makalah konsep, fungsi, dan jenis penilaian dalam ... · kelompok 3 (tiga) akan membahas mengenai...

22
MAKALAH KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA TIM PELAKSANA TUGAS Nama : Ella Rantika NPM : 181434008 Nama : Ramadani Siregar NPM : 181434263 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA (UMN) AL-WASHLIYAH MEDAN 2018

Upload: others

Post on 20-Nov-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM ... · kelompok 3 (tiga) akan membahas mengenai KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA. Makalah ini disusun dalam

i

MAKALAH

KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA

TIM PELAKSANA TUGAS

Nama : Ella Rantika

NPM : 181434008

Nama : Ramadani Siregar

NPM : 181434263

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA (UMN)

AL-WASHLIYAH

MEDAN

2018

Page 2: MAKALAH KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM ... · kelompok 3 (tiga) akan membahas mengenai KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA. Makalah ini disusun dalam

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat

dan rahmat-Nya, kami bisa menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah ini, kami

kelompok 3 (tiga) akan membahas mengenai KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS

PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA.

Makalah ini disusun dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai KONSEP,

FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA. sekaligus

melakukan apa yang tugas mahasiswa/i yang mengikuti mata kuliah “Konsep Dasar

IPA”.

Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penulisan makalah ini.

Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan semoga

dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.

Medan, Desember 2018

Penulis

Page 3: MAKALAH KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM ... · kelompok 3 (tiga) akan membahas mengenai KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA. Makalah ini disusun dalam

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................ i

Daftar isi .................................................................................................................. ii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan ................................................................................... 2

D. Manfaat Penulisan .................................................................................. 2

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian ............................................................................................. 3

B. Tujuan ..................................................................................................... 3

C. Prinsip ...................................................................................................... 4

D. Fungsi ...................................................................................................... 4

E. Jenis dan Peranan .................................................................................. 4

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................... 17

B. Saran .................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 19

Page 4: MAKALAH KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM ... · kelompok 3 (tiga) akan membahas mengenai KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA. Makalah ini disusun dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Setiap kegiatan pastilah memerlukan suatu bentuk penilaian yang tepat, sehingga dapat

diketahui kegiatan tersebut mencapai keberhasilan yang diinginkan atau tidak. Penilaian atau

assessmen yang digunakan disesuaikan dengan bentuk kegiatan serta tujuan diadakannya

kegiatan tersebut. Kegiatan belajar mengajar juga merupakan suatu bentuk kegiatan yang

memerlukan bentuk assessment yang tidak sembarangan. Terdapat banyak bidang studi yang

diajarkan dalam pembelajaran, seperti IPA, IPS, Matematika, dan lain sebagainya. Assessmen

penting dalam semua bidang studi. Untuk itu, sebaiknya assessmen tidak hanya dilakukan

diakhir kegiatan belajar saja, tetapi sesering mungkin. Assessmen yang baik tidak hanya

memperhatikan satu aspek seperti ranah kognitif, misalnya: memori, tetapi juga aspek analisis

dan aplikasi. Kemudian aspek afektif dan psikomotor pun perlu diperhatikan.

Banyak metode yang bisa diterapkan untuk mengadakan asessmen terhadap suatu objek,

diantaranya: penilaian fortofolio, penilaian diri, penilaian sikap, penilaian formatif, penilaian

sumatif, dan sebagainya sesuai dengan tujuan diadakannya kegiatan tersebut. IPA (Ilmu

Pengetahuan Alam) merupakan suatu bidang studi yang tidak hanya menuntut hasil dari

pembelajaran, namun juga memperhatikan proses tercapainya hasil tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa semua aspek dalam pendidikan haruslah dilibatkan dengan baik. Aspek

kognitif akan terlihat dari hasil belajar siswa, sedangkan aspek afektif dan aspek psikomotor

secara tidak langsung akan terlibat dan terlihat guna mencapai hasil yang diinginkan. Maka dari

itu setiap proses belajar siswa hendaknya selalu diperhatikan. Keterampilan-keterampilan siswa

dalam belajarpun harus selalau mendapatkan perhatian dari guru selaku penilai dalam proses

pembelajaran. Keterampilan tersebut akan menunjukkan bagaimana siswa tersebut dapat

melakukan proses belajar secara benar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan

baik. Banyak jalan dapat ditempuh oleh guru dalam melakukan asessmen diberikan baik secara

tertulis ataupun secara lisan.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka diambillah topik yang akan dibahas

dalam makalah ini adalah asessmen dalam pembelajaran IPA khususnya di tingkat SD.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai

berikut.

a. Apa pengertian assesmen?

b. Apa tujuan diadakannya assesmen?

Page 5: MAKALAH KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM ... · kelompok 3 (tiga) akan membahas mengenai KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA. Makalah ini disusun dalam

2

c. Apa prinsip-prinsip assesmen?

d. Apa fungsi dan peranan assesmen dalam pembelajaran IPA?

e. Apa jenis-jenis assesmen yang digunakan dalam pembelajaran IPA?

f. Bagaimana assesmen ranah kognitif dalam pembelajaran IPA?

g. Bagaimana assesmen keterampilan proses dalam pembelajaran IPA?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut.

a. Untuk mengetahui pengertian assesmen.

b. Untuk mengetahui tujuan diadakannya assesmen.

c. Untuk mengetahui prinsip-prinsip assesmen.

d. Untuk mengetahui fungsi dan peranan assesmen dalam pembelajaran IPA.

e. Untuk mengetahui jenis-jenis assesmen yang digunakan dalam pembelajaran IPA.

f. Untuk mengetahui assesmen ranah kognitif dalam pembelajaran IPA.

g. Untuk mengetahui assesmen keterampilan proses dalam pembelajaran IPA.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.

a. Bagi mahasiswa

Menambah pengetahuan mahasiswa tentang assesmen yang digunakan dalam pembelajaran

IPA.

b. Bagi guru

Setelah mengetahui berbagai jenis assesmen, guru bisa memilih jenis assesmen yang tepat untuk

digunakan ketika mengadakan pembelajaran.

c. Bagi penulis

Melalui penulisan makalah ini, penulis mendapatkan wawasan tentang berbagai jenis assesmen

dan cara yang tepat untuk menggunakan assesmen tersebut ketika penulis sudah mengajar nanti.

