makalah kelompok 2
DESCRIPTION
mc.wordTRANSCRIPT
7/21/2019 makalah kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-2-56da7d521324b 1/20
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nyeri merupakan respon langsung terhadap kejadian peristiwa yang tidak
menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan seperti luka,inflamasi,atau
kanker,nyeri juga dapat dikatakan sebagai perasaan sensoris dan emosional yang tidak
enak dan yang berkaitan dengan (ancaman) kerusakan jaringan..Nyeri merupakan suatu
perasaan pribadi dimana ambang toleransi nyeri berbeda-beda bagi setiap orang.Ambang
nyeri didefinisikan sebagai tingkat (level), dimana nyeri di rasakan untuk pertama kali.
Analgetika (Obat Penghilang rasa nyeri) ialah obat yang digunakan untuk
mengurangi/ menekan rasa sakit, misalnya rasa sakit kepala, otot, perut, gigi
dan sebagainya. Antipiretik adalah zat-zat yang dapat mengurangi suhu
tubuh. Antispasmodik adalah obat yang membantu mengurangi atau
menghentikan kejang otot di usus. Analgetik dapat meringankan rasa nyeri
anpa menghilangkan kesadaran penderita. !arena khasiat dari obat
analgetika ini dapat mengurangi rasa sakit/ nyeri, maka obat analgetika ini
menjadi sangat populer dan disenangi oleh masyarakat, meskipun tidak
dapat menyembuhkan/menghilangkan penyakit dari penyebabnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian analgetik non-narkotik"
#. $agaimana mekanisme obat analgetik non-narkotik"
%. Apakah e&ek samping obat narkotik non-narkotik"
7/21/2019 makalah kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-2-56da7d521324b 2/20
#
'. Apa klasikasi obat narkotik non-narkotik"
1.3 Tujuan
1. ntuk mengetahui pengertian analgetik non-narkotik
#. ntuk mengetahui mekanisme obat analgetik non-narkotik
%. ntuk mengetahui e&ek samping obat narkotik non-narkotik
'. ntuk mengetahui klasikasi obat narkotik non-narkotik
BAB II
7/21/2019 makalah kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-2-56da7d521324b 3/20
%
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Analgetik Nn!narktik
Analgetik non-narkotik adalah golongan obat analgesik untuk
menghilangkan rasa nyeri ringan sampai sedang. *ekanisme dan tempat
kerja obat ini berbeda dengan kerja analgesik narkotik. +olongan obat ini
disamping bekerja sebagai analgesik umumnya dapat memberikan e&ek
antipiretik dan anti-inamasi, sehingga disebut juga obat analgesik-
antipiretik, dan anti-inamasi
2.2 Mekanisme "#at Analgetik nn!narktik
+olongan obat ini bekerja sebagai analgesik dan antipiretik dengan
menghambat kerja enzim siklooksigenase, sehingga pembentukan
prostaglandin dari asam arahidonat terhambat atau menjadi berkurang.
Prostaglandin itu sendiri sangat berperan dalam proses terjadinya rasanyeri,
peningkatan suhu tubuh, dan inamasi.Obat ini dapat menurunkan
demam dengan menghambat biosintesis prostaglandin didaerah
hipotalamus tempat pengatur suhu tubuh. emam biasanya
disebabkan oleh in&eksi irus atau bakteri. Produk-produk dinding sel
tertentu dari mikroorganisme pirogenik merangsang sintesis dan
pelepasan pirogen yang masuk ke dalam sistem sara& pusat dan
memau pelepasan prostaglandin dalam hipotalamus. Obat
penghambat siklooksigenase menurunkan suhu tubuh yang naik
dengan memblok sinstesis prostaglandin.
