pni kepemudaan dan wanita makalah

37
HALAMAN JUDUL ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL KEPEMUDAAN DAN WANITA Bahan Diskusi Mata Kuliah Sejarah Nasional Indonesia III, (Kelas A) OLEH HAPPY KHOIRUNNISA’ 110210302016 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER Semester Gasal 2012-2013 i

Upload: happy-khoirunnisa

Post on 10-Aug-2015

89 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: PNI Kepemudaan Dan Wanita Makalah

HALAMAN JUDUL

ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL

KEPEMUDAAN DAN WANITA

Bahan Diskusi Mata Kuliah Sejarah Nasional Indonesia III,

(Kelas A)

OLEH

HAPPY KHOIRUNNISA’

110210302016

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

Semester Gasal 2012-2013

i

Page 2: PNI Kepemudaan Dan Wanita Makalah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“Organisasi Pergerakan Nasional Kepemudaan dan Wanita” dalam mata kuliah

Sejarah Nasional Indonesia III. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas

matakuliah Sejarah Nasional Indonesia III yang dibina oleh Bpk. Budiono.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu, terutama pada dosen kami Bpk. Budiyono, sehingga makalah ini

dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Sesungguhnya Makalah ini

masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan

kritik dan saran y a n g   b e r s i f a t m e m b a n g u n   d e m i

k e s e m p u r n a a n m a k a l a h   i n i .

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan

bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Jember, 27 September 2012

Penyusun

ii

Page 3: PNI Kepemudaan Dan Wanita Makalah

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1

1.3 Tujuan............................................................................................................2

1.4 Manfaat..........................................................................................................2

BAB 2. PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 Organisasi Pergerakan Nasional....................................................................3

2.2 Organisasi Pemuda.........................................................................................7

2.3 Organisasi Wanita.......................................................................................13

2.3 Tokoh-tokoh Pergerakan Wanita.................................................................17

BAB 3. PENUTUP................................................................................................20

3.1 Kesimpulan..................................................................................................20

3.2 Saran.............................................................................................................21

Daftar Pustaka........................................................................................................22

iii

Page 4: PNI Kepemudaan Dan Wanita Makalah

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa pergerakan nasional di Indonesia ditandai dengan berdirinya

organisasi-organisasi pergerakan nasional. Pemuda Indonesia dengan gerakan

kepemudaan merupakan martir untuk memperjuangkan hak dan cita-cita bangsa.

Di tangan kaum mudalah harapan bangsa dapat terwujud. Bila berkaca pada

sejarah, gerakan pemuda Indonesia ditandai oleh lahirnya organisasi modern yang

disebut Boedi Oetomo pada tahun 1908. Kemudian diikrarkannya Sumpah

Pemuda pada tahun 1928 sebagai kesepakatan untuk menyatukan unsur-unsur

heterogen pemuda menjadi bangsa yang satu.

Dalam masa pertama dari pergerakan Indonesia pada periode Budi Utomo,

gerakan wanita baru berjuang untuk kedudukan sosial saja. Soal-soal politik

belum dalam jangkauannya. Mengenai kemerdekaan tanah-air masih terlalu jauh

dari penglihatan dan pemikirannya. Kesibukan-kesibukan pada Periode Perintis

dibidang pendidikan, pengajaran, kerumahtanggaan masih berlanjut. 

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana Organisasi Pergerakan Nasional

1.2.2 Bagaimana Organisasi Pemuda

1.2.3 Bagaimana Organisasi Wanita

1.2.4 Siapa Tokoh-tokoh Pergerakan Wanita

1

Page 5: PNI Kepemudaan Dan Wanita Makalah

1.3 Tujuan

1.3.1 Agar Mengetahui Organisasi Pergerakan Nasional

1.3.2 Agar Mengetahui Organisasi Pemuda

1.3.3 Agar Mengetahui Organisasi Wanita

1.3.4 Agar Mengetahui Tokoh-tokoh Pergerakan Wanita

1.4 Manfaat

1.4.1 Untuk Memahami Organisasi Pergerakan Nasional

1.4.2 Untuk Memahami Organisasi Pemuda

1.4.3 Untuk Memahami Organisasi Wanita

1.4.4 Untuk Memahami Tokoh-tokoh Pergerakan Wanita

2

Page 6: PNI Kepemudaan Dan Wanita Makalah

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Organisasi Pergerakan Nasional

Latar Belakang lahirnya Pergerakan Nasional Indonesia ditandai dengan :

1. Faktor Dalam Negeri

a. Penderitaan bangsa Indonesia akibat penjajahan

b. Kenangan akan kejayaan masa lalu seperti kejayaan Kerajaan Sriwijaya,

Majapahit & Kerajaan Islam

c. Pengaruh pendidikan akibat Politik Etis/Etika (Balas Budi) yang

melahirkan kaum cendekiawan

d. Diskriminasi (Membedakan warna kulit) yang dilakukan oleh

Pemerintah Kolonial

e. Pax Neerlandica (Kesatuan Hindia Belanda) yang menimbulkan rasa

senasib sepenanggungan

2. Faktor Luar Negeri

a. Kemenangan Jepang terhadap Rusia dalam Perang Jepang-Rusia tahun

1905

b. Pengaruh pergerakan kemerdekaan bangsa lain seperti Cina, India,

Jepang, Turki, Philipina, dan lain-lain

c. Munculnya paham baru dr Eropa & Asia seperti Liberalisme,

Nasionalisme, Sosialisme, Pan Islamisme.

