makalah kimfis

Upload: bernike-delarosa

Post on 09-Oct-2015

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Makalah Kimfis

    1/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I. Latar Belakang

    Larutan adalahcampuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang

    jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat

    yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau

    solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi

    larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan

    disebutpelarutanatau solvasi.

    Baik pada larutan ataupun sistem dispersi, zat terlarut dapat berupa padatan,

    cairan atau gas. Bahkan bila zat terlarut adalah cairan, tidak ada kesulitan dalam

    membedakan peran pelarut dan zat terlarut bila kuantitas zat terlarut lebih kecul dari

    pelarut. Namun, bila kuantitas zat terlarut dan pelarut, sukar untuk memutuskan

    manakah pelarut mana zat terlarut. Dalam kasus yang terakhir ini, Anda dapat sebut

    komponen 1, komponen 2, dst.

    Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia

    mengemukakan teori elektrolit yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan

    padahal ia hampir saja tidak diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia,

    karena mengungkapkan teori ini. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air

    terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut

    ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah

    Zat terlarut Pelarut Contoh

    GasGas

    Gas

    Cair

    Cair

    Padat

    Padat

    GasCair

    Padat

    Cair

    Padat

    Padat

    Cair

    Udara, semua campuran gasKarbon dioksida dalam air

    Hidrogen dalam platina

    Alkohol dalam air

    Raksa dalam tembaga

    Perak dalam platina

    Garam dalam air

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Campuran_homogen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Campuran_homogen&action=edit&redlink=1
  • 5/19/2018 Makalah Kimfis

    2/26

    muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang

    bertugas mengahantarkan arus listrik.

    Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit.

    Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung

    gas dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan

    (kation dan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday,

    diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses

    elektrolisis yang menghasilkan gas.

    Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion

    negatif mengalami oksidasi.Contoh, pada larutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang

    menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut.

    HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)

    Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2e- H2(g)

    Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e-

    II. Maksud dan Tujuan

    Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini antara lain, yaitu:

    1. Sebagai bahan untuk menganalisa tentang apakah itu elektrolit dan non elektrolit

    2. Sebagai bahan kajian mengenai dampak elektrolit dan non elektrolit

    3. Sebagai cara untuk mencari berbagai cara elektrolit dan non elektrolit bisa

    menghantarkan daya listrik

  • 5/19/2018 Makalah Kimfis

    3/26

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Pastinya kita pernah melihat orang melakukan penangkapan ikan dengan alat

    setrom listrik yang sumber arusnya berasal dari aki; atau kalian pernah mendengar

    penyataan jika kita menyentuh stop kontak dalam kondisi tangan basah, kemungkinan

    besar akan kesetrom. Apa yang menjadi faktor penyebab dari semua perilaku ini?

    Mengapa ikan bisa mati jika alat setrom dicelupkan kedalam air? Bukankah penghantar

    listrik erat kaitannya dengan suatu bahan logam? Pertanyaan-pertanyaan ini akan kita

    bahas di sini. Suatu larutan dapat dikatakan sebagai larutan elektrolit jika zat tersebut

    mampu menghantarkan listrik.

    Mengapa zat elektrolit dapat menghantarkan listrik? Ini erat kaitannya dengan

    ion-ion yang dihasilkan oleh larutan elektrolit (baik positif maupun negative). Suatu zat

    dapat menghantarkan listrik karena zat tersebut memiliki ion-ion yang bergerak bebas

    di dalam larutan tersebut. Ion-ion inilah yang nantinya akan menjadi penghantar.

    Semakin banyak ion yang dihasilkan semakin baik pula larutan tersebut menghantarkan

    listrik.

    2.1 Pembagian larutan2.1.1 Larutan Elektrolit

    Larutan Elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik jika

    larutan tersebut mengandung partikel-partikel yang bermuatan listrik (ion-ion) dan

    bergerak bebas didalam larutannya,Zat elektrolit yang terurai sempurna di dalam air

    disebut Elektrolit Kuat dan larutan yang dibentuknya disebut Larutan Elektrolit Kuat. Zat

    elektrolit yang hanyak terurai sebagian membentuk ion-ionnya di dalam air disebut

    Elektrolit Lemah dan larutan yang dibentuknya disebut Larutan Elektrolit Lemah.

    2.1.2 Larutan Non-Elektrolit

    Larutan Non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantar listrik

    Sedangkan zat non elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air tidak

    terurai dalam bentuk ion-ionnya, tetapi terurai dalam bentuk molekuler.

  • 5/19/2018 Makalah Kimfis

    4/26

    Tergolong ke dalam jenis ini misalnya:

    - Larutan urea

    - Larutan sukrosa- Larutan glukosa

    - Larutan alkohol dan lain-lain

    a. Perbedaan Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listrik

    Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan terbagi menjadi 2 golongan yaitu

    larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Sedangkan elektrolit dapat dikelompokkan

    menjadi larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah sesuai skema penggolongan berikut.

