referat katarak

31
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belaka Katarak berasal dari bahasa Yunani Katarrhakies, Inggris Cataract, Latin Cataracta yang berarti air terjun. Katarak adalah suatu perubahan lensa mata yang semula jernih dan tembus cahaya menjadi keruh, sehingga cahaya sulit mencapai retina akibatnya penglihatan menjadi kabur. 1 WHO menyebutkan penderita kebutaan di dunia mencapai 38 juta orang, empat puluh delapan persen diantaranya disebabkan oleh katarak. Di Indonesia sendiri prevalensi kebutaan telah mencapai 1,5% dengan 0,78% diantaranya disebabkan oleh katarak. 2 Tanda awal terjadinya katarak adalah penglihatan yang semakin kabur, pasien merasa

Upload: annisafadhilah24

Post on 04-Jan-2016

10 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

katarak

TRANSCRIPT

Page 1: Referat katarak

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Katarak berasal dari bahasa Yunani Katarrhakies, Inggris Cataract,

Latin Cataracta yang berarti air terjun. Katarak adalah suatu perubahan

lensa mata yang semula jernih dan tembus cahaya menjadi keruh,

sehingga cahaya sulit mencapai retina akibatnya penglihatan menjadi

kabur.1

WHO menyebutkan penderita kebutaan di dunia mencapai 38 juta

orang, empat puluh delapan persen diantaranya disebabkan oleh katarak.

Di Indonesia sendiri prevalensi kebutaan telah mencapai 1,5% dengan

0,78% diantaranya disebabkan oleh katarak.2

Tanda awal terjadinya katarak adalah penglihatan yang semakin kabur,

pasien merasa silau terhadap cahaya matahari, perubahan persepsi warna,

dan daya penglihatan berkurang hingga mengalami kebutaan.1

Terapi pada katarak adalah operasi, diantaranya yaitu ICCE (Intra

Capsular Cataract Extraction), ECCE (Extra Capsular Cataract

Extraction), Fakoemulsifikasi, dan SICS (Small Incision Cataract

Surgery).3

1.2. Tujuan

Page 2: Referat katarak

1.2.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui secara umum mengenai katarak

1.2.2. Tujuan Khusus

1.2.2.1. Dapat memahami anatomi lensa

1.2.2.2. Mampu menegakkan diagnosis katarak

1.2.2.3. Dapat mengetahui prinsip pengobatan katarak

BAB II

Page 3: Referat katarak

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anatomi Lensa Mata

Lensa merupakan suatu struktur bikonveks, avaskular, tak berwarna, dan

hampir transparan. Diameternya 9 mm dan tebalnya sekitar 4 mm. Lensa

terfiksasi dibelakang iris oleh serat zonula zinii yang berasal dari badan siliar.

Serat tersebut menempel dan menyatu dengan lensa pada bagian anterior dan

posterior dari kapsul lensa. Kapsul lensa ini merupakan membran dasar yang

melindungi nukleus, korteks, dan epitel lensa. Komponen lensa 65% terdiri atas

air, sekitar 35% protein, dan sedikit mineral.1

Gambar 2.1 : Struktur lensa

Dikutip dari : Riordan-Eva P, Whitcher, JP: Vaughan & Asbury’s General Ophtalmology,

17th edition: http://www. xianide.blogspot.com.4

2.1. Fisiologi Lensa

Kapsul anterior

Epitel anterior

Korteks

Nukleus

Page 4: Referat katarak

Lensa tidak memiliki pembuluh darah maupun sistem persarafan. Untuk

mempertahankan kejernihannya, lensa menggunakan akuos humor sebagai

penyedia nutrisi dan sebagai tempat pembuangan produknya.

2.2.1. Keseimbangan elektrolit dan air di dalam lensa

Lensa normal mengandung 65% air, sekitar 5% air di dalam lensa berada di

ruang ekstrasel. Konsentrasi sodium di dalam lensa sekitar 20μM dan potasium

sekitar 120μM. Keseimbangan elektrolit antara lingkungan dalam dan luar lensa

sangat tergantung dari permeabilitas membrane sel lensa dan aktivitas pompa

Na, K, serta ATPase. Adanya inhibisi Natrium Kalium ATPase dapat

mengakibatkan hilangnya keseimbangan elektrolit dan meningkatnya air di

dalam lensa.

