makalah hipertrofi otot

4
makalah hipertrofi otot makalah hipertrofi otot - tugas sekolah saya disuruh mencari makalah tentang hipertrofi otot, dan saya mulai mencari-cari di mbah google dan mulai merancangnya sesuai kaidah-kaidah yang ada. berikut hasilnya KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Hipertrofi Otot ini dengan baik se bagai tugas Biologi kelas XI ipa 1  Makalah Hipertrofi Otot ini membahas tentang penjelasan lengkap tentang Hipertrofi Otot yang pembahasan secara lengkap di uraikan dan di jelaskan dalam makalah ini. Saya mengucapkan mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Lis selaku guru pembimbing Biologi di kelas XI ipa 1  2. Sumber-sumber bacaan yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini Makalah Hipertrofi Otot ini sangatlah jauh dari kesempurnaan dalam pengerjaannya. Untuk itu dimohon saran dan kritik yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Singaraja, 16 Oktober 2013 PENYUSUN BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Otot merupakan alat gerak aktif, karena otot memiliki kemampuan untuk berkontraksi. Kontraksi otot ini menyebabkan tulang yang dilekatinya dapat bergerak. Selain itu, otot mempunyai peranan dalam memberikan bentuk luar tubuh bersama dengan rangka. Otot mempunyai tiga sifat dalam menjalankan tugasnya sebagai alat gerak aktif, yaitu kontraksibilitas, ekstensibilitas, dan elastisitas. Gerakan otot untuk memendek dari ukuran semula (kontraksi) sehingga tulang berubah posisi, hal ini disebut kontraksibilitas. Sedangkan, ekstensibilitas merupakan gerak kebalikan dari k ontraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang atau kembali ke ukuran semula (relaksasi) yang menyebabkan tulang kembali ke kedudukan semula. Sifat ketiga adalah elastisitas, yaitu kemampuan otot dari berkontraksi menjadi relaksasi atau sebaliknya. Secara makroskopis, kumpulan otot diselimuti oleh jaringan ikat berupa selaput transparan yang dinamakan fascia. Ujung-ujung kumpulan otot tersebut diikat oleh tendon (jaringan ikat antara tulang dan otot) pada tulang. Perlekatan otot pada tulang ini membagi otot menjadi dua macam, yaitu origo dan insersio. Secara garis besar Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut. Terdapat beberapa kelainan pada otot manusia, yaitu bisa dikelompokan menjadi :

Upload: luthfi-sulistya-nugraha

Post on 10-Feb-2018

627 views

Category:

Documents


34 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah hipertrofi otot

7/22/2019 makalah hipertrofi otot

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hipertrofi-otot 1/4

makalah hipertrofi otot

makalah hipertrofi otot - tugas sekolah saya disuruh mencari makalah tentang hipertrofi otot, dan sayamulai mencari-cari di mbah google dan mulai merancangnya sesuai kaidah-kaidah yang ada. berikuthasilnya

KATA PENGANTARDengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa atas segala limpahan rahmat dan

hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Hipertrofi Otot ini dengan baik sebagai tugas

Biologi kelas XI ipa1 

Makalah Hipertrofi Otot ini membahas tentang penjelasan lengkap tentang Hipertrofi Otot yang

pembahasan secara lengkap di uraikan dan di jelaskan dalam makalah ini.

Saya mengucapkan mengucapkan terima kasih kepada :

1.  Ibu Lis selaku guru pembimbing Biologi di kelas XI ipa1 

2.  Sumber-sumber bacaan yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini

Makalah Hipertrofi Otot ini sangatlah jauh dari kesempurnaan dalam pengerjaannya. Untuk itu

dimohon saran dan kritik yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini.

Singaraja, 16 Oktober 2013

PENYUSUN

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Otot merupakan alat gerak aktif, karena otot memiliki kemampuan untuk berkontraksi. Kontraksi

otot ini menyebabkan tulang yang dilekatinya dapat bergerak. Selain itu, otot mempunyai peranan dalammemberikan bentuk luar tubuh bersama dengan rangka.

Otot mempunyai tiga sifat dalam menjalankan tugasnya sebagai alat gerak aktif, yaitu

kontraksibilitas, ekstensibilitas, dan elastisitas. Gerakan otot untuk memendek dari ukuran semula

(kontraksi) sehingga tulang berubah posisi, hal ini disebut kontraksibilitas.

