makalah individual pni

22
TUGAS MAKALAH SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL 1900- 1945 “PARTAI NASIONAL INDONESIA” Disusun oleh : AYU AMALYA MA’AS 13030112140103 FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Upload: ayu-amalya-maas

Post on 04-Dec-2015

562 views

Category:

Documents


65 download

DESCRIPTION

Makalah Mata Kuliah Sejarah Pergerakan Nasional 1900-1945.

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Individual Pni

TUGAS MAKALAH SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL 1900-1945

“PARTAI NASIONAL INDONESIA”

Disusun oleh :

AYU AMALYA MA’AS

13030112140103

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2014

Page 2: Makalah Individual Pni

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan

hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas SPN 1900-1945 ini dengan lancar

tanpa mendapat suatu halangan yang berarti.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah SPN 1900-1945. Dalam

penulisan makalah ini, banyak pihak yang terlibat sehingga dengan ini pula penulis

ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dra. Alamsyah, M.Hum sebagai dosen pengampu mata kuliah SPN 1900-1945.

2. Orang tua dan keluarga yang selalu memberi dukungan materi maupun doa.

3. Teman – Teman seperjuangan di Jurusan Sejarah Universitas Diponegoro

4. Kepada semua pihak yang membantu penulisan makalah ini.

Tidak ada yang sempurna di dunia, seperti yang digambarkan sebuah peribahasa

yaitu tidak ada gading yang tak retak , maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini

juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka sekiranya ada

kritik dan saran dari para pembaca demi perbaikan karya - karya selanjutnya, akan

penulis terima dengan senang hati.

Terakhir, penulis berharap makalah yang penulis susun ini bisa mendatangkan

manfaat bagi para pembacanya. Amin.

Semarang, 3 Desember 2014

Penyusun

2 | S P N 1 9 0 0 - 1 9 4 5 : P N I

Page 3: Makalah Individual Pni

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................2

DAFTAR ISI................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................4

a. Latar Belakang...................................................................................................4

b. Rumusan Masalah..............................................................................................7

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................8

a. Latar Belakang terbentuknya PNI.......................................................................8

b. PNI pengaruh dan perkembangannya.................................................................9

c. Reaksi pemerintah terhadap perkembangan PNI..............................................11

BAB III SIMPULAN.................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................16

3 | S P N 1 9 0 0 - 1 9 4 5 : P N I

Page 4: Makalah Individual Pni

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembentukan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 1927, awalnya

terinspirasi dari pembentukan Perhimpunan Indonesia (PI) oleh para Mahasiswa

Indonesia di Negeri Belanda. Ada dua faktor yang kemudian mendasari

pembentukan Partai ini, yaitu :

a. Menyebarnya gagasan-gagasan Perhimpunan Indonesia ke dalam

pemikiran para Mahasiswa di kota-kota besar Indonesia seperti di

Surabaya, Jakarta dan terutama di Bandung. Hal ini kemudian

dipahami, karena kemudian diketahui bahwa banyak mantan anggota

Perhimpunan Indonesia yang ikut bergabung dengan Partai Nasional

Indonesia ini. Meski tak terhubung secara organisatoris namun kesamaan

prinsip dan tema propaganda yang dicanangkan merupakan sebuah

kesinambungan satu sama lainnya. Hal ini kemudian juga bisa dibuktikan

dengan berdirinya kelompok-kelompok studi di beberapa kota besar

seperti Surabaya dan Bandung. Yang menjadi unsur terpenting adalah

pembentukan Algemene Studie Club (kelompok studi umum yg didirikan

pada 29 November 1925), Studie Club inilah yang dianggap sebagai

embrio dari pembentukan PNI ini.