    2.2 Elektrolit

    Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.

    2.2.1 Elektrolit Kuat

    - Terionisasi sempurna

    - Menghantarkan arus listrik

    - Mampu menyala terang

    - Merdapat gelembung gas

    Larutan elektrolit kuat dapat berupa :

    a. Asam Kuat : HCl, H2SO4, HNO3, HClO4

    b. Basa Kuat : NaOH, KOH, Ca(OH)2

    c. Garam : NaCl, K2SO4, CaCl2

    http://2.bp.blogspot.com/_IL_hvTz-W_E/S5NSjU0vc-I/AAAAAAAAAfY/EAR4NkpgNmw/s1600-h/kim4.bmp
  • 5/19/2018 Makalah Kimfis

    5/26

    Garam adalah senyawa yang terbentuk dari sisa asam dan basa dengan reaksi

    sebagai berikut :

    Asam + Basa ---> Garam + H2O,

    Contoh : 2HCl + Ca(OH)2 ---> CaCl2 + 2H2O

    dari reaksi di atas terlihat garam tersusun dari gabungan Cl-sebagai ion negatif (anion)

    dan Ca2+ sebagai ion positif (kation), contoh ion2 lain yang dapat membentuk garam

    yakni :

    Kation : Na+, L

    +, K

    +, Mg

    2+, Ca

    2+, Sr

    2+, Ba

    2+, NH4

    +

    Anion : Cl-, Br-, I-, SO42-, NO3-, ClO4-, HSO-, CO32-, HCO32-

    sebagai contoh garam yang dapat terbentuk dari gabungan kation dan anion di atas

    antara lain :

    2.2.2 Elektrolit Lemah

    - Terionisasi sebagian

    - Menghantarkan arus listrik- Lampu menyala redup

    - Terdapat gelembung gas

    Daya hantarnya buruk dan memiliki derajat ionisasi (kemampuan mengurai

    menjadi ion-ionnya) kecil. Makin sedikit yang terionisasi, makin lemah elektrolit tersebut.

    http://1.bp.blogspot.com/_IL_hvTz-W_E/S5NbF408Y7I/AAAAAAAAAfo/NH_0hekMXjQ/s1600-h/kim5.bmp
  • 5/19/2018 Makalah Kimfis

    6/26

    Dalam persamaan reaksi ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah

    (bolak-balik) artinya reaksi berjadal dua arah di satu sisi terjadi peruraian dan di sisi lain

    terbentuk kembali ke bentuk senyawa mula2.

    Contoh larutan elektrolit lemah adalah semua asam lemah dan basa lemahasam adalah

    yang menghasilkan/melepas H+dan basa yang menghasilkan OH-atau menangkap H+

    misalnya :

    kekuatan elektrolit lemah ditentukan oleh derajat dissosiasinyayang dirumuskan :

    Maka berdasarkan rumus di atas untuk mendapatkan jumlah zat mengion

    dilakukan dengan cara mengalikan jumlah sat mula2 dengan derajat

    dissosiasinya....semakin besar harga derajat dissosiasinya maka semakin banyak

    konsentrasi larutan yang terurai menjadi ion2ya (mengion)

    A. Non Elektrolit

    a. Tidak terionisasi

    b. Tidak menghantarkan arus listrik

    c. Lampu tidak menyala

    http://1.bp.blogspot.com/_IL_hvTz-W_E/S5QXx5tvJ3I/AAAAAAAAAgo/fDghkbsXoVE/s1600-h/kima1.bmphttp://2.bp.blogspot.com/_IL_hvTz-W_E/S5NqS4Wt0DI/AAAAAAAAAgA/Ax5dBaBVPQk/s1600-h/kim6.bmphttp://1.bp.blogspot.com/_IL_hvTz-W_E/S5QXx5tvJ3I/AAAAAAAAAgo/fDghkbsXoVE/s1600-h/kima1.bmphttp://2.bp.blogspot.com/_IL_hvTz-W_E/S5NqS4Wt0DI/AAAAAAAAAgA/Ax5dBaBVPQk/s1600-h/kim6.bmp
  • 5/19/2018 Makalah Kimfis

    7/26

    Contoh :

    C6H12O6(amilum/karbohidrat), C12H22O11, CO(NH2)2 (Urea) dan C2H5OH

    (Alkohol/etanol), dll

    I. Penyebab Larutan Elektrolit dapat Menghantarkan Listrik

    Sebagai contoh larutan elektrolit adalah HCl, Larutan HCl di dalam air mengurai

    menjadi kation (H+) dan anion (Cl-). Terjadinya hantaran listrik pada larutan HCl

    disebabkan ion H+ menangkap elektron pada katoda dengan membebaskan gas

    Hidrogen (H2). Sedangkan ion-ion Cl- melepaskan elektron pada anoda dengan

    menghasilkan gas klorin (Cl2).

