makalah limbah

21
LIMBAH B3 BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN Daftar Isi Halaman Judul…………...... ............................................................. ....................................... Kata Pengantar……………………............................................. ..........................................….i Daftar Isi.. ............................................................. .......................................………………..ii Bab I pendahuluan 1.1 Latar Belakang...................................................... ....................................………………1 1.2 Tujuan Penulisan…………................................................. ..............................…………1 1.3 Rumusan Masalah…………................................................... ..........................................1 Bab II Isi……………...................................................... .................................................……….....…2 Bab III Penutup 1) Kritik dan Saran…........................................................ ...................................…………..8

Upload: linda-prihastiwi

Post on 25-Nov-2015

38 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

LIMBAH B3BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUNDaftar IsiHalaman Judul..........................................................................................................Kata Pengantar........................................................................................iDaftar Isi........................................................................................................iiBab I pendahuluan1.1 Latar Belakang..........................................................................................11.2 Tujuan Penulisan...............................................................................11.3 Rumusan Masalah.............................................................................................1Bab II Isi............................................................................................................2Bab III Penutup1) Kritik dan Saran.............................................................................................82) Kesimpulan........................................................................................................83) Daftar Pusaka.....................................................................................9

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangLimbah merupaka hal yang lumrah dalam kehidupan manusia. Taukan anda berasal dari manakah limbah disekita kita? Limbah berasal dari berbagai sumber, contohnya : rumah tangga dan industry atau pabrik. Limbah bisa berupa padatan, cairan ataupun gas. Ketiga limbah tersebut sama-sama berbahaya. Tidak hanya isinya namun juga wadah atau kemasannya juga menjadi limbah, seperti : plastic, kertas ataupun kaleng.Seiring dengan berjalannya waktu, limbah semakin hari semakin meningkat jumlahnya. Limbah sangatlah berbahaya bagi kehidupan manusia atau makhluk hidup lainnya. Banyak orang membuang, menimbun, bahkan menyimpan limbah dengan jumlah yang banyak serta tidak dikelola dengan baik. Ternyata limbah-limbah tersebut termasuk limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Pada penulisan makalah ini, akan mengupas semua tentang limbah B3 dan bagaimana system pembuangannya yang baik.1.2 Rumusan Masalaha) Apa yang dimaksud Limbah ?b) Apa saja karakteristik dan sifat-sifat dari limbah ?c) Apa dampak yang ditimbulkan dari limbah tersebut ?d) apa yang di maksud limbah B3 ?e) Bahan-bahan apa saja yang mengandung limbah B3?f) Bagaimana system pembuangan Limbah B3?1.3 Tujuan penulisana) Untuk mengetahui karakteristik dan sifat-sifat Limbah b) Untuk dapat mengetahui dampak-dampak dari limbahc) Untuk memberitahukan bahan apa saja yang mengandung limbah B3c) Memberikan informasi system pembuangan limbah B3

