkan satu

    oktan dibandingkan dengan senyawa lainnya (Santi, 2001).

    Hasil pembakaran dari bahan tambahan (aditive) timbal (Pb) pada bahan

    bakar kendaraan bermotor menghasilkan emisi timbal (Pb) in organik. Logam berat

    timbal (Pb) yang bercampur dengan bahan bakar tersebut akan bercampur dengan oli

    dan melalui proses di dalam mesin maka logam berat timbal (Pb) akan keluar dari

    knalpot bersama dengan gas buang lainnya (Sudarmaji, dkk, 2006).

    2.4. Timbal (Pb) di Lingkungan

    Sebagai sumber timbal (Pb) di lingkungan hidup kita adalah (Mukono, 2002):

    1. Udara

    Timbal (Pb) di udara dapat berbentuk gas dan partikel. Dalam keadaan

    alamiah menurut studi patterson (1965), kadar timah hitam di udara sebesar 0,0006

    mikrogram/m3, sedangkan di daerah tanpa penghuni dipegununan California (USA),

    menunjukkan kadar timah hitam (Pb) sebesar 0,008 mikrogram/m3. Baku mutu di

    udara adalah 0,0250,04 gr/Nm3.

    2. Air

  • 8/10/2019 MAKALAH LOGAM BERAT.docx

    8/19

    8

    Analisis air bawah tanah menunjukkan kadar timah hitam (Pb) sebesar antara

    160 mikrogram/liter, sedangkan analisis air permukaan terutama pada sungai dan

    danau menunjukkan angka antara 110 mikrogram/liter. Kadar timah hitam pada air

    laut kadarnya lebih rendah dari yang terdapat di air tawar. Di pantai Californa (USA)

    kadar timah hitam (Pb) menunjukkan kadar antara 0,08 0,04 mikrogram/liter.

    Timbal (Pb) yang larut dalam air adalah Timbal asetat (Pb(C2H3O2)2), timbal klorat

    Pb(CLO3)2, timbal nitrat Pb (NO3)2, timbal stearat Pb (C18H35O2)2. Baku mutu

    (WHO) timbal (Pb) dalam air 0,1 mg/liter dan KLH No 02 tahun 1988 yaitu 0,05 1

    mg/liter.

    3. Tanah

    Rata-rata timbal (Pb) yang terdapat dipermukaan tanah adalah sebesar 525

    mg/kg.

    4. Batuan

    Bumi kita mengandung timbal (Pb) sekitar 13 mg/kg.

    MenurutstudyWeaepohl (1961), dinyatakan bahwa kadar timbal (Pb) pada batuan

    sekitar 1020 mg/kg.

    5. Tumbuhan

    Secara alamiah tumbuhan dapat mengandung timbal (Pb). Menurut Warren

    dan Delavault (1962), Kadar timbal (Pb) pada dedaunan adalah 2,5 mg/kg berat daun

    kering.

    6. Makanan

    Kadar timbal (Pb) pada makanan dapat bertambah dalam

    prosesprocecing, kandungan timbal (Pb) yang tinggi ditemukan pada beras, gandum,

    kentang dan lain-lain. Asupan yang diizinkan yaitu 50 mikrogram/kg BB (dewasa)

    dan 25 mikrogram/kg BB (anak-anak).

    2.5. Perjalanan Timbal (Pb) Mencemari Lingkungan

    Meningkatnya konsentrasi Pb di udara dapat berasal dari hasil pembakaran

    bahan bakar bensin dalam berbagai senyawa Pb terutama PbBrCl dan PbBrCl.2PbO.

    Senyawa Pb halogen terbentuk selama pembakaran bensin, karena dalam bensin yang

  • 8/10/2019 MAKALAH LOGAM BERAT.docx

    9/19

    9

    sering ditambahkan cairan anti letupan (anti ketok) yang terdiri dari 62% TEL, 18%

    etildiklorida dan 2% bahan-bahan lainnya. Senyawa yang berperan sebagai zat anti

    ketok adalah timbal oksida.

    Timbal oksida ini terdapat dakam partikel-partikel yang tersebar dala ruang

    bakar bensin . Senyawa Pb sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam minyak

    atau lemak (Fardiaz, 1992). Tujuan penambahan bahan tersebut untuk mendapatkan

    tingkat oktan yang lebih tinggi, agar pemakaian bahan bakar bensin lebih ekonomis.