Page 6: MAKALAH KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM ... · kelompok 3 (tiga) akan membahas mengenai KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA. Makalah ini disusun dalam

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Assesmen

Pengertian assesmen dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut.

a. Menurut Suryanto (2009), assesmen adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi hasil

belajar siswa yang diperoleh dari berbagai jenis tagihan dan mengolah informasi tersebut untuk

menilai hasil belajar dan perkembangan belajar siswa.

b. Menurut Linn dan Gronlund (dalam Koyan, 2007), assesmen adalah semua rangkaian

prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi hasil belajar peserta didik (misalnya:

observasi, skala bertingkat tentang kinerja, tes tertulis) dan pelaksanaan penilaian mengenai

kemajuan belajar peserta didik.

c. Menurut Robert M Smith (dalam Anonim, 2009), assesmen adalah suatu penilaian yang

komperehensif dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang

mana hasil keputusannya dapat digunakan untuk layanan pendidikan yang dibutuhkan sebagai

dasar untuk menyususn suatu rancangan pembelajaran.

d. Menurut Mulyadi (2011), assesmen adalah cara untuk melakukan pengukuran suatu kegiatan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa assesmen adalah

semua rangkaian prosedur pengukuran yang digunakan untuk mengumpulkan informasi hasil

belajar siswa untuk menilai hasil belajar dan perkembangan belajar siswa.

2.2 Tujuan Assesmen

Assesmen diadakan dengan beberapa tujuan, seperti yang dikemukakan oleh Dasyin (2010)

mengemukakan bahwa tujuan assesmen adalah sebagai berikut.

a. Mendiagnosa kelebihan dan kelemahan siswa dalam belajar.

b. Memonitor kemajuan siswa.

c. Menentukan jenjang kemampuan siswa.

d. Menentukan efektivitas pembelajaran.

e. Mempengaruhi persepsi publik tentang efektivitas pembelajaran.

f. Mengevaluasi kinerja guru kelas.

g. Mengklarifikasi tujuan pembelajaran yang dirancang guru.

Page 7: MAKALAH KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM ... · kelompok 3 (tiga) akan membahas mengenai KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA. Makalah ini disusun dalam

4

2.3 Prinsip-Prinsip Assesmen

Selain memiliki tujuan, assesmen juga memiliki prinsip-prinsip pelaksanaannya. Beberapa

prinsip assesmen yang banyak dijumpai dalam kepustakaan tentang assesmen antara lain

sebagai berikut.

a. Proses yang transparan. Kegiatan assesmen dilakukan secara transparan artinya semua orang

yang berkepentingan dapat mengetahui hasil dari assesmen tersebut.

b. Memiliki validitas. Penilaan didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang

diukur.

c. Sahih. Berarti soal atau tugas yang dikerjakan peserta didik harus sesuai dengan kompetensi

yang ingin dinilai.

d. Adil. Penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik, dan tidak membedakan

latar belakang sosial, ekonomi, budaya, agama, bahasa, suku bangsa, dan gender.

e. Terbuka. Prosedur assesmen, kriteria assesmen dan dasar pengambilan keputusan dapat

diketahui oleh pihak yang berkepentingan.

f. Terpadu. Assesmen merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

g. Menyeluruh dan berkesinambungan. Assesmen mencakup semua aspek kompetensi dengan

menggunakan berbagai teknik yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta

didik.

h. Bermakna. Assesmen hasil belajar oleh pendidik hendaknya mudah dipahami, mempunyai

arti, bermanfaat, dan dapat ditindak lanjuti oleh semua pihak, terutama guru, peserta didik, dan

orang tua serta masyarakat.

2.4 Fungsi assesmen dalam pembelajaran IPA

Ditinjau dari fungsinya, assesmen dapat dibagi atas 4 bagian yaitu sebagai berikut.

a. Sebagai alat untuk merencanakan, pedoman, dan memperkaya pembelajaran IPA di kelas.

b. Sebagai alat komunikasi dengan murid-murid, administrator dan orang tua murid tentang

pentingnya IPA.

c. Sebagai alat untuk memonitor hasil belajar IPA dan perbaikan pembelajaran.

d. Sebagai alat untuk memperbaiki kurikulum dan pengajaran IPA.

2.5 Jenis-jenis dan peranan assesmen yang digunakan dalam pembelajaran IPA

Ada tiga jenis assesmen berdasarkan tujuan, yaitu assesmen diagnostik, assesmen formatif, dan

assesmen sumatif. Assesmen digunakan untuk mengetahui hal-hal yang belum diketahui siswa,

dan hal-hal yang telah diketahui siswa. Dengan kata lain, assesmen diagnostik dalam

pembelajaran IPA bertujuan untuk melacak miskonsepsi IPA secara dini.

Page 8: MAKALAH KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM ... · kelompok 3 (tiga) akan membahas mengenai KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA. Makalah ini disusun dalam

5

Assesmen formatif bertujuan untuk mengetahui hal yang dipelajari oleh siswa, untuk

mendapatkan balikan dari siswa-siswa apakah perlu mengadakan modifikasi metode

pembelajaran atau rancangan pembelajaran, memberikan balikan dalam bimbingan kepada

siswa dalam menyelesaikan tugasnya. Assesmen formatif diberikan disetiap proses

pembelajaran, dapat dilakukan pada setiap sub pokok bahasan atau setiap pokok bahasan.