7/21/2019 makalah kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-2-56da7d521324b 4/20
'
2.3 $%ek sam&ing #at analgetik nn!narktik
Obat analgesik non-narkotik memberikan beberapa e&ek samping yang
tidak diinginkan. 0&ek samping yang paling umum terjadi adalah pada saluran
penernaan. Obat ini dapat menyebabkan ulkus pada lambung atau
usus, yang kadang-kadang diikuti dengan pendarahan sehingga
terjadi anemia. !erusakan pada lambung/usus ini dapat disebabkan
paling sedikit oleh dua mekanisme yang berbeda, yaitu e&ek iritasi langsung
obat tersebut padamukosa lambung atau e&ek sistemik melalui
penghambatan biosintesis prostaglandin dalaml am bu ng
2.' Klasi( kasi "#at analgetik nn!narktik
bat analgesik non narkotika digolongkan sebagai berikut !
". #urunan salisilat, misal ! asetosal, salisilamid
$. #urunan p-aminofenol, misal ! asetaminofen (%arasetamol)
&. #urunan pira'olon, misal ! fenilbuta'on, oksibuta'on. #urunan asam fenilpropionat, misal ! ibuprofen, naproksen, ketoprofen
. #urunan indol, misal ! indometacin
*. #urunan antranilat, misal ! asam mefenamat, meklofenamat+. #urunan oksikam, misal ! piroksikam
BAB III
P$MBA)ASAN
7/21/2019 makalah kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-2-56da7d521324b 5/20
3.1 Pengertian Analgetik Nn!narktik
bat Analgesik Non-Narkotik dalam lmu armakologi juga sering dikenal
dengan istilah AnalgetikAnalgetikaAnalgesik %erifer. Analgetika perifer (non-narkotik),
yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral.
%enggunaan bat Analgetik Non-Narkotik atau bat Analgesik %erifer ini cenderung
mampu menghilangkan atau meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem
susunan saraf pusat atau bahkan hingga efek menurunkan tingkat kesadaran. bat
Analgetik Non-Narkotik bat Analgesik %erifer ini juga tidak mengakibatkan efek
ketagihan pada pengguna (berbeda halnya dengan penggunanaan bat Analgetika jenis
Analgetik Narkotik).
Nyeri dapat berarti perasaan emosional yang tidak nyaman dan berkaitan dengan
ancaman seperti kerusakan pada jaringan karena pada dasarnya rasa nyeri merupakan
suatu gejala,serta isarat bahaya tentang adanya gangguan pada tubuh umunya dan
jaringan khususnya,/eskipun terbilang ampuh ,jenis obat ini umunya dapat
menimbulkan ketergantungan pada pemakai.
0fek samping obat-pbat analgesik perifer! kerusakan lambung, kerusakan darah,
kerusakan hati dan ginjal, kerusakan kulit.
bat non-narkotik analgetik antipiretik! obat yang dapat menghilangkan
mengurangi rasa nyeri dan dapat menurunkan suhu tubuh dalam keadaan demam, tanpa
mengganggu kesadaran.
3.2 Mekanisme "#at Analgetik Nn!narktik
1. Analgesik
Analgetika non narkotika menimbulkan e&ek analgesik dengan
7/21/2019 makalah kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-2-56da7d521324b 6/20
2
menghambat seara langsung dan selekti& enzim-enzim pada sistem sara&
pusat yang mengkatalis biosintesis prostaglandin, seperti siklooksigenase
sehingga menegah sensitasi reseptor rasa sakit oleh mediator-mediator rasa
sakit, seperti bradikinin, histamin serotonin, protasiklin, prostaglandin, ion-ion
hidrogen dan kalium, yang dapat merangsang rasa sakit seara mekanis atau
kimia3i.
2. Anti&iretik
Analgetika non narkotika menimbulkan e&ek antipiretik dengan meningkat
eliminasi panas, pada penderita dengan suhu badan tinggi, dengan ara
menimbulkan dilatasi buluh darah peri&er dan mobilisasi air sehingga terjadi
pengeneran darah dan pengeluaran keringat. Pengaruh obat pada suhu
badan normal relati& keil. Penurunan suhu tersebut adalah hasil kerja obat
pada sistem sara& pusat yang melibatkan pusat kontrol suhu di hipotalamus.