Gambar 2.2. Keseimbangan elektrolit dan air di dalam lensa Dikutip dari : Riordan-Eva P, Whitcher, JP: Vaughan & Asbury’s General Ophtalmology, 17th

edition: http://www. xianide.blogspot.com.4

2.2.2. Akomodasi lensa

Akuos Humor

Page 5: Referat katarak

Akomodasi adalah suatu mekanisme yang dilakukan oleh mata untuk

mengubah fokus dari benda jauh ke benda dekat. Akomodasi terjadi akibat

perubahan lensa oleh badan siliar terhadap serat-serat zonula. Saat m.siliaris

kontraksi, serat zonular relaksasi mengakibatkan lensa menjadi lebih cembung,

ketebalan aksial lensa meningkat, dan terjadi akomodasi. Sedangkan saat

m.siliaris relaksasi, serat zonular menegang, lensa lebih pipih dan kekuatan

dioptri menurun.

Akomodasi Tanpa akomodasi

M.ciliaris Kontraksi Relaksasi

Ketegangan serat zonular Menurun Meningkat

Bentuk lensa Lebih cembung Lebih pipih

Tebal axial lensa Meningkat Menurun

Dioptri lensa Meningkat Menurun

Tabel 2.1. Perubahan pada saat akomodasiDikutip dari : Riordan-Eva P, Whitcher, JP: Vaughan & Asbury’s General

Ophtalmology, 17th edition: http://www. xianide.blogspot.com.4

Akomodasi dipersarafi oleh saraf simpatik yang merupakan cabang dari N.

Occulomotorius. Obat-obat parasimpatomimetik (pilocarpin) memicu

akomodasi, sedangkan obat-obat parasimpatolitik (atropin) memblok

akomodasi. Obat-obatan yang menyebabkan relaksasi m.siliaris disebut

siklopegik.4

2.3. Katarak

Page 6: Referat katarak

2.3.1. Definisi

Katarak berasal dari bahasa Yunani Katarrhakies, Inggris Cataract, Latin

Cataracta yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia katarak disebut bular

dimana penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. Menurut

WHO katarak adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata, yang

menghalangi sinar masuk ke dalam mata.1

Gambar 2.3. Katarak pada lensa mataDikutip dari : http://agenpusatacemaxs.wordpress.com/6

2.3.2. Epidemiologi

Katarak atau kekeruhan lensa mata merupakan salah satu penyebab kebutaan

terbanyak di Indonesia maupun di dunia. WHO menyebutkan penderita

kebutaan di dunia mencapai 38 juta orang, dan 48% diantaranya disebabkan

oleh katarak. Di Indonesia sendiri prevalensi kebutaan telah mencapai 1,5%

dengan 0,78% diantaranya disebabkan oleh katarak, dan yang paling banyak

karena katarak senilis/ketuaan. Masih banyak penderita katarak yang tidak

Page 7: Referat katarak

mengetahui jika menderita katarak. Hal ini diketahui dari tiga terbanyak alasan

penderita katarak belum operasi menurut hasil Riskesdas 2013 yaitu 51,6%

karena tidak mengetahui menderita katarak, 11,6% karena tidak mampu biaya

operasi katarak dan 8,1% karena takut operasi.2

2.3.3. Etiologi

Katarak dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan penyebabnya bisa

menjadi salah satu atau kombinasi dari faktor-faktor berikut :

