249544813 referat katarak morgagni
DESCRIPTION
katarak morgagniTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Katarak berasal dari bahasa Yunani (Katarrhakies), Inggris (Cataract), dan
Latin (Cataracta) yang berarti air terjun.Dalam bahasa Indonesia disebut bular
dimana penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh.Katarak
ialah setiap kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan
cairan lensa) lensa, denaturasi protein lensa atau akibat kedua-duanya (Ilyas,
2005).
Katarak kerap disebut-sebut sebagai penyebab kebutaan nomor satu di
Indonesia.Bahkan,mengacu pada data World Health Organization, sebagaimana
dipublikasikan dalam situs w w w. w ho.in t ,katarak menyumbang sekitar
48% kasus kebutaan di dunia (Widyaningtyas, 2009).
Menurut WHO dinegara berkembang 1-3% penduduk mengalami
kebutaaan dan 50% penyebabnya adalah katarak. Sedangakan untuk negara maju
sekitar 1,2% penyebab kebutaan adalah katarak.Menurut survei Depkes RI tahun
1982 pada 8
Propinsi, prevalensi kebutaan bilateral adalah 1,2% dari seluruh penduduk,
sedangkan prevalensi kebutaan unilateral adalah 2,1%dari seluruh penduduk
(Ilham, 2009).
1
BAB II
TINJAUANPUSTAKA
A. Definisi
Katarak termasuk golongan kebutaan yang tidak dapat dicegah tetapi dapat
disembuhkan. Definisi katarak menurut WHO adalah kekeruhan yang terjadi pada
lensa mata, yang menghalangi sinar masuk kedalam mata.Katarak terjadi karena
faktor usia,namun juga dapat terjadi pada anak-anak yang lahir dengan kondisi
tersebut. Katarak juga dapat terjadi setelah trauma, inflamasi atau penyakit
lainnya.
Katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia
lanjut, yaitu usia diatas 50 tahun(Ilyas, 2005).
B. Anatomi Lensa
Lensa berbentuk bikonveks dan transparan.Lensa menyumbang kekuatan
refraksi sebanyak 15-20 dioptri dalam penglihatan.Kutub anterior dan posterior
lensa dihubungkan oleh garis khayal yang disebut axis,sedangkan equator
merupakan garis khayal yang mengelilingi lensa.Lensa merupakan struktur yang
tidak memiliki pembuluh darah dan tidak memiliki pembuluh limfe.Didalam
mata,lensa terfiksir pada serat zonula yang berasal dari badan silier.Serat zonula
tersebut menempel dan
2
menyatu dengan lensa pada bagian anterior dan posterior dari kapsul lensa.Kapsul
ini merupakan membran dasar yang melindungi nukleus, korteks danepitel lensa.
1.Kapsul
Kapsul lensa merupakan membran dasar yang elastis dan transparan
tersusun dari kolagen tipe IV yang berasal dari sel-sel epitel lensa.Kapsul ini
mengandung isi lensa serta mempertahankan bentuk lensa pada saat akomodasi.
Bagian paling tebal kapsul berada di bagian anterior dan posterior zona pre-
equator dan bagian paling tipis berada di bagian tengah kutub posterior.
2.Serat Zonula
Lensa terfiksir oleh serat zonula yang berasal dari lamina basal pars
plana dan pars plikata badan silier. Serat-serat zonula ini menyatu dengan lensa
pada bagian anterior dan posterior kapsul lensa.
3.Epitel Lensa
Tepat dibelakang kapsul anterior lensa terdapat satu lapis sel-sel epitel.
Sel-sel epitel ini dapat melakukan aktivitas seperti yang dilakukan sel-sel
lainnya, seperti sintesis DNA,RNA,protein dan lipid. Sel-sel tersebut juga dapat
membentuk ATP untuk memenuhi kebutuhan energi lensa. Sel-sel epitel yang
baru terbentuk akan menuju equator lalu berdiferensiasi menjadi serat lensa.
