makalah kimia fisika pemicu 3

Upload: rizqi-pandu-sudarmawan

Post on 10-Feb-2018

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    1/29

    i

    Pemicu III : Larutan

    Rizki Romadhon Akbar ( 0906635734)

    Rizqi Pandu S (0906557045)

    Ryan Januar Rusli (0906635753)Samhani Mahendra W. (0906635766)

    Zulfikar N. (0806456902)

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    2/29

    ii

    MIND MAP

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    3/29

    iii

    Daftar Isi

    Kata Pengantar...........................................................................................................................i

    Mind Map..................................................................................................................................ii

    Daftar Isi...................................................................................................................................iii

    Bab I Pendahuluan.....................................................................................................................1

    Bab II Isi....................................................................................................................................2

    - II. 1 Larutan...................................................................................................................2

    - II.2 Penentuan Konsentrasi............................................................................................3

    - II.3 Sifat Koligatif..........................................................................................................4

    - II.4 Hukum Raoult..........................................................................................................6

    - II.5 Konduktansi.............................................................................................................7

    - II.6 Bilangan Transport dan Migrasi Ion......................................................................10

    Bab III Jawaban Pemicu...........................................................................................................13

    Kesimpulan...............................................................................................................................23

    Daftar Pustaka

    Lampiran

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    4/29

    iv

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Larutan merupakan salah satu bagian terpenting dari mata kuliah kimia fisika-1. Oleh

    karena itu, makalah ini disusun untuk memudahkan kami dalam mempelajarinya serta

    memenuhi kewajiban tugas yang diberikan oleh dosen yang bersangkutan.

    Tujuan

    Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah

    kimia fisika-1. Selain itu juga untuk memudahkan kami, tim penyusun, dalam menambah

    pengetahuan tentang larutan. Yang selanjutnya kami jadikan referensi dalam menjawab

    permasalahan yang ada dalam pemicu yang diberikan.

    Rumusan Masalah

    1. Bagaimana perbedaan antara larutan elektrolit dan non elektrolit ?

    2. Bagaimana tentang penjelasan tentang larutan ideal dan tak ideal ?

    3. Bagaimana sifat koligatif larutan?

    4. Mengapa tekanan osmosis memiliki efek yang lebih besar dalam penurunan titik beku

    air disbanding larutan non elektrolit?

    5. Apakah yang dimaksud dengan konduktivitas? Dan bagaimana peranya dalam

    poengukuran kondktimetri larutan?

    6. Bagaimana peran konsentrasi dalam mempengaruhi nilai konduktansi?

    7. Bagaimana cara menentukan konduktansi ekuivalen?

    Metode Penulisan

    Metode yang kami gunakan dalam penyusunan makalah ini adalah dengan studi

    pustaka serta browsing internet. Metode ini kami pergunakan karena kami merasa buku dan

    internet cukup memenuhi kebutuhan kami dalam menggali informasi yang diperlukan demi

    terpecahkannya pemicu yang ada.

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    5/29

    v

    BAB II

    ISI

    II. 1 Larutan

    Larutan merupakan suatu sistem homogen yang terdiri dari pelarut dan zat

    terlarut. Pelarut merupakan komponen dengan jumlah yang lebih besar dan berwujud cair

    apabila larutan terdiri dari campuran antara cairan dengan padatan ataupun cairan dengan

    gas. Sementara itu, zat terlarut memiliki jumlah yang lebih sedikit bila dibandingkan

    dengan pelarut dan dapat memiliki wujud apapun.

    Larutan dibedakan menjadi dua jenis yaitu larutan ideal dan non ideal. Larutan

    ideal merupakan larutan yang interaksi antarmolekul komponen-komponennya sama

    besarnya dengan interaksi antarmolekul pada keadaan murni. Larutan ideal memenuhi

    Hukum Roult yang menyatakan bahwa tekanan uap dari zat pelarut adalah sama dengan

    fraksi mol zat pelarut di dalam larutan tersebut. Contoh dari larutan ideal adalah benzena

    dan toluena. Sementara itu, Larutan non ideal merupakan larutan yang penjumlahan

    volume zat terlarut murni dan zat pelarut murninya tidak sama dengan volume larutan.

    Terdapat beberapa jenis larutan jika dibedakan berdasarkan wujud komponen

    pelarut dan zat terlarut yang digunakan. Jenis-jenis dari larutan ini yaitu: (disajikan

    dalam bentuk zat terlarut dalam pelarut).

    Larutan gas dalam gas

    Larutan gas dalam cairan

    Larutan cairan dalam

    cairan

    Larutan padatan dalam

    cairan

    Larutan gas dalam

    padatan

    Larutan cairan dalam

    padatan

    Larutan padatan dalam

    padatan

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    6/29

    6

    Larutan dapat dibedakan berdasarkan daya hantar listriknya menjadi dua jenis,

    yaitu larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit.

    1. Larutan Elektrolit

    Larutan elektrolit merupakan larutan yang memiliki kemampuan untuk

    menghantarkan arus listrik. Hal ini disebabkan karena larutan dapat mengion.