    II. Hubungan Elektrolit dengan Jenis Ikatan Kimia

    Jika diperhatikan lebih teliti dari jenis ikatannya, larutan elektrolit ada yang berasal

    dari ikatan ionik dan ada juga yang berasal dari ikatan kovalen polar. Sebagai contoh

    larutan NaCl dan NaOH berasal dari senyawa ion, sedangkan HCl, CH3COOH, NH4Cl

    berasal dari senyawa kovalen

    http://1.bp.blogspot.com/_IL_hvTz-W_E/S5NoxQjmCWI/AAAAAAAAAf4/0ZL72z18Jvo/s1600-h/kim7.bmphttp://1.bp.blogspot.com/_IL_hvTz-W_E/S5NoxQjmCWI/AAAAAAAAAf4/0ZL72z18Jvo/s1600-h/kim7.bmp
  • 5/19/2018 Makalah Kimfis

    8/26

    5.1Senyawa ionik

    Senyawa ionik adalah senyawa yang atom-atomnya berikatan secara ionik, yang

    disebabkan adanya gaya elektrostatik dari atom-atom yang muatannya berlawanan (ion

    positif dan ion negatif). Atom yang kehilangan elektron menjadi ion positif (kation) dan

    atom yang menerima elektron menjadi ion negatif (anion). Dalam larutan, senyawa ionik

    akan terurai sempurna menjadi ion-ionnya yang bergerak bebas. Ion-ion itulah yang

    menghantarkan arus listrik.

    5.2Senyawa Kovalen

    Kovalen adalah senyawa yang atom-atomnya berikatan secara kovalen. Ikatan

    kovalen terjadi akibat penggunaan bersama-sama pasangan elektron oleh dua atom.

    Senyawa kovalen yang dapat menghantarkan arus listrik adalah seyawa kovalen polar

    yang dapat mengalami ionisasi bila dilarutkan dalam pelarut (biasanya pelarut air).

    Daya hantar listrik berhubungan dengan adanya ion-ion zat terlarut dalam larutan.

    Semakin banyak jumlah ion dalam larutan, maka daya hantar listrik akan semakin baik,

    dan sebaliknya. Berdasarkan kekuatannya dalam menghantarkan arus listrik, larutan

    elektrolit dibedakan menjadi larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah.

    Contoh dari larutan elektrolit adalah larutan NaCl (garam dapur), jika garam dapur

    dilarutkan dalam air maka akan teurai menjadi ion-ion bebasnya, sehingga dalam

    larutan NaCl terdapat spesi bermuatan yakni Na+dan Cl

    -.

    Gambaran pelarutan NaCl secaramikroskopik adalah sebagai berikut:

  • 5/19/2018 Makalah Kimfis

    9/26

    Daya hantar listrik berhubungan dengan adanya ion-ion zat terlarut dalamlarutan. Semakin banyak jumlah ion dalam larutan, maka daya hantar listrik akan

    semakin baik, dan sebaliknya semakin sedikit jumlah ion dalam larutan, maka daya

    hantar listrik nya juga menurun. Berdasarkan kekuatannya dalam menghantarkan arus

    listrik, larutan elektrolit dibedakan menjadi larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit

    lemah.

    Untuk dapat membedakan larutan elektrolit ionik dan kovalen perhatikanlah contoh2 di

    bawah ini :

    III. Cara Menentukan Kekuatan Larutan Elektrolit

    kekuatan larutan elektroit ditentukan oleh beberapa faktor :

    Jenis larutan elektrolit, tentu saja elektrolit kuat dalam konsentrasi yang sama

    atau hampir sama mempunyai kekuatan jauh lebih besar jika dibanding larutan

    nonelektrolit. Sebab dalam larutan non elektrolit lemah hanya sebagian kecil

    larutan yang terurai menjadi ion2nya (misal dengan derajat dissosiasi = 0,00001

    berarti yang terurai hanya 0,001% dari total konsentrasinya) sedangkan larutan

    elektrolit kuat hampir semuanya terurai (100% dari konsentrasi terurai)

    Kadar/Konsentrasinya, bila sama jenisnya (sama2 elektrolit lemah atau sama2

    elektrolit kuat) kekuatan larutan elektrolit ditentukan oleh

    http://3.bp.blogspot.com/_IL_hvTz-W_E/S5N62L-9R7I/AAAAAAAAAgg/Vu19VQtWzwk/s1600-h/kim.bmp
  • 5/19/2018 Makalah Kimfis

    10/26

    konsentrasinya...semakin besar konsentrasi maka semakin besar kekuatannya.

    karena semakin banyak yang mengion.

    Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat

    terlarut dan pelarut. Menyatakan konsentrasi larutan ada beberapa macam,

    diantaranya:

    1. Fraksi MOL

    fraksi mol adalah perbandingan antara jumlah mol suatu komponen

    dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan. Fraksi

    mol dilambangkan dalam X jika mol zat terlarut nA dan jumlah mol zat

    terlarut nB maka fraksi mol pelarut dan zat terlarut adalah:

    XA=

    dan XB=

    Jumlah fraksi mol pelarut dengan zat terlaru adalah 1, XA + XB= 1

    Contoh

    Suatu larutan terdiri dari 2, 5 mol zat terlarut A dan 7,5 mol zat terlarut B,

    maka:

    Jawab:

    XA=

    XB=

    =

    2. . Persen (%)

    Menurut farmakope Indonesia ada 4 macam %, yaitu:

    1. % b/bn adalah gram zat dalma 100g hasil akhir.2. % b/v dalah banyaknya gram zat dalam 100 mL hasil akhir.

    3. % v/v adalah banyaknya mL zat dalam 100mL hasil akhir.

    4. % v/ b adalah banyaknya mL zat dalam 100 g hasil akhirnya

  • 5/19/2018 Makalah Kimfis

    11/26

    Contoh:

    Hitung berapa persen %KCl dalam suatu larutan yang terbuat dengan melarutkan

    40 g KCl dalam 160 mL air ?

    Jawab:

    %= 40/ (40+160) x 100% = 20%

    3. MOLALITAS (m)

    Molalitas menyatakan jumlah mol (n) zat terlarut dalam 1 Kg (1000g)

    pelarut

    atau

    (

    )

    Dimana :

    m = kemolalan larutan (mol/kg)

    n = jumlah mol zat terlarut ( g/Mr)

    p = massa pelarut

    Mr = massa relatif zat terlarut

    Contoh:Hitunglah molalitas 18 gram glukosa(Mr= 180) dalam 500 gram air!

    m glukosa = 18/180 1000/500= 0,2 m

    4. MOLARITAS (M)

    Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 L larutan

    M

    atau M

    (

    )

    Contoh:Berapakah molaritas 4 gram NaOH (Mr= 40) dalam 250 mL larutan?

    Jawab:

    M

    = 0,4 M

  • 5/19/2018 Makalah Kimfis

    12/26

    5. Normalitas

    Normalitas yang bernotasi (N) merupakan satuan konsentrasi yang sudah

    memperhitungkan kation atau anion yang dikandung sebuah larutan.

    Normalitas didefinisikan banyaknya zat dalam gram ekivalen dalam satu

    liter larutan. Secara sederhana gram ekivalen adalah jumlah gram zat

    untuk mendapat satu muatan. Untuk asam, 1 mol ekivalennya sebanding

    dengan 1 mol ion H+. Untuk basa, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1

    mol ion OH-.

    Antara Normalitas dan Molaritas terdapat hubungan :

    grek = mol . Jumlah ^+ atau^

    N = M x valensi

    Contoh

    Berapakah Normalitas 9,8 gram H2SO4 (Mr= 98) dalam air hingga volume

    larutan 500 mL?

    Jawab:

    H2SO4+

    M

    = 0,2

    N= M x valensi

    N= M x ^+

    N= 0,2 x 2= 0,4N

    Jumlah ion yang terbentuk per molekul,konsentrasi larutan bukan satu2nya

    faktor yang mempengaruhi kekuatan larutan elektrolit....jumlah ion yang

    terbentuk per molekul pun juga punya pengaruh. sebagai contoh coba kalian

    perhatikan reaksi penguraian KCl dan CaCl2 pada contoh penguraian

    sebelumnya....dalam reaksi tersebut tiap satu molekul KCl menghasilkan 2 ion

    yaitu satu ion K+ dan satu ion Cl- sedangkan dalam reaksi penguraian CaCl2

    menghasilkan satu ion Ca+dan dua ion Cl-....sehingga total Kcl menghasilkan 2

    ion dan CaCl menghasilkan 3 ion.berarti kekuatan elektrolit kedua laratan

    tersebut sama.

  • 5/19/2018 Makalah Kimfis

    13/26

    IV. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

    Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat terlarut dan

    pelarut di dalam larutan. Konsentrasi umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah

    zat terlarut dengan jumlah total zat dalam larutan, atau dalam perbandingan jumlah zat

    terlarut dengan jumlah pelarut. Contoh beberapa satuan konsentrasi adalah molar,

    molal, dan bagian per juta (part per million, ppm). Sementara itu, secara kualitatif,

    komposisi larutan dapat dinyatakan sebagai encer (berkonsentrasi rendah) atau pekat

    (berkonsentrasi tinggi).

    Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya

    zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut

    (konsentrasi zat terlarut). Hukum Roult merupakan dasar dari sifat koligatif larutan.

