katarak isi

30
Estherina A.B. (406102036) KATARAK BAB I PENDAHULUAN Mata merupakan bagian tubuh yang rawan dengan penyakit dan kerusakan. Banyak diantara kita yang merasakan penyakit pada matanya, seperti rabun dekat, rabun jauh, rabun senja, katarak, dll. Mengenai masalah katarak, sekarang ini penderita katarak semakin bertambah pesat termasuk di Indonesia. Penyakit katarak banyak terjadi di negara-negara tropis seperti Indonesia. Hal ini berkaitan dengan factor penyebab katarak, yakni sinar ultraviolet yang berasal dari sinar matahari. Sebagian besar katarak terjadi karena proses degenerative atau bertambahnya usia seseorang. Katarak kebanyakan muncul pada usia lanjut. Data statistic menunjukkan bahwa lebih dari 90% orang berusia di atas 65 tahun menderita katarak. Walaupun sebenarnya dapat diatasi, katarak merupakan penyebab utama kebutaan di dunia. Sayangnya, seorang penderita katarak mungkin tidak menyadari telah mengalami gangguan katarak. Katarak terjadi secara perlahan-lahan sehingga penglihatan penderita terganggu secara berangsur, karena umumnya katarak tumbuh sangat lambat dan tidak mempengaruhi daya penglihatan sejak awal. Daya Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Rumah Sakit Sumber Waras Page 1 Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 12 Maret 2012 – 14 April 2012

Upload: arif

Post on 15-Jan-2016

52 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

katarak

TRANSCRIPT

Page 1: Katarak Isi

Estherina A.B. (406102036) KATARAK

BAB I

PENDAHULUAN

Mata merupakan bagian tubuh yang rawan dengan penyakit dan kerusakan. Banyak

diantara kita yang merasakan penyakit pada matanya, seperti rabun dekat, rabun jauh, rabun

senja, katarak, dll. Mengenai masalah katarak, sekarang ini penderita katarak semakin

bertambah pesat termasuk di Indonesia.

Penyakit katarak banyak terjadi di negara-negara tropis seperti Indonesia. Hal ini

berkaitan dengan factor penyebab katarak, yakni sinar ultraviolet yang berasal dari sinar

matahari.

Sebagian besar katarak terjadi karena proses degenerative atau bertambahnya usia

seseorang. Katarak kebanyakan muncul pada usia lanjut. Data statistic menunjukkan bahwa

lebih dari 90% orang berusia di atas 65 tahun menderita katarak. Walaupun sebenarnya dapat

diatasi, katarak merupakan penyebab utama kebutaan di dunia.

Sayangnya, seorang penderita katarak mungkin tidak menyadari telah mengalami

gangguan katarak. Katarak terjadi secara perlahan-lahan sehingga penglihatan penderita

terganggu secara berangsur, karena umumnya katarak tumbuh sangat lambat dan tidak

mempengaruhi daya penglihatan sejak awal. Daya penglihatan baru terpengaruh setelah

katarak berkembang sekitar 3-5 tahun. Karena itu penderita katarak biasanya menyadari

penyakitnya setelah memasuki stadium akhir.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Rumah Sakit Sumber Waras Page 1Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 12 Maret 2012 – 14 April 2012

Page 2: Katarak Isi

Estherina A.B. (406102036) KATARAK

BAB II

KATARAK

II.A Definisi

Katarak berasal dari Yunani (Katarrhakies), Inggris (Cataract), dan Latin (Cataracta)

yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti

tertutup air terjun akibat lensa yang keruh.

Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi

(penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa terjadi akibat kedua-duanya.

Katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut yaitu

diatas 50 tahun.

II.B Anatomi Lensa

Lensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskular, tak berwarna, dan transparan.

Tebalnya sekitar 4 mm dan diameternya 9 mm. Di belakang iris, lensa digantung oleh zonula

zinn yang menghubungkannya dengan korpus siliare. Di sebelah anterior lensa terdapat

humor aqueous dan disebelah posterior terdapat vitreus. Kapsul lensa adalah suatu membrane

semipermiabel yang dapat dilewati air dan elektrolit. Di sebelah depan terdapat selapis epitel

subkapsular. Nucleus lensa lebih keras daripada korteksnya. Sesuai dengan bertambahnya

usia, serat-serat lamellar subepitel terus diproduksi, sehingga lensa lama-kelamaan menjadi

kurang elastic. Lensa terdiri dari 65% air, 35% protein, dan sedikit sekali mineral.