    Larutan elektrolit dibedakan menjadi dua berdasarkan tingkat kemampuan dalam

    menyalurkan arus listrik, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.

    a. Elektrolit Kuat

    Elektrolit kuat dapat menyalurkan arus listrik dengan baik karena zat

    terlarut dapat mengion seluruhnya disebabkan oleh derajat ionisasinya = 1.

    Larutan-larutan yang tergolong ke dalam elektrolit kuat antara lain larutan asam

    kuat, basa kuat, dan garam yang memiliki tingkat kelarutan yang tinggi.

    b. Elektrolit Lemah

    Elektrolit lemah dapat menyalurkan arus listrik walaupun dengan daya

    yang lemah karena zat terlarut yang terdapat pada larutan tidak seluruhnya dapat

    mengion karena derajat ionisasinya berada di antara skala 0 dan 1. Larutan-

    larutan yang tergolong ke dalam elektrolit lemah antara lain asam lemah, basa

    lemah, dan garam yang memiliki tingkat kelarutan rendah.

    2. Larutan Non-elektrolit

    Larutan Non-elektrolit merupakan larutan yang tidak dapat menyalurkan arus

    listrik. Hal ini disebabkan karena zat terlarutnya tidak dapat menghasilkan ion-ion.

    Larutan urea, glukosa dan alkohol merupakan contoh dari larutan non-elektrolit.

    II.2 Penentuan Konsentrasi

    1. Fraksi Mol (X)

    2. Persen Mol (%)

    3. Molaritas (M)

    4. Molalitas (m)

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    7/29

    7

    Molalitas merupakan perbandingan mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut.

    Berbeda dengan molaritas, molalitas tidak dipengaruhi dengan perubahan suhu.

    5. Persen Berat dan Persen Volume

    Persen berat merupakan bagian berat dari zat terlarut tiap 100 bagian berat

    larutan. Sedangkan, persen volume merupakan bagian volume dari zat terlarut tiap

    100 bagian volume. Konsentrasi dari suatu larutan dapat dinyatakan dalam satuan

    berat dan volume sekaligus dimana didapat % (berat/volume). Apabila di dalam

    suatu larutan tindak dinyatakan persen yang digunakan, maka akan digunakan

    persen berat.

    6. Molalitas Volume (m)

    Molalitas volume merupakan suatu penentuan konsentrasi dengan

    menyatakan jumlah mol zat terlarut yang dilarutkan dalam satu liter larutan.

    III.3 Sifat Koligatif

    Sifat koligatif itu adalah sekumpulan sifat sifat umum yang diiliki larutan encer,

    dimana sifat-sifat tersebut hanya tergantung pada jumlah partikel/molekul dalam larutan

    yang ada, dan tidak bergantung pada ukuran ataupun berat molekul.(Tony Bird

    1985:184).

    a. Penurunan Tekanan Uap

    Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Penambahan suatu

    zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya.

    P= P o . X B (5)

    Karena X A + X B = 1, maka persamaan (1) dapat diperluas menjadi:

    P = po . XA (6)

    dimana: P = penunman tekanan uap jenuh pelarut

    Po = tekanan uap pelarut murni

    XA = fraksi mol zat terlarut, X B = fraksi mol pelarut

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    8/29

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    9/29

    9

    Untuk larutan elektrolit kuat, harga derajat ionisasinya mendekati 1, sedangkan

    untuk elektrolit lemah, harganya berada di antara 0 dan 1 (0 < < 1). Atas dasar

    kemampuan ini, maka nilai i dari persamaan (11),(12),(13)dan (14) dapat dituliskan

    )1(1 vi

    II. 4 Hukum Raoult

    Hukum ini berbunyi : Tekanan uap pelarut (P A ) pada permukaan larutan

    besarnya sama dengan hasil kali tekanan uap murni (P A) dengan fraksi mol pelarut

    tersebut di dalam larutan (X A ). Hukum ini dapat ditulis sebagai:

    PA = X APA................................................ (15)

    Bila zat terlarut juga bersifat mudah menguap (volatil) sehingga tekanan uapnya

    dapat diukur, maka tekanan uap zat terlarut dapat dicari dengan persamaan serupa, yaitu:

    PB = X BPB......................................(16)

    Bila diasumsikan bahwa sistem hanya mengandung dua komponen (A dan B),

    maka tekanan uap total (P) dari sistem tersebut dapat dicari dengan persamaan.

    P = P A + P B........................(17)

    P = X APA + X BPB.....................(18)

    Campuran Ideal

    Hukum Raoult akan dipenuhi pada campuran ideal . Salah satu contohnya

    adalah campuran benzena dan toluena. Campuran ideal memiliki sifat sifat:

    H mix = 0

    V mix = 0

    S mix = - R n i ln x i

    Tekanan uap total di atas campuran adalah:

    P = P 1 + P 2........................(19)

    P oo P x P x 2211 .............. (20)

    Karena x 2 = 1 x1, maka

    1212 x P P P P ooo ..................(21)

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    10/29

    10

    P P

    x ii ' ..........................(22)

    Keadaan campuran ideal yang terdiri dari dua komponen dapat digambarkan

    dengan kurva tekanan tehadap fraksi mol berikut(dalam lampiran).