4.Nukleus dan Korteks
Sel-sel berubah menjadi serat,lalu serat baruakan terbentuk danakan
menekan serat-serat lama untuk berkumpul dibagian tengah lensa.Serat-serat
3
paling tua yang terbentuk merupakan lensa fetus yang diproduksi pada fase
embrionik dan masih menetap hingga sekarang.Serat-serat yang baru akan
membentuk korteks dari lensa.
C. Fisiologi Lensa
Lensa tidak memiliki pembuluh darah maupun sistem saraf. Untuk
mempertahankan kejernihannya,lensa harus menggunakan aqueous humor sebagai
penyedia nutrisi dan sebagai tempat pembuangan produknya.Namun hanya sisi
anterior lensa saja yang terkena aqueoushumor.Oleh karena itu,sel-sel yang berada
ditengah lensa membangun jalur komunikasi terhadap lingkungan luar lensa
dengan membangun low-resistance gap junction antarsel.
1.Keseimbangan Elektrolit dan Air Dalam Lensa
Lensa normal mengandung 65% air,dan jumlah ini tidak banyak
berubah seiring bertambahnya usia.Sekitar 5% dari air didalam lensa berada
diruangan ekstrasel.Konsentrasi sodium didalam lensa adalah sekitar 20µM dan
potasium sekitar 120µM.Konsentrasi sodium diluar lensa lebih tinggi yaitu
sekitar 150µM dan potasium sekitar 5µM.
Keseimbangan elektrolit antara lingkungan dalam dan luar lensa sangat
tergantung dari permeabilitas membran sel lensa dan aktivitas pompa
sodium,Na+,
4
K+ -ATPase. Inhibisi Na+, K+ -ATPase dapat mengakibatkan
hilangnya keseimbangan elektrolit dan meningkatnya air didalam lensa.
Keseimbangan kalsium juga sangat penting bagi lensa.Konsentrasi
kalsium didalam sel yang normal adalah 30µM,sedangkan diluar lensa adalah
sekitar 2µM.Perbedaan konsentrasi kalsium ini diatur sepenuhnya oleh pompa
kalsium Ca2+-ATPase.Hilangnya keseimbangan kalsium ini dapat
menyebabkan depresi metabolisme glukosa, pembentukan protein high-
molecular-weight dan aktivasi protease destruktif.
Transpor membran dan permeabilitas sangat penting untuk kebutuhan
nutrisi lensa.Asam aminoaktif masuk ke dalam lensa melalui pompa sodium
yang berada disel epitel. Glukosa memasuki lensa secara difusi
terfasilitasi,tidak langsung seperti sistem transport aktif.
2.AkomodasiLensa
Mekanisme yang dilakukan mata untuk merubah fokus dari benda jauh
ke benda dekat disebut akomodasi.Akomodasi terjadi akibat perubahan lensa
oleh aksi badan silier terhadap serat-serat zonula.Setelah umur
30tahun,kekakuan yang terjadi dinukleus lensa secara klinis mengurangi daya
akomodasi.
Saat ototsilier berkontraksi,serat zonular relaksasi mengakibatkan lensa
menjadi lebih cembung.Ketika otot silier berkontraksi,ketebalan axial lensa
meningkat,kekuatan dioptri meningkat,dan terjadi akomodasi.Saat otot silier
relaksasi, serat zonular menegang, lensa lebih pipih dan kekuatan dioptri
menurun.
5
Tabel 1.Perubahan yang terjadi pada saat akomodasi.
Akomodasi Tanpa AkomodasiOtot silier Kontraksi RelaksasiKetegangan serat zonular Menurun MeningkatBentuk lensa Lebih cembung Lebih pipihTebal axial lensa Meningkat MenurunDioptri lensa Meningkat Menurun
Terjadinya akomodasi dipersarafi oleh saraf simpatik cabang nervus III
(okulomotorius).Obat-obat parasimpatomimetik (pilokarpin) memicu
akomodasi, sedangkan obat-obat parasimpatolitik (atropine) memblok
akomodasi. Obat-obatan yang menyebabkan relaksasi otot silier disebut
cycloplegik.
D. Etiologi danPatofisiologi
Penyebab terjadinya katarak senilis hingga saat ini belum diketahui secara
pasti. Terdapat beberapa teori konsep penuaan menurut Ilyas (2005) sebagai
berikut:
- Teori putaran biologik (“A biologic clock”).
