makalah kelompok 10 mobile
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena
berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam
makalah ini kami membahas “Basic Mobile Teletraffic Enginering”, suatu permasalahan yang
membahas tentang trafik pada komunikasi. Dimana komunikasi sangtlah penting bagi semua
orang.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman masalah yang menyangkut
tentang trafik pada komunikasi. Dimana kita tahu bahwa komunikasi sangatlah penting untuk
semua orang. Karena komunikasi sangatlah dibutuhkan masyarakat dalam berhubungan
dengan orang lain maupun mengetahui lebih dalam tentang kehidupan lebih luas lagi.
Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan,
koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kami sampaikan :
Maksum Pinem ST, MT selaku dosen mata kuliah “Komunikasi Bergerak ”
Rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.
Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.
Medan, 15 April 2011
1
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ..................................................................................................1
Daftar isi ..............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Defenisi Trafik ..............................................................3
I.2 Contoh Yang Berkaitan Dengan Trafik ..........................5
I.3 Tujuan Penggunaan Trafik ..................................................6
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Parameter Unjuk Kerja Trafik ......................................7
II.2 Parameter Penggunaan Jalur Trafik ..........................9
II.3 Satuan-Satuan Trafik ................................................10
II.4 Defenisi Kapasitas Panggilan(Call Capasity) ............11
II.5 Distribusi Trafik ............................................................16
II.6 Teknik Switching ............................................................18
II.7 Blocking Formula ............................................................19
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan ........................................................................22
Daftar Pustaka ................................................................................................23
2
BAB IPENDAHULUAN
I.1 Defenisi Trafik
Secara umum trafik didefinisikan sebagai perpindahan suatu benda dari suatu tempat
ke tempat lain. Dalam lingkungan telekomunikasi “benda” adalah berupa informasi-informasi
yang dikirim melalui media transmisi. Sehingga dari dua penjelasan tersebut trafik dapat
didefinisikan sebagai perpindahan informasi-informasi (pulsa, frekuensi, percakapan) dari
suatu tempat ke tempat lain melalui media telekomunikasi, dimana perpindahannya diukur
dengan waktu (lama pemakaian).
Model traffic berbeda ketika digunakan pada sistem komunikasi 2G dan 3G yang
dipengaruhi oleh sistem switching. Yaitu dengan perbedaan tipikal antara circuit dan packet
switching. Untuk sistem 2G seperti GSM, perilaku trafik dapat dimodelkan dengan Erlang
B.Sedangkan untuk sisten 3G, model tersebut sudah tidak relevan. Namun 3G mendukung
circuit switch tetapi air interface lebih tepat diasumsikan sebagai packet switch.Dalam hal ini
3G mendukung bandwidth on demand, misalnya pada CDMA 2000 Hampir sama dengan
GSM mengenai cara mengakomodasikan bandwidth on demand yaitu dapat dialokasikan
kanal tambahan yang disebut SCH (Suplemental Channel) yang akan dinegoisasikan ke
network.
Trafik juga dapat diartikan sebagai pemakaian atau pendudukan terhadap suatu sistem
peralatan/saluran telekomunikasi yang diukur dengan waktu (berapa lama dan kapan) dan
juga terkait dengan apa, darimana dan ke mana. Besaran dari suatu trafik telekomunikasi
diukur dengan satuan waktu dan nilai trafik dari suatu kanal adalah lamanya waktu
pendudukan pada kanal tersebut. Jenis trunking ada Block call cleared: bila kanal sibuk
panggilan akan diblok dan diformulasikan dengan formula Erlang B. Dan Block call
delayed: bila kanal sibuk, panggilan diantrikan sebelum diblok dan diformulasikan dengan
formula Erlang C.
Untuk pembagian sejumlah terbatas kanal oleh sejumlah user (trunking), pada
trunking tersebut user akan dialokasikan pada kanal berdasarkan jumlah panggilan. Misal
untuk trafik tak tersalur. Pemindahan informasi dibuang saja (loss call) atau ditunda dan baru
disambungkan jika jalur sudah kosong (sistem antrian). Waktu tunggu harus ditentukan
misalkan beberapa mili sekon. Jika dalam waktu tunggu tersebut juga tidak ada jalur yang
3
kosong maka call tersebut akan dibuang. Dalam antrian ini maka yang berlaku adalah FIFO
(first in first out) atau LIFO (Last in First Out), dapat pula dilakukan secara random tidak
usah antri. Jika semua kanal digunakan, user baru akan diblok atau menunggu pada antrian.