2.3.3.1. Faktor Intrinsik

a. Usia

Seiring dengan pertambahan usia, lensa akan mengalami penuaan. Lensa

terus tumbuh dan membentuk serat lensa dengan arah pertumbuhan yang

konsentris. Tidak ada sel yang mati ataupun terbuang karena lensa tertutupi oleh

serat lensa. Hal tersebut mengakibatkan serat lensa yang paling tua berada di

pusat lensa (nukleus) dan serat lensa yang paling muda berada tepat di bawah

kapsul lensa (korteks).7

b. Hereditas

Faktor genetik memiliki peran yang besar pada insiden, onset umur, dan

maturasi katarak pada keluarga yang berbeda. Cara transmisi yang paling sering

adalah autosomal dominan dan biasanya bilateral.7

2.3.3.2. Faktor Ekstrinsik

a. Sinar Ultraviolet

Radiasi sinar ultraviolet dapat meningkatkan jumlah radikal bebas pada lensa

karena tingginya penetrasi jumlah cahaya ultraviolet menuju lensa. Sinar

Page 8: Referat katarak

ultraviolet memiliki energi foton yang besar sehingga dapat meningkatkan

molekul oksigen dari bentuk triplet menjadi oksigen tunggal yang merupakan

salah satu spesies oksigen reaktif.7

b. Trauma pada mata

Trauma dapat menyebabkan kerusakan langsung pada protein lensa sehingga

timbul katarak.7

c. Penyakit/gangguan sistemik

Penyakit sistemik yang paling sering menyebabkan katarak adalah diabetes

mellitus. Hal ini dikarenakan diabetes dapat menyebabkan perubahan

metabolisme lensa. Tingginya kadar gula darah menyebabkan tingginya kadar

sorbitol lensa. Sorbitol ini menyebabkan peningkatan tekanan osmotik lensa

sehingga lensa menjadi sangat terhidrasi dan timbulah katarak.7

d. Infeksi

Uveitis kronik sering menyebabkan terjadinya katarak. Pada uveitis sering

dijumpai sinekia posterior yang dapat menyebabkan pengerasan pada kapsul

anterior lensa.7

e. Faktor diet

Defisiensi asam amino, vitamin, dan elemen esensial merupakan antioksidan

eksogen yang berfungsi menetralkan radikal bebas yang terbentuk pada lensa

sehingga dapat mencegah terjadinya katarak.7

2.3.4. Patofisiologi

Terdapat 2 teori yang dapat menyebabkan terjadinya katarak, yaitu teori

hidrasi dan sklerosis :

Page 9: Referat katarak

2.3.4.1. Teori Hidrasi

Terjadinya kegagalan mekanisme pompa aktif pada epitel lensa yang berada

di subkapsular anterior sehingga air tidak dapat dikeluarkan dari lensa. Air yang

banyak ini akan menimbulkan bertambahnya tekanan osmotik yang

menyebabkan kekeruhan lensa.1

2.3.4.2. Teori Sklerosis

Lebih banyak terjadi pada lensa manula dimana serabut kolagen terus

bertambah sehingga terjadi pemadatan serabut kolagen di tengah. Makin lama

serabut tersebut semakin bertambah banyak, sehingga terjadilah sklerosis pada

nukleus lensa.1

2.3.5. Klasifikasi

2.3.5.1. Katarak Developmental

2.3.5.1.1. Katarak Kongenital

Katarak kongenital adalah katarak yang ditemukan pada bayi ketika lahir

atau beberapa saat kemudian dan berkembang pada tahun pertama dalam

hidupnya. Katarak kongenital bisa merupakan penyakit keturunan (diwariskan

secara autosomal dominan), infeksi kongenital, atau bisa juga pada bayi yang

dilahirkan oleh ibu-ibu yang menderita penyakit misalnya diabetes mellitus.

Faktor resiko terjadinya katarak kongenital adalah penyakit metabolik yang

diturunkan, riwayat katarak dalam keluarga, infeksi virus pada ibu ketika bayi

masih dalam kandungan.1

Page 10: Referat katarak

Gambar 2.4. katarak kongenital Dikutip dari : http://www. medicastore.com.8

2.3.5.1.2. Katarak Juvenil

Katarak yang mulai terbentuk pada usia kurang dari 9 tahun atau lebih dari 3

bulan. Konsistensinya lembek seperti bubur disebut juga soft cataract. Biasanya

merupakan kelanjutan katarak kongenital.1

2.3.5.2. Katarak Degeneratif

Dibagi menjadi 2 yaitu primer dan komplikata :

2.3.5.2.1. Katarak Primer

a. Katarak Pre-Senil

b. Katarak Senilis

Kekeruhan lensa yang terjadi pada usia lanjut yaitu di atas 50 tahun. Katarak

senilis lebih sering dijumpai. Gejalanya yaitu penglihatan yang semakin kabur.