- Jaringan embrio manusia dapat membelah diri 50kali→ mati.
- Imunologis; dengan bertambah usia akan bertambah cacat imunologik yang
mengakibatkan kerusakan sel.
- Teori mutasi spontan.
- Terori ”A freeradical”
· Freeradical terbentuk bila terjadi reaksi intermediate reaktif kuat.
· Freeradical dengan molekul normal mengakibatkan degenerasi.
6
· Freeradicaldapat dinetralisasi oleh antioksidan dan vitaminE.
- Teori “A Cross-link”.
Ahlibiokimiamengatakanterjadipengikatanbersilangasamnukleatdanmolekul
protein sehingga mengganggu fungsi.
Perubahan lensapadausialanjutmenurutIlyas (2005):
1.Kapsul
- Menebal dan kurangelastis (1/4 dibandinganak)
- Mulai presbiopia
- Bentuk lamel kapsul berkurangatau kabur
- Terlihat bahangranular
2.Epitel → makin tipis
- Sel epitel (germinatif)pada ekuator bertambah besardan berat
- Bengakak danfakuolisasi mitokondriayangnyata
3.Serat lensa:
- Lebih iregular
- Padakorteks jelas kerusakan serat sel
- Brown sclerotic nucleus, sinar ultraviolet lama kelamaan merubah protein
nukleus(histidin, triptofan,metionin,sistein dantirosin)lensa,sedang warna
cokletproteinlensanukleusmengandung histidindantriptofandibanding
normal.
7
- Korteks tidak berwarnakarena:
· Kadarasam askorbat tinggi dan menghalangi fotooksidasi.
· Sinartidak banyak mengubah protein padaseratmuda.
Kekeruhanlensadengannukleusyangmengerasakibatusialanjutbiasanya
mulai terjadi padausialebih dari 60 tahun.
E. Klasifikasi Katarak Senil
Katarak senilis secara klinik dikenal dalam empat stadium yaitu
insipien, intumesen, imatur, maturdan hipermatur (Ilyas, 2005).
Tabel 2.Perbedaan stadium katarak senilis (Ilyas,2005).
Insipien Imatur Matur HipermaturKekeruhan Ringan Sebagian Seluruh MasifCairan lensa Normal Bertambah Normal BerkurangIris Normal Terdorong Normal TremulansBilik mataDepan
Normal Dangkal Normal Dalam
Sudut bilikMata
Normal Sempit Normal Terbuka
Iris shadowTest
Negatif Positif Negatif Pseudopos
Penyulit - Glaukoma -Uveitis +Glaukoma
1.KatarakInsipien
Pada katarak stadium insipien terjadi kekeruhan mulai dari tepi ekuator
menujukorteksanteriordanposterior (katarakkortikal).Vakuolmulaiterlihatdi
dalamkorteks.Padakataraksubkapsularposterior,kekeruhanmulaiterlihatanterior
8
subkapsularposterior,celahterbentukantaraseratlensadankorteksberisijaringan
degeneratif (bendaMorgagni) padakatarak isnipien(Ilyas, 2005).
Kekeruhaninidapatmenimbulkan polipia oleh karenaindeksrefraksiyang
tidaksamapadasemuabagianlensa.Bentukinikadang-kadang menetap untukwaktu
yanglama.
2.KatarakIntumesen.
Pada katarakintumesenterjadikekeruhanlensadisertaipembengkakanlensa
akibat lensayangdegeneratif menyerap air.
Masuknyaairkedalamcelahlensamengakibatkanlensamenjadibengkak
danbesaryang akanmendorong irissehinggabilikmatamenjadidangkaldibanding
dengankeadaannormal.Pencembunganlensa iniakandapatmemberikanpenyulit
glaukoma. Katarakintumesenbiasanyaterjadi padakatarakyang berjalancepatdan
mengakibatkanmipopialentikular. Pada keadaaninidapatterjadihidrasikorteks
hinggalensaakanmencembungdandayabiasnyaakanbertambah,yang memberikan
miopisasi.
Pada pemeriksaan slitlamp terlihat vakuol pada lensa disertai peregangan
jarak lamel serat lensa.