    Pada proses pembakaran mesin, senyawa ini dilepaskan dalam bentuk partikel

    melalui asap gas buang kendaraan bermotor ke udara, dimana sebagian besar

    mengandung partikel Pb berdiameter dibawah 1 mikron. Besarnya ukuran partikel

    tersebut merupakan batas ukuran partikel yang dapat diserap melalui pernafasan.

    Pada proses pembakaran mesin yang menggunakan bahan bakar bensin,

    dihasilkan gugus radikal bebas yang dapat menyebabkan letupan pada mesin,

    sehingga mengakibatkan menurunnya efisiensi mesin. Untuk mengatasi hal tersebut

    ditambahkan bahan berupa TEL atau TML. Tujuannya adalah untuk mengikat radikal

    bebas yang terbentuk selama proses pembakaran.

    Bahan tersebut akan bereaksi dengan gugus radikal bebas, dan menghalangi

    terjadinya reaksi pembentukan PbO. Pb dalam bensin akan bereaksi dengan oksigen

    dan bahan-bahan pengikat, selanjutnya dikeluarkan melalui system pembuangan

    dalam bentuk partikel. Partikel yang mengandung Pb akan diemisikan ke dalam

    lingkungan, sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran udara oleh Pb (Kumar,

    De, 1979).

    Melalui buangan mesin kendaraan tersebut unsur Pb terlepas ke

    udara. Sebagian di antaranya akan membentuk partikulat di udara bebas dengan

    unsurunsur lain, sedangkan sebagian lainnya akan menempel dan diserap oleh daun

    tumbuhtumbuhan yang ada di sepanjang jalan.

  • 8/10/2019 MAKALAH LOGAM BERAT.docx

    10/19

  • 8/10/2019 MAKALAH LOGAM BERAT.docx

    11/19

    11

    tanah mengurangi ketersediaan timbal dan penyerapannya oleh tanaman. Timbal akan

    diendapkan sebagai hidroksida, fosfat dan karbonat. Ion-ion Ca2+ bersaing dengan

    timbal untuk menempati tempat - tempat petukaran pada akar dan permukaan tanah.

    Pencemaran tanah oleh timbal selain disebabkan oleh limbah B3 dapat pula

    disebabkan dari air yang tercemar Pb, kemudian terserap oleh tanah dan hendaknya

    tidak melampaui konsentrasi alami Pb dalam sedimen yaitu 1070 ppm.

    2.6. Metabolisme Timbal

    1. Absorbsi

    Pajanan timbal (Pb) dapat berasal dari makanan, minuman, udara, lingkungan

    umum, dan lingkungan kerja yang tercemar timbal (Pb). Pajanan non okupasional

    biasanya melalui tertelannya makanan dan minuman yang tercemar timbal (Pb).

    Pajanan okupasional melalui saluran pernapasan dan saluran pencernaan terutama

    oleh timbal (Pb) karbonat dan timbal (Pb) sulfat. Masukan timbal (Pb) 100 hingga

    350 mikrogram/hari dan 20 mikrogram/hari diabsorbsi melalui inhalasi uap timbal

    (Pb) dan partikel dari udara lingkungan kota yang polutif (DeRoos, 1997 dalam

    Ardyanto, 2005.). Timah hitam dan senyawanya masuk ke dalam tubuh manusia

    melalui saluran pernafasan dan saluran pencernaan, sedangkan absorbsi melalui kulit

    sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Bahaya yang ditimbulkan oleh timbal (Pb)

    tergantung oleh ukuran partikelnya.

    Partikel yang lebih kecil dari 10 mikrogram dapat tertahan di paruparu,

    sedangkan partikel yang lebih besar mengendap di saluran nafas bagian atas.