Menurut Ingelson (1983:21) ide pembentukan kelompok studi

tersebut tadi kemungkinan besar diprakarsai oleh Iskaq Tjokroadisurjo,

seorang pengacara didikan Leiden yang kembali dari Negeri Belanda

pada bulan September 1925.1 Namun, dalam prakteknya kemudian usaha

nyata untuk membentuk kelompok ini datang dari inisiatif dari

Mahasiswa Jurusan Mesin dan Arsitektur Sekolah Tinggi Teknik Bandung

(Sekarang ITB), Yaitu Anwari dan Sukarno. Pada awalnya kelompok

studi ini dipimpin oleh Iskaq namun sejak pertengahan 1926 ia

mengundurkan diri dari keanggotaan karena kesibukannya

1 Utomo, Cahyo Budi. 1995. Dinamika pergerakan kebangsaan Indonesia : Dari Kebangkitan Hingga Kemerdekaan. Semarang : IKIP Semarang Press.

4 | S P N 1 9 0 0 - 1 9 4 5 : P N I

Page 5: Makalah Individual Pni

mengembangkan sebuah kantor pengacara di Bandung. Selanjutnya,

kepemimpinan dipegang oleh Sukarno, pada masa selanjutnya Algemene

Studie Club ini mendorong para pemimpinnya untuk mendirikan sebuah

partai politik yang baru, Partai Nasional Indonesia. 2

b. Situasi dan kondisi di Indonesia sendiri, yaitu diantaranya

kegagalan pemberontakan Komunis di beberapa tempat di

Indonesia masa 1926-1927 yang kemudian mengakibatkan

dilarangnya organisasi ini berdiri di Hindia Belanda. Dengan

gagalnya pemberontakan Partai Komunis Indonesia ini kemudian para

tokoh seakan menjadi hilang arah. Sujadi, wakil PI di Indonesia dengan

cepat langsung menyebarkan informasi kepada Mohammad Hatta

sebagai bentuk antisipasi terhadap gagalnya pemberontakan PKI,

bersama dengan Iskaq Tjokroadisoerjo dan Boediarto ia kemudian

merencanakan pembentukan sebuah partai baru yang memiliki

kesamaan visi dengan PI.

Sebagai hasil dari perencanaan yang diprakarsai oleh tokoh-tokoh

tersebut terbentuklah Sarekat Rakyat Nasional Indonesia (SRNI). Namun,

dalam perkembangannya SRNI yang dibawah kendali Hatta ini kurang

mendapat sambutan hangat dari Indonesia sendiri. Hal itu disebabkan

telah berdiri juga kelompok-kelompok studi di dalam negeri yang tidak

setuju dengan pemikiran komunis dan keberatan jika menerima anggota

yang berhaluan komunis untuk bergabung di dalamnya. Pada awal tahun

1927, setelah pengumuman pembentukan SRNI dalam bulan juli, maka

inisiatif untuk pembentukan partai yang baru kemudian berpindah dari

tangan Hatta di negeri Belanda ke suatu kelompok Nasionalis dalam

kelompok studi umum di Bandung.3

Para pemimpin Kelompok Studi Umum kini telah menggantikan

cita- cita Perhimpunan Indonesia di Belanda. Mereka memulai membuat

perencanaan untuk membuat organisasi baru yang dibangun sesuai

2 Tirtoprodjo,Susanto. 1982. Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia. Jakarta : Pembangunan.hal 75-773 Utomo, Cahyo Budi.1995. Op.cit.hlm 99.

5 | S P N 1 9 0 0 - 1 9 4 5 : P N I

Page 6: Makalah Individual Pni

dengan garis-garis atau batasan-batasan yang lebih mudah diterima. Dua

orang tokoh yang waktu itu dianggap penting peranannya adalah

Sartono, seorang Ahli Hukum lulusan Leiden dan Sukarno yang waktu

itu baru saja tamat pendidikan sebagai seorang Insinyur di Sekolah

Tinggi Teknik Bandung (ITB).