Assesmen sumatif dilangsungkan sesudah proses pembelajaran berakhir. Assesmen sumatif

berguna untuk menilai berapa banyak yang dapat diserap oleh siswa dan untuk mendapatkan

nilai akhir siswa.

Jenis

Assesmen Saat Assesmen Alasan Assesmen

Cara

Pelaksanaan

Assesmen

Diagnostik Sebelum

pembelajaran

Mendeteksi kebutuhan murid,

Medeteksi miskonsepsi, dan apa

– apa yang sudah dan apa – apa

yang belum diketahui murid

Empat

cara:a.tes

tertulis (tes

pensil & dan

kertas)

b.laporan

tertulis

proyek yang

di kerjakan

murid

c.P ortofolio

d.Observasi dan

kinerja murid

Formatif Selama

pembelajaran

Untuk mendapatkan balikan

segera untuk memodifikasi

pembelajaran konsep, atau

membimbing murid dalam

menyelesaikan tugas

Sumatif Setelah

pembelajaran

Untuk mengumpulkan nilai,

mengases beberapa banyak yang

di serap murid

Peranan assesmen dalam pembelajaran IPA adalah sebagai berikut.

a. Peranan assesmen diagnostik

Assesmen diagnostik dapat membantu guru mengidentifkasi minat kelebihan dan kelemahan siswa

dalam bidang studi IPA. Data diagnostik juga dapat membantu guru untuk melihat apakah seorang

siswa memerlukan bantuan dalam belajar atau tidak. Disamping itu data diagnostik dapat juga

memberi informasi tentang perbedaan-perbedaan cara belajar siswa. Hasil tes diagnostik dapat

digunakan untuk meningkatkan minat dan motivasi anak untuk belajar. Minat dan motivasi siswa

dapat ditingkatkan dengan cara sebagai berikut.

Page 9: MAKALAH KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM ... · kelompok 3 (tiga) akan membahas mengenai KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA. Makalah ini disusun dalam

6

1) Mengajak siswa menjadi rekan yang aktif dalam proses pembelajaran dan mulai

membiasakan sedikit demi sedikit melepaskan mereka dari situasi dimana mereka hanya sebagai

pendengar yang aktif.

2) Mengajak siswa menetapkan tujuan pembelajaran yang realistis bagi dirinya dan selalu

menginformasikan kemajuan mereka dalam pencapaian tujuan pembelajaran tersebut.

3) Membimbing siswa agar menjadi mandiri dalam belajar dan dapat melihat dimana atau

bagaimana prestasi akademis pada saat ini dan masa mendatang.

4) Menunjukkan bahwa kita benar-benar perduli akan keberhasilan mereka.

b. Peranan assesmen formatif

Kadang-kadang diperlukan assesmen ditengah-tengah pembelajaran bila guru merasakan bahwa

murid-murid mendapat kesulitan, maka sebaiknya diadakan assesmen mendapatkan data

bagaimana caranya untuk memodifikasi sebagian atau keseluruhan pembelajaran. Assesmen

formatif juga dapat dilaksanakan bila murid-murid kehilangan arah dalam menyelesaikan tugas.

Teknik assesmen sangat tergantung kepada kebutuhan murid dan pertimbangan guru. Assesmen

dapat dilaksanakan untuk perorangan atau kelompok. Jenis tesnya dapat berbentuk lisan atau

tulisan, atau dapat juga berbentuk unjuk kerja murid terutama untuk penguasaan keterampilan

proses IPA.

b. Peranan assesmen sumatif

Assesmen ini dilakukan terutama untuk mendapatkan nilai akhir, untuk menjaring data seberapa

banyak dari bahan pelajaran yang dapat dipahami oleh murid-murid, sebelum beralih ke pokok

bahasan berikutnya. Dalam hal ini peranan assesmen sumatif erat hubungannya dengan tujuan

pembelajaran, tujuan pembelajaran merupakan salah satu komponen yang penting. Dari tujuan

umum pembelajaran ini dapat dirumuskan tujuan khusus pembelajaran. Tujuan pembelajaran

yang jelas akan memudahkan perancangan assesmen.

Ranah kognitif masih tetap mendapat penekanan khusus dalam tujuan pembelajaran meskipun

pakar-pakar pendidikan IPA memasukkan ranah afektif dan psikomotor. Menurut Bloom ada

enam tingkat intelegensia dalam ranah kognitif yaitu:

1) Pengetahuan tentang fakta-fakta dan prinsip-prinsip,

2) Pemahaman (memahami fakta-fakta dan ide-ide),

3) Penerapan (menerapkan fakta-fakta dan ide pada situasi baru),

4) Analisa (memecahkan/membagi konsep dalam bagian-bagiannya kemudian melihat

hubungan satu sama lain),

5) Sintesa (mengumpulkan fakta-fakta dan ide-ide),

6) Evaluasi (menentukan nilai dari fakta-fakta dan ide-ide),

Page 10: MAKALAH KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM ... · kelompok 3 (tiga) akan membahas mengenai KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA. Makalah ini disusun dalam

7

Dua tingkat intelegensia yang pertama yaitu pengetahuan dan pemahaman dikategorikan ke

dalam golongan berpikir tingkat rendah, sedangkan keempat tingkat intelegensia berikutnya

dikategorikan kedalam golongan berpikir tingkat tinggi.

