makalah ipa

38
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan-jalinan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang penting ini juga mengatur kebanyakan aktivitas sistem-sistem tubuh lainnya. Karena pengaturan saraf tersebut maka terjalin komunikasi antara berbagai sistem tubuh hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis. Dalam sistem inilah berasal sagala fenomena kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa, sensasi dan gerakan. Jadi kemampuan untuk dapat memahami, belajar dan memberi respon terhadap suatu rangsangan merupakan hasil kerja integrasi dari sistem saraf yang puncaknya dalam bentuk kepribadian dan tingkah laku individu. Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas memungkinkan makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya. Jadi, iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan. Tubuh manusia terdiri atas organ-organ tubuh yang masing-masing mempunyai fungsi tertentu. Agar organ-organ tubuh dapat bekerja sama dengan baik, diperlukan adanya koordinasi (pengaturan). Pada manusia dan sebagian besar hewan, koordinasi dilakukan oleh sistem saraf, sistem indra, dan sistem hormon. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang sistem saraf. 1

Upload: odang-rodiana

Post on 28-Oct-2015

78 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Malakastudio Document

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH IPA

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan-jalinan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling

berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol

interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang penting ini juga mengatur

kebanyakan aktivitas sistem-sistem tubuh lainnya. Karena pengaturan saraf tersebut maka terjalin

komunikasi antara berbagai sistem tubuh hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang

harmonis. Dalam sistem inilah berasal sagala fenomena kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa, sensasi

dan gerakan. Jadi kemampuan untuk dapat memahami, belajar dan memberi respon terhadap suatu

rangsangan merupakan hasil kerja integrasi dari sistem saraf yang puncaknya dalam bentuk

kepribadian dan tingkah laku individu.

Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas memungkinkan makhluk hidup dapat

menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya. Jadi,

iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan.

Tubuh manusia terdiri atas organ-organ tubuh yang masing-masing mempunyai fungsi tertentu. Agar

organ-organ tubuh dapat bekerja sama dengan baik, diperlukan adanya koordinasi (pengaturan). Pada

manusia dan sebagian besar hewan, koordinasi dilakukan oleh sistem saraf, sistem indra, dan sistem

hormon. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang sistem saraf.

1

Page 2: MAKALAH IPA

BAB II

PEMBAHASAN SISTEM SARAF

A. SYARAF DAN BAGIAN-BAGIANNYA

Syaraf (neuron)terdiri dari :

a. Sel syaraf dan processusnya (dendrit) yang berfungsi untuk metabolisme, penghasil energi guna

transmisi impuls, juga merendam adanya aliran impuls yang menuju ke dendrit.

b. Serabut syaraf (axon), berfungsi untuk transmisi atau konduksi impuls.

c. Ujung syaraf (telodendron) tempat produksi transmiter (acetylcholin, norepinephrin).

Gambar 1 sel saraf dan bagian - bagiannya

Sel syaraf terpadu membentuk substansi kelabu, yang terdapat di otak bagian korteks dan medula

spinalis bagian medialnya, yang disebut nukleus. Sedang jika kumpulan sel syaraf tersebut terdapat di

luar susunan syaraf pusat maka disebut ganglion. Masing-masing serabut syaraf dibungkus oleh

sarung semacam lemak yang berguna untuk pelindung, nutrisi maupun pembatas antara syaraf yang

2

Page 3: MAKALAH IPA

satu dengan yang lain. Pembungkus axon tersebut dinamakan neurolemma yang terdiri dari sel-sel

schwan. Pada tempat-tempat tertentu sel schwan mengadakan pengendapan myelin pada lekukan-

lekukan/nodus ranvier secara spiral. Sedangkan serabut syaraf yang berada di otak maupun medula

spinalis tidak dibungkus oleh neurolemma tetapi hanya berupa myelin, serabut-serabut syaraf ini juga

terpadu, membentuk substansi putih yang disebabkan adanya sarung pelindung tersebut (substansi

alba).

Sebuah serabut syaraf mempunyai sifat-sifat :

§ Konduktivitas (penghantar impuls)

§ Eksitabilitas (dapat dirangsang)

§ Dapat memberikan respon terhadap rangsang

Adapun macam-macam respon antara lain :

§ Rangsang mekanik

§ Rangsang elektrik

§ Rangsang kimiawi

§ Rangsang fisik

Penghantar rangsang pada sebuah syaraf adalah : Dendrit àsel syaraf àaxon. Penghantaran tersebut

dinamakan penghantar syaraf maju.

Begitu pula sebuah impuls dapat melalui beberapa syaraf dengan jalan yang sama.

Impuls terdiri dari dua macam :

a. Impuls motorik :

Merupakan impuls yang menuju ke efektor (otot/kelenjar). Impuls motorik yang ditimbulkan oleh

salah satu sel piramidal di daerah motorik otak, akan melewati axon menyusup ke sumsum tulang

belakang berada di substansi putih, axon tersebut kemudian mengkait dendrit sel motorik pada cornu

anterior medulla spinalis, kemudian impuls merambat melewati syaraf penghubung menuju ke serabut

syaraf radix anterior medulla spinalis, lalu dihantar pada tujuannya yaitu otot (efektornya).

Impuls motorik yang dibangkitkan dalam salah sebuah sel piramidal pada daerah motorik dalam

kortex, melintasi axon atau serabut saraf yang sewaktu menyusui sumsum tulang belakang, berada di

dalam substansi putih. Axon itu mengait dendrite sel saraf motorik pada kornu anterior sumsum

tulang belakang. Kemudian impuls merambat pada axon sel-sel tersebut, yang membentuk serabut-

3

Page 4: MAKALAH IPA

serabut motorik akar anterior saraf sumsum tulang belakang, dan dihantar kepada tujuan akhirnya

dalam otot.

b. Impuls sensorik :

Impuls sensorik diterima oleh ujung-ujung saraf dalam kulit, melintasi serabut saraf ( dendron )

menuju sel sensorik dalam ganglion akar posterior, dan kemudian melalui axon sel-sel ini masuk ke

dalam sumsum tulang belakang, lantas naik menuju sebuah nukleus dalam medula oblongta, dan

akhirnya dikrimkan ke otak .

Serabut saraf yang bergerak ke dan dari berbagai bagian otak, dikelompokkan menjadi berkas-berkas

saluran tertentu dalam sumsum tulang belakang.

Ada tiga jenis batang-batang saraf yang dibentuk oleh saraf serebro-spinal :

1) Saraf motorik atau saraf eferen yang menghantarkan impuls dari otak dan sumsum tulang

belakang ke saraf periferi ( tepi ).

2) Saraf sensorik atau saraf aferen yang membawa impuls dari periferi menuju otak .

3) Batang saraf campuran yang mengandung baik serabut motorik, maupun serabut sensorik,

sehingga dapat menghantar impuls dalam dua jurusan. Saraf-saraf pada umumnya adalah

dari jenis yang terakhir ini.

Selain itu ada juga serabut-serabut saraf yang menghubungkan berbagai pusat saraf dalam otak dan

sumsum tulang belakang. Serabut-serabut saraf ini disebut serabut saraf asosiasi atau serabut saraf

komisural.

Jalan impuls syaraf berkebalikan dengan impuls motorik, asal rangsang dari ujung-ujung syaraf pada

kulit (reseptor) kemudian lewat axon à masuk ke medulla spinalis à naik menuju ke nukleus medulla

oblongata à otak.