    Absorbsi timbal (Pb) melalui saluran pernafasan dipengaruhi oleh tiga proses yaitu

    deposisi, pembersihan mukosiliar, dan pembersihan alveolar. Deposisi terjadi di

    nasofaring, saluran trakeobronkhial, dan alveolus. Deposisi tergantung pada ukuran

    partikel timbal (Pb) volume pernafasan dan daya larut. Partikel yang lebih besar

    banyak di deposit pada saluran pernafasan bagian atas dibanding partikel yang lebih

    kecil (DeRoos 1997, dan OSHA, 2005 dalamArdyanto, D, 2005.). Pembersihan

  • 8/10/2019 MAKALAH LOGAM BERAT.docx

    12/19

    12

    mukosiliar membawa partikel di saluran pernafasan bagian atas ke nasofaring

    kemudian di telan.

    Rata-rata 1030% Pb yang terinhalasi diabsorbsi melalui paru-paru, dan

    sekitar 5-10% dari yang tertelan diabsorbsi melalui saluran cerna (Palar, 1994).

    Fungsi pembersihan alveolar adalah membawa partikel ke ekskalator mukosiliar,

    menembus lapisan jaringan paru kemudian menuju kelenjar limfe dan aliran darah.

    Sebanyak 30-40% timbal (Pb) yang di absorbsi melalui saluran pernapasan akan

    masuk ke aliran darah. Masuknya timbal (Pb) ke aliran darah tergantung pada ukuran

    partikel daya larut, volume pernafasan dan variasi faal antar individu (Palar, 1994).

    2. Distribusi dan penyimpanan

    Timah hitam yang diabsorsi diangkut oleh darah ke organ-organ tubuh

    sebanyak 95% timbal (Pb) dalam darah diikat oleh eritrosit. Sebagian timbal (Pb)

    plasma dalam bentuk yang dapat berdifusi dan diperkirakan dalam keseimbangan

    denganpool timbal (Pb) tubuh lainnya dibagi menjadi dua yaitu ke jaringan lunak

    (sumsum tulang, sistim saraf, ginjal, hati) dan ke jaringan keras (tulang, kuku,

    rambut, gigi) (Palar, 1994). Gigi dan tulang panjang mengandung timbal (Pb) yang

    lebih banyak dibandingkan tulang lainnya. Pada gusi dapat terlihat lead line yaitu

    pigmen berwarna abu abu pada perbatasan antara gigi dan gusi (Goldstein & Kipen,

    1994 dalam Ardyanto, 2005.). Hal itu merupakan ciri khas keracunan timbal (Pb).

    Pada jaringan lunak sebagian timbal (Pb) disimpan dalam aorta, hati, ginjal, otak, dan

    kulit. Timah hitam yang ada dijaringan lunak bersifat toksik.

    3. Ekskresi

    Ekskresi timbal (Pb) melalui beberapa cara, yang terpenting adalah melalui

    ginjal dan saluran cerna. Ekskresi timbal (Pb) melalui urine sebanyak 7580%,

    melalui feces 15% dan lainnya melalui empedu, keringat, rambut, dan kuku

  • 8/10/2019 MAKALAH LOGAM BERAT.docx

    13/19

    13

    (Palar,1994). Ekskresi timbal (Pb) melalui saluran cerna dipengaruhi oleh saluran

    aktif dan pasif kelenjar saliva, pankreas dan kelenjar lainnya di dinding usus,

    regenerasi sel epitel, dan ekskresi empedu. Sedangkan Proses eksresi timbal (Pb)

    melalui ginjal adalah melalui filtrasiglomerulus.

    2.7. Efek Timbal (Pb) Terhadap Kesehatan

    Paparan bahan tercemar timbal (Pb) dapat menyebabkan gangguan sebagai berikut :

    1. Gangguan Neurologi

    Gangguan neurologi (susunan syaraf) akibat tercemar oleh timbal (Pb) dapat

    berupa encephalopathy, ataxia, stupor dan coma. Pada anak-anak dapat menimbulkan

    kejang tubuh dan neuropathy perifer.

    2. Gangguan terhadap fungsi ginjal.

    Logam berat timbal (Pb) dapat menyebabkan tidak berfungsinya tubulus

    renal, nephropati irreversible, sclerosis vaskuler, sel tubulus atropi, fibrosis dan

    sclerosis glumerolus. Akibatnya dapat menimbulkan aminoaciduria dan glukosuria,

    dan jika paparannya terus berlanjut dapat terjadi nefritis kronis.