Gambar 1. Konsep Trunking dan Kualitas Pelayanan
A =C
1−B, µ = A
1−BN
A = trafik yang datang B = probabilitas blocking
N = jumlah kanal μ = utilisasi kanal
Atau pada umumnya, konsep untuk trunking dan kualitas pelayanan adalah royongan
kanal yang tersedia oleh user yang besar. Alokasi kanal untuk user berdasar atas kebutuhan
user dan apabila kanal tersedia, pelayanan dilakukan, kanal sibuk pelayanan diblok/ditolak.
Untuk kualitas pelayanan (GOS) menyatakan perbandingan jumlah user yang dilayani
terhadap seluruh panggilan.
Tingkat atau level pelayanan pada kondisi kongesti trafik dari suatu peralatan pada
jam sibuk atau yg disebut GoS, menggambarkan tingkat penanganan trafik yang sangat
tergantung kepada jumlah server yang dioperasikan (switchind equipment, saluran atau
trunk).
Intensitas Trafik (Erlang): jumlah Erlang = (Call/jam ) x Jam
Intensitas trafik = VolumeTraffic
T =
VT
4
Gambar 2. Level Pelayanan
I.2 Contoh yang berkaitan dengan trafik
Contoh yang berkaitan dengan trafik :
1. Kapasitas dari sistem switching yang merupakan jumlah maksimum panggilan
otomatis + incoming (O+ I) yang diperoleh sistem switching pada jam sibuk
dengan syarat delay dari dial tone yang menjadi syarat pembatas.
2. Volume panggilan yaitu tergantung pada area geografi dan kelas-kelas layanan dan
waktu pengamatan dalam satu hari.
3. Estimasi kapasitas yaitu panggilan yang dapat dilayani oleh suatu sistem
switching.
4. Kapasitas panggilan bervariasi oleh karena waktu, tipe layanan yang diberikan dan
konfigurasi peralatan dan faktor pembatasnya adalah kapasitas prosesor dan
membatasi kapasitas panggilan yang dilayani.
I.3 Tujuan perhitungan trafik
Berikut tujuan perhitungan trafik :
1. untuk mengetahui unjuk kerja jaringan (Network Performance)
2. mutu pelayanan jaringan telekomunikasi (Quality of Service)
5
Gambar di bawah ini menunjukkan model trafik
Gambar 3. Model Trafik
Berdasarkan sistem telekomunikasi model trafik,ada yang disebut dengan pemodelan incoming/trafik model dan pemodelan sistem atau sistem model.Sistem model dibagi atas : LOS dan waiting sistem.Pada model trafik :
1. Laju kedatangan panggilan λ = 1λ
rata-rata antar waktu kedatangan.
2. Terdapat N paralel saluran.3. Terdapat M waiting place.4. Diasumsikan panggilan akan ditolak jika sistem telah penuh.
6
BAB IIPEMBAHASAN
II.1 Parameter Unjuk Kerja Traffic
Parameter tingkat layanan atau parameter unjuk kerja layanan ditinjau dari sisi trafik
telekomunikasi dapat dikategorikan atas 2 hal yang utama :
II.1.a) Dial tone delay adalah jumlah waktu maksimum pelanggan harus menunggu
sebelum panggilan-nya diputuskan ditolak. Dial tone delay memiliki karakteristik
sejumlah besar call user bersaing mendapatkan sejumlah kecil server dial tone
connections, dial tone generators. Dan diasumsikan bahwa user akan menunggu
selama kanal masih tersedia.
II.1.b) Probabilitas layanan tertolak : Kemungkinan trunk tidak tersedia untuk
panggilan tersebut.
Namun adalagi parameter lain tentang unjuk kerja layanan, yaitu Probabilitas
penolakan layanan yang artinya kemungkinan servis trunk tidak tersedia dan
karakteristiknya hampir sama dengan dial tone delay, yaitu :
1. Sejumlah besar user bersaing untuk mendapatkan sejumlah trunk terbatas.
2. Diasumsikan bahwa tidak ada delay yang diberikan untuk menunggu. User
diberikan akses ke trunk atau diberikan nada sibuk.
3. User dapat memulai usaha panggilan kembali setelah menerima nada sibuk dan
diberikan perlakuan yang sama seperti sebelumnya.
Ukuran dasar dari unjuk kerja trafik adalah probabilitas bahwa waktu menunggu
layanan (service delay) melebihi waktu yang dispesifikasikan atau disebut dengan
Probabilitas Blocking).