Pertemuan untuk merencanakan pembentukan partai baru itu

dilakukan di rumah Sukarno di bulan April, yang secara singkat bisa

disimpulkan untuk membicarakan tentang perkembangan-

perkembangan yang terjadi pada masa itu. Tokoh yang hadir dalam

pertemuan itu antara lain : Iskaq Tjokroadisoerjo,

Sunarjo,Budhyarto,Tjipto Mangunkusumo, J. Tilaar dan Sujadi. Sartono

dan Anwari yang waktu itu berhalangan hadir karena menjadi anggota

Panitia suatu Konggres Nasional juga merupakan salah satu list tokoh

yang harusnya hadir dalam pertemuan tersebut. Pertemuan lain oleh

kelompok itu dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 1927, yang kemudian

pada saat itu diputuskan untuk menyatakan secara terang-terangan

rencana untuk membentuk partai politik baru yang akan dinamai

Perserikatan Nasional Indonesia (PNI). Anggaran dasar sementara yang

disusun oleh Sudjadi, Budhyarto dan Iskaq untuk SRNI digunakan

sebagai landasan AD PNI. Kepengurusan Parpol itu akan diputuskan

pada konggres yang rencananya akan diselenggarakan pada bulan

September atau Desember. Sebelum berlangsungnya Konggres,

pengurus pusat sementara terdiri dari Sukarno sebagai ketua, Iskaq

sebagai Sekretaris, dan Dr. Samsi sebagai Komisioner.4 Tujuan dari

didirikannya PNI sendiri adalah untuk mencapai Indonesia

merdeka,sedangkan asasnya adalah berdiri di atas kaki sendiri, non

kooperasi dan marhaenisme5.

4 Ingleson, John. 1983. Jalan ke Pengasingan Gerakan Nasionalis Indonesia 1927-1934. Jakarta : LP3ES.

5 Suhartono.1994. Sejarah Pergerakan Nasional dari Boedi Oetomo sampai Proklamasi 1908-1945.Yogyakarta: Pustaka Pelajar hal.198

6 | S P N 1 9 0 0 - 1 9 4 5 : P N I

Page 7: Makalah Individual Pni

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Latar Belakang Pembentukan PNI?

2. Seperti apakah pengaruh atau kegiatan dari Partai Politik ini?

3. Siapa sajakah tokoh partai ini dan bagaimanakah peranannya?

4. Mengapa PNI tidak bertahan lama dalam perkembangannya?

BAB II

7 | S P N 1 9 0 0 - 1 9 4 5 : P N I

Page 8: Makalah Individual Pni

PEMBAHASAN

a. Latar Belakang terbentuknya PNI

Telah disinggung di depan bahwa gagasan untuk membentuk Studie Club

dilakukan demi menghindari pengawasan politik yang dilakukan oleh pemerintah pasca

pemogokan buruh KA yang dikepalai oleh Semaun, mendapat respon dari kalangan

kaum cendekiawan dari berbagai tempat. Dari situ kemudian dibangunlah Studie Club

di berbagai daerah seperti di Surabaya, Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Jakarta,dan

Bandung. Studie Club di Bandung diketuai oleh Sukarno dengan nama Algemene

Studieclub. Pembubaran PKI dan pelarangan kegiatan politik yang dicanangkan

pemerintah makin keras, namun itu tidak membuat semangat kehidupan politik kaum

pelajar malah mengendor namun malah seakan menjadi pemicu untuk bertindak lebih

radikal. Tindakan pemerintah itu malah dianggap sebagai sebuah tantangan bagi kaum

nasionalis yang mencita-citakan kemerdekaan bangsanya. Ditambah lagi dengan

kepulangan dari beberapa sarjana Indonesia dari Negeri Belanda yang tergabung dalam

perhimpunan Indonesia di Nederland juga semakin mengukuhkan niatan untuk

merubah Algemene Studieclub merubah haluannya menjadi lebih tegas. Demikianlah

kemudian pada tanggal 4 juli 1927, Algemene Studieclub Bandung berubah menjadi

Perserikatan Nasional Indonesia.