Menurut hasil penelitian, guru-guru hanya menuntut dari murid-muridnya penguasaan

berpikir tingkat rendah yaitu pengetahuan yang memerlukan hafalan belaka. Aspek-aspek

penerapan, analisa, sintesa dan evaluasi hamper selalu diabaikan.

2.6 Assesmen ranah kognitif dalam pembelajaran IPA

Assesmen dalam ranah kognitif dapat dilakukan melalui enam cara, yaitu sebagai berikut.

a. Mempergunakan tes tertulis atau tes pensil dan kertas.

b.Mempergunakan observasi guru atas kinerja murid.

c. Mempergunakan tes gambar-gambar yang dibubuhi sedikit tulisan atau kata-kata.

d. Mempergunakan jurnal murid-murid.

e. Mempergunakan peta konsep.

f. Portofolio

Cara yang paling umum digunakan untuk mengetahui prestasi murid setelah proses

pembelajaran adalah dengan tes tertulis atau pensil dan kertas. Tetapi, penyusunan tes tertulis

yang baik untuk aspek kognitif mempunyai kesulitan tersendiri. Adapun langkah-langkah yang

perlu diperhatikan dalam membuat tes menurut Mardapi (dalam Rasyid dan Mansur, 2008)

adalah sebagai berikut.

a. Menyusun spesifikasi tes

Langkah awal dalam mengembangkan tes adalah menetapkan spesifikasi tes, yaitu yang berisi

tentang uraian yang menunjukkan keseluruhan karakteristik yang harus dimiliki suatu tes.

Penyusunan spesifikasi tes mencakup kegiatan berikut ini: (1) menentukan tujuan tes, (2)

menyusun kisi-kisi tes, (3) memilih bentuk tes, dan (4) menentukan panjang tes.

1) Menentukan tujuan tes

Ditinjau dari tujuannya ada empat macam tes yang banyak digunakan di lembaga pedidikan,

yaitu: tes penempatan, tes diagnostik, tes formatif, dan tes sumatif. Untuk tujuan penempatan,

suatu tes dilaksanakan pada awal pembelajaran. Hasil dari tes ini berguna untuk mengetahui

tingkat kemampuan yang telah dimiliki peserta didik. Tes diagnostik berguna untuk mengetahui

kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik, termasuk kesalahan pemahaman konsep. Tes

formatif bertujuan untuk memperoleh masukan tentang tingkat keberhasilan pelaksanaan proses

pembelajaran. Tes sumatif diberikan diakhir suatu pelajaran, atau akhir semester. Hasilnya

untuk menentukan keberhasilan belajar siswa untuk mata pelajaran tertentu.

Page 11: MAKALAH KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM ... · kelompok 3 (tiga) akan membahas mengenai KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA. Makalah ini disusun dalam

8

2) Menyusun kisi-kisi

Kisi-kisi merupakan tabel matrik yang berisi spesifikasi soal-soal yang akan dibuat. Matrik kisi-

kisi soal terdiri dari dua jalur, yaitu kolom dan baris. Kolom menyatakan tujuan pelajaran,

pokok dan sub pokok bahasan, uraian materi, dan indikator. Sedang baris menyatakan tujuan

yang akan diukur atau diujikan. Ada empat langkah dalam mengembangkan kisi-kisi tes, yaitu:

a) menulis tujuan umum pelajaran,

b) membuat daftar pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang akan diujikan,

c) menentukan indicator,

d) menentukan jumlah soal tiap pokok bahasan dan sub pokok bahasan.

3) Menentukan bentuk tes

Pemilihan bentuk tes yang tepat ditentukan oleh tujuan tes, jumlah peserta, waktu yang tersedia

untuk memeriksa lembar jawaban tes, cakupan materi tes, dan karakteristik mata pelajaran yang

diujikan.

4) Menentukan panjang tes

Penentuan panjang tes berdasarkan pada cakupan materi ujian dan kelelahan peserta tes.

b. Menulis butir soal

Penulisan butir soal merupakan langkah menjabarkan indikator menjadi pertanyaan-pertanyaan

yang karakteristiknya sesuai dengan perincian pada kisi-kisi yang talah dibuat.

c. Menelaah soal

Hal ini perlu dilakukan untuk memperbaiki soal jika ternyata dalam pembuatan soal masih

ditemukan kekurangan atau kesalahan. Penelaahan butir soal terbagi kedalam 2 bagian, yaitu

telaah secara kualitatif (teoritis) dan telaah secara kuantitatif (empirik).

1) Telaah Kualitatif

Telaah butir soal secara kualitatif dilakukan terhadap aspek materi, aspek konstruksi, dan aspek

bahasa. Aspek materi berkaitan dengan substansi mata pelajaran yang ditanyakan serta tingkat

berpikir yang terlibat didalamnya. Aspek konstruksi berkaitan dengan teknik penulisan soal,

baik untuk soal objektif maupun soal non-objektif. Aspek bahasa berkaitan dengan

kekomunikatifan/kejelasan hal yang dinyatakan, sesuai dengan bahasa yang digunakan oleh

siswa.

2) Telaah Kuantitatif

Telaah butir soal kuantitatif menekankan pada telaah karakteristik internal tes melalui data yang

diperoleh secara empirik. Karakteristik internal yang dimaksud meliputi parameter butir soal

tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas.