    3. Gangguan terhadap sistem reproduksi.

    Logam berat timbal (Pb) dapat menyebabkan gangguan pada sistem

    reproduksi berupa keguguran, kesakitan dan kematian janin. Logam berat timbal (Pb)

    mempunyai efek racun terhadap gamet dan dapat menyebabkan cacat kromosom.

    Anak -anak sangat peka terhadap paparan timbal (Pb) di udara. Paparan timbal (Pb)

    dengan kadar yang rendah yang berlangsung cukup lama dapat menurunkan IQ.

    4. Gangguan terhadap sistem hemopoitik.

    Keracunan timbal (Pb) dapat dapat menyebabkan terjadinya anemia akibat

    penurunan sintesis globin walaupun tak tampak adanya penurunan kadar zat besi

    dalam serum. Anemia ringan yang terjadi disertai dengan sedikit peningkatan kadar

    ALA (Amino Levulinic Acid) urine. Pada anakanak juga terjadi peningkatan ALA

    dalam darah. Efek dominan dari keracunan timbal (Pb) pada sistem hemopoitik

    adalah peningkatan ekskresi ALA dan CP (Coproporphyrine). Dapat dikatakan

    bahwa gejala anemia merupakan gejala dini dari keracunan timbal (Pb) pada manusia.

  • 8/10/2019 MAKALAH LOGAM BERAT.docx

    14/19

  • 8/10/2019 MAKALAH LOGAM BERAT.docx

    15/19

    15

    berupa Pb (C2H5)4 yaitu Tetra EthilLead (TEL) sebagai upaya untuk meningkatkan

    angka oktan. Partikel Pb dapat mencemari tanaman pangan, dan bila hasil tanaman

    tersebut dikonsumsi manusia maka dapat menyebabkan keracunan.

    Untuk menghilangkan polutan Pb dapat dilakukan secara teknik, yaitu

    dengan mengendalikan bahan bakar yang akan digunakan oleh kendaraan bermotor.

    Hal ini dapat dilakukan dengan menggantikan TEL dengan anti knocking yang lain

    yang tidak mengandung Pb. Mencari bahan alternatif juga merupakan solusi yang

    banyak ditawarkan. Bahan bakar tersebut dapat berupa bahan bakar gas (BBG).

    Mobil listrik merupakan solusi program langit biru yang paling tepat karena

    tidak menggunakan motor bakar sebagai tenaga penggerak, melainkan motor listrik

    sehingga emisinya nol. Pada saat ini mobil listrik bukan Propotipe lagi melainkan

    sudah diproduksi secara massal dan dijual pada pasar mobil.

    2. Pendekatan planatologi, administrasi dan hokum

    Pemerintah mempunyai posisi yang paling srategis dalam upaya pengendalian

    pencemaran Pb ini. Pemerintah dapat menyusun tata kota dan rambu lalu lintas yang

    memungkinkan kendaraan dapat berjalan lancar, dapat mengontrol kadar Pb dan

    mengenakan sanksi atas pengendara yang melanggar. Menurut hasil uji emisi

    kendaraan bermotor akhir juni 1996 di Jakarta selama 6 hari, sebanyak 60%

    kendaraan brmotor telah melampaui baku mutu emisi.

    Hukum sebagai salah satu sarana dalam upaya untuk mencegah dan

    menanggulangi akibat dari emisi gas kendaraan bermotor karena di undang-undang

    telah disebutkan syaratsyarat kendaraan bermotor.

    3. Pendekatan Edukasi

    Upaya mengurangi Pb dalam udara bukan hanya tugas pemerintah saja,

    melainkan tanggung jawab seluruh rakyat. Untuk itu dapat dilakukan dngan cara :

  • 8/10/2019 MAKALAH LOGAM BERAT.docx

    16/19

    16

    a. Memberikan informasi secara intensif kepada masyarakat tentang dampak Pb

    pada kesehatan dan lingkungan ,serta bagaimana cara mengatasinya. Dengan

    mengetahui dampak tersebut diharapkan timbul kesadaran masyarakat untuk

    melakukan upaya mengatasinya.