Meskipun begitu pada kongresnya pada tahun 1927 di Surabaya, Perserikatan

Nasional Indonesia dirubah menjadi Partai Nasional Indonesia, dan anggota perubahan

nama itu ditambah menjadi 2 orang ; Yan Tilar dari Manado, Pegawai Bank Escomto di

Jakarta dan Sujadi, pegawai departemen keuangan di Jakarta, yang erat hubungannya

dengan Bung Hatta di negeri Belanda.6 Pendiri Perserikatan Nasional Indonesia terdiri

dari 7 orang, namun setelah berubah menjadi Partai Nasional Indonesia anggotanya

kemudian menjadi 9 orang. Sedangkan, yang dapat menjadi anggota PNI adalah semua

orang Indonesia yang sekurang-kurangnya telah berumur 18 tahun. Orang-orang Asia

lainnya dapat menjadi anggota dengan posisi sebagai Anggota Luar Biasa.7

Asas dari PNI ini sendiri adalah untuk mencapai Indonesia Merdeka. Tujuan

perhimpunan Indonesia seperti halnya dengan yang diharapkan PNI adalah juga untuk 6 Mulyana, Slamet.2008. Kesadaran Nasional : Dari Kolonialisme sampai kemerdekaan Jilid I. Yogyakarta : LKiS7 Poesponegoro, Marwati Djoened., Nugroho Notosusanto. 2008. Sejarah Nasional Indonesia V : Zaman kebangkitan Nasional dan Masa Republik Indonesia (+1900-1942). Jakarta : Balai Pustaka.

8 | S P N 1 9 0 0 - 1 9 4 5 : P N I

Page 9: Makalah Individual Pni

memerdekakan Indonesia. Asasnya non-kooperatif. Usaha yang dilakukan untuk

mencapai tujuan itu adalah dengan mengerahkan massa-aksi nasional yang sadar dan

yakin akan kekuatan diri sendiri.8PNI-pun nantinya akan menggunakan massa-aksi

untuk mencapai tujuannya. Satu-satunya perbedaannya adalah paham marhaenisme

yang tercantum pada Anggaran Dasar PNI; yang tak lain disebabkan karena Paham itu

adalah paham hasil pemikiran Soekarno.

b. PNI Pengaruh dan Perkembangannya

Tindakan tegas yang diambil oleh pemerintah Belanda, berupa penangkapan-

penangkapan dan penggeledahan-penggeledahan terhadap pemimpin-pemimpin PI di

negeri Belanda, telah digunakan oleh PNI sebagai tahapan awal sebagai propaganda

partai, di samping juga tujuan PNI untuk mencapai kemerdekaan dengan mengandalkan

kekuatan sendiri. Dalam usaha pencapaian tujuan itu juga ditekankan harus adanya

persatuan bangsa. Propaganda ini digunakan untuk memperkenalkan diri kepada

masyarakat luas.

Cita-cita persatuan yang selalu menjadi fokus dari rapat-rapat umum PNI

ternyata dalam waktu yang singkat dapat terwujud. Dalam rapat tanggal 17-18

Desember 1927 di Bandung, PNI, Partai Sarekat Islam, Budi Utomo, Pasundan,

Soematranen Bond, Kaum Betawi, Indonesische Studieclub, dan Algemene Studieclub

bersepakat untuk kemudian membentuk sebuah federasi yaitu permufakatan

Perhimpunan- Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI).

Dalam rapat PNI di Bandung tanggal 24-26 Maret disusun Program asas dan

daftar usaha (Benginsel en werk-program). Program asas dan daftar usaha9, anggaran

dasar PNI ini kemudian disahkan pada Kongres PNI I di Surabaya pada 27-30 Mei 1928.