Organisasi Pergerakan Nasional

1. Budi Oetomo

Budi Oetomo di dirikan oleh mahasiswa STOVIA (Sekolah Dokter

Pribumi) di Jakarta pada tanggal 20 Mei 1908. ketuanya ialah Soetomo (kemudian

menjadi dokter). Budi Oetomo merupakan organisasi modern pertama yang

didirikan oleh bangsa Indonesia. Berdirinya Budi Oetomo erat kaiatannya dengan

cita-cita Dr. Wahidin Sudirohusodo. Ia seorang tamatan STOVIA. Wahidin

3

Page 7: PNI Kepemudaan Dan Wanita Makalah

bercita-cita memajukan pendidikan dengan cara mendirikan “Dana Pelajar”. Dana

itu akan dipakai untuk menyekolahkan anak-anak yang orang tuanya kurang

mampu. Untuk mengumpulkan dana Wahidin mengunjungi tokoh-tokoh

masyarakat di berbagai kota.pada tahun 1907 ia bertemu dengan mahasiswa

STOVIA di Jakarta. Mereka tertarik mendengar cita-cita Wahidin. Cita-cita itu

mereka perluas tidak hanya dibidang pendidikan tetapi juga dibidang budaya

untuk itulah mereka mendirikan Budi Oetomo

2. Sarekat Islam

Pada tahun 1911, H. Samanudi mendirikan sarekat dagang Islam (SDI) di

Solo. Tujuannya ialah mempersatukan para pedagang-pedagang Indonesia untuk

menghadapi pedagang-pedagang Cina yang dilindungi pemerintah Belanda.

Mereka memonopoli bahan baku batik sehingga merugikan perusahaan batik

Indonesia. Pada tahun 1912, nama sarekat dagang islan digati dengan Sarekat

Islam (SI) kedudukan organisasi dipindahkan dari Solo ke Surabaya. H. Umar

Said Cokroaminito diangkat menjadi ketua. Ia seorang pengacara terkenal. H.

Samanhudi diangkat menjadi ketua kehormatan. SI cepat berkembang sebagian

besar penduduk Indonesia beragama Islam diterima sebagai anggota. Akan tetapi,

pegawai pemerintah tidak boleh menjadi anggota pengurus. SI berjuang

memajukan ekonomi, pendidikan, dan agama. SI tidak terang-terangan

menyatakan diri sebagai partai politik. Akan tetapi kegiatannya banyak berSikap

politik.

SI bertahan sampai akhir penjajahan Belanda. Nama SI kemudian diganti

berganti menjadi Partai sarekat Islam Indonesia (PSII). Tokoh-tokoh yang

terkenal antara lain adalah H.O.S. Cokroaminoto, H. Agus Salim, Abdul Muis,

Sukiman Wiryosanmijoyo, dan Abikusno Cokrosuyoso. Sekitar tahun 1920, ada

orang-orang yang berpaham komunis menjadi anggota SI pada waktu itu

seseorang boleh saja menjadi anggota organisasi. Orang –orang yang berpaham

komunis itu dikeluarkan dari SI. Mereka mendirikan Partai Komunis Indonesia.

Kegiatan PKI merugikan Pergerakan Nasional, pada akhir 1926 dan awal 1927,

mereka memberontak terhadap pemerintah. Pemberontakan itu tidak diSIapkan

4

Page 8: PNI Kepemudaan Dan Wanita Makalah

dengan matang dan dengan mudah ditumpaskan oleh pemerintah. Ribuan orang

ditangkap dan dipenjarakan. Ada pula yang dibuang ke Digul Ke Irian. Sebagian

besar diantaranya bukan orang komunis tetapi mereka menjadi korban ambiSI

PKI. PKI dibubarkan oleh pemerintah Belanda. Belanda menuduh Pergerakan

Nasional sebagai Pergerakan Komunis. Beberapa waktu lamanya Pergerakan

Nasional lumpuh.

3. Indische Partij

Indeche Partij didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912

dipimpin oleh tiga serangkai yaitu Douwes Dekker (Dr. Danu Dirja Stiabudi), .M

Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), Dr. Cipto Mangunkusomo. Cita-cita

IP adalah menyatukan semua golongan masyarakat baik penduduk pribumi aupun

keterunan asing. Tujuan IP adalah :

1. Menumbuhkan dan meningkatkan jiwa persatuan dua golongan untuk

memajukan tanah air dengan dilandasi jiwa nasional.

2. Memersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka.

Tujuan organisasi disebarluaskan melalui surat kabar yaitu De Express. Isinya

ditegaskan bahwa masa depan penduduk terletak ditangan penduduk Indonesia

sendiri

4. Perhimpunan Indonesia ( PI )

Perhimpunan ini didirikan oleh pelajar Indonesia yang sedang di negri

Belanda pada tahun 1908. organisasi ini bernama Indische Vereeniging.

Tujuannya adalah :mengurus kepentingan orang-orang Indonesia yang belajar di

negri Belanda. Tahun 1922 terjadi perubahan nama dari Indesche Vereeniging

menjadi Indonesche Vereeniging. Tujuan yang ingin dicapai adalah :

1. Mengusahakan suatu pemerintahan untuk Indonesia yang bertanggung jawab

terhadap rakyat Indonesia.

2. Kemerdekaan harus dicapai oleh orang-orang Indonesia sendiri tanpa bantuan

siapa pun.

5

Page 9: PNI Kepemudaan Dan Wanita Makalah

3. Persatuan nasional harus dipupuk, segala macam perpecahan harus dihindarkan

agar tujuan perjuangannya segera tercapai.

Tokoh perhimpunan Indonesia adalah : Moh. Hatta, Nazir Pamuncak,

Abdul Majid Joyodiningrat, dan Ali Sastro Amijoyo.

5. Partai Nasional Indonesia (PNI)

PNI didirikan di Bandung oleh Ir. Soekarno pada tanggal 4 juli 1927,

tujuannya adalah utnuk mencapai Indonesia merdeka atas usaha dan

perjuangannya sendiri. Idiologi yang dianut oleh organisasi ini adalah

Marhaenisme. Perjuangan PNI untuk mencapi tujuannya antara lain:

1. Melakukan kritik terhadap pola penjajahan pemerintahan Hindia Belanda yang

mengakibatkan penderitaan rakyat.

