makalah katarak

Upload: nining-hariady

Post on 11-Oct-2015

775 views

Category:

Documents


102 download

TRANSCRIPT

  • 5/21/2018 Makalah Katarak

    1/12

    Makalah Keperawatan Dewasa II (KMB II)Kelompok 2

    1

    Dosein pembimbing :

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.

    LATAR BELAKANG

    Katarak merupakan faktor penyebab kebutaan yang persentasinya paling besar terjadi di

    Indonesia. Banyak alasan dari masyarakat sehinga tidak bisa melakukan operasi katarak.

    Banyak faktor penyebab yang menjadi alasan masyarakat yang engan melakukan operasi

    baik faktor ekonomi maupun sosial budaya.

    Banyak juga kekurang fahaman atau kurang mengerti pasien tentang proses terjadinya

    penyakit katarak. Maka bersama dengan di buatnya makalah ini semoga dapat menambah

    wawasan dan pengetahuan pembaca tentang penatalaksanaan pasien dengan katarak.

    B. RUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan latar belakang tersebut maka yang menjadi rumusan masalah dari makalah

    ini adalah bagaimanakah gambaran klinis serta penatalaksaan medis pada kasus katarak

    C. TUJUAN

    Agar para pembaca atau perawat khususnya dapat mengetahui gambaran secara klinis

    mengenai katarak, serta bagaimana penatalaksanaan asuhan keperawatan pada kasus-

    kasus tersebut.

  • 5/21/2018 Makalah Katarak

    2/12

    Makalah Keperawatan Dewasa II (KMB II)Kelompok 2

    2

    Dosein pembimbing :

    BAB II

    ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN KATARAK

    A.

    PENGERTIAN

    Katarak adalah istilah kedokteran untuk setiap keadaan kekeruh an yang terjadi pada lensa

    mata yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan lensa), denaturasi protein lensa

    atau dapat juga akibat dari kedua-duanya. Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan

    progresif. Katarak menyebabkan penderita tidak bisa melihat dengan jelas karena dengan

    lensa yang keruh cahaya sulit mencapai retina dan akan menghasilkan bayangan yang

    kabur pada retina. Jumlah dan bentuk kekeruhan pada setiap lensa mata dapat bervariasi.

    B.

    KLASIFIKASI

    Katarak dapat diklasifikasikan menjadi :

    1) katarak Kongenital: Katarak yang sudah terlihat pada usia di bawah 1 tahun

    2) Katarak Juvenil : katarak yang terjadi sesudah usia 1 tahun

    3) Katarak Senil: katarak setelah usia 50 tahun

    4) Katarak Trauma: Katarak yang terjadi akibat trauma pada lensa mata

    C.

    ETIOLOGI

    Sebagian besar katarak terjadi karena proses degeneratif atau bertambahnya usia

    seseorang. Usia rata-rata terjadinya katarak adalah pada umur 60 tahun keatas. Akan

    tetapi, katarak dapat pula terjadi pada bayi karena sang ibu terinfeksi virus pada saat hamil

    muda.

    Penyebab katarak lainnya meliputi : Faktor keturunan.

    Cacat bawaan sejak lahir.

    Masalah kesehatan, misalnya diabetes.

    Penggunaan obat tertentu, khususnya steroid.

    gangguan metabolisme seperti DM (Diabetus Melitus)

    gangguan pertumbuhan,

  • 5/21/2018 Makalah Katarak

    3/12

    Makalah Keperawatan Dewasa II (KMB II)Kelompok 2

    3

    Dosein pembimbing :

    Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup lama.

    Rokok dan Alkohol

    Operasi mata sebelumnya.

    Trauma (kecelakaan) pada mata.

    Faktor-faktor lainya yang belum diketahui.

    D. PATOFISIOLOGI

    Lensa mata mengandung tiga komponen anatomis: nucleus, korteks dan kapsul. Nukleus

    mengalami perubahan warna coklat kekuningan seiring dengan bertambahnya usia.

    Disekitar opasitas terdapat densitas seperti duri dianterior dan posterior nukleus. Opasitas

    pada kapsul posterior merupakan bentuk katarak yang paling bermakna. Perubahan fisik

    dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya transparansi. Salah satu teorimenyebutkan terputusnya protein lensa normal terjadi disertai infulks air kedalam lensa

    proses ini mematahkan serabut lensa yang tegang dan mengganggu transmisi sinar. Teori

    lain mengatakan bahwa suatu enzim mempunyai peranan dalam melindungi lensa dari

    degenerasi. Jumlah enzim akan menurun dengan bertambahnya usia dan tidak ada padakebanyakan pasien menderita katarak.

    Perubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya transparasi. Perubahan

    pada serabut halus multipel (zunula) yang memanjangdari badan silier sekitar daerah di

    luar lensa, misalnya, dapat menyebabkan penglihatan mengalami distorsi. Perubahan kimia

    dalam protein lensa dapat menyebabkan kogulasi, sehingga mengabutkan pandangan

    dengan menghambat jalannya cahaya ke retina. Salah satu teori menyebutkan terputusnyaprotein lensa normal terjadi disertai influks air ke dalam lensa. Proses ini mematahkan

    serabut lensa yang tegang dan mengganggu transmisi sinar. Teori lain mengatakan bahwa

    suatu enzim mempunyai peran dalam melindungi lensa dari degenerasi. Jumlah enzim

    akan menurun denga bertambahnya usia dan tidak ada pada kebanyakan pasien yangmenderita katarak.

    Katarak biasanya terjadi bilateral, namun mempunyai kecepatan yang berbeda. Dapat

    disebabkan oleh kejadian trauma maupun sistemis, seperti diabetes, namun sebenarnya

    merupakan konsekwensi dari proses penuaan yang normal. Kebanyakan katarak

    berkembang secara kronik dan matang ketika orang memasuki dekadeke tujuh. Katarak

    dapat bersifat kongenital dan harus diidentifikasi awal, karena bila tidak terdiagnosa dapatmenyebabkan ambliopia dan kehilangan penglihatan permanen. Faktor yang paling sering

    yang berperan dalam terjadinya katarak meliputi radiasi sinar ultraviolet B, obat-obatan,

    alkohol, merokok, diabetes, dan asupan vitamin antioksidan yang kurang dalam jangka

    waktu lama.

  • 5/21/2018 Makalah Katarak

    4/12

    Makalah Keperawatan Dewasa II (KMB II)Kelompok 2

    4

    Dosein pembimbing :

    E.

    PENYIMPANGAN KDM

    PenuaanTrauma

    Disertai terjadinya infulks air

    kedalam lensa

    Terputusnya protein lensa

    normal

    Katarak

    Hilangnya

    transparansi

    Perubahan fisik dan

    kimia dalam lensa

    Nukleus mengalami

    perubahan warna

    (cokelat kekuningan)

    Mematahkan serabut

    lensa yang tegang

    Menggangu

    transmisi sinar Terpapar radia

    sinar UV

    Perubahan status

    kesehatan

    Kurang

    pengetahuan

    Kurang

    informasi

    Kerusakan fungsi

    sensori

    Gangguan presepsi

    sensori perseptual

    penglihatan

    Gangguan

    penerimaan sensori

    Resiko tinggi

    cedera

    Defisit

    perawatan diri

    Gangguan

    penglihata

  • 5/21/2018 Makalah Katarak

    5/12

    Makalah Keperawatan Dewasa II (KMB II)Kelompok 2

    5

    Dosein pembimbing :

    F.

    MANIFESTASI KLINIK

    Biasanya gejala berupa keluhan penurunan tajam pengelihatan secara progresif (seperti rabun

    jauh memburuk secara progresif). Pengelihatan seakan-akan melihat asap dan pupil mata seakanakan bertambah putih. Pada akhirnya apabila katarak telah matang pupil akan tampak benar-

    benar putih ,sehingga refleks cahaya pada mata menja di negatif (-).

    Bila Katarak dibiarkan maka akan mengganggu penglihatan dan akan dapat menimbulkan

    komplikasi berupa Glaukoma dan Uveitis.

    Gejala umum gangguan katarak meliputi :

    Penglihatan tidak jelas, seperti terdapat kabut menghalangi objek.

    Peka terhadap sinar atau cahaya.

    Dapat melihat dobel pada satu mata.

    Memerlukan pencahayaan yang terang untuk dapat membaca.

    Lensa mata berubah menjadi buram seperti kaca susu.

    G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

    1)

    Kartu mata snellen /mesin telebinokuler : mungkin terganggu dengan kerusakan kornea, lensa,

    akueus/vitreus humor, kesalahan refraksi, penyakit sistem saraf, penglihatan ke retina.

    2)

    Lapang Penglihatan : penurunan mungkin karena massa tumor, karotis, glukoma.

    3)

    Pengukuran Tonografi : TIO (12 25 mmHg)

    4) Pengukuran Gonioskopi membedakan sudut terbuka dari sudut tertutup glukoma.

