makalah kebudayaan batik indonesia

26
1 KEBUDAYAAN BATIK INDONESIA Oleh: (Avi Luthfiyani, Firlita Nurul Kh, Ken Utami, Megayani PS, Raditya RA) A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan sebagai ”kultur” dalam bahasa Indonesia. Definisi Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya tebentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan

Upload: firlita-nurul-kharisma

Post on 08-Dec-2014

8.838 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah kebudayaan batik indonesia

1

KEBUDAYAAN BATIK INDONESIA

Oleh:

(Avi Luthfiyani, Firlita Nurul Kh, Ken Utami, Megayani PS, Raditya RA)

A.Pendahuluan

1. Latar Belakang

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah,

yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-

hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa  inggris,

kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah

atau mengerjakan sebagai ”kultur” dalam bahasa Indonesia.

Definisi Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki

bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Budaya tebentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan

politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga

budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak

orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang

berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan

menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu

dipelajari.

Budaya juga dapat diartikan sebagai suatu pola hidup menyeluruh , budaya

bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan

prilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak

kegiatan sosial manusia. Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu

kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan

memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

Page 2: Makalah kebudayaan batik indonesia

2

Kebudayaan Indonesia bisa diartikan seluruh ciri khas suatu daerah yang

ada sebelum terbentuknya nasional indonesia, yang termasuk kebudayaan

Indonesia itu adalah seluruh kebudayaan lokal dari seluruh ragam suku-suku di

Indonesia.

2. Rumusan Masalah

Salah satu kebudayaan yang harus dilestarikan di Indonesia adalah batik.

Sejak Malaysia pernah mengklaim bahwa batik berasal dari Malaysia, barulah

bangsa Indonesia tersadar dari mimpinya bahwa batik harus segera dilestarikan

kembali keberadaannya. Dan sejak saat itu banyak motif batik bermunculan

kembali bahkan sudah menjadi tren kalau batik merupakan pakaian khas bangsa

Indonesia. Bahkan oleh UNESCO telah ditetapkan bahwa batik sebagai Warisan

Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi sejak 2 Oktober 2009.

Apa itu batik, mengapa batik harus dilestarikan dan bagaimana batik bisa

menjadi suatu kebudayaan yang ada di Indonesia akan dibahas satu persatu dalam

makalah ini.

3. Tujuan

Kamian makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang

kebudayaan, terutama tentang sejarah batik tradisional Indonesia, mengetahui

jenis-jenis batik berdasarkan gologannya masing-masing dan mengetahui cara

pembuatan batik tulis. Serta diharapkan agar warga indonesia mencintai dan

melestarikan kebudayaan batik. Sehingga batik yang ada diIndonesia terus

berkembang dan diakui keberadaannya di seluruh dunia.

Page 3: Makalah kebudayaan batik indonesia

3

B.Pembahasan

1. Pengertian Batik

Kerajinan batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman Majapahit dan

berkembang hingga kerajaan berikutnya. Meluasnya kesenian batik menjadi milik

rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau

awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah batik tulis sampai awal abad XX dan

batik cap dikenal baru setelah usai Perang Dunia I atau sekitar 1920. Kini batik

sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.

Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan kain. Selain itu batik bisa

mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan

menggunakan malam, teknik ini adalah salah satu bentuk seni kuno yang berguna

untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literature Internasional,

teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau

busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif

tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik,

teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait.

Batik juga termasuk jenis  kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah

menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-

perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam

membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik

adalah pekerjaan eksklusif bagi kaum perempuan. Semenjak industrialisasi dan

globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul,

dikenal sebagai “Batik Cap dan Batik Cetak”, yang memungkinkan masuknya

laki-laki ke dalam bidang ini. Pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir

yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega

Mendung”, dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim

Page 4: Makalah kebudayaan batik indonesia

4

bagi kaum lelaki. Sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik

tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun,

sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenal berasal dari batik keluarga

tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan

sampai saat ini, beberapa motif batik tradisonal hanya dipakai oleh keluarga

keraton Yogyakarta dan Surakarta.