2. Menekankan agar seluruh rakyat Indonesia bersatu padu untuk berjuang

mencapai kemerdekaan.

3. Mengadakan kerja sama dengan perhimpunan Indonesia di Negara Belanda

4. Mengembangkan semangat kebangsaan dikalangan masyarakat melalui rapat-

rapat umum, surat kabar, kursus, dan sekolah.

6. Partai Komunis Indonesia

PKI didirikan pada tahun 1914 di Semarang organisasi ini berpaham

komunis. Awal mulanya bernama “Indische social demokratische Vereeniging”.

Pendirinya adalah Sneevliet (orang Belanda), semaun dan Darsono. Tanggal 13

November1926 PKI melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Belanda di

Jakarta, Jateng, Jatim, Jabar, dan Sumatra. PKI melakukan petualangan politik

tanpa memperhitungkan kekuatan nyata, tindakan tersebuta mengakibatkan hal-

hal sebagai berikut :

1. Pergerakan Nasional mendapat tekanan berat dari Belanda

2. Pemberontakan PKI sangat merugikan pergerakan Nasional

3. Pemberontakan sangat mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.

4. pemberontakan PKI menciptakan suasana tidak yang aman.

6

Page 10: PNI Kepemudaan Dan Wanita Makalah

7. Gabungan Politik Indonesia

Organisasi ini didirikan pada tahun1939 didirikan oleh Moh. Husni Tamrin,

amir Sarifudin, Abi kusno dan Cokro Suyoso. Alasan dibentuknya GAPI adalah;

1. Ketisi atau tuntutan untuk mununtut agar Indonesia diberi pemerintahan sendiri.

2. Situasi dunia makin gawat akaibat terjadinya fasisme ( keinginan menguasai)

3. Pemeintah Belanda kurang memperhatikan kepentingan bangsa Indonesia

di dalam anggaran dasar ditegaskan bahwa GAPI berdasarkan :

1. Hak menentukan nasib sendiri

2. Persatuan nasional daeri seluruh rakyat Idonesia berdasarka kerakyatan yang

berdasarkan politik, ekonomi , dan social.

3. Persatuan aksi seluruh rakyat Indonesia

Tanggal 25 Desember 1939 GAPI mengadakan kongres yang diberi nama

Kongres Rakyat Indonesia (KRI). Keputusan kongres antara lain :

1. Penetapan bendera merah putih sebagai bendera kebangsaan

2. Lagu Indonesia Raya ditetapkan sebagai lagu persatuan bangsa Indonesia

3. Peningkatan pemakaian bahasa Indonesia bagi rakyat Indonesia.

2.2 Organisasi Pemuda

Pemuda Indonesia dengan gerakan kepemudaan merupakan martir untuk

memperjuangkan hak dan cita-cita bangsa. Di tangan kaum mudalah harapan

bangsa dapat terwujud. Bila berkaca pada sejarah, gerakan pemuda Indonesia

ditandai oleh lahirnya organisasi modern yang disebut Boedi Oetomo pada tahun

1908. Kemudian diikrarkannya Sumpah Pemuda pada tahun 1928 sebagai

kesepakatan untuk menyatukan unsur-unsur heterogen pemuda menjadi bangsa

yang satu.

Atas desakan para pemuda, akhirnya Bung Karno dan Bung Hatta

memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945. Moment

ini bertepatan dengan kekalahan Jepang (yang saat itu menjajah Indonesia) pada

7

Page 11: PNI Kepemudaan Dan Wanita Makalah

perang Dunia II. Tidak hanya sampai disitu, gerakan pemuda berlanjut pada tahun

1966. Kita semua tahu ditahun tersebut dikenal dengan masa revolusi, kaum muda

terlibat secara langsung dan menolak ideologi komunis. Kemudian pada tahun

1974 terjadi gerakan pemuda sebagai reaksi dari kebijakan pemerintah Orde Baru

yang tidak transparan. Puncak gerakan pemuda dari berbagai unsur terjadi pada

tahun 1998. Pemuda Indonesia menolak dengan tegas system pemerintahan

otoriter dan menorehkan sejarah dengan menggulingkan rezim orde baru menjadi

era reformasi.

Semua itu merupakan pengukuhan penting terhadap peran kaum muda

dalam memperjuangkan idealism bangsa. Sejak era sebelum kemerdekaan, kaum

muda selalu terdorong untuk melakukan penolakan terhadap ketidakadilan. Pada

masa itu mereka diasah melalui kelompok diskusi atau organisasi kepemudaan

dengan struktur dan mekanisme yang masih sangat sederhana.

Tapi sayang, setelah era reformasi pemuda terkesan ideologis, pragmatis

bahkan materialistis. Aksi dan gerakannya kurang focus, tidak memiliki visi

bersama, dan bahkan terkotak-kotak. Disebabkan tidak adanya arah yang jelas

ataupun kepedulian terhadap nasib bangsa. Oleh sebab itu diperlukan pengenalan

kembali fungsi dan peran pemuda dalam membangun bangsa, yang sebelumnya

tidak pernah absen menorehkan tinta emas. Perjuangan pemuda pun bergulir

sesuai konteks dan zamannya. Di masa lalu pemuda lebih mengedapankan

semangat bela negara untuk lepas dari tangan penjajah. Namun seiring perjalanan

waktu, perkembangan zaman, dan tuntutan hidup semangat tersebut berubah. Hal

ini jelas terlihat melalui banyaknya pemuda yang memiliki sikap pragmatis dan

apolitis. Memang tidak semua pemuda Indonesia memiliki jiwa yang lemah

namun melihat keadaan saat ini, dikhawatirkan semangat 1928 hilang dari diri

para pemuda Indonesia. Hal ini akan berakibat pada hilangnya jiwa nasionalisme

yang berarti hilangnya kecintaan kepada bangsa dan negara.