3. Antira*ang
!eradangan timbul karena pengakti&an &os&olipase A#, enzim yang
menyebabkan pelepasan asam arakidonat,yang kemudian diubah menjadi
prostaglandin oleh prostaglandin sintetase. Analgetik non narkotik
menimbulkan e&ek antiradang melalui beberapa kemungkinan, antara lain
adalah menghambat biosinteis dan pengluaran prostaglandin dengan ara
memblok seara terpulihkan enzim siklooksigenase sehingga menurunkan
gejala keradangan. *ekanisme yang lain adalah menghambat enzim-enzim
yang terlibat pada biosintesis mukopolisakarida dan glikoprotein,
meningkatkan pergantian jaringan kolagen dengan memperbaiki jaringan
penghubung dan menegah pengeluaran enzim-enzim lisosom melalui
7/21/2019 makalah kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-2-56da7d521324b 7/20
4
stabilisasi membran yang terkena radang. Analgetika non narkotik e&ekti&
untu mengurangi keradangan tetapi tidak dapat menegah kerusakan
jaringan pada penderita artritis.
3.3 $%ek Sam&ing "#at Analgetik Nn!narktik
• nduksi tukak lambung, kadang disertai anemia skunder akibat perdarahan saluran
cerna
• 1angguan fungsi trombosit 2 gangguan biosintesis tromboksan A$ (#3A$) 2
perpanjangan waktu perdarahan (efek ini dimanfaatkan untuk profilaksin trombo-
emboli)• 1agal ginjal pada penderita gangguan ginjal 2 gangguan homeostasis ginjal
• 4eaksi alergi! rinitis vasomotor, edem angioneurotik, urtikaria luas, asma
bronkial, hipotensi sampai syok
3.' Klas(kasi "#at Analgetik Nn!narktik
bat analgesik non narkotika digolongkan sebagai berikut !
". #urunan salisilat, misal ! asetosal, salisilamid
$. #urunan p-aminofenol, misal ! asetaminofen (%arasetamol)
&. #urunan pira'olon, misal ! fenilbuta'on, oksibuta'on
. #urunan asam fenilpropionat, misal ! ibuprofen, naproksen, ketoprofen. #urunan indol, misal ! indometacin
*. #urunan antranilat, misal ! asam mefenamat, meklofenamat
+. #urunan oksikam, misal ! piroksikam
1. Turunan Salisilat
• /erupakan derivat asam salisilat, berasal dari tumbuhan 5illow 6ark 7 8ali9 alba
• 0fek farmakologi!
• Anti inflamasi 2 menghambat sintesa prostaglandin
• Analgesik 2 sentral dan perifer
• Antipiretik 2 termostat hipotalamus
• 88% 2respirasi (dosis tinggi 2 depresi pernafasan 2 respirasi alkalosis 2
metabolik asidosis, behavior, nausea dan vomiting
7/21/2019 makalah kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-2-56da7d521324b 8/20
5
0fek farmakologi!
• 0ndokrin 2 A:#; <, sintesa protrombin =, menghambat agregasi trombosit
(blooding time <)
• armakokinetik!
• 4eabsorbsi di lambung dan usus,
• >istribusi ke semua jaringan, dapat menembus plasenta
• 0kskresi melalui urine
%enggunaan ?linis!
• 8istemik! analgetik, antipiretik, anti inflamasi, anti gout
• @okal! keratolitik, counter iritant
• 4eaksi merugikan!
• 0fek samping! iritasi lambung, alergi
• #oksisitas! salicylisme, hipertermis, gangguan behavior, respirasi alkalosis
8ediaan!
• Acetyl 8alicylic Acid (aspirin, acetosal)
• 8odium salisilat
• 8alicylamid
• 8alicylic acid 2 sebagai topikal
• /etil salicylat 2 sebagai topical
2. Turunan p-aminoenol! misal " asetaminoen #Parasetamol$
Parasetamol
>erivat asetanilid ini merupakan metabolit dari fenasetin. ?hasiatnya analgetis
dan antipiretis, tetapi tidak antiradang. >ewasa ini dianggap aman sebagai 'at antiyeri
7/21/2019 makalah kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-2-56da7d521324b 9/20
6
yang paling aman, juga untuk swamedikasi (pengobatan mandiri). 0fek analgetisnya
diperkuat oleh kafein dengan kira-kira B.