Tujuan dari diadakannya kongres ini adalah untuk mengesahkan anggaran dasar,

program asas, dan rencana kerja PNI. Selain itu, kongres ini juga bertujuan agar

masyarakat jauh lebih mengenal PNI lebih jauhm dan juga dihadiri oleh wakil-wakil

8 Asas “percaya pada diri sendiri” diartikan sebagai usaha untuk memperbaiki keadaan politik,ekonomi, dan sosial dengan kekuatan dan kebiasaan sendiri, antara lain dengan mendirikan sekolah-sekolah, poliknik-poliknik, bank nasional, dan perkumpulan-perkumpulan koperasi. Itulah kemudian mengapa PNI tidak mau ikut dalam dewan-dewan yang diadakan oleh pemerintah (sikap nonkooperasi).9 Program asas ini mengemukakan bahwa perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat Belanda pada abad XVI yang membawa kebutuhan-kebutuhan ekonomi baru, menyebabkan adanya imperialisme Belanda. Dan indonesia kemudian menjadi “mangsa” dari kejamnya Imperialisme yang seakan tiada henti menyedot sumber daya yang terdapat di Indonesia ini.

9 | S P N 1 9 0 0 - 1 9 4 5 : P N I

Page 10: Makalah Individual Pni

organisasi pergerakan. Pada Kongres inilah dipilih Ir. Soekarno sebagai Ketua Pengurus

Besar PNI dan Mr. Sartono sebagai Bendahara.

Pengaruh yang diberikan oleh PNI dalam usaha untuk mempersatukan seluruh

kekuatan Indonesia dan persatuan Indonesia tidak hanya dalam organisasi-organisasi

politik tetapi juga dalam pergerakan pemuda. Dalam Kongres Pemuda Indonesia kedua

di Jakarta 26-27 Oktober 1928 bisa dilihat wujud dari pengaruh yang dimaksud tadi,

pada momentum penutupan kongres pada tanggal 28 Oktober 1928 diucapkanlah

Sumpah Pemuda yang sangat terkenal itu. Selanjutnya, ada penjabaran tentang

tindakan-tindakan yang dilakukan PNI untuk memperkuat diri dan pengaruhnya dalam

masyarakat luas, antara lain :

a. Ke dalam

Mengadakan usaha-usaha terhadap dan untuk lingkungan sendiri, yaitu

mengadakan kursus-kursus, mendirikan sekolah-sekolah, bank-bank, dan

sebagainya ;

b. Ke luar

Memperkuat opini publik terhadap tujuan PNI, antara lain melalui rapat-

rapat umum dan menerbitkan surat kabar-surat kabar Banteng Priangan (di

Bandung) dan Persatoean Indonesia (di Jakarta).

Kegiatan PNI yang dengan cepat dapat menarik massa tadi kemudian

menimbulkan kecemasan pada pihak pemerintah kolonial. Gubernur Jenderal de Graeff

pada pembukaan sidang Volkskraad tanggal 15 Mei 1928 mengharap kesadaran rakyat

terhadap nasionalisme yang ekstrim. Dikemukakan juga bahwa sikap nonkooperasi PNI

bersifat memusuhi pemerintah. Meskipun mendapat peringatan halus seperti itu

cabang-cabang PNI tetap tumbuh di Seluruh Indonesia. Tujuh cabang awal adalah di

Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Pekalongan, dan Palembang. Hingga

akhir tahun 1929 kandidat anggota PNI berjumlah kira-kira 10.000 orang, dan 6.000

orang di antaranya di daerah Priangan.

Pada tanggal 18-20 Mei 1929 diadakan Kongres PNI kedua di Jakarta. Di samping

memilih kembali pengurus besar PNI yang lama juga telah diambil beberapa keputusan

seperti berikut ini :

10 | S P N 1 9 0 0 - 1 9 4 5 : P N I

Page 11: Makalah Individual Pni

1. Bidang ekonomi/sosial : Menyokong perkembangan Bank Nasional

Indonesia, mendirikan koperasi-koperasi, studiefonds dan fonds-korban atau

Partijfonds ( Untuk anggota-anggota yang kena tindakan pengamanan

pemerintah), dan serikat-serikat sekerja, serta mendirikan sekolah-sekolah

dan rumah sakit-rumah sakit.