Sebelum Indonesia merdeka, negara kita memiliki berbagai organisasi

kepemudaan yang beranggotakan para pemuda-pemudi Indonesia baik yang

8

Page 12: PNI Kepemudaan Dan Wanita Makalah

bersifat nasional maupun kedaerahan. Berikut ini adalah daftar beberapa

organisasi perkumpulan pemuda di Indonesia :

1. Budi Utomo / Boedi Oetomo

Budu Utomo berdiri pada tahun 1908 yang pada awal mula berdirinya

merupakan organisasi pelajar yang ruang lingkupnya masih kedaerahan, namun

pada perkembangannya berubah menjadi organisasi perkumpulan pemuda

nasional.

2. Trikoro Dharmo / Tri Koro Dharmo

Trikoro Dharmo adalah sebuah perkumpulan pemuda yang berasal dari

Jawa. Trikoro Dharmo didirikan di Jakarta pada tanggal 7 Maret 1915 oleh R.

Satiman Wiryosanjoyo, Sunardi, dan Kadarman di gedung kebangkitan nasional..

Trikoro Dharmo artinya tiga tujuan mulia (= sakti, budi, bhakti). Adapun tujuan

Trikoro Dharmo adalah mencapai jaya raya dengan jalan memperkukuh persatuan

antarpemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali, dan Lombok.

Untuk mencapai tujuan, usaha-usaha yang dilakukan Trikoro Dharmo

adalah menambah pengetahuan umum bagi anggotanya; memupuk tali

persaudaraan antar murid bumiputra sekolah menengah, sekolah guru, dan sekolah

kejuruan; membangkitkan dan mempertajam perasaan untuk segala bahasa budaya

Indonesia, khususnya Jawa.

Pada tahun 1918, nama Trikoro Dharmo diubah menjadi Jong Java.

Kegiatannya berkisar pada bidang sosial, budaya, pemberantasan buta huruf,

kepanduan, seni, dan lainnya. Pada kongresnya (1922) diputuskan bahwa Jong

Java tidak bergerak dalam bidang politik dan anggotanya dilarang masuk partai

politik. Namun, masuknya Agus Salim (tokoh SI) menyebabkan Jong Java mulai

bergerak dalam bidang politik. Oleh karena itu, ada yang pro dan kontra.

Akhirnya, yang setuju bergerak dalam politik mendirikan Jong Islamieten Bond

(JIB) (1925) dengan agama Islam sebagai dasar pergerakan dan menerbitkan

majalah Al Noer.

9

Page 13: PNI Kepemudaan Dan Wanita Makalah

Selanjutnya, Jong Java pada kongresnya (1928) menyetujui adanya fusi

organisasi pemuda yang diberi nama Indonesia Muda.

3. Jong Sumatra Bond (Persatuan Pemuda Sumatra)

Jong Sumatranen Bond (JSB) adalah perkumpulan yang bertujuan untuk

mempererat hubungan di antara murid-murid yang berasal dari Sumatra, mendidik

pemuda Sumatra untuk menjadi pemimpin bangsa serta mempelajari dan

mengembangkan budaya Sumatra. Perkumpulan ini didirikan pada tanggal 9

Desember 1917 di Jakarta. JSB memiliki enam cabang, empat di Jawa dan dua di

Sumatra, yakni di Padang dan Bukittinggi. Beberapa tahun kemudian, para

pemuda Batak keluar dari perkumpulan ini dikarenakan dominasi

pemuda Minangkabau dalam kepengurusannya. Para pemuda Batak ini

membentuk perkumpulan sendiri, Jong Batak. Kelahiran JSB pada mulanya

banyak diragukan orang. Salah satu diantaranya ialah redaktur surat kabar Tjaja

Sumatra, Said Ali, yang mengatakan bahwa Sumatra belum matang bagi sebuah

politik dan umum. Tanpa menghiraukan suara-suara miring itu, anak-anak

Sumatra tetap mendirikan perkumpulan sendiri. Kaum tua

di Minangkabau menentang pergerakan yang dimotori oleh kaum muda ini.

Mereka menganggap gerakan modern JSB sebagai ancaman bagi adat Minang.

Aktivis JSB, Bahder Djohan menyorot perbedaan persepsi antara dua generasi ini

pada edisi perdana Jong Sumatra. Jong Sumatra terbit pertama kali pada bulan

Januari 1918. Dengan jargon Organ van Den Jong Sumatranen Bond, surat kabar

ini terbit secara berkala dan tidak tetap, kadang bulanan, kadang triwulan, bahkan

pernah terbit setahun sekali. Bahasa Belanda merupakan bahasa mayoritas yang

digunakan kendati ada juga artikel yang memakai bahasa Melayu. Jong Sumatra

dicetak diWeltevreden, Batavia, sekaligus pula kantor redaksi dan

administrasinya.

Mulanya, dewan redaksi Jong Sumatra juga merupakan pengurus (centraal

hoofbestuur) JSB. Mereka itu adalah Tengkoe Mansyur (ketua), A. Munir

Nasution (wakil ketua), Mohamad Anas (sekretaris I), Amir (sekretaris II), dan

10

Page 14: PNI Kepemudaan Dan Wanita Makalah

Marzoeki (bendahara), serta dibantu beberapa nama lain. Keredaksian Jong

Sumatra dipegang oleh Amir, sedangkan administrasi ditangani Roeslie. Mereka

ini rata-rata adalah siswa atau alumni STOVIA serta sekolah

pendidikan Belanda lainnya. Setelah beberapa edisi, keredaksian Jong Sumatra

dipisahkan dari kepengurusan JSB meski tetap ada garis koordinasi. Pemimpin

redaksi pertama adalah Mohammad Amir dan pemimpin perusahaan

dijabat Bahder Djohan.