Katarak ini biasanya berkembang lambat selama beberapa tahun. 7

2.3.5.2.2. Katarak Komplikata

Katarak komplikata merupakan katarak sekunder akibat penyakit intraokular

pada fisiologi lensa. Katarak biasanya berawal di daerah subkapsul posterior

dan akhirnya mengenai seluruh sktruktur lensa. Penyakit-penyakit intraokular

yang sering berkaitan dengan pembentukan katarak adalah uveitis kronik atau

rekuren, glaukoma, retinitis pigmentosa dan pelepasan retina.1

Page 11: Referat katarak

2.3.5.3. Katarak secara umum diklasifikasikan berdasarkan morfologi,

maturitas, dan age of onset :

2.3.5.3.1. Morfologi

a. Katarak Nuklear

Pada katarak ini terjadi sklerosis pada nukleus lensa dan menjadikan nukleus

lensa menjadi berwarna kuning dan opak. Katarak ini lokasinya pada bagian

tengah lensa atau nukleus. Nukleus cenderung menjadi lebih gelap dan keras

(sklerosis) serta berubah menjadi kuning sampai cokelat. Katarak nuklear

memiliki progresivitas yang lambat namun merupakan bentuk katarak yang

paling banyak terjadi. Pandangan jauh lebih dipengaruhi dari pada pandangan

dekat (pandangan baca) bahkan pandangan baca dapat menjadi lebih baik

(miopisasi).1

Gambar 2.5. Katarak Nuklear Dikutip dari: http://www.aoa.org.9

b. Katarak Kortikal

Page 12: Referat katarak

Pada katarak ini terjadi perubahan komposisi ion dari korteks lensa serta

komposisi air dari serat-serat pembentuk lensa. Katarak ini terjadi pada lapisan

yang mengelilingi nukleus atau disebut korteks.1

Gambar 2.6. Katarak Kortikal Dikutip dari: http://www/aoa.org.9

c. Katarak Subkapsularis

Kekeruhan yang terjadi pada katarak ini dimulai dari kecil hanya di bawah

kapsul, dan biasanya terjadi di belakang lensa. Pasien merasa sangat terganggu

saat membaca di cahaya terang dan biasanya melihat halo pada malam hari.1

d. Katarak Kapsularis

Dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

1. Kapsular Anterior

a. Kongenital : kelainanya di membran pupil yang tidak dapat lepas pada

waktu lahir.

b. Di dapat : Pseudoexfloation syndrome, Chlorpromazine, yang disertai

dengan sinekia posterior.

2. Kapsular Posterior

Page 13: Referat katarak

a. Kongenital : membran hialoid persisten. Seperti ada hubungan kapsul

posterior dengan retina yang seharusnya menghilang sejak lahir.

e. Katarak Lammelar

f. Katarak Sutural

2.3.5.3.2. Maturitas/ Stadium

a. Katarak Insipiens

Kekeruhan dimulai dari tepi ekuator menuju korteks anterior dan posterior

(katarak kortikal). Pada katarak subkapsular posterior kekeruhan dimulai dari

anterior subkapsular posterior celah terbentuk antara serat lensa dan korteks

yang berisi jaringan degeneratif pada katarak insipien. Bentuk ini kadang

menetap untuk waktu yang lama.1

b. Katarak Intumesen

Katarak yang terjadi akibat lensa yang menarik air sehingga menjadi

cembung. Masuknya air ke dalam celah lensa mengakibatkan lensa menjadi

bengkak dan besar yang akan mendorong iris sehingga bilik mata menjadi

dangkal dibandingkan keadaan normal yang menyebabkan penyulit glaukoma.1

c. Katarak Imatur

Kekeruhan hanya mengenai sebagian lensa. Pada katarak imatur akan dapat

bertambah volum lensa akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan lensa yang