Kandungan kalium lebih tinggi di lensa daripada di kebanyakan jaringan lain. Asam askorbat

dan glutation terdapat dalam bentuk teroksidasi maupun tereduksi. Tidak ada serat nyeri,

pembuluh darah ataupun saraf di lensa.

1. Kapsul

Kapsul lensa merupakan membran dasar yang elastis dan transparan tersusun

dari kolagen tipe IV yang berasal dari sel-sel epitel lensa. Kapsul ini

mengandung isi lensa serta mempertahankan bentuk lensa pada saat

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Rumah Sakit Sumber Waras Page 2Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 12 Maret 2012 – 14 April 2012

Page 3: Katarak Isi

Estherina A.B. (406102036) KATARAK

akomodasi. Bagin paling tebal kapsul berada di bagian anterior dan posterior

zona preekuator, dan bagian paling tipis berada di bagian tengah kutub

posterior.

2. Serat Zonula

Lensa terfiksasi pada serat zonula yang berasal dari badan siliar. Serat zonula

tersebut menempel dan menyatu dengan lensa pada bagian anterior dan

posterior dari kapsul lensa.

3. Epitel Lensa

Tepat dibelakang kapsul anterior lensa terdapat satu lapis sel-sel epitel. Sel-sel

epitel ini dapat melakukan aktivitas seperti yang dilakukan sel-sel lainnya,

seperti sintesis DNA, RNA, protein dan lipid. Sel-sel tersebut juga dapat

membentuk ATP untuk memenuhi kebutuhan energi lensa. Sel-sel epitel yang

baru terbentuk akan menuju equator lalu berdiferensiasi menjadi serat lensa.

4. Nukleus dan korteks

Sel-sel berubah menjadi serat, lalu serat baru akan terbentuk dan akan

menekan serat-serat lama untuk berkumpul di bagian tengah lensa. Serat-serat

yang baru akan membentuk korteks dari lensa

II.C Fisiologi Lensa

Fungsi utama lensa adalah memfokuskan berkas cahaya ke retina. Untuk

memfokuskan cahaya yang datang dari jauh, otot-otot siliaris relaksasi, menegangkan serat

zonula dan memperkecil diameter anteroposterior lensa sampai ukurannya yang terkecil, daya

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Rumah Sakit Sumber Waras Page 3Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 12 Maret 2012 – 14 April 2012

Page 4: Katarak Isi

Estherina A.B. (406102036) KATARAK

refraksi lensa diperkecil sehingga berkas cahaya paralel atau terfokus ke retina. Untuk

memfokuskan cahaya dari benda dekat, otot siliaris berkontraksi sehingga tegangan zonula

berkurang. Kapsul lensa yang elastik kemudian mempengaruhi lensa menjadi lebih sferis

diiringi oleh peningkatan daya biasnya. Kerjasama fisiologik tersebut antara korpus siliaris,

zonula, dan lensa untuk memfokuskan benda dekat ke retina dikenal sebagai akomodasi.

Seiring dengan pertambahan usia, kemampuan refraksi lensa perlahan-lahan berkurang.

Selain itu juga terdapat fungsi refraksi, yang mana sebagai bagian optik bola mata untuk

memfokuskan sinar ke bintik kuning, lensa menyumbang +18.0- Dioptri.

II.D Etiologi dan Patofisiologi

Penyebab terjadinya katarak senilis hingga saat ini belum diketahui secara

pasti. Patofisiologi di balik terjadinya katarak senilis amat kompleks dan belum

sepenuhnya dimengerti. Namun ada beberapa kemungkinan di antaranya terkait usia

lensa mata yang membuat berat dan ketebalannya bertambah, sementara kekuatannya

menurun. Kerusakan lensa pada katarak senilis juga dikaitkan dengan kerusakan

oksidatif yang progresif. Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan produk

oksidasi seperti oxidized glutathione dan penurunan antioksidan (vitamin) dan enzim

superoksidase. Teori stres oksidatif pada katarak disebut kataraktogenesis.

Lensa mengandung tiga komponen anatomis.  Pada zona sentral terdapat

nukleus, di perifer ada korteks, dan yang mengelilingi keduanya adalah kapsula

anterior dan posterior.  Dengan bertambahnya usia, nukleus mengalami perubahan

warna menjadi coklat kekuningan .  Di sekitar opasitas terdapat densitas seperti duri

di anterior dan poterior nukleus.  Opasitaspada kapsul poterior merupakan bentuk

aktarak yang paling bermakna seperti kristal salju.

Perubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya transparansi. 

Perubahan dalam serabut halus multipel (zonula) yang memaenjang dari badan silier

ke sekitar daerah di luar lensa.  Perubahan kimia dalam protein lensa dapat

menyebabkan koagulasi, sehingga mengabutkan pandangan dengan menghambat

jalannya cahaya ke retina.  Salah satu teori menyebutkan terputusnya protein lensa

normal disertai influks air ke dalam lensa. Proses ini mematahkan serabut lensa yang

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Rumah Sakit Sumber Waras Page 4Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 12 Maret 2012 – 14 April 2012

Page 5: Katarak Isi

Estherina A.B. (406102036) KATARAK

tegang dan mengganggu transmisi sinar.  Teori lain mengatakan bahwa suatu enzim

mempunyai peran dalam melindungi lensa dari degenerasi.  Jumlah enzim akan

menurun dengan bertambahnya usia dan tidak ada pada kebanyakan pasien yang

menderita katarak.

II.E Klasifikasi

Katarak secara umum dapat dikelompokkan berdasarkan :

Morfologi

Maturitas

Age of onset

II.E.1 Morfologi

Katarak Capsular

o Anterior Capsular

Congenital : terdapat membrane di depan pupil yang persisten

sehingga menjadi keruh.

Acquired : pseudoexfoliation syndromes, chlorpromazine, yang

disertai dengan sinekia posterior akibat uveitis.

o Posterior Capsular

Congenital : persistent hyaloids membrane. Adanya hubungan

antara kapsul posterior dengan retina yang seharusnya menghilang

saat lahir

Katarak Subcapsular

o Posterior Subcapsular

Komplikasi : Diabetes Melitus, myotonic dysthropy,

steroids, irradiation.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Rumah Sakit Sumber Waras Page 5Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 12 Maret 2012 – 14 April 2012

Page 6: Katarak Isi

Estherina A.B. (406102036) KATARAK

Age related

o Anterior Subcapsular

o Acute angel closure glaucoma (glaucoma fleckens), amiodarone

toxicity, myotics (polikarpin terlalu lama), Wilson’s disease

Nuclear Katarak

Pada katarak nuklear terjadi sklerosis pada nukleus lensa dan menjadikan

nukleus lensa menjadi berwarna kuning dan opak. Katarak ini lokasinya pada bagian

tengah lensa atau nukleus. Nukleus cenderung menjadi gelap dan keras ( sklerosis ),

berubah menjadi kuning sampai coklat. Progresivitasnya lambat. Bentuk ini

merupakan bentuk yang paling banyak terjadi. Pandangan jauh lebih dipengaruhi

daripada pandangan dekat ( pandangan baca ), bahkan pandangan baca dapat menjadi

lebih baik ( miopisasi )

Cortical Katarak

Pada katarak kortikal terjadi perubahan komposisi ion dari korteks lensa serta

komposisi air dari serat-serat pembentuk lensa. Katarak menyerang pada lapisan yang

mengelilingi nukleus atau korteks. Biasanya mulai timbul usia 40-60 tahun dan

progresivitasnya lambat, tetapi lebih cepat daripada katarak nuclear.

Lamellar Katarak

Kelainan congenital yang melibatkan lamella atau zona nuclear.

Sutural Katarak

Biasanya congenital, tidak mengganggu, dan penurunan visus tidak signifikan.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Rumah Sakit Sumber Waras Page 6Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 12 Maret 2012 – 14 April 2012

Page 7: Katarak Isi

Estherina A.B. (406102036) KATARAK

II.E.2 Maturitas

Katarak Imatur

Kekeruhan hanya mengenai sebagian lensa. Pada katarak imatur akan dapat

bertambah volume lensa akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan lensa yang

degeneratif

Katarak Matur

Kekeruhannya telah mengenai seluruh lensa. Kekeruhan ini bisa terjadi akibat

deposisi ion Ca yang menyeluruh. Bila katarak imatur atau intumesen tidak

dikeluarkan maka cairan lensa akan keluar,sehingga lensa kembali pada ukuran yang

normal. Akan terjadi kekeruhan seluruhlensa yang bila lama akan mengakibatkan

kalsifikasi lensa

Katarak Insipiens

Kekeruhan dimulai dari tepi equator menuju korteks anterior dan posterior ( katarak

kortikal ). Vakuol mulai terlihat di dalam korteks. Pada katarak subcapsular posterior,

kekeruhan mulai terlihat di anterior subcapsular posterior, celah terbentuk antara serat

lensa dan korteks yang berisi jaringan degeneratif pada katarak insipiens. Bentuk ini

kadang-kadang menetap untuk waktu yang lama.