    Sedangkan garis titik embun (dew point line ) dibuat dengan menggunakan

    persamaan sebagai berikut

    oooooo

    x P P P P P

    P 1121

    21 ........................(23)

    Pada tekanan yang sama, titik titik pada garis titik gelembung dan garis titik

    embun dihubungkan dengan garis horisontal yang disebut tie lin e (lihat Gambar 2). Jika

    diandaikan fraksi mol toluena adalah x, maka jumlah zat yang berada dalam fasa cair

    adalah

    vl v x

    C cair ............................(24)

    Sedangkan jumlah zat yang berada dalam fas uap adalah

    vl xl

    C uap ..............................(25)

    Penentuan jumlah zat pada kedua fasa dengan menggunakan persamaan (24) dan

    (25) disebut sebagai L ever Rule .

    Campuran non-ideal

    Campuran campuran non ideal mengalami penyimpangan dari hukum Raoult.

    Terdapat dua macam penyimpangan hukum Raoult, yaitu penyimpangan negatif dan

    positif (dalam lampiran).

    II.5 Konduktansi

    Senyawa elektrolit, akan memenuhi hukum Ohm yakni:

    Besarnya arus listrik yang mengalir melalui larutan sama dengan perbedaan potensial

    ibagi dengan tahanan/hambatan .

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    11/29

    11

    I = V / R (26)

    Dimana, I = besarnya arus (ampere)

    V = beda potensial (volt)

    R = hambatan (Ohm)

    Satuan Ohm akan sering ditulis dengan symbol omega ( ).

    Sedangkan besarnya hambatan suatu larutan bergantung pada dimensi larutan lainya.

    Secara matematika ditulis :

    R = x l / A (27)

    Dimana,

    = hambatan spesifik atau resistivitas (Ohm m)

    l = panjang (meter)

    A = luas penampang lintang (m 2

    Gbr. 1 konduktansi larutan

    Kebalikan dari Ohm () adalah konduktansi atau daya hantar (-1

    ). Denganrumus :

    L = 1 / R. (28)

    Dimana, L= konduktansi (S)

    Konduktivitas adalah kebalikan dari resistivitas, dinamakan juga sebagai

    konduktansi spesifik. Ls = 1 / (29)

    Dimana, Ls = konduktivitas suatu lar utan ( -1 m -1 )

    Dengan menggabungkan persamaan (2), (3), dan (5) maka akan diperoleh :

    L = Ls x A / l (30)

    Besaaran A / l dikenal sebagai konstanta sel.

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    12/29

    12

    Ada juga yang disebut sebagai Daya Hantar Ekivalen atau Konduktansi Ekivalen

    () yaitu daya hantar larutan elektrolit sebanyak 1 grek diantara 2 elektrode dengan jarak 1cm.

    Nilai = 1000 / n . Ls Ohm -1 cm 2 cc -1 `(31)

    Ada penurunan dari pers (6), yakni :

    Ls = L ( l / A) = l / R ( l / A)

    Besarnya nilai l / A untuk setiap jenis electrode tetap disebut tetapan cell (K) .

    Ls = K / R

    K tidak ditentukan dengan mengukur l dan A, tetapi ditentukan dengan mengukur R suatu

    larutan yang telah diketahui Ls nya.

    Baik Ls ataupu berubah dengan konsentrasi

    Untuk elektrolit kuat,Ls naik dengan cepat dengan naiknya konsentrasi. Untuk elektrolit

    lemah, Ls naiknya perlahan dengan naiknya konsentrasi. Hal ini disebabkan karena

    elektrolit kuat terurai sempurna, dan sebaliknya.

    Baik elektrolit kuat maupun lemah, nilai nya naik pada pengenceran dan mencapaiharga maksimal pada pengenceran . pada pengenceran disebut o , dan untuk

    masing masing elektrolit berbeda.

    Untuk elektrolit kuat : = o - b n-1/2 (32)

    Dimana : n = konsentrasi

    B = tetapan

    = daya hantar

    o = daya hantar pada pengenceran

    Pada larutan encer, grafik terhadap n -1/ linier dengan jalan ekstrapolasi dapat ditentukan

    besarnya o.

    Untuk elektrolit lemah :

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    13/29

    13

    Hali ini tidak berlaku bagi elektrolit lemah. o dapat dicari dari huku kohlrausch

    tentang gerakan bebas dari ion ion yang mengatakan :

    pada gerakan tak terhingga, masing - -masing ion elektrolit bergerak bebas, tanpa

    dipengaruhi oleh ion- -ion lawannya. Dengan kata lain daya hantar ekivalen elektrolit

    adalah jumlah daya hantar ekivalen ion ion o = Io

    + + Io

    - (33)

    Dimana, I o+ = to

    + x o atau Io

    - = to

    - x o

    Adapun : I o = daya hantar ekivalekn ion pada pengenceran tak terhngga

    t = bilangan angkutan

    Pengaruh temperature terhadap daya hantar

    Daya hantar elektrolit naik dengan naiknya temperature.

    o (t) = o (25o C) [ l + ( t 25)] (34)

    Adapun = tetapan untuk garam garam : 0,022 0,025

    Untuk asam asam : 0,016 1,019

    Daya hantar pada konsentrasi tertentu untuk elektrolit kuat, berubah sesuai dengan .

    untuk eletrolit lemah, perubahan ini tak teratur, karena kecuali kecepatan dan gaya

    interionik berubah, juga derajat ionisasi berubah.