Sedangkan, ekstensibilitas merupakan gerak kebalikan dari kontraksibilitas, yaitu kemampuan

otot untuk memanjang atau kembali ke ukuran semula (relaksasi) yang menyebabkan tulang kembali ke

kedudukan semula. Sifat ketiga adalah elastisitas, yaitu kemampuan otot dari berkontraksi menjadi

relaksasi atau sebaliknya.

Secara makroskopis, kumpulan otot diselimuti oleh jaringan ikat berupa selaput transparan yang

dinamakan fascia. Ujung-ujung kumpulan otot tersebut diikat oleh tendon (jaringan ikat antara tulang dan

otot) pada tulang. Perlekatan otot pada tulang ini membagi otot menjadi dua macam,yaitu origo dan insersio.

Secara garis besar Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi

sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik,

otot polos dan otot jantung. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari

organ dalam organisme tersebut.

Terdapat beberapa kelainan pada otot manusia, yaitu bisa dikelompokan menjadi :

Page 2: makalah hipertrofi otot

7/22/2019 makalah hipertrofi otot

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hipertrofi-otot 2/4

a)   Atrofi Otot, berupa penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau karena kehilangan kemampuan

berkontraksi atau lumpuh.

b)  Hipertrofi otot, kebalikan dari atrofi otot, yaitu menjadi lebih besar dan kuat karena sering digerakkan

atau peningkatan ukuran dari sel-sel otot

c)  Hernia Abdominal, terjadi apabila dinding otot abdominal sobek dan menyebabkan usus melorot masuk

kerongga perut.d)  Kelelahan Otot, karena kontraksi secara terus-menerus dan bisa terjadi kram atau kejang-kejang.

e)  Stiff (kaku leher), terjadi karena hentakan atau kesalahan gerak sehingga leher menjadi kaku dan sakit

 jika digerakkan.

Dari kesekian kelainan pada otot manusia, yang paling sering kita lihat adalah kelainan otot yang

disebut Hipertrofi otot, dimana terjadi penebalan sel-sel atau serabut-serabut sel pada otot yang

menyebabkan terjadinya Hipertrofi otot. Dalam komunitas binaraga dan kebugaran dan bahkan dalam

buku-buku akademik hipertrofi otot kerangka dideskripsikan dalam satu dari dua jenis: sarkoplasma atau

miofibrillar. Mengacu pada teori ini, pada hipertrofi sarkoplasma, volume cairan sarkoplasma dalam sel

otot meningkat tanpa diiringi peningkatan pada kekuatan otot, dimana pada hipertrofi miofibrillar, protein

kontraktil aktin dan miosin meningkat dalam jumlah dan menambah kekuatan otot dan juga peningkatan

kecil pada ukuran otot.1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka kita dapat menyimpulkan beberapa rumusan masalah. Sebagai

berikut :

a)   Apakah definisi dari Hipertrofi Otot?

b)   Apa saja rangsangan Hipertrofi Otot?

c)   Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi Hipertrofi?

d)   Apa perbedaan antara Hipertrofi miofibrillar dengan Hipertrofi sarkoplasma?

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Definisi Hipertrofi Otot

Hipertrofi otot adalah peningkatan ukuran dari sel-sel otot. Ini berbeda dari hiperplasia otot, yang

adalah pembentukan sel-sel otot baru.

Hipertrofi adalah pembesaran atau pertambahan massa total suatu otot. Semua hipertrofi adalah

akibat dari peningkatan jumlah filamen aktin dan miosin dalam setiap serat otot, jadi menyebabkan

pembesaran masing-masing serat otot, yang secara sederhana disebut hipertrofi serat. Peristiwa ini

biasanya terjadi sebagai respon terhadap suatu kontraksi otot yang berlangsung pada kekuatan

maksimal atau hampir maksimal.