BAB IIISI2.1 Limbah A. PengertianLimbah adalah bahan sisa dari suatu kegiatan atau prosuksi, baik dalam skala kecil (rumah tangga) maupun skala besar (pabrik). Dalam PP 18/1999 Jo. PP 85/1999, Pasal 1 (ayat 2) dijelaskan pengertian Limbah B3. Limbah bahan berbahaya dan beracun, disingkat limbah B3, adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau beracun karena sifat konsentrasi atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkanatau merusak lingkungan hidup, dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.B. Karakteristik LimbahLimbah mempunyai karakteristik sebagai berikut :1. Berukuran mikroKarekteristik ini merupakan karakterisik pada besar kecilnya limbah/ volumenya. Contoh dari limbah yang berukuran mikro atau kecil atau bahkan tidak bias terlihat adalah limbah industri berupa bahan kimia yang tidak terpakai yang di buang tidak sesuai dengan prosedur pembuangan yang dianjurkan.2. Dinamispencemarannya yang tidak dalam waktu singkat menyebar dan mengakibatkan pencermaran. Biasanya limbah dalam menyerbar di perlukan waktu yang cukup lama dan tidak diketahui dengan hanya melihat saja. Hal ini dikarenakan ukuran limbah yang tidak dapat dilihat.3. Berdampak luas (penyebarannya)Luasnya dampak yang di timbulkan oleh limbah ini merupakan efek dari karakteristik limbah yang berukuran mikro yang tak dapat dilihat dengan mata tellanjang. Contoh dari besarnya dampak yang ditimbulkan yaitu adanya istilah Minamata disease atau keracunan raksa (Hg) di Jepang yang mengakibatkan nelayan-nelayan mengidap paralis (hilangnya kemampuan untuk bergerak karena kerusakan pada saraf). Kejadian ini terajadi di Teluk Minamata dan Sungai Jintsu karena pencemaran oleh raksa (Hg).4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)Dampak yang ditimbulkan limbah terutama limbah kimia biasanya tidak sekedar berdampak pada orang yang terkena tetapi dapat mengakibatkan turunannya mengalami hal serupa.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran limbah terhadap lingkungan.1. Volume Limbah.2. Kandungan Bahan Pencemar.3. Frekuensi Pembuangan Limbah.D. Sumber dan Jenis Limbah.Sumber Limbah : 1. Aktivitas manusia,2. Akifitas alam,3. Perkembangan industri,4. Modernisasi,5. Pertambahan penduduk.Jenis Limbah :1. Garbage / Sampah yang mudah membusuk,2. Rubbish / Sampah yang tidak membusuk,3. Ashes / Sejenis abu hasil dari proses pembakaran,4. Dead animal / Bangkai hewan,5. Street sweeping / Sampah atau kotoran yang berserakan di jalan,6. Industrial waste / benda padat sisa dari industry yang tidak tepakai atau dibuang.E. Dampak Limbah1. Limbah Industri PanganSektor Industri/usaha kecil pangan yang mencemari lingkungan antara lain ; tahu, tempe, tapioka dan pengolahan ikan (industri hasil laut). Limbah usaha kecil pangan dapat menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung sejumlah besar karbohidrat, protein, lemak , garam-garam, mineral, dan sisa sisa bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan. Sebagai contohnya limbah industri tahu, tempe, tapioka industri hasil laut dan industri pangan lainnya, dapat menimbulkan bau yang menyengat dan polusi berat pada air bila pembuangannya tidak diberi perlakuan yang tepat.Air buangan (efluen) atau limbah buangan dari pengolahan pangan dengan Biological Oxygen Demand ( BOD) tinggi dan mengandung polutan seperti tanah, larutan alkohol, panas dan insektisida. Apabila efluen dibuang langsung ke suatu perairan akibatnya menganggu seluruh keseimbangan ekologik dan bahkan dapat menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainnya.2. Limbah Industri Kimia & Bahan BangunanIndustri kimia seperti alkohol dalam proses pembuatannya membutuhkan air sangat besar, mengeakibatkan pula besarnya limbah cair yang dikeluarkan kelingkungan sekitarnya. Air limbahnya bersifat mencemari karena didalamnya terkandung mikroorganisme, senyawa organik dan anorganik baik terlarut maupun tersuspensi serta senyawa tambahan yang terbentuk selama proses permentasi berlangsung.Industri ini mempunyai limbah cair selain dari proses produksinya juga, air sisa pencucian peralatan, limbah padat berupa onggokan hasil perasan, endapan Ca SO4, gas berupa uap alkohol. kategori limbah industri ini adalah llimbah bahan beracun berbahayan (B3) yang mencemari air dan udara. Gangguan terhadap kesehatan yang dapat ditimbulkan efek bahan kimia toksik :a. Keracunan yang akut, yakni keracunan akibat masuknya dosis tertentu kedalam tubuh melalui mulut, kulit, pernafasan dan