3.KatarakImatur
Pada kataraksenilisstadiumimatursebagianlensakeruhataukatarakyang
belummengenaiseluruh lapis lensa.Padakatarakimatur akan dapatbertambah
volumelensaakibatmeningkatnyatekananosmotikbahanlensayangdegeneratif.
9
Padakeadaanlensamencembungakandapatmenimbulkanhambatanpupil,sehingga
terjadi glaukoma sekunder (Ilyas, 2005).
4.Katarak Matur
Pada kataraksenilisstadiummaturkekeruhantelahmengenai seluruhmasa
lensa. Kekeruhan ini bisa terjadi akibat deposisi ion Ca yang menyeluruh. Bila
katarakimaturatauintumesentidakdikeluarkanmaka cairanlensa akankeluar,
sehinggalensakembalipadaukuranyang normal.Akanterjadikekeruhanseluruh
lensayang bilalamaakanmengakibatkankalsifikasilensa.Bilikmatadepanakan
berukurankedalaman normal kembali, tidakterdapat bayanganiris padalensayang
keruh, sehinggaujibayangan iris negatif(Ilyas, 2005).
5.KatarakHipermatur
Pada katarakstadiumhipermatur terjadiprosesdegenerasilanjut,dapat
menjadikerasataulembekdanmencair.Masa lensayangberdegenerasikelurdari
kapsullensasehinggalensamenjadimengecil,berwarna kuningdan kering.Pada
pemeriksaanterlihatbilikmata dalamdanlipatan kapsullensa.Kadang-kadang
pengkerutanberjalan terussehingga hubungandengan zonula Zinnmenjadikendor.
Bilaproseskatarakberjalanlanjutdisertaidengankapsulyang tebal makakorteks yang
berdegenerasidancairtidakdapatkeluar,makakorteksakanmemperlihatkan
bentuksebagaisekantong susudisertaidengannukleusyang terbenamdidalam korteks
lensa karena lebih berat. Keadaan ini disebut sebagai katarak Morgagni (Ilyas,
2005).
10
Katarak Morgagni
Katarak morgagni merupakan stadium akhir katarak yang biasanya berkembang
dalam 20 tahun. Waktu terjadinya onset awal katarak biasanya dapat diperkirakan
20 tahun sebelum adanya temuan ini, yaitu nukleus lensa yang terbenam dalam
korteks lensa yang mengalami degenerasi.
Gambar 1. Korteks yang mengalami degenerasi dengan nukleus yang terletak di inferiornya (kiri), degenerasi total dan absorbsi korteks dengan nukleus di inferior (kanan)
Gambar 2. Nukleus kecoklatan yang terletak di inferior korteks yang mengalami degenerasi (katarak morgagni)
11
Gambar 3. Gambaran histologi menunjukan posisi dari nukleus dan kantung kapsul yang menyusut.
12
F. Manifestasi Klinis
Gejalakatarakmorgagni yaitu penurunan tajam penglihatan yang sangat
progresif, tidak jarang katarak morgagni disertai dengan komplikasi berupa
glaukoma dan uveitis, biasanya penderita merasa nyeri pada mata. Pada
pemeriksaan fisik dapat ditemui korteks lensa yang mengalami degenerasi, cairan
lensa berkurang, bilik mata depan dalam, sudut bilik mata terbuka dan nukleus
lensa yang berada di inferior. GejalaumumgangguankatarakmenurutGOI (2009)
dan Medicastore (2009)meliputi:
1.Penglihatan tidak jelas, seperti terdapat kabut menghalangi objek.
2.Pekaterhadap sinar ataucahaya.
3.Dapat terjadi penglihatangandapadasatu mata.
4.Memerlukan pencahayaanyangbaik untuk dapatmembaca.
5.Lensamataberubah menjadi buram seperti kacasusu.
G. Diagnosis
Diagnosis katarak morgagni dibuat berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Pemeriksaanlaboratorium preoperasi dilakukan untuk
mendeteksi adanya penyakit-penyakityang menyertai(contoh: diabetes melitus,
hipertensi,cardiac anomalies). Penyakitsepertidiabetes
militusdapatmenyebabkanperdarahan perioperatif sehingga
perludideteksisecaradinisehingga bisadikontrolsebelum operasi(Ocampo, 2009).