    II.6 Bilangan transport dan migrasi ion

    Nilai ekuivalen konduktan ionik pada pengenceran tak berhingga dapat dihitung bila

    fraksi konduktansi ekuivalen elektrolit dapat dihubungkan dengan ion-ionnya. Fraksi ini

    dikenal sebagai bilangan transfer ion dan biasa diberi simbol t + untuk kation dan t untuk

    anion. Bilangan transpor atau bilangan transfer merupakan fraksi dari jumlah arus total yang

    dibawa oleh sebuah ion tertentu. Bilangan transpor kation dan anion dapat ditentukan dengan

    mengukur perubahan konsentrasi elektrolit di sekitar anoda dan katoda ketika peristiwa

    elektrolisis berlangsung atau dapat dihitung dari migrasi ionnya.

    Sekarang dimisalkan dua piring paralel dengan diameter d cm, berisi larutan elektrolit

    dan dialirkan dengan potensial e volts. Migrasi kecepatan rata-rata dari kation ini adalah v+

    cm per detik, dengan jumlah muatan ion z + (dalam mol per cm 3), dan jumlah ion n+ . Dan

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    14/29

    14

    untuk anion adalah v- , z - , dan n - Bila z + adalah muatan ion positif dan e adalah jumlah arus

    listrik, maka jumlah muatan/arus listrik yang diangkut kation adalah,

    dan dalam bentuk yang sama untuk anion adalah,

    sehingga, jumlah arus yang dibawa oleh kedua ion adalah,

    (3 5)namun syarat untuk elektronetralitas adalah harga kation harus sama dengan anion, yaitu

    sehingga,

    (36 )

    Dari persamaan diatas, fraksi dari total arus yang dibawa oleh kation t + adalah sebagai

    berikut.

    Sementara itu, fraksi dari total arus yang dibawa oleh anion, t- adalah,

    ( ) di mana dan t + t- adalah transportasi atau pemindahan nomor dari kation dan anion masing-

    masing. Angka ini memberikan pecahan dari total saat ini dibawa oleh suatu ion dalam solusi.

    Sehingga dari dua persamaan diatas yaitu pda t + dan t - ,dapat dirumuskan sebagai,

    (3 7)

    Untuk suatu elektrolit tertentu, jelas bahwa jumlah bilangan transpor kation dan anionnya

    akan sama dengan satu . Cara untuk mengukur bilangan transpor ada 2, yaitu:a. Hukum Hittroff

    Dasar dari metode Hittroff adalah perubahan jumlah elektrolit di dalam kedua ujung

    ruangan ketergantungan pada reaksi elektrolisis dan pada jumlah ion yang telah bermigrasi ke

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    15/29

    15

    dalam atau ke luar dalam proses membawa arus listrik. Meode ini membutuhkan penentuan

    konsentrasi larutan serta jumlah produk yang diendapkan. Perhitungan bilangan transpor

    adalah sebagai berikut.

    (38 )

    (39 ) b. Cara Batas Gerak

    Bilangan transpor :

    (40 )

    di mana, l = perubahan batas larutan

    a = permukaan tabung / luas

    F = bilangan Faraday

    C = konsentrasi larutan (grek/cc)

    Q = Coulumb (jumlah listrik)

    Migrasi Ion

    Salah satu faktor yang mempengaruhi konduktansi suatu larutan adalah migrasi ion.

    Migrasi ion didefinisikan sebagai laju (dalam cm/det) gerakan suatu ion melalui medan

    dengan gradien potensial 1 volt/cm. Migrasi ion akan bergantung pada jenis elektrolit.

    (41)di mana, u = mobilitas ion (cm 2/volt-s)

    x = jarak perpindahan ion (cm)

    t = waktu yang diperlukan perpindahan sejauh x cm (s)

    V = kuat medan listrik (volt/cm)

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    16/29

    16

    BAB III

    JAWABAN PEMICU

    I. Penurunan titik beku adalah salah satu sifat koligatif dari suatu larutan, baik elektrolit,

    maupun non-elektrolit. Sifat ini sangat banyak kegunaannya dalam kehidupan sehari-

    hari. Untuk dapat menurunkan titik beku dari suatu senyawa, biasanya ditambahkan

    suatu aditif, yang disebut sebagai antifreezing agent. Natrium klorida, metanol dan etilen

    glikol adalah contoh dari banyak senyawa yang biasa digunakan sebagai antifreezing

    agent untuk air. Selain itu, hasil dari suatu penelitian membuktikan bahwa gula juga

    dapat digunakan sebagai antifreezing agent, tapi efek yang diberikan tidak sebesar

    natrium klorida.

    1. Dari bacaan di atas, diketahui bahwa larutan dapat dibagi menjadi larutan elektrolit

    dan larutan non-elektrolit. Jelaskan perbedaan antara ke dua jenis larutan tersebut!