Adapun syaraf-syaraf spinal sebagai penghantar impuls tersebut :

Syaraf sensorik

Syaraf motorik

Syaraf campuran

Selain itu juga terdapat serabut syaraf yang menghubungkan berbagai pusat syaraf dalam otak dan

medulla spinalis, yang disebut syaraf asosiasi/serabut syaraf komisural.

B. MEKANISME TERJADINYA RANGSANG SYARAF

Proses terjadinya konduksi impuls syaraf terdapat dua teori antara lain:

4

Page 5: MAKALAH IPA

a. Teori Membran

Yang menyatakan bahwa mekanisme induksi impuls syaraf tergantung pada permeabilitas

deferensial perbedaan permeabilitas dari ion Natrium dan Kalium pada membran neuron yang

dikendalikan oleh medan listrik.

Dari kedua faktor tersebut maka akan menimbulkan nilai ambang tertentu eksitasi tersebut

dapat terjadi. Eksitasi disalurkan ke sepanjang serabut berupa aksi potensial.

Aksi potensial terjadi terjadi apabila membran mengalami depilarisasi. Pada saat istirahat,

neuron berbentuk seperti silinder yang mempunyai muatan ion berbeda diantara membran

selnya tetapi dengan jumlah yang sama, ion negatif berada didalam membran, sedangkan

sedang ion positif berada di luar membran. Ion Kalium terdapat di dalam membran lebih

bebas dan cepat bergerak ke luar dari pada ion Natrium yang berada di luar membran untuk

berdifusi masuk ke dalam membran. Saat ion Kalium keluar dari membran maka muatan di

dalam membran bertambah negatif, sehingga pada saat ion negatif lebih banyak dari ion

positif di luar membran, maka ion Kalium sulit untuk ke luar membran perbedaan

potensialnya mencapai 60-90 mvolt, pada saat itu diperlukan pompa Natrium yang

membutuhkan energi dari ATP, yang mengalirkan Na ion sehingga terjadi keseimbangan

kembali. Saat ion Na masuk, akan menurunkan potensial transmembran sampai 0 dan terus

mencapai -40 atau -50 mvolt. Setelah satu atau dua milidetik permeabilitas natrium menurun.,

dan kalium mulai keluar kembali. Demikian proses tersebut menimbulkan potensial rehat, ini

disebut repolarisasi. Jadi gelombang depolarisasi terjadi saat satu ion kalium keluar yang

diimbangi dengan satu ion natrium yang masuk ke dalam membran. Oleh karena itu satu

impuls syaraf merupakan gelombang depolarisasi yang melalui serabut syaraf.

b. Teori Penyaluran Sirkuit Lokal

Yang menyatakan bahwa aksi potensional disalurkan oleh adanya arus elektronik yang

mengalir mendahuluinya. Efektifitas arus elektronik dalam meneruskan impuls tergantung

pada besarnya arus, tahana membran, neuron, sitoplasma, dan medium yang mengelilinginya.

C. PEMBAGIAN SISTEM SYARAF PADA MANUSIA

Sistem syaraf dibagi atas beberapa bagian antara lain :

1. Sistem syaraf pusat terdiri dari :

· Otak

· Medulla spinalis (sumsum tulang belakang)

5

Page 6: MAKALAH IPA

2. Sistem syaraf tepi (perifer), yang dibentuk oleh beberapa syaraf yang berhubungan dengan

syaraf pusat secara langsung maupun tidak langsung.

· Syaraf cranial

· Syaraf otonom :

- syaraf simpatis

- syaraf parasimpatetis

Sistem syaraf pusat

Meningia

Otak dan sumsum tulang belakang diselimuti meningia yang melindungi struktur saraf yang halus itu,

membawa pembuluh darah ke situ, dan dengan sekresi sejenis cairan yaitu cairan serebrospinal

memperkecil benturan atau goncangan. Meningia terdiri dari tiga lapis.

1. Pia mater yang menyelipkan dirinya kedalam celah yang ada pada otak dan sumsum tulang

belakang, dan sebagai akibat dari kontak yang sangat erst tadi dengan demikian

menyediakan darah untuk struktur-struktur ini.

2. Arakhnoid merupakan selaput halus yang memisahkan pia meter dari dura mater.

3. Dura mater yang padat dan keras terdiri dari dua lapisan. Lapisan luar yang melapisi

tengkorak, dan lapisan dalam yang bersatu dengan lapisan luar, kecuali pada bagian tertentu,

dimana sinus-venus terbentuk, dan dimana dura mater membentuk bagian-bagian berukut :

Falx serebri yang terletak di antara kedua hemisfer otak. Tepi atas falx serebis membentuk

sinus longitudinalis superior atau sinus sagitalis superior yang menerima darah vena dari

otak, dan tepi bawah falx serebri membentuk sinus longitudinalis inferior atau sinus sagitalis

inferior yang menyalurkan darah keluar falx serebri. Tentorium serebeli memisahkan

serebelum dari serebrum.

Diafragma sellae adalah sebuah lipatan berupa cincin dalam dura mater dan yang menutupi sela

tursika yaitu sebuah lekukan pada tulang sphenoid, yang berisi hipofisis.

Meningitis adalah peradangan pada meningia, yang mempunyai gejala berupa bertambahnya jumlah

dan berubahnya susunan cairan serebro-spinal ( CSF ). Infeksi yang terjadi mungkin disebabkan

bakteri atau virus dan diagnosa dapat dilakukan dengan memeriksa cairan serebro-spinal yang diambil

melalui punksi lumbal.

Sistem ventrikuler terdiri dari beberapa rongga dalam otak yang berhubungan satu sama lain. Ke

dalam rongga-rongga itulah plexus khoroid menyalurkan cairan serebo-spinal. Plexus khoroid

dibentuk oleh jaringan pembuluh darah kapiler yang sangat halus dan ditutupi oleh bagian pia mater

yang membelok kedalam ventrikel dan menyalurkan cairan serebro-spinal. Kedua ventrikel lateral,

6

Page 7: MAKALAH IPA

masing-masing berada satu pada tiap hemisfer otak, dan bersambung dengan ventrikel ketiga yang

terletak pada garis tengah antara kedua thalamus. Ventrikel ketiga bersambung dengan ventrikel

keempat yang terdapat diantara serebelum, pons dan medulla oblongata, melalui saluran kecil,

aqueduktus serebri. Celah-celah pada atap ventrikel keempat memungkinkan cairan serebro-spinal

memasuki ruang subarakhnoid yang mengelilingi keseluruhan otak dan sumsum tulang belakang.

Cairan serebro-spinal adalah hasil sekresi plexus khoroid. Cairan ini bersifat alkali, bening mirip

plasma. Tekanannya adalah 60 sampai 140 mm air.

Sirkulasi cairan serebro-spinal. Cairan ini disalurkan oleh plexus khoroid ke dalam ventrikel-ventrikel

yang ada di dalam otak; cairan itu masuk ke dalam kanalis sentralis sumsum tulang belakang dan juga

kedalam ruang subarakhnoid melalui celah-celah yang terdapat pada ventrikel keempat. Setelah itu

cairan ini dapat melintasi ruangan diatas seluruh permukaan otak dan sumsum tulang belakang hingga

akhirnya kembali ke sirkulasi vena melalui granulasi arakhnoid ( granulatio arfachnoidais ) pada sinus

sagitalis superior.