Page 12: MAKALAH KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM ... · kelompok 3 (tiga) akan membahas mengenai KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA. Makalah ini disusun dalam

9

d. Melakukan uji coba

Uji coba ini dapat digunakan sebagai sarana memperoleh data empirik tentang tingkat kebaikan

soal yang disusun. Melalui uji coba dapat diperoleh data: reliabilitas, validitas, tingkat

kesukaran, pola jawaban, efektifitas pengecoh, daya beda, dan lain-lain.

e. Menganalisis butir soal

Melalui analisis butir soal dapat diketahui antara lain: tingkat kesukaran butir soal, daya beda,

dan juga efektivitas pengecoh.

f. Memperbaiki tes

Setelah di analisis, kemudian melakukan perbaikan-perbaikan tentang bagian soal yang masih

belum sesuai dengan yang diharapkan.

g. Merakit tes

Setelah semua butir soal dianalisis dan diperbaiki, langkah berikutnya adalah merakit butir-butir

soal tersebut menjadi satu kesatuan tes.

h. Melaksanakan tes

Tes yang telah disusun diberikan kepada testee untuk diselesaikan, pelaksanaan tes dilakukan

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

i. Menafsirkan hasil tes

Hasil tes menghasilkan data kuantitatif yang berupa skor. Skor ini kemudian ditafsirkan

sehingga menjadi nilai, yaitu rendah, menengah atau tinggi. Tinggi rendahnya nilai ini lalu

dikaitkan dengan acuan penilaian.

Selain mengetahui langkah-langkah menyususun tes, perlu juga diketahui bentuk-bentuk tes.

Bentuk tes yang digunakan di lembaga pendidikan dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu tes

objektif dan tes non objektif. Objektif disni dilihat dari sistem penskorannya, siapa saja yang

memeriksa lembar jawaban tes akan menghasilkan skor yang sama. Tes yang non-objektif

adalah sistem penskorannya dipengaruhi oleh pemberi skor. Pemilihan bentuk tes yang tepat

ditentukan oleh tujuan tes, jumlah peserta tes, waktu yang tersedia untuk memeriksa lembar

jawaban tes, cakupan materi tes, dan karakteristik materi yang diujikan. Bentuk-bentuk tes

adalah sebagai berikut.

1. Tes Lisan di Kelas

Pernyataan lisan yang diajukan di kelas harus jelas, dan semua peserta didik harus diberi

kesempatan yang sama. Dalam melakukan pertanyaan di kelas prinsipnya adalah mengajukan

pertanyaan, memberi waktu untuk berpikir, kemudian menunjuk siswa untuk menjawab

pertanyaan. Tingkat berpikir untuk pertanyaan lisan di kelas cendrung rendah, seperti

pengetahuan dan pemahaman.

Page 13: MAKALAH KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM ... · kelompok 3 (tiga) akan membahas mengenai KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA. Makalah ini disusun dalam

10

2. Bentuk Benar Salah

Tes benar salah merupakan salah satu dari kelima jenis tes tertulis yang digunakan untuk

menentukan pencapaian prestasi belajar siswa. Butir-butir soal tes benar salah terdiri dari

serangkaian pertanyaan yang ditanyakan pada siswa untuk mendapatkan jawaban yang bernilai

benar atau salah. Tes bentuk benar salah terdiri dari dua macam, yaitu: tes benar salah dengan

pembetulan dan tes benar salah tanpa pembetulan. Pada tes benar salah dengan pembetulan

testee diminta memberikan pembetukan atas pertanyaan yang salah tersebut. Sedangkan pada

tes benar salah tanpa pembetulan, testee hanya diminta memilih jawaban benar atau salah saja.

Beberapa kelemahan tes benar salah adalah memiliki makna ganda, mengukur capaian prestasi

siswa dan mendorong terjadinya tebakan, siswa dapat menjawab dengan benar jawabannya

tanpa memerlukan pengetahuan tentang jawaban tersebut. Sudjana (dalam Rasyid dan Mansur,

2008) memberikan beberapa kaidah yang dapat dijadikan sebagai rujukan dalam penulisan soal

bentuk benar salah, adalah sebagai berikut.

a. Hindari pernyataan yang mengandung kata kadang-kadang, selalu, umumnya, sering kali,

tidak ada, tidak pernah.

b. Hindari pengambilan kalimat langsung dari buku.

c. Hindari pernyataan yang merupakan suatu pendapat yang masih bisa diperdebatkan

kebenarannya.

d. Hindari penggunaan pernyataan negatif ganda, misalnya padi tidak tunbuh di tempat yang

beriklim panas.

e. Usahakan agar kalimat untuk setiap soal tidak terlalu panjang.

f. Susunlah pernyataan-pernyataan benar-salah secara acak.

3. Bentuk Pilihan Ganda

Tes pilihan ganda digunakan untuk menguji informasi pengetahuan faktual atau

pemahaman terhadap materi pelajaran. Manfaat tes pilihan ganda diantaranya butir-butirnya

dapat didesain untuk mengukur kemampuan interpretasi, membedakan, memilih, dan aplikasi

dari fakta-fakta atau konsep yang telah dipelajari siswa. Tes bentuk pilihan ganda adalah tes

yang jawabannya dapat diperoleh dengan memilih alternatif jawaban yang telah disediakan.

Mardapi (dalam Rasyid dan Mansur, 2008) memberikan pedoman utama dalam pembuatan butir

soal untuk pilihan ganda, yaitu sebagai berikut.

a. Pokok soal harus jelas

b. Isi pilihan jawaban homogen

c. Panjang kalimat pilihan jawaban relatif sama

d. Tidak ada petunjuk jawaban benar

Page 14: MAKALAH KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM ... · kelompok 3 (tiga) akan membahas mengenai KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA. Makalah ini disusun dalam

11

e. Hindari menggunakan pilihan jawaban semua benar atau semua salah

f. Pilihan jawaban angka diurutkan

g. Semua pilihan jawaban logis

h. Jangan menggunakan negatif ganda

i. Kalimat yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta tes

j. Bahasa Indonesia yang digunakan komunikatif

k. Letak pilihan jawaban benar ditentukan secara acak.