Surat kabar Jong Sumatra memainkan peranan penting sebagai media yang

menjembatani segala bentuk reaksi atas konflik yang terjadi. Dalam Jong Sumatra

edisi 12, th 1, Desember 1918, seseorang berinisial Lematang mempertanyakan

kepentingan kaum adat. Sambutan positif juga datang dari Mohamad Anas,

sekretaris JSB. Anas mengatakan dengan lantang bahwa bangsa Sumatra sudah

mulai bangkit dari ketidurannya, dan sudah mulai memandang keperluan umum.

Sumatra memang dikenal banyak menghasilkan jago-jago pergerakan, dan banyak

di antaranya yang mengawali karier organisasinya melalui JSB,

seperti Mohammad Hatta dan Mohammad Yamin. Hatta adalah bendahara JSB di

Padang 1916-1918. Kemudian ia menjadi pengurus JSB Batavia pada 1919 dan

mulai mengurusi Jong Sumatra sejak 1920 hingga 1921. Selama di Jong Sumatra

inilah Hatta banyak menuangkan segenap alam pikirannya, salah satunya lewat

karangan berjudul “Hindiana” yang dimuat di Jong Sumatra no 5, th 3, 1920.

Sedangkan Mohammad Yamin adalah salah satu putra Sumatra yang paling

dibanggakan. Karya-karyanya yang berupa esai ataupun sajak sempat merajai

Jong Sumatra. Ia memimpin JSB pada 1926-1928 dan dengan aktif mendorong

pemikiran tentang perlunya bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa persatuan.

Kepekaan Yamin meraba pentingnya bahasa identitas sudah mulai terlihat dalam

tulisannya di Jong Sumatra no 4, th 3, 1920. Jong Sumatra berperan penting dalam

memperjuangkan pemakaian bahasa nasional, dengan menjadi media yang

pertama kali mempublikasikan gagasan Yamin, mengenai bahasa Melayu sebagai

bahasa persatuan.

11

Page 15: PNI Kepemudaan Dan Wanita Makalah

Beberapa toko terkenal dari organisasi ini yaitu seperti M. Hatta dsan M.

Yamin.

4. Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia

PPPI didirikan oleh para pelajar Jakarta dan Bandung pada bulan

September 1926 di Jakarta. Tokoh-tokoh PPPI adalah Abdullah Sigit, Sugondo,

Suwiryo, Reksodipuro, A.K. Abdul Gani, Sumanang. Tujuan PPPI adalah

memperjuangkan Indonesia merdeka. Tujuan Jong Islamieten Bond adalah

mempererat persatuan di kalangan para pemuda Islam muslim. Keanggotaannya

terbuka untuk pemuda Islam yang berumur

5. Jong Indonesia

Pemuda Indonesia semula bernama Jong Indonesia yang didirikan di

Bandung pada tahun 1927. Anggota Pemuda Indonesia kebanyakan dari kalangan

pelajar yang sekolah di luar negeri. Tokohnya adalah Sugiono, Yusapati, Suwaji,

Moh.Tamzil,Sartono,Asaat,danBudhiarto.

Pada tanggal 28 Desember 1927, PI mengadakan kongres di Bandung

yang menghasilkan, antara lain, nama oragnisasi yang semula Jong Indonesia

diganti menjadi Pemuda Indonesia; bahasa Melayu ditetapkan sebagai bahasa

pengantar organisasi pemuda; Yusapati diangkat sebagai ketua, Moh. Tamzil

sebagai sekretaris I, Subagio Reksodipuro sebagai sekretaris II, dan Mr. Asaat

sebagai bendahara.Perkumpulan pemuda dan pemudi ini didirikan pada tahun

1927 di Bandung di mana kemudian organisasi ini diubah menjadi Pemuda

Indonesia untuk yang berjenis kelamin laki-laki dan Putri Indonesia bagi yang

perempuan. Pemuda Indonesia membuat kongres di mana pada kongres yang

kedua menghasilkan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.

6. Indonesia Muda

12

Page 16: PNI Kepemudaan Dan Wanita Makalah

Indonesia Muda adalah organisasi nasional yang lahir karena dorongan

Sumpah Pemuda pada tahun 1930 sebagai peleburan banyak organisasi pemuda

daerah / lokal.

7. Organisasi Perkumpulan Daerah

Setelah muncul jong jawa dan jong sumatra bond, maka bermunculanlah

organisasi lokal kedaerahan lain seperti jong celebes, jong ambon, jong minahasa,

dan lain sebagainya.

2.3 Organisasi Wanita

Mengenai keadaan wanita Indonesia pada masa kolonialisme Belanda

masih ada dalam konservatisme dan sangat terikat oleh adat. Penddikan di

sekolah-sekolah hanya diperuntukkan bagi anak-anak laki-laki, sedangkan anak-

anak perempuan hanya mendapat pendidikan di rumah atau di lingkungan keluaga

dan pendidikan yang diperolehnya tidak lebih dari persiapan untuk menjadi

seorang Ibu rumah tangga yang baik. Memasak, menjahit dan membatik

merupakan sebagian besar kegiatan anak-anak perempuan. Ikatan adat sangat kuat

yang tidak memungkinkan mereka lepas dari kungkungan adat dan keluarga, dan

kalau dibanding dengan anak laki-laki mereka jauh ketinggalan.