%armakokinetik
4esorpsinya dari usus cepat dan praktis tuntas, secara rektal lebih lambat.
?onsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu setengah jam dan masa paruh
plasma antara "-& jam.obat ini tersebar ke seluruh cairan tubuh. >alam plasma, $B
parasetamol dan &B fenasetin terikat protein plasma. ?edua obat ini dimetabolisme oleh
en'im mikrosom hati. >alam hati, 'at ini diuraikan menjadi metabolit-metabolit toksik
yang diekskresi dengan kemih sebagai konyugat-glukuronida dan sulfat.
%armako&inamik
%arasetamol (asetaminofen) memiliki efek sebagai anti-piretik tetapi juga
memiliki efek analgesik dan efek anti-inflamasinya kurang bermakna. %arasetamol relatif
lebih aman dibanding obat-obat lainnya yang terdapat dalam golongan ini. #idak
merangsang asam lambung sehingga dapat diminum saat perut kosong. %ada dosis tinggi
dapat memperkuat antikoagulansia, dan pada dosis biasa tidak interaktif. /asa paruh
kloramfenikol dapat sangat diperpanjang. ?ombinasi dengan obat A>8 'idovudin
meningkatkan resiko akan neuropenia.
Eek samping &an Dosis
0fek sampingnya sangat jarang terjadi (anemia hemolitik, methemoglobinemia)
dan baru muncul pada dosis yang sangat besar (C " g sehari). ?ematian karena
parasetamol disebabkan oleh kerusakan hati akibat memakan parasetamol dalam dosis
yang sangat besar sekaligus. ;ati-hati pemberiannya kepada penderita kelainan hati.
verdose bisa menimbulkan antara lain mual, muntah, dan anoreksia.
7/21/2019 makalah kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-2-56da7d521324b 10/20
17
%enanggulangannya dengan cuci lambung, juga perlu diberikan 'at-'at penawar (asam
amino N-asetilsistein atau metionin) sedini mungkin, sebaiknya dalam D-" jam
setelahintoksikasi. 5anita hamil dapat mengguankan parasetamol dengan aman, juga
selama laktasi walaupun mencapai air susu ibu.
>osis untuk nyeri dan demam oral $-& dd ,-"g, maksimum ghari, pada
peggunaan kronis maksimum $, mghari. Anak-anak -* dd " mghari. 4ektal $
mgkg setiap kali, dewasa dd ,-" g, ana-anak usia &-"$ bulan $-& dd "$ mg, "- thn
$-& dd $ mg, -* thn dd $ mg, dan +-"$ thn $-& dd , g.
:ontoh sediaan di pasaran adalah biogesic, tempra, bodre9in, bodre9, sanmol, pamol .
'. Turunan pira(olon! misal " enil)uta(on! oksi)uta(on
*olongan Pira(olol
0fek farmakologi!
Analgesik 2meningkatkan nilai ambang rasa nyeri
Antipiretik 2 mempengaruhi termostat
Anti inflamasi 2 efeknya lemah
?urang iritasi lambung 2 kecuali fenilbuta'on
4eaksi merugikan!
• Agranulositosis, anemia aplastik, trombositopenia, hemolisis, udem, tremor, mual,
muntah, perdarhan lambubg, anuria• 0fek merugikanE
• enil buta'on, ksifenbuta'on! edema (retensio urina), mulut kering, nausea,
vomiting, perdarahan lambung, renal tubuler necrosis, liver necrosis, alergi
(dermatitis e9foliative), agranulositosis
7/21/2019 makalah kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-2-56da7d521324b 11/20
11
• ?ontra indikasi! ulcus pepticum, hipertensi, (karena sifat retensi air dan natrium)
dan alergi
• enilbuta'on! digunakan untuk mengobati artritis rematoid
• 0fek antiinflamasinya sama kuat dengan salisilat, serta punya efek uricosuric
ringan payah jantung 0fek retensi natrium dan klorida menyebabkan edema dan
bertambahnya volume plasma
• >iabsorbsi cepat po 2 kadar maksimum $ jam
• ndikasi! pirai akut, artritia rematoid, gangguan sendi (spondilitis ankilosa,
osteoartritis)
8ediaan!