2. Sejarah Batik indonesia

Sejarah batik yang tepat tidak dapat dipastikan tetapi artifak batik berusia

lebih 2000 tahun pernah ditemui. Dari manapun asalnya, hasil seni ini telah

menjadi warisan peradaban dunia. Jenis corak batik tradisional tergolong amat

banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-

masing daerah yang amat beragam. Khas budaya Bangsa Indonesia yang demikian

kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisional dengan

ciri kekhususannya sendiri.

Pemakaian batik dalam busana tradisi mempunyai sejarah yang lama

berlangsung dari zaman awal tamadun Melayu. Dipakai oleh semua golongan,

dari raja ke bangsawan sampai rakyat jelata, batik menzahirkan dirinya sebagai

seni asli yang praktikal dan popular. Dalam tradisi kamian kain cindai misalnya

disebut dalam banyak hikayat-hikayat silam. Batik menjadi hadiah perpisahan dan

perlambangan cinta dalam hikayat Malim Demam dan dijadikan tanda

penganugerahan derajat dalam Hikayat Hang Tua.  

3. Perkembangan Batik Di Indonesia

Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan

majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik

Page 5: Makalah kebudayaan batik indonesia

5

banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa

kerajaan Solo dan Yogyakarta.

Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang

menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dahulu.

Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk

pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari

pengikut raja yang tinggal di luar kraton, maka kesenian batik ini dibawah oleh

mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

Dalam perkembangannya, kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan

selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk

mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga

istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.

Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.

Sedangkan bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli

Indonesia yang dibuat sendiri antara lain : pohon mengkudu, soga, nila, dan bahan

sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.

Jadi kerajinan batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan

Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai

meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku

Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang

dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap

dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik

sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.  

4. Motif Batik Indonesia

Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing.

Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa

corak hanya boleh di pakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap

Page 6: Makalah kebudayaan batik indonesia

6

berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga para penjajah.

Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga

mempopulerkan corak phoenix. Batik tradisional tetap mempertahankan coraknya,

dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing

corak memiliki perlambangan masing-masing.

Corak dan motif batik Indonesia sendiri sangat banyak, ada yang merupakan

motif asli dari nenek moyang bangsa kita dan ada juga yang merupakan akulturasi

dengan bangsa lain.

1. Batik Kraton

Batik Kraton

awal mula dari semua

jenis batik yang

berkembang di

Indonesia. Motifnya 

mengandung makna

filosofi hidup. Batik-

batik ini dibuat oleh

para putri kraton dan

juga pembatik-pembatik ahli yang hidup di

lingkungan kraton. Pada dasarnya motifnya

terlarang untuk digunakan oleh orang “biasa”

seperti motif Parang Barong, Parang Rusak

termasuk Udan Liris, dan beberapa motif lainnya.

2. Batik Sudagaran

Motif larangan dari kalangan keraton merangsang seniman dari kaum

saudagar untuk menciptakan motif baru yang sesuai selera masyarakat saudagar.

Mereka juga mengubah motif larangan sehingga motif tersebut dapat dipakai

Page 7: Makalah kebudayaan batik indonesia

7

masyarakat umum. Desain batik Sudagaran umumnya terkesan “berani” dalam

pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam

atau satwa, maupun kombinasi warna yang

didominasi warna soga dan biru tua. Batik

Sudagaran menyajikan kualitas dalam proses

pengerjaan serta kerumitan dalam menyajikan

ragam hias yang baru. Pencipta batik Sudagaran

mengubah batik keraton dengan isen-isen yang

rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik)

sehingga tercipta batik yang amat indah.

3. Batik Petani

Batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan

ibu rumah tangga di rumah di kala tidak pergi ke

sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini

kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya turun

temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini

dikerjakan secara tidak profesional karena hanya

sebagai sambilan. Untuk pewarnaan pun diikutkan ke

saudagar.

4. Batik Belanda

Warga keturunan Belanda banyak yang tertarik

dengan batik Indonesia. Mereka membuat motif

sendiri yang disukai bangsa Eropa. Motifnya berupa

bunga-bunga Eropa, seperti tulip dan motif tokoh-

tokoh cerita dongeng terkenal di sana.