    Jawab :

    Perbedaan utama antara larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit terdapat pada

    kemampuan untuk mengion. Kemampuan untuk mengion ini membuat larutan

    elektrolit dapat mengalirkan arus listrik, sedangkan larutan non-elektrolit tidak dapat

    mengalirkan arus listrik. Perbedaan lainnya berdasarkan hasil percobaan, kami

    tampilkan dalam bentuk tabel:

    No. Lartuan Elektrolit Larutan non-elektrolit

    Kuat Lemah

    1 Lampu menyala

    terang

    Lampu menyala

    redup

    Lampu tidak menyala

    2 Menghasilkan

    banyak

    gelembung gas

    Menghasilkan

    sedikit

    gelembung gas

    Tidak menghasilkan gelembung gas

    3 Berupa Larutan

    asam/basa kuat

    Berupa larutan

    asam/basa lemah

    Berupa gula, alkohol, dsb.

    Tingkat keterangan dari lampu, serta banyak gelembung gas yang dihasilkan

    menunjukkan kemampuan penyaluran arus listrik yang dimiliki yang secara tidak

    langsung menjelaskan bahwa larutan elektrolit kuat terionisasi sempurna, larutan

    elektrolit lemah terionisasi sebagian, dan larutan non-elektrolit tidak terionisasi.

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    17/29

    17

    2. Bagaimanakah hukum Raoult bisa menjelaskan tentang larutan ideal dan tak ideal?

    Jawab :

    Hukum Raoult tekanan uap larutan ideal dipengaruhi oleh tekanan

    uap pelarut dan fraksi mol zat terlarut yang terkandung dalam larutan tersebut

    Suatu larutan disebut larutan ideal jika memenuhi hukum raoult tersebut. Pada

    Hukum Raoult disebutkan bahwa tekanan uap masing-masing komponen besarnya

    tergantung pada fraksi mol komponen tersebut dalam larutan, yang dinyatakan pada

    persamaan berikut

    oii P x P .

    di mana, P i = tekanan parsial komponen larutan

    xi = fraksi mol komponen-komponen dalam larutan

    P = tekanan total larutan

    Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa tekanan uap parsial dari sebuah

    komponen di dalam larutan adalah sama dengan tekanan uap komponen tersebut

    dalam keadaan murni pada suhu tertentu dikalikan dengan fraksi molnya dalam

    larutan tersebut. Hukum Raoult hanya dapat diaplikasikan pada larutan ideal.

    Tekanan uap total dari sebuah campuran adalah sama dengan jumlah dari tekanan

    parsial tiap gas.

    Kemudian untuk larutan non ideal tentu dapat kita katakan bahwa larutan tersebut

    tidak mematuhi hukum raoult karena mengalami penyimpangan positif dan negatif.

    Penyimpangan positif hukum Raoult terjadi apabila interaksi dalam masing masing

    zat lebih kuat daripada antaraksi dalam campuran zat ( A A, B B > A B).

    Penyimpangan ini menghasilkan entalpi campuran (H mix) positif (bersifatendotermik) dan mengakibatkan terjadinya penambahan volume campuran (V mix >

    0). Penyimpangan negatif hukum Raoult terjadi apabila antaraksi dalam campuran

    zat lebih kuat daripada interaksi dalam masing masing zat ( A B > A A, B B).

    Penyimpangan ini menghasilkan entalpi campuran (H mix) negatif (bersifat

    eksotermik) mengakibatkan terjadinya pengurangan volume campuran (V mix < 0).

    3. Jika reaksi yang terjadi adalah disosiasi hidrogen iodida pada suhu T, dan pada awal

    reaksi yang ada hanya reaktan, turunkanlah persamaan yang menggambarkan

    http://id.wikipedia.org/wiki/Tekananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pelaruthttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fraksi_mol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Larutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Larutanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fraksi_mol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pelaruthttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan
  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    18/29

    18

    hubungan antara Kp dan tekanan parsial masing-masing komponen sebagai fungsi

    dari tekanan t otal P dan derajat disosiasi !

    Jawab :

    Asumsikan bahwa:

    metanol = 46 g (50% massa),

    mmassa air = 46 g

    m total = 92 g

    V larutan =

    = 100,6 cm 3

    netanol =

    = 1 mol

    nair = = 2,5 mol

    Dengan persamaan

    ,

    maka dapat diketahui volume

    parsial molar dari etanol

    100,6 = 1 mol . V etanol + 2,5

    mol . 17,4 Vetanol = 100,6 44,4

    = 56,1

    4. Baik larutan elektrolit, maupun larutan non-elektrolit, keduanya mempunyai sifat

    koligatif. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sifat koligatif ini dan apakah

    perbedaan antara sifat koligatif larutan elektrolit dan non-elektrolit. Berikan contoh

    kasus untuk sifat koligatif yang sama dari kedua larutan!

    Jawab :

    Sifat koligatif adalah sekumpulan sifat sifat umum yang diiliki larutan encer,

    dimana sifat-sifat tersebut hanya tergantung pada jumlah partikel/molekul dalam

    larutan yang ada, dan tidak bergantung pada ukuran ataupun berat molekul.(Tony

    Bird 1985:184). Yang termasuk dalam sifat koligatif yakni penurunan tekanan

    uap( P), Kenaikan titik didih( T b), Penurunan titik beku (T f )dan Tekanan

    Osmosis.

    Sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan non elektrolit sebenarnya sama,hanya

    saja terdapat perbedaan dalam perhitungannya. Hal ini disebabkan jumlah partikel

    dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan

    elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan

    elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai

    menjadi ion-ion. Dengan demikian perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit

    terdapat sedikit perbedaan.

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    19/29

    19

    Sesuai yang telah dijelaskan pada bab isi dalam perhitungan untuk larutan elektrolit

    nilai nilai sifat koligatif dikalikan dengan i (bilangan van hoff) dimana nilai

    i= 1+.(n-1) sehingga larutan elektrolit biasanya mempunyai sifat koligatif yang

    selalu lebih besar dari larutan nonelektrolit pada konsentrasi total yang sama.

    Misal kita menghitung nilai penurunan titik beku kita misalkan larutan-larutan

    seperti asam klorida (HCl) (dianggap HCl dapat terionisasi sempurna) dan glukosa

    mempunyai nilai K b = 1,86C/molal. Misalkan molalitas kedua larutan sama, yakni

    0,5 molal ,maka nilai dari penurunan titik beku kedua larutan pasti berbeda,yakni :

    Untuk HCl(karena terionisasi sempurna,maka =1)

    HCl H + + Cl - n= 2

    Maka nilai bilangan van hoff nya

    i = 1+1(2-1)

    i = 2

    maka nilai T b = m.Kb. i

    = 0,5 molal . 1,86C/molal . 2

    = 1,86C

    Sedangkan untuk larutan glukosa

    T b = m.Kb

    = 0,5 molal . 1,86C/molal

    = 0,93C

    5. Jika diinginkan penurunan titik beku air adalah 10 0C di bawah nol dengan

    menggunakan methanol dan etilen glikol sebagai antifreezing agentnya, berapakah

    berat relatif (perbandingan berat) dari masing-masing senyawa tersebut yang harus

    ditambahkan? Tentukan komposisi dari masing-masing senyawa tersebut dalam

    larutan!

    Jawab :

    dik : = 10 0C, zat

    terlarut = methanol dan etilen glikol,

    Mr methanol = 32 gr/mol, Mr etilen

    glikol = 62 gr/mol , Kb = 1,86

    = Kf x m

    10 = 1,86 x m

    m = 10/1,86 = 5,376

    m = (n methanol + n etilen glikol )/

    massa pelarut (asumsi massa pelarut

    1kg)

    5,376 = (x/32 + y/62)/ 1 kg

    5,376 = x/32 + y/62 ,(asumsi mol

    nya sama)

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    20/29

    20

    mmethanol / 32 = 5,376/2= 2,688

    m methanol = 2,688 x 32 = 86,016

    g

    metilenglikol /62 = 5,376/2 = 2,688

    m etilenglikol = 2,688 x 62 =

    166,65 g

    m total = 86,016 gr + 166,65 g +

    1000 g

    = 1252, 66 g

    Komposisi metanol =

    (86,016g/1252,66g)x 100%

    = 6,8 %

    Komposisi etilen glikol =

    (166,65/1252,66 gr) x 100 %

    = 13, 3 %

    6. Tekanan osmosis adalah salah satu sifat koligatif dari suatu larutan. Jika 1,80 gserum albumin dilarutkan dalam 100 g air pada suhu 25 oC mempunyai tekanan

    osmosis 767 mm H 2O, berapakah berat molekul dari serum albumin tersebut? Dan

    tentukan titik beku dari larutan ini!

    Jawab :

    = m/v

    = C R T

    C = M = n/v

    M = 18 / Mr

    Mr = 435,834

    Titik beku larutan = Tf

    Titik beku pelarut murni = Tf o = 0oC (air)

    Penurunan titik beku = Tf Tf = Tf o - Tf

    Tf = Kf (n x 1000/p)

    n albumin = 1,80/435,834 mol

    Tf = 1,86 x 1,80/435,834 x

    1000/100

    = 0,077 oC (pembulatan 3

    angka di belakang koma)

    Tf = 0 oC 0,077 oC

    = -0,077 oC

    7. Hasil pengukuran tekanan osmosis dari larutan 2,00 m sukrosa dalam air pada 30 oC

    adalah 58,37 atm. Tentukanlah nilai tekanan osmosisnya secara teoritis, bandingkan

    dengan hasil pengukuran!

    Jawab :

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    21/29

    21

    Dik :

    Larutan sukrosa 2,00 molal

    T = 30C = 303 K

    percobaan = 58,37 atm Dit:

    perhitungan = CRT

    Jawab :

    2 molal = 2 mol / 1 kg (pelarut)

    Karena n= gr = 2mol . 180 gr/mol

    = 360 gr

    Maka berat total pelarut = 1360

    gram

    V= Diketahui dari literatur bahwa

    massa jenis sukrosa = 1,14 gr/cm 3

    V= 1360 gram / (1,14 gr/cm 3)

    V = 1192 cm 3= 1,192 dm 3= 1,192

    L

    Maka dapat dihitung nilai C

    C = mol / volume= 2mol / 1,192 L

    = 1,678 mol/L

    Maka nilai perhitungan,

    perhitungan = CRT

    = 1,678 mol/L . 0,082 L

    atm/mol K . 303 K

    = 41,69 atm

    8. Jelaskanlah mengapa larutan elektrolit mempunyai efek yang lebih besar dalam

    menurunkan titik beku air dibanding larutan non elektrolit!