• Aminopirin (piramidon) dan Antipirin (fena'on) 2 tidak digunakan lagi ("F++)
karena toksik 2 nitrosamin (karsinogenik)
• enilbuta'on (buta'olidin) dan ksifenbuta'on 2 karena toksisitasnya (koma,
trismus, kejang, syok, asidosis metabolik, depresi sumsum tulang, proteinuria,
hematuria, oliguria, gagal ginjal, ikterus) digunakan jika obat lain yang lebih
aman tidak ada
• >ipiron (antalginnovalgin)! #ablet mg dan larutan suntik mgml
• >ipiron! hanya digunakan sebagai analgesik antipiretik, antiinflamasinya lemah
• ?eamanan diragunakan, sebaiknya digunakan secara suntikan
Eek samping &an intoksikasi"
• Agranulositosis, anemia aplastik dan trombositopenia (perhatikan penggunaan
jangka panjang)
• ;emolisis, udem, tremor, mual, muntah, perdarahan lambung dan anuria
+. Turunan asam enilpropionat! misal " i)uproen!
7/21/2019 makalah kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-2-56da7d521324b 12/20
1#
bupropen merupakan devirat asam propionat yang diperkenalkan banyak negara.
bat ini bersifat analgesik dengan daya antiinflamasi yang tidak terlalu kuat. 0fek
analgesiknya sama dengan aspirin. bu hamil dan menyusui tidak di anjurkan meminim
obat ini.
I)uproen
• buprofen 2 bersifat analgesik, antiinflamasinya tidak kuat, tidak dianjurkan pada
wanita hamil dan menyusui
• Absorbsi melalui lambung, kadar maksimum "-$ jam
• 0fek samping! saluran cerna (lebih ringan dibanding aspirin), eritema kulit, sakit
kepala, trombositopenia• >osis! 9 mg
,. Turunan Antranilat onto asam /eanamat &an asetosal
Asam /eenamat"
0 Siat isiko kimia
%emerian serbuk hablur, putih atau hampir putihE melebur pada suhu lebih kurang
$&o: disertai peruraian, larut dalam larutan alkali hidroksidaE agak sukar larut dalam
kloroformE sukar larut dalam etanol dan dalam methanolE praktis tidak larut dalam air.
Asam mefenamat memiliki kelarutan yang kecil dalam air (," g" ml
($G:) dan ,D g" ml (&+G:) pada p; +,"). ?elarutan asam mefenamat yang kecil
dalam air menjadikan tahap penentu kecepatan terhadap bioavailabilitasnya adalah laju
disolusi asam mefenamat dalam media aHueous.
0 %armakokinetika
Asam mefenamat diabsorbsi dengan cepat dari saluran gastrointestinal apabila
diberikan secara oral. ?adar plasma puncak dapat dicapai " sampai $ jam setelah
pemberian $9$ mg kapsul asam mefenamatE :ma9 dari asam mefenamat bebas adalah
7/21/2019 makalah kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-2-56da7d521324b 13/20
1%
sebesar &. Igm@ dan #"$ dalam plasma sekitar & sampai jam. %emberian dosis
tunggal secara oral sebesar " mg memberikan kadar plasma puncak sebesar " Igm@
selama $ sampai jam dengan #"$ dalam plasma sekitar $ jam. %emberian dosis ganda
memberikan kadar plasma puncak yang proporsional tanpa adanya bukti akumulasi dari
obat. %emberian berulang asam mefenamat (kapsul $ mg) menghasilkan kadar plasma
puncak sebesar &.+ sampai *.+ Igm@ dalam " sampai $. jam setelah pemberian masing-
masing dosis.