    5)

    Tes Provokatif : menentukan adanya/ tipe glaukoma

    6)

    Oftalmoskopi : mengkaji struktur internal okuler, atrofi lempeng optik, papiledema,

    perdarahan.

    7) Darah lengkap, LED : menunjukkan anemi sistemik / infeksi.

    8)

    EKG, kolesterol serum, lipid

    9)

    Tes toleransi glukosa : kotrol DM

    H.

    PENGOBATAN

  • 5/21/2018 Makalah Katarak

    6/12

    Makalah Keperawatan Dewasa II (KMB II)Kelompok 2

    6

    Dosein pembimbing :

    Satu-satunya adalah dengan cara pembedahan ,yaitu lensa yang telah keruh diangkat dan

    sekaligus ditanam lensa intraokuler sehingga pasca operasi tidak perlu lagi memakai kaca

    mata khusus (kaca mata aphakia). Setelah operasi harus dijaga jangan sampai terjadi

    infeksi.

    Pembedahan dilakukan bila tajam penglihatan sudah menurun sedemikian rupa sehingga

    mengganggu pekerjaan sehari-hari atau bila telah menimbulkan penyulit seperi glaukoma

    dan uveitis.

    Teknik yang umum dilakukan adalah ekstraksi katarak ekstrakapsular, dimana isi lensa

    dikeluarkan melalui pemecahan atau perobekan kapsul lensa anterior sehingga korteks

    dan nukleus lensa dapat dikeluarkan melalui robekan tersebut. Namun dengan tekhnik ini

    dapat timbul penyulit katarak sekunder. Dengan tekhnik ekstraksi katarak intrakapsuler

    tidak terjadi katarak sekunder karenaseluruh lensa bersama kapsul dikeluarkan, dapatdilakukan pada yang matur dan zonula zinn telah rapuh, namun tidak boleh dilakukan pada

    pasien berusia kurang dari 40 tahun, katarak imatur, yang masih memiliki zonula zinn.

    Dapat pula dilakukan tekhnik ekstrakapsuler dengan fakoemulsifikasi yaitu fragmentasi

    nukleus lensa dengan gelombang ultrasonik, sehingga hanya diperlukan insisi kecil, dimana

    komplikasi pasca operasi lebih sedikit dan rehabilitasi penglihatan pasien meningkat.

    I.

    KOMPLIKASI

    Ambliopia sensori, penyulit yg terjadi berupa : visus tdk akan mencapai 5/5

    Komplikasi yang terjadi : nistagmus dan strabismus.

    J.

    PENCEGAHAN

    Disarankan agar banyak mengkonsumsi buah-buahan yang banyak mengandung vit.C ,vit.A dan

    vit E.

    K. ASUHAN KEPERAWATAN

  • 5/21/2018 Makalah Katarak

    7/12

    Makalah Keperawatan Dewasa II (KMB II)Kelompok 2

    7

    Dosein pembimbing :

    a.

    Pengkajian

    a) Aktivitas/Istrahat

    Gejala:Perubahan aktivitas biasanya/hobi sehubungan dengan gangguan penglihatan

    b) Neurosensori

    Gejala:

    Gangguan penglihatan (kabur/tak jelas), sinar terang menyebabkan silau dengan kehilangan

    bertahap penglihatan perifer, kesulitan memfokuskan kerja dengan dekat/merasa di ruang

    gelap. Perubahan pengobatan tidak memperbaiki penglihatan.

    Tanda:

    Tampak kecoklatan /putih susu pada pupil. Peningkatan air mata.

    c) Nyeri/Kenyamanan

    Gejala:

    Ketidaknyamanan ringan/mata berair

    d) Pembelajaran/Pengajaran

    Gejala:

    Riwayat keluarga diabetes, gangguan sistem vaskuler. Riwayat stres, alergi, gangguan

    vasomotor (contoh: peningkatan tekanan vena), ketidakseimbangan endokrin, diabetes.

    Terpajan pada radiasi, steroid/toksisitas fenotiazin.

    e) Pertimbangan rencana pemulangan:

    DRG menunjukkan rerata lamanya dirawat: 4,2 hari (biasanya dilakukan sebagai prosedur

    pasien rawat jalan).Memerlukan bantuan dengan transportasi, penyediaan makanan, perawatan/pemeliharaan

    rumah.

    f) Prioritas Keperawatan

    - Mencegah penyimpangan penglihatan lanjut.

    - meningkatkan adaptasi terhadap perubahan/penurunan ketajaman penglihatan.