Dalam pada itu pengaruh warisan cita-cita Kartini untuk emansipasi

wanita berkumandang menembus batas-batas kamar pingitannya, dan perhatian

kaumnya pada periode kebangkitan dan kesadaran nasional ini mulai juga untuk

meningkatkan perjuangan wanita. Pada tahun 1912 muncul organisasi wanita

yang pertama di Jakarta "Putri Mardika" atas bantuan Budi Utomo. Perkumpulan

"Kartini Fonds" yang bertujuan mendirikan sekolah-sikolah Kartini berdiri

diberbagai tempat di Jawa, “Keutamaan Istri” didirikan dibanyak tempat di Jawa

Barat, bahkan di kota Padang Panjang, "Kerajinan Amai Setia" di kota Gedang,

"PIKAT" (Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya) berdiri pada tahun 1917 di

Manado. Kesemuanya, baik organisasi-organisasi bagian Wanita dari organisasi

13

Page 17: PNI Kepemudaan Dan Wanita Makalah

partai umum, maupun organisasi-organisasi lokal kesukuan/kedaerahan bertujuan

menggalakkan pendidikan dan pengajaran bagi wanita, dan perbaikan kedudukan

sosial dalam perkawinan dan keluarga serta meningkatkan kecakapan sebagai ibu

dan pemegang rumahtangga. Gerak kemajuan pada tahun-tahun sebelum 1920

dapat dikatakan lamban. Sebab-sebabnya ialah sangat kurangnya sekolah-sekolah

untuk wanita pribumi, lagi pula kadang-kadang juga tiadanya izin dari Orang

tuanya (dikalangan atas) atau diperlukan tenaganya untuk membantu orang-tua

(dikalangan bawah). Disamping itu adat dan tradisi sangat menghambat kemajuan

wanita. 

 Perkumpulan wanita yang didirikan sebelum tahun 1920 antara lain Putri

Mardika yang didirikan atas bantuan Budi Utomo di Jakarta(1912). Perkumpulan

ini bertujuan untuk memajukan pengajaran terhadap anak-anak perempuan dengan

memberikan penerangan dan bantuan dana, mempertinggi sikap yang merdeka

dan tegak serta melenyapkan tindakan malu-malu yang melampaui

batas. Perkumpulan Kautamaan Istri didirikan pada tahun 1913 di

Tasikmalaya, lalu pada tahun 1916 di Sumedang, 1916 di Cianjur, 1917 di Ciamis

dan tahun 1918 di Cicurug. Pengajar yang terkemuka dari perkumpulan

Kautamaan Istri di tanh pasundan adalah Raden Dewi Sartika. Sekolah Kartini

juga didiriakan di Jakarta pada tahun 1913, lalu berturut-turut di Madiun tahun

1917, di Indramayu, Surabaya, dan Rembang tahun 1918. Perkumpulan Kaum

Ibu didirikan untuk memajukan kecakapan kaum wanita yang bersifat khusus

seperti memasak, menjahit, merenda, memelihara anak-anak dan sebagainya. Di

Yogyakarta pada tahun 1912 didirikan perkumpulan wanita yang bersifat agama

Islam dengan nama Sopa Tresna yang kemudian pada tahun 1914 menjadi bagian

wanita dari Muhamadiyah dengan namaAisyah. Di Minangkabau berdiri

perkumpulan Keutamaan Istri Minangkabau dan Kerajinan Amal Setia yang

berusaha memajukan persekolahan bagi anak-anak perempuan.

Sesudah tahun 1920 jumlah organisasi wanita bertambah banyak.

Kesediaan wanita untuk terlibat dalam kegiatan organisasi makin meningkat dan

kecakapan berorganisasipun bertambah maju. Hal ini disebabkan karena

14

Page 18: PNI Kepemudaan Dan Wanita Makalah

kesempatan belajar makin meluas lagipula berkembang ke lapisan bawah. Dengan

demikian jumlah wanita yang mampu beraksi juga bertambah luas dan tidak lagi

terbatas kepada lapisan atas saja. Oleh sebab semuanya itu, maka sesudah tahun

1920 kita dapat melihat jumlah perkumpulan wanita bertambah banyak sekali,

sedang P.K.I., S.I., Muhammadiyah dan Sarekat Ambon mempunyai bagian

wanita. Bagian Wanita tadi dalam penyebaran cita-cita tentu saja mempertinggi

hal-hal yang khusus mengenai kewanitaan. Kongres P.K.I. di Jakarta tanggal 7-10

Juni 1924 menyediakan satu hari penuh untuk merundingkan masalah gerakan

wanita komunis. Pada hari itu para wanita membicarakan kewajiban kaum wanita

dalam perjuangan menentang penjajah dan kaum pemodal. 

Organisasi-organisasi wanita yang berdiri pada masa pergerakan

nasional antara lain:

1) Putri Mardika (1912)

Putri Mardika adalah organisasi keputrian tertua dan merupakan bagian

dari Budi Utomo. Tujuannya adalah untuk memberikan bantuan, bimbingan dan

penerangan kepada wanita-wanita pribumi dalam menuntut pelajaran dan dalam

menyatakan pendapat di muka umum. Kegiatannya antara lain sebagai berikut:

memberikan beasiswa dan menerbitkan majalah bulanan. Tokoh-tokohnya: P.A

Sabarudin, R.A Sutinah Joyopranoto, R.R Rukmini, danSadikun

Tondokukumo.

2) Kartini Fonds (Dana Kartini)

Organisasi ini didirikan oleh Tuan dan Nyonya C. Th. Van Deventer,

tokoh politik etis. Salah satu usahanya adalah mendirikan sekolah-sekolah,

misalnya: Sekolah Kartini di Jakarta, Bogor, Semarang (1913), setelah itu di

Madiun (1914), Malang dan Cirebon (1916), Pekalongan (1917), Subabaya dan

Rembang.