Oleh karena susunan ini maka bagian saraf otak dan sumsum tulang belakang yang sangat halus,

terletak diantara dua lapisan cairan sebelah dalam yang merupakan isi dari ventrikel-ventrikel otak

dan saluran pusat sumsum tulang belakang, dan lapisan cairan sebelah luar yang berada dalam ruang

subarakhnoid. Dengan adanya kedua “bantalan air” ini, maka sistem persarafan terlindung baik.

Gambar 3 Garis – garis besar berupa diagram yang menunjukkan kedudukan ruang – ruang yang

berisi cairan. Ruang Subarakhnoid, Ventrikel dan Canalis Spinalis yang berada didalam dan sekitar

Otak dan Sumsum Tulang Belakang

Fungsi cairan serebo-spinal. Cairan ini bekerja sebagai bufer, melindungi otak dan sumsum tulang

belakang. Menghantarkan makanan ke jaringan sistem persarafan pusat.

Punksi lumbal. Oleh karena sumsum tulang belakang berakhir pada ketinggian vertebrata lumbalis

pertama atau kedua dan ruang subarakhnoid memanjang terus hingga ketinggian vertebra sakralis

kedua, maka contoh cairan serebro-spinal dapat disedot keluar dengan men yuntikan jarum punksi

lumbal ke dalam ruang subarakhnoid diantara titik-titik ini, dan tindakan ini disebut Punksi lumbal.

Pemeriksaan cairan serebo-spinal yang dilakukan dengan cara itu dapat mengungkapkan keterangan

penting tentang kemungkinan adanya meningitis dan pendarahan subarakhnoid pada otak.

a. Otak

Otak terletak didalam rongga kranium tengkorak. Perkembangan otak manusia, semula otak

berbentuk silinder (bumbung/tabung). Otak berkembang dari sebuah tabung yang mulanya

memperlihatkan tiga gejala pembesaran, otak awal, yang disebut otak depan, otak tengah dan otak

belakang, jadi :

7

Page 8: MAKALAH IPA

Otak asal à otak depan

otak tengah

otak belakang

Otak depan berkembang menjadi belahan otak besar (hemisphaerum cerebri), Corpus striatum dan

Talami (talami 3 hipotalami). Sedang otak tengah menjadi otak antara (Diencephalon). Otak belakang

berupa Pons varolli (jembatan varol), Medulla oblongata (sumsum lanjutan) dan Cerebellum (otak

kecil). Ketiga otak belakang tersebut membentuk batang otak.

Otak yang terletak di dalam rongga tengkorak dapat dibedakan menjadi 3 bagian yang masing-

masing mempunyai fungsi yang berbeda-beda yaitu : cerebrum, cerebellum, batang otak.

Gambar 4 Otak dan bagian - bagiannya

A Cerebrum

Cerebrum mengisi bagian depan dan atas rongga tengkorak, yang masing-masing disebut fosa

kranialis anterior dan kranialis tengah.

Cerebrum atau otak besar, di bagian kortex cerebri terdapat banyak kumpulan sel-sel syaraf sehingga

membentuk substansi kelabu atau ganglia basalis. Pada korteks tersebut tersusun lipatan-lipatan tak

teratur sehingga menambah luas permukaan cerebrum. Sedang pada bagian medulla terdapat axon-

axon yang diselaputi oleh myelin sehingga membentuk substansi alba (putih) karena lemak myelin

tersebut.

Berbagai daerah pada otak. Fisura-fisura dan sulkus-sulkus membagi hemisfer otak menjadi beberapa

daerah. Kortex serebri bergulung-gulung dan terlipat secara tidak teratur, sehingga memungkinkan

luas permukaan substansi kelabu bertambah. Lekukan diantara gulungan-gulungan itu disebut sulkus,

dan sulkus yang paling dalam membentuk fisura longitudinalis dan latereralis. Fisura-fisura dan

sulkus-sulkus ini membagi otak dalam beberapa daerah atau “lobus” yang letaknya sesuai dengan

tulang tulang yang berada di atasnya, seperti lobus frontalis, temporalis, perietalis dan oksipitalis.

Fisura longitudinalis adalah celah dalam pada bidang medial yang membagi serebrum menjadi

hemisfer kanan dan kiri. Sekeping tipis dura mater yang disebut falx serebri me nyelipkan dirinya

kedalam fisura itu. Dengan cara yang sama sebagian kecil dura mater, yang disebut flax serebeli,

membagi serebelum menjadi hemisfer kanan dan kiri.

8

Page 9: MAKALAH IPA

Sulkus lateralis atau fisura Silvius, memisahkan lobus temporalis dari lobus frontalis (pada sebelah

anterior) dan dari lobus parietalis pada sebelah posterior.

Kortex adalah asal semua impuls motorik yang mengendalikan otot tulang-tulang. Kortex juga

merupakan daerah akhir untuk menerima semua impuls saraf sensorik yang masuk guna dinilai dan

ditafsirkan, termasuk sensibilitas kulit, sentuhan, sakit, suhu, getaran, jarinagn, bentuk dan ukuran,

serta sensibilitas otot dan sendi.

Kortex Serebri terdiri dari banyak lapisan sel saraf; yang adalah substansi kelabu serebrum. Kortex

serebri ini tersusun dalam, banyak gulungan-gulungan dan lipatan yang tidak teratur, dan dengan

demikian menambah daerah permukaan kortex serebri, persis sama seperti melipat sebuah benda yang

justru memperpanjang jarak sampai titik ujungnya yang sebenarnya.

Substansi putih terletak agak lebih dalam dan terdiri dari serabut saraf milik sel-sel pada kortex.

Kortex cerebri terdiri dari beberapa daerah motoris dan sensoris. Daerah tersebut terletak persis di

depan sulkus sentralis sampai sulkus lateralis. Daerah kortex tersebut mengandung sel-sel syaraf

sebagai awal jalur motorik yang mengendalikan gerakan pada sisi lain dari tubuh. Daerah motoris

bagian atas mengendalikan anggota badan bagian bawah, sedang bagian bawah tubuh berturut-turut

ke atas dikendalikan oled daerah motoris bagian atas ke bawah sampai daerah kendalinya leher,

anggota badan atas maupun kepala.

Pada daerah kortex tersebut, bagian motoris paling bawah disebut broca, ini mempunyai kaitan

dengan kemampuan berbicara seseorang ataupun aktivitas individu, misalnya seseorang biasa

menggunakan anggota badannya untuk kegiatan digunakan bagian sebelah kiri maka broca berada

disebelah kanan dari hemispherum cerebri. Dan begitu pula sebaliknya.

Berbagai macam perasaan dirasakan dan ditafsirkan dikortex sensoris, sedang daerah

auditorik (pendengaran) pada lobus temporalis di bawah fisura longitudinalis, kesan suara diterima

dan ditafsirkan. Daerah visuil (penglihatan) terletak di ujung lobus oksipetalis yang menerima

bayangan kesan-kesan untuk juga ditafsirkan. Pusat pengecap dan penciuman agak anterior lobus

temporalis.