    Jawab :

    Hal ini disebabkan karena penurunan titik beku merupakan salah satu sifat koligatif

    dari larutan, dimana sifat koligatif dipengaruhi oleh jumlah partikel dari larutan

    tersebut. Jumlah partikel yang dimiliki larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit

    tidaklah sama. Hal ini disebabkan pula oleh bilangan van hoff seperti pada nomor 4

    diatas, bahwa untuk seluruh larutan elektrolit, penurunan titik beku maupun

    kenaikan titik didih dikalikan dengan i. Dimana, i= 1+.(n -1) yang mengakibatkan

    larutan elektrolit memiliki efek yang lebih besar dalam menurunkan titik beku bila

    dibandingkan dengan larutan non-elektrolit.

    II. Titrasi konduktometri adalah salah satu aplikasi dari metode konduktrimetri. Teknik

    analisis dengan metode ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan denganmetode titrasi dengan indikator warna.

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    22/29

    22

    1. Describe the determination of transference number with hittorf method.

    AgNO 3 solution containing 0,00739 g of AgNO 3 per gram of H 2O is electrolyzed

    between silver electrodes. During the experiment, 0,078 g of Ag plate out of the

    cathode. At the end of experiment, the anode portion contain 23,14 g of H 2O and

    0,236 g of AgNO 3. What are the transport numbers of Ag+ and NO 3

    - ions?

    Jawab :

    AgNO 3 di anoda = 0,236

    Air di anoda = 23,14

    AgNO 3 di katoda = 23,14 x 0,0739 x 169,9/1000

    = 0,29

    t+Ag = 0,078/(0,29-0,0739) = 0,368

    t- NO3 = 1-0,368 = 0,632

    2. Pengukuran konduktometri larutan melibatkan sifat konduktivitas dari larutan

    tersebut. Jelaskan pengertian dari konduktivitas larutan!

    Jawab :

    Bila konduktansi diartikan sebagi daya hantar listrik. Maka, Konduktivitas larutan

    ialah daya hantar jenis suatu larutan, disebut juga sebagai konduktansi spesifik.

    Nilainya bergantung dari jenis suatu larutan. Nilai dari konduktivitas suatu larutan

    ialah :

    Ls = 1 / (5)

    Dimana, Ls = daya hantar jenis atau konduktivitas

    = tahanan jenis suatu zat atau resistivitas

    3. Hasil pengukuran konduktansi dari bermacam larutan dapat dilihat pada tabel di

    bawah ini:

    No. Larutan (0,1 M) Arus

    1. Ethanol 0

    2. NaCL 12,5

    3. HCl 75

    4.Asam asetat 5

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    23/29

    23

    Berikanlah analisa anda tentang sifat dari suatu larutan berdasarkan hasil

    pengukuran ini!

    Jawab :

    Dilihat dari hasil pengukuran, terlihat bahwa etanol merupakan larutan nonelektrolityang merupakan bukan larutan penghantar listrik, sedangkan NaCl, HCl dan asam

    asetat merupakan larutan elektrolit. Hal ini dinilai dari besarnya jumlah arus yang

    dapat dilalui masing masing larutan di atas.

    Sedangkan dari larutan elektrolit yang merupakan larutanya dalam air dan leburanya

    dapat menghantarkan listrik, nilai hantaran listrik masing masing larutan

    dipengaruhi oleh uraian elektrolit menjadi ion ionya (ada yang sempurna dan tidak

    sempurna). Dari pernyataan tersebut bila dikaitkan dengan hasil pengukuran tabel

    maka dapat diurutkan tingkat kesempurnaan penguraian ion ionya (semakin

    sempurna ion ionya terurai maka semakin tinggi daya hantar) yakni : HCl > NaCl

    > Asam asetat.

    4. Hasil dari suatu penelitian membuktikan bahwa konsentrasi larutan ternyata dapat

    mempengaruhi nilai konduktansi dari larutan tersebut. Bagaimana anda dapat

    menjelaskan pernyataan ini?

    Jawab :

    Nilai konduktivitas juga dipengaruhi oleh konsentrasi suatu zat. Semakin tinggi

    konsentrasi suatu larutan elektrolit maka semakin tinggi nilai konduktivitasnya. Hal

    ini disebabkan karena semakin kental larutan elektrolit maka semakin banyak ion

    yang terurai sehingga makin mudah menghantarkan listrik. Sedangkan nilai

    konduktivitas (Ls) berbanding lurus dengan nilai konduktansi (L). Adapun

    perubahan daya hantar terhadap konsentrasi adalah :

    untuk elektrolit kuat, nilai Ls (konduktivitas) naik dengan cepat dengan naiknya

    konsentrasi.

    Untuk elektrolit lemah, Ls naiknya perlahan dengan naiknya konsentrasi.