Page 3: makalah hipertrofi otot

7/22/2019 makalah hipertrofi otot

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hipertrofi-otot 3/4

 

Dalam komunitas binaraga dan kebugaran dan bahkan dalam buku-buku akademik hipertrofi otot

kerangka dideskripsikan dalam satu dari dua jenis: sarkoplasma atau miofibrillar. Mengacu pada teori ini,

pada hipertrofi sarkoplasma, volume cairan sarkoplasma dalam sel otot meningkat tanpa diiringi

peningkatan pada kekuatan otot, dimana pada hipertrofi miofibrillar, protein

kontraktil aktin dan miosin meningkat dalam jumlah dan menambah kekuatan otot dan juga peningkatankecil pada ukuran otot.

2.2 Rangsangan Hipertrofi Otot

Segolongan rangsangan bisa meningkatkan volume sel-sel otot. Perubahan ini terjadi sebagai

respon adapatif yang berfungsi meningkatkan kemampuan untuk membangkitkan tenaga atau menahan

kelelahan dalam kondisi anaerobik. Peristiwa ini biasanya terjadi sebagai respon terhadap suatu

kontraksi otot yang berlangsung pada kekuatan maksimal atau hampir maksimal

Bagaimana kontraksi otot yang sangat kuat dapat menimbulkan hipertrofi? Telah diketahui bahwa

selama terjadi hipertrofi, sintesis protein kontraktil otot berlangsung jauh lebih cepat daripada kecepatan

penghancurnya, sehingga menghasilkan jumlah filamen aktin dan miosin yang bertambah banyak secara

progesif di dalam miofibril. Kemudian miofibril itu sendiri akan memecah di dalam setiap serat otot untuk

membentuk miofibril yang baru. Jadi, peningkatan jumlah miofibril tambahan inilah yang terutama

menyebabkan serat otot menjadi hipertrofi.

Secara fisiologis, latihan tidak boleh terjadi hipertrofi. Hal ini dikarenakan bahwa jika terjadi

hipertrofi maka energi yang dibutuhkan semakin besar dan dapat mengakibatkan kelelahan otot (terjadi

penumpukan asam laktat). Semakin banyak asam laktat, konsentrasi H+ meningkat , dan pH menurun.

Peningkatan konsentrasi ion H+ akan menghambat kegiatan fosfofruktoksinase, enzim yang terlibat

dalam glikolisis sehingga mengurangi penyediaan ATP untuk energi.

2.3 Faktor yang dapat mempengaruhi Hipertrofi

Beberapa faktor biologis seperti umur dan nutrisi bisa mempengaruhi hipertrofi otot. Selama lelaki

dalam pubertas, hipertrofi terjadi pada kecepatan yang meningkat. Hipertrofi alami normalnya berhenti

pada pertumbuhan maksimal pada remaja akhir. Hipertrofi otot bisa ditingkatkan melalui latihan kekuatan

dan latihan anaerobik yang berintensitas tinggi serta berdurasi pendek lainnya. Latihan anaerobik yang

berdurasi panjang, berintensitas rendah secara umum tidak menghasilkan hipertrofi jaringan yang efektif;

malah, atlet daya tahan meningkatkan penyimpanan lemak dan karbohidrat dalam otot, seperti

neovaskularisasi. Pada dasarnya perlu suplai asam amino yang cukup untuk menghasilkan hipertrofi otot.2.4 Perbedaan antara Hipertrofi miofibrillar dengan Hipertrofi sarkoplasma?

Hipertrofi sarkoplasma adalah karakteristik dari otot-otot binaragawan khusus sementara

hipertrofi miofibrillar adalah karakteristik dari altet angkat besi Olimpic. Dua bentuk adaptasi ini jarang

terjadi dengan bergantung sepenuhnya satu sama lain. Seseorang bisa mengalami peningkatan besar-

besaran pada cairan diiringi peningkatan sedikit pada protein, peningkatan besar-besaran pada protein

diiringi peningkatan kecil pada cairan, atau kombinasi keduanya yang relatif seimbang. Berbeda dengan

teori ini perlu dicatat bahwa ketika dilihat dalam mikroskop, otot-otot diisi sepenuhnya dengan miofibrils,

tidak peduli apakah otot dari binaraga atau pengangkat besi yang digunakan. Juga, sebenarnya sangat

sedikit bukti aktual yang mendukung bahwa bagian non-miofibrillar dari sarkoplasma pernah

berkembang. Lawan dari teori ini menasehatkan bahwa penyebab dari dugaan popular ini adalah dua:

Pertama, ini diperoleh dari pemecahan pada penggunaan otot ketika mengukur sintesis protein. Ini

Page 4: makalah hipertrofi otot

7/22/2019 makalah hipertrofi otot

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-hipertrofi-otot 4/4

adalah teknik dimana protein otot dipisahkan secara biokimia ke dalam pecahan miofibrillar,

sarkoplasmic, membrane dan mitokondria untuk sintesis protein.