degeneratif.1

d. Katarak Matur

Kekeruhannya telah mengenai seluruh lensa. Kekeruhan ini bisa terjadi

akibat deposisi ion Ca yang menyeluruh.1

Page 14: Referat katarak

Insipien Imatur Matur Hipermatur

Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Massif

Cairan lensa Normal Bertambah (air

masuk)

Normal Berkurang(air keluar)

Iris Normal Terdorong Normal Tremulans

Bilik mata depan Normal Dangkal Normal Dalam

Sudut bilik mata Normal Sempit Normal Terbuka

Shadow test - + - Pseudo(+)

Penyulit - Glaucoma - Uveitis+Glaukoma

Tabel 2.2 Perbedaan stadium katarakDikutip dari : Ilyas, Sidarta. 2013. Ilmu Penyakit Mata. Edisi Keempat. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.1

e. Katarak Hipermatur

Protein-protein dibagian korteks lensa telah mencair. Cairan ini bisa keluar

dari kapsul yang utuh, meninggalkan lensa yang mengkerut dengan kapsul yang

keriput. Katarak jenis ini sebenarnya berbahaya karena dapat menyebabkan

inflamasi hingga uveitis.

f. Katarak Morgagni

Katarak hipermatur yang nukleus lensanya mengambang dengan bebas di

dalam kantung kapsulnya.1

2.3.5.3.3. Age of Onset

a. Katarak Kongenital

Page 15: Referat katarak

Kebanyakan orang tua kurang memperhatikan bahwa anaknya mengalami

katarak sejak bayi lahir, sehingga biasanya baru terlihat ketika usianya sudah 3

bulan. Semakin lambat dioperasi maka prognosisnya semakin buruk. Jika dapat

melihat biasanya ambliopia dan tidak maksimal. Katarak kongenital sebaiknya

dioperasi sebelum usia 2 bulan.

b. Katarak Infantil

Merupakan kelanjutan dari katarak kongenital dimana usia penderita di

bawah 1 tahun.

c. Katarak Juvenil

Katarak yang terjadi pada usia di bawah 9 tahun dan biasanya kelanjutan dari

katarak kongenital.

d. Katarak Pre-Senil

Terjadi pada usia lebih dari 9 tahun.

e. Katarak Senil

Terjadi pada usia lebih dari 50 tahun. Kebanyakan katarak yang dijumpai

adalah jenis ini yang diakibatkan proses degeneratif.1

2.3.6. Manifestasi Klinis

Pasien dengan katarak biasanya datang dengan riwayat terjadinya gangguan

penglihatan secara progresif seperti penurunan visus, silau, perubahan miopik

seperti miopia derajat sedang hingga berat sehingga pasien presbiopia

mengalami peningkatan penglihatan dekatnya dan kurang membutuhkan

kacamata baca, diplopia monokular, berkabut pada lapangan pandang, serta

ukuran kaca mata sering berubah.1

2.3.7 Diagnosis

Page 16: Referat katarak

Diagnosa dari katarak dibuat atas dasar anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan untuk mendiagnosis katarak antara lain pemeriksaan tajam

penglihatan, pemeriksaan adneksa okular dan struktur intraokular. Pada

pemeriksaan slit lamp beberapa hal yang harus dinilai seperti, ketebalan kornea

dan opasitas kornea, gambaran lensa, posisi lensa dan integritas dari serat

zonular, shadow test untuk menilai maturitas dari katarak, oftalmoskopi direk

dan indirek dalam evaluasi dari integritas bagian belakang harus dinilai seperti

masalah pada saraf optik dan retina dapat menyebabkan gangguan penglihatan.1

2.3.7. Diagnosis Banding

a. Reflex Senil : biasanya pada orang tua dengan menggunakan lampu senter

tampak warna pupil keabu-abuan mirip katarak, tetapi pada pemeriksaan

refleks fundus positif (+).