2. Bidang Politik : Mengadakan hubungan dengan Perhimpunan Indonesia

(PI) di negeri Belanda dan menunjuk PI sebagai wakil PPPKI di Luar Negeri.

Tak lupa sebuah hal menarik yang juga disinggung dalam kongres ini ialah

permasalahan transmigrasi sebagai salah satu cara untuk mengatasi kemelaratan

rakyat (terutama di daerah yang berpenduduk padat seperti di Jawa).

Pasca Kongres kedua ini, kegiatan PNI frekuensinya makin meningkat, terutama

dalam hal konsolidasi kekuatan. Kepada anggota-anggota PNI sendiri diadakan kursus-

kursus yang terbagi menjadi dua :

1. Kursus pimpinan, yang biasanya diikuti oleh 10-12 orang. Hanya diadakan

di Bandung saja, dan yang menjadi gurunya ialah Ir. Soekarno, Mr. Iskaq

Tjokroadisoerjo, Mr. Ali Sostroamidjojo, dan Manadi.

2. Kursus biasa di daerah-daerah, yang diadakan oleh Cursus Commisie di mana

pelajaran diberikan secara sederhana dan mudah untuk dimengerti. Semua

pengikut kursus ini pada akhirnya akan diuji dan bila bisa lulus baru

kemudian mereka bisa diterima menjadi anggota.

PNI juga aktif mengadakan klub-klub diskusi yang bertujuan untuk melatih

anggota-anggota untuk memecahkan persoalan-persoalan dan meningkatkan

kemampuan pengetahuan anggota. Cara ini yang kemudian makin memperkuat peranan

PNI di tengah masyarakat, ini semua juga disebabkan oleh filsafat PNI yaitu

Marhaenisme.10 Kemajuan-kemajuan yang diraih oleh PNI dalam membawa rakyat

untuk memperoleh kemerdekaan telah mengkhawatirkan orang-orang reaksioner

Belanda di Indonesia, yang pada perkembangan selanjutnya membentuk suatu

organisasi bernama Vaderlandsche Club tahun 1929, yang mendesak pemerintah agar

segera bertindak tegas terhadap PNI. Selaras dengan itu surat-surat kabar Belanda

kemudian mengadakan kampanye yang aktif dalam melawan PNI.

c. Reaksi pemerintah terhadap perkembangan pni10 Marhaenisme kemudian diartikan seperti Marxisme yang diterapkan sesuai dengan kondisi-kondisi dan situasi di Indonesia.

11 | S P N 1 9 0 0 - 1 9 4 5 : P N I

Page 12: Makalah Individual Pni

Kekhawatiran pihak kolonial tidak muncul pada saat itu saja, namun sudah

terjadi jauh sebelumnya, mereka sudah menaruh kecurigaan terhadap kemajuan-

kemajuan yang dapat dicapai PNI. Pemerintah secara terang-terangan pada tanggal 9

Juli 1929 sudah menyatakan kecurigaannya pada PNI. Yang kemudian pada kesempatan

selanjutnya pada tanggal 6 Agustus 1929 mengeluarkan ancaman-ancaman terhadap

PNI. Meskipun mendapat ancaman dan provokasi, PNI tetap melakukan kegiatannya

sebagai partai. Pada rapat umum 15 September 1929 di Bandung, Bung Karno

mengatakan bahwa walaupun muncul usaha-usaha untuk menghambat PNI dengan

berbagai cara, PNI malah makin berkembang pesat. Kekhawatiran itu ditambah lagi

dengan adanya laporaan bahwa di kalangan tentara dan polisi ada pulla pengaruh

propaganda PNI. Maka muncullah sebuah tindakan yang otoriter yaitu melarang polisi

menjadi anggota PNI pada akhir bulan oktober 1929. Diikuti dengan panglima tentara

kolonial Belanda yang mengeluarkan larangan serupa kepada semua anggota militer

dan pegawai negeri yang berada di bawah wewenang departement van oorlog.