    Keempat sifat itu ialah:

    1. Penurunan tekanan uap relatif terhadap tekanan uap pelarut murni.

    2. Peningkatan titik didih

    3. Penurunan titik beku

    4. Gejala tekanan osmotik.

    Sifat koligatif larutan dapat dibedakan menjadai dua macam, yaitu sifat larutan

    nonelektrolit dan elektrolit. Hal itu disebabkan zat terlarut dalam larutan elektrolit

    bertambah jumlahnya karena terurai menjadi ion-ion, sedangkan zat terlarut pada

    larutan nonelektrolit jumlahnya tetap karena tidak terurai menjadi ion-ion, sesuai

    dengan hal-hal tersebut maka sifat koligatif larutan nonelektrolit lebih rendah daripada

    sifat koligatif larutan elektrolit. Larutan merupakan suatu campuran yang homogen dan

    dapat berwujud padatan, maupun cairan. Akan tetapi larutan yang paling umum

    dijumpai adalah larutan cair, dimana suatu zat tertentu dilarutkan dalam pelarutberwujud cairan yang sesuai hingga konsentrasi tertentu.

    Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan

    sifat larutan itu sendiri. Namun sebelum itu kita harus mengetahui hal- hal

    berikut:Molar, yaitu jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konsentrasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Molaritashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Molalitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bagian_per_jutahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bagian_per_jutahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Molalitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Molaritashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konsentrasi&action=edit&redlink=1
  • 5/19/2018 Makalah Kimfis

    14/26

    Molal,yaitu jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg larutan

    Fraksi mol, yaitu perbandingan mol zat terlarut dengan jumlah mol zat

    pelarut dan zat terlarut.

    a) Penurunan Tekanan Uap

    Proses penguapan adalah perubahan suatu wujud zat dari cair menjadi gas. Ada

    kecenderungan bahwa suatu zat cair akan mengalami penguapan. Kecepatan

    penguapan dari setiap zat cair tidak sama, tetapi pada umumnya cairan akan semakin

    mudah menguap jika suhunya semakin tinggi

    Penurunan tekanan uap adalah kecenderungan molekul-molekul cairan untuk

    melepaskan diri dari molekul-molekul cairan di sekitarnya dan menjadi uap. Jika ke

    dalam cairan dimasukkan suatu zat terlarut yang sukar menguap dan membentuk suatu

    larutan, maka hanya sebagian pelarut saja yang menguap, karene sebagian yang lain

    penguapannya dihalangi oleh zat terlarut. Besarnya penurunan ini di selidiki oleh Raoult

    lalu dirumuskan sebagai berikut.

    Banyak sedikitnya uap diatas permukaan cairan diukur berdasarkan tekanan uap

    cairan tersebut. Semakin tinggi suhu cairan semakin banyak uap yang berada diatas

    permukaan cairan dan berarti tekanan uapnya semakin tinggi. Jumlah uap diatas

    permukaan akan mencapai suatu kejenuhan pada tekanan tertentu, sebab bila tekananuap sudah jenuh akan terjadi pengembunan, tekanan uap ini disebut tekanan uap jenuh

    Pada saat zat konvalatil ditambahkan kedalam larutan maka akan terjadi

    penurunan tekanan uap. Pada suhu 20 C tekanan uap air jenuh diatas permukaan air

    adalah 17,53 mmHg. Besarnya penurunan tekanan uap air akibat adanya zat terlarut

    disebut penurunan tekanan uap larutan.

    Sejak tahun 18871888 Francois Mario Roult telah mempelajari hubungan antara

    tekanan uap dan konsentrasi zat terlarut, dan mendapatkan suatu kesimpulan bahwa

    besarnya tekanan uap larutan sebanding dengan fraksi mol pelarut dan tekanan uap

    dari pelarut murninya. Penurunan tekanan uap menurut hukum Roult, tekanan uap

    salah satu cairan dalam ruang di atas larutan ideal bergantung pada fraksi mol cairan

    tersebut dalam larutan PA = XA . PAo. Dari hukum Roult ternyata tekanan uap pelarut

  • 5/19/2018 Makalah Kimfis

    15/26

    murni lebih besar daripada tekanan uap pelarut dalam larutan. Jadi penurunan tekanan

    uap pelarut berbanding lurus dengan fraksi mol zat terlarut.

    Atau

    P = tekanan uap larutan

    X = fraksi mol

    P = tekanan uappelarut murni

    Terjadinya penurunan tekanan uap larutan disebabkan oleh adanya zat terlarut.

    Untuk menentukan seberapa besar pengaruh jumlah partikel zat terlarut terhadap

    penurunan tekanan uap dapat dituliskan:

    P = PoP

    Karena X1 = 1-X2 untuk larutan yang terdiri atas dua komponen, maka hukum

    Roult dapat ditulis:

    P larutan= X pelarut. P pelarut

    Jadi, perubahan tekanan uap pelarut berbanding lurus dengan fraksi mol zat

    terlarut. Tanda negatif menyiratkan penurunan tekanan uap. Tekanan uap selalu lebih

    rendah diatas larutan encer dibandingkan diatas pelarut murninya.