Berikut juga merupakan lanjutan dari parameter unjuk kerja trafik namun yang paling
utama adalah Dial Tone Delay dan Probabilitas Layanan Tertolak.
II.1.c) Number Of Call Attemped atau jumlah total usaha panggilan yaitu
merupakan ukuran ya baik untuk menggambarkan demand pelanggan.
7
II.1.d) Number Of Call Complete atau jumlah total panggilan yang berhasil yaitu
panggilan yang berhasil menerima kembali nada dering (busy atau nada panggil) atau yang
terjawab.
II.1.e) GOS (Grade Of Service) adalah tingkat/level pelayanan pada kondisi
kongesti trafik dari suatu peralatan pada jam sibuk. Dalam prakteknya GOS ini adalah
perbandingan jumlah panggilan yang tidak dapat dilayani dengan segera (ditolak atau harus
menunggu) karena semua server sedang sibuk dengan jumlah panggilan yang ditawarkan
kepada server tersebut. Panggilan-panggilan yang ditolak atau hilang atau harus menunggu
tersebut adalah disengaja karena adanya pembatasan jumlah server yang disebabkan oleh
pertimbangan ekonomis.
GOS = No .of BH cALL attempt−No of BH Call Complete
No. BH cALL Attempt
GOS dapat digambarkan sebagai:
1. Rata-rata waktu menuggu, mean waiting time E (W).
2. Rata-rata panjang antrian, mean queue length E (Nw).
3. Rata-rata waktu tunda, mean queueting time E (Q).
4. Rata-rata jumlah panggilan yang tertunda di dalam sistem, mean queue size E(Nq).
5. Probabilitas panggilan-panggilan yang berada di ruang tunggu, menunggu melebihi
waktu tertentu P(W>t).
6. Probabilitas jumlah antrian tidak melebihi jumlah tertentu P(Nw>N).
7. Probabilitas semua panggilan di dalam sistem menunggu melebihi waktu tertentu
P(Q>t).
8. Probabilitas jumlah panggilan di dalam sistem yang lebih besar dari jumlah tertentu
P(Nq>n).
9. Kombinasi diantara point 1s/d 8.
II.1.f) Answer Bit Ratio (ABR)
Answer Bit Ratio (ABR) adalah merupakan Jumlah call yang dijawab secara tipikal yang
artinya lebih dari pada jumlah call yang diselesaikan jaringan.Hal ini disebabkan karena
beberapa usaha panggilan akan mendapat nada sibuk atau nada panggil tetapi tidak dijawab.
Answer Bit Ratio(ABR) dirumuskan sebagai berikut:
8
ABR = No .of Calls AnsweredNo . of calls Attempted
II.1.g) Answered Seizure Ratio (ASR)
Answered Seizure Ratio (ASR) AdalahPerbandingan jumlah pendudukan yang mendapatkan jawaban terhadap jumlah pendudukan total
ASR = No .of calls answered
No of seizures
ABR dan ASR adalah ukuran yang baik untuk menyatakan tingkat kepadatan jaringan
pada suatu saat tertentu.Nilai ABR dan ASR yang rendah mengidikasikan tingkat
kepadatan(congestion) jaringan yang tinggi.
II.2 Parameter Penggunaan Jalur Traffic
Penggunaan jalur trafik didefinisikan atas dua parameter dasar yaitu :
II.2.1 Calling Rate
Calling Rate adalah ukuran jumlah berapa kali suatu jalur trafik digunakan selama waktu pengamatan tertentu atau sering juga didefinisikan sebagai intensitas panggilan tiap jalur trafik (kanal) selama jam sibuk.
II.2.2 Holding Time
Holding Time adalah rata-rata waktu penggunaan jalur trafik (kanal) tiap panggilan. Yang disebut sebagai jalur trafik (kanal) adalah suatu rangkaian dimana suatu komunikasi individual bisa dilewatkan. Jalur trafik itu bisa jadi adalah : kanal RF, slot waktu, saluran transmisi, trunk, atau bahkan saklar. Carried traffic adalah trafik yang diteruskan, sedangkan offered traffic adalah volume trafik yang datang menuju switch.Terdapat hubungan:
Offered load = Carried load + overlow
9
Gambar 4. Trafik jam demi jam suatu waktu pengamatan tertentu
Gambar di atas ini adalah contoh trafik jam demi jam suatu waktu pengamatan tertentu.Dapat dilihat bahwa jam tersibuk(busiest hour)adalah antara jam 10 dan 11 pagi.Didefenisikan bahwa jam sibuk sebagai “suatu selang waktu dengan rata-rata trafik pembicaraan yang tertinggi(yang diamati pada jam tersibuk).