13
Pada pasienkataraksebaiknya dilakukanpemeriksaanvisusuntukmengetahui
kemampuanmelihatpasien.
Pada pemeriksaanslitlampbiasanyadijumpaikeadaanpalpebra,konjungtiva,
dankornea dalamkeadaannormal.Dapat ditemukan Iris tremulans, COA
terlihatdalam dan sudut bilik mata terbuka.Pada lensa
pasienkatarak,didapatkankorteks yang telah mengalami degenerasi dan nucleus
lensa terdapat di inferior.Lalu,padapemeriksaanshadowtestdidapatkan pseudopos.
H. Penatalaksanaan
Pengobatanpada katarakadalahpembedahan.Untukmenentukankapan
katarak dapatdibedah ditentukan oleh keadaan tajampenglihatan. Tajam
penglihatan dikaitkan dengan tugas sehari-hari penderita.
1.Pembedahan Katarak(James et. al.,2006)
Operasi katarak terdiri dari pengangkatan sebagian besar lensa dan
penggantianlensa denganimplanplastik. Saatinipembedahansemakinbanyak
dilakukan dengan anestesi lokal daripada anestesi umum. Anestesi lokal
diinfiltrasikandisekitarbolamatadankelopakmataataudiberikansecaratopikal. Jika
keadaan sosialmemungkinkan, pasien dapatdirawatswbagaikasusperawatan sehari
dan tidak memerlukan perawatanrumah sakit.
14
Operasi ini dapat dilakukan dengan:
- Insisiluaspadaperiferkorneaatauskleraanterior,diikutiolehekstraksikatarak
ekstrakapsular (extra-capsularcataract extraction, ECCE).Insisi harus dijahit.
- Likuifikasi lensa menggunakan probe ultrasonografi yang dimasukkan melalui
insisiyang lebihkecildikorneaatauskleraanterior(fakoemulsifikasi).Biasanya
tidakdibutuhkanpenjahitan.Sekarang metodeinimerupakanmetodepilihandi
negarabarat.
Kekuatanimplanlensaintraokularyang akandigunakan dalamoperasi
dihitung sebelumnyadenganmengukurpanjang maatasecaraultrasonikdan
kelengkungankornea (makajugakekuatanoptik)secara optik.Kekuatanlensa
umumnyadihitung sehinggapasientidakakanmembutuhkankacamatauntuk
penglihatanjauh. Pilihanlensa jugadipengaruhiolehrefraksimatakontralateral dan
apakahterdapatterdapatkatarak padamatatersebutyang membutuhkanoperasi.
Jangan biarkan pasien mengalami perbedaanrefraktif padakeduamata.
15
Gambar4.Pembedahankatarak(Harvard HealthPublications, 2007).
Pascaoperasipasien diberikantetesmata steroiddanantibiotikjangka pendek.
Kacamatabarudapatdiresepkansetelahbeberapaminggu,ketikabekasinsisitelah
sembuh.Rehabilitasivisualdanperesepankacamata baru dapatdilakukanlebihcepat
denganmetode fakoemulsifikasi.Karena pasientidakdapatberakomodasimaka
pasienmembutuhkan kacamata untukpekerjaanjarakdekatmeskitidakdibutuhkan
kacamata untukjarakjauh. Saatinidigunakanlensa intraokular multifokal,lensa
intraokularyangdapat berakomodasi sedangdalam tahap pengembangan.
16
2.Komplikasi PembedahanKatarak(James et. al., 2006)
a.Hilangnyavitreous. Jika kapsulposterior mengalamikerusakanselamaoperasi
makagelvitreousnyadapatmasukkedalambilikmatadepanyang merupakan resiko
terjadinyaglaukoma atau traksi pada retina.
b.Prolapsiris.Irisdapatmengalamiprotusmelaluiinsisibedahpadaperiodepaska
operasi dini. Pupilmengalami distorsi.
c.Endoftalmitis.Komplikasiinfektifekstraksikatarakyang seriusnamunjarang
terjadi(<0,3%),pasiendatangdenganmatamerahyangterasanyeri,penurunan tajam
penglihatan, pengumpulan sel darah putih dibilik mata depan (hipopion).