Di dalam hemisphaerum cerebri banyak terbenam ganglia (beberapa kelompok kecil sunstansi

kelabu yang disebut ganglia atau nuklei basalis) dalam substansi putih. Dua diantaranya adalah

nukleus caudatus dan nukleus lentiformis, yang keduanya membentuk corpus striatum. Struktur

tersebut berhubungan erat dengan talamus (yaitu substansi kelabu yang lain), yang terletak di tengah –

tengahnya struktur ini.

9

Page 10: MAKALAH IPA

Sistem nukleus dengan sistem serabut tersebut merupakan bagian dari sistem extrapiramidal yang

mempengaruhi :

Tonus dan sikap tubuh

Menyatu dan menyesuaikan gerakan otot sadar utama yang merupakan sebuah jalur motorik dengan

sistem piramidal.

Thalamus sebagai penerima impuls sensorik yang dapat ditafsirkan pada tingkat subkortikal atau

disalurkan pada daerah sensorik.

Hipothalamus mempunyai beberapa nukleus yang berhubungan dengan hipophise pada sistem

endokrin., nukleus-nukleus tersebut mengendalikan fungsi-fungsinya, seperti lapar, haus, pengaturan

suhu tubuh.

Bagian yang menghubungkan antara kortex cerebri dengan batang otak dan medulla spinalis adalah

capsula interna yang penuh dengan serabut penuh serabut motorik dan sensorik. Pada saat melintasi

substansi kelabu, syaraf-syaraf tersebut terpadu erat. Jika terjadi thrombosis arteri pada capsula

interna, dapat mengakibatkan hemiplegia (kerusakan salah satu sisi tubuh). Sedang kerusakan pada

cerebrovaskuler tersebut dinamakan stroke.

Jadi fungsi Cerebrum :

1. Mengontrol mental; tingkah laku, pikairan, kesadaran, moral, kemauan, kecerdasan,

kemampuan berbicara, bahasa dan beberapa perasaan khusus. Fungsi tersebut dilakukan

oleh korteks cerebri yang mengandung pusat-pusat tertinggi.

2. Mengendalikan otot-otot tulang, sebab kortex cerebri tempat semua impuls motoris.

3. Menilai dan menafsirkan impuls yang masuk termasuk sensibilitas kulit, sentuhan, sakit,

tekanan, suhu, getaran, jaringan, bentuk dan ukuran, serta sensibilitas otot dan sendi. Fungsi

ini dipertanggungjawabkan oleh kortex cerebri yang merupakan tempat menerima impuls

sensoris.

b. Cerebellum

Serebelum adalah bagian terbesar dari otak belakang yang menempati fosa kranialis posterior dan

diatapi oleh tentorium-serebeli, yang merupakan lipatan dura mater yang memisahkannya dari lobus

oksipitalis serebri.

Fungsi serebelum adalah untuk mengatur sikap dan aktivitas sikap badan. Serebelum berperan penting

dalam koordinasi otot dan menjaga keseimbangan. Bila serabut kortiko-spinal yang melintas dari

kortex serebri ke sumsum tulang belakang mengalami penyilangan, dan dmikian mengendalikan

10

Page 11: MAKALAH IPA

gerakan sisi yang lain dari tubuh, maka hemisfer serebri mengendalikan tonus otot dan sikap pada

sisinya sendiri.

Cedera unilateral pada Serebelum mengakibatkn gangguan pada sikap dan tonus otot. Gerakan sangat

tidak terkoordinir. Semua gerakan sadar dan otot-otot anggota badan menjadi lemah, dan cara bicara

pun lambat.

c. Batang otak

Terdiri dari : Diencephalon (otak tengah )

Pons varolli

Medulla oblongata

Otak tengah (diensefalon) merupakan bagian atas batang otak. Aqueduktus serebri yang

menghubungkan ventrikel ketiga dan keempat melintasi melalui otak tengah ini. Otak tengah dibagi 2

tingkat :

1) Atap yang mengandung banyak pusat-pusat refleks yang penting untuk penglihatan dan

pendengaran.

2) Jalur motorik yang besar, yang turun dari kapsula interna melalui bagian dasar otak

tengah, menurun terus menerus melalui pons dan medula oblongata menuju sumsum

tulang belakang.

Jalur lintas motorik :

Capsula interna à dasar otak tengah à pons varolli à medulla oblongata à medulla spinalis à organ.

Jalur lintas sensorik :

Organ à medulla spinalis à medulla oblongata à pons varolli à otak tengah à thalamus à kortex

sensoris hemisphaerum cerebri.

Fungsi otak tengah : Mengendalikan kesetimbangan dan gerakan-gerakan mata

Pons Varoli merupakan bagian tengah otak dan karena itu memiliki jalur lintas naik dan turun seperti

pada otak tengah. Fungsi pons varolli :

1. Sebagai jalur lintas motorik mapun sensorik

11

Page 12: MAKALAH IPA

2. Terdapat serabut penghubung lobus cerebellum

3. Menghubungkan cerebellum dengan kortex cerebri

Keterangan

A. Pons Varoli.

B. Medulla oblongata.

a) Brachium pontis (middle cerebellar peduncle)

b) Restiform body (s. crus cerebelli ad medullam oblongatam).

c) Inferior Olive.

d) Pyramid (s. corpus pyramidale).

e) Pyramidal decussation (motor decussation).

f) Transverse fibers.

g) arcuate fibers.

h) Anterior (ventral) median fissure.

Medula Oblongata membentuk bagian bawah batang otak serta mengubungkan pons dengan sumsum

tulang belakang, terletak dalam fosa kranialis posterior adn bersatu dengan sumsum tulang belakang

tepat dibawah foramen magnum tulang oksipital. Sifat utama Medula Oblongata adalah bahwa disitu

jalur motorik desendens (menurun) melintasi batang otak dari sisi yang satu menuju sisi yang lain

yang disebut duktus motorik. Perpotongan seperti diatas yang dilakukan jalur sensorik pada medula

juga terjadi dan disebut duktus sensorik. Medula Oblongata mengandung nukleus atau badan sel dari

berbagai saraf otak yang penting dan mengandung ”pusat-pusat vital” yang mengendalikan

pernapasan dan kardiovaskuler.Fungsi medulla oblongata :

1. Mengendalikan pernafasan

2. Mengendalikan sistem cardiovaskuler

b. Medula Spinalis

Medulla spinalis bermula dari medulla oblongata menuju ke arah otak caudal melalui foramen

magnum dan berakhir pada daerah pinggang. Penampangnya dari atas ke bawah semakin kecil kecuali

pada daerah leher dan daerah pinggang menebal/melebar. Dari penebalan tersebut plexus-plexus

syaraf bergerak guna mensyarafi anggota badan atas dan bawah, dan untuk daerah dada tidak

membentuk plexus tetapi tersebar membentuk syaraf intercostalis.

12

Page 13: MAKALAH IPA

Pada penampang melintang medulla spinalis tampak gambaran seperti kupu-kupu. Sayapnya dibentuk

oleh tanduk depan/cornu anterior dan tanduk belakang/cornu posterior di kanan dan kiri. Medulla

spinalis juga mempunyai 3 substansi yaitu kelabu dan putih. Serabut-serabut syaraf tersebut tersusun

menjadi beberapa jalur. Medulla spinalis keluar syaraf-syaraf spinal yang tersusun menurut segmen

tubuh.