Dilihat dari strukturnya, bentuk soal pilihan ganda terdiri atas:

a. stem, yaitu pertanyaan atau pernyataan yang berisi permasalahan yang akan dinyatakan,

b. option, yaitu sejumlah pilihan atau alternatif jawaban,

c. kunci, yaitu jawaban yang benar,

d. distractor, yaitu jawaban-jawaban lain selain kunci jawaban (pengecoh).

Penggunaan tes bentuk pilihan ganda, memiliki beberapa kelemahan, yaitu sebagai berikut.

a. Guru tidak mengetahui bagaimana cara siswa sampai pada jawaban itu.

b. Tes pilihan ganda yang baik memerlukan waktu yang lama dalam penyusunannya.

c. Tes pilihan ganda ini tidak tepat untuk kelas-kelas rendah atau anak-anak yang memiliki

tingkat baca rendah.

d. Tidak dapat dipakai untuk masalah-masalah lingkungan atau untuk keterampilan proses.

4. Bentuk Uraian

Secara umum tes uraian adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk

menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberi alasan, dan bentuk lain

yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa

sendiri Kelebihan atau keunggulan tes uraian adalah sebagai berikut.

a. Dapat mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif tingkat tinggi.

b. Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tulisan, dengan baik dan

benar sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa.

c. Dapat melatih kemampuan berpikir teratur atau penalaran, yakni berpikir logis, analitis, dan

sistematis.

d. Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah (problem solving).

e. Adanya keuntungan teknis seperti mudah membuat soalnya sehingga tanpa memakan waktu

yang lama, guru dapat secara langsung melihat proses berpikir siswa.

Page 15: MAKALAH KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM ... · kelompok 3 (tiga) akan membahas mengenai KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA. Makalah ini disusun dalam

12

Kelemahan atau kekurangan yang terdapat dalam tes ini anatara lain adalah sebagai berikut :

a. Sampel tes sangat terbatas sebab dengan tes ini tidak mungkin dapat menguji semua bahan

yang telah diberikan, tidak seperti pada tes objektif yang dapat menanyakan banyak hal melalui

sejumlah pertanyaan.

b. Sifatnya sangat subjektif, baik dalam menanyakan, dalam membuat pertanyaan, maupun

dalam cara memeriksanya.

c. Tes ini kurang reliabel, mengungkap aspek yang terbatas, pemeriksaannya memerlukan

waktu yang lama sehingga tidak praktis bagi kelas yang jumlahnya relatif besar.

5. Bentuk Jawaban Singkat

Bentuk jawaban singkat ditandai dengan adanya tempat kosong yang disediakan bagi pengambil

tes untuk menuliskan jawabannya sesuai dengan petunjuk. Ada 3 jenis soal bentuk ini, yaitu:

jenis pertanyaan, jenis melengkapi atau isian, dan jenis identifikasi atau asosiasi. Kaidah utama

penyusunan soal bentuk ini adalah sebagai berikut.

a. Soal harus sesuai dengan indikator

b. Jawaban yang benar hanya satu

c. Rumusan kalimat soal harus komuikatif

d. Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

e.Tidak menggunakan bahasa lokal

6. Bentuk Menjodohkan

Bentuk soal menjodohkan terdiri atas dua kelompok pernyataan yang paralel. Kedua kelompok

pernyataan ini berada dalam satu kesatuan. Kelompok sebelah kiri merupakan bagian yang

berisi soal-soal yang harus dicari jawabannya. Kelompok sebelah kanan merupakan bagian yang

berisi jawaban yang jumlahnya lebih banyak dari soal yang ada.

Kelebihan bentuk soal menjodohkan adalah sebagai berikut.

a. Penilaiannya dapat dilakukan dengan cepat dan objektif.

b. Tepat digunakan untuk mengukur kemampuan bagaimana mengidentifikasi antara dua hal

yang berhubungan.

c. Dapat mengukur ruang lingkup pokok bahasa atau subpokok bahasan yang lebih luas.

Disamping memiliki kelebihan, bentuk soal menjodohkan juga memiliki kelemahan, sebagai

berikut.

a. Hanya dapat mengukur hal-hal yang didasarkan atas fakta dan hafalan.

b. Sukar untuk menentukan materi pokok bahasan yang mengukur hal-hal yang berhubungan.

Page 16: MAKALAH KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM ... · kelompok 3 (tiga) akan membahas mengenai KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA. Makalah ini disusun dalam

13

Kaidah-kaidah pokok penulisan soal jenis menjodohkan adalah sebagai berikut.

a. Hendaknya materi yang diajukan berasal dari hal yang sama sehingga persoalan yang

ditanyakan bersifat homogeni.

b. Usahakan agar pertanyaan dan jawaban mudah dimengerti.

c. Soal harus sesuai dengan indikator.

d. unakan simbol yang berlaianan untuk pertanyaan dan jawaban.

e. Jumlah alternatif jawaban lebih banyak dari pada premis.

f. Alternatif jawaban harus nyambung dengan premis.

g. Rumusan kalimat soal harus komunikatif.

h. Susunlah soal menjodohkan dalam satu halaman yang sama.

i. Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

j. Tidak menggunakan bahasa lokal.

Tes terulis mempunyai kelemahan-kelemahan sehingga sebaiknya dilengkapi dengan bentuk tes

yang lain. Kelemahan-kelemah tes tertulis adalah tidak dapat dipakai untuk mengetes siswa

dalam keterampilan proses IPA sebab dalam hal ini siswa memperagakan/mempertunjukkan

kemampuan menerapkan satu atau lebih keterampilan berdasarkan pengetahuan mereka suatu

konsep. Kelemahan yang lain adalah hasilnya dengan saat pembelajaran waktunya terpaut

cukup jauh sehingga jika diperlukan perubahan-perubahan dalam proes pembelajaran akan

terlambat jika hanya mengandalkan pada tes ini.