    Contoh

    Tekanan uap air pada 1000C adalah 760 mmHg. Berapakah tekanan uap larutan

    glukosa 18% pada 1000C ( Ar H = 1, C = 12, O = 16 )

    Jawab :

    P = P0. X

    t

  • 5/19/2018 Makalah Kimfis

    16/26

    Dalam 100 gram larutan glukosa 18% terdapat :

    Glukosa 18% = 18/100 x 100 gram = 18 g

    Air = 10018 g = 82 gram

    Jumlah mol glukosa = 18 g/ 180 g mol-1 = 0,1 mol

    Jumlah mol air = 82 g/ 18 gmol-1 = 4,55 mol

    Xpel = 4,55/(4,55 + 0,1)

    P = Xpel x P0 = ( 4,55 x 760 mmHg) /(4,55 + 0,1)

    = 743,66 mmHg

    b) Peningkatan Titik Didih

    Sifat yang berikutnya adalah kenaikan titik didih dan penurunan titik beku. Titik

    didih larutan selalu lebih tinggi dibandingkan titik didih pelarut. hal sebaliknya berlaku

    pada titik beku larutan yang lebih rendah dibandingkan pelarut. Sifat ini dirumuskan

    sebagai berikut :

    Bila suatu zat cair dinaikkan suhunya, maka semakin banyak zat cair yang

    menguap. Pada suhu tertentu jumlah uap diatas permukaan zat cair akan menimbulkan

    tekanan uap yang sama dengan tekanan udara luar. Keadaan saat tekanan uap zat cair

    diatas permukaan zat cair tersebut sama dengan tekanan udara disekitarnya disebutmendidih dan suhu ketika tekanan uap diatas pemukaan cairan sama dengan tekanan

    uap luar disebut titik didih. Pada saat zat konvalatil ditambahkan kedalam larutan maka

    akan terjadi kenaikan titik didih dari larutan tersebut.

    Titik didih air murni pada tekanan 1 atm adalah 100 C. Hal itu berarti tekanan uap

    air murni akan mencapai 1 atm ( sama dengan tekanan udara luar) pada saat air

    dipanaskan sampai 100 C. Dengan demikian bila tekanan udara luar kurang dari 1 atm

    (misalnya dipuncak gunung) maka titik didih air kurang dari 100 C.

    Bila kedalam air murni dilarutkan suatu zat yang sukar menguap, maka pada suhu

    100 C tekanan uap air belum mencapai 1 atm dan berarti air itu belum mendidih. Untuk

    dapat mendidih ( tekanan uap air mencapai 1 atm) maka diperlukan suhu yang lebih

    tinggi. Besarnya kenaikan suhu itulah yang disebut kenaikan titik didih.

  • 5/19/2018 Makalah Kimfis

    17/26

    Menurut hukum Roult, besarnya kenaikan titik didih larutan sebanding dengan

    hasil kali molalitas larutan (m) dan kenaikan titik didih molalnya (Kb). Dapat dirumuskan

    sebagai:

    Tb= Kb. m

    Jika

    m = n x 1000P

    Maka rumus diatas dapat dinyatakan sebagai berikut:

    Tb= Kb( n x 1000 )P

    Tb = besar penurunan titik beku

    Kb = konstanta kenaikan titik didih

    m = molalitas dari zat terlarut

    n = jumlah mol zat terlarut

    p = massa pelarut

    Harga Kb bervariasi untuk masing-masing pelarut. Kb diperoleh dengan

    mengukur kenaikan titik didih dari larutan encer yang molalitasnya diketahui (artinya,

    mengandung zat terlarut yang diketahui jumlah dan massa molalnya). Titik didih larutan

    merupakan titik didih pelarut murni ditambah dengan kenaikan titik didihnya atau Tb= Tb

    + Tb (Oxtoby, 2001).

    Contoh

    Hitunglah titik didih larutan yang mengandung 18 gr glukosa C6H12O6. (Ar C = 12

    gr/mol; H = 1 gr/mol; O = 16 gr/mol) dalam 250 gr air. (Kb air adalah 0,52 oC/m)

    Jawab :

  • 5/19/2018 Makalah Kimfis

    18/26

    = 0,4

    Tb = m. Kb

    = 0,4 . 0,52C/m

    = 0,208C

    Titik didih larutan = 100 + Tb

    = 100 + 0,208C

    = 100,208 C

    c) Penurunan titik BekuProses pembekuan suatu zat cair terjadi bila suhu diturunkan sehingga jarak antar

    partikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja gaya tarik menarik antar

    molekul yang sangat kuat. Adanya partikel-partikel dari zat terlarut akan menghasilkan

    proses pergerakan molekul-molekul pelarut terhalang, akibatnya untuk mendekatkan

    jarak antar molekul diperlukan suhu yang lebih rendah. Perbedaan suhu adanya

    partikel-partikel zat terlarut disebut penurunan titik beku. Pada saat zat konvalatil

    ditambahkan kedalam larutan maka akan terjadi penurunan titik beku larutan tersebut.