Karena trafik selalu berubah dari bulan- ke bulan,maka kita juga harus mendefenisikan Average Busy Season(ABS) sebagai 3 bulan tetap tidak tentu dengan rata-rata trafik BH tertinggi per access line.
Sistem telepon umumnya tidak dirancang untuk mengatasi maksimum beban puncak,tetapi tipikal dari beban BH-nya.Sedangkan Blocking Probability didefenisikan sebagi rata-rata ratio antara panggilan yang ditolak terhadap total jumlah panggilan datang selama jam sibuk dan disebut sebagai Grade Of Service.
II.3 Satuan-satuan Trafik
Trafik diukur biasanya dalam Erlang dan 100 call seconds(Cent Cell Seconds),Presentase Okupansi, dan juga ada dengan peg count.
II.3.1 Erlang Dan CCS
Erlang (Ilmuwan Denmark, Agner Krarup Erlang 1878-1929).Satu Erlang :Lamanya satu sirkit digunakan untuk percakapan/diduduki selama 1 jam Unit Call (UC) jumlah Banyaknya sirkit sibuk.Di mana pengertian sirkit sibuk adalah observasi setiap 100 detik.
Satuan trafik lainnya yang biasa dipakai dan hubungannya dengan satuan Erlang adalah :1 Erlang = 1 TU (Traffic Unit)
1 VE (Verkehrseintheit)36 CCS(Cent Call Second)36 HCS(Hundred Call Second)36 UC(Unit Call)
10
30 ARCH(Appels re”duits a I”heure shargee30 EBCH(Equated Busy Hour Call)
Didefenisikan :
I =∑i=1
Nc
h
T
=Nc h
T = nch
Dimana :I = Intensitas TrafikT = Durasi waktu pengamatanHi = Holding Time dari panggilan individual ke-1Nc = Jumlah total panggilan selama pengamatanH rata-rata = rata-rata holding time panggilanNc = jumlah panggilan tiap satuan waktu
Erlang juga dapat diartikan sebagai jumlah rata-rata saluran yang diduduki dalam waktu bersamaan pada periode tertentu.A = Y x S A = N x P Dimana : A = Trafic flow (dalam Erlang) Y = Jumlah call per satuan waktu S = Holding time rata-rata N = Jumlah total subscriber P = Trafik rata per subscriber
II.3.2 Presentasi Okupansi
Presentasi okupansi adalah presentase waktu kanal sibuk selama waktu .
% okupansi = measured usagemaximumusage
Pengamatan ada juga yang disebut dengan OCC(Occupansi Rate) yang didefenisikan
sebagai presentase waktu pendudukan sebuah sirkit atau grup sirkit atau peralatan
penyambungan selama satu jam sibuk. Dengan parameternya adalah Jika nilai OCC
jauh lebih besar dari tolok ukur maka artinya sirkit sedang mengalami beban lebih
sehingga jumlah sirkit harus ditambah ,OCC yang lebih kecil dari tolok ukur
menunjukkan sirkit normal.OCC dirumuskan sebagai berikut :
OCC = jumlah pengguna
jumla hsirkit atau peralatan x 100 %
II.3.3 Peg Count
Peg Count jumlah usaha pendudukan sebuah kanal.
U = (PC-O)h dimana U = waktu pendudukan total
PC = peg Count tiap periode pengamatan
O = Overflow tiap periode pengamatan
11
h = rata-rata waktu pendudukan kanal
II.4 Defenisi Kapasitas Panggilan (Call Capasity)
II.4.1 Call capasity
Call capasity berhubungan dengan cara pandang kita dalam melihat sistem switching.
Kapasitas penanganan panggilan(call capasity) dari prosesor tersebut defenisikan sebagai
jumlah maksimum call per jam yang bisa ditangani prosesor tersebut dengan tetap menjaga
kriteria unjuk kerja layanan yang sudah ditetapkan.Disini ada sedikit berhubungan dengan
UML (Unified Modeling Language).
II.4.1.a) UML (unified Modeling Language)
UML (unified Modeling Language) merupakan pengganti dari OOAD (Object Oriented
Analysis and Design) yang dimunculkan sekitar akhir tahun 80-an dan awal tahun 90-an.UML
adalah sebuah bahasa untuk menentukan visualisasi, konstruksi, dan mendokumentasikan
artifact dari sistem software, untuk memodelkan bisnis, dan sistem non-software
lainnya.UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam
memodelkan sistem yang besar dan kompleks. (HAN[7]).