5.      Batik Cina/Pecinan

Page 8: Makalah kebudayaan batik indonesia

8

Batik

Cina

merupakan

akulturasi

budaya antara

perantau dari

Cina dengan

budaya lokal

Indonesia. Ciri

khas batik ini

warnanya

variatif dan cerah, dalam satu kain menampilkan

banyak warna. Motifnya banyak mengandung unsur

budaya Cina seperti motif burung hong (merak) dan

naga. Pola batiknya lebih rumit dan halus.

6.      Batik Jawa Hokokai

Pada masa penjajahan Jepang di pesisir Utara Jawa lahir ragam batik tulis

yang disebut batik Hokokai. Motif dominan adalah bunga seperti bunga sakura

dan krisan. Hampir semua batik Jawa Hokokai memakai latar belakang (isen-isen)

yang sangat detail seperti motif parang dan kawung di bagian tengah dan

tepiannya masih diisi lagi, misalnya motif bunga padi.

5. Upaya Melestarikan Batik

Dari segi pendidikan

Kami menyarankan kepada pemerintah melalui Depdiknas untuk

mewajibkan mata pelajaran membatik kepada siswa SMK di daerah-

daerah sentra utama pengrajin batik, yaitu Yogyakarta, Solo, dan

Page 9: Makalah kebudayaan batik indonesia

9

Semarang (Joglosemar), dan Pekalongan. Manfaat yang diperoleh dari

aktivitas ini antara lain adalah siswa SMK secara langsung ikut terlibat

dalam proses pembuatan hingga akhinya menjadi produk final (batik),

sekaligus terjadi proses penanaman pelestarian batik pada generasi muda

SMK Indonesia. Selain itu, keuntungan lain yang diperoleh para siswa

adalah mereka dapat menambah uang saku untuk membiayai pendidikan

mereka, atau untuk memenuhi kebutuhan mereka lainnya. Agar hasil

produk batik yang dibuat oleh para siswa menjadi bagus dan bernilai

komersial, Depdiknas setempat dapat merekrut tenaga pengajar lokal yang

memiliki keahlian tinggi dalam membatik, misalnya, pembatik lokal di

satu sisi. Di sisi lain, untuk tenaga pengajar formal, hal ini dapat diperoleh

dari para lulusan minimal setingkat D3 yang mendalami seni dan kriya

pada aras universitas. Dampak jangka panjang dari kegitan ini adalah

selain kesinambungan produksi batik terjaga kontinuitasnya, juga dia

menjadi salah satu sektor penghasil tenaga kerja terampil (pembatik) untuk

para siswa SMK. Harapannya setelah para siswa lulus, bagi mereka yang

tidak mampu melanjutkan ke level universitas, mereka dapat menjadi

pembatik yang terampil tanpa harus mereka menjalani pendidikan dan

keterampilan yang lebih tinggi.

Jika dikaitkan dengan usaha pengembangan, pencintaan dan pelestarian

batik pada generasi muda sekarang dan mendatang, kegiatan ini sangat

mengena pada mereka. Penyebabnya adalah mereka telah dilibatkan dalam

proses produksi hingga menjadi produk akhir berupa kain batik. Aktivitas

tersebut tentunya sangat membekas mendalam untuk mereka karena

mereka menjalani proses antara teori dan praktek yang berjalan

bersamaan. Serupa dengan kegiatan ini, misalnya, untuk wilayah Sumatera

Utara, Depdiknas setempat dapat menerapkan konsep yang sama untuk

produksi kain Ulos, yaitu salah satu kain khas yang dibuat oleh suku

Batak. Untuk daerah-daerah lainnya di Indonesia, konsep tersebut juga

Page 10: Makalah kebudayaan batik indonesia

10

dapat diterapkan untuk para siswa SMK.

Dari segi ekonomi

Setelah berlangsung proses produksi, maka unsur pemasaran memegang

peranan penting dalam upaya menjual produk batik ke konsumen. Menurut

kami, kita perlu membuat suatu slogan (tagline) yang membuat para

konsumen (dari muda hingga tua) untuk selalu mengingat dan lebih

tertarik menggunakan batik. Slogan itu, misalnya, “Batik is Indonesia.”

Dipilih dalam bahasa Inggris karena dia adalah bahasa terbanyak yang

digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia, dan orang Indonesia sendiri

pun secara garis besar mudah memahami slogan ini.