    Seperti halnya kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan sebanding dengan

    hasil kali molalitas larutan dengan tetapan penurunan titik beku pelarut (Kf) dinyatakan

    dengan persamaan:

    Tf= Kf. m

    Tf= Kf( n x 1000 )P

    Tf = penurunan titik beku

    Kf = tetapan ttitik beku molal

    n = jumlah mol zat terlarut

    p = massa pelarut

  • 5/19/2018 Makalah Kimfis

    19/26

    Contoh

    Tentukan titik didih dan titik beku larutan glukosa (C6H12O6) 18 gram dalam 10 gram

    air. (Kf air = 1,86 C/m)

    Jawab:

    Tf = m x Kf

    = (18 gram/180) x (1.000/10 gram) x 1,86 C/m

    = 0,1 gram x 100 gram x 1,86 C/m

    = 10 gram x 1,86 C

    = 18,6 C

    Titik beku larutan = 0 C18,6 C =18,6 C

    Titik beku larutan merupakan titik beku pelarut murni dikurangi dengan penurunan

    titik bekunya. Pengukuran penurunan titik beku, seperti halnya peningkatan titik didih,

    dapat digunakan untuk menentukan massa molar zat yang tidak diketahui.

    Gejala penurunan titik beku analog dengan peningkatan titik didih. Di sini kita

    hanya mempertimbangan kasus jika padatan pertama yang mengkristalkan dari larutan

    adalah pelarut murni. Jika zat terlarut mengkristal bersama pelarut, maka situasinya

    akan lebih rumit. Pelarut padat murni berada dalam kesetimbangan dengan tekanantertentu dari uap pelarut, sebagimana ditentukan oleh suhunya. Pelarut dalam larutan

    demikian pula, berada dalam kesetimbangan dengan tekanan tertentu dari uap pelarut.

    Jika pelarut padat dan pelarut dalam larutan berada bersama-sama, mereka harus

    memiliki tekanan uap yang sama. Ini berarti bahwa suhu beku larutan dapat

    diidentifikasi sebagi suhu ketika kurva tekanan uap pelarut padat murninya berpotongan

    dengan kurva larutan. Jika zat terlarut ditambahkan ke dalam larutan, tekanan uap

    pelarut turun dan titik beku, yaitu suhu ketika kristal pertama pelarut murni mulai

    muncul, turun. Selisih dengan demikian bertanda negatif dan penurunan titik beku dapat

    diamati

  • 5/19/2018 Makalah Kimfis

    20/26

    d) Tekanan Osmotik

    Sifat koligatif keempat terutama penting dalam biologi sel, sebab peranannya

    penting dalam trasfor molekul melalui membran sel. Membran ini disebut

    semipermiabel, yang membiarkan molekul kecil lewat tetapi menahan molekul besar

    seperti protein dan karbohidrat. Membran semi permiabel dapat memisahkan molekul

    pelarut kecil dari molekul zat terlarut yang besar.

    Peristiwa bergeraknya partikel (molekul atau ion) melalui dinding semipermeabel

    disebut osmotik. Tekanan yang ditimbulkan akibat dari tekanan osmotik disebut tekanan

    osmotik. Besar tekanan osmotik diukur dengan alat osmometer, dengan memberikan

    beban pada kenaikan permukaan larutan menjadi sejajar pada permukaan sebelumnya.

    Osmosis atau tekanan osmotik adalah proses berpindahnya zat cair dari larutan

    hipotonis ke larutan hipertonis melalui membran semipermiabel. Osmosis dapat

    dihentikan jika diberi tekanan, tekanan yang diberikan inilah yang disebut tekanan

    osmotik. Tekanan osmotik dirumuskan :

    Berdasarkan persamaan gas ideal:

    PV = nRT

    Maka tekanannya

    P = nRTV

    Jika tekanan osmotik larutan dilambangkan dengan , dari persamaan diatas dapat

    diperoleh:

    = nRT

    V

    atau

    = M R T

    Untuk larutan elektrolit ditemukan penyimpangan oleh Vanit Hoff. Penyimpangan ini

    terjadi karena larutan elektrolit terdisosiasi di dalam air menjadi ion, sehingga zat

    terlarut jumlahnya menjadi berlipat. Dari sini dibutuhkan faktor pengali atau lumrah

    disebut faktor Vanit Hoff. Dirumuskan sebagai berikut :

  • 5/19/2018 Makalah Kimfis

    21/26

    = tekanan osmotik

    M = konsentrasi molar

    R = tetapan gas ideal (0,082 L atm K mol )

    T = suhu mutlak (K)

    Contoh

    Tentukan tekanan osmosis 29,25 gram NaCl dalam 2 liter larutan yang diukur pada

    suhu 27 C! (Mr NaCl = 58,5,

    R = 0,082 L.atm.mol1K1)

    Jawab:

    = M R T n

    = (29,25 / 58,5):2 0,082 300 2

    = 0,25 0,082 600

    = 12,3 atm

    Tetapan titik beku molal (Kf)

    Pelarut Titik beku (oC) Kf(

    oC)

    Air

    Benzena

    Fenol

    Naftalena

    Asam asetat

    Kamfer

    Nitrobenzena

    0

    5,4

    39

    80

    16,5

    180

    5,6

    1,86

    5,1

    7,3

    7

    3,82

    40

    6,9

  • 5/19/2018 Makalah Kimfis

    22/26

    Partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam

    larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan

    elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai

    menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif

    larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.