d.Astigmatisma pascaoperasi. Mungkin diperlukan pengangkatan jahitan kornea
untukmengurangiastigmatisma kornea.Inidilakukan sebelummelakukan
pengukuran kacamata baru namun setelah luka insisi sembuh dan tetes mata
steroiddihentikan. Kelengkungankorneayangberlebihdapatterjadipada garis
jahitan bila jahitan terlaluerat. Pengangkatanjahitan biasanya menyelesaikan
masalahinidanbisadilakukandenganmudahdiklinik dengananastesilokal,
denganpasiendudukdidepanslitlamp.Jahitanyanglonggarharusdiangkat
untukmencegahinfeksinamunmungkindiperlukanjahitan kembalijika
penyembuhan lokasiinsisitidaksempurna.Fakoemulsifikasitanpa jahitan melalui
insisiyang kecilmenghindarkankomplikasiini.Selainitu,penempatanluka
memungkinkan koreksi astigmatismayangtelah adasebelumnya.
17
e.Edemamakularsistoid.Makulamenjadiedemasetelah pembedahan,terutamabila
disertaidenganhilangnyavitreous.Dapatsembuhseiring berjalannyawaktu,
namun dapat menyebabkan penurunan tajam penglihatanyangberat.
f. Ablasio retina. Teknik-teknik modern dalam ekstraksi katarak dihubungkan
denganrendahnyatingkatkomplikasiini.Tingkatkomplikasiinibertambahbila
terdapat kehilangan vitreous.
g.Opasifikasikapsulposterior.Padasekitar20%pasien,kejernihankapsulposterior
berkurangpada beberapa bulan setelahpembedahanketika selepitelresidu
bermigrasimelaluipermukaannya. Penglihatanmenjadikabur danmungkin
didapatkanrasasilau.Dapatdibuatsatulubang kecilpadakapsuldenganlaser
(neodymium yttrum(ndYAG) laser) sebagaiprosedur klinisrawatjalan.Terdapat
risikokeciledema makular sistoidatau terlepasnyaretina setelahkapsulotomi
YAG.Penelitianyang ditujukanpadapengurangankomplikasiinimenunjukkan
bahwa bahan yang digunakan untuk membuat lensa, bentuk tepi lensa, dan
tumpang tindihlensaintraokulardengansebagiankecilcincinkapsulanterior
pentingdalam mencegahopasifikasi kapsul posterior.
I. Komplikasi
Apabila dibiarkan katarak akan menimbulkan gangguan penglihatan dan
komplikasi seperti glaukoma, uveitis dan kerusakan retina(GOI, 2009).
18
J. Prognosis
Apabilapadaprosespematangankatarakdilakukanpenangananyang tepat
sehinggatidakmenimbulkankomplikasiserta dilakukantindakanpembedahanpada
saatyangtepat makaprognosis padakatarak senilis umumnyabaik. Namun bila
sudah mencapai stadium menjadi katarak morgagni dan telah terjadi komplikasi
berupa glaukoma dan uveitis dengan prognosis yang lebih buruk.
K. Pencegahan
Kataraksenilistidakdapatdicegahkarena penyebabterjadinyakataraksenilis
ialah oleh karena faktorusia, namundapatdilakukan pencegahan terhadap hal-hal
yang memperberatsepertimengontrolpenyakitmetabolik,mencegahpaparan
langsung terhatapsinarultravioletdenganmenggunakankacamatagelapdan
sebagainya.Pemberian intake antioksidan(sepertiasamvitaminA,CdanE) secara
teori bermanfaat(Wikipedia, 2010). Sedangkan katarak morgagni dapat dicegah
dengan diagnosis dini pada katarak, sehingga katarak senilis tidak berkembang
sampai stadium katarak morgagni dan menimbulkan komplikasi.
19
BAB III
K
ESIMPULA
N
Kataraksenilisadalahsemuakekeruhanlensayang terdapatpadausialanjut,
yaitu usiadiatas 50 tahun.