3) Kautamaan Istri

15

Page 19: PNI Kepemudaan Dan Wanita Makalah

Organisasi ini berdiri sejak tahun 1904 di Bandung, yang didirikan oleh R.

Dewi Sartika. Pada tahun 1910 didirikan Sekolah Keutamaan Istri, dengan tujuan

mengajar anak gadis agar mampu membaca, menulis, berhitung, punya

keterampilan kerumahtanggaan agar kelak dapat menjadi ibu rumah tangga yang

baik. Kegiatan ini kemudian mulai diikuti oleh kaum wanita di kota-kota lainnya,

yaitu Tasikmalaya, Garut, Purwakarta, dan Padang Panjang.

4) Kerajinan Amal Setia (KAS)

KAS didirikan di Kota Gadang Sumatra Barat oleh Rohana

Kudus tahun 1914. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pendidikan wanita,

dengan mengajarkan cara-cara mengatur rumah tangga, membuat barang-barang

kerajinan tangan beserta cara pemasarannya. Pada tahun itu juga, KAS berhasil

mendirikan sekolah wanita pertama di Sumatera sebelum terbentuknya Diniyah

Putri di Padangpanjang.

5) Aisyiah (1917)

Aisyiah didirikan pada 22 April 1917 dan merupakan bagian dari

Muhammadiyah. Pendirinya adalah H. Siti Walidah Ahmad Dahlan. Kegiatan

utamanya adalah memajukan pendidikan dan keagamaan bagi kaum wanita,

memelihara anak yatim, dan menanamkan rasa kebangsaan lewat kegiatan

organisasi agar kaum wanita dapat mengambil peranan aktif dalam pergerakan

nasional.

6) Percintaan Ibu Kepada Anak Turunannya (PIKAT)

PIKAT didirikan pada bulan Juli 1917 oleh Maria Walanda Maramis di

Menado, Sulawesi Utara. Tujuannya: memajukan pendidikan kaum wanita dengan

cara mendirikan sekolah-sekolah rumah tangga (1918) sebagai calon pendidik

anak-anak perempuan yang telah tamat Sekolah Rakyat. Di dalamnya diajari cara-

cara mengatur rumah tangga yang baik, keterampilan, dan menanamkan rasa

kebangsaan.

16

Page 20: PNI Kepemudaan Dan Wanita Makalah

7) Organisasi Kewanitaan Lain

Organisasi Kewanitaan lain yang berdiri cukup banyak, antara lain:

Pawiyatan Wanita di Magelang (1915), Wanita Susila di Pemalang (1918),

Wanita Rukun Santoso di Malang, Budi Wanita di Solo, Putri Budi Sejati di

Surabaya (1919), Wanita Mulya di Yogyakarta (1920), Wanita Katolik di

Yogyakarta (1921), PMDS Putri (1923), Wanita Taman Siswa (1922), dan Putri

Indonesia (1927).

8) Kongres Perempuan Indonesia

Pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, diselenggarakan Kongres

Perempuan Indonesia pertama. Kongres tersebut diprakarsai oleh berbagai

organisasi wanita seperti: Wanita Utomo, Putri Indonesia, Wanita Katolik, Wanita

Mulya, Aisyiah, SI, JIB, dan Taman Siswa bagian wanita. Tujuan kongres adalah

mempersatukan cita-cita dan usaha untuk memajukan wanita Indonesia, dan juga

mengadakan gabungan antara berbagai perkumpulan wanita yang ada.

Dalam kongres itu diambil keputusan untuk mendirikan gabungan

perkumpulam wanita yang disebut Perikatan Perempuan Indonesia (PPI) dengan

tujuan:

(a) memberi penerangan dann perantaraan kepada kaum perempuan, akan

mendirikan studie fond untuk anak-anak perempuan yang tidak mampu;

(b) mengadakan kursus-kursus kesehatan;

(c) menentang perkawinan anak-anak;

(d) memajukan kepanduan untuk organisasi-organisasi wanita tersebut di atas,

pada umumnya tidak mencampuri urusan politik dan berjuang dengan haluan

kooperatif.

2.3 Tokoh-tokoh Pergerakan Wanita

A. RA Kartini

17

Page 21: PNI Kepemudaan Dan Wanita Makalah

RA Kartini (1879-1904), pelopor gerakan emansipasi, menyerukan agar

bangsa Indonesia diberi pendidikan, khususnya kepada wanita Indonesia mereka

yang memikul tugas suci. Kalau wanita mendapat mendapat pendidikan maka

kemajuan wanita hanya soal waktu saja. Sebenarnya buah pikiran Kartini untuk

memajukan wanita Indonesia sudah ada di dalam kumpulan surat-surat ―Habis

Gelap Terbitlah Terang‖ yang ditulisnya tahun 1899-1904, yang berisi tentang

kehidupan keluarga, adat istiadat, keterbelakangan wanita, cita-cita terhadap

kebahagiaan bangsanya, dll. Dalam waktu yang singkat, cita-cita Kartini mulai

terealisasikan, sekolah-sekolah putri mulai didirikan dan emansipasi wanita selalu

dibicarakan. Pada tahun 1912 didirikan sekolah Kartini di Semarang atas

dorongan Van Deventer. Selain di Semarang didirikan pula di Malang, Jakarta,

Madiun, Bogor dengan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar dan di Cirebon,

Rembang, Pekalongan, Indramayu, Surabaya dengan bahasa Jawa dan lain-lain.

Konservatisme dan ikatan adat dapat ditembus dan wanita Indonesia sudah dapat

kebebasan yang dikejarnya terus melalui organisasi wanita.