    - mencegah komplikasi.

    - memberikan informasi tentang proses penyakit/prognosis dan kebutuhan pengobatan.

    g) Tujuan Pemulangan

    - penglihatan dipertahankan pada tingkat sebaik mungkin.

    -

    pasien mengatasi situasi dengan tindakan positif.- komplikasi dicegah/minimal.

    - proses penyakit/prognosis dan program terapi dipahami.

    b. Diagnosa keperawatan

  • 5/21/2018 Makalah Katarak

    8/12

    Makalah Keperawatan Dewasa II (KMB II)Kelompok 2

    8

    Dosein pembimbing :

    1)

    Gangguan presepsi sensori perseptual penglihatan berhubungan dengan gangguan

    penerimaan sensori

    2) Difisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan penglihatan

    3)

    Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi

    4)

    Resiko tinggi cedera ditandai dengan kerusakan fungsi sensori

    c.

    Intervensi

    Gangguan presepsi sensori perseptual penglihatan berhubungan dengan gangguan

    penerimaan sensori

    Tujuan :

    setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 24 jam pasien dapat meningkatkan

    ketajaman penglihatan dalam batas situasi individu, mengenal gangguan penerimaan

    sensori/status organ indear

    Kriteria hasil :

    - mengenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap perubahan

    Mengidentifikasi/memperbaiki potensial bahaya dalam lingkungan

    Rencana tindakan/intervensi

    1)

    Tentukan ketajama penglihatan kemudian catat apakah satu atau dua mata terlibat.

    Observasi tanda-tanda disorientasi

    Rasional :

    penemuan dan penangganan awal komplikasi dapat menggurangi resiko kerusakan

    lebih lanjut

    2) Orientasikan pasien terhadap lingkungan

    Rasional :

    Mengurangi resiko cedera

    3)

    Pendekatan dari sisi yang tidak dioperasi, bicara dengan menyentuh

    Rasional :Agar pasien dapat melihat dan merasakan serta menerima kehadiran perawat

    4)

    Ingatkan pasien menggunakan kacamata katarak yang tujuannya membesarkan kurang

    lebih 25%, penglihatan perifer hilang dan buta titik mungkin ada

    Rasional :

    Memudahkan penglihatan pasien dan mencegah resiko cedera

  • 5/21/2018 Makalah Katarak

    9/12

    Makalah Keperawatan Dewasa II (KMB II)Kelompok 2

    9

    Dosein pembimbing :

    5)

    Letakan barang yang dibutuhkan/posis bel pemanggil dalam jangkauan/posis yang

    tidak dioperasi

    Rasional :

    Memudahkan pasien dalam menjangkau barang/bel pemanggil dan menggurangi resiko

    cedera

    Difisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan penglihatan

    Tujuan :

    setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 24 jam pasien mampu memenuhi

    kebutuhan perawatan diri

    Kriteria hasil :

    - pasien dapat beraktifitas sesuai dengan kemampuannyaRencana tindakan/intervensi

    1)

    Beri instruksi kepada pasien atau orang terdekat mengenai tanda atau gejala

    komplikasi yang harus dilaporkan segera kepada dokter

    Rasional :

    Penemuan dan penanganan awal komplikasi dapat mengurangi resiko kerusakan lebih

    lanjut

    2)

    Berikan instruksi lisan dan tulisan untuk pasien dan orang yang berarti mengenai

    teknik yang benar memberikan obat

    Rasional :

    Pemakaian teknik yang benar akan mengurangi resiko infeksi dan cedera mata

    3)

    Bantu pasien dalam melakukan mobilitas fisik (Perawatan diri)

    Rasional :

    agar personal hygiene pasien dapat terlaksana dan mengurangi resiko cedera

    4)

    Evaluasi perlunya bantuan setelah pemulangan

    Rasional :

    Menentukan intervensi lanjutan yang akan di anjurkan setelah pemulangan

    5)

    Anujrkan keluarga atau orang terdekat pasien untuk selalu membantu pasien dalam

    mobilitas fisik setelah pulang kerumah

    Rasional :agar pemenuhan personal hygiene terlaksana dengan baik

    Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi

  • 5/21/2018 Makalah Katarak

    10/12

    Makalah Keperawatan Dewasa II (KMB II)Kelompok 2

    10

    Dosein pembimbing :

    Tujuan :

    setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 24 jam pasien dapat menunjukan

    pemahaman tentang kondisi, proses penyakit dan pengobatan.