Kedua radix tersebut mempunyai kumpulan sel syaraf yang disebut simpul syaraf spinal (ganglion

spinale). Kedua radix tersebut saling bertaut satu sama lain membentuk sebuah syaraf spinal yang

kemdian meninggalkan canalis vertebralis melalui foramen intervertebralis. Kemudian segera

bercabang menjadi cabang ke depan, ke belakang dan cabang penghubung.

Cabang belakang syaraf spinal tersebut (ramus posterior nervi spinali) mensyarafi :

Otot punggung sejati dan sebagian kecil kulit punggung.

Cabang depan syaraf spinal mensyarafi :

Semua otot kerangka badan

Anggota gerak

Semua kulit kecuali sebagian kecil kulit punggung

Lengan atas yang disebut plexus branchialis, dicabangkan lagi keketiak, bahu, lengan, dan

tangan

Anggota gerak bawah juga membentuk plexus yaitu plexus lumbosacralis mensyarafi paha,

tungkai atas dan bawah

Di daerah plexus brachialis dan plexus lumbosacralis, cabang – cabang depan dari nervi spinalis tidak

membentuk anyaman (plexus) tetapi terpisah sendiri – sendiri sebagai syaraf – syaraf antar iga (n

intercostalis) ke dinding dada dan dinding perut.

Cabang penghubung dan spinalis menuju ke batang simpatis (truncus simpaticus) yaitu dua untai

syaraf membujur di samping columna vertebralis dari atas ke bawah. Pada setiap segmen tubuh,

truncus simpaticus membentuk simpul syaraf yang mensyarafi alat – alat dalam. Susunan syaraf

tersebut termasuk susunan saraf otonom (mandiri).

Nervi spinalis berjalan melalui foramen intervertebralis dengan arah mengeray, menyesuaikan, karena

spinalis hanya sampai pada pinggang sehingga hanya melanjutkan sebagai benang ujung (filum

terminal). Bagian canalis vertebralis yang terletak dibawahnya diisinoleh sebagian n spinalis yang

berasal dari bagian bawah columna vertebralis dengan berjalan serong kebawah menuju foramen

intervertebralis yang sesuai, terbentuklah ekor kuda (cauda equina).

Plexus utama syaraf spinal :

13

Page 14: MAKALAH IPA

a) Plexus cervicalis : di bentuk empat syaraf cervical pertama. Letak plexus ini dibawah otot

sterno-mastoid. Dari plexus ini timbul banyak cabang yang berfungsi untuk mensyarafi

beberapa otot leher dan diafragma (n frenicus)

b) Plexus brachialis : dibentuk oleh 4 syaraf cervical lebih rendah dari pembentuk plexus

cervicalis, dan syaraf thoracal pertama. Letaknya dibelakang sagita posterior leher, dibelakang

clavicula dan axila. Mula – mula membentuk tiga berkas (n.c. 5&6) membentuk tangkai atas,

(n.c. 7) membentuk tangkai tengah dan (n.c.8 dan n. th.1) membentuk tangkai bawah. Yang

selanjutnya bergabung membentuk urat lateral yang meneruskan mensyarafi otot dibawah kulit

(muscul ossubkutans) dan urat posterior yang selanjutnya sebagai syaraf radialis dan untuk

sircumflexi, kemudian yang lain adalah urat medial yang melanjutkan diri sebagai syaraf

ulnaris, urat medial dan lateral bertemu membentuk syaraf mediana. Dari syaraf radialis

mensyarafi lengan atas dan otot radialis, syaraf ulnaris mensyarafi lengan atas dan otot ulnaris

sedang syaraf mediana mensyarafi bagian volar, fossa cubiti dan melanjutkan bercabang ke

palmaris mensyarafi ke 3 jari - jari dari lateral, dan ke 2 jari - jari lainnya disyarafi o,eh cabang

syaraf ulnaris.

c) Plexus lumbalis dibentuk oleh akar syaraf lumbal pertama, di dalam otot psoas, dan mensyarafi

otot tersebut.

d) plexus ini bercabang menjadi :

e) nervus femoralis melalui bawah ligament inguinale melanjutkan mensyarafi femur / paha

sebelah anterior

f) nervus obturatorius melalui foramen obturatorium masuk ke paha mensyarafi paha sbelah

dalam

g) Plexus sacralis dibentuk syaraf lumbal keempat dan kelima. Syaraf - syaraf sacralis bergabung

membentuk nervus ischiadichus yang masuk ke dalam paha melalui celah sacrum melayani

paha sebelah posterior, sampai di fossa poplitea, bercabang menjadi n popliteus medialis dan

lateralis yang melayani otot tungkai bawah.

h) Plexus Lumbo-Sekralis menyalurkan saraf-saraf yang utama untuk anggota bawah.

Fungsi medula spinalis:

a. Mengadakan komunikasi antara otak dengan semua bagian tubuh

b. Gerak reflek

Gerakan tersebut dapat terjadi bila ada:

1. Organ sensorik yang menerima impuls misalnya kulit.

14

Page 15: MAKALAH IPA

2. Serabut syaraf sensorik yang akan meneruskan.

Jalannya rangsang:

Impuls menuju sel – sel ganglion radix posterior àoleh serabut sel syaraf, impuls dihantar ke substansi

kelabu pada cornu posterior medulla spinalis à serabut syaraf penghubung (n konektor) à ke cornu

anterior à sel syaraf motorik menerima impuls à diteruskan melalui serabut syaraf motorik à organ

motorik

Untuk gerak refleks maka dibutuhkan struktur sbb :

a) Organ sensorik yang menerima impuls, misalnya kulit.

b) Serabut saraf sensorik, yang menghantarkan impuls-impuls tersebut menuju sel-sel dalam

ganglion radix posterior dan selanjutnya serabut itu akan meneruskan impuls menuju

substansi kelabu pada kornu posterior medula spinalis.

c) Sumsum tulang belakang, dimana serabut saraf penghantar menghantarkan impuls menuju

kornu anterior melalui medula spinalis.

d) Sel saraf motorik, dalam kornu anterior medula spinalis yang menerima dan mengalihkan

impuls tersebut melalui serabut saraf motorik.

e) Organ motorik, yang melaksanakan gerakan karena dirangsang oleh impuls saraf motorik.

Gerak Refleks merupakan bagian dari mekanisme pertahanan pada tubuh dan terjadi jauh lebih cepat

sari gerak sadar , misalnya menutup mata pada saat terkena debu, dll.

Saraf-saraf spinalis. 31 pasang saraf sumsum tulang belakang muncul dari segmen-segmen medula

spinalis melalui dua akar, akar anteior dan akar posterior.

Jalur saraf motorik. Impuls berjalan dari kortex serebri menuju sumsum tulang belakang, melalui

jalur-jalur menurun yang disebut traktus serebo spinalis/ traktus piramidalis.

Neuro motorik bawah, yang bermula sebagai badan sel dalam kornu anterior sumsum tulang

belakang, keluar lantas masuk akar anterior saraf spinalis, lalu didistribusikan ke periferi, dan berakhir

dalam organ motorik, misalnya otot.

Kerusakan pada neuron motorik. Dari segi klinis, perlu dibedakan antara kerusakan pada neuron

motorik atas, seperti jalur motorik pada daerah otak dan gangguan pada neuron motorik bagian

bawah.