Validitas dari pemisahan ini dengan kurang baik divalidasi dan juga, hasil dari pemecahan ini dan

pengukuran sintesis protein isotop stabil sesudahnya yang biasa tidak menunjukan apa-apa tentang

kelebihan relatif dari pemecahan protein-protein ini (seperti perubahan pada sintesis protein yang secara

definisi relatif (cth. perubahan 50% pada sebuah zat yang terdapat 1% otot masih tidak berarti dalamkonteks fisiologi)). Ke-dua, pendukung sarkoplasmic/miofibrillar menggunakan teorinya untuk

menjelaskan mengapa bianraga memiliki kekuatan yang relatif tak sebanyak strongman. Tapi teori ini

tidak perlu menjelaskan perbedaan ini. Perubahan fisiologi yang berhubungan dengan latihan dengan

volume yang sangat tinggi dan kadar kelelahan otot menghasilkan adaptasi neuromuskular yang berbeda

dari yang dialami pada latihan kekuatan dengan beban mekanik yang sangat tinggi dan sedikit kelelahan

otot.

BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan

a)  Hipertrofi otot adalah peningkatan ukuran dari sel-sel otot, atau bisa disebut juga pembesaran atau

pertambahan massa total suatu otot.

b)  Segolongan rangsangan bisa meningkatkan volume sel-sel otot. Perubahan ini terjadi sebagai respon

adapatif yang berfungsi meningkatkan kemampuan untuk membangkitkan tenaga atau menahan

kelelahan dalam kondisi anaerobik. Peristiwa ini biasanya terjadi sebagai respon terhadap suatu

kontraksi otot yang berlangsung pada kekuatan maksimal atau hampir maksimal contohnya seperti para

binaragawan yang memberikan rangsangan yang maksimal pada otot-ototnya agar dapat memperbesar

sel-sel otot dengan cara latihan mengangkat beban-beban yang berat dan lain-lain.

c)  Beberapa faktor biologis seperti umur dan nutrisi bisa mempengaruhi hipertrofi otot. Selama lelaki dalam

pubertas, hipertrofi terjadi pada kecepatan yang meningkat. Hipertrofi alami normalnya berhenti pada

pertumbuhan maksimal pada remaja akhir. Hipertrofi otot bisa ditingkatkan melalui latihan kekuatan dan

latihan-latihan seperti yang dilakukan oleh para binaragawan, seperti fitness, angkat besi, dan

mengangkat beban-beban yang berat.

d)  Perbedaan dari Hipertrofi sarkoplasma dengan hipertrofi miofibrillar adalah :

  Hipertrofi sarkoplasma adalah karakteristik dari otot-otot binaragawan khusus sementara

  hipertrofi miofibrillar adalah karakteristik dari altet angkat besi Olimpic.

Dua bentuk adaptasi ini jarang terjadi dengan bergantung sepenuhnya satu sama lain.

3.2 Saran

Kita telah mengetahui definisi dari Hipertrofi Otot yaitu peningkatan ukuran dari sel-sel otot, atau

bisa disebut juga pembesaran atau pertambahan massa total suatu otot. Sebagai seorang manusia

khususnya laki-laki pasti menginginkan memiliki otot yang kekar dan besar, cara mendapatkan otot yang

kekar dan besar adalah dengan cara membisakan otot kita untuk melakukan kontraksi otot yang

berlangsung pada kekuatan maksimal atau hampir maksimal seperti melakukan latihan yang samaseperti yang dilakukan oleh para biaragawan.

Contoh dari hipertrofi otot dapat dilihat pada macam-macam olahraga profesional, sebagian

besar olahraga yang berhubungan dengan kekuatan seperti tinju, binaraga, rugby, pegulat profesional

dan macam-macam bentuk senam. Atlet-atlet ini berlatih secara ekstensif pada kekuatan dan juga latihan

daya tahan otot dan kardiovaskular.