    b. Melakukan pendidikan pelatihan pada orang-orang yang potensial menjadi

    penyebab meningkatnya pencemaran Pb , seperti pengemudi ,pemilik

    kendaraan bermotor, mekanik/teknisi yang melakukan perawatan kendaraan

    2.9. Tanaman Penyerap Partikel Timbal (Pb)

    Untuk meningkatkan bilangan oktan pada bensin dan mengurangi letupan di

    dalam mesin kendaraan bermotor, maka ke dalam bensin ditambahkan TEL (tetra

    ethyl lead), yang jumlahnya berbeda-beda untuk setiap negara. Penggunaan TEL

    dalam bensin ternyata menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Gas buang

    dari kendaraan bermotor merupakan sumber utama timbal (Pb) di lingkungan

    (Sahwan, 1991). Umasda 1989 dalam Soemarno mengklasifikasikan kemampuan

    jenis pohon dalam menyerap partikel timbal (Pb) dari udara sbb:

    1. Jenis pohon dengan kemampuan menyerap sangat baik: jambu batu, ketapang, dan

    bungur.

    2. Jenis pohon dengan kemampuan menyerap sedang: mahoni, mangga, cemara gunung,

    angsana.

    3. Jenis pohon dengan kemampuan menyerap rendah: daun kupu-kupu, kersen,

    kenangakere payung, karet munding, kenari, akasia, dadap.

  • 8/10/2019 MAKALAH LOGAM BERAT.docx

    17/19

    17

    BAB III

    PENUTUP

    3.1. Kesimpulan

    Timbal atau yang kita kenal sehari-hari dengan timah hitam dan dalam

    bahasa ilmiahnya dikenal dengan kataPlumbum dan logam ini disimpulkan dengan

    timbal (Pb). Logam ini termasuk kedalam kelompok logam-logam golongan IVA

    pada tabel periodik unsur kimia.

    Beberapa sumber menyebutkan bahwa plumbum (Pb) adalah logam

    lunak berwarna abu-abu kebiruan mengkilat, memiliki titik lebur rendah, mudah

    dibentuk, memiliki sifat kimia yang aktif, sehingga bisa digunakan untuk melapisi

    logam agar tidak timbul perkaratan.

    Meningkatnya konsentrasi Pb di udara dapat berasal dari hasil pembakaran

    bahan bakar bensin dalam berbagai senyawa Pb terutama PbBrCl dan PbBrCl.2PbO.

    Senyawa Pb halogen terbentuk selama pembakaran bensin, karena dalam bensin yang

    sering ditambahkan cairan anti letupan (anti ketok) yang terdiri dari 62% TEL, 18%

    etildiklorida dan 2% bahan-bahan lainnya. Senyawa yang berperan sebagai zat anti

    ketok adalah timbal oksida.

    Paparan bahan tercemar timbal (Pb) dapat menyebabkan gangguan sebagai berikut :

    a. Gangguan Neurologi

    b. Gangguan terhadap fungsi ginjal.

    c. Gangguan terhadap sistem reproduksi.

    d. Gangguan terhadap sistem hemopoitik.

    e. Gangguan terhadap sistem syaraf.

    Menurut Umar Fahmi Achmad menyatakan pengendalian Pb yang merupakan

    sebagian dari gas buang kendaran bermotor cukup sulit, karena cukup banyak

    variable yang mempengaruhinya diantaranya cara mengemudi, ketaatan perawatan,

    kemacetan, banyaknya kendaraan pribadi, dll. Untuk itu perlu dilakukan bebera

    papendekatan, antara lain :

    a. PendekatanTeknis

  • 8/10/2019 MAKALAH LOGAM BERAT.docx

    18/19

    18

    b. Pendekatan planatologi, administrasi dan hokum

    c. Pendekatan Edukasi

    Upaya mengurangi Pb dalam udara bukan hanya tugas pemerintah saja,

    melainkan tanggung jawab seluruh rakyat.

    3.2. Saran

    Masalah Timbal (Pb) dapat kita cegah dengan baik apa bila kita memiliki tindakan

    baik supaya tidak mencemar lingkungan seperti mencemari tanah, air, udara dan

    tanaman sehingga terhindari dari penyakit terhadap manusia.

  • 8/10/2019 MAKALAH LOGAM BERAT.docx

    19/19

    19