Katarak Intumescent

Katarak yang terjadi akibat lensa yang menarik air sehingga menjadi cembung.

Masuknya air ke dalam celah lensa mengakibatkan lensa menjadi bengkak dan besar

yang akan mendorong iris sehingga bilik mata menjadi dangkal dibanding dengan

keadaan normal. Pencembungan lensa ini akan dapat memberikan penyulit glaukoma.

Katarak intumesen biasanya terjadi pada katarak yang berjalan cepat

danmengakibatkan mipopia lentikular. Pada keadaan ini dapat terjadi hidrasi korteks

hingga lensa akan mencembung dan daya biasnya akan bertambah, yang memberikan

miopisasi. Pada pemeriksaan slitlamp terlihat vakuol pada lensa disertai peregangan

jarak lamel serat lensa.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Rumah Sakit Sumber Waras Page 7Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 12 Maret 2012 – 14 April 2012

Page 8: Katarak Isi

Estherina A.B. (406102036) KATARAK

Katarak Hipermatur

Protein-protein di bagian korteks lensa telah mencair . Cairan ini bisa keluar dari

kapsul yang utuh, meninggalkan lensa yang mengkerut dengan kapsul yang keriput.

Katarak jenis ini sebenarnya berbahaya karena dapat menyebabkan inflamasi

sehingga menyebabkan uveitis.

Katarak Morgagni

Kelanjutan dari katarak hipermatur dimana korteks benar-benar telah mencair,

sehingga nucleus seolah-olah tenggelam dala masa kortex. Nucleus biasa lebih

dibawah sehingga saat kortex mencair nucleus tampak tenggelam. Capsul sudah

berkerut.

Tabel Perbedaan Stadium Katarak

Insipien Imatur Matur Hipermatur

Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif

Cairan lensa Normal Bertambah

(air masuk)

Normal Berkurang

(air keluar)

Iris Normal Terdorong Normal Tremulans

Bilik mata

depan

Normal Dangkal Normal Dalam

Sudut bilik

mata

Normal Sempit Normal Terbuka

Shadow test - + - Pseudops

Penyulit - Glaukoma - Uveitis +

Glaukoma

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Rumah Sakit Sumber Waras Page 8Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 12 Maret 2012 – 14 April 2012

Page 9: Katarak Isi

Estherina A.B. (406102036) KATARAK

II.E.3 Age Of Onset

Katarak Congenital

Beberapa bayi ada juga yang lahir dengan katarak, tetapi orang tua kurang

memperhatikan dan baru terlihat ketika usianya sudah 3 bulan. Semakin lambat

dioperasi prognosis semakin buruk. Jika dapat melihat biasanya ambliopia dan tidak

maksimum. Katarak kongenital sebaiknya dioperasi sebelum usia 2 bulan

Katarak Infantile

Merupakan kelanjutan dari katarak kongenital di mana usia penderita di bawah 1

tahun

Katarak Juvenile

Terjadi pada usai di bawah 9 tahun dan biasanya kelanjutan dari katarak kongenital

Katarak Pre-Senile

Terjadi pada usia lebih dari 9 tahun, dan sebelum usia 50 tahun.

Katarak Senile

Terjadi pada usia lebih dari 50 tahun. Kebanyakan katarak yang kita jumpai adalah

jenis ini akibat proses degenerative.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Rumah Sakit Sumber Waras Page 9Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 12 Maret 2012 – 14 April 2012

Page 10: Katarak Isi

Estherina A.B. (406102036) KATARAK

II.F Gejala Klinik

Seorang pasien dengan katarak senilis biasanya datang dengan riwayat kemunduran

secara progesif dan gangguan dari penglihatan. Penyimpangan penglihatan bervariasi,

tergantung pada jenis dari katarak ketika pasien datang.

a. Penurunan visus, merupakan keluhan yang paling sering dikeluhkan pasien

dengan katarak senilis.

b. Silau, Keluhan ini termasuk seluruh spectrum dari penurunan sensitivitas kontras

terhadap cahaya terang lingkungan atau silau pada siang hari hingga silau ketika

mendekat ke lampu pada malam hari.