    Kriteria hasil :

    - melakukan dengan prosedur benar dan menjelaskan alasan tindakanRencana tindakan/intervensi

    1) Kaji tingkat kemampuan dan pemahaman pasien mengenai masalah yang dihadapi

    Rasional :

    Pengkajian awal menentukan intervensi yang tepat bagi pasien dan keluarga atau orang

    tedekat pasien (misal : kemampuan dalam memahami bahasa, pengetahuan pasien)

    2) Pantau informasi tentang kondisi individu, prognosis, tipe prosedur, lensa

    Rasional :

    Penemuan dan penanganan awal komplikasi dapat menggurangi resiko kerusakanlebuh lanjut

    3)

    Anjurka pasien menghindari membaca, berkedip, mengangkat berat, mengejan saat

    defekasi, membongkok pada panggul dll

    Rasional :

    Aktivitas-aktivitas tersebut dapat meningkatkan tekanan intra okuler

    4) Identifikasi tanda/gejala memerlukan upaya evaluasi medis, misal : nyeri tiba-tiba

    Rasional :

    Menentukan intervensi lajutan apabila terjadi komplikasi lain

    5)

    Anjurkan pasien tidur terlentang

    Rasional :

    Tidur terlentang dapat membantu kondisi mata agar lebih nyaman

    6)

    Berikan informasi kepada pasien dan keluarga pasien atau orang terdekat mengenai

    penyakit yang dialami

    Rasional :

    Pemahaman pasien dan keluarga atau orang terdekat yang baik dapat menambah

    pengetahuan dan pemahaman mengenai proses penyakit.

    Resiko tinggi cedera ditandai dengan kerusakan fungsi sensori

    Tujuan :

    setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 24 jam tidak terjadi resiko cedera

    Kriteria hasil :

  • 5/21/2018 Makalah Katarak

    11/12

    Makalah Keperawatan Dewasa II (KMB II)Kelompok 2

    11

    Dosein pembimbing :

    - menunjukan perubahan prilaku, pola hidup untuk menurunkan faktor resiko dan untuk

    melindungi diri cedera

    - Mengubah lingkungan sesuai dengan indikasi untuk meningkatkan keamanan

    Rencana tindakan/intervensi

    1)

    Kaji tingkat kemampuan pasien dalam penglihatan (pemeriksaan lapang pandang)Rasional :

    Pengkajian tingkat kemampuan pasien dalam penglihatan menentukan intervensi yang

    tepat bagi pasien untuk menhindari terjadinya resiko cedera

    2)

    Informasikan kepada pasien tentang pengenalan lingkungan

    Rasional :

    Pengenalan pasien tentang lingkungan sekitar dapat membantu pasien dalam

    beraktivitas

    3)

    Anjurkan keluarga pasien untuk selalu membantu pasien dalam beraktivitas

    Rasional :Mengurangi resiko cedera

    4)

    Letakan barang-barang yang dibutuhkan dekat dengan pasien

    Rasional :

    Mempermudah pasien dalam menjangkau barang yang dibutuhkan dan mencegah

    terjadinya cedera

    5) Anjurkan kepada keluarga pasien untuk memberikan pengenalan lingkungan sekitar

    setelah pulang

    Rasional :

    Pasien yang minta pulang paksa atau yang belum memiliki dana untuk operasi

    hendaknya dianjurkan kepada keluarga mengajarkan pasien untuk mengenali

    lingkunggan sekitas agar menggurangi resiko cedera.

    d.

    Evaluasi

    Pasien dapat beraktivitas sesuai kemampuannya

    Tidak tejadinya cedera

    Kebutuhan perawatan diri dapat terpenuhi

  • 5/21/2018 Makalah Katarak

    12/12

    Makalah Keperawatan Dewasa II (KMB II)Kelompok 2

    12

    Dosein pembimbing :

    BAB IV

    DAFTAR PUSTAKA

    Doenges, Marilyan E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Alih bahasa: I Made Kariasa.

    Jakarta . EGC

    Long, C Barbara. 1996.Perawatan Medikal Bedah : 2.Bandung. Yayasan Ikatan Alumni

    Pendidikan Keperawatan Pajajaran

    Margaret R. Thorpe. Perawatan Mata. Yogyakarta . Yayasan Essentia Medica

    Nettina, Sandra M. 2001. Pedoman Praktik Keperawatan. Alih bahasa : Setiawan Sari.Jakarta. EGC

    Sidarta Ilyas. 2001. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta. FKUI

    Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth.

    Alih bahasa : Agung Waluyo. Jakarta. EGC