II.4.1.b) Bagian-Bagian Dari UML
Saat kita membuat model untuk membangun suatu software juga terdapat berbagai sudut
pandang (view). View tersebut dibagi menjadi :
1. Use-Case View
Melakukan fungsionalitas sistem yang seharusnya dilakukan sesuai dengan yang
diinginkan external actors. Use-Case View dapat membantu kita untuk memahami dan
menggunakan sistem yang kita modelkan. View ini melihat pada bagaimana actor dan use-
case berinteraksi. Actor menggambarkan pengguna (user) sistem, sedangkan use-case
dapat digambarkan sebagai suatu cara tertentu untuk menggunakan sistem dari sudut
pandang satu pengguna.
12
Terdapat beberapa diagram yang digunakan dalam use-case view, yaitu :
1. Use-Case Diagram
2. Sequence Diagram
3. Collaboration Diagram
4. Activity Diagram
2. Logical View
Mendeskripsikan bagaimana fungsionalitas dari sistem. Logical view mengarah pada
persyaratan (requirment) fungsional sistem.View ini melihat pada kelas-kelas dan
hubungan antar kelas-kelas tersebut.
Terdapat beberapa diagram yang digunakan dalam use-case view, yaitu :
1. Class Diagram
2. Sequence Diagram
3. Collaboration Diagram
4. Statechart Diagram.
3. Component View
Component view mengarah pada pengaturan software. View ini mengandung informasi
mengenai komponen-komponen software. Hanya ada satu jenis diagram yang digunakan
pada view ini, yaitu Component Diagram.
4 . Deployment View
Deployment view memperlihatkan pemetaan setiap proses kedalam hardware. View ini
hanya memiliki satu diagram, yaitu Deployment Diagram
Tetapi view diatas biasanya pada sistem pembangunan software, berikut ini ada yang disebut
dengan global view dan component view yang khusus untuk kapasitas panggilan.
II.4.1.c) Global view
Global view merupakan keseluruhan sitem switching dipandang sebagai 1 unit.Tiap
permintaan proses ke switch dihitung sebagai suatu usaha pendudukan.Pendekatan ini
13
digunakan pada prosesor sentral yang terlibat dalam pemrosesan pangilan pada global
view. Volume call adalah jumlah dari call originating dan incoming(O + I).
a) Originating Call (O)
Originating calls : semua panggilan yang berasal dari saluran switch tetapi berakhir
pada switch yang berbeda.Hal-hal yang mungkin terjadi pada originating calls yaitu
Partial dial calls merupakan pelanggan-pelanggan yang terputus dan yang selesai.
Intraofficecalls merupakan semua panggilan secara keseluruhan ditangani switch dan
saluran originating ke saluran terminal keluar.
b) Incoming Call(I)
Semua panggilan yang berakhir pada switch tetapi berasal dari switch yang berbeda
Tandem calls merupakan panggilan trunk ke trunk di dalam switch
Direct inward dialling (DID) merupakan panggilan yan gmenuju sistem PABX.
II.4.1.d) Component view
Component view adalah komponen yang diperhatikan sebagai subsystem.Tiap
permintaan proses ke komponent dilihat sebagai usaha pendudukan
attempt.Pendekatan ini digunakan pada prosesor-[rosesor periferal yang terlibat dalam
pemrosesan panggilan .Pada component view volume panggilan didefenisikan sebagai
jumlah dari originating(O) – Terminating(T) half call.
a) Originating half call adalah untuk tiap originating call,sebab 2 koneksi periferal
peralatan diperlukan untuk menyelesaikan 1 panggilan.Jika suatu komponen melayani
baik jalur pelanggan dan juga jalur trunk.Maka incoming dan outgoing half call perlu
ditambahkan pada volume half call total.
b) Terminating Half Call adalah untuk tiap incoming-terminating caall dan untuk tiap
interoffice call.
II.4.1.e) Sistem Sentral SPC(Stored Program Control)
Penggunaan komputer untuk pengontrolan sentral membentuk teknologi SPC. Sentral SPC
terdiri dari blok activity scanner, signalling equipment, switching network dan
kontrolnya,komputer sebagai pengontrol utama dan memori untuk menyimpan
data.Pengembangan sentral crossbar yang diterangkan di atas juga mengarah pada
penggunaan computer dalam pengontrolannya. Misalnya sentral crossbar hibrid ARE-11,
dimana ditambahkan perangkat elektronik untuk menggantikan register dan marker, serta
14
komputer kecil untuk pengontrolannya. Kemudian ARE-11 dimodifikasi menjadi ARF
crossbar exchange, yang akhirnya diubah menjadi fully dedicated computer controlled
exchange AXE. Pada sentral AXE switch crossbar digantikan dengan switch reed relay.