  • 5/19/2018 Makalah Kimfis

    23/26

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Jurnal yang diambil merupakan jurnal kimia tentang pengembangan secara paralel

    dari cairan protik dan aprotik secara Kimia fisika dan aplikasinya. Jurnal membahas

    tentang pembentukan larutan protik dan aprotik, dimana cairan protik ionik terbentuk

    dengan sangat mudah dengan transfer proton dari sebuah asam anorganik kepada

    suatu basa Bronsted. Basa tersebut umumnya merupakan senyawa organik, tetapi bisa

    juga terbentuk dari basa inorganik, seperti garam hidrazinium nitrat dan hidrazinium

    format. Sejumlah besar campuran eutektik dari garam ammonium adalah cair dibawah

    suhu 100OC, dan dapat diaplikasikan sebagai elektrolit penggerak sel. Hal ini ditentukan

    dan dapat diprediksi sifat ionnya berdasarkan tabel di bawah ini :

  • 5/19/2018 Makalah Kimfis

    24/26

    Jurnal kemudian membahas bahwa elektronik asam protik dihasilkan ketika proton

    jatuh dari posisi keadaan super asamnya menjadi keadaan tidak terlalu asam pada

    suatu basa lemah, seperti asam triflik menjadi fluoroanilin atau air, seperti yang

    umumnya terjadi pada larutan asam. Elektrolit netral muncul ketika proton menurun dari

    asam yang agak kuat seperti nitrat atau metana sulfonat menuju basa kuat seperti

    etilamin atau siklopentilamin. Memperhatikan bahwa proton menuju ke 0.7 eV atau

    lebih, elektrolit merupakan cairan ionik yang baik, yang menandakan bahwa proton

    berada di dalam basa selama 99% waktu yang diberikan. Elektrolit basa adalah produk

    dari transfer proton dari asam lemah seperti asam asetat kepada suatu basa seperti

    etilamin yang akan memberikan hasil cairan ionik yang buruk.

  • 5/19/2018 Makalah Kimfis

    25/26

    BAB IV

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik,

    sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik.

    Semua senyawa yang mengandung ion-ion dalam larutannya bersifat

    elektrolit.

    Zat-zat yang berbentuk molekul di dalamnya bersifat non elektrolit

    Larutan elektrolit berdasarkan daya hantarnya dibagi menjadi 2, yaitu

    larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah

    Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada

    macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh

    banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut). Hukum Roult merupakan

    dasar dari sifat koligatif larutan. Keempat sifat itu ialah:

    Penurunan tekanan uap relatif terhadap tekanan uap pelarut murni.

    Peningkatan titik didih

    Penurunan titik beku

    Gejala tekanan osmotik.

  • 5/19/2018 Makalah Kimfis

    26/26

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonym a. http://idrissetiawanalwysclever-skiripsi.blogspot.com/2012/07/makalah-

    kimia-larutan-elektrolit-dan.html

    Anonim b. http://mediabelajaronline.blogspot.com/2010/03/larutan-elektrolit-dan-non-

    elektrolit.html

    Bird, Tony. 1987. Kimia Fisika untuk Universitas. Jakarta : Erlangga

    Brady, James.1986. Kimia Universitas Asas dan Struktur.Jakarta : Erlangga

    Hardjono. 2001. Kimia Dasar. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.

    Keenan, Klenifelter. 2000. Kimia untuk Universitas. Jakarta : Gramedia.

    Oxtoby david w, dkk . 2001. Prinsip- Prinsip Kimia Modern. Surabaya : Erlangga.

    Syukri, S. 1999. Kimia Dasar I. Bandung : Institut Tekhnologi Bandung

    http://idrissetiawanalwysclever-skiripsi.blogspot.com/2012/07/makalah-kimia-larutan-elektrolit-dan.htmlhttp://idrissetiawanalwysclever-skiripsi.blogspot.com/2012/07/makalah-kimia-larutan-elektrolit-dan.htmlhttp://idrissetiawanalwysclever-skiripsi.blogspot.com/2012/07/makalah-kimia-larutan-elektrolit-dan.htmlhttp://idrissetiawanalwysclever-skiripsi.blogspot.com/2012/07/makalah-kimia-larutan-elektrolit-dan.htmlhttp://idrissetiawanalwysclever-skiripsi.blogspot.com/2012/07/makalah-kimia-larutan-elektrolit-dan.html