Cara lain untuk menilai kemampuan siswa adalah mempergunakan pengamatan guru.

Pengamatan guru dapat dilaksanakan dengan mengajukan pertanyaan dan memperhatikan

jawaban siswa satu demi satu atau kelompok. Dengan mengajukan pertanyaan yang tepat, guru

dapat melihat apakah siswa memahami konsep dan proses IPA, apakah murid memiliki

miskonsepsi dalam IPA sehingga dapat diperbaiki secara dini.

2.7 Assesmen keterampilan proses dalam pembelajaran IPA

Kadang-kadang terjadi murid-murid yang nyata-nyata memahami konsep dalam topik dan

berperan serta secara aktif di dalam diskusi kelas ternyata gagal dalam tes tertulis. Dalam kasus

seperti ini, gambar dapat dipakai untuk menilai aspek-aspek yang lebih luas daripada aspek

pengetahuan. Kalsifikasi, prinsip-prinsip dan teori-teori dapat dites mempergunakan gambar-

gambar. Perlu diingat bahwa pemilihan gambar yang komunikatif sesuai dengan kebutuhan

akan sangat bermanfaat sehingga tes tidak terlalu mengandalkan kata-kata atau terlalu banyak

tulisan.

1) Kemampuan Observasi

Page 17: MAKALAH KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM ... · kelompok 3 (tiga) akan membahas mengenai KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA. Makalah ini disusun dalam

14

Kemampuan observasi merupakan kemampuan mengumpulkan informasi dengan

mempergunakan semua indera atau memakai alat untuk membantu indera.

Berikut ini merupakan contoh dari assesmen keterampilan observasi dengan menggunakan tes

yang memanfaatkan gambar-gambar.

a) Kebiasaan bersikap dalam posisi miring dapat menyebabkan skoliosis yaitu tulang

punggung bengkok ke kiri atau ke kanan. Di antara gambar di bawah ini, posisi duduk yang

menyebabkan penyakit skoliosis adalah gambar

2) Kemampuan Mengklasifikasikan

Kemampuan mengklasifikasikan merupakan keterampilan untuk menggolongkan objek

pengamatan atas dasar perbedaan dan persamaan sifat yang dimiliki. Kalsifikasi dapat dilakukan

dalam berbagai bentuk sesuai dengan tujuan pengamatan. Bentuk yang paling sederhana adalah

menggolongkan atas dasar kriteria tertentu. Kriteria itu dapat berupa warna, bentuk, ukuran,

bahan, jenis kelamin dan sebagainya.

Berikut ini merupakan contoh dari assesmen keterampilan mengklasifikasikan dengan

menggunakan tes yang memanfaatkan gambar-gambar.

b) Berikut ini adalah gambar-gambar untuk mengklasifikasikan jenis-jenis bahan makanan

yang mengandung karbohidrat, lemak dan protein. Beri tanda (v) pada masing-masing kolom

sesuai dengan gambar jenis makanan yang ditunjukkan.

3. Keterampilan Memprediksi

Keterampilan memprediksi adalah suatu keterampilan untuk dapat memperkirakan atau

meramalkan apa yang akan terjadi berdasarkan kecenderungan atau pola hubungan yang

terdapat pada data yang telah diperoleh.

Berikut adalah contoh pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur atau menguji

keterampilan memprediksi siswa.

Sebuah pedati dengan balok tegak lurus diatasnya sedang bergerak di depan.

Manakah gambar dibawah ini yang mungkin terjadi apabila pedati tiba-tiba distop?

4. Keterampilan Inferensi

Keterampilan inferensi disebut juga keterampilan menyimpulkan, yaitu merupakan kemampuan

untuk menarik kesimpulan dari data yang telah terkumpul atau terdsedia.

Berikut adalah contoh pertanyaan yang menguji keterampilan inferensi siswa.

Anik membuka 15 buah kacang panjang, menghitung bijinya dan mancatatnya ke dalam table

berikut.

Jumlah biji 1 2 3 4 5 6 7 8

Jumlah buah - 1 - 5 4 - 4 1

Page 18: MAKALAH KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM ... · kelompok 3 (tiga) akan membahas mengenai KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA. Makalah ini disusun dalam

15

Jumlah buah yang paling banyak mempunyai jumlah biji yang sama adalah?

a. 4 buah

b. 8 buah

c. 5 buah

d. 1 buah

5. Keterampilan Kuantifikasi

Keterampilan kuantifikasi adalah keterampilan mengolah data-data yang telah ada

menggunakan rumus-rumus dan penalaran yang sesuai dengan data yang diperoleh.

Keterampilan kuantifikasi ini merupakan keterampilan pengukuran yang dimiliki siswa dalam

mengolah datanya.

Berikut adalah contoh pertanyaan yang menguji keterampilan kuantifikasi.

Kira-kira berapa kotak kecil dapat termuat ke dalam kotak besar pada gambar berikut ini?

6. Keterampilan Komunikasi

Keterampilan Komunikasi adalah keterampilan untuk menyampaikan apa yang ada dalam

pikiran dan perasaan kepada orang lain, baik secara lisan maupun secara tertulis. Keterampilan

ini sangat penting dikembangkan pada siswa demi hari ke depannya.

Berikut adalah contoh pertanyaan yang dapat mengasah keterampilan komunikasi siswa.