· Hemiplegia adalah contoh kerusakan pada neuron motorik atas, dimana otot-otot

sebetulnya bukan lumpuh, tetapi lemah dan kehilangan kontrol.

15

Page 16: MAKALAH IPA

· Poliomielitis adalah contoh kerusakan neuron motorik bawah , dimana otot yang terserang

menjadi lumpuh dan lemah, juga mengecil dan kehilangan refleks normal. Bila penderita

anak-anak maka anggota geraknya tidak dapat berkembang.

· Bell’s palsy adalah contoh lain kasus kerusakan neuron motorik bawah.

Jalur Saraf sensorik. Impuls saraf sensorik bergerak melintasi traktus menaik yang terdiri dari 3

neuron.

Yang pertama atau neuron yang paling tepi, memiliki badan sel dalam ganglion sensorik, pada akar

posterior sebuah saraf spinalis, lantas dendron yang merupakan sebuah cabangnya, bergerak menuju

periferi dan berakhir dalam satu organ sensorik, misalnya kulit. Sementara itu axon, yang merupakan

cabang yang lain masuk ke dalam sumsum tulang belakang, lantas naik menuju kolumna posreior dan

berakhir pada sekeliling sebuah nukleus dalam medula oblongata.

Sel neuron yang kedua timbul dalam nukleus tersebut, kemudian melintasi garis tengah dalam cara

yang sama seperti jalur motorik desendens untuk membentuk dekusasio sensorik, naik melalui

ponsdan diensefalon guna mencapai talamus.

Neuron yang ketiga dan terakhir bermula dalam talamus, bergerak melalui kapsula interna untuk

mencapai daerah sensorik kortek serebri. Traktus menaik ini menghantarkan impuls sentuhan,

kedudukan sendi-sendi dan getaran, sementara yang lainnya menghantarkan impuls sentuhan, rasa

sakit dan suhu.

Perasaan ( Sensibilitas ). Saraf sensorik tepi akan menghantarkan beberapa impuls ” aferen ” untuk

ditafsirkan oleh daerah sensorik dalam kortex serebri sebagai sentuhan rasa sakit, gatal, panas dan

dingin yang berasal dari struktur tepi.

Sinapsis saraf. Axon sebuah saraf adalah serabut penghantar, sementara dendrit (ada lebih dari satu )

adalah serabut yang menerima impuls saraf dan mengalihkannya menuju sel saraf. Impuls dapat

disalurkan melalui serangkaian neuron, seperti yang terdapat pada neuron sensorik asendens.

Diperkirakan bahwa proses penyaluran impuls tidak harus melalui struktur tanpa terputus. Proses ini

diperlihatkan dalam diagram berikut yang menunjukkan apa yang disebut persambungan sinaptik.

Sistem syaraf tepi

Secara langsung maupun tidak langsung, sistem syaraf tersebut tergantung pada sistem syaraf pusat.

Terdiri dari :

a. Syaraf cranial

Terdapat 12 pasang serabut syaraf cranial, bersifat sensorik atau motorik, juga campuran antara lain :

16

Page 17: MAKALAH IPA

1. N olfaktorius (sensorik), syaraf pembau

2. N opticus (sensorik), syaraf penglihat

3. N oculomotoris (motoris), mensyarafi otot mata externa dan penghantar syaraf

parasimpatis untuk melayani o. siliaris dan o. Oris

4. N choclearis (motoris) ke arah sebuah otot mata, m obliquus externa

5. N trigeminus (sensoris) mensyarafi kulit wajah, o.kunyah

6. N abduscens (motoris) mensyarafi satu otot mata yaitu rectum lacriminalis

7. N fascialis (motoris) mensyarafi otot - otot mimik wajah dan kulit kepala.

8. N acusticus (sensoris) untuk pendengaran

9. N glossopharingeus (motorik dan sensorik) mensyarafi lidah dan tekak dan

kelenjar parotis

10. N vagus (sensoris dan motoris) mensyarafi semua organ tubuh

11. N accesoris (motoris) terbelah menjadi dua, yang pertama menyertai n vagus, yang

lainnya sebagai n motoris menuju ke otot sternocleiodosmatoideus dan m.

Trapezius

12. N hypoglosus (motoris) mensyarafi otot - otot lida

b. Syaraf otonom

Semua alat-alat dalam dikendalikan oleh syaraf otonom. Syaraf otonom terdiri dari dua sistem:

a. Sistem simpatis

b. Sistem parasimpatis

Syaraf simpatis dan syaraf parasimpatis bekerja secara antagonis, tidak dibawah kesadaran oleh

karena itu sering disebut syaraf tak sadar.

Sifat - sifat syaraf otonom:

· syaraf otonom tidak diatur oleh cerebrum

· sebagian besar organ menerima seperangkat ganda syaraf otonom simpatis dan

parasimpatis

· ujung axon masing - masing serabut tersebut mengeluarkan zat transmiter yang berbeda :

simpatis mengeluarkan noreppneprin oleh karena itu sering disebut serabur adrenergik dan

17

Page 18: MAKALAH IPA

serabut par simpatis mengeluarkan asetilkholin juga disebut serabut kholinergik, pada

setiap efektor. Jadi yang menyebabkan berbeda, responnya karena zat transmiter tersebut

sedang impuls kedua sistem syaraf tersebut sama.

· Impuls motor mencapai organ efektor dari otak dan sumsum tulang belakang melalui dua

neuron : neuron preganglion yang terletak didalam otak atau sumsum tulang belakang dan

neuron postganglion terletak ganglion diluar sistem syaraf pusat

· badan sel neuron postganglion dari syaraf simpatis terletak didekat sumsum tulang

belakang, sedang di sistem syaraf parasimpatis terletak didekat atau dalam organ yang

dilayani

· bekerja secara antagonis

Sistem syaraf simpatis terletak didepan columna vertebralis dan berhubungan serta bersambung

dengan sumsum tulang belakang melalui serabut – serabut syaraf. Sistem simpatis tersebut terdiri dari

serangkaian urat kembar yang bermuatan ganglion – ganglion, syaraf tersebut bergerak dari dasar

tengkorak yang terletak didepan columna vertebralis dan berakhir pada pelvis sebagai ganglion

coccygeus. Ganglion – ganglion tersebut tersebar:

· 3 pasang ganglion cervical, didaerah leher

· 11 pasang ganglion thorakal, didaerah dada

· 4 pasang ganglion lumbal, di daerah pinggang

· 4 pasang ganglion sakral, di daerah sakral

· Ganglion koksigeus, didaerah koksigeus

Gangliuon-ganglion ini bersambung erat dengan system saraf pusat melalui sumsum tulang

belakang,dengan mempergunakan cabang-cabang penghubung ,yang bergerak ke luar dari sumsum

tulang belakang menuju ganglion, dan dari ganglion masuk menuju sumsum tulang belakang.

Ganglion simpatik lainnya berhubungan dengan dua rangkaian besar ganglia ini dan bersama

serabutnya membentuk plexus-plexus simpatis sebagai berikut:

1. Plexus kardiak, terletak didekat dasar jantung, serta mengarahkan cabangnya ke jantung dan

paru – paru

2. Plexus silika, terletak di sebelah belakang lambung melayani alat – alat dalam rongga

abdomen

3. Plexus mesentrikus, terletak di depan sakrum dan melayani organ – organ dalam pelvis

Serabut-serabut saraf simpatis mensarafi otot jantung, otot otot tak sadar semua pembuluh darah, serta

semua alat alat dalam seperti lambung, pancreas dan usus. Melayani serabut motorik sekretorik pada

18

Page 19: MAKALAH IPA

kelenjar keringat, serabut- serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit-yaitu arrectores pilorum-

serta mempertahankan tonus semua otot, termasuk tonus otot sadar.