akibatnya dapat dilihat dengan segera, misalnya keracunan H2S, Co dalan dosis tinggi. Dapat menimbulkan lemas dan kematian. Keracunan Fenal dapat menimbulkan sakit perut dan sebagainya.b. Keracunan kronis, sebagai akibat masuknya zat-zat toksis kedalam tubuh dalam dosis yang kecil tetapi terus menerus dan berakumulasi dalam tubuh, sehingga efeknya baru terasa dalam jangka panjang misalnya keracunan timbal, arsen, raksa, asbes dan sebagainya.3. Limbah Industri Sandang Kulit & AnekaSektor sandang dan kulit seperti pencucian batik, batik printing, penyamakan kuit dapat mengakibatkan pencemaran karena dalam proses pencucian memerlukanair sebagai mediumnya dalam jumlah yang besar. Proses ini menimbulkan air buangan (bekas Proses) yang besar pula, dimana air buangan mengandung sisa-sisa warna, BOD tinggi, kadar minyak tinggi dan beracun (mengandung limbah B3 yang tinggi).4. Limbah Industri Logam & EkektronikaBahan buangan yang dihasilkan dari industr besi baja seperti mesin bubut, cor logam dapat menimbulkan pemcemaran lingkungan. Sebagian besar bahan pencemarannya berupa debu, asap dan gas yang mengotori udarasekitarnya. Selain pencemaran udara oleh bahan buangan, kebisingan yang ditimbulkan mesin dalam industri baja (logam) mengganggu ketenangan sekitarnya. kadar bahan pencemar yang tinggi dan tingkat kebisingan yang berlebihan dapat mengganggu kesehatan manusia baik yang bekerja dalam pabrik maupun masyarakat sekitar.Walaupun industri baja/logam tidak menggunakan larutan kimia, tetapi industri ini memcemari air karena buanganya dapat mengandung minyak pelumas dan asam-asam yang berasal dari proses pickling untukmembersihkan bahan plat, sedangkan bahan buangan padat dapat dimanfaatkan kembali.Bahaya dari bahan-bahan pencemar yang mungkin dihaslkan dari proses- proses dalam industri besi-baja/logam terhadap kesehatan yaitu : Debu, dapat menyebabkan iritasi, sesak nafas Kebisingan, mengganggu pendengaran, menyempitkan pembuluh darah, ketegangan otot, menurunya kewaspadaan, kosentrasi pemikiran dan efisiensi kerja. Karbon Monoksida (CO), dapat menyebabkan gangguan serius, yang diawali dengan napas pendek dan sakit kepala, berat, pusing-pusing pikiran kacau dan melemahkan penglihatan dan pendengaran. Bila keracunan berat, dapat mengakibatkan pingsan yang bisa diikuti dengan kematian. Karbon Dioksida (CO2), dapat mengakibatkan sesak nafas, kemudian sakit kepala, pusing-pusing, nafas pendek, otot lemah, mengantuk dan telinganya berdenging. Belerang Dioksida (SO2), pada konsentrasi 6-12 ppm dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan, peradangan lensa mata (pada konsentrasi 20 ppm), pembengkakan paru-paru/celah suara. Minyak pelumas, buangan dapat menghambat proses oksidasi biologi dari sistem lingkungan, bila bahan pencemar dialirkan keseungai, kolam atau sawah dan sebagainya. Asap, dapat mengganggu pernafasan, menghalangi pandangan, dan bila tercampur dengan gas CO2, SO2, maka akan memberikan pengaruh yang nenbahayakan seperti yang telah diuraikan diatas.Berbagai pabrik industri dianatara bahan bakunya banyak mempergunakan zat-zat kimia organik maupun anorganik. Sebagai hasil pengolahannya selai menghasilkan produk-produk yang berguna bagi kehidupan manusia, juga fakta menunjukkan bahwa limbah-limbah negatif bagi kesehatan manusia dan kelestarian lingkungannya.Diantara efek limbah berbahanya terhadap kesehatan manusia adalah karena sifat toksik bahan yang dikandung dalam limbah tersebut. Berbagai jenis penyakit yang dapat terjadi karena limbah berbahaua adalah; penyakit pneumoniosis, silicosis, byssinosis, siderosis, talkosis dan berbagai jenis keracunan lainnya.Penyakit-penyakit yang ditimbulkan dari limbah berbahaya dapat bersifat akut dan kronis. Terutama limbah berbahaya toksis, dimana proses reaksinya sangat kompleks.Secara umum rantai reaksi menimbulkan efek terhadap kesehatan manusia dapat di bagi dalam tiga face, yaitu: (1) face paparan atau eksposisi, (2) face tokso-kenetik, dan (3) face tokso dinamik.Face paparan dapat terjadi secara oral, melalui saluran pencemaran, atau melalui kulit. Pada face tokso-kinetik ada dua proses yang memainkan peranan penting, yaitu;1. Transpor yang meliputi absorbsi yang disebut, dan ekskresi.2. Perubahan metabolik yang disebut juga botransformasi yang sering menyebabkan ketidakaktifan zat yang diserap. namun perubahan biokimiawi dalam organisme dapat mengakibatkan juga pembentukan senyawa aktif dan dengan demikian mengakibatkan bioaktivasi.Face tokso-dinamik meliputi interaksi antara molekul zat aktif atau zat racun dan tempat kerja spesifik, yaitu reseptor. Interaksi ini menghasilkan induksi suatu stimulus (rangsangan) yang dimulai dari proses biokimia dan biofisika dan akhirnya menyebabkan efek bagi kesehatan manusia.F. Dampak limbah bagi Kesehatan1. Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat mendorong penularan infeksi,2. Timbulan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus,3. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai,4. Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit),5. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah,6. Sampah beracun. Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.G. Dampak limbah bagi LingkunganPencemaran darat yang dapat ditimbulkan oleh sampah misalnya ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika (tidak sedap dipandang mata).Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Macam pencemaran perairan yang ditimbulkan oleh sampah misalnya terjadinya perubahan warna dan bau pada air sungai, penyebaran bahan kimia dan mikroorganisme yang terbawa air hujan dan meresapnya bahan-bahan berbahaya sehingga mencemari sumur dan sumber air. Bahan-bahan pencemar yang masuk kedalam air tanah dapat muncul ke permukaan tanah melalui air sumur penduduk dan mata air. Macam pencemaran udara yang ditimbulkannya misalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu gas-gas beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan karbonmonoksida (CO), karbondioksida (CO2) nitrogen-monoksida (NO), gas belerang, amoniak dan asap di udara. Asap di udara, asap yang ditimbulkan dari bahan plastik ada yang bersifat karsinogen, artinya dapat menimbulkan kanker, berhati-hatilah dalam membakar sampah.Cairan dari limbah limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati sehingga mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga menusia akan terkena dampak limbah baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain mencemari, air lingkungan juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang membuang limbah rumah tanggake sungai, sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga dapat meresahkan para penduduk. Dampak lain,1. Menurunnya kualitas lingkungan,2. Menurunnya estetika lingkungan,3. Terhambatnya pembangunan negara.G. Penanganan Limbah1. Pencegahan dan Pengurangan Sampah dari Sumbernya,Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan sampah organik dan anorganik dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik disetiap kawasan.2. Pemanfaatan Kembali a. Kegiatan pemanfaatan sampah kembali seperti composting (pengomposan). Sampah yang mudah membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan untuk melestarikan lingkungan.b. Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Sedangkan pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas dan botol air minum dalam kemasan.Tempat Pembuangan Sampah Akhir Sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan secara ekonomis baik dari kegiatan composting maupun pemanfaatan sampah anorganik, jumlahnya mencapai 10%, harus dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Di Indonesia, pengelolaan TPA menjadi tanggung jawab masing-masing Pemda.2.2 limbah B3 A. Pengertian limbah B3Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) adalah setiap limbah yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup dan atau membahayakan kesehatan manusia.Limbah B3 dikarakterisasikan berdasarkan beberapa parameter, yaitu total solids residu (TSR), kandungan fixed residu (FR), kandungan volatile solids residue (VSR), kadar air (sludge moisture content), volume padatan, dan karakter atau sifat B3 (toksisitas, sifat korosif, sifat mudah terbakar, sifat mudah meledak, beracun, dan sifat kimia serta kandungan senyawa kimia).Contoh limbah B3 adalah logam berat, sptAl, Cr, Cd, Cu, Fe, Pd, Mn, Hg, danZnserta