Asam mefenamat memiliki dua produk metabolit, yaitu hidroksimetil dan turunan
suatu karboksi, keduanya dapat diidentifikasi dalam plasma dan urin. Asam mefenamat
dan metabolitnya berkonjugasi dengan asam glukoronat dan sebagian besar diekskresikan
lewat urin, tetapi ada juga sebagian kecil yang melalui feces. %ada pemberian dosis
tunggal, *+B dari total dosis diekskresikan melalui urin sebagai obat yang tidak
mengalami perubahan atau sebagai " dari $ metabolitnya. $-$B dosis diekskresikan
melalui feces pada & hari pertama.
%armako&inamika
Asam mefenamat dapat digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri sedang dalam
berbagai kondisi seperti nyeri otot, nyeri sendi, nyeri ketika atau menjelang haid, sakit
kepala dan sakit gigi. 8ecara terperinci efek dari asam mefenamat antara lain!
". Nyeri perut ketika masa menstruasi (dysmenorrhoea)
$. %endarahan yang tidak normal pada saat menstruasi
&. 8akit kepala
. %enyakit yang disertai dengan radang
7/21/2019 makalah kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-2-56da7d521324b 14/20
1'
. Nyeri otot (myalgia)
*. steoarthritis
+. Nyeri dan inflamasiD. Nyeri pada saat melahirkan
F. Nyeri ketika dioperasi
". 8akit gigi
?arena asam mefenamat termasuk kedalam golongan (N8A>), maka kerja utama
kebanyakan nonsteroidal antiinflammatory drugs (N8A>) adalah sebagai penghambat
sintesis prostaglandin, sedangkan kerja utama obat antiradang glukokortikoid
menghambat pembebasan asam arakidonat.
Asam mefenamat bekerja dengan membloking aktivitas dari suatu en'im dalam
tubuh yang dinamakan siklooksigenase. 8iklooksigenase adalah en'im yang berperan
pada beberapa proses produksi substansi kimia dalam tubuh, salah satunya adalah
prostaglandin. %rostaglandin diproduksi dalam merespons kerusakanadanya luka atau
penyakit lain yang mengakibatkan rasa nyeri, pembengkakan dan peradangan.
%rostaglandin (%1) sebenarnya bukan sebagai mediator radang, lebih tepat dikatakan
sebagai modulator dari reaksi radang. 8ebagai penyebab radang, %1 bekerja lemah,
berpotensi kuat setelah berkombinasi dengan mediator atau substansi lain yang
dibebaskan secara lokal, autakoid seperti histamin, serotonin, %1 lain dan leukotrien.
%rostaglandin paling sensibel pada reseptor rasa sakit di daerah perifer. %rostaglandin
merupakan vasodilator potensial, dilatasi terjadi pada arteriol, prekapiler, pembuluh
sfingter dan postkapiler venula. 5alaupun %1 merupakan vasodilator potensial tetapi
bukan sebagai vasodilator universal. 8elain %1 dari alur sikooksigenase juga dihasilkan
tromboksan. #romboksan A$ berkemampuan menginduksi agregasi platelet maupun
reaksi pembebasan platelet.
7/21/2019 makalah kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-2-56da7d521324b 15/20
1
Eek Samping &an Dosis
0fek samping asam mefenamat yang paling menonjol adalah kemampuannya
merangsang dan gejala iritasi terhadap mukosa lambung. leh karena itu, asam
mefenamat sebaiknya tidak diberikan pada pasien yang mempunyai sakit mag atau
gangguan lambung lainnya. 4isiko perdarahan lambung ini akan lebih besar lagi pada
peminum alkohol. Jntuk mengurangi risiko gangguan lambung, sebaiknya obat-obat
yang mengandung asam mefenamat dikonsumsi bersama makanan atau susu.