Penyebabterjadinya kataraksenilisialahkarena prosesdegeneratif. Selainitu
kataraksenilisjuga dapatdisebabkanolehberbagaifaktorsepertiadanyapenyakit
metabolisme, trauma sertapaparan sinar ultraviolet.
Kataraksenilissecaraklinisdikenaldalamempatstadium,yaitu stadium
insipien, imatur, matur dan hipermatur.Gejalaumumgangguan katarak meliputi
penglihatantidakjelassepertiterdapatkabutmenghalangiobjek,peka terhadapsinar
atau cahaya, dapat terjadi penglihatan ganda pada satu mata memerlukan
pencahayaanyang baikuntukdapatmembaca,lensamataberubahmenjadiburam
seperti kacasusu.
Diagnosis dini pada katarak sangat penting untuk selanjutnya dilakukan
intervensi bedah guna mencegah berkembangnya katarak menjadi katarak
morgagni, yaitu terjadinya degenarasi korteks dengan nukleus lensa yang terletak
di inferior. Keadaan ini terjadi pada katarak stadium hipermatur, dan dapat
menimbulkan berbagai komplikasi antara lain glaukoma dan uveitis.
Pengobatanpada katarakadalahpembedahan.Untukmenentukankapan
katarak dapatdibedah ditentukan oleh keadaan tajampenglihatan. Tajam
penglihatan dikaitkan dengan tugas sehari-hari penderita.
20
Apabila dibiarkankatarakakanmenimbulkangangguanpenglihatandan
komplikasi seperti glaukoma, uveitis dan kerusakan retina. Katarak senilis tidak
dapat dicegah karena penyebab katarak senilis ialah disebabkan oleh faktor usia,
namun dapat dilakukan pencegahan terhadap hal- halyang
memperberatsepertimengontrolpenyakitmetabolik,mencegahpaparan langsung
terhatapsinarultravioletdenganmenggunakankacamatagelapdan
sebagainya.Pemberianintake antioksidan(sepertiasamvitaminA,CdanE) secara
teori bermanfaat.
Apabilapadaprosespematangankatarakdilakukan diagnosis dini
danpenangananyang tepat sehinggatidakmenimbulkankomplikasiserta
dilakukantindakanpembedahanpada saatyangtepat makaprognosispadakatarak
senilis umumnyabaik.
21
DAFTARPUSTAK
A
AmericanAcademyofOphtalmology.LensandCataract.1997-1998.SanFransisco:
AAO
Anonim.2010.Cataract.Diaksesdari ht t p: / /en. w ik i p e dia.o r g /wik i / C a ta r ac t ,tanggal
31 Januari 2010.
GlobalOnlineInformation.2009.PengertiandanDefinisiKatarak.Diaksesdari
ht t p: / / i n f o. g - e x ce ss.com/ i d/ i n f o/ P e n g e rtian d a nD e finis i K a ta ra k.inf o ,
tanggal
31 Januari 2010.
Harvard Health Publications. Harvard Medical School. 2007. Cataract Surgery-
Cataract:EyeCare.Diaksesdari ht t p: / /ww w . a olhe a l t h. c om / e y e - ca r e / le a r n -
a bout - i t /c a ta r a c t / ca t a r a c t - surg e r y , tanggal 31 Januari 2010.
Ilham. 2006. Epidemiologi Katarak, diakses dari ht t p: / /ww w .sc r ibd.com/doc/2028
3414/E P I DE M I O L O G I - K A TARA K , tanggal 9 Januari
2010. Ilyas, S. 2005. IlmuPenyakitMata. Ed. 3.FKUI: Jakarta.
James,B.,Chew,C.,Bron,A.2006.LectureNotesOftalmologi.9th ed.Erlangga
Medical Series: Jakarta.
Medicastore. (2009). Katarak. Diakses dari ht t p: / / m e dic a stor e . c om / p e n y a ki t /65/
K a ta ra k.ht ml , tanggal 31Januari 2010.
22
Ocampo, V.V.D. (2009). Cataract, Senile: Differential Diagnoses and Workup.
Diakses dari ht t p: / /em e dicin e .meds c a p e . c o m / a rticl e /121091 4 -
ov e rv i e w , tanggal tanggal 31 januari 2010.
23