c. Perubahan miopik, Progesifitas katarak sering meningkatkan kekuatan dioptrik

lensa yang menimbulkan myopia derajat sedang hingga berat. Sebagai akibatnya,

pasien presbiop melaporkan peningkatan penglihatan dekat mereka dan kurang

membutuhkan kaca mata baca, keadaan ini disebut dengan second sight. Secara

khas, perubahan miopik dan second sight tidak terlihat pada katarak subkortikal

posterior atau anterior.

d. Diplopia monocular. Kadang-kadang, perubahan nuclear yang terkonsentrasi pada

bagian dalam lapisan lensa, menghasilkan area refraktil pada bagian tengah dari

lensa, yang sering memberikan gambaran terbaik pada reflek merah dengan

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Rumah Sakit Sumber Waras Page 10Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 12 Maret 2012 – 14 April 2012

Page 11: Katarak Isi

Estherina A.B. (406102036) KATARAK

retinoskopi atau ophtalmoskopi langsung. Fenomena seperti ini menimbulkan

diplopia monocular yang tidak dapat dikoreksi dengan kacamata, prisma, atau

lensa kontak

e. Penglihatan seakan-akan melihat asap/kabut dan lensa mata tampak berwarna

keputihan

f. Ukuran kacamata sering berubah

g. Penurunan sensitifitas warna

h. Melihat halo disekitar lampu atau cahaya

i. Mata tenang, tidak merah, dan tidak nyeri

II.G Diagnosa

Diagnosa katarak senilis dibuat berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan laboratorium preoperasi dilakukan untuk mendeteksi adanya penyakit-

penyakit yang menyertai, contohnya: Diabetes Mellitus, Hipertensi, dan cardiac

anomalies. Penyakit seperti Diabetes Mellitus dapat menyebabkan perdarahan

perioperatif sehingga perlu dideteksi secara dini dan bisa dikontrol sebelum operasi

(Ocampo,2009).

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Rumah Sakit Sumber Waras Page 11Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 12 Maret 2012 – 14 April 2012

Page 12: Katarak Isi

Estherina A.B. (406102036) KATARAK

Pada pasien katarak sebaiknya dilakukan pemeriksaan visus untuk mengetahui

kemampuan melihat pasien. Visus pasien dengan katarak subcapsuler posterior dapat

membaik dengan dilatasi pupil. Pemeriksaan adneksa okuler dan struktur intraokuler

dapat memberikan petunjuk terhadap penyakit pasien dan prognosis penglihatannya.

Pemeriksaan yang sangat penting yaitu test pembelokan sinar yang dapat mendeteksi

pupil Marcus Gunn dan defek pupil aferen relatif yang mengindikasikan lesi saraf

optik.

Pemeriksaan slit lamp tidak hanya difokuskan untuk evaluasi opasitas lensa

tetapi dapat juga struktur okuler lain, misalnya konjungtiva, kornea, iris, bilik mata

depan. Ketebalan kornea harus diperiksa dengan hati-hati, gambaran lensa harus

dicatat dengan teliti sebelum dan sesudah pemberian dilator pupil, posisi lensa dan

intergritas dari serat zonular juga dapat diperiksa sebab subluksasi lensa dapat

mengidentifikasi adanya trauma mata sebelumnya, kelainan metabolik, atau katarak

hipermatur. Kemudian lakukan pemeriksaan shadow test untuk menentukan stadium

pada katarak senilis. Selain itu, pemeriksaan ofthalmoskopi direk dan indirek dalam

evaluasi dari intergritas bagian belakang harus dinilai. Masalah pada saraf optik dan

retina dapat menilai gangguan penglihatan.

Pemeriksaan shadow test untuk melihat seberapa luas kekeruhan yang terjadi

pada lensa dan pemeriksaan red reflex juga penting dilakukan untuk mendiagnosis

katarak.

II.H Penatalaksanaan

Katarak hanya dapat diatasi melalui prosedur operasi. Akan tetapi jika gejala

katarak tidak mengganggu, tindakan operasi tidak diperlukan. Kadang kala cukup

dengan mengganti kacamata. Sejauh ini tidak ada obat-obatan yang dapat

menjernihkan lensa yang keruh.