Kemudian pada generasi selanjutnya group switchnya digantikan dengan switch
digital, sentralnya dinamakan TXE.Sistem sentral SPC(Stored Program Control) memiliki kemampuan penanganan panggilan
berupa prosesor yang secara real time mampu melakukan call processing.Prosesor sentral
memiliki kapasitas call sebagai berikut :
High Day Busy Hour(HDBH) Originating + incoming = HDBH(O + I).Sedangkan prosesor
periferal memiliki parameter kapasitas call:
High Day Busy Hour(HDBH) Originating + terminating = HDBH(O + T).
Berikut tipe-tipe layanan pada sistem switching :
Gambar 5.Tipe-Tipe Layanan Pada Sistem Switching
II.4.2 ) Ukuran Beban Sistem Switching
1. (O + T) = Originating + Terminating adalah ukuran beban trafik dari sisi
pelanggan baik dari sentral sendiri maupun dari sentral lain.
2. (O + I) = Originating + Incoming adalah ukuran beban trafik trunk incoming
dan beban trafik sirkuit,atau dapat dikatakan juga sebagai ukuran beban traifik
pada sentral switching
Lingkungan Trafik,akan diklasifikasikan berdasarkan kepadatannya dan memiliki
karakteristik distribusi trafik yang berbeda.Klasifikasinya adalah sebagai berikut:
a) Metropolitan daerah utama metropolitan yaitu dengan trafik sebagian besar
disebabkan aktivitas bisnis.
15
b) Single Sistem City(SSC) daerah layanan kota ukuran sedang
c) Sub urban yaitu daerah layanan dengan sebagian besar daerah pemukiman.
Berikut tabe satndar komposisi panggilan untuk prosesor sentral
Type Trafik Environtment
Metro SSC Sub urban
Innefective
- False start
- Permanent signal
Partial dial
- Abandon
- Time out
Intraoffice
- Answered
- No answered
- Busy
Outgoing
- Answered
- No answered
- Busy
Incoming + Terminating
- Answered
- No answered
- Busy
Tandem
10
1
3
1
12
2
2
34
5
5
27
5
4
0
12
2
4
1
24
2
4
17
3
3
18
2
3
19
18
3
5
1
17
3
4
28
4
5
28
5
4
0
Standar komposisi berbagai jenis panggilan(dalam %) yang digunakan untuk perhitungan
kapasitas ppanggilan untuk prosesor sentral.
Standar ini tidak didasarkan dari kondisi terbaik atau terburuk,tetapi umum digunakan untuk
dimensioning awal jaringan untuk berbagai kasus lingkungan.
16
II.5 Distribusi Trafik
Distribusi trafik adalah sebaran panggilan yang dikategorikan umumnya atas wilayah
pelayanan, atau mungkin pada kondisi-kondisi khusus(misalnya: handoff,location
updating,dan sebagainya)yang menjadi titik perhatian dalam analisis.
Distribusi trafik akan bermanfaat dalam dimensioning kanal atau saluran yang diperlukan
antar sistem switching/sentral.
Karena perbedaan tipikal pembicaraan untuk tiap daerah,maka umumnya distribusi trafik
yang digunakan dalam perencanaan mengacu pada hasil pengukuran trafik pada masa-mas
sebelumnya,dan distribusi trafik untuk perencanaan adalah ekstrapolasi dari hasiil rekaman
pengukuran trafik yang sudah dilakukan.
Berikut ini merupakan contoh-contoh distribusi trafik pada trafik telekomunikasi.
II.5.1 Distribusi Binomial
Distribusi Binomial digunakan untuk menentukan dimensi final trunk groups antara
PABX atau remote switching unit (RSU) dengan sentral induknya.
Asumsi yang digunakan untuk kondisi ini ialah :
•random
•sumber trafik terbatas
•lost call held (LCH)
P = ∑−N
S−1 (S−1 ) !i ! (s−1−i )
a(1−a)❑
dimana:
P = Binomial loss probability
S = Jumlah sumber trafik
N= Jumlah trunk pada full-availability group
a = Traffic offered to group in Erlangs per source1) Distribusi Engset
Distribusi Engset digunakan untuk menentukan dimensi common equipment denganjumlah sumber yang terbatas, misalnya sentral rural kecil dan line concentrator.Asumsi yang digunakan untuk kondisi ini ialah :
a) Randomb) Sumber trafik terbatasc) Loss system
17
2) Distribusi Erlang
Disebut juga dengan distribusi steep atau distribusi hypoeksponensial atau distribusi poisson-
truncated.