Adapun ide pembuatan slogan ini diilhami oleh perusahaan Coca-Cola

yang sukses mengkampanyekan produknya ke seluruh dunia melalui

slogan : Always Coca-Cola. Slogan ini singkat, tetapi dia memiliki efek

kuat di benak konsumen. Hal yang sama diharapkan juga terwujud melalui

slogan : “Batik is Indonesia.” Selain slogan ini ingin meraih simpati

konsumen seluas mungkin, dia juga mengingatkan kepada semua orang

baik dalam negeri maupun luar negeri. Bagi orang dalam negeri

(Indonesia), slogan ini memberikan efek untuk membuat kita tahu dan

lebih mencintai produk buatan sendiri, sedangkan bagi orang luar negeri,

mereka akan tahu bahwa batik berasal dari Indonesia (suku bangsa Jawa,

khususnya), dan bukan dari negara lain yang mengklaim dirinya sebagai

pencipta batik. Alasan terakhir ini menjadi sangat penting karena pada era

globalisasi sekarang dan mendatang, masalah asal-usul produk sangatlah

penting karena dia menyangkut isu Hak atas Kekayaan Intelektual (HakI).

Tentunya, kita tidak ingin hasil karya asli bangsa kita diakui melalui hak

paten oleh negara lain. Oleh karena itu, kita harus mengupayakan program

yang baik, ringkas, sederhana, murah dan terukur kepastian ongkosnya

(transparan) serta cepat dalam pembuatan hak paten batik di Dirjen HakI.

Sayangnya hingga sekarang, kita cukup sering mendengar bahwa biaya

Page 11: Makalah kebudayaan batik indonesia

11

untuk pengurusan hak paten tidaklah murah, sehingga hal itu memberatkan

pengaju hak paten yang terutama kebanyakan adalah pengusaha UMKM

seperti pengrajin batik. Oleh karena itu, kami mengusulkan agar Dirjen

HakI dapat melakukan langkah terobosan sehubungan dengan

permasalahan ini. Terobosan itu, misalnya, dibuat adanya mekanisme

pengangsuran (kredit) dari Dirjen HakI untuk para pengaju hak paten

produk batik, sehingga hal itu akan menimbulkan kesan seolah-olah biaya

hak paten suatu produk (batik) menjadi lebih murah.

Selain paparan di atas, pemasaran juga berhubungan erat dengan produksi

dan sasaran pengguna (konsumen) dari suatu produk. Bila dipilah, produk

batik itu dapat digolongkan untuk konsumen berpendapatan rendah,

menengah, dan tinggi. Oleh karena itu, semua upaya produksi,

pengembangan, pencintaan, dan pelestarian produk batik haruslah

dilakukan dengan menyasar pada ketiga kelompok konsumen tersebut.

Untuk kelompok pertama dan ke dua, bisa jadi terbanyak konsumennya

adalah anak-anak muda yang belum memiliki penghasilan sendiri, tetapi

mereka sangat memperhatikan tampilan warna, model, dan harga jual.

Oleh karena itu, untuk konsumen pada kedua kategori ini, produk yang

dihasilkan haruslah memperhatikan unsur model, warna, dan harga jual.

Menurut kami, di dunia nyata, langkah yang ditempuh Batik Danar Hadi,

misalnya, adalah sudah cukup baik. Dikatakan cukup baik, karena

perusahaan ini menjual produknya untuk sasaran konsumen berpendapatan

rendah, menengah, dan tinggi yang mana masing-masing produk batik

untuk ketiga kelompok konsumen tersebut adalah berkualitas baik.

Indikatornya antara lain adalah warna batik untuk produknya tidak cepat

luntur/pudar, mengikuti tren anak muda yang dinamis, yang mana

kelompok ini menginginkan warna-warna cerah dan potongan/model batik

yang segar/menarik, serta harga jual yang terjangkau (kompetitif). Khusus

untuk konsumen berpendapatan tinggi, kelompok ini umumnya

Page 12: Makalah kebudayaan batik indonesia

12

menginginkan produk batik tulis tangan yang tidak diproduksi secara

masif. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan untuk konsumen ini

adalah menjaga kepercayaan mereka akan kualitas yang tinggi untuk setiap

batik tulis yang dihasilkan oleh pembatik (perusahaan yang berusaha di

bidang batik). Selain itu, untuk mendapatkan lebih luas lagi para

konsumen di segmen ini, perusahaan batik dapat melakukan pameran atau

workshop di dalam dan luar negeri.