Adanya isu bahwa PNI akan melakukan pemberontakan pada 1930, mendorong

pemerintah kolonial untuk melakukan penangkapan-penangkapan dan penggeledahan-

penggeledahan di berbagai kawasan. Pada tanggal 29 Desember 1929 Ir. Soekarno,dkk

ditangkap oleh Polisi di Yogyakarta dan kemudian selanjutnya dibawa ke Bandung.

Jumlah dari seluruh penangkapan yang tersebut dalam buku ada 400 penangkapan. Hal

ini mendorong seluruh kaum pergerakan untuk mengajukan protes, demikian dengan

Perhimpunan Indonesia, serta partai buruh dan partai komunis di negeri Belanda.

Empat orang tokoh PNI : Ir. Soekarno (ketua PNI), R. Gatot Mangkoepraja (Sekretaris II

PB PNI), Markoen Soemadiredja ( Sekretaris II pengurus PNI cabang Bandung), dan

Soepriadinata (Anggota PNI Cabang Bandung) diajukan ke pengadilan di Bandung pada

tanggal 18 Agustus 1930 – 29 September 1930. Ir. Soekarno dalam pidato

pembelaannya yang terkenal dengan “ Indonesia Menggugat” yang menandaskan bahwa

pergerakan adalah hak dan kewajiban seluruh anggota maupun masyarakat, siapapun

berhak melakukan dan merasakan bagaimana pergerakan terjadi. Berbeda dengan

nasib pemimpin PI, pemimpin-pemimpin dijatuhi hukuman penjara oleh pengadilan

kolonial pada 22 Desember 1930.

Penangkapan atas Ir. Soekarno kemudian menjadi suatu pukulan keras bagi PNI.

Pada kongres luar biasa ke-2 di Jakarta, tanggal 25 April 1931, diambilah keputusan

12 | S P N 1 9 0 0 - 1 9 4 5 : P N I

Page 13: Makalah Individual Pni

untuk membubarkan PNI karena keadaan yang mendesak. Pembubaran ini yang

kemudian menimbulkan perpecahan di kalangan pendukung PNI, masing-masing pihak

kemudian mendirikan partai Indonesia (Partindo), oleh Mr. Sartono, dkk dan

pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru) yang dibentuk oleh Moh. Hatta dan St.

Syahrir,dkk. Perbedaan antara Partindo dan PNI Baru sejujurnya tiada masalah tujuan

perjuangan utama yaitu teknik nonkooperasi. PNI lebih mengutamakan pendidikan

politik dan sosial, Partindo menganggap bahwa organisasi massa dan aksi massa adalah

senjata yang tepat untuk memperoleh kemerdekaan.

BAB III

SIMPULAN

PNI Lahir dan memberikan pengaruh yang besar dalam waktu yang relatif

singkat,dalam kurun waktu 1927 -1931, sebagai hasil dari peraturan pemerintah yang

banyak membatasi ruang gerak para kaum nasionalisme yang memiliki cita-cita untuk

meraih kejayaan bangsanya dari kondisi terjajah. Tokoh yang menjadi Pioner dan

tonggak dalam PNI adalah sosok founding fathers kita yaitu Ir. Soekarno yang saat itu

merupakan seorang lulusan dari Sekolah Tinggi Teknik Bandung ( sekarang ITB) yang

pada awalnya diprakarsai oleh Iskaq Tjokroadisoerdjo yang pada awalnya merupakan

13 | S P N 1 9 0 0 - 1 9 4 5 : P N I

Page 14: Makalah Individual Pni

kepala perkumpulan Algemene Studieclub, namun karena sedang sibuk mengurus

kepentingan lain, kepemimpinan diserahkan kepada Ir. Soekarno.