    Hal ini dikarenakan elektrolit kuat terurai sempurna, dan sebaliknya.

    5. Pengukuran konduktansi ekuivalen dari larutan sodium laktat dengan variasi

    konsentrasi diberikan pada tabel di bawah ini:

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    24/29

    24

    c x 10 3, mol -1 0,1539 0,3472 0,6303 1,622 2,829 4,762

    Kond. ekuivalen 87,89 87,44 86,91 85,80 84,87 83,78

    Jelaskan bagaimana anda dapat menentukan nilai konduktansi ekuivalen pada

    pengenceran tak terhingga (infinit dilution)!

    Jawab :

    , mol -1 12,406 18,633 25,106 40,274 53,188 69,007 87,89 87,44 86,91 85,80 84,87 83,78

    Berdasarkan grafik di atas bisa kita

    lihat persamaan garis yang terbentuk

    adalah

    y = -0,0729x + 88,77

    Karena y dan x maka persamaan garisnya menjadi

    = - b o = - 0,0729 88,77 Jadi, nilai konduktansi ekuivalen

    pada pengenceran tidak terhingga

    adalah

    o = 88,77

    6. Jika anda ingin melakukan titrasi 100 mL HCl dengan 1,045 n NaOH dengan

    metode konduktometri, jelaskan prosedur yang harus anda lakukan, dan gambarkan

    perkiraan hasil yang akan anda peroleh!

    Jawab :

    Peristiwa reaksi asam dan basa dapat dimonitor melalui perubahan dalamkonduktansi yang diakibatkan oleh penggantian konduktivitas tinggi dari ionhidrogen dengan ion hidroksida dengan konduktivitas yang rendah. Dilakukan titrasiasam kuat (HCl) dengan basa kuat (NaOH) secara titrasi konduktrimetri.

    Dari percobaan ini diketahui bahwa titik ekuivalen terjadi pada saat volume 0,5 M NaOH yang ditambahkan adalah 6 mL. Arus yang terbaca ketika titik ekivalen

    y = -0.0729x + 88.77R = 0.9996

    83848586878889

    0 20 40 60 80

    c

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    25/29

    25

    belum tercpai dihasilkan oleh mobilitas ion hidrogen (H +) yang tinggi. Semakin banyak larutan 0,5 NaOH yang ditambahkan arusnya semakin menurun oleh karena banyaknya ion hidrogen diubah menjadi molekul air akibat bereaksi dengan ionhidroksida (OH -)dari larutan NaOH.

    Tepat pada saat titik ekivalen, ion hidrogen telah habis bereaksi dan telah berubahsemua menjadi molekul air yang memiliki konduktansi sangat lemah. Besarnya arusyang terbaca pada titik ekivalen adalah 17,5 mA. Arus yang terjadi pada kondisi inidisebabkan oleh obilitas ion Na + lebih lambat daripada ion H + sehingga arus yangterbaca adalah kecil. Pada penambahan larutan NaOH 0,5 M berikutnya (setelah titikekivalen tercapai), menghasilkan arus yang kembali meningkat.

    7. Jika hasil pengukuran untuk titrasi konduktometri yang anda lakukan adalah sebagai

    berikut:

    NaOH, mL 0 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00

    R, ohms 2564 3521 5650 8065 4831 3401

    Jelaskan bagaimana anda mengolah data yang diperoleh untuk dapat menentukan

    konsentrasi dari asam!

    Jawab :

    Titik ekuivalen = 0,0012

    A = daya hantar

    A=1000/C x Ls

    0,0012 = 1000/C x 1/

    0,0012 = 1000/c x 0,13

    C = 108333,33 grek/cc

    0

    0.0001

    0.0002

    0.0003

    0.0004

    0.0005

    1 2 3 4 5 6

    Series2

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    26/29

    26

    KESIMPULAN

    1. Penambahan suati zat aditif yang disebut sebagi antifreezing agent ke dalam air dapat

    merubah nilai dari titik beku. Selain itu, gula juga dapat digunakan sebagai antifreezing

    agent tetapi efeknya tak sebesar zat aditif.

    2. Nilai dari sifat koligatif suatu larutan bergantung dari 2 hal, yaitu konsentrasi serta

    bergantung pada daya hantar larutan (sifat elektrolit atau non-elektrolit larutan).

    3. Konduktansi adalah daya hantar dari suatu larutan elektrolit yang merupakan kebalikan

    dari resisisnsi dan konduktivitas merupakan kebalikan dari resistivitas. Titrasi

    konduktometri misalnya digunakan untuk mengukur kuantitas ion pada larutan elektrolit,

    digunakan pada pengukuran reaksi oksidasi-reduksi, asam kuat-basa kuat, dan asam

    lemah-basa kuat.

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    27/29

    27

    LAMPIRAN

    Gambar 1. Tekanan total dan parsial untuk campuran benzena toluena pada 60 oC

    Gambar 2. Fasa cair dan uap untuk campuran benzena toluena pada 60 oC

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    28/29

    28

    Gambar 3. Penyimpangan positif hukum Raoult

    Gambar 4. Penyimpangan negatif hukum Raoult

  • 7/22/2019 Makalah Kimia Fisika Pemicu 3

    29/29