3) Distribusi Eksponensial disebut juga dengan distribusi eksponensial
negatif.Distribusi jenis ini merupakan distribussi yang sangat penting dalam teori
trafik telekomunikasi.
P(T<t) = 1-e−t / tm
Dimana P(T<t) merupakan probabilitas nilai T yang terletak pada interval T yang
diharapkan(yaitu<t).Dan tm merupakan harga rata-rata dari semua kejadian.
Dibawah ini adalah contoh distribusi trafik di wilayah Amerika Serikat atau distribusi traffic
pada lingkungan di United States.
Application Traffic Type Distribution
Mobile Mobile to Land
Mobile to Mobile
Land to Mobile
65%
5%
30%
II.6 Teknik Switching
Teknik switching merupakan cara memperpendek jalur proses. Teknik ini memakai suatu indikator untuk mengantisipasi proses yang akan dilakukan selanjutnya. Dalam flowchart, switch berupa variabel yang diisi dengan dua kondisi yaitu : 0 dan 1.
melalui isi variabel tersebut dapat diketahui kondisi proses yang telah dilakukan. Sehingga
dapat dilakukan pengalihan proses tanpa melalui proses sebelumnya.
Beberapa konsideran dalam tekniik rekayasa sistem switching,baik pada lingkungan
komunikasi kabel maupun wireless adalah :
1.) Bahwa rekayasa,administrasi,maupun maintenance sitem switch selalu berbasis pada
beban trafik saat jam sibuk dan pada musim trafik tersibuk.
2.) Parameter serta komponen-komponen jam sibuk digunakan untuk melihat trend
kecenderungan,membuat proyeksi,mengeset kapasitas,serta menurunkan parameter-
parameter trafik pada kondisi mendatang.
3.) Delay kecepatan dial tone biasanya diukur kalau tes call tidak dapat menerima dial
tone selama 3 detik.
4.) Probabilitas blocking sisi terminating biasanya akan diukur jik aterminating tidak
dapat diselesaikan karena kekurangan jalur komunikasi yang tersedia.
18
5.) Trunk grup busy hour adalah durasi aktu dimana beban trunk grup maksimum.data
jam sibuk trynk grup digunakan memberikan jumlah trunk.
6.) Lima hari dari minggu yang memiliki beban trafik tersibuk disebut busiest week.
7.) Jam-jam dengan trafik tersibuk pada minggu tersibuk disebut Office busy hour.
8.) Tiga bulan,tapi tidak selalu dengan beban trafik tertinggi dan memiliki busy
hour,disebut sebagai busy season.
9.) Untuk mengestimasi dapat dipakai rumus berikut:
(O+T )call¿¿
=1.4-1.5
(O+ I )call¿¿
= 1.6-1.7
II.7 Blocking Formula
II.7.1 Rumus Erlang B
Penyusunan formula erlang B pada sistem hilang adalah berdasarkan beberapa asumsi
yaitu :
1. Jumlah sumber trafik tak terhingga(M=∞)
2. Kedatangan panggilan secara acak dengan rata-rata kedatangan(arrival time )=a
3. Memiliki holding time acak yang terdistribusi secara eksponensial negatif
dengan rata-rata Tm.
4. Jumlah server terbatas (N= finite) dengan operasi berkas sempurna(full
availability).
5. Dalam kondisi kesetimbangan statistik(statistical equilibrium).
6. Panggilan yang datang dan menemui kondisi kongesti akan ditolak dan hilang
dari sitem(panggilan tersebut dianggap tidak pernah menduduki sistem atau
holdingg time = 0).
Rumus erlang B :
An
A !
∑i=0
NA i
i !
II.7.2 Rumus Poisson
Penyusunan formula poisson pada sistem hilang adalah berdasarkan beberapa asumsi sebagai
berikut :
1. Jumlah sumber trafik tak terhingga (M=∞).
19
2. Kedatangan panggilan secara acak dengan rata-rata kedatangan (arrivall rate =
a(konstan).
3. Memiliki holding tim acak yang terdistribusi secara eksponensial negatif dengan rata-
rata Tm.