Untuk pangsa pasar konsumen berpendapatan rendah dan menengah,

strategi pemasaran yang dapat dilakukan, misalnya, adalah penjualan batik

melalui distro-distro, melalui koperasi mahasiswa (Kopma), koperasi-

koperasi sekolah, pasar-pasar tradisional, dan pasar-pasar modern dengan

memperhatikan unsur model, warna-warna yang cerah dan berani, serta

harga jual yang kompetitif, dan disertai dengan mutu batik yang baik.

Dari segi lingkungan hidup

Di era sekarang dan mendatang, isu lingkungan hidup menjadi krusial.

Apa kaitannya antara lingkungan hidup dengan batik? Kami beranggapan

hubungan antara keduanya erat.

Dalam proses membatik, dia terkadang memerlukan campuran kimia

warna tertentu untuk dapat menghasilkan produk akhir (batik). Selama

proses membatik itu, faktor bahan-bahan yang digunakan dalam membatik

seperti warna, haruslah bahan-bahan yang aman bagi manusia, dan tidak

membahayakan lingkungan hidup. Untuk yang terakhir, kita harus

memastikan adanya sistem pengelolaan limbah yang ramah lingkungan

hidup bagi perusahaan-perusahaan batik skala menengah dan besar.

Adapun untuk perusahaan skala kecil, edukasi kepada para pengusaha atau

pembatik mengenai bahan-bahan yang aman untuk diproduksi dalam

pembuatan batik perlu dilakukan. Akan lebih baik lagi, bila mereka ini

tetap menggunakan bahan-bahan alami dalam membatik sehingga resiko

Page 13: Makalah kebudayaan batik indonesia

13

pencemaran lingkungan hidup menjadi lebih kecil. Bila kita dapat

menjalankan dengan baik semua proses ini, kita memperoleh manfaat

darinya seperti berkesinambungannya proses produksi batik yang aman

terhadap lingkungan hidup, dan menaikkan citra batik Indonesia di

hadapan orang luar negeri. Alasan yang terakhir ini karena pada umumnya

orang-orang asing (dari Eropa terutama), mereka sangat peduli terhadap

suatu produk yang dihasilkan dari proses yang aman /ramah terhadap

lingkungan hidup. Berdasarkan kedua alasan ini, kita harus peduli untuk

mewujudkan produk batik Indonesia yang aman terhadap lingkungan

hidup (batik is a green product).

Berdasarkan paparan sebelumnya. Secara singkat, telah dibahas dari segi

pendidikan, ekonomi, dan lingkungan hidup. Kami berkeyakinan bahwa

bila ketiga segi atau unsur di atas dilakukan secara bersamaan dan tetap

oleh kita semua, maka upaya kita untuk lebih mencintai, mengembangkan,

dan melestarikan batik sebagai warisan budaya Indonesia akan berhasil di

dalam negeri, dan dia juga akan berdampak positif pada citra batik

Indonesia di mata orang-orang non-Indonesia (asing), baik dalam jangka

pendek maupun panjang.

 

Page 14: Makalah kebudayaan batik indonesia

14

C.Penutup

1.Simpulan

Kesimpulan yang bisa kita ambil dari banyak kasus klaim kebudayaan

Indonesia dan penghargaan dari UNESCO adalah bahwa bangsa yang dihargai

adalah bangsa yang memelihara budayanya, bukan sebagai yang menciptakan

pertama kalinya.

Akhirnya dunia mengakui batik merupakan salah satu warisan umat manusia

yang dihasilkan oleh bangsa Indonesia. Pengakuan serta penghargaan itu akan

disampaikan secara resmi oleh United Nations Educational, Scientific, and

Culture Organization (UNESCO). Pengakuan dilakukan pada 28 September 2009

dan penghargaan resmi pada hari ini (2 Oktober) di Abu Dhabi.