b. Katarak komplikata : katarak terjadi sebagai penyulit dari penyakit mata

misalnya uveitis anterior atau penyakit sistemik misalnya diabetes

mellitus.

c. Katarak karena penyebab lain misalnya obat-obatan kortikosteroid,

radiasi, rudapaksa mata.

d. Kekeruhan badan kaca (vitreus humor)

e. Ablasio retina.7

2.3.8. Penatalaksanaan

Page 17: Referat katarak

Beberapa jenis tindakan operasi katarak :

2.3.9.1. Intra Capsular Cataract Extraction (ICCE)

Tindakan pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama

kapsulnya. Sekarang metode ini hanya dilakukan pada keadaan lensa sublukasi

dan dislokasi. ICCE tidak boleh dilakukan atau kontraindikasi pada pasien

berusia kurang dari 40 tahun yang masih mempunyai ligament hialoidea

kapsular. Penyulit yang dapat terjadi pada pembedahan ini seperti astigmatisme,

glaucoma, uveitis, endoftalmitis, dan perdarahan.3

2.3.9.2. Extra Capsular Cataract Extraction (ECCE)

Tindakan pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan pengeluaran isi

lensa dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga massa

lensa dan korteks lensa dapat keluar melalui robekan. Pembedahan ini dilakukan

pada pasien katarak berusia muda, pasien dengan kelainan endotel, keratoplasti,

implantasi lensa intra okular posterior. Penyulit yang dapat timbul pada

pembedahan ini yaitu dapat terjadinya katarak sekunder.3

2.3.9.3. Phacoemulsification

Merupakan suatu teknik ekstraksi lensa dengan memecah dan memindahkan

kristal lensa. Pada tehnik ini diperlukan irisan yang sangat kecil (sekitar 2-3

mm) di kornea. Tehnik ini menggunakan getaran ultrasonik untuk

menghancurkan katarak, selanjutnya mesin fako akan menyedot massa katarak

yang telah hancur sampai bersih. Karena insisi pada tehnik ini sangat kecil maka

tidak diperlukan jahitan, dan irisan akan pulih dengan sendirinya sehingga

memungkinkan pasien dapat dengan cepat kembali melakukan aktivitas sehari-

Page 18: Referat katarak

hari. Tehnik ini bermanfaat pada katarak kongenital, traumatik, dan kebanyakan

katarak senilis.3

2.3.9.4. Small Incision Cataract Surgery

Teknik operasi ekstraksi katarak yang hanya memerlukan sayatan kecil di

sisi bola mata, lalu melepas lensa mata yang keruh dan memasangkan lensa

intraokular buatan.3

Pasca operasi pasien diberikan tetes mata steroid dan antibiotik jangka

pendek. Kacamata baru dapat diresepkan setelah beberapa minggu ketika bekas

insisi telah sembuh. Rehabilitas visual dan peresepan kacamata baru dapat

dilakukan lebih cepat dengan metode fakoemulsifikasi. Karena pasien tidak

dapat berakomodasi maka pasien membutuhkan kacamata untuk jarak jauh. Saat

ini digunakan lensa intraokuler multifokal, lensa intraokuler yang dapat

berakomodasi sedang dalam tahap pengembangan.3

2.3.10. Komplikasi

2.3.10.1. Komplikasi Intra Operatif

Edema kornea, COA dangkal, ruptur kapsul posterior, perdarahan atau efusi

suprakhoroid, perdarahan suprakhoroid ekspulsif, disrupsi vitreus, inkaserata ke

dalam luka, serta retinal light toxicity.7

2.3.10.2. Komplikasi dini pasca operatif

COA dangkal karena kebocoran luka dan tidak seimbangnya antara cairan

yang keluar dan masuk, adanya pelepasan koroid, blok pupil dan siliar, edema

stroma dan epitel, hipotonus, brown-McLean syndrome (edema kornea perifer