Di bawah ini table tenperatur dalam waktu yang berbeda selama 3 hari

Waktu

Hari 06.00 09.00 12.00 15.00 18.00

Senin 15˚C 17˚C 20˚C 21˚C 19˚C

Selasa 15˚C 15˚C 15˚C 10˚C 9˚C

Rabu 8˚C 10˚C 14˚C 14˚C 13˚C

Untuk mengisi table tersebut di atas diperlukan….

a. Neraca dan arloji

b. Neraca dan thermometer

c. Barometer dan arloji

d. Arloji dan termometer

Page 19: MAKALAH KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM ... · kelompok 3 (tiga) akan membahas mengenai KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA. Makalah ini disusun dalam

16

7. Keterampian Interpretasi

Keterampilan interpretasi adalah keterampilan untuk dapat menafsirkan data. Keterampilan

interpretasi ini berbeda dengan keterampilan memprediksi, perbedaannya terletak pada

pemberian makna pada data yang diperoleh. Menginterpretasi yaitu menafsirkan hasil dari data

yang telah ada dan dianalisis, sedangkan memprediksi yaitu menafsirkan hasil di luar data yang

ada (angan-angan).

Berikut adalah contoh pertanyaan yang menguji keterampilan menginterpretasi siswa.

Demonstrasi tersebut mendukung pendapat bahwa:

a. Prisma dapat merubah satu warna ke warna yang lain

b. Prisma tidak dapat memantulkan dan membiaskan cahaya

c. Cahaya putih adalah kumpulan berbagai jenis cahaya warna

d. Cahaya berwarna sebenarnya kumpulan berkas cahaya putih

Contoh-contoh di atas merupakan panduan antara tes tulis dengan unjuk kinerja sebab siswa

diminta untuk melakukan kegiatan untuk menunjukkan pengetahuannya. Cara lain untuk dapat

menilai kemampuan siswa di dalam pelajaran IPA adalah dari buku jurnal IPA. Dalam

pembelajaran siswa bisa diminta untuk membuat jurnal yang berupa catatan-catatan,

pengamatan selama melakukan percobaan-percobaan. Siswa dapat diminta untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan dalam petunjuk percobaan secara tertulis. Tidak hanya mengukur

kemampuan siswa di bidang IPA, namun bermanfaat juga untuk mengukur kemampuan siswa

dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

Page 20: MAKALAH KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM ... · kelompok 3 (tiga) akan membahas mengenai KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA. Makalah ini disusun dalam

17

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Assesmen adalah semua rangkaian prosedur pengukuran yang digunakan untuk mengumpulkan

informasi hasil belajar siswa untuk menilai hasil belajar dan perkembangan belajar siswa.

Tujuan assesmen adalah

a) Mendiagnosa kelebihan dan kelemahan siswa dalam belajar,

b) Memonitor kemajuan siswa,

c) Menentukan jenjang kemampuan siswa,

d) Menentukan efektivitas pembelajaran,

e) Mempengaruhi persepsi publik tentang efektivitas pembelajaran,

f) Mengevaluasi kinerja guru kelas.

Prinsip assesmen adalah

a) Proses yang transparan,

b) Memiliki validitas,

c) Sahih,

d) Adil,

e) terbuka,

f) terpadu,

g) menyeluruh dan berkesinambungan,

h) bermakna.

Fungsi assesmen adalah

a) sebagai alat untuk merencanakan, pedoman, dan memperkaya pembelajaran IPA di kelas,

b) sebagai alat komunikasi dengan murid-murid, administrator dan orang tua murid tentang

pentingnya IPA,

c) sebagai alat untuk memonitor hasil belajar IPA dan perbaikan pembelajaran,

d) sebagai alat untuk memperbaiki kurikulum dan pengajaran IPA.

Ada tiga jenis assesmen berdasarkan tujuan, yaitu assesmen diagnostik, assesmen formatif, dan

assesmen sumatif. Peranan assesmen diagnostic adalah membantu guru mengidentifkasi minat

kelebihan dan kelemahan siswa dalam bidang studi IPA, membantu guru untuk melihat apakah

seorang siswa memerlukan bantuan dalam belajar atau tidak, untuk meningkatkan minat dan

motivasi anak untuk belajar. Assesmen formatif dapat dilaksanakan bila murid-murid

Page 21: MAKALAH KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM ... · kelompok 3 (tiga) akan membahas mengenai KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA. Makalah ini disusun dalam

18

kehilangan arah dalam menyelesaikan tugas. Peranan assesmen sumatif adalah untuk menjaring

data seberapa banyak dari bahan pelajaran yang dapat dipahami oleh murid-murid, sebelum

beralih ke pokok bahasan berikutnya.

Assesmen dalam ranah kognitif dapat dilakukan melalui enam cara, yaitu

a) mempergunakan tes tertulis atau tes pensil dan kertas,

b) mempergunakan observasi guru atas kinerja murid,

c) mempergunakan tes gambar-gambar yang dibubuhi sedikit tulisan atau kata-kata,

d) mempergunakan jurnal murid-murid, e) mempergunakan peta konsep, d) portofolio.

Assesmen dalam keterampilan proses dalam pembelajaran IPA terdiri dari

a) kemampuan observasi,

b) keterampilan klasifikasi,

c) keterampilan memprediksi,

d) keterampilan inferensi,

e) keterampilan komunikasi.

3.2 Saran

Sebagai guru dan calon guru sebaiknya memahami assesmen IPA dengan

baik agar dapat melakukan penilaian yang tepat sasaran.

Page 22: MAKALAH KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM ... · kelompok 3 (tiga) akan membahas mengenai KONSEP, FUNGSI, DAN JENIS PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA. Makalah ini disusun dalam

19

DAFTAR PUSTAKA

Zurriyati, Ezy. 2015. Jenis-jenis Penilaian dalam Assesmen Diperoleh dari internet :

http://ezyzurriyati.blogspot.com/2015/02/jenis-jenis-penilaian-dalam-assesment.html. (Di

unduh : 15 Desember 2018, 22.10)