Pengakuan UNESCO itu diberikan terutama karena penilaian terhadap

keragaman motif batik yang penuh makna filosofi mendalam. Penghargaan itu

juga diberikan karena pemerintah dan rakyat Indonesia juga dinilai telah

Page 15: Makalah kebudayaan batik indonesia

15

melakukan berbagai langkah nyata untuk melindungi dan melestarikan warisan

budaya itu secara turun-menurun.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap Batik Indonesia, Presiden SBY meminta

kepada seluruh warga negara Indonesia untuk memulai memakai batik pada hari

ini. Semoga ini menjadi awal yang baik, untuk selalu nguri-uri kebudayaan

Indonesia. Tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik.

Setelah proses pengakuan ini apa yang harus dilakukan oleh masyarakat dan

bangsa Indonesia selaku pemilik sah batik? Apakah akan membiarkannya begitu

saja? Ada banyak cara yang bisa kita lakukan sekaligus mempromosikan batik

secara continue, dengan memakai batik sebagai busana kita sehari-hari.

Disamping untuk menghidupkan industri batik secara tidak langsung, kita ikut

menjaga kebudayaan Indonesia.

2. Saran

Agar warna batik berbahan sutra dan serat tidak cepat pudar, awet dan tetap

tampak indah. Mencuci kain batik dengan menggunakan shampo rambut.

Sebelumnya, larutkan dulu shampo hingga tak ada lagi bagian yang mengental.

Setelah itu baru kain batik dicelupkan.

Anda juga bisa menggunakan sabun pencuci khusus untuk kain batik yang

dijual di pasaran. Pada saat mencuci batik jangan digosok. Jangan pakai deterjen.

Kalau batik tidak kotor cukup dicuci dengan air hangat. Sedangkan, kalau kotor,

misalnya terkena noda makanan, bisa dihilangkan dengan sabun mandi atau bila

kotor sekali, seperti terkena buangan knalpot, noda bisa dihilangkan dengan kulit

jeruk dengan mengusapkan sabun atau kulit jeruk pada bagian yang kotor.

Sebaiknya Anda juga tidak menjemur kain batik di bawah sinar matahari

langsung (tempat teduh). Kain batik jangan dicuci dengan menggunakan mesin

cuci. Tak perlu memeras kain batik sebelum menjemurnya. Namun, pada saat

Page 16: Makalah kebudayaan batik indonesia

16

menjemur, bagian tepi kain agak ditarik pelan-pelan supaya serat yang terlipat

kembali seperti semula.

Sebaiknya hindari penyeterikaan. Kalaupun terlalu kusut, semprotkan air di

atas kain kemudian letakkan sebuah alas kain di bagian atas batik itu baru

diseterika. Jadi, yang diseterika adalah kain lain yang ditaruh di atas kain batik.

Disarankan untuk menyimpan batik dalam plastik agar tidak dimakan ngengat.

Jangan diberi kapur barus, karena zat padat ini terlalu keras sehingga bisa merusak

batik. Sebaiknya, almari tempat menyimpan batik diberi merica yang dibungkus

dengan tisu untuk mengusir ngengat. Alternatif lain menggunakan akar wangi

yang sebelumnya dicelup dulu ke dalam air panas, kemudian dijemur, lalu dicelup

sekali lagi ke dalam air panas dan dijemur. Setelah akar wangi kering, baru

digunakan.

Anda sebaiknya juga tidak menyemprotkan parfum atau minyak wangi

langsung ke kain atau pakaian berbahan batik sutera berpewarna alami.

Bila Anda ingin memberi pewangi dan pelembut kain pada batik tulis, jangan

disemprotkan langsung pada kainnya. Sebelumnya, tuttupi dulu kain dengan

koran, baru semprotkan cairan pewangi dan pelembut kain.

Page 17: Makalah kebudayaan batik indonesia

17

DAFTAR PUSTAKA

 Mulyana, Deddy. 2006. Komunikasi Antarbudaya: Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Bandung: Remaja Rosdakarya.

 Wilson, Edward O. 1998. Consilience: The Unity of Knowledge. New York: ISBN 978-0-679-76867-8.

Sumber Pendukung:   www.wikipedia.com  www.google.com  www.yahoo.com

Page 18: Makalah kebudayaan batik indonesia

18