Penatalaksanaan definitif untuk katarak senilis adalah ekstraksi lensa. Lebih

dari bertahuntahun, tehnik bedah yang bervariasi sudah berkembang dari metode yang

kuno hingga tehnik hari ini phacoemulsifikasi. Hampir bersamaan dengan evolusi

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Rumah Sakit Sumber Waras Page 12Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 12 Maret 2012 – 14 April 2012

Page 13: Katarak Isi

Estherina A.B. (406102036) KATARAK

IOL yang digunakan, yang bervariasi dengan lokasi, material, dan bahan implantasi.

Bergantung pada integritas kapsul lensa posterior, ada 2 tipe bedah lensa yaitu intra

capsuler cataract ekstraksi (ICCE) dan ekstra capsuler cataract ekstraksi (ECCE).

Berikut ini akan dideskripsikan secara umum tentang tiga prosedur operasi pada

ekstraksi katarak yang sering digunakan yaitu ICCE, ECCE, dan phacoemulsifikasi.

1. Intra Capsular Cataract Extraction ( ICCE)

Tindakan pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul.

Seluruh lensa dibekukan di dalam kapsulnya dengan cryophake dan depindahkan

dari mata melalui incisi korneal superior yang lebar. Sekarang metode ini hanya

dilakukan hanya pada keadaan lensa subluksatio dan dislokasi. Pada ICCE tidak

akan terjadi katarak sekunder dan merupakan tindakan pembedahan yang sangat

lama populer.ICCE tidak boleh dilakukan atau kontraindikasi pada pasien berusia

kurang dari 40 tahun yang masih mempunyai ligamen hialoidea kapsular. Penyulit

yang dapat terjadi pada pembedahan ini astigmatisme, glukoma, uveitis,

endoftalmitis, dan perdarahan.

2. Extra Capsular Cataract Extraction ( ECCE )

Tindakan pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan pengeluaran isi lensa

dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga massa lensa dan

kortek lensa dapat keluar melalui robekan. Pembedahan ini dilakukan pada pasien

katarak muda, pasien dengan kelainan endotel, implantasi lensa intra ocular

posterior, perencanaan implantasi sekunder lensa intra ocular, kemungkinan akan

dilakukan bedah glukoma, mata dengan prediposisi untuk terjadinya prolaps

badan kaca, mata sebelahnya telah mengalami prolap badan kaca, ada riwayat

mengalami ablasi retina, mata dengan sitoid macular edema, pasca bedah ablasi,

untuk mencegah penyulit pada saat melakukan pembedahan katarak seperti

prolaps badan kaca. Penyulit yang dapat timbul pada pembedahan ini yaitu dapat

terjadinya katarak sekunder.

3. Phacoemulsification

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Rumah Sakit Sumber Waras Page 13Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 12 Maret 2012 – 14 April 2012

Page 14: Katarak Isi

Estherina A.B. (406102036) KATARAK

Phakoemulsifikasi (phaco) maksudnya membongkar dan memindahkan kristal

lensa. Pada tehnik ini diperlukan irisan yang sangat kecil (sekitar 2-3mm) di

kornea. Getaran ultrasonic akan digunakan untuk menghancurkan katarak,

selanjutnya mesin PHACO akan menyedot massa katarak yang telah hancur

sampai bersih. Sebuah lensa Intra Okular yang dapat dilipat dimasukkan melalui

irisan tersebut. Karena incisi yang kecil maka tidak diperlukan jahitan, akan pulih

dengan sendirinya, yang memungkinkan pasien dapat dengan cepat kembali

melakukan aktivitas sehari-hari.Tehnik ini bermanfaat pada katarak kongenital,

traumatik, dan kebanyakan katarak senilis. Tehnik ini kurang efektif pada katarak

senilis padat, dan keuntungan incisi limbus yang kecil agak kurang kalau akan

dimasukkan lensa intraokuler, meskipun sekarang lebih sering digunakan lensa

intra okular fleksibel yang dapat dimasukkan melalui incisi kecil seperti itu.

4. SICS

Teknik operasi Small Incision Cataract Surgery (SICS) yang merupakan teknik

pembedahan kecil.teknik ini dipandang lebih menguntungkan karena lebih cepat

sembuh dan murah.

5. YAG Laser

Melubangi kapsul posterior sehingga terdapat lubang. Prosedur ini kerjanya cepat

dan tidak sakit. Indikasi: Opasifikasi kapsul posterior pada katarak sekunder,

Perifer Iridotomy pada penderita glaukoma sudut tertutup akut, pan retinal

photocoagulation pada penderita diabetic retinopathy.