8elain dapat menyebabkan gangguan lambung (kembung, nyeri, keram, dan
perdarahan lambung), Asam mefenamat juga dapat menyebabkan sakit kepala, pusing,
diare, mual dan muntah bagi orang-orang yang peka. ?adang-kadang juga dapat terjadi
gangguan penglihatan dan pendengaran, penglihatan menjadi kabur dan telinga
berdenging. Asam mefenamat juga dapat menyebabkan kantuk. ?arena itu, orang yang
sedang mengonsumsi asam mefenamat dilarang mengendarai kendaraan, menjalankan
mesin, dan melakukan aktivitas lain yang memerlukan kesadaran tinggi.
%erdarahan yang cukup parah di lambung dapat terjadi jika mengonsumsi asam
mefenamat dalam jangka waktu cukup lama ditandai dengan kotoran (faeces) berubah
warna menjadi kehitaman, atau terdapat bercak-bercak darah dan terjadi muntah darah.
ver dosis asam mefenamat biasanya ditandai dengan mual, muntah, perdarahan
lambung, pusing, sakit kepala, diare, telinga berdenging, penglihatan kabur, berkeringat
banyak, napas melemah, kejang, dan dapat mengakibatkan kematian.
8elain tidak boleh diberikan kepada penderita gangguan lambung dan peminum
alkohol, asam mefenamat juga tidak boleh diberikan kepada orang-orang yang alergi
terhadap salah satu obat golongan N8A>8 (misalnya yang mengandung ketoprofen,
7/21/2019 makalah kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-2-56da7d521324b 16/20
12
napro9en, diclofenac, fenoprofen, flurbiprofen, indomethacin, nabumetone, o9apro'in,
piro9icam, dan lain-lain), penderita gangguan jantung, ginjal, atau hati, dan penderita
hipertensi (tekanan darah tinggi).
5anita hamil juga sebaiknya tidak mengonsumsi asam mefenamat, sebab
walaupun belum dapat dipastikan asam mefenamat dapat membahayakan janin di dalam
kandungan, beberapa obat yang satu golongan dengan asam mefenamat terbukti dapat
mengganggu perkembangan jantung janin di dalam kandungan.
Asam mefenamat juga dapat keluar bersama air susu ibu (A8). leh karena itu,
wanita menyusui sebaiknya tidak mengonsumsi asam mefenamat. Asam mefenamat
sebaiknya juga tidak diberikan pada anak-anak atau pasien usia lanjut, sebab dapat
menyebabkan efek samping yang lebih parah. ?arena efek toksiknya maka di Amerika
8erikat obat ini tidak dianjurkan untuk diberikan kepada anak dibawah " tahun dan
wanita hamil, dan pemberiannya tidak lebih dari + hari.
>osis asam mefenamat adalah $-& kali $- mg sehari. >osis yang dianjurkan
untuk nyeri akut pada dewasa dan anak diatas " tahun adalah mg sebagai dosis awal
yang diikuti dengan $ mg tiap * jam bila diperlukan, biasanya tidak lebih dari satu
minggu. Jntuk mengatasi nyeri haid, dosis yang dianjurkan adalah mg sebagai dosis
awal yang diikuti dengan $ mg tiap * jam, penggunaan tidak boleh lebih dari $ sampai
& hari yang dimulai saat menstruasi hari pertama atau pada saat adanya rasa nyeri.
- 8ediaan yang beredar di pasaran %onstan, mefinal, mefamat, stan'a, molasic dan lain
sebagainya.
Asetosal #H34+$
K 8ifat fisika kimia
7/21/2019 makalah kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-2-56da7d521324b 17/20
14
Asam asetilsalisilat merupakan hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih,
tidak berbau atau hamper tidak berbau, dan rasa asam. Agak sukar larut dalam air, mudah
larut dalam etanol (FB) %, larut dalam kloroform % dan dalam eter %. #itik leleh antara
""G: sampai "G:.
K armakokinetik
4esorpsinya cepat dan praktis lengkap, terutama di bagian pertamam duodenum.