4. Jumlah server tak terhingga (N=∞) dengan operasi berkas sempurna(full availability).
5. Dalam kondisi kesetimbangan statistik(statistical equilibrium).
6. Karena M=N=∞,maka setiap panggilan yang datang selalu dapat dilayani.Hal ini
berarti sitem tidak akan pernah mengalami kongesti,namun demikian sangat perlu
untuk mengetahui distribusi jumlah panggilan yang serempak di dalam sistem.
Rumus Poisson
Pa = e−A∑i=N
∞A i
i !
Digunakan untuk sistem tunggu dengan delay tunggu adalah sebesar mean holding
time : A = Offered trafik
N = jumlah trunk
PB = probabilitas blocking
II.7.3 Rumus Erlang C
1. Jumlah sumber trafik tak terhingga(M=∞)
2. Kedatangan panggilan secara acak dengan rata-rata kedatangan(arrival
time )=a(konstan).
3. Memiliki holding time acak yang terdistribusi secara eksponensial negatif
dengan rata-rata Tm.
4. Jumlah server terbatas (N= finite) dengan operasi berkas sempurna(full
availability).
5. Dalam kondisi kesetimbangan statistik(statistical equilibrium).
6. Setiap panggilan yang datang dan menemui kondisi kongesti akan dipersilahkan
menunggu di ruang tunggu dimana kapasitas ruang tunggu(Nw) = ∞.
7. Input Poisson.
Rumus Erlang C
C[N,A] =
An
N !1− AN
∑i=0
N −1Ai
i !+ An
N !¿¿¿¿
20
II.7.4 Rumus Binomial
Penyusunan formula binomial,atau dikenal juga dengan formula bernoulli,pada sistem hilang
adalah berdasarkan beberapa asumsi yaitu :
1. Jumlah sumber trafik terbatas (M= finite).
2. Kedatangan panggilan secara smooth (PF<1) dengan konstanta(intensitas)kedatangan
panggilan λ.
3. Memiliki holdimg time acak yang terdistribusi secara eksponensial negatif dengan
rata-rata Tm.
4. Jumlah server terbatas (N= finite) dengan operasi berkas sempurna(full
availability,dimana N>M.
5. Dalam kondisi kesetimbangan statistik(statistical equilibrium).
6. Karena N>M,maka setiap panggilan yang datang selalu dapat dilayani.Hal ini berarti
tidak ada panggilan yang hilang atau ditolak(tidak terjadi kongesti).
7. Loss call dapat ditangani.
Rumus Binomial
PB =( S−DS
)s−1
.∑i=N
s−1
¿¿)(D
S−D)i
21
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Secara umum trafik didefinisikan sebagai perpindahan suatu benda dari suatu tempat
ke tempat lain. Dalam lingkungan telekomunikasi “benda” adalah berupa informasi-informasi
yang dikirim melalui media transmisi. Sehingga dari dua penjelasan tersebut trafik dapat
didefinisikan sebagai perpindahan informasi-informasi (pulsa, frekuensi, percakapan) dari
suatu tempat ke tempat lain melalui media telekomunikasi, dimana perpindahannya diukur
dengan waktu (lama pemakaian).
Trafik juga dapat diartikan sebagai pemakaian atau pendudukan terhadap suatu sistem
peralatan/saluran telekomunikasi yang diukur dengan waktu (berapa lama dan kapan) dan
juga terkait dengan apa ,darimana dan ke mana. Besaran dari suatu trafik telekomunikasi
diukur dengan satuan waktu dan nilai trafik dari suatu kanal adalah lamanya waktu
pendudukan pada kanal tersebut. Jenis trunking ada Block call cleared : bila kanal sibuk
panggilan akan diblok dan diformulasikan dengan formula Erlang B. Dan Block call
delayed: bila kanal sibuk, panggilan diantrikan sebelum diblok dan diformulasikan dengan
formula Erlang C.
22
DAFTAR PUSTAKA
Ali Hanafiah, ST. Rekayasa Trafik. (Diktat) Medan: Fakultas Teknik USU.
Ali Hanafiah, ST. Rekayasa Trafik. (Modul) Medan: Fakultas Teknik USU.
http://firmansyah2308.wordpress.com/tag/unjuk-kerja-jaringan
http://www.google.co.id/search?
q=dial+tone+delay+dan+probabilitas+layanan+tertolak+pada+unjuk+kerja+trafik&ie=utf-
8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:enUS:official&client=firefox-a
http://www.google.co.id/search?q=ABR+dan+ASR+pada+unjuk+kerja+trafik&ie=utf-
8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a
23