Apabila lensa mata penderita katarak telah diangkat maka penderita memerlukan

lensa pengganti untuk memfokuskan penglihatannya dengan cara sebagai berikut:

a. Kacamata afakia yang tebal lensanya

b. Lensa kontak Lensa intra okular, yaitu lensa permanen yang ditanamkan di

dalam mata pada saat pembedahan untuk mengganti lensa mata asli yang telah

diangkat.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Rumah Sakit Sumber Waras Page 14Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 12 Maret 2012 – 14 April 2012

Page 15: Katarak Isi

Estherina A.B. (406102036) KATARAK

Kekuatan implan lensa intraokuler yang akan digunakan dalam operasi

dihitung sebelumnya dengan mengukur panjang mata secara ultrasonik dan

kelengkungan kornea.

Pasca operasi, pasien diberikan tetes mata steroid dan antibiotik jangka

pendek. Kacamata baru dapat diresepkan setelah beberapa minggu, ketika bekas

insisi telah sembuh. Rehabilitasi visual dan peresepan kacamata baru dapat

dilakukan lebih cepat dengan metode phacoemulsification. Karena pasien tidak

dapat berakomodasi maka pasien membutuhkan kacamata untuk pekerjaan jarak

dekat meski tidak dibutuhkan kacamata untuk jarak jauh. Saat ini digunakan lensa

intraokuler multifokal, lensa intraokuler yang dapat berakomodasi sedang dalam

tahap pengembangan.

II.I Perawatan Pasca Bedah

Jika digunakan teknik insisi kecil, maka penyembuhan pasca operasi biasanya

lebih pendek. Pasien dapat bebas rawat jalan pada hari itu juga, tetapi dianjurkan

untuk bergerak dengan hati-hati dan menghindari peregangan atau mengangkat

benda berat selama sekitar satu bulan, olahraga berat jangan dilakukan selama 2

bulan. Matanya dapat dibalut selama beberapa hari pertama pasca operasi atau jika

nyaman, balutan dapat dibuang pada hari pertama pasca operasi dan matanya

dilindungi pakai kacamata atau dengan pelindung seharian. Kacamata sementara

dapat digunakan beberapa hari setelah operasi, tetapi biasanya pasien dapat melihat

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Rumah Sakit Sumber Waras Page 15Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 12 Maret 2012 – 14 April 2012

Page 16: Katarak Isi

Estherina A.B. (406102036) KATARAK

dengan baik melui lensa intraokuler sambil menantikan kacamata permanen

( Biasanya 6-8 minggu setelah operasi ).

Selain itu juga akan diberikan obat untuk :

o Mengurangi rasa sakit, karena operasi mata adalah tindakan yang

menyayat maka diperlukan obat untuk mengurangi rasa sakit yang

mungkin timbul beberapa jam setelah hilangnya kerja bius yang digunakan

saat pembedahan.

o Antibiotik mencegah infeksi, pemberian antibiotik masih dianggap rutin

dan perlu diberikan atas dasar kemungkinan terjadinya infeksi karena

kebersihan yang tidak sempurna.

o Obat tetes mata steroid. Obat yang mengandung steroid ini berguna untuk

mengurangi reaksi radang akibat tindakan bedah.

o Obat tetes yang mengandung antibiotik untuk mencegah infeksi pasca

bedah.

Hal yang boleh dilakukan antara lain :

Memakai dan meneteskan obat seperti yang dianjurkan

Melakukan pekerjaan yang tidak berat

Bila memakai sepatu jangan membungkuk tetapi dengan mengangkat kaki

keatas.

Yang tidak boleh dilakukan antara lain :

Jangan menggosok mata

Jangan menggendong yang berat

Jangan membaca yang berlebihan dari biasanya

Jangan mengedan keras sewaktu buang air besar

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Rumah Sakit Sumber Waras Page 16Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 12 Maret 2012 – 14 April 2012

Page 17: Katarak Isi

Estherina A.B. (406102036) KATARAK

Jangan berbaring ke sisi mata yang baru dibedah

II.J Komplikasi

1. Komplikasi Intra Operative

Cornea oedem, sehingga pasien tetap tidak dapat melihat walaupun operasi

katarak berjalan dengan baik

Rupturnya capsul posterior

Vitreous prolapsed and loss

Hyphaema

Expulsive haemorrhage

Dislokasi nucleus masuk ke vitreus

2. Komplikasi Awal Post Operative

Oedem kornea

Jahitan yang tidak sempurna mengakibatkan prolaps iris

Bilik mata depan dangkal

Hyphaema

Hypotonic

Glaucoma

De-centered or displaced IOL

Endophtalmitis

3. Komplikasi Lanjut Post Operative

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Rumah Sakit Sumber Waras Page 17Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 12 Maret 2012 – 14 April 2012