zat kimia, seperti pestisida, sianida, sulfide dan fenol.Cddihasilkan dari lumpur dan limbah industry kimia tertentu.Hgdihasilkan dari industry klor-alkali, industry cat, kegiatan pertambangan, industry kertas, dan pembakaran bahan bakar fosil.Pbdihasilkan dari peleburan timah hitam dan accu. Logam-logam berat pada umumnya bersifat racun sekalipun dalam konsentrasi rendah. Limbah B3 dapat diidentifikasi menurut sumber, uji karakteristik, dan uji toksikologi. B. Sumber limbah B3Limbah b3 dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari dari rumah tangga, pasar, apotik, pabrik, rumah sakit, dan laboratorium. Menurut PP 85/1999, jenis limbah b3 dapat dibedakan berdasarkan sumbernya. Dalam lampiran PP 85/1999, dijelakan jenis limbah b3 menurut sumbernya sebagai berikutLimbah b3 dari sumber tidak spesifikLimbah b3 ini pada umumnya bukan berasal dari proses utamanya, tetapi berasal dari kegiatan pemeliharaan alat, pencucian, pencegahan korosi (inhibitor korosi), pelarutan kerak, atau pengemasan. Contohnya adalah asap kendaraan bermotor dan asap dari cerobong pabrik.Limbah b3 dari sumber spesifikLimbah ini berasal dari sisa proses suatau industry atau kegiatan yang secara spesifik dapat ditentukan berdasarkan kajian ilmiah. Contohnya mercuri, arsen, dan deterjen.Limbah b3 dari bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, bekas kemasan dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasiLimbah ini berasal dari produk yang tidak memenuhi spesifikasi yang ditentukan atau tidak dapat dimanfaatkan kembali. Limbah ini memerlukan pengolahan, hal yang sama juga berlakuC. Karakteristik Limbah B3Sebelum membahas karakteristik limbah B3, kita perlu mengetahui mengapa limbah tersebut sangat berbahaya. Diantara alasannya adalahi) Dapat menyebabkan pengaruh buruk terhadap terjadinya atau meningkatnya kematian dan sakit yang seriusii) Berpotensi menimbulkan bahaya bterhadap kesehatan manusia dan lingkungan apabila disimpan, diangkut, dimanfaatkan, diolah, ditimbun dan dibung dengan tidak benar atau tidak dikelolaAdapun karakteristik limbah B3 ada enam, yaitu mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, bersifat beracun, menyebabkan infeksi, dan bersifat korosif1. Mudah meledakLimbah yang mudah meledak adalah limbah yang pada suhu dan tekanan standar (25oC, 760mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi dengan cepat dapat merusak lingkungan.2. Mudah terbakarLimbah yang mudah terbakar adalah limbah-limbah yang mempunyai salah satu sifat-sifat sebagai berikut(a) Limbah yang berupa cairanLimbah yang berupa cairan akan mudah terbakar apabila(i) Mengandung alcohol kurang dari 24% volume dan mempunyai titik nyala kurang dari 60oC(ii) Terjadi kontak dengan api, percikan api, atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760mmHg(b) Limbah berupa padatanLimbah pada termperatur dan terkanan standar (25oC, 760mmHg) mudah menyebabkan kebakaran, seperti melalui gesekan, penyerapan uap air, atau perubahan kimia secara spontan. Limbah padat apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus dalam waktu lama. Apabila nilai titik nyala limbah < 40oC, berarti karakteristik mudah terbakar(c) Limbah yang bertekanan mudah terbakar(d) Limbah pengoksidasiApabila waktu pembakaran limbah sama atau lebih pendek dari waktu pembakaran senyawa standar, berarti karakteristik mudah terbakar.3. Bersifat reaktifLimbah rektif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organic peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi. Limbah ini mempunyai sifat-sifat berikut:i) Pada keadaan normal, tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa peledakanii) Dapat bereaksi hebat dengan airiii) Apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilakn gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkunganiv) Merupakan limbah sianida, sulfide, atau amoniak yang pada kondisi pH antara 2 dan 12,5 dapat menghasilkan gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan kesehatan manusia dan lingkunganv) Mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar (25oC, 760mmHg)vi) Menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau limbah organic peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi4. Bersifat beracunLimbah beracun adalah limbah yang mengandung pencemaran dan bersifat beracun bagi manusia atau lingkungan. Limbah B3 dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh, baik melalui pernafasan, kulit, maupun mulut5. Menyebabkan infeksiLimbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi6. Bersifat korosifLimbah korosif adalah limbah yang mempunyai salah satu sifat-sifat berikut:i) Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulitii) Menyebabkan proses pengaratan pada lempeng baja (SAE 1020) dengan laju korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun dengan temperature pengujian 55oCiii) Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam atau lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basaD. Bahan bahan yang mengandung B3 dalam rumah tanggaPada mulanya, banyak orang yang menyambut gembira dengan penemuan bahan-bahan dan senyawa kimia. Dengan berjalannya waktu, ternyata ditemukan pula dampak negatifnya. Untuk itu, limbah B3 dan B3 perlu dikelola dengan baik dan benar, baik pada saat masih digunakan maupun setelah tidak digunakan lagi.Rumah adalam tempat tinggal dan berfungsi sebagai tempat pembinaan anggota. Segala hal yang berkaitan dengan aktifitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya di rumah tanggga diharapkan dapat dikelola dengan baik. Dengan demikian, dampak dari limbah B3 di dalam rumah tangga dapat dikelola dengan baik. Oleh karena itu, setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.Sumber sampah di dalam rumah tangga

Kamar tidur: kaleng hairspray, kaleng obat nyamuk, lampu TL, tisu, kapas, botol/wadah kosmetik, abu, dan debuKamar mandi/cuci: pembungkus sabun, wadah sabun cair, pembungkus shampoo, wadah pasta gigi, wadah deterjen, dan wadah pemutih pakaian

Ruang keluarga: bekas beterai, spidol/tinta bekas, kaleng obat nyamuk, lampu TL, abu, debu, sisa dan pembungkus makanan, kertas, serta obat kadaluarsaRuang tamu: lampu TL, abu, debu, sisa dan pembungkus makanan serta kertas

Dapur: sisa dan pembungkus makanan, lampu TL, botol/wadah sabun cuci, wadah minyak tanah dan debuGarasi: oli bekas, kaleng/wadah pembersih mobil, debu, aki bekas

Ruang makan: sisa dan pembungkus makanan dan debuTaman/kebun: daun-daun, kertas, plastic, dan pembungkus makanan

E. Sistem pembuangan limbah B3System pembuangan limbah B3 melalui beberapa tahap. Hal ini disebabkan limbah B3 sangat berbahaya jika terkontaminasi dengan manusia atau makhluk hidup yang lain. Pengelolaan limbah B3 adalah serangkaian kegiatan yang mencangkup penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan limbah B3, dan menimbun hasil pengolahan.Penyimpanan adalah enyimpanan sementara limbah B3 di dalam lokasi kegiatannya sebelum diserahkan kepada pengumpul atau pengolahan limbah B3. Penyimpanan ini dilakukan oleh penghasil limbah B3, baik perorangan maupun badan usaha.Syarat tempat penyimpanan limbah B3 adalahi) Dibuat dengan kapasitas yang sesui dengan jumlah B3 yang akan disimpanii) Tempat penyimpanan bebas banjiriii) Secara geologi, dinyatakan stabiliv) Perancangan bangunan disesuaikan dengan karakteristik limbahv) Perencanaan upaya pengendalian pencemaran lingkunganPengumpulan adalah proses mengumpulan limbah B3. Proses ini dapat dilakukan oleh perorangan atau badan usaha dari penghasil limbah B3 dengan maksud menyimpan untuk kemudian diserahkan kepada pengolah limbah B3.Syarat-syarat sebagai pengumpul limbah B3 adalahi) Memperhatikan karakteristik limbah B3ii) Mempunyai laboratorium yang dapat mendeteksi karakteristik limbah B3iii) Mempunyai lahan minimum satu hektariv) Memiliki fasilitas untuk penanggulangan terjadinya kecelakaanv) Konstruksi dan bahan bangunan disesuaikan dengan karateristik limbah B3vi) Jauh dari sumber airvii) Bukan merupakan daaerah tangkapan airviii)Jauh dari fasilitas pemukiman penduduk atau fasilitas umumPengangkutan adalah proses untuk memindahkan limbah B3 dari penghasil ke pengumpul atau ke pengolahan termasuk ke tempat penimbun akhir dengan menggunakan alat angkut yang dilakukan oleh suatu badan usahaPengolahan adalah proses untuk mengubah karakteristik dan komposisi limbah