Syaraf parasimpatis, keluar dari otak melalui syaraf – syaraf kranial ketiga, tujuh, sembilan, dan

sepuluh. Saraf- saraf ini merupakan penghubung melalui mana serabut-serabut parasimpatik lewat,

dalam perjalanannya keluar dari otak menuju organ-organ yang sebagian dikendalikan olehnya.

Serabut- serabut yang mencapai serabut-serabut otot sirkuler pada iris, dan dengan demikian

merangsang gerakan- gerakan yang menentukan ukuran pupil mata, menggunakan saraf cranial ketiga

yaitu saraf okulo- motorik. Serabut – serabutnya mencapai iris, pupil melalui neuron okulomotorik,

mencapai kelenjar ludah melalui neuron fascial dan melalui neuron glossofaringeus. Syaraf

parasimpatis yang keluar dari medula spinalis melalui daerah sakral membentuk urat – urat syaraf

pada alat – alat dalam pelvis dan melayani kolon, rektum, dan kandung kemih.

Serabut- serabut otot motorik sekretorik mencapai kelenjar ludah melalui saraf ketujuh, fasial,

serta saraf kesembilan, glosofaringeus.

Saraf vagus atau saraf cranial kesepuluh adalah serabut saraf otonom terbesar. Daerah layanannya

luas, serta serabut- serabutnya disebarkan kepada sejumlah besar kelenjar dan organ. Penyebarannya

ini sejalan dengan penyebaran serabut simpatis.

Sistem simpatis dan parasimpatis bekerja secara antagonis pada organ yang sama, misalnya syaraf

simpatis mengencangkan suatu alat dalam maka syaraf parasimpatis mengendorkannya.

System pengendalian ganda (simpatis dan parasimpatis )

Cuma sebagian kecil organ dan kelenjar yang memiliki satu sumber pelayanan ,yaitu simpatis

dan parasimpatis . sebagian besar organ dan kelenjar memiliki pelayanan ganda,yaitu menerima

beberapa serabut dari sitem simpatis di samping beberapa serabut dari saraf otonom sacral atau

cranial. Keaktifan organ dirangsang oleh sekelompok urat saraf, sementara di lain pihak

dilambatkan/diberhentikan oleh sekelompok urat lain-dengan kata lain masing-masing kelompok

bekerja berlawanan. Dengan demikian,penyesuaian –tepat antara aktivitas dan istirahat tetap

dipertahankan, sementara ritme kegiatan halus organ-organ dalam,kelenjar,pembuluh darah serta otot

tak sadar juga dipertahankan.

Apabila sebuah organ memiliki otot sfinkter,maka serabut saraf yang menyebabkan kontraksi

organnya akan menghambat sfinkter ,dan sebaliknya. Hal-hal seperti itu terjadi pada lambung dalam

sfinkter pilorik, usus dalam sfinkter ileokolik, dan kantong kencing dalam sfinkter uretra interna.

Sebagai contoh misalnya,pada kegiatan mikturisi sfinkter uretra dikendorkan , sementara otot pada

dinding kandung kencing berkontraksi, sehingga memungkinkan kandung kencing dikosongkan.

19

Page 20: MAKALAH IPA

Zat transmiter yang dihasilkan adalah asetilkholin yang berfungsi dari asetilkholin setelah disekresi

oleh syaraf kholinergik simpatis, zat tersebut kemudian disintesa oleh vesikel yang ada di ujung syaraf

tersebut, kemungkinan juga terjadi di axoplasma, reaksi utama yang terjadi sebagai berikut:

Acetyl+ KoA + Kolin à Kholin acetylase àAcetylkholin

Acetylkholin à (kholinesterase) à Ion acetat + kholin

Kholin yang terbentuk tersebut dibawa kembali ke dalam ujung syaraf terminal untuk disintesa

acetylkholin baru . Dalam pemecahan acetylkholin tersebut diatas, biasanya memerlukan waktu yang

cepat sekali hanya beberapa detik setelah sekresinya, tetapi kadang – kadang tahan selama beberapa

detik, sehingga sejumlah kecil difusi di cairan sekitarnya, cairan tersebut mengandung semacam

kholinesterase lain yang disebut kholinesterase serum yang dpaat memecahkan acetylkholin yang

tersisa dalam beberapa detik berikutnya. Oleh karena itu kegiatan acetylkholin di ujung syaraf

kholinergik hanya beber5apa detik atau sepersekian detik.

Sedang sintesa norepineprin dimulai dari exoplasma dari ujung syaraf terminal serabut syaraf

adrenergik dan diselesaikan di vesikel.

Tirosin à hidroksilasi à DOPA

DOPA à dekarboksilasi à Dopamin

Transpor dopamin ke dalam vesikel

Dopamin à hidroksilasi à norepineprin

Jika ini terjadi di medulla adrenalis maka reaksi tersebut masih dilanjutkan:

Norepinephrin à metilasi à epenephrin

Guna pemecaha / penghilangan Norepinephrin yang disekresi di ujung syaraf terminal serabut

syaraf adrenergik maka dilakukan:

1. Difusi kembali ke ujung syaraf adrenergik secara transpor aktif, sehingga 50-80% yang

diserap dari Norepinephrin yang disekresikan

2. Difusi menjauhi ujung syaraf tersebut, ke dalam cairan tubuh sekitarnya kemudian masuk ke

dalam darah, inilah yang memindahkan Norepinephrin yang tersisa

3. Sebagian kecil dipecah oleh enzim monoamin aoksidase (COMD) yang tersebar di seluruh

jaringan

Lama bekerjanya Norepinephrinyang lansung disekresikan ke dalam jaringan sangat cepat sekali

hanya beberapa detik khususnya yang berada di ujung syaraf adrenergik, kecuali Norepinephrin

20

Page 21: MAKALAH IPA

maupun ephinephrinyang disekresi oleh adrenal masuk ke dalam darah, aktif sampai jaringan yang

kemudian diperoleh oleh enzym COMT, terutama di hepar. Jadi kira - kira 10-30 detik, setelah itu

terjadi penurunan selama satu sampai beberapa menit.

Mekanisme pengaruh zat transmiter syaraf otonom terhadap reseptor pada organ – organ dalam (otot

polos atau kelenjar).

Acetylkholin, Norepinephrin dan ephinephrin yang disekresikan oleh syaraf otonom akan merangsang

organ efektor:

1. Bereaksi dengan reseptor (protein/ lipoprotein) yang terdapat didalam membran sel,

sehingga mengubah permeabilitas membran yang dapat mengakibatkan kemungkinan terjadi

aksipotensial misalnya pada otot polos atau mengakibatkan efek elektronik pada sel

misalnya pada sel kelenjar untuk menimbulkan respons. Ion tersebut menimbulkan efek

langsung pada sel reseptor, misalnya ion kalsium akan meningkatkan kontraksi otot polos.