dengan daerah sentral yang bersih), ruptur kapsul posterior yang mengakibatkan

Page 19: Referat katarak

prolaps vitreus, prolaps iris umumnya disebabkan karena penjahitan luka insisi

yang tidak adekuat yang dapat menimbulkan komplikasi seperti penyembuhan

luka yang tidak sempurna, astigmatismus, uveitis anterior kronik, dan

endoftalmitis, perdarahan yang biasa terjadi bila iris robek saat melakukan

insisi.7

2.3.10.3. Komplikasi lambat pasca operasi

Ablasio retina, endoftalmitis kronik yang timbul karena organisme dengan

virulensi rendah yang terperangkap dalam kantong kapsuler, post capsul

capacity yang terjadi karena kapsul posterior lemah dan malformasi lensa

intraokuler.7

2.3.11. Prognosis

Dengan menggunakan tehnik bedah yang mutakhir komplikasi atau penyulit

menjadi sangat jarang dan rendah kejadiannya serta hasil pembedahan yang

baik dapat mencapai 95%. Pada pembedahan menggunakan ECCE atau

fakoemulsifikasi menjanjikan keberhasilan tanpa komplikasi serta penglihatan

dapat meningkat hingga 2 baris pada pemeriksaan dengan Snellen chart.7

BAB III

Page 20: Referat katarak

SIMPULAN

Katarak merupakan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi

(penambahan cairan) lensa atau denaturasi protein lensa. Katarak terjadi secara

perlahan-lahan sehingga penglihatan menjadi terganggu secara beragam sesuai

tingkat kekeruhan lensa. Bentuk katarak dibagi berdasarkan morfologi yaitu

nuklear, kortikal, subkapsular, kapsular. Berdasarkan maturitas atau stadium

dibagi menjadi insipient, intumesen, imatur, matur hipermatur morgagni.

Berdasarkan age of onset yaitu kongenital, infantile, juvenile, presenil, senil.

Gejala klinis katarak seperti penurunan tajam penglihatan, penglihatan

berkabut atau berasap, fotofobia.

Tujuan terapi katarak antara lain untuk mengembalikan tajam penglihatan,

kosmetik, serta mencegah terjadinya komplikasi penyakit lainnya.

Komplikasi utama yang dapat timbul pada operasi katarak antara lain

perdarahan, prolaps iris.

Prognosis bagi tehnik bedah yang mutakhir akan menyebabkan komplikasi

atau penyulit menjadi sangat jarang dan rendah kejadiannya serta hasil

pembedahan yang baik dapat mencapai 95%.

DAFTAR PUSTAKA

Page 21: Referat katarak

1. Ilyas, Sidarta. 2013. Ilmu Penyakit Mata. Edisi Keempat. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

2. Departemen Kesehatan RI. 2012. Presentasi Kebutaan di Indonesia. Diunduh 5 Agustus 2015. Tersedia dari: www.depkes.go.id.

3. Khalilullah, Said Alvin. 2010. Patologi dan Penatalaksanaan pada Katarak Senilis.http://alfinzone.wordpress.com/2010/12/05/patologi-dan-penatalaksanaan-pada-katarak-senilis-2/

4. Riordan-Eva P, Whitcher, JP: Vaughan & Asbury’s General Ophtalmology, 17th edition: http://www. xianide.blogspot.com

5. Vaughan & Asbury’s. 2011. General Ophtalmology 18th Edition. The McGraw-Hill Companies.

6. Wordpress. 2014. Pengobatan Mata Katarak. Diunduh 18 Agustus 2015. Tersedia dari: http://agenpusatacemaxs.wordpress.com/.

7. Razi. 2011. Katarak Senilis. Diunduh 5 Agustus 2015. Tersedia dari: http://razimaulana.wordpress.com/2011/03/24/katarak-senilis/

8. Medicastore. 2010. Katarak Kongenital. Diunduh 18 Agustus 2015. Tersedia dari : http://www. medicastore.com.

9. American Optometric Association. 2014. Cataract. Diunduh 5 Agustus 2015. Tersedia dari http://www.aoa.org.