B3 menjadi tidak berbahaya dan tidak beracun. Jika memungkinkan, mengolah agar limbah B3 dimurnikan atau di daur ulangPersyaratan pengolahan limbah B3 meliputi;i) Lokasi pengolahan limbahii) Fasilitas pengolahan limbahiii) Penanganan limbah B3 sebelum diolahiv) Pengolahan limbah B3v) Hasil pengolahan limbah B3Sebelum melakukan pengolahan terhadap limbah B3, dilakukan uji analisa kandungan/parameter fisika atau kimia dan biologi guna menetapkan prosedur yang tepat dalam pengolahannya. Setelah hasilnya diketahui, tahap selanjutnya adalah menentukan pilihan proses pengolahan limbah B3 yang dapat memenuhi kualitas dab baku mutu pem,buangan atau lingkungan yang ditetapkanAda banyak metode pengolahan limbah B3 di industry. Tiga diantaranya yang paling popular adalahchemical conditioning, solidification/stabilization, danincineration.1. Chemical ConditioningTahapan yang harus dilalui adalah mengurangi volume limbah dengan cara meningkatkan kandungan padatan, menstabilkan senyawa organic dan menghancurkan pathogen, serta menghilangkan atau mengurangi kandungan air dan sekaligus mengurangi volume lumpur. Setelah itu, limbah dibuang ke tempat pembuangan akhir, yaitu sanitary landfill, crop land, atau injection.2. Solidification/StabilizationStabilisasi dapat didefinisikan sebagai proses penghancuran limbah dengan bahan tambahan (zat aditif). Tujuannya adalah untuk menurunkan kadar zat pencemar dari limbah dan mengurangi toksinasi limbah tersebut. Adapun solidifikasi didefinisikan sebagai proses pemadatan suatu bahan berbahaya dengan penambahan zat aditif. Kedua proses tersebut sering kali terkait sehingga dianggap mempunyai arti yang sama3. IncinerationTeknologi insenerasi (pembakaran) adalah alternatifyang menarik dalam pengolahan limbah B3. Insenerasi mengurangi volume san massa limbah hingga sekitar 90% (volume) dan 75% (berat). Teknologi ini sebenarnya bukan solusi final dari system pengolahan limbah padat. Pada dasarnya, proses ini hanya memindahkan limbah dari bentuk gas yang tidak kasat mata. Prosses ini menghasilkan energy dalam bentuk panas. Kelebihan alat insenerasi adalahg dapat menghancurkan sebagian besar komponen limbah B3, limbah berkurang dengan cepat, dan menggunakan lahan yanf relating kecil.Aspek terpenting dalam system isenerasi adalah nilai kandungan energy (heating value) limbah. Selain menentukan kemampuan dalam mempertahankan berlangsungnya prose pembakaran, heating value juga menentukan banyaknya energy yang diperoleh dari system ini. Banyak jenis insenerator (alat insenerasi), diantaranyarotary kiln, multiple hearth, fluidized bed, open pit, single chamber, multiple chamber, aqueous waste injection, danstarved air unitDari jenis insenerastor tersebut, rotary kiln mempunyai kelebihan daripada yang lainnya. Alat ini dapat mengolah limbah padat, cair, dan gas secara simultan.BAB III PENUTUP3.1 Kritik dan SaranDemikian paparan mengenai Limbah B3 yang menjadi pokok bahasan makalah saya, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan, karena terbatasnya pengetahuandan kurangnya rujukan atau resensi yang ada hubungannya dengan makalah ini.Saya berharap pembacamau memberikan kritik dan saran yang membangun kepada saya demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi saya pada khususnya juga para pembaca.3.2 KesimpulanDari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) banyak disekitar kita, seperti: plastic, kaleng ataupun kertas. Limbah B3 berbahaya karena mempunyai karakteristik mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, bersifat beracun, menyebabkan infeksi dan bersifat korosif. Oleh karena itu, menyimpan, menimbun atau menggunakan daur ulang dari limbah B3 harus dikelola dengan baik serta ngengan volume yang pas. Kalau tidak begitu, limbah tersebut akan menyebabkan penyakit yang sangat merugikan masyarakat. Ada beberapa system penanggulangan, yaitu:chemical conditioning, solidification/stabilization, danincineration.Daftar PusakaSupardi, Imam.2003.Lingkungan Hidup Kelestariannya.Bandung: PT ALUMNIMemanik, Karden Eddy Sontang. 2007.Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: JambatanSyamsudin dkk.2009.Pendidikan Lingkungan Hidup.Gersik: Tiga Serangka