2. Meningkatkan kegiatan enzym yang terdapat dalam sel efektor, misalnya ephineprin

meningkatkan kegiatan adenil siklase dalam membran sel, yang menyebabkan pembentukan

AMP siklis, yang sangat berperanan dalam banyak kegiatan intrasel.

D. GANGGUAN SISTEM SARAF

1. Gangguan pada serebrum. Penyakit atau kerusakan yang timbul setelah cedera atau yang

menyusul kecelakaan serebro-vaskuler pada otak, tergantung dari daerah dan neuron yang

terserang.

· Paralis motorik jenis spastik, dengan gejala kaku-otot dan refleks-meninggi merupakan

akibat dari neuron atas yang terkena cedera. Hemiplegis hanya dapat menyerang lengan

dan tungkai sebelah saja, sedang otot wajah, kepala, leher dan badan kendati badan tidak

terkena,

· Paralis sensorik, sebagai akibat dari cedera pada halur sensorik. Gerak refleksi tidak

normal, ketidaknormalan ini melibatkan juga refleks organik pupil mata yang mengalami

kontrasi atau tidak dapat berkontraksi.

· Gambar 28 Serabut saraf dan arteri yang melintasi sebelah depan pergelangan dan

melayani struktur didalam tapak tangan dan jari

21

Page 22: MAKALAH IPA

2. Ganglion Basalis. Penyakit parkison, paralisis agitans diduga disebabkan oleh degenerasi

ganglion-ganglion basalis.

3. Batang otak, pons dan medula oblongata. Pusat-pusat vital pengendalian pernapasan dan

tekanan darah terletak di sini, sehingga suatu kerusakan pada daerah ini akan

menyebabkan kematian. Jumlah jalur saraf yang berpusat disini sedemikian banyaknya,

sehingga suatu cedera kecil sekalipun yang terjedi di situ dapat menyebabkan kelemahan

dan hilangnya perasaan.

4. Kerusakan pada sumsum tulang belakang. Seringkali disebabkan oleh kecelakaan lalu

lintas adalah cedera serius yang dapat berakibat menyeluruh atau sebagian. Apabila cedera

itu mengenai daerah servikal pada lengan, badan dan tungkai maka penderita itu tidak

tertolong. Apabila saraf frenikus tidak terserang cedera maka diafragma mungkin tidak

terserang, sebaliknya bila saraf frenikus terserang maka dibutuhkan pernapasan buatan.

5. Spastisitas dan kekakuan. Pada saat keadaan paralia lemas berlalu, otot mendapat kembali

tonusnya, kendati masih lemah. Anggota gerak yang terserang menjadi spastik dan kaku.

Gerak refleks terjadi khususnya pada bagian yang mempunyai hubungan dengan kelompok

otot flexor dan abduktor, walaupun tidak terdapat pengendalian sadar atas gerakan ini.

Kemampuan pengendalian sadar hilang. Pada tahap ini ada kemungkinan terjadi

deformitas.

6. Terputusnya serabut saraf campuran yang lazim terjadi pada kecelakaan lalu lintas, dapat

menyebabkan daerah-daerah yang dilayaninya kehilangan kemampuan bergerak, oleh

karena ini merupakan cedera neuron motorik bawah yang menyebabkan hilangnya

perasaan.

7. Neuritis adalah istilah gabungan yang digunakan dengan dengan adanya gangguan pada

saraf tepi, entah itu karena peradangan, keracunan, seperti pada neuritis alkohol maupun

karena tekanan. Simptom yang timbul karena peradangan ada macam-macam biasanya

berupa rasa sakit yang justru menghebat pada malam hari, dan tidak berkurang kendati si

penderita beristirahat. Jenis-jenis neuritis dinamakan sesuai dengan plexus atau urat saraf

yang terserang, misalnya :

a. Neuritis plexus brakhialis yang mungkin disebabkan infeksi, cedera ataupun

tekanan.

b. Neuritis nervus radialis, dapat cidera apabila lengan dibiarkan bergelantungan pada

sisi alat pengusung atau meja operasi.

c. Tekanan pada nervus ulnaris, dapat timbul karena bertelekan pada siku pada saat

berbaring.

d. Kompresi nervus medianus dalam saluran karpal.

8. Neuritis siatika atau lebih dikenal dengan siatika

22

Page 23: MAKALAH IPA

Timbulnya siatika sering kali diduga disebabkan tekanan yang berasal dari prolapsus

diskus intervertebralis atau karena cedera lain pada bagian bawah kolumna vertebra.

Nervus popliteus lateralis apabila tungkai dibalut gips, dapat tertekan pada saat gips itu

melingkari kepala fibula.

9. Ensefaliatis adalah peradangan pada jaringan otak, yang biasanya disebabkan infeksi virus.

10. Meningitis adalah peradangan pada selaput otak.

· Bedah saraf adalah cabang atau jenis pembedahan yang sangat khusus serta berkembang

pesat. Termasuk kedalamnya adalah semua pembedahan yang dilakukan terhadap otak,

sumsum tulang belakang dan saraf tepi.

· Kraniotomi adalah melubangi tengkorak, yang umumnya dilaksanakan bila terdapat tumor,

darah atau gumpalan darah ataupun fraktur pada kubah yang dapat menekan otak.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN :

1. Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan-jalinan saraf yang kompleks, sangat khusus dan

saling berhubungan satu dengan yang lain

2. Syaraf (neuron)terdiri dari :

· Sel syaraf dan processusnya (dendrit) yang berfungsi untuk metabolisme, penghasil energi

guna transmisi impuls, juga merendam adanya aliran impuls yang menuju ke dendrit.

· Serabut syaraf (axon), berfungsi untuk transmisi atau konduksi impuls.

· Ujung syaraf (telodendron) tempat produksi transmiter (acetylcholin, norepinephrin).

3. Proses terjadinya konduksi impuls syaraf ada dua teori :

a. Teori Membran

23

Page 24: MAKALAH IPA

b. Teori Penyaluran Sirkuit Lokal

4. Sistem syaraf dibagi atas beberapa bagian antara lain :

a. Sistem syaraf pusat terdiri dari :

· Otak

· Medulla spinalis (sumsum tulang belakang)

b. Sistem syaraf tepi (perifer), yang dibentuk oleh beberapa syaraf yang berhubungan dengan

syaraf pusat secara langsung maupun tidak langsung.

· Syaraf cranial

· Syaraf otonom :

· syaraf simpatis

· syaraf parasimpatetis

5. Gangguan pada system syaraf :

· Gangguan pada serebrum

· Ganglion Basalis

· Batang otak, pons dan medula oblongata

· Kerusakan pada sumsum tulang belakang

· Spastisitas dan kekakuan

· Terputusnya serabut saraf campuran

· Neuritis

· Neuritis siatika atau lebih dikenal dengan siatika

· Ensefaliatis

· Meningitis

DAFTAR PUSTAKA

Pearce, Evelyn C. 1985. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia

Rosyidi, Alvi. 1996. Anatomi – Fisiologi dan Gizi Manusia. Surakarta: UNS

24

Page 25: MAKALAH IPA

MAKALAH

SISTEM SARAF PADA MANUSIA

ILMU PENGETAHUAN ALAM

(IPA)

25

Page 26: MAKALAH IPA

Disusun oleh

Kelompok II

Ketua : Satriani

Anggota

Intan

Cahyati

Narti

Dera

Kelas IX G

SMPN 1 PANGKALAN

26