Namun, karena bersifat asam, sebagian 'at diserap pula di lambung. /ulai efek analgeis
dan antipiretisnya cepat, yakni setelah & menit dan bertahan &-* jam, kerja
antiradangnya baru nampak setelah "- hari. 4esorpsi dari rektum (suppositoria) lambat
dan tidak emnentu, sehingga dosisnya perlu digandakan. >alam hati, 'at ini segera
dihidrolisa menjadi asam salisilat dengan daya anti nyeri lebih ringan.
K armakodinamik
Asetosal atau asam asetil salisilat merupakan senyawa anti inflamasi non steroid
yang juga menunjukkan aktivitas antitrombosis, analgesik dan antipiretik. Asetosal secara
tradisional merupakan analgesik anti iinflamasi pilihan pertama, tapi banyak dokter
sekarang lebih suka memilih AN8 (antiinflamasi non steroid) lain yang mungkin lebih
dapat diterima dan lebih menyenangkan bagi pasien. >alam dosis tinggi yang umum,
efek anti inflamasi asetosal sama dengan efek AN8 lain.
8elain sebagai analgetikum, asetosal digunakan sebagai alternatif dari
antikoagulansia sebagai obat mencegah infark kedua setelah terjadi serangan. bat ini
juga efektif untuk profilaksis serangan stroke kedua setelah menderita #A (#ransient
schaemic Attack 7 serangan kekurangan darah sementara di otak), terutama pada pria.
K 0fek samping dan >osis
7/21/2019 makalah kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-2-56da7d521324b 18/20
15
Asetosal tidak dianjurkan bila lambung pasien tidak tahan karena sifat asamnya.
Asetosal dalam dosis " tablet dewasa menyebabkan darah menjadi encer sehingga
perdarahan (seperti dalam haid atau terluka) akan sulit berhenti karena darah tidak dapat
membeku. %ada dosis besar menyebabkan hilangnya efek pelindung dari prostasiklin
(%g$) terhadap mukosa lambungAsetosal dapat emenimbulkan efek spesifik, seperti
reaksi alergi kulit dan tinnitus (telinga berdengung) pada dosis lebih tinggi. >ilarang
pemberikan asetosal (aspirin) pada anak dibawah usia "* tahun (kecuali pada kondisi
medis yang khusus). %elarangan penggunaan asetosal pada anak-anak terutama karena
berhubungan dengan penyakit 4eyeLs syndrome. 5anita hamil tidak dianjurkan
menggunakan asetosal dalm dosis besar, terutama pada triwulan dan sebelum persalinan,
karena lama kehamilan dan persalinan dapat diperpanjang.
Asetosal "-& mg sehari digunakan untuk mengurangi kematian setelah infark
miokard. Asetosal dosis rendah (misal + atau " mg sehari) juga diberikan setelah
pembedahan bypass.
>osis pada nyeri dan demam oral dd ,-" g p.c., maksimum g sehari, anak-
anak sampai " tahun " mgkg &- kali sehari, "-"$ thn -* dd, diatas "$ thn dd &$-
mg, maksimum $ ghari. 4ektal dewasa dd ,-" g, anak-anak sampai $ thn $ dd $
mgkg, di atas $ thn & dd $ mgkg
5. Turunan oksikam! misal " piroksikam
• %iroksikam! indikasi untuk antiinflamasi sendi (artritis reumatoid, osteoartritis,
spondilitis ankilosa),
• 0fek samping! iritasi lambung, pusing, tinitus, nyeri kepala, eritema kulit,
• #idak dianjurkan pada wanita hamil, ulcus peptikum dan terapi antikoagulan
• >osis! " M $ mg per hari
7/21/2019 makalah kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-2-56da7d521324b 19/20
7/21/2019 makalah kelompok 2
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kelompok-2-56da7d521324b 20/20
,A-TAR PUSTAKA
1. 1aniswarna, 8ulistia, dkk. $*. armakologi dan #erapi 0disi . akartaE 1aya 6aru
1. 1aniswarna, 8ulistia, dkk. $"". armakologi dan #erapi 0disi . akartaE 1aya 6aru6ertram 1. ?at'ung. armakologi dasar dan klinik. 01:."FFD!akarta