Page 18: Katarak Isi

Estherina A.B. (406102036) KATARAK

Kekeruhan capsul posterior karena pada saat operasi kapsul ini ditinggalkan

sehingga mengakibatkan katarak sekunder

Cystoids macular oedem

Vitreus touch syndrome

Vitreus wick syndrome

Uveitis, glaucoma, dan hyphaema syndrome

Bollous keratophaty

Suture-related problems : astigmatisma, akibat jahitan terlalu banyak, dan

kerapatan yang berbeda dari masing-masing jahitan

II.K Prognosis

Apabila pada proses pematangan katarak dilakukan penanganan yang tepat

sehingga tidak menimbulkan komplikasi serta dilakukan tindakan pembedahan pada

saat yang tepat maka prognosis pada katarak senilis umumnya baik.

II.L Pencegahan

Katarak senilis tidak dapat dicegah karena penyebab terjadinya katarak senilis

ialah oleh karena faktor usia, namun dapat dilakukan pencegahan terhadap hal-hal

yang memperberat katarak seperti mengontrol penyakit metabolik, mencegah paparan

langsung terhadap sinar ultraviolet dengan menggunakan kacamata gelap, dan

sebagainya. Pemberian intake antioksidan seperti vitamin A, C, dan E secara teori

bermanfaat (Wikipedia,2010).

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Rumah Sakit Sumber Waras Page 18Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 12 Maret 2012 – 14 April 2012

Page 19: Katarak Isi

Estherina A.B. (406102036) KATARAK

BAB III

KESIMPULAN

Katarak senilis adalah semua kekeruhan pada lensa yang terdapat pada usia lanjut

yaitu usia diatas 50 tahun.

Penyebab terjadinya katarak senilis adalah karena proses degeneratif. Selain itu

katarak senilis juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti adanya penyakit metabolik,

trauma, serta paparan sinar ultraviolet.

Katarak senilis secara klinis dibedakan menjadi stadium imatur, matur, insipiens,

intumescent, hipermatur, dan morgagni. Gejala umum gangguan katarak meliputi penglihatan

tidak jelas seperti terdapat kabut yang menghalangi, silau, dapat terjadi penglihatan ganda

pada 1 mata, memerlukan pencahayaan yang baik untuk dapat membaca, lensa mata berubah

menjadi buram.

Pengobatan pada katarak adalah operasi. Untuk menentukan kapan katarak dapat

dibedah ditentukan oleh keadaan tajam penglihatan. Apabila dibiarkan, katarak akan

menimbulkan gangguan penglihatan dan komplikasi seperti glaukoma, uveitis, dan kerusakan

retina.

Katarak senilis tidak dapat dicegah karena penyebab terjadinya katarak senilis

disebabkan oleh faktor usia, namun dapat dilakukan pencegahan terhadap hal-hal yang

memperberat terjadinya katarak seperti mengontrol penyakit metabolik, mencegah paparan

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Rumah Sakit Sumber Waras Page 19Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 12 Maret 2012 – 14 April 2012

Page 20: Katarak Isi

Estherina A.B. (406102036) KATARAK

langsung terhadap sinar ultraviolet dengan menggunakan kacamata gelap dan sebagainya,

pemberian intake antioksidan seperti vitamin A, C, dan E secara teori bermanfaat.

Apabila pada proses pematangan katarak dilakukan penanganan yang tepat sehingga

tidak menimbulkan komplikasi serta dilakukan tindakan pembedahan pada saat yang tepat

maka prognosis pada katarak senilis umumnya baik.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.tipsku.info/penyakit-katarak/

http://www.peutuah.com/penyakit-pada-mata/

Ilyas, S. 2005. Ilmu Penyakit Mata. Ed. 3. FKUI: Jakarta.

http://www.scribd.com/doc/66664997/Referat-Katarak-Senilis-Wahyu-Suryasaputra ,

http://id.wikipedia.org/wiki/lensa_mata

Vaughan&Asbury. General Opthalmology. 17th ed. United States of America: Mc.Graw-Hill

Companies; 2008.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata Rumah Sakit Sumber Waras Page 20Fakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 12 Maret 2012 – 14 April 2012