B. Dewi Sartika

Pada tahun 1915 Dewi Sartika (1884-1947) mendirikan perkumpulan

pengasah budi di Bandung dan di Semarang didirikan Budi Wanito yang

memperjuangkan kemajuan dan emansipasi wanita

C. Maria Walanda Maramis

 Sulawesi Utara, 22 April 1924 pada umur 51 tahun), atau yang lebih

dikenal sebagai Maria Walanda Maramis, adalah seorang Pahlawan Nasional

Indonesia karena usahanya untuk mengembangkan keadaan wanita di Indonesia

pada permulaan abad ke-20.

Setiap tanggal 1 Desember, masyarakat Minahasa memperingati Hari Ibu

Maria Walanda Maramis, sosok yang dianggap sebagai pendobrak adat, pejuang

kemajuan dan emansipasi perempuan di dunia politik dan pendidikan.

Menurut Nicholas Graafland, dalam sebuah penerbitan "Nederlandsche Zendeling

18

Page 22: PNI Kepemudaan Dan Wanita Makalah

Genootschap" tahun 1981, Maria ditahbiskan sebagai salah satu perempuan

teladan Minahasa yang memiliki "bakat istimewa untuk menangkap mengenai

apapun juga dan untuk memperkembangkan daya pikirnya, bersifat mudah

menampung pengetahuan sehingga lebih sering maju daripada kaum lelaki"

Maria Walanda Maramis (1917) mendirikan PIKAT (Percintaan Ibu

Kepada Anak Temurunnya) di Manado. Melalui kepemimpinan Maramis di dalam

PIKAT, organisasi ini bertumbuh dengan dimulainya cabang-cabang di Minahasa,

seperti di Maumbi, Tondano, dan Motoling. Cabang-cabang di Jawa juga

terbentuk oleh ibu-ibu disana sepertiBatavia, Bogor, Bandung, Cimahi, Magelang,

dan Surabaya. Pada tanggal 2 Juni 1918, PIKAT membuka sekolah Manado.

Maramis terus aktif dalam PIKAT sampai pada kematiannya pada tanggal 22

April 1924. Untuk menghargai peranannya dalam pengembangan keadaan wanita

di Indonesia, Maria Walanda Maramis mendapat gelar Pahlawan Pergerakan

Nasional dari pemerintah Indonesia pada tanggal 20 Mei 1969.

19

Page 23: PNI Kepemudaan Dan Wanita Makalah

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan penulis di atas, maka penulis memberikan

kesimpulan sebagai berikut :

Organisasi Pergerakan Nasional meliputi :

1. Budi Oetomo

2. Sarekat Islam

3. Indische Partij

4. Perhimpunan Indonesia ( PI )

5. Partai Nasional Indonesia (PNI)

6. Partai Komunis Indonesia

7. Gabungan Politik Indonesia

Pemuda Indonesia dengan gerakan kepemudaan merupakan martir untuk memperjuangkan hak dan cita-cita bangsa.

Berikut ini adalah daftar beberapa organisasi perkumpulan pemuda di

Indonesia :

1. Budi Utomo / Boedi Oetomo

2. Trikoro Dharmo / Tri Koro Dharmo

3. Jong Sumatra Bond (Persatuan Pemuda Sumatra)

4. Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia

5. Jong Indonesia

6. Indonesia Muda

20

Page 24: PNI Kepemudaan Dan Wanita Makalah

7. Organisasi Perkumpulan Daerah

Organisasi-organisasi wanita yang berdiri pada masa pergerakan

nasional antara lain:

1) Putri Mardika (1912)

2) Kartini Fonds (Dana Kartini)

3) Kautamaan Istri

4) Kerajinan Amal Setia (KAS)

5) Aisyiah (1917)

6) Percintaan Ibu Kepada Anak Turunannya (PIKAT)

7) Organisasi Kewanitaan Lain

8) Kongres Perempuan Indonesia

3.2 Saran

Betapa pentingnya peran pemuda dalam bagi suatu bangsa. Sebab itulah,

pemuda pada dasarnya harus ada dan mutlak adanya. Sebab pemuda sebenarnya

merupakan sosok yang paling memiliki power untuk mengarungi sendi-sendi

kehidupan bangsa dan negara ke depan. Pemuda jualah yang menjadi harapan

untuk mengkritik setiap-setiap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh

pemerintah dan memberikan solusi yang cerdas untuk mengatasi permasalahan.

Pemuda dapat dikatakan sebagai generasi pelanjut dan pelurus. Pemerintah, agar

turut serta memberikan pelayanan kepemudaan, karena pembangunan

kepemudaan dilaksanakan dalam bentuk pelayanan kepemudaan.

21

Page 25: PNI Kepemudaan Dan Wanita Makalah

Daftar Pustaka

Pringgodigdo,A.K., Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia, Jakarta:

Pustaka Rakyat,1960.

Dra. Sugiharti, M.M, Sejarah untuk SMA/MA kelas XI Cakrawala Sejarah

J.Rizal. 2007. Maria Walanda Maramis (1872-1924) Perempuan Minahasa,

Pendobrak Adat dan Pemberotak Nasionalisme, dalam "Merayakan

Keberagaman", Jurnal Perempuan Vol.54 tahun 2007. Jakarta: Yayasan

Jurnal Perempuan,

http://organisasi.org/sejarah-awal-perkumpulan-organisasi-gerakan-pemuda-

indonesia-sejarah-pra-kemerdekaan-ri, (28 September 2012)

Barry Prima, Pemuda dan Pergerakannya, (Online, 28 September 2012), tersedia:

http://prima8.wordpress.com/2011/07/16/pemuda-dan-pergerakannya/, (28

September 2012)

http://id.wikipedia.org/wiki/Jong_Sumatranen_Bond

http://www.sonacore.co.cc/2009/11/gerakan-wanita

indonesi.html#ixzz27x7Gfbgw

22

Page 26: PNI Kepemudaan Dan Wanita Makalah

23