PNI memang tidak terhubung secara orgatoris dengan PI di Belanda, namun

lebih kepada perasaan senasib sepenanggungan, diskriminasi pihak pemerintah

kolonial, terkadang meningkatkan perasaan ingin berontak dan ingin lepas dari

belenggu penjajahan. Kurang lebih mereka memiliki tujuan yang sama yaitu ingin

merdeka secara berdikari. Dibuktikan dengan sikap yang non-kooperatif terhadap

pemerintah kolonial masa itu, PNI begitu aktif dalam usaha untuk menyadarkan

masyarakat akan keadaan bangsanya sendiri, dibuktikan dengan diadakan banyak

terobosan untuk membenahi diri sendiri, terobosan itu berguna untuk meningkatkan

taraf kehidupan kita sendiri sebagai sebuah bangsa. Seperti diadakan transmigrasi

untuk pemerataan, kursus kepemimpinan dan bahkan juga dibuatnya klub-klub diskusi

yang dimaksudkan agar para anggota PNI sendiri kemudian menjadi terbiasa untuk

menyelesaikan atau memecahkan permasalahan yang dihadapkan kepadanya.

Kemajuan PNI yang pesat melalui propaganda dan sumbangannya terhadap

masyarakat membuat pihak kolonial merasa terancam dan berusaha untuk menghalau

PNI yang pada masa itu mulai sangat tenar dan berkembang secara signifikan

(walaupun belum bisa dibandingkan dengan SI pada masa sebelumnya). Pihak kolonial

mengecam PNI sebagai musuh pemerintah namun pada dasarnya meskipun diancam

atau dikecam PNI tetap tumbuh subur di berbagai kawasan kota di Nusantara. PNI

bubar karena kehilangan tonggak dan penyangganya yaitu Ir. Soekarno yang ditangkap

dan dibuang ke Digul Boven bersama masyarakat Indonesia yang disiksa baik lahir

maupun batin. Dengan ditahannya pemimpin mereka yang menjadi tameng dari

serangan luar kelompok, PNI pada akhirnya pada tahun 1931 kemudian dibubarkan.

Bubarnya PNI disusul dengan pembentukan PNI-Baru (Moh. Hatta dan St. Syahrir,dkk)

dan Partindo (Mr. Sartono, dkk) yang secara subjek atau fokus yang saling berbeda satu

sama lain. Namun, pada akhirnya kedua partai inipun tidak bertahan begitu lama

karena pemimpinnya yang dibuang ke luar Jawa oleh pemerintah Kolonial.

14 | S P N 1 9 0 0 - 1 9 4 5 : P N I

Page 15: Makalah Individual Pni

DAFTAR PUSTAKA

1. Utomo, Cahyo Budi. 1995. Dinamika pergerakan kebangsaan Indonesia : Dari Kebangkitan Hingga Kemerdekaan. Semarang : IKIP Semarang Press.

2. Tirtoprodjo,Susanto. 1982. Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia. Jakarta : Pembangunan.hal 75-77

3. Ingleson, John. 1983. Jalan ke Pengasingan Gerakan Nasionalis Indonesia 1927-1934. Jakarta : LP3ES.

4. Suhartono.1994. Sejarah Pergerakan Nasional dari Boedi Oetomo sampai Proklamasi 1908-1945.Yogyakarta: Pustaka Pelajar hal.198

15 | S P N 1 9 0 0 - 1 9 4 5 : P N I

Page 16: Makalah Individual Pni

5. Mulyana, Slamet.2008. Kesadaran Nasional : Dari Kolonialisme sampai kemerdekaan Jilid I. Yogyakarta : LkiS

6. Poesponegoro, Marwati Djoened., Nugroho Notosusanto. 2008. Sejarah Nasional Indonesia V : Zaman kebangkitan Nasional dan Masa Republik Indonesia (+1900-1942). Jakarta : Balai Pustaka.

7. Kartodirdjo, Sartono. 2014. Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan Nasional dari kolonialisme sampai Nasionalisme. Yogyakarta : Ombak

16 | S P N 1 9 